Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Keamanan Pangan, Penyimpanan
dan Penggudangan
Kompetensi Keahlian : Agibisnis Pengolahan Hasil
Pertanian
Kelas/Semester : XII / 1 (Satu)
Tahun Pelajaran :
Alokasi Waktu :
A. Kompetensi Inti
1. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang
dan lingkup kerja Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional,
dan internasional.
2. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang
kerja Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian Menampilkan kinerja di bawah
bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja. Menunjukan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji
secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung. Menunjukan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah kongkret terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
3.5 Menerapkan Verifikasi Penerapan HACCP
4.5 Melakukan Verifikasi Penerapan HACCP
5 Materi Ajar
Pengertian dan tujuan HACCP
Tahapan Verifikasi HACCP
7 SKENARIO PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1
Kegiatan Sintak Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahulua 1. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif 20’
n untuk proses belajar mengajar, kerapian
dan kebersihan ruang kelas.
2. Guru dan peserta didik mengucapkan
salam dan berdoa sebelum memulai
aktifitas pembelajaran
3. Guru melakukan absensi kehadiran siswa
4. Guru memberi motivasi belajar secara
kontekstual dan aplikasi materi ajar
dalam kehidupan sehari-hari
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
dan kompetensi dasar yang akan dicapai
6. Guru menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan
7. Guru memberikan beberapa contoh
produk dan perusahaan yang menerapkan
HACCP
Kegiatan Sintak Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
8. Peserta didik juga mencoba memberikan
contoh produk dan perusahaan yang
menerapkan HACCP
Inti Pemberian Mengamati 20’
rangsangan Guru menjelaskan pengertian dan tujuan
penerapan HACCP
Guru menjelaskan manfaat penerapan
HACCP pada suatu perusahaan
Guru menjelaskan langkah-langkah
penyusunan dan penerapan sistem
HACCP
Menanya
Guru memberikan pertanyaan kepada 10’
siswa mengenai pentingnya penerapan
HACCP pada sebuah perusahaan
Siswa mengajukan pertanyaan mengenai
langkah-langkah penyusunan dan
penerapan sistem HACCP
Pertemuan ke-2
Kegiatan Sintak Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahulua 1. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif 20’
n untuk proses belajar mengajar, kerapian
dan kebersihan ruang kelas.
2. Guru dan peserta didik mengucapkan
salam dan berdoa sebelum memulai
aktifitas pembelajaran
3. Guru melakukan absensi kehadiran siswa
4. Guru memberi motivasi belajar secara
Kegiatan Sintak Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
kontekstual dan aplikasi materi ajar
dalam kehidupan sehari-hari
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
dan kompetensi dasar yang akan dicapai
6. Guru menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan
7. Guru memberikan arahan mengenai
kegiatan kunjungan industri
8. Peserta didik bersiap mengikuti kegiatan
kunjungan industri yang akan dilakukan
Inti Pembuktian Mengamati 15’
Guru membagi siswa kedalam 4
kelompok, setiap kelompok terdiri dari
5-6 orang
Siswa mendengar penjelasan mengenai
sistem penerapan HACCP di perusahaan
Siswa mengamati proses produksi di
perusahaan yang telah menerapkan dan
menetapkan CCP pada setiap proses
pengolahan produk
Siswa mendengar penjelasan mengenai
penerapan verifikasi HACCP di
perusahaan
Menalar
Siswa membuat laporan berdasarkan
hasil kunjungan industri di perusahaan
Menarik Mengamati
kesimpulan Guru menugaskan siswa untuk
membuat laporan dari hasil
praktikum yang telah dilakukan
Menalar
Siswa di tugas kan untuk membuat
laporan hasil praktikum perindividu
Siswa mengumpulkan laporan
praktikum sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan
Guru memberikan nilai hasil laporan
siswa
Kegiatan Sintak Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Penutup Peserta didik menanyakan hal-hal yang 30’
masih ragu dan melakukan evaluasi
Guru membantu peserta didik untuk
menjelaskan hal-hal yang diragukan
sehingga informasi menjadi benar dan
tidak terjadi kesalah pahaman terhadap
materi
Peseta didik menyimpulkan materi di
bawah bimbingan guru
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar
Guru mengucap hamdalah dan memberi
salam
3. Sumber Belajar :
Model Rencana HACCP (Hazard Analysis Control Point) Industri Chicken Nugget.
eBookPangan.com. 2006.
Model Rencana HACCP (Hazard Analysis Control Point) Industri Nata de Coco.
eBookPangan.com. 2006.
9. Penilaian Pembelajaran
1. Teknik Penilaian
a. Sikap : observasi
Teknik penilaian Instrumen
Observasi Lembar observasi
b. Pengetahuan dan Keterampilan
Teknik
KD Instrumen
Penilaian
3.5 Menerapkan Tes Soal tes tertulis
Verifikasi
Penerapan HACCP Penugasan Lembar observasi dan diskusi
2. Instrumen Penilaian
a. Sikap
Rencana Tindakan/
Hari, Uraian Kejadian
No Nama Pembinaan
tanggal Istimewa
b. Pengetahuan
Kisi-kisi Soal
Kompetensi Tujuan Bentuk No.
IPK Materi Indikator Soal
Dasar Pembelajaran Soal Soal
Disajikan pernyataan, PG 3
agar siswa dapat
mengetahui langkah-
langkah penerapan
HACCP
Disajikan pernyataan PG 4
sehingga siswa dapat
mengetahui tujuh
prinsip penerapan
HACCP
Kompetensi Tujuan Bentuk No.
IPK Materi Indikator Soal
Dasar Pembelajaran Soal Soal
Disajikan pernyataan PG 5
sehingga siswa dapat
mengetahui prosedur
verifikasi penerapan
HACCP
Instrumen
Skor
Mak
No. Soal Kunci Jawaban
sima
l
a. 1-3-5-2-7-6-12-9-4-8-10-11
b. 5-2-1-7-12-10-4-3-6-9-11-8
c. 2-5-1-7-3-10-4-6-8-12-9-11
d. 5-1-12-10-4-2-7-3-6-9-11-8
e. 1-10-4-5-2-7-3-9-11-6-8-12
a. (2)(3)(5)(6)(7)(8)(9)
b. (1)(2)(4)(5)(6)(7)(8)
c. (2)(4)(5)(6)(7)(8)(10)
d. (1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)
e. (2)(3)(4)(5)(6)(9)(10)
5 Prosedur verifikasi merupakan aplikasi suatu metode pengujian
atau evaluasi lainnya untuk menetapkan kesesuaian suatu
Jawaban : B 1
pelaksanaan dengan rencana HACCP. Terdapat bebrapa
kegiatan yang tercakup dalam prosedur verifikasi ini, yaitu …..
a. validasi rencana HACCP, identifikasi bahaya, review hasil
monitoring CCP dan audit
b. validasi rencana HACCP, review hasil monitoring CCP,
pengujian produk dan audit
c. review hasil monitoring CCP, pengujian produk,
pengawasan independen terhadap pemasok dan audit
Skor
Mak
No. Soal Kunci Jawaban
sima
l
berbahaya
Bahaya F Tidak ada tahap pemanasan akhir setelah
pengemasan atau di tangan kosumen atau
tidak ada pemanasan akhir atau tahap
pemusnahan mikroba setelah pengemasan
sebelum memasuki pabrik (untuk bahan
baku) atau tidak ada cara apapun bagi
konsumen untuk mendeteksi,
menghilangkan atau menghancurkan
bahaya kimia atau fisik
7 Analisa bahaya amat penting untuk dilakukan terhadap bahan Jawaban : 5
baku, komposisi, setiap tahapan proses produksi, penyimpanan Tiga langkah pada tahap analisa bahaya, yaitu:
produk, dan distribusi, hingga tahap penggunaan oleh 1. Identifikasi Bahaya
konsumen. Terdapat tiga langkah pada tahap analisa bahaya, Bahaya (hazard) adalah suatu kemungkinan terjadinya
sebutkan dan jelaskan! masalah atau resiko secara fisik, kimia dan biologi
dalam suatu produk pangan yang dapat menyebabkan
gangguan kesehatan pada manusia. Bahaya-bahaya
tersebut dapat dikategorikan ke dalam enam kategori
bahaya, yaitu bahaya A sampai F
2. Penetapan tindakan pencegahan
Tindakan pencegahan adalah kegiatan yang dapat
menghilangkan bahaya atau menurunkan bahaya
sampai ke batas aman. Beberapa bahaya yang ada
Skor
Mak
No. Soal Kunci Jawaban
sima
l
didokumentasikan.
3. Pengujian Produk
Dilakukan pengujian produk secara berkala terhadap
bahan baku, produk dalam proses dan produk akhir.
Dalam pengujian ini dapat pula dikonfrmasi bahwa
batas kritis yang telah ditetapkan pada kenyataannya
memang dapat mengandalikan bahaya. Verifikasi
terhadap produk akhir harus dapat memperlihatkan
bahwa produk telah memenuhi persyaratan pelanggan
dan/atau parameter keamanan pangan. Hal ini termasuk
pengujian produk terhadap mikroorganisme, residu
kimia, kontaminasi fisik, berat, ukuran, penampakan,
pH, suhu, kadar air, berat tuntas, rasa dan tekstur.
4. Audit
Audit terhadap semua elemen HACCP dalam rencana
HACCP dilakukan baik secara internal maupun
eksternal dalam kurun waktu sekurang-kurangnya 2
kali setahun. Audit ini dilakukan oleh auditor audit
internal yang telah terlatih.
bahwa sistem operasi sesuai dengan pelaksanaan rencana bahwa Rencana HACCP telah benar sebelum
HACCP. Sebutkan dan jelaskan kegiatan validasi rencana diimplementasikan. Hal tersebut dilakukan perusahaan
HACCP pada suatu perusahaan! dengan cara antara lain :
a. a. Melakukan konfirmasi bahwa : (1). Semua bahaya
telah diidentifikasi, (2). Tindakan koreksi telah disiapkan
untuk setiap bahaya, (3). Batas kritis telah mencukupi
untuk menghilangkan bahaya, dan (4). Semua prosedur
monitoring dan peralatan yang digunakan telah
mencukupi dan terkalibrasi.
b. b. Melakukan pengawasan independen terhadap pemasok
untuk menjamin bahwa bahan baku yang dipasok telah
memenuhi standar.
4.5 Melakukan Melakukan Tahapan Verifikasi Melalui kegiatan Dengan pengamatan Penilaian Buatlah laporan
Verifikasi kunjungan industri HACCP di suatu kunjungan industri langsung penerapan kinerja verifikasi
Penerapan pada perusahaan perusahaan siswa dapat HACCP di penerapan
menjelasakan kembali
HACCP yang menerapkan tahapan verifikasi
perusahaan HACCP
HACCP pada HACCP pada proses diharapkan siswa berdasarkan
proses pengolahan produk di dapat menjelaskan hasil kunjungan
pengolahannya (P2) perusahaan dengan dan membuat industri di
tepat laporan dengan perusahaan
benar
Instrumen Penilaian Kegiatan Praktikum
N Nama Siswa Komponen Skor
o 2 4 Total
B C
Bobot 10 30 30 20 10
NK
Keterangan:
Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap komponen ditetapkan secara proposional
sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total bobot untuk komponen penilaian adalah 100
NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor maksimal
NK =
∑ Skor Perolehan × Bobot
Skor Maksimal
NP = Nilai Praktik merupakan penjumlahan dari NK
Instrumen Penilaian Kunjungan Industri
No Nama Siswa Komponen Skor Total
1 2 3 4
A b c A B C d
Pengolahan Nilai Praktikum
Bobot 10 60 20 10
NK
Keterangan:
Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase
dari setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik
kompetensi keahlian. Total bobot untuk komponen penilaian adalah 100
NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan
bobot dibagi skor maksimal
NK =
∑ Skor Perolehan × Bobot
Skor Maksimal
Jumlah
Terlibat penuh
Nama Siswa
Kerjasama
Menjawab
Bertanya
No Skor
Tinda
Nama Nomor soal dan skor maksimal
Jumlah
k
Nilai
No NIS Peserta
Lanju
didik 1 2 3 4 5 6 7 8 9
t
1 1 1 1 5 5 4 2 5
1
2
3
4
5
6
Jumlah Skor
Presentase
Keterangan
Tindak lanjut
Ket . T = Tuntas TT = Tidak Tuntas jika
jika ≥75 % Jawaban <75 % Jawaban peserta
peserta didik benar didik
2. Program Remedial Teaching dilaksanakan pada soal yang IPK hasil analisis tidak
tuntas yaitu belum mencapai 75% dilakukan dengan cara :
a. Memberikan penjelasan contoh soal
b. Mengkaji ulang pembelajaran yang lalu
c. Menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dengan sebelumnya
d. Menggunakan berbagai jenis media
PROGRAM REMEDIAL TEACHING
MATA PELAJARAN :
KELAS :
KD :
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
3. Remedial peserta didik yang memiliki nilai kurang dari KKM yaitu 75
dilaksanakan dengan cara :
a. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus bagi peserta didik yang nilainya c
(65 – 74)
b. Pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang nilai c- (55 - 64)
c. Pemberian bimbingan secara khusus bagi peserta didik yang nilai d kurang
dari 55
PROGRAM REMEDIAL
TEST
Mata Pelajaran :
Kelas :
KD :
PROGRAM
PENGAYAAN
MATA PELAJARAN :
KELAS :
KD :
Nilai
Hasil
No Nama Awa Bentuk Pengayaan
Pengayaan
l
1
2
3
4
5
6
RUBRIK PENILAIAN LAPORAN PRAKTIKUM
SORTASI DAN GRADING HASIL PERIKANAN
9.3 Kerapihan 4
Total skor : 88
4 3 2 1
1 Kejelasan Presentasi
2 Pengetahuan
3 Menjawab
Skor 4 Sistematika penjelasan logis dengan bahasa dan suara yang jelas
Skor 3 Sistematika penjelasan logis dan bahasa sangat jelas tetapi suara
kurang jelas
Skor 1 Sistematika penjelasan tidak logis tidak menggunakan bahasa dan suara
yang jelas
Pengetahuan
Skor 1 Materi kurang dikuasai serta tidak bisa menjawab seluruh pertanyaan
dan kesimpulan dan tidak mendukung topic
Skor 4 Penampilan menarik, sopan dan rapi, dengan penuh percaya diri serta
menggunakan alat bantu
Skor 3 Penampilan cukup menarik, sopan, rapih namun tidak percaya diri
menggunakan alat bantu
Skor 1 Penampilan kurang menarik, sopan, rapi tetapi tidak percaya diri dan
tidak menggunakan alat bantu
a. Penilaian Sikap
Rencana Tindakan/
Hari, Uraian Kejadian
No Nama Pembinaan
tanggal Istimewa
LAMPIRAN
MATERI AJAR
A. Pengertian HACCP
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) adalah suatu sistem kontrol
dalam upaya pencegahan terjadinya masalah yang didasarkan atas identifikasi titik-titik
kritis di dalam tahap penanganan dan proses produksi. HACCP merupakan salah satu
bentuk manajemen resiko yang dikembangkan untuk menjamin keamanan pangan
dengan pendekatan pencegahan (preventive) yang dianggap dapat memberikan jaminan
dalam menghasilkan makanan yang aman bagi konsumen.
HACCP merupakan suatu sistem manajemen pengawasan dan pengendalian
keamanan pangan yang bersifat ilmiah, rasional dan sistematis dengan tujuan untuk
mengidentifikasi, memonitor dan mengendalikan bahaya (hazard) untuk menjamin
bahwa bahan pangan aman bila dikonsumsi.
Tujuan dari penerapan HACCP dalam suatu industri pangan adalah untuk
mencegah terjadinya bahaya sehingga dapat dipakai sebagai jaminan mutu pangan guna
memenuhi tututan konsumen. HACCP bersifat sebagai sistem pengendalian mutu sejak
bahan baku dipersiapkan sampai produk akhir diproduksi masal dan didistribusikan.
Oleh karena itu dengan diterapkannya sistem HACCP akan mencegah resiko komplain
karena adanya bahaya pada suatu produk pangan. Selain itu, HACCP juga dapat
berfungsi sebagai promosi perdagangan di era pasar global yang memiliki daya saing
kompetitif.
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh suatu industri pangan dengan
penerapan sistem HACCP antara lain meningkatkan keamanan pangan pada produk
makanan yang dihasilkan, meningkatkan kepuasan konsumen sehingga keluhan
konsumen akan berkurang, memperbaiki fungsi pengendalian, mengubah pendekatan
pengujian akhir yang bersifat retrospektif kepada pendekatan jaminan mutu yang
bersifat preventif, dan mengurangi limbah dan kerusakan produk atau waste.
B. Analisa Bahaya
Analisa bahaya amat penting untuk dilakukan terhadap bahan baku, komposisi,
setiap tahapan proses produksi, penyimpanan produk, dan distribusi, hingga tahap
penggunaan oleh konsumen. Tujuan analisis bahaya adalah untuk mengenali bahaya
bahaya apa saja yang mungkin terjadi dalam suatu proses pengolahan sejak awal hingga
ke tangan konsumen.
Analisis bahaya terdiri dari tiga tahap yaitu, identifikasi bahaya, penetapan
tindakan pencegahan (preventive measure), dan penentuan kategori resiko atau
signifikansi suatu bahaya. Dengan demikian, perlu dipersiapkan daftar bahan mentah
dan ingridient yang digunakan dalam proses, diagram alir proses yang telah diverifikasi,
serta deskripsi dan penggunaan produk yang mencakup kelompok konsumen beserta
cara konsumsinya, cara penyimpanan, dan lain sebagainya.
Bahaya (hazard) adalah suatu kemungkinan terjadinya masalah atau resiko
secara fisik, kimia dan biologi dalam suatu produk pangan yang dapat menyebabkan
gangguan kesehatan pada manusia. Bahaya-bahaya tersebut dapat dikategorikan ke
dalam enam kategori bahaya, yaitu bahaya A sampai F .
Analisis bahaya adalah salah satu hal yang sangat penting dalam penyusunan
suatu rencana HACCP. Untuk menetapkan rencana dalam rangka mencegah bahaya
keamanan pangan, maka bahaya yang signifikan atau beresiko tinggi dan tindakan
pencegahan harus diidentifikasi. Hanya bahaya yang signifikan atau yang memiliki
resiko tinggi yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan critical control point.
4. Audit
Audit terhadap semua elemen HACCP dalam rencana HACCP dilakukan baik
secara internal maupun eksternal dalam kurun waktu sekurang-kurangnya 2 kali
setahun. Audit ini dilakukan oleh auditor audit internal yang telah terlatih.
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
Melalui kegiatan praktik siswa dapat melaksanakan proses pembuatan yoghurt
dengan cermat dan bertanggung jawab.
2. Alat dan Bahan
a. Alat : wadah, panci, pengaduk, kompor, inkubator
b. Bahan : susu, kultur bakteri (Streptococcus thermophilus, Lactobacillus
bulgaricus, L. acidophilus), flavor agent, gula
3. Langkah Kerja
1. Dilakukan pemanasan pada suhu 90 oC selama 15 – 30 menit.
2. Ditambahkan gula sebanyak 11% dan flavor agent.
3. Didinginkan hingga mencapai suhu 43 oC.
4. Ditambahkan kultur bakteri (Streptococcus thermophilus, Lactobacillus
bulgaricus, L. acidophilus) sebanyak 2%.
5. Dilakukan pemeraman pada suhu 37 oC selama 24 jam.
6. Dilanjutkan pemeraman pada suhu 43 oC selama 3 jam.
7. Dilakukan pengukuran pH, jika sudah mencapai pH 4–4,5 merupakan kriteria
selesainya proses pemeraman.