Anda di halaman 1dari 12

Auliya Isti’anah, Bambang Tri Wahyudiro,

M Ihsan Anshori, Nada Fitri Nuraini


Pengertian Retorika

Retorika dalam bahasa Inggrisnya = rhetoric, berasal dari bahasa latin
yakni Rethorika yang berarti ilmu berbicara atau seni bicara

Secara leksikal (makna kamus), kata retorika berarti:


(1) Keterampilan berbahasa secara efektif;
(2) Studi tentang pemakaian bahasa secara efektif dalam karang-
mengarang; dan
(3) Seni berpidato yang muluk-muluk dan bombastis
Menurut Aristoteles, retorika merupakan seni untuk membawakan dan
menyampaikan pengetahuan yang sudah ada secara meyakinkan.
Retorika harus mencari kebenaran, bukannya mempermainkan kata-kata
kosong.
Jadi, retorika itu tidak hanya sekedar berbicara dihadapan umum,
melainkan merupakan suatu gabungan antara seni bicara dan
pengetahuan atau suatu masalah tertentu untuk meyakinkan pihak orang
banyak melalui pendekatan persuasif. Pertimbangan lain yang harus
diperhatikan dalam retorika adalah kemampuan seorang orator dalam hal
logika.
Unsur Dasar Retorika

a. Bahasa = tentang pemilihan jenis bahasa
b. Penggunaan bahasa = menggunakan bahasa yang baik dan benar
c. Pengetahuan atas materi = kecakapan dan ketrampilan dalam
menguasai materi
d. Kelincahan dalam hal berlogika = kepandaian dan kecerdasan
e. Pengetahuan atas jiwa massa = melihat iklim manusia sebagai
masyarakan sosial
f. Pengetahuan atas sistem sosial budaya masyarakat = strategi yang
tepat dalam menyampaikan
Silogisme Retorika

Silogisme retorika = silogisme persuasif

Suatu cara penalaran yang bertujuan dapat membujuk atau mendorong


pendengar untuk melakukan perbuatan tertentu

Silogisme retorik didasarkan atas maznunat dan maqbulat, dengan tujuan


utamanya adalah mempengaruhi lawan untuk melakukan atau
meningglkan suatu pekerjaan
Contoh Silogisme Retorik

1. Seorang dokter yang penyampaiannua
mempengaruhi pasiennya
2. Pembohong itu terhina di mata masyarakat,
penakut itu terkesampingkan dan tidak akan sukses
3. Menjawab alasan Tuhan itu esa dengan QS. Al-
ikhlas: 1
Jenis-jenis Retorika
(Aristoteles)

 Retorika Forensic atau pidato yudisial
 Pada masa lampau
 Menimbulkan rasa bersalah atau tidak bersalah
 Biasa ditemui dalam kerangka hukum
 Retorika epideiktik atau pidato seremonial
 Pada waktu sekarang
 Memuji/menuduh
 Pada isu sosial
 Retorika Deliberative atau pidato politis
 Pada waktu yang akan datang
 Tindakan yang harus atau tidak boleh dilakukan
Aliran Retorika (Modern)

 Aliran Epistimologis
 Mengkaji retorika klasik dalam sorotan psikologi kognitif, yakni
membahas proses mental
 Imajinasi untuk menggerakan kemauan secara lebih baik
 Mencari argumentasi yang tepat dan mengorganisasikannya secara baik,
menelaah proses berpikir khalayak
 Aliran Beliesb Letttres
 Belletris ini mengutamakan estetik dan kadang mengesampingkan
informatif
 Memadukan kenikmatan indrawi dengan rasio, antara retorika, sastra, dan
kritik. Dengan rasio yang menjelaskan sumber-sumber kenikamatan.
 Aliran Elokusionis
 Memberikan petunjuk praktis atau teknik
 Mendapat banyak kritik karena tidak bergerak spontan dan menjadi
gerakan semu.
Retorika dalam Islam
َّ ُ ْ ْ
‫عن ُه ْم َو ِعظ ُه ْم َوق ْل ل ُه ْم‬َ ‫ض‬ َ  ُ ُ َّ ٰۤ
‫اُول ِٕى َك ال ِذ ْي َن يَ ْعلَ ُم ه‬
ْ ‫اّٰللُ َما ِف ْي قلىْ ِب ِه ْم فا َ ْع ِر‬
ِ ُ‫فِ ْْٓي ا َ ْنف‬
‫س ِه ْم قَىْ اًل ۢ بَ ِل ْيغاا‬

Sesungguhnya dalam
kemampuan bicara yang baik
itu terdapat kekuatan sihir Q.S. An-Nahl 125
(HR.Bukhari). • Hikmah (bijaksana)
• Mauidzah hasanah (nasehat yang
baik)
• Mujadalah (berdiskusi)
Qaulan Ma’ruf
Al-

Baqarah An-Nisa
ayat ayat
(263) (4:5)

Al- An-Nisa
Baqarah ayat
ayat (4:8)
(235)
Referensi

 Abdullah. (2009). Retorika dan Dakwah Islam. Jurnal
Dakwah, X(1), 107-117.
 Nashrulloh, M. A. (2016). Retorika Dakwah dalam
perspektif Al-Qur'an. Jurnal Darussalam, VIII(1), 156-
171.
Alhamdulillah beres

Bilih sono, hayu naros!

Anda mungkin juga menyukai