Anda di halaman 1dari 26

“Kejar Bahagia”

Kelompok Belajar
Bahasa Arab Bagi Pemula
( Shorof )
Cetakan II
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
BAHASA ARAB

I. PENDAHULUAN
 Tulisan yg paling kecil yaitu huruf ) ‫( حرف‬
Contoh huruf : a, b, c, .......
Contoh arab, Hurf : ...... ‫ا ب ت‬
 Di atas huruf yaitu kata )‫( كلمة‬
Kata : susunan beberapa huruf yg mempunyai arti
Contoh : huruf s - a - y - a  saya , m - a - k - a - n  makan, r - o - t - i  roti
َْ ُ َ ََ
Contoh arab : َ‫َال ح ب ز> ال ُح ْب َز‬,َ‫ اءك ل > َا ْءك َُل‬, ‫ان ا > انا‬
 Di atas kata )‫( كلمة‬yaitu kalimat )‫ج ْملَة‬
ُ (
kalimat )‫ (جُمْ لَة‬: susunan beberapa kata yg mempunyai makna
Kata : saya - makan - roti  saya makan roti
َْ ُ َْ ََ َْ ُ َْ ََ
َ‫ انا اأك ُل ال ُح ْب َز‬‫ ال ُح ْب ََز‬- ‫ اأك ُل‬- ‫انا‬
Tabel 1.a. Penyusun suatu bahasa
ْ َُُ
Tingkatan
penyusun
Bahasa Indonesia َ‫لغ َة َال َع َرِبيَ ِة‬
1 Huruf َ‫َح ْرف‬
contoh 1 a, b, c, d, ..... .... ,‫ ث‬,‫ ت‬,‫ ب‬,‫ا‬
َ
2 Kata َ‫َك ِل َمة‬
ُ َ ََ
s - a - y - a  saya , >‫ ال ح ب ز‬, ‫ اءك ل > َا ْءك َُل‬, ‫ان ا > انا‬
َْ
‫ال ُح ْب ََز‬
contoh 2 m- a-k-a-n
makan, r - o - t - i  roti
َ
3 Kalimat َ‫ُج ْملة‬
َْ ُ َْ ََ
contoh 3 saya makan roti ‫انا اأك ُل ال ُح ْب ََز‬

Di dalam bahasa arab, kata )‫ ( كلمة‬terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu :


1. Harf (kata depan)
2. Isim (kata benda/sifat)
3. Fi’il (kata kerja/sifat)
Rumus sakti  Hasil ( Harf , Isim , Fi’il )

1
Tulisan di Al-Qur’an ratusan ribu kata, bahasa arab seluruh dunia ada jutaan milyaran
kata, sebenarnya dikelompokkan ke dalam 3 jenis kata sebagaimana tersebut di atas
Contoh :

ُ‫ْال َف ْت َح‬ ‫للاَ َ َو‬ ْ ‫َن‬


ُ‫ص َر‬ ََ ‫َج‬
‫اء‬
َ
‫ِاذا‬
ِ
Kemenangan (pembukaan) dan Allah pertolongan telah datang Apabila
Isim Harf Isim Isim Fi’il Harf

Peta pikiran
ُ َ َْ
َ‫ال َك ِل َمة‬

َ‫َح ْرف‬ َ‫ِف ْعل‬ َ‫ِا ْسم‬


Apapun/berapapun jumlah kata dalam bahasa arab itu terbagi dalam 3 jenis kata
sebagaimana tersebut di atas.

II. ISIM( ‫) ِا ْ م‬
ٌ‫س‬
Isim secara bahasa memiliki arti “yang dinamakan” atau “nama” atau “kata benda”. Di
dalam bahasa Arab , semua kata benda dan sebagian kata sifat, masuk dalam kategori
isim.

A. Ciri-ciri isim : 1. Didahului huruf alif lam ) ‫( ال‬


2. Mempunyai arti benda/sifat

3. Diakhiri tanwin ) ٌ ‫ٌم‬,ٌٌٍ,ًٌٌ (


َ َ
4. Didahului harf jar ) ٌ‫ َع َلى‬, ‫ ِفى‬, ‫ ِم ْن‬, ‫ َع ْن‬, ‫ ِل‬, ‫ َك‬, ‫ ِالى‬, ‫ب‬
َِ (
Rumus sakti  Bila kalian mimpi Lala

5. Didahului huruf qosam/sumpah ) َ َ , ‫( ِب‬


َ‫ َو‬,‫ت‬
Rumus sakti  Betawi
6. Didahului huruf ma, mi, mu ) ‫ ُم‬, ‫ ِم‬, ‫(( َم‬ma : tempat/waktu, mi :
alat)
Rumus sakti ciri-ciri isim  Jasa data lama, Ada harta samma
Contoh :
1.
َ َ ُ ‫َالشَ ْم‬
َ‫ا ْح َم ُر‬ َ‫ط ِو ْيل‬ َ‫َم ْس ِجد‬ َ‫َب ْيت‬ َ‫س‬
merah tinggi masjid rumah matahari
2.
َْ َ َْ ُ َ َ ُ ‫َالش ْم‬ ُ َ َْ
َ‫ال َح ْم ُد‬ َ‫الكا ِف ُر ْو َن‬ َ‫الصَلة‬ َ‫س‬ َ‫الفا ِت َحة‬

2
pujian orang-orang kafir sholat matahari al-fatihah
3.
ُ ً َ َ
َ‫خ ْسر‬ َ‫َمال‬ َ‫ت ْد ِل ْيل‬ َ‫َو ْيل‬ َ‫ا َحد‬
kerugian harta kesesatan kecelakaan satu
4.

‫ص ُد ْو َِر‬ َ
ُ ‫ف ْي‬
ِ َ‫ِم ْن ش ِر‬ َ‫ِب َر ِب‬ َ‫ِلل ِه‬
di dalam dada dari kejelekan dengan tuhan bagi Alloh

5.
Harf
Qosam
‫للا‬
‫َو ه‬ = ‫ َللا‬+ ‫َو‬
(sumpah) ‫َتا ه‬
‫لل‬ = ‫ َللا‬+ ‫ت‬ َ
‫لل‬
‫هبا ه‬ = ‫ َللا‬+ ‫ب‬
‫ه‬
6.
ْ
َ‫َمك َتب‬ َ‫َم ْد َر َسة‬ َ‫ِم ْف َتح‬ َ‫َم ْس ِجد‬ َ‫ُم ْس ِلم‬
meja sekolahan kunci masjid Seorang muslim

Kalo ada tulisan arab didahului huruf mi itu biasanya bermakna alat
perubahan Asal kata
َ‫ِم ْر َوح‬ َ‫َر َو َح‬
alat angin/kipas angin angin
َ َ
َ‫ِم ْسط َرة‬ َ‫َسط َر‬
Alat pinggir/penggaris pinggir
َ
َ‫ِم ْف َتح‬ َ‫ف َت َح‬
Alat membuka/kunci Membuka

Kalo ada tulisan arab didahului huruf ma itu biasa bermakna tempat atau waktu
perubahan Asal kata
َ‫َم ْد َر َسة‬ َ ‫َد َر‬
َ‫س‬
Tempat belajar/sekolah belajar
ْ َ
َ‫َمك َتب‬ َ‫ك َت َب‬
Tempat menulis/ menulis
meja/kantor
َ‫َم ْس ِجد‬ َ‫َس َج َد‬
Tempat bersujud/masjid bersujud

3
Contoh dalam kalimat
َْ َ ‫َج َل‬
َ‫ال ْس ِج ِد‬
َ ‫ِفي‬ َ‫َزْيد‬ َ‫س‬
Masjid (tempat sujud) di dalam Zaid Duduk
isim harf isim fi’il

‫اَ ْك َب ُر‬ ُ‫َللا‬


Maha Besar Alloh
isim (karena sifat) isim

َ َ َ
َ ‫ُس ْو‬
‫ق‬ ‫ِالى‬ َ‫ا ْح َم ُد‬ َ‫ذ َه َب‬
pasar ke Ahmadu Pergi
isim harf isim fi”il

Ada banyak contoh di dalam Al Qur’an di antaranya :


َ ْ َ َ ْ َ َ , ‫ َا َحد‬, ‫َملك الناس‬
‫ات ِفى ال ُعق ِد‬
ِ ‫اث‬ ‫ف‬‫الن‬ ‫ر‬
ِ ‫ش‬ ‫ن‬‫م‬ِ ‫و‬ , ‫د‬
َ ‫اس‬
ِ ‫ح‬ ِ ِ ِ

B. Di dalam bahasa Arab, isim dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa kategori


sebagaimana penjelasan di bawah ini.
َْ
1. Isim berdasarkan jenisnya ( ٌ‫) نوع‬dibedakan menjadi dua :
َ
a. Isim Mudzakkar ( َ‫) ُمذكر‬
Mudzakkar secara bahasa memiliki arti laki-laki. Contoh isim mudzakkar :
ُ ُ َ
• Nama orang : )َ‫ ن ْوح‬, ‫ ُي ْو ُسف‬, ‫ َزْيد‬, ‫ ) ا ْح َم ُد‬dan semua nama laki-laki
َ ََ َْ
• Nama benda : buku ( َ‫) ِكتاب‬, pulpen, ) َ‫ ) قلم‬, baju ) َ‫ ) ثوب‬dan semua

nama benda yang tidak mengandung huruf ta marbuthah ( ‫) ة‬

َ
b. Isim Muannats ( َ‫) ُمؤنث‬
Muannats secara bahasa memiliki arti perempuan. Contohnya :
ُ َ ُ َ ُ َ
• Nama perempuan :( َ‫َ َعا ِئشة‬,َ‫َخ ِد ْي َج َة‬,َ‫) فا ِ َط َم َة‬ dan semua nama
perempuan.
• Nama benda : sekolah ( َ‫ ) َم ْد ََر َسة‬, universitas , ( َ‫) َج ِام َعة‬, kipas angin
)َ‫ ( ِم ْر َو َحة‬dan semua nama benda yang mengandung ta marbuthah ( ‫) ة‬
َْ
• Nama anggota tubuh yang berpasangan seperti : mata ( َ‫ ) عين‬, telinga
ُُ َ
( َ‫ ) أذن‬dan tangan ( َ‫) يد‬.

4
َ َ
• Sebagian nama benda langit seperti bumi ( َ‫) أ ْرض‬dan matahari ( َ‫) ش َْمس‬
juga dianggap muannats

2. Isim berdasarkan jumlahnya dibedakan menjadi tiga, yaitu :


a. Isim Mufrad ( ‫) ُم ْف َر َد‬
kata tunggal
َْ َ
b. Isim Mutsanna/Tatsniyah ( َ‫ تث ِن َية‬/ ‫) ُمثنى‬
kata yang berarti dua/ganda

c. Jamak ( َ‫) َج ْمع‬


kata yang berarti lebih dari dua. Jamak sendiri dibedakan menjadi :
 Jamak mudzakar salim (beraturan)
 Jamak muannnats salim (beraturan)
 Jamak taksir (tidak beraturan)
Untuk kali ini kita akan membahas tentang jamak mudzakar salim dan jamak muannats
salim.
Cara membuat isim menjadi bersifat laki-laki atau perempuan dan cara membuat isim dari
tunggal menjadi ganda atau jamak mudzakkar/muannats salim
Tabel 2.a. Cara menjamak isim
َ
َ‫َج ْمع‬
َْ َ
َ‫ تث ِن َية‬/ ‫ُمثنى‬ َ‫ُم ْف َرد‬ َ‫ن ْوع‬
jamak (lebih dari dua) dua tunggal jenis
َ
َ‫ُم ْس ِل َُم ْون‬ َ‫ُم ْس ِل ََم ِان‬ َ
َ‫ُم ْس ِلم‬ َ‫ُمذكر‬
‫ُم ْس ِل َِم ْي َ َن‬ ‫ُم ْس ِل ََم ْي ِ َن‬
َ ِ ‫ُم ْس ِل ََم َت‬
‫ان‬ َ
َ‫ُم ْس ِل ََمات‬ َ‫ُم ْس ِل ََمة‬ َ‫ُمؤنث‬
‫ُم ْس ِل ََم َت ْي ِ َن‬
Tabel 2.b. Contoh jamak taksir
َْ
َ‫َج ْمع‬ َ‫تث ِن َية‬ ‫ُم ْف َر َد‬
jamak (lebih dari dua) dua tunggal
َْ َ ََ ََ ََ
َ‫اقَلم‬ ‫ قل ََم ْي ِ َن‬/ ‫ان‬
َ ِ ‫قل ََم‬ ‫قل َم‬
َ َ
َ‫ُر ُسل‬ ‫ َر ُس ْوَل ْي ِ َن‬/ ‫َر ُس ْو َل ِن‬ ‫َر ُس ْو َل‬
Pada umumnya di dalam isim itu melekat dua hal yaitu jenisnya dan jumlahnya
3. Isim berdasarkan asal usulnya dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Isim Jamid (beku)
Isim jamid adalah isim yang tidak dibentuk dari kata yang lain, artinya bukan
melalui proses perubahan dari kata yang lain (tasyrif).
َ َ َ َْ َ
Contoh : pohon ( َ‫ ) سج َرة‬, bumi ( َ‫ ) ا ْرض‬, rumah ( َ‫ ) بيت‬, pintu ( َ‫) باب‬
b. Isim Musytaq (dicetak)
5
Isim musytaq adalah isim yang dibentuk dari kata yang lain (proses tasyrif).
Salah satu tujuan mempelajari ilmu sharaf adalah untuk mengetahui ilmu
tentang perpalingan kata (morfologi atau tasyrif)
َ ‫ ) َن‬, penolong ( َ‫ ) َناصر‬, yang ditolong ( َ‫ص ْور‬
ََ ‫ص‬
Contoh : menolong ( ‫ر‬ ُ ‫ ) َم ْن‬,
ِ
pertolongan ْ ‫) َن‬
( ‫ص ًرا‬
4. Isim berdasarkan dari keumuman dan kekhususan dibedakan menjadi :
a. Isim Ma’rifah (Kata Khusus)
Kata khusus (Isim Ma’rifah) adalah kata yang obyek pembicaraannya telah
ditentukan.
َ ُ َ َْ ُ ََْْ
َ ُ ‫ ا َلب‬, ‫اب‬
Contoh : ‫اب‬ َ ‫ ال ِكت‬, ‫ت‬
َ ‫البي‬
b. Isim Nakirah (Kata Umum)
Kata umum (Isim Nakirah) adalah kata yang obyek pembicaraannya tidak
ditentukan, artinya mencakup semua kriteria yang masuk dalam cakupan
pembicaraan.
َ َ َْ
Contoh : َ‫ باب‬, َ‫ ِكتاب‬, َ‫بيت‬

Perbedaan penggunaan isim ma’rifah dengan isim nakiroh adalah sebagai


berikut :

Bahasa arab
َ ُ َ
َ‫السيا َر َة ك ِب ْي َرة‬ ََ‫ِت ْل َك َسيارة‬
Bahasa Indonesia Mobil tersebut besar Itu adalah sebuah mobil
Bahasa Inggris The car is big That is a car

Isim Ma’rifah dalam Bahasa Arab ada enam :


1. Isim Dhomir /kata Ganti )ٌ ِ‫س م‬
ٌ‫ٌَض ْ ٍي‬ ُ ْ ‫( ِا‬
Isim dhomir artinya adalah kata ganti.

َ ‫ا ْس ُم‬
‫ض ِم ْي َر‬ ِ

َ‫ُم ْس َت ِتر‬ َ‫َب ِارز‬

َ
َ‫ُو ُج ْوب‬ َ‫َج َواز‬ َ‫ُمت ِصل‬ َ‫ُم ْنف ِصل‬
Isim dhomir dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Nampak (baariz) , terdiri dari :
 berdiri sendiri (munfashil)
 menempel ( muttashil )
b. Tersembunyi (mustatir) , terdiri dari :
 boleh sembunyi atau nampak ( jawaz )
 wajib sembunyi ( wujub )

6
Tabel 2.c. Dhomir munfashil (berdiri sendiri)
kata ganti jamak dua tunggal jenis
orang ketiga/ yg tidak
diajak bicara/ ghoib َ‫ُه ْم‬ ‫ُه َما‬ َ‫ُه َو‬ laki-laki
ٌ‫غما ِء مب‬
َ‫ُهن‬ ‫ُه َما‬ ‫ِه ََي‬
) (
perempuan

َْ َْ َْ
orang kedua/ yg diajak
bicara/ mukhotob َ‫ان ُت ْم‬ ‫ان ُت َما‬ َ َ ‫ان‬
‫ت‬ laki-laki
َُْ َْ َْ
‫ان ُت َما‬
) ٌ‫ُم مٌخا مط مب‬
(
َ‫انتن‬ َ ِ ‫ان‬
‫ت‬ perempuan

orang pertama/ yg
َ ََ
berbicara/ mutakallim َ‫ن ْح ُن‬ ‫انا‬ laki/perempuan
) ٌ‫ُمتم م ِكل مم‬
(

Senam isim dhomir (senam jari tangan) dengan lagu potong bebek angsa

Tabel 2.d. Dhomir muttashil (menempel)


kata ganti jamak dua tunggal jenis
orang ketiga/ yg tidak
َ‫ىه ْم‬../ ْ ‫ىه‬..
‫م‬ ُ ‫ا‬ َ ‫ىه‬.../‫ىه َما‬...
‫م‬ ُ ‫ىه‬.../
َ ُ
‫ىه‬...
diajak bicara/ ghoib ِ ِ ِ laki-laki
ٌ‫( غما ِء م‬
)‫ب‬
َ َُ َ
َ‫ىهن‬../ ُ
ِ َ‫ىهن‬.. ‫ىهما‬.../‫ا‬ ِ ‫ىهم‬... ‫ىها‬.. perempuan
ُ ُ
orang kedua/ yg diajak
bicara/ mukhotob ‫ىك َْم‬.. ‫ىك َما‬.. ََ
‫ىك‬.. laki-laki
ٌ‫( ُم مٌخا مط م‬
)‫ب‬ ُ ُ
َ‫ىكن‬.. ‫ىك َما‬.. َِ
‫ىك‬.. perempuan

orang pertama/ yg
berbicara/ mutakallim ‫ى َنا‬.. ‫ىن َْي‬../
ِ ‫ىي‬..َْ laki/perempuan
) ‫كل مٌم‬
ِ ‫( ُمتم م‬

Tabel 2.e. Contoh dhomir muttashil bersambung dengan kata lainnya


bersambung dengan harf ( ‫) ها َلي‬ bersambung dengan harf ( ‫ هل‬/ ‫) َل‬
jamak dua tunggal jamak dua tunggal
ْ‫ِا َل َْيه َم‬ َ‫ِا َل َْيهما‬ ْ‫ِا َل َي َه‬ ْ‫ََل ُه َم‬ َ‫ََل ُهما‬ ُ‫ََل َه‬
ِ ِ ِ
َ َ َ َ َ َ
َ‫ِال َْي ِهن‬ ‫ِال َْي ِه َما‬ ‫ِال َْي َها‬ َ‫َل ُهن‬ ‫َل ُه َما‬ ‫َل َها‬
ُ َ ُ َ َ َُ َُ َ
‫ِال َْيك َْم‬ ‫ِال َْيك َما‬ َ َ ‫ِال َْي‬
‫ك‬ ‫َلك َْم‬ ‫َلك َما‬ َ َ ‫َل‬
‫ك‬
َُْ َ‫ِا َل َْي ُكما‬ ْ َ َُ َ‫ََل ُكما‬ َ
َ‫ِال َيكن‬ َ ِ ‫ِال َي‬
‫ك‬ َ‫َلكن‬ َ ِ ‫َل‬
‫ك‬
َ َ َ
‫ِال َْي َنا‬ َ‫ِاَلي‬ ‫َل َنا‬ ‫َِل َْي‬

7
bersambung dengan isim ( ‫) َبيْت‬ َ ‫) َن‬
bersambung dengan fi’il ( ‫ص َر‬
jamak dua tunggal jamak dua tunggal

َ‫َب ْي َُت ُه ْم‬ ‫َب ْي َُت ُه َما‬ َ‫َب ْي َُت ُه‬ َ‫ص ََر ُه ْم‬ َ ‫ص ََر ُه َما َن‬ َ ‫َن‬ َ ‫َن‬
َ‫ص ََر ُه‬
َ‫َب ْي َُت ُهن‬ ‫َب ْي َُت ُه َما‬ ‫َب ْي َُت َها‬ َ‫ص ََر ُهن‬ َ ‫ص ََر ُه َما َن‬ َ ‫َن‬ ‫ص ََر َها‬ َ ‫َن‬
ْ‫َب ْي َُت ُك َم‬ َ‫َب ْي َُت ُكما‬ َ‫َب ْي َُت َك‬ ْ‫ص ََر ُك َم‬
َ ‫ص ََر ُك َما َن‬ َ ‫َن‬ َ‫ص ََر َك‬ َ ‫َن‬
ُ َُْ َ‫َب ْي َُت ُكما‬ َُ َ َ َ َُ َ َ َ ‫َن‬
َ‫بي َتكن‬ َ ِ ‫َب ْي َُت‬
‫ك‬ َ‫نص َركما نص َركن‬ َ ِ ‫ص ََر‬
‫ك‬
َ‫َب ْي َُتنا‬ ‫َب ْي ِ َت َْي‬
َ َ َ
‫ص ََرنا‬ ‫ن‬ ‫ص ََرِن ْ َي‬ َ ‫َن‬
Catatan : untuk isim dhomir muttashil hu, humaa, hum, dan hunna , jika huruf sebelumnya

berharokat kasroh atau ya’ sukun ( ْ‫ ) ي‬maka harokat dhommah pada huruf ha’
( ‫ ) ه‬diganti kasroh menjadi hi, himaa, him, dan hinna sebagaimana berikut :
Huruf sebelumnya berharokat fat-hah
ْ‫ََل َُه َم‬ َ‫ََل َُهما‬ ُ‫ََل َه‬
ُ َ َ‫ََل َُهما‬
َ‫َل َهن‬
Huruf sebelumnya berharokat kasroh

َ‫َِب َِه ْم‬ ‫َِب َِه َما‬ َ‫َِب ِه‬


َ‫َِب َِهن‬ ‫َِب َِه َما‬
Huruf sebelumnya yaitu ya’ sukun
َ َ َ
َ‫ِال َْي َِه ْم‬ ‫ِال َْي َِه َما‬ َ‫ِال َْي ِه‬
َ َ
َ‫ِال َْي َِهن‬ ‫ِال َْي َِه َما‬
2. Isim ‘Alam (nama)
Semua bentuk penamaan baik nama orang atau nama tempat
َ َ ُ َ َ
Contoh : ‫ َجاك ْرتا‬, ‫ َمك ُت‬, ‫ َعا ِئشة‬, ‫ا ْح َم ُد‬
3. Isim Isyarah (Kata Tunjuk)
Isim Isyarah adalah kata tunjuk yang kita kenal dalam bahasa Indonesia,
seperti ini dan itu. Dalam Bahasa Arab, kata tunjuk adalah sebagaimana
tabel berikut :

8
Tabel 2.f. Isim isyarah
jamak dua tunggal jenis jarak
َ ُ َ َ َ
َ‫ٰه َؤل ِء‬ َ‫ٰهذا ِن‬ ‫ٰهذا‬ ‫ُمذك َر‬ Dekat
َ
) َ‫( ق ِرْيب‬
َ ُ َ َ
‫ٰه َؤل َِء‬ َ ِ ‫َهات‬
‫ان‬ ٖ‫ٰه ِ َذه‬ َ‫ُمؤنث‬ (ini)
َ‫ك‬ ََٓ ُ َ ٰ َ
َ ‫َأول ِئ‬ َ َ ‫ذا ِن‬
‫ك‬ َ َ ‫َذ ِل‬
‫ك‬ َ‫ُمذكر‬ jauh
َ
) َ‫( ب ِع ْيد‬
َ‫ك‬ ََٓ ُ َ ْ َ
َ ‫َأول ِئ‬ َ َ ‫تا ِن‬
‫ك‬ َ َ ‫ِتل‬
‫ك‬ َ‫ُمؤنث‬ (itu)
Senam isim isyarah dan lagu lihat kebunku
4. Isim yang didahului oleh huruf alif dan lam ( ‫(ال‬
Semua kata dalam Bahasa Arab yang dilekati alif lam (lam ta’rif) merupakan
isim ma’rifah.
Isim yang dilekati alif lam (lam ta’rif) tidak boleh ditanwin (kalo ada alif lam
tidak boleh ada tanwin , kalo ada tanwin tidak boleh ada alif lam)

5. Isim maushul adalah kata sambung.


Isim maushul ada 2 kelompok, yaitu :
a. Isim maushul yang umum (bisa dipakai untuk laki laki maupun
perempuan, berapapun jumlahnya) sebagaimana tabel berikut :

untuk yang berakal َ‫َم ْن‬

untuk yang tidak berakal ‫َما‬

b. Isim maushul yang khusus ( sesuai dengan jenis dan bilangan )


sebagaimana tabel berikut :

jamak dua tunggal jenis


َ َ َ َ َ َ َ
َ‫ال ِذ ْي َن‬ َ‫ الذ ْي ِن‬/ ‫الذ ِان‬ َ‫ال ِذ ْي‬ َ‫ُمذكر‬
َ َ َ َ َ
‫ال ِت ْ َي‬ ‫ ال َت ْي ِ َن‬/ ‫ال َت ِان‬ ‫ال ِت َْي‬ َ‫ُمؤنث‬

6. Isim yang di-idhafah-kan (disandarkan) kepada salah satu dari 5 isim


ma’rifat di atas. Untuk memudahkan pemahaman, idhafah bisa diartikan
dimiliki. Lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.g. Contoh Idhafah

artinya contoh kata idhafah kepada ....


bukunya (laki-laki) َ‫ِك َت ُاب ُه‬ isim dhomir

rumahnya Zaid َ‫َب ْي ُت َزْيد‬ isim ‘alam


َ ُ
ibunya laki-laki ini َ ‫ا ُّم َهذ‬
‫االر ُج ِ َل‬ isim isyarah
َْ ُ َ
pintu masjid ‫اب ال ْس ِج َِد‬ ‫ب‬ isim yg ada alif dan
lam
َْ ُ
mobil orang yang sedang
duduk di dalam masjid itu
‫س ِفي ال ْس ِج َِد‬ َ ُ ‫َسيا َرة ال ِذ ْي َي ْج ِل‬ isim maushul

baru َ‫َج ِد ْي َدة‬

9
Bila kita perhatikan, dari 6 jenis isim ma’rifah, 4 diantaranya merupakan jenis yang sudah
pasti ma’rifah yaitu dhamir , isim isyarah, isim ‘alam, dan isim maushul. Adapun dua
sisanya bisa dibentuk dari kata apapun. Artinya, kata apapun dalam Bahasa Arab selain
dhamir , isim isyarah, isim ‘alam, dan isim maushul hukum asalnya adalah nakirah sampai
dilekati alif lam atau di-idhafah-kan kepada salah satu dari 5 jenis isim ma’rifah. Secara
sederhana bisa kita simpulkan bahwa isim nakirah adalah semua isim yang tidak dilekati
alif lam dan tidak diidhafahkan kepada isim ma’rifah.
C. Kata Majemuk
Kata majemuk ( gabungan dua kata atau lebih yang memiliki keterikatan makna)
dapat dikelompokkan menjadi 5 bagian, yaitu :
1. Na’at man’ut yaitu dua buah isim dimana isim kedua berguna untuk mensifati isim
pertama (bermakna menerangkan). Na’at man’ut dapat juga disebut sifat mausuf.
Ciri ciri (syarat) na’at man’ut adalah :
a. mempunyai tanda ma’rifah/nakiroh yang sama
b. mempunyai kesamaan jenis (laki/perempuan)
c. mempunyai kesamaan bilangan (tunggal/dua/jamak)
d. mempunyai kesamaan i’rob (nahwu)
Untuk memudahkan di dalam memahami, biasanya dua buah isim yang masuk
kategori na’at man’ut, kalo diartikan dalam bahasa Indonesia, umumnya
disambungkan dengan kata “ yang ”

Tabel 2.h. Contoh na’at man’ut


keterangan arti na’at man’ut
َ
nakiroh, berjenis
perempuan, jumlahnya
mobil besar
(mobil yang besar) ‫َسيا َرة ك ِب ْي َر َة‬
satu
َْ َْ
ma’rifah, berjenis laki-laki,
jumlahnya dua
dua buku baru
(dua buku yang baru) َ ِ ‫ال ِك َت َاب ِان ال َج ِد ْي َد‬
‫ان‬
َ ُ َ ‫ُ ْ ُ ْ َن‬
nakiroh, berjenis laki-laki,
jumlahnya lebih dari dua
para muslim yang jujur
َ‫ص ِادق ْون‬ ‫س ِلمو‬
َ ‫م‬
2. Idhafah yaitu dua buah isim dimana isim kedua mempunyai arti kepemilikan pada
isim pertama. Dalam pola kepemilikan, bahasa arab memiliki susunan yang sama
dengan bahasa Indonesia (kata pemilik diakhirkan). Pada pola idhafah, isim
pertama disebut mudhof sedangkan isim kedua disebut mudhofun ilaih. Ciri ciri
(syarat) idhafah adalah :
a. Mudhof harus bebas alif lam atau tanwin atau nun jamak
b. Mudhofun ilaih harus isim ma’rifah atau nakiroh wajib di jar (nahwu)
Untuk memudahkan di dalam memahami, biasanya dua buah isim yang masuk
kategori idhafah atau mudhof mudhofun ilaih, kalo diartikan dalam bahasa
Indonesia, umumnya disambungkan dengan kata “ ....nya/dari...... ”
Tabel 2.i. Contoh perubahan untuk idhafah
arti menjadi mudhof – asal kata
mudhof ilaihi
anak – anak nya Israel
(keturunan bangsa israel) َ‫َب ِن ْي ِا ْس َرا ِئ ْي َل‬ َ‫ ِا ْس َرا ِئ ْي َل‬+ ‫َب ِن ْي َ َن‬
ُ َ ُ َ
kebiasaan orang – orang
Quroisy (kebiasaan nya orang َ‫َِا ْيَل ِف ق َرْيش‬ َ‫ ق َرْيش‬+ ‫َِا ْيَلف‬
orang Quroisy)
dua putra adam (dua putra
nya adam) َ‫ِا ْب َن ْي َء َاد َم‬ َ‫ َء َاد َم‬+ ‫ِا ْب َن ْي ِن‬
َ
utusan Allah (utusan nya
Allah) ‫َر ُس ْو ُل الل ِ َه‬ ‫ الل َِه‬+ ‫َر ُس ْول‬

10
3. Isim maushul dan shilah maushul. Isim maushul (kata sambung) adalah isim
yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa kalimat atau pokok pikiran
menjadi satu kalimat. Dalam bahasa Indonesia kata sambung dapat diartikan
“orang/apa yang”. Isim maushul membutuhkan shilah (kata penjelas setelah isim
maushul) dan a’id (dhomir yang kembali ke isim maushul) (nahwu)
Contoh :
a
َ َ
َ‫الد ْي ِن‬
ِ ‫ِب‬ َ‫ُيك ِ َذ ُب‬ َ‫ال ِذ ْي‬
agama mendustakan orang (laki laki) yang
b
َ َ
َ‫ُي َرا ُء ْون‬ َ‫ُه ْم‬ َ‫ال ِذ َْي َن‬
berbuat riya’ / pamer mereka (laki laki) orang orang (laki laki) yang
c
َ‫ات‬ َ ‫َالس َم‬
‫او‬ َ‫ِف ْي‬ ‫َما‬ َ‫ِلل ِه‬
ِ
langit langit di apa apa yang milik Allah

d
ُْ َْ َ َ
‫ِمثل َها‬ َ‫ل ْم ُيخل ْق‬ ‫ال ِت ْي‬
sepertinya/ semisalnya belum pernah diciptakan apa (perempuan) yang

4. Jar majrur adalah hurf jar beserta isim yang terletak setelah huruf jar tersebut.
Hurf jar dan isim majrur adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Isim
setelah hurf jar dihukumi majrur (nahwu)
5. Huruf huruf masdariyah adalah huruf yang menyertai fi’il dan bermakna masdar
Contoh :
َُ َ ُ ‫َا ْن َت‬
َ‫لك ْم‬ ‫خ ْي َر‬ Asal nya
‫ص ْو ُم ْوا‬
bagi kalian adalah lebih baik bahwa kalian berpuasa
َُ َ ُ
َ‫لك ْم‬ ‫خ ْي َر‬ َ‫ِص َي ُامك ْم‬ tersiratnya

bagi kalian adalah lebih baik puasa kalian

ْ
III. FI’IL ( ٌ‫) ِفعل‬

Fi’il secara bahasa memiliki makna "perbuatan" atau "kata kerja". Di dalam bahasa Arab,
semua kata kerja adalah fi’il. Tetapi tidak semua fi’il adalah kata kerja, karena ada juga fi’il
yang merupakan kata sifat. Di dalam fi’il pasti melekat 2 hal , yaitu pelaku dan waktu
kejadian.
A. Ciri Fi’il : 1. Mempunyai arti kerja (marah, sedih, duduk, senang, memukul, dll)
َ
َْ ‫) ق‬
2. Didahului huruf Qod ( ‫د‬
3. Didahului huruf sa ََ )
(‫س‬
َ َ
َ ‫) س ْو‬
4. Didahului huruf saufa ( ‫ف‬
5. Diakhiri ta’ ta’nis (ta’ perahu) ( ‫ت‬
َ ) ْ
6. Diawali hurf mudhoro’ah ( ‫ت‬ , ‫َي‬,َ‫ ن‬, ‫) ا‬
Contoh :
1.
َ‫َك ُر َم‬
َ
َ‫َح ُس َن‬ َ ‫َج َل‬
َ‫س‬ َ ‫َن‬
َ‫ص َر‬
َ
َ‫ف َت َح‬
mulia baik duduk menolong membuka

11
2.
َ َ َ َ
َ‫الصَل ُت‬ َ‫ق َام ْت‬ َ‫ق ْد‬
sholat telah tegak/berdiri sungguh
3.
َ ُّ َ ‫َس َي ُق ْو َُل‬
َ‫لسف َه ُاء‬ ‫ا‬
orang – orang bodoh akan berkata
4.
َ َ َ َ
َ‫ت ْعل ُم ْون‬ َ‫َس ْوف‬
kalian mengetahui kelak
5.
َ ُ
َ‫ا ُلر ْو ُم‬ َ‫غ ِل َب ْت‬
bangsa romawi telah dikalahkan

B. Sebagaimana isim, fi’il juga dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa kategori


sebagaimana penjelasan di bawah ini.
1. Berdasarkan waktu kejadian dan fungsinya , fi’il dapat dibagi menjadi :
a. Fi’il madhi yaitu kata kerja untuk masa lampau yang memiliki arti telah
melakukan sesuatu
b. Fi’il mudhori’ yaitu kata kerja yang memiliki arti sedang/akan melakukan
sesuatu
c. Fi’il amr yaitu kata kerja kalimat perintah
d. Fi’il nahi yaitu kata kerja untuk kalimat larangan
Fi’il yang paling mendasar adalah fi’il madhi dhomir huwa. Dari kata inilah semua bentuk
perubahan berasal, baik itu fi’il mudhori’, fi’il amr, fail, maf’ul dan seterusnya. Sedangkan
Ilmu yang mempelajari tentang perubahan suatu kata ke bentuk kata lain yang masih
memiliki satu arti kata dasar disebut ilmu shorof.

َ‫ِف ْعل‬

َ َ َ ‫ُم‬
َ‫ن ْهي‬ ْ
َ‫أمر‬ َ‫ض ِارع‬ َ‫اض‬
ِ ‫م‬
َ

Tabel 3.a. Tashrif lughowi fi’il madhi, mudhori’, amr, dan nahi

ٌ‫ِف ْعلٌ َماض‬


ُ َ َ َ َ
‫ف َع َل ْوا‬ َ‫ف َعَل‬ ‫* ف َع ََل‬
ْ َ َ َ َ َ
َ َ ‫ف َع َل‬
‫ن‬ ‫ف َع َل َتا‬ َ ْ ‫ف َع َل‬
‫ت‬
ْ َ ْ َ ْ َ
‫ف َع َل ُت َْم‬ ‫ف َع َل ُت َما‬ َ َ ‫ف َع َل‬
‫ت‬
َُْ َ َ‫َف َع َْل ُتما‬ َْ َ
َ‫فع َلتن‬ َ ِ ‫فع َل‬
‫ت‬
ْ َ ْ َ
‫ف َع َل َنا‬ َ ُ ‫ف َع َل‬
‫ت‬
12
َ
ٌ‫ِف ْعلٌ مض ِارع‬
ُ َُ ْ َ
‫ََي ْف ُع َل ْو َ َن‬ ‫َيفع ََل ِ َن‬ ‫ََي ْف ُع َُل‬
ُْ ْ َ َُ ْ َ َ
َ‫ن‬
َ ‫َيفع َل‬ ‫َتفع ََل ِ َن‬ ‫َت ْف ُع َُل‬
ُ َ َ
‫ََت ْف ُع َل ْو َ َن‬ ‫َت ْف ُع ََل ِ َن‬ ‫َت ْف ُع َُل‬
َ
ْ َ َ َ َ
َ َ ‫َت ْف ُع َل‬
‫ن‬ ‫َت ْف ُع ََل ِ َن‬ ‫َت ْف ُع َِل ْي َ َن‬
َ َْ
َ‫َن ْف ُع ُل‬ ‫َاف ُع َُل‬
ْ َ ْ
ٌ‫ِفعل أمر‬
ُ ُْ َ ُْ ُْ
‫َاف ُع َل ْوا‬ َ‫َاف ُعَل‬ ‫َاف ُع َْل‬
ْ ُْ َ ُْ ُْ
َ َ ‫َاف ُع َل‬
‫ن‬ َ ‫َاف ُع‬
‫َل‬ ‫َاف ُع ِ َل َْي‬
َ
ٌ‫ِف ْعل نهْي‬
ْ‫َل ََت ْف ُع َُلوا‬ َُ ْ ََ ََ
َ ‫ل َتفع‬
‫َل‬ ‫ل َت ْف ُع َْل‬
ْ ََ َ ََ ََ
َ َ ‫ل َت ْف ُع َل‬
‫ن‬ َ ‫ل َت ْف ُع‬
‫َل‬ ‫ل َت ْف ُع ِ َل َْي‬
* Catatan : wazan / timbangan /
pola / acuan / rumus  ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ف‬
mewakili/contoh mewakili/contoh mewakili/contoh
huruf ketiga huruf kedua huruf pertama
Perubahan yang terjadi dengan cara menambah awalan, sisipan dan akhiran itu hurufnya
tetap, yang berubah hanya 3 huruf wazan tersebut , diganti oleh huruf penyusun fi”il

Rumus perubahan fi’il :


1. Dari fi’il madhi ke fi’il mudhori’
Fi’il madhi dhomir huwa dirubah ke fi’il mudhori’ dhomir huwa
dirubah harokat huruf disukun huruf ditambah fi’il madhi
berikutnya sesuai pola setelah ya’ huruf ya’
(wazan) didepannya
   
َ
َ‫َي َْف ُع ُل‬ َ‫ََي َْف َع َل‬ َ‫ََي َف َع َل‬ َ‫ف َع َل‬
Contoh :
2. Dari fi’il mudhori’ ke fi’il amr
Fi’il mudhori’ dhomir anta dirubah ke fi’il amr dhomir anta
terakhir, huruf kalo tidak bisa dibaca maka dibuang fi’il mudhori’
akhirnya disukun ditambah huruf alif di depannya huruf ta’
(hamzah washol)
   
ْ‫ُا ْف َُع َل‬ ُ‫َُا ْف ُع َل‬ ْ
‫ف ُع َُل‬ َ‫َت ْف ُع ُل‬
َ
Contoh :

13
3. Dari fi’il mudhori’ ke fi’il nahy
Fi’il mudhori’ dhomir anta dirubah ke fi’il amr dhomir anta
disukun huruf akhirnya ditambah huruf lam alif fi’il mudhori’
didepannya

َ َ َ َ
  
َ
‫لت ْف َُع َْل‬ ‫َلت ْف ُع َُل‬ َ‫ت ْف ُع ُل‬
Contoh :
2. Berdasarkan jumlah huruf penyusunnya dan keaslian serta tambahannya,
fi’il dibedakan menjadi :
a. Fi’il tsulasi mujarrad
b. Fi’il tsulatsi mazid
c. Fi’il ruba’i mujarrad
d. Fi’il ruba’i mazid
Keterangan :
 Kata tsulatsy merujuk pada kelompok kata kerja yang tersusun dari tiga huruf asli.
 Kata ruba'iy merujuk pada kelompok kata kerja yang tersusun dari empat huruf asli.
 Kata mujarrad merujuk pada kelompok kata kerja tanpa adanya huruf tambahan
apapun selain huruf aslinya.
 Kata mazid merujuk pada kelompok kata kerja yang memiliki huruf tambahan selain
huruf aslinya.
3. Berdasarkan Kebutuhan Terhadap Obyek, fi’il dibedakan menjadi :
a. Fi’il Lazim adalah fi’il yang tidak membutuhkan objek (intransitif).
b. Fi’il muta’addiy adalah fi’il yang membutuhkan objek (transitif)
Secara bentuk tulisan, tidak ada bentuk tulisan khusus untuk fi’il lazim maupun muta’addiy.
Pertama-tama, kita perlu mengetahui makna dari fi’il tersebut. Setelah itu, baru
menggunakan nalar Kita, apakah kata tersebut membutuhkan objek atau tidak.
4. Berdasarkan bentuk aktif dan pasif , fi’il dibedakan menjadi :
a. Fi’il ma’lum
b. Fi’il majhul
Satu hal yang perlu dicatat, dalam kaidah Bahasa Arab, kalimat pasif tidak boleh
memunculkan subjek (pelaku) karena fungsi kalimat pasif dalam Bahasa Arab adalah
untuk menyembunyikan atau tidak menyebut pelaku, baik karena:
1. Pelakunya sudah diketahui,
2. Pelakunya memang tidak diketahui, maupun
3. Pelakunya sengaja disembunyikan.
Berbeda dengan Bahasa Indonesia, dimana kita masih boleh menyebut pelakunya,
seperti contoh “Bakr telah dipukul oleh Zaid”. Dalam Bahasa Arab, kita hanya boleh
mengatakan “Bakr telah dipukul” tanpa menjelaskan siapa yang memukul. Bila kita
ingin menyebut pelakunya, maka wajib menggunakan kalimat aktif. Fi’il yang bisa
berubah ke bentuk majhul hanya fi’il muta’addiy (transitif). Adapun fi’il lazim (intransitif)
tidak bisa berubah ke bentuk majhul, karena tidak memiliki objek sehingga tidak bisa
diubah ke bentuk pasif.
5. Berdasarkan huruf penyusunnya, fi’il dibedakan menjadi :
a. Fi’il shahih adalah fi’il yang huruf penyusunnya terbebas dari huruf ‘illat. Huruf
‘illat yaitu alif, waw, dan ya. ) ‫ و‬, ‫ ي‬, ‫( ا‬
b. Fi’il mu’tal adalah fi’il yang huruf penyusunnya mengandung minimal salah
satu dari tiga huruf ‘illat yaitu alif, waw, dan ya baik pada awal, tengah dan
akhir kata.

14
Fi’il mu’tal memiliki tashrif (pola perubahan) yang tidak mengikuti kaidah asal atau tidak
seragam. Ini berbeda dengan fi’il shahih yang pola perubahannya seragam. Dengan
mengetahui suatu fi’il mengandung huruf ‘illat, maka kita dapat lebih teliti dalam
melakukan perubahan dari suatu bentuk ke bentuk yang lain khususnya tashrif lughawi
(perubahan kata berdasarkan kata ganti) sehingga ketika menyusun kalimat, kita tidak
akan salah memilih kata.
Ilmu shorof adalah ilmu yang mempelajari perubahan suatu kata ke bentuk kata lain yang
masih mempunyai keterkaitan makna (mempunyai makna dasar yang sama). Ada
beberapa istilah yang sering dipakai di dalam mempelajari ilmu shorof, diantaranya yaitu :
Wazan : timbangan , model , pola , acuan , rumus
Wazan qiyasi : sesuai pola/rumus (beraturan)
Wazan sama’i : berdasarkan yang didengar dari orang arab
Mauzun : yang ditimbang , yang dibandingkan
Tashrif : perubahan kata dari bentuk asal (kata kerja) menjadi bentuk-bentuk yang
lain. Ilmu Sharaf juga sering disebut dengan Ilmu Tashrif, karena inti Ilmu Sharaf
adalah mempelajari tashrif.

C. Secara umum, suatu kata kerja berubah menjadi jenis kata sebagai berikut :
Tabel 3.b. Contoh perubahan suatu kata ( tashrif istilahi )
no jenis kata keterangan contoh wazan
َ
1. Fi’il madhy kata kerja lampau
َ‫ف َع َل‬
2. Fi’il mudhori’ kata kerja sedang/akan
‫ََي ْف ُع َُل‬
ً َ
3. Mashdar membendakan kata kerja
َ ‫ف ْع‬
‫َل‬
Isim fa’il َ
4. pelaku (yang melakukan)
َ‫َفا ِعل‬
5. Isim maf’ul obyek (yang dikenai perbuatan)
َ‫ََم ْف َُع َْول‬
6. Fi’il amr kata perintah ْ‫َُا ْف ُع َل‬
7. Fi’il nahy kata larangan ْ‫َل ََت ْف ُع َل‬
8. Isim zaman / makan waktu/tempat kejadian
َ‫ ََم ْف َعل‬/ ‫ََم ْف َعل‬
9. Isim alat alat pekerjaan
َ‫َِم ْف َعل‬
ُ
10. Fi’il madhy majhul kata kerja lampau pasif
‫ف ِع ََل‬
11. Fi’il mudhori’ majhul kata kerja sedang/akan pasif
‫َُي ْف َع َُل‬
1. Di dalam ilmu shorof, tashrif itu ada 2 , yaitu :
a. Tashrif Lughowy adalah perubahan kata yang didasarkan pada perubahan
jumlah dan jenis pelakunya.
b. Tashrif Istilahy adalah perubahan kata yang didasarkan pada perbedaan jenis
katanya. Tabel di atas adalah contoh tashrif istilahy

15
2. Wazan fi’il tsulatsi mujarrod ada 6 yaitu :
fi’il madhi fi’il mudhori’
Rumus (fokus harokat (fokus harokat wazan
‘ain nya) ‘ain nya)
َ
AKU A U َ‫ َي َْف َُع ُل‬- ‫َف ََع َل‬
َ
YAKIN A I ‫ َي َْف َِع َُل‬- ‫َف ََع َل‬
HANYA A A ُ‫ َي َْف ََع َل‬- ‫ََف ََع َل‬
َ
DIA I A ‫ َي َْف ََع َُل‬- ‫َف َِع َل‬
َ
UNTUKKU U U ‫ َي َْف َُع َُل‬- ‫َف َُع َل‬
َ
KINI I I ‫ َي َْف َِع َُل‬- ‫َف َِع َل‬
Rumus sakti  Aku yakin hanya dia untukku kini , batu kali mana bisa turun
sendiri

3. Wazan fi’il amr tsulatsi mujarrod ada 3 yaitu :


fi’il amr (fokus fi’il mudhori’
Rumus harokat hamzah (fokus harokat wazan
washol nya) ‘ain nya)
ْ
INI I I َ‫ َِا َف َِع ْل‬- ‫َي َْف َِع َُل‬
ُْ
BUKU U U ‫ َا َف َُع َْل‬- ‫َي َْف َُع َُل‬
ْ
DIA I A ‫َي َْف ََع َُل – َِا َف ََع َْل‬

4. Fi’il tsulatsi mazid ada 3 jenis yaitu :


a. ziyadah bi harfin (tambahan 1 huruf)
b. ziyadah bi harfain (tambahan 2 huruf)
c. ziyadah bi tsalatsati ahrufin (tambahan 3 huruf)
Tabel 3.c. Fi’il tsulatsi mazid
keterangan penjelasan penambahan fi’il tsulatsi mazid fi’il tsulatsi mujarrod

َ‫َف َع َل‬
huruf
tambah huruf hamzah di
depan huruf fa’ fi’il
َ‫ََا ْف َع َل‬
ziyadah bi harfin
tambah dengan mendobel
huruf ‘ain fi’il nya
َ‫ََفعَ َل‬
(tambahan 1
huruf) tambah huruf alif di antara
huruf fa’ fi’il dg huruf ‘ain
َ‫ََفا َع َل‬
fi’il

16
tambah huruf hamzah di
depan huruf fa’ fi’il dan
َ‫َِا َْف ََت َع َل‬
huruf ta’ diantara huruf fa’
fi’il dg huruf ‘ain fi’il
ْ
َ‫ِا َن َف َع َل‬
tambah huruf hamzah dan
huruf nun di depan huruf
fa’ fi’il
َ
‫َت ََفعَ ََل‬
tambah huruf ta’ di depan
ziyadah bi
huruf fa’ fi’il dan dengan
harfain
mendobel huruf ‘ain fi’il
(tambahan 2
nya

َ‫ََت ََفا َع َل‬


huruf)
tambah huruf ta’ di depan
huruf fa’ fi’il dan huruf alif
di antara huruf fa’ fi’il dg
huruf ‘ain fi’il
ْ
َ‫َِاف ََعل‬
tambah huruf hamzah di
depan huruf fa’ fi’il dengan
mendobel huruf lam fi’il
nya
tambah huruf hamzah, sin
dan ta’ di depan huruf fa’
َ‫ِا ْس ََت ْف َع َل‬
fi’il

tambah huruf hamzah di


depan huruf fa’ fi’il dan
َ‫َِا َْف ََع ْو ََع َل‬
huruf ‘ain wawu diantara
huruf fa’ fi’il dg huruf ‘ain
ziyadah bi fi’il
ْ
َ‫َِاف ََع َو َل‬
tsalatsati ahrufin
tambah huruf hamzah di
(tambahan 3
depan huruf fa’ fi’il dan
huruf)
huruf wawu dobel diantara
huruf ‘ain fi’il dg huruf lam
fi’il
ْ
َ‫َِاف ََعال‬
tambah huruf hamzah di
depan huruf fa’ fi’il , huruf
alif diantara huruf ‘ain fi’il
dg huruf lam fi’il dan
dengan mendobel huruf
lam fi’il

5. Wazan fi’il ruba’i mujarrod hanya ada satu sebagaimana berikut ini :
masdar fi’il mudhori’ fi’il madhi
ً َ ً ََ َ َ َ
َ‫ ِف ْعَلل‬/ ‫ف ْعل َل َة‬ َ‫َُي َف ْع ِل ُل‬ َ‫ف َْعل َل‬ َ‫َو َازن‬
ُ
َ ً ‫َو ْس ََوا‬
‫سا‬ َ ُ ‫َُي َو ْس ِو‬
‫س‬ َ َ ‫َو ْس َو‬
‫س‬ َ‫َم َْوز ْون‬
ً ْ ْ ْ ُ
‫ِزل ََزا َل‬ ‫َُي َزل ِز َْل‬ ‫َزل َز ََل‬ َ‫َم ْوز ْون‬

17
6. Fi’il ruba’i mazid ada 2 jenis yaitu :
a. ziyadah bi harfin (tambahan 1 huruf)
b. ziyadah bi harfain (tambahan 2 huruf)
Tabel 3.d. Fi’il ruba’i mujarrod dan fi’il ruba’i mazid sebagai berikut ini :
keterangan penjelasan penambahan fi’il ruba’i mazid fi’il ruba’i mujarrod

َ‫ََت َف ْع َل َل‬ َ‫َف َْع َل َل‬


huruf
ziyadah bi harfin tambah huruf ta’ di depan
huruf fa’ fi’il
(tambahan 1

َ‫َِا ْف ََع َْن َل َل‬


huruf)
ziyadah bi tambah huruf hamzah di
harfain depan huruf fa’ fi’il dan
(tambahan 2 huruf nun diantara huruf

ََ ْ
huruf) ‘ain fi’il dg huruf lam fi’il

َ‫َِافع َلل‬
tambah huruf hamzah di
depan huruf fa’ fi’il serta
dengan mendobel huruf
lam fi’il nya yang kedua

IV. HARF/HURF
Huruf secara bahasa memiliki arti huruf seperti yang kita kenal dalam Bahasa Indonesia
yang ada 26 huruf. Sedangkan dalam Bahasa Arab kita mengenal ada 28 huruf yang kita
kenal dengan huruf hijaiyah. Akan tetapi, huruf yang dimaksud di sini bukan setiap huruf
hijaiyah, melainkan huruf hijaiyah yang memiliki arti, baik itu disusun dari satu huruf, dua
huruf atau lebih. Setiap kata yang tidak termasuk isim ataupun maka masuk kategori huruf.

A. Macam macam hurf di antaranya :


1. Harf Jar
Harf jar adalah harf yang biasanya terletak sebelum isim dan mengakibatkan
isim tersebut dihukumi jar/majrur (dibaca kasroh, nahwu). Berikut ini adalah
contoh harf jar

َ َ
‫َعلى‬ ‫ِف َْي‬ َ ْ ‫ِم‬
‫ن‬ َ ْ ‫َع‬
‫ن‬ َ‫ِل‬ ََ
‫ك‬ ‫ِالى‬ َ‫ِب‬
atas di dari tentang bagi seperti kepada dengan

2. Harf isti’nafiyah
Harf isti’nafiyah adalah harf yang berada di permulaan dari kalimat
Contoh nya yaitu
ُ َ
َ‫ثم‬ َ‫ف‬ َ‫َو‬
kemudian maka dan

3. Harf athof
Harf athof adalah kata sambung
Contoh nya yaitu
ُ َ
َ‫ثم‬ َ‫ف‬ َ‫َو‬
kemudian lalu dan

18
4. Harf dhorfiyah
Harf dhorfiyah adalah harf yang menyatakan keadaan

َ
Contohnya yaitu
َ ْ
‫لا‬ ‫ِاذا‬ َ‫ِاذ‬
tatkala ketika ketika

5. Harf nafi
Harf nafi adalah kata menunjukkan ketiadaan

َ
Contohnya yaitu

َ‫ل‬ ‫َما‬ َ‫ِا ْن‬


tidak tidak tidak

6. Harf qosam
Harf qosam adalah kata yang digunakan untuk bersumpah
Contohnya yaitu

َ‫َو‬ َ‫ِب‬ َ‫َت‬


demi demi demi

Sebenarnya macamnya harf masih banyak. Akan tetapi untuk sementara


pembahasan mengenai harf, kita cukupkan sampai disini saja karena ada harf
yang berkaitan erat dengan ilmu nahwu.

19
‫‪Contoh tashrif lughowi 6 wazan fi’il tsulatsi mujarrod :‬‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َف َِع َل ‪َ -‬ي َْف َِع ُلَ‬ ‫َف َُع َل ‪َ -‬ي َْف َُع َُل‬ ‫َف َِع َل ‪َ -‬ي َْف ََع َُل‬ ‫َف ََع َل ‪َ -‬ي َْف ََع َُل‬ ‫َف ََع َل ‪َ -‬ي َْف َِع َُل‬ ‫َف ََع َل ‪َ -‬ي َْف َُع ُلَ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ََ‬ ‫َ‬
‫س َُ‬
‫ب‬ ‫ح َِ‬ ‫ََي َْ‬ ‫س ََ‬
‫ب‬ ‫ح َِ‬‫ََ‬ ‫س َُ‬
‫ن‬ ‫ح َُ‬ ‫ََي َْ‬ ‫س ََ‬
‫ن‬ ‫ح َُ‬ ‫ََ‬ ‫ح ََم ُ َد‬ ‫ََي َْ‬ ‫ح َِم َ َد‬‫ََ‬ ‫ََي َْف ََت َُح‬ ‫َف ََت ََح‬ ‫ظ َِل َُم‬ ‫ََي َ‬ ‫َظ َل ََم‬ ‫ص َُر‬ ‫ََي َْن َُ‬ ‫ص ََر‬ ‫َن ََ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ََ‬ ‫َ‬
‫س ََب ِ َ‬
‫ان‬ ‫ح َِ‬ ‫ََي َْ‬ ‫س ََبا‬ ‫ح َِ‬ ‫ََ‬ ‫س ََن ِ َ‬
‫ان‬ ‫ح َُ‬ ‫ََي َْ‬ ‫س ََنا‬ ‫ح َُ‬ ‫ََ‬ ‫ح ََم َ َد ِ َ‬
‫ان‬ ‫ََي َْ‬ ‫ح َِم َ َدا‬ ‫ََ‬ ‫ح َِ‬
‫ان‬ ‫ََي َْف ََت ََ‬ ‫حا‬ ‫َف ََت ََ‬ ‫ظ َِل ََم ِ َ‬
‫ان‬ ‫ََي َ‬ ‫َظ َل ََما‬ ‫ص ََر ِ َ‬
‫ان‬ ‫ََي َْن َُ‬ ‫ص ََرا‬ ‫َن ََ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ََ‬
‫س َُب ْو َ َن‬ ‫ح َِ‬ ‫س َُب ْوا ََي َْ‬ ‫ح َِ‬ ‫ََ‬ ‫س َُن ْو َ َن‬ ‫ح َُ‬ ‫س َُن ْوا ََي َْ‬ ‫ح َُ‬ ‫ََ‬ ‫ح ََم ُ َد ْو َ َن‬ ‫ََي َْ‬ ‫ح َِم ُ َد ْوا‬ ‫ََ‬ ‫ح ْو َ َن‬ ‫ََي َْف ََت َُ‬ ‫ح ْوا‬ ‫َف ََت َُ‬ ‫ظ َِل َُم ْو َ َن‬ ‫ََي َ‬ ‫َظ َل َُم ْوا‬ ‫ص َُر ْو َ َن‬ ‫ََي َْن َُ‬ ‫ص َُر ْوا‬ ‫َن ََ‬
‫َ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ‬ ‫ََ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫س َُ‬
‫ب‬ ‫ح َِ‬ ‫َت َْ‬ ‫س ََب ْ َ‬
‫ت‬ ‫ح َِ‬ ‫ََ‬ ‫س َُ‬
‫ن‬ ‫ح َُ‬ ‫َت َْ‬ ‫س َن ْ َ‬
‫ت‬ ‫ح َ‬ ‫َ‬ ‫ح ََم ُ َد‬ ‫َت َْ‬ ‫ح َِم َ َد ْ َ‬
‫ت‬ ‫ََ‬ ‫َت َْف ََت َُح‬ ‫ح َْ‬
‫ت‬ ‫َف ََت ََ‬ ‫ظ َِل َُم‬ ‫َت َ‬ ‫َظ َل ََم ْ َ‬
‫ت‬ ‫ص َُر‬ ‫َت َْن َُ‬ ‫ص ََر ْ َ‬
‫ت‬ ‫َن ََ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َُ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ‬ ‫ََ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ‬
‫س ََب ِ َ‬
‫ان‬ ‫ح َِ‬ ‫س ََب َتا َت َْ‬ ‫ح َِ‬‫ََ‬ ‫س ََن ِ َ‬
‫ان‬ ‫ح َُ‬ ‫س َن َتا َت َْ‬ ‫ح َ‬ ‫َ‬ ‫ح ََم َ َد ِ َ‬
‫ان‬ ‫َت َْ‬ ‫ح َِم َ َدتا‬ ‫َ‬ ‫ح َِ‬
‫ان‬ ‫َت َْف ََت ََ‬ ‫ح َتا‬ ‫َف ََت ََ‬ ‫ظ َِل ََم ِ َ‬
‫ان‬ ‫َت َ‬ ‫َظ َل ََم َتا‬ ‫ص ََر ِ َ‬
‫ان‬ ‫ص ََر تا َت َْن َُ‬ ‫َن َ‬
‫َ ْ ُْ‬ ‫َ ُْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ََ‬
‫س َْب َ َن‬‫ح َِ‬ ‫ََي َْ‬ ‫س َْب َ َن‬ ‫ح َِ‬‫ََ‬ ‫س َن َ َن *‬ ‫ح َ‬ ‫س َن َ َن * َي َ‬ ‫ح َ‬ ‫َ‬ ‫ح ََم ْ َد َ َن‬ ‫ََي َْ‬ ‫ح َِم ْ َد َ َن‬ ‫ََ‬ ‫ح ََ‬
‫ن‬ ‫ََي َْف ََت َْ‬ ‫ح ََ‬
‫ن‬ ‫َف ََت َْ‬ ‫ظ َِل َْم َ َ‬
‫ن‬ ‫ََي َ‬ ‫َظ َل َْم َ َ‬
‫ن‬ ‫ص َْر َ َن‬ ‫ََي َْن َُ‬ ‫ص َْر َ َن‬ ‫َن َ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ُْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ‬ ‫ََ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫س َُ‬
‫ب‬ ‫ح َِ‬ ‫َت َْ‬ ‫س َْب َ َ‬
‫ت‬ ‫ح َِ‬ ‫ََ‬ ‫س َُ‬
‫ن‬ ‫ح َُ‬ ‫َت َْ‬ ‫س َن َ َ‬
‫ت‬ ‫ح َ‬ ‫َ‬ ‫ح ََم ُ َد‬ ‫َت َْ‬ ‫ح َِم ْ َد َ َ‬
‫ت‬ ‫ََ‬ ‫َت َْف ََت َُح‬ ‫ح ََ‬
‫ت‬ ‫َف ََت َْ‬ ‫ظ َِل َُم‬ ‫َت َ‬ ‫َظ َل َْم َ َ‬
‫ت‬ ‫ص َُر‬ ‫َت َْن َُ‬ ‫ص َْر َ َ‬
‫ت‬ ‫َن ََ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ُْ‬ ‫َ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ‬ ‫ََ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ُ‬
‫س ََب ِ َ‬
‫ان‬ ‫ح َِ‬ ‫س َْب َُت َما َت َْ‬ ‫ح َِ‬ ‫ََ‬ ‫س ََن ِ َ‬
‫ان‬ ‫ح َُ‬ ‫س َن َُت َما َت َْ‬ ‫ح َ‬ ‫َ‬ ‫ح ََم َ َد ِ َ‬
‫ان‬ ‫ح َِم ْ َد َت َما َت َْ‬ ‫َ‬ ‫ح َِ‬
‫ان‬ ‫ح َُت َما َت َْف ََت ََ‬ ‫َف ََت َْ‬ ‫ظ َِل ََم ِ َ‬
‫ان‬ ‫َت َ‬ ‫َظ َل َْم ُت َما‬ ‫ص ََر ِ َ‬
‫ان‬ ‫ص َْر ت َما َت َْن َُ‬ ‫َن َ‬
‫َ‬ ‫َ ْ‬ ‫ََ‬
‫س َُب ْو َ َن‬ ‫ح َِ‬ ‫س َْب َُت َْم َت َْ‬
‫َ‬
‫ح َِ‬ ‫ََ‬ ‫س َُن ْو َ َن‬ ‫ح َُ‬ ‫س َن َُت َْم َت َْ‬
‫َ‬ ‫َ ُْ‬
‫ح َ‬ ‫َ‬ ‫ح ََم ُ َد ْو َ َن‬ ‫َ‬
‫ح َِم ْ َد َت َْم َت َْ‬
‫َ ُ‬
‫َ‬ ‫ح ْو َ َن‬ ‫َت َْف ََت َُ‬
‫َ‬
‫ح َُت َْم‬ ‫َف ََت َْ‬ ‫ظ َِل َُم ْو َ َن‬ ‫َت َ‬ ‫َظ َل َْم ُت َْم‬ ‫ص َُر ْو َ َن‬ ‫ص َْر ت َْم َت َْن َُ‬
‫َ‬ ‫َ َ ُ‬
‫َن َ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ُْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ‬ ‫ََ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫س َِب ْي َ َن‬‫ح َِ‬ ‫ت َت َْ‬ ‫س َْب ِ َ‬ ‫ح َِ‬ ‫ََ‬ ‫س َِن ْي َ َن‬
‫ح َُ‬ ‫ت َت َْ‬ ‫س َن ِ َ‬ ‫ح َ‬ ‫َ‬ ‫ح ََم ِ َد ْي َ َ‬
‫ن‬ ‫ت َت َْ‬ ‫ح َِم ْ َد ِ َ‬ ‫ََ‬ ‫ح ْي َ َن‬ ‫َت َْف ََت ِ َ‬ ‫ح َِ‬
‫ت‬ ‫َف ََت َْ‬ ‫ظ َِل َِم ْي َ َن‬ ‫َت َ‬ ‫َظ َل َْم ِ َ‬
‫ت‬ ‫ص َِر ْي َ َ‬
‫ن‬ ‫ت َت َْن َُ‬ ‫ص َْر ِ َ‬ ‫َن ََ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ُْ‬ ‫َ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ‬ ‫ََ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ُ‬
‫س ََب ِ َ‬
‫ان‬ ‫ح َِ‬ ‫س َْب َُت َما َت َْ‬ ‫ح َِ‬ ‫ََ‬ ‫س ََن ِ َ‬
‫ان‬ ‫ح َُ‬ ‫س َن َُت َما َت َْ‬ ‫ح َ‬ ‫َ‬ ‫ح ََم َ َد ِ َ‬
‫ان‬ ‫ح َِم ْ َد َت َما َت َْ‬ ‫َ‬ ‫ح َِ‬
‫ان‬ ‫ح َُت َما َت َْف ََت ََ‬ ‫َف ََت َْ‬ ‫ظ َِل ََم ِ َ‬
‫ان‬ ‫َت َ‬ ‫َظ َل َْم ُت َما‬ ‫ص ََر ِ َ‬
‫ان‬ ‫ص َْر ت َما َت َْن َُ‬ ‫َن َ‬
‫َ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ ْ ُْ‬ ‫َ ُ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ‬ ‫ََ ُْ‬ ‫َ ْ‬ ‫ََ ُ‬ ‫ص َْر َ َن‬ ‫َ‬ ‫َ َ ُ‬
‫س َْب َ َن‬
‫ح َِ‬ ‫َت َْ‬ ‫س َْب َتنَ‬ ‫ح َِ‬ ‫َ‬ ‫س َن َ َن *‬ ‫ح َ‬ ‫س َْن َتنَ َت َ‬ ‫ح َ‬ ‫َ‬ ‫ح ََم ْ َد َ َن‬ ‫ح َِم ْ َد َتنَ َت َْ‬ ‫َ‬ ‫ح ََ‬
‫ن‬ ‫َت َْف ََت َْ‬ ‫حَتنَ‬ ‫َف َت َ‬ ‫ظ َِل َْم َ َ‬
‫ن‬ ‫َت َ‬ ‫َظ َل َْم َتنَ‬ ‫ص َْر تنَ َت َْن َُ‬ ‫َن َ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ُْ‬ ‫َ‬ ‫َْ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ‬ ‫ََ‬ ‫َْ‬ ‫َ‬
‫س َُ‬
‫ب‬ ‫ح َِ‬ ‫َا َْ‬ ‫س َْب ُ َ‬
‫ت‬ ‫ح َِ‬ ‫ََ‬ ‫س َُ‬
‫ن‬ ‫ح َُ‬ ‫َا َْ‬ ‫س َن ُ َ‬
‫ت‬ ‫ح َ‬ ‫َ‬ ‫ح ََم ُ َد‬
‫َا َْ‬ ‫ح َِم ْ َد ُ َ‬
‫ت‬ ‫ََ‬ ‫َا َف ََت َُح‬ ‫ح َُ‬
‫ت‬ ‫َف ََت َْ‬ ‫َا َظ َِل َُم‬ ‫َظ َل َْم ُ َ‬
‫ت‬ ‫َا َن َُ‬
‫ص َُر‬ ‫ص َْر ُ َ‬
‫ت‬ ‫َن ََ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ُْ‬ ‫َ‬ ‫َ َْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ‬ ‫َ‬ ‫ََ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ‬
‫بُ‬
‫س َ‬ ‫ح َِ‬ ‫ْ‬
‫َن َ‬ ‫س َبنا‬ ‫ْ‬ ‫ح َِ‬‫َ‬ ‫َ‬ ‫سَ‬
‫ن‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ح َ‬ ‫ْ‬
‫س َننا * َن َ‬ ‫ح َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫ح َم َد‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫َن َ‬ ‫ح َِم َدنا‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫َن َف َت َح‬ ‫حنا‬ ‫ْ‬
‫َف َت َ‬ ‫ُ‬
‫ظ َِل َم‬ ‫َن َ‬ ‫ْ‬
‫َظ َل َمنا‬ ‫ص َُر‬‫َن َْن َُ‬ ‫ص َْرنا‬ ‫َن َ‬
‫‪* Sengaja tidak di-idghomkan (ditulis dengan tasydid atau tanda : َّ ) karena untuk menunjukkan pola / wazan nya‬‬
‫‪20‬‬
‫‪Tasyrif istilahi wazan fi’il tsulatsi mujarrod dan mazid‬‬
‫’‪mudhori‬‬ ‫‪madhi‬‬ ‫‪zaman/‬‬
‫‪alat‬‬ ‫‪nahi‬‬ ‫‪amr‬‬ ‫‪maf’ul‬‬ ‫‪fa’il‬‬ ‫‪masdar‬‬ ‫’‪mudhori‬‬ ‫‪madhi‬‬
‫‪majhul‬‬ ‫‪majhul‬‬ ‫‪makan‬‬

‫َُي ْف َع َُل‬ ‫ف ِع ََل‬


‫ُ‬
‫َِم ْف َعلَ‬ ‫ََم ْف ِعلَ‬ ‫َل ََت ْف ُع َلْ‬ ‫َاف ُع ْلَ‬
‫ُْ‬
‫ََم ْف َُع َْو َل‬ ‫َفا ِعلَ‬
‫َ‬
‫ف ْعَلَ‬
‫َ ً‬
‫ََي ْف ُع ُلَ‬ ‫ف َع َلَ‬
‫َ‬
‫ُْ‬ ‫َ ُ‬ ‫َْ‬ ‫ْ ً‬ ‫َْ‬
‫َُي ْف َع َُل‬ ‫َاف َِع ََل َ‬ ‫ُم ْف َعلَ‬ ‫ل َت ْف ِع َْل‬ ‫اف ِع َْل‬ ‫َُم ْف َعلَ‬ ‫َُم ْف ِعلَ‬ ‫ِاف ََعا َل‬ ‫َُي ْف ِع َُل‬ ‫َاف َع ََل َ‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ َُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ً‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َُيفع َُل‬ ‫َف َِع ََل َ‬ ‫ُمفعلَ‬ ‫ل َتف ِع َْل‬ ‫ف ِع َْل‬ ‫َُمفعلَ‬ ‫َُمف ِعلَ‬ ‫َت ْف َِع َْي َ‬
‫َل‬ ‫َُيف ِع َُل‬ ‫َفعَ ََل َ‬
‫َُي َف َ‬ ‫ُ‬ ‫ُم َف َ‬ ‫َ َُ‬ ‫َ‬ ‫َُم َف َ‬ ‫َُ‬ ‫ُ َ ََ ً‬ ‫َُ‬ ‫َ‬
‫اع َُل‬ ‫َف َْو َِع ََل َ‬ ‫اعلَ‬ ‫اع َْل‬ ‫ل َت ِ‬
‫ف‬ ‫اع َْل‬ ‫ِ‬ ‫ف‬ ‫اعلَ‬ ‫اعلَ‬ ‫َمف ِ‬ ‫اع َل َة‬ ‫َمف‬ ‫اع َُل‬ ‫َيف ِ‬ ‫َفا َع ََل َ‬
‫ُْ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ً‬ ‫ْ‬
‫َُي ْف َت َع َُل‬ ‫َاف َُت َِع ََل َ‬ ‫ُم ْف َت َعلَ‬ ‫ل َت ْف َت ِع َْل‬ ‫ِاف َت ِع َْل‬ ‫َُم ْف َت َعلَ‬ ‫َُم ْف َت ِعلَ‬ ‫ِاف ِت ََعا َل‬ ‫ََي ْف َت ِع َُل‬ ‫َِا َف ََت َع ََل َ‬
‫َ‬ ‫ُْ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ ً‬ ‫َ‬ ‫َْ‬
‫َُي ْنف َع ُلَ‬ ‫َان َُف َِع ََل‬ ‫ُم ْنف َعلَ‬ ‫ل َت ْنف ِع َْل‬ ‫ِانف ِع َْل‬ ‫َُم ْنف َعلَ‬ ‫َُم ْنف ِعلَ‬ ‫ِان ِف ََعا َل‬ ‫ََي ْنف ِع َُل‬ ‫ِا َنف َع ََل‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ‬ ‫ََ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ََ ً‬ ‫َ‬ ‫ََ‬
‫َُي َتفع َُل‬ ‫َت َُف َِع ََل‬ ‫ُم َتفعلَ‬ ‫ل َت َتفع َْل‬ ‫تفع َْل‬ ‫َُم َتفعَلَ‬ ‫َُم َتف َِعلَ‬ ‫تف ُّع َ‬
‫َل‬ ‫ََي َتفع َُل‬ ‫َت َفعَ ََل‬
‫اع َُل َ‬ ‫َُي َت َف َ‬ ‫َت َُف َْو َِع ََل َ‬
‫ُ‬
‫اعلَ‬ ‫اع َْل َ ُم َت َف َ‬ ‫َل ََت َت َف َ‬ ‫اع َْل َ‬ ‫َت َف َ‬ ‫اعلَ َ‬
‫َ‬
‫َُم َتف ََ‬ ‫اعلَ َ‬ ‫َُم َتف َِ‬
‫َ‬
‫َل َ‬ ‫اع َ‬
‫َ َ ًُ‬
‫تف َ‬ ‫اع َُل َ‬ ‫ََي َت َف َ‬ ‫َت َفا َع ََل َ‬
‫ََ‬
‫ُْ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ َ ً‬ ‫ْ‬
‫َُي ْف َع ُّلَ‬ ‫َاف َُعلَ‬ ‫ُم ْف َعلَ‬ ‫ل َت ْف َعلَ‬ ‫ِاف َعلَ‬ ‫َُم ْف َع َل‬ ‫َُم ْف َعلَ‬ ‫َل َل‬ ‫ِاف ِع َ‬ ‫ََي ْف َع َُّل‬ ‫َِاف ََعلَ‬
‫ُ‬ ‫َ َ‬ ‫ً‬
‫َُي ْس َت ْف َع َُل‬ ‫َا ْس َُت ْف َِع ََل َ‬ ‫ل َت ْس َت ْف ِع َْل ُم ْس َت ْف َعلَ‬ ‫ِا ْس َت ْف ِع َْل‬ ‫َُم ْس َت ْف َعلَ‬ ‫َُم ْس َت ْف ِعلَ‬ ‫ِا ْس ِت ْف ََعا َل‬ ‫ََي ْس َت ْف ِع ُلَ‬ ‫ِا ْس ََت ْف َع ََل َ‬
‫ُْ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ً‬ ‫ْ‬
‫َُي ْف َع ْو َع َُل‬ ‫َاف َُع ْو َِع ََل‬ ‫ل َت ْف َع ْو ِع َْل ُم ْف َع ْو َعلَ‬ ‫ِاف َع ْو ِع َْل‬ ‫َُم ْف َع ْو َعلَ‬ ‫َُم ْف َع ْو ِعلَ‬ ‫ِاف َِع َْي ََعا َل‬ ‫ََي ْف َع ْو ِع َُل‬ ‫َِا َف ََع ْو ََع ََل‬
‫ُْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ً‬ ‫ْ‬
‫َُي ْف َعو ُلَ‬ ‫َاف َُع َِو ََل‬ ‫ُم ْف َعولَ‬ ‫ل ََت ْف َع ِو َْل‬ ‫ِاف َع ِو َْل‬ ‫َُم ْف َعولَ‬ ‫َُم ْف َع ِولَ‬ ‫ِاف ِع َوا َل‬ ‫ََي ْف َع ِو َُل‬ ‫َِاف ََع َو ََل‬
‫ُْ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ َ ً‬ ‫ْ‬
‫َُي ْف َع َُّ‬
‫ال‬ ‫َاف َُع َولَ‬ ‫ُم ْف َعالَ‬ ‫ل َت ْف َعالَ‬ ‫ِاف َعالَ‬ ‫َُم ْف َعالَ‬ ‫َُم ْف َعالَ‬ ‫ِاف َِع َْيَل َل‬ ‫ََي ْف َع َُّ‬
‫ال‬ ‫َِاف ََعالَ‬
‫‪21‬‬
‫‪Tasyrif istilahi wazan fi’il ruba’i mujarrod dan mazid‬‬
‫’‪mudhori‬‬ ‫‪madhi‬‬ ‫‪zaman/‬‬
‫‪alat‬‬ ‫‪nahi‬‬ ‫‪amr‬‬ ‫‪maf’ul‬‬ ‫‪fa’il‬‬ ‫‪masdar‬‬ ‫’‪mudhori‬‬ ‫‪madhi‬‬
‫‪majhul‬‬ ‫‪majhul‬‬ ‫‪makan‬‬
‫َ ََ ً‬
‫َ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ َُ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫َف ْعل َلة ‪/‬‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬
‫َُيف ْعل َُل‬ ‫ف ْع ِل ََل‬ ‫ل َتف ْع َِل َْل‬ ‫ف ْع َِل َْل‬ ‫َُمف ْعللَ‬ ‫َُمف ْع ِللَ‬ ‫َْ ً‬ ‫َُيف ْع َِل ُلَ‬ ‫َف ْعل َلَ‬
‫ِفعَل َل‬
‫َ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ َ َ َ‬ ‫ََ َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ًُ‬ ‫َ َ‬ ‫ََ َ‬
‫َُي َتف ْعل ُلَ‬ ‫َت َُف ْع ِل َلَ‬ ‫ل َت ََت َف ْعل ْلَ‬ ‫َت َف ْعل ْلَ‬ ‫َُم َتف ْعللَ‬ ‫َُم َتف ْع ِللَ‬ ‫تف ْعل َ‬
‫َل‬ ‫ََي َتف ْعل ُلَ‬ ‫َت َف ْعل َلَ‬
‫َ‬ ‫ُْ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ ً‬ ‫ْ َ‬
‫َُي ْف َع ْنل َُل‬ ‫اف ُع ْن ِل ََل‬ ‫ل َت ْف َع ْن ِل َْل‬ ‫ِاف َع ْن ِل َْل‬ ‫َُم ْف َع ْنللَ‬ ‫َُم ْف َع ْن ِللَ‬ ‫ِاف ِع ْنَل َل‬ ‫ََي ْف َع ْن ِل َُل‬ ‫َِاف ََع َْنل ََل‬
‫َ‬ ‫ُْ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ ً‬ ‫ْ َ‬
‫َُي ْف َعل َُّل‬ ‫اف ُع ِللَ‬ ‫ل َت ْف َع ِللَ‬ ‫ِاف َع ِللَ‬ ‫َُم ْف َعللَ‬ ‫َُم ْف َع ِللَ‬ ‫ِاف ِعَل َل‬ ‫ََي ْف َع ِل ُّلَ‬ ‫َِاف َع َللَ‬

‫‪22‬‬
‫‪Tashrif Lughowi dan Tashrif Istilahi‬‬

‫‪َT‬‬ ‫‪A S Y R I F‬‬ ‫‪I S T I L A H I‬‬ ‫َ‬


‫’‪mudhori‬‬ ‫‪madhi‬‬ ‫‪zaman/‬‬
‫‪alat‬‬ ‫‪nahi‬‬ ‫‪amr‬‬ ‫‪maf’ul‬‬ ‫‪fa’il‬‬ ‫‪masdar‬‬ ‫’‪mudhori‬‬ ‫‪madhi‬‬
‫‪majhul‬‬ ‫‪majhul‬‬ ‫‪makan‬‬
‫ُ‬ ‫َ َ‬ ‫ُْ‬ ‫َ‬ ‫َ ً‬ ‫َ‬
‫َُي ْف َع ُلَ‬ ‫ف ِع َلَ‬ ‫َِم ْف َع َل‬ ‫ََم ْف ِع َل‬ ‫ل َت ْف ُع ْلَ‬ ‫َاف ُع ْلَ‬ ‫ََم ْف َُع َْولَ‬ ‫َفا ِع َل‬ ‫ف ْعَلَ‬ ‫ََي ْف ُع ُلَ‬ ‫ف َع َلَ‬ ‫‪T‬‬
‫َ‬ ‫ُ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ‬ ‫ُْ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬
‫َُي ْف َع ََل ِ َن‬ ‫ف ِع َ‬
‫َل‬ ‫َِم ْف َع ََل ِ َن‬ ‫ََم ْف ِع ََل ِ َن‬ ‫ل َت ْف ُع َ‬
‫َل‬ ‫َاف ُع َ‬
‫َل‬ ‫ََم ْف َُع َْو َل ِ َن‬ ‫َفا ِع ََل ِ َن‬ ‫ف ْع ََل ِ َن‬ ‫ََي ْف ُع ََل ِ َن‬ ‫ف َع َ‬
‫َل‬ ‫‪A‬‬

‫ُ‬ ‫ُ ُ‬ ‫َ َ ُ‬ ‫ُْ ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ ُ‬


‫َُي ْف َع َل ْو َ َن‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ل َت ْف ُع َل ْوا‬ ‫ََم ْف َُع َْوَل ْو َ َن‬ ‫َفا ِع َل ْو َ َن‬ ‫ََي ْف ُع َل ْو َ َن‬
‫‪S‬‬
‫ف ِع َل ْوا‬ ‫ََم َفا ِع َُل‬ ‫ََم َفا ِع َُل‬ ‫َاف ُع َل ْوا‬ ‫ف ْع ََلتَ‬ ‫ف َع َل ْوا‬ ‫‪Y‬‬
‫ُ‬ ‫ُ َ‬ ‫َ َ‬ ‫ُْ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬
‫َت ْف َع َُل‬ ‫ف ِع َل ْ َ‬
‫ت‬ ‫ل َت ْف ُع ِ َل َْي‬ ‫َاف ُع ِ َل َْي‬ ‫ََم ْف َُع َْوَلةَ‬ ‫َفا ِع َلةَ‬ ‫َت ْف ُع َُل‬ ‫ف َع َل ْ َ‬
‫ت‬ ‫‪R‬‬
‫ُ َ‬ ‫ُ َ‬ ‫َ َ َ‬ ‫ُْ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ َ‬
‫َت ْف َع ََل ِ َن‬ ‫ف ِع َل َتا‬ ‫ل َت ْف ُع َ‬ ‫َاف ُع َ‬ ‫ََم َْف َُع َْوَل َت ِ َ‬ ‫َفا ِع َل َت ِ َ‬ ‫َت ْف ُع ََل ِ َن‬ ‫ف َع َل َتا‬
‫‪I‬‬
‫َل‬ ‫َل‬ ‫ان‬ ‫ان‬
‫ْ‬ ‫ُ ْ‬ ‫َ َ ْ‬ ‫ُْ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ ْ‬ ‫‪F‬‬
‫َُي ْف َع َل َ َ‬
‫ن‬ ‫ف ِع َل َ َ‬
‫ن‬ ‫ل َت ْف ُع َل َ َ‬
‫ن‬ ‫َاف ُع َل َ َ‬
‫ن‬ ‫ََم ْف َُع َْو َلتَ‬ ‫َفا ِع ََلتَ‬ ‫ََي ْف ُع َل َ َ‬
‫ن‬ ‫ف َع َل َ َ‬
‫ن‬
‫ُ‬ ‫ُ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ‬
‫َت ْف َع َُل‬ ‫ف ِع َل َ َ‬
‫ت‬ ‫َت ْف ُع َُل‬ ‫ف َع َل َ َ‬
‫ت‬ ‫‪L‬‬
‫ُ َ‬ ‫ُ ْ‬ ‫َ َ‬ ‫َ ْ‬
‫َت ْف َع ََل ِ َن‬ ‫ف ِع َل ُت َما‬ ‫َت ْف ُع ََل ِ َن‬ ‫ف َع َل ُت َما‬
‫‪U‬‬
‫‪G‬‬
‫ُ‬ ‫ُ ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ ْ‬
‫َُت ْف َع َل ْو َ َن‬ ‫ف ِع َل ُت َْم‬ ‫ََت ْف ُع َل ْو َ َن‬ ‫ف َع َل ُت َْم‬ ‫‪H‬‬
‫ُ‬ ‫ُ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ‬
‫َت ْف َع َِل ْي َ َن‬ ‫ف ِع َل ِ َ‬
‫ت‬ ‫َت ْف ُع َِل ْي َ َن‬ ‫ف َع َل ِ َ‬
‫ت‬ ‫‪O‬‬
‫ُ َ‬ ‫ُ ْ‬ ‫َ َ‬ ‫َ ْ‬
‫َت ْف َع ََل ِ َن‬ ‫ف ِع َل ُت َما‬ ‫َت ْف ُع ََل ِ َن‬ ‫ف َع َل ُت َما‬
‫‪W‬‬
‫‪I‬‬
‫ُ ْ‬ ‫ُ ُْ‬ ‫َ ْ‬ ‫َ ُْ‬
‫َت ْف َع َل َ َ‬
‫ن‬ ‫ف ِع َلتنَ‬ ‫َت ْف ُع َل َ َ‬
‫ن‬ ‫ف َع َلتنَ‬
‫ُْ‬ ‫ُ ْ‬ ‫َْ‬ ‫َ ْ‬
‫َاف َع َُل‬ ‫ف ِع َل ُ َ‬
‫ت‬ ‫َاف ُع َُل‬ ‫ف َع َل ُ َ‬
‫ت‬
‫ُ‬ ‫ُ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ‬
‫َن ْف َع َُل‬ ‫ف ِع َل َنا‬ ‫َن ْف ُع َُل‬ ‫ف َع َل َنا‬
‫‪23‬‬
Tabel Kosong Untuk Latihan Tashrif Lughowi dan Tashrif Istilahi

َT A S Y R I F I S T I L A H I َ
mudhori’ madhi zaman/
alat nahi amr maf’ul fa’il masdar mudhori’ madhi
majhul majhul makan

T
A
S
Y
R
I
F

L
U
G
H
O
W
I

24
‫‪Tasyrif Lughowi dan Tasyrif Istilahi beserta isim dhomirnya‬‬

‫‪T A S Y R I F‬‬ ‫‪I S T I L A H I‬‬


‫’‪mudhori‬‬ ‫‪madhi‬‬ ‫‪zaman/‬‬
‫‪alat‬‬ ‫‪nahi‬‬ ‫‪amr‬‬ ‫‪maf’ul‬‬ ‫‪fa’il‬‬ ‫‪masdar‬‬ ‫’‪mudhori‬‬ ‫‪madhi‬‬
‫‪majhul‬‬ ‫‪majhul‬‬ ‫‪makan‬‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ ً‬ ‫َ‬
‫َُي ْف َع ُلَ‬ ‫ف ِع َلَ‬ ‫ِم ْف َعلَ‬ ‫َم ْف ِعلَ‬ ‫َم ْف ُع ْولَ‬ ‫اعلَ‬
‫ف ِ‬ ‫ف ْعَلَ‬ ‫ََي ْف ُع ُلَ‬ ‫ف َع َلَ‬ ‫ُه َوَ‬
‫َ‬ ‫ُ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬
‫َُي ْف َع ََل ِ َن‬ ‫ََي ْف ُع ََل ِ َن‬ ‫ف َع َ‬ ‫ُه َما‬
‫‪T‬‬
‫ف ِع َ‬
‫َل‬ ‫َل‬
‫ُ‬ ‫ُ ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ ُ‬
‫َُي ْف َع َل ْو َ َن‬ ‫ََي ْف ُع َل ْو َ َن‬
‫‪A‬‬
‫ف ِع َل ْوا‬ ‫ف َع َل ْوا‬ ‫ُه َْم‬ ‫‪S‬‬
‫ُ‬ ‫ُ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬
‫َت ْف َع َُل‬ ‫ف ِع َل ْ َ‬
‫ت‬ ‫َت ْف ُع َُل‬ ‫ف َع َل ْ َ‬
‫ت‬ ‫ِه َيَ‬ ‫‪Y‬‬
‫ُ َ‬ ‫ُ َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ َ‬
‫َت ْف َع ََل ِ َن‬ ‫ف ِع َل َتا‬ ‫َت ْف ُع ََل ِ َن‬ ‫ف َع َل َتا‬ ‫ُه َما‬
‫‪R‬‬
‫‪I‬‬
‫ْ‬ ‫ُ ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ ْ‬
‫َُي ْف َع َل َ َ‬
‫ن‬ ‫ف ِع َل َ َ‬
‫ن‬ ‫ََي ْف ُع َل َ َ‬
‫ن‬ ‫ف َع َل َ َ‬
‫ن‬ ‫ُهنَ‬ ‫‪F‬‬
‫ُ‬ ‫ُ ْ‬ ‫َ َ‬ ‫ُْ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ‬ ‫َْ‬
‫َت ْف َع َُل‬ ‫ف ِع َل َ َ‬
‫ت‬ ‫ل َت ْف ُع ْلَ‬ ‫َاف ُع ْلَ‬ ‫َت ْف ُع َُل‬ ‫ف َع َل َ َ‬
‫ت‬ ‫ان َ َ‬
‫ت‬
‫ُ َ‬ ‫ُ ْ‬ ‫َ َ َ‬ ‫ُْ َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ ْ‬ ‫َْ‬
‫َت ْف َع ََل ِ َن‬ ‫ف ِع َل ُت َما‬ ‫ل َت ْف ُع َ‬ ‫َاف ُع َ‬ ‫َت ْف ُع ََل ِ َن‬ ‫ف َع َل ُت َما‬ ‫ان ُت َما‬
‫‪L‬‬
‫َل‬ ‫َل‬ ‫‪U‬‬
‫ُ‬ ‫ُ ْ‬ ‫َ َ ُ‬ ‫ُْ ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ ْ‬ ‫َْ‬
‫َُت ْف َع َل ْو َ َن‬ ‫ف ِع َل ُت َْم‬ ‫ل َت ْف ُع َل ْوا‬ ‫َاف ُع َل ْوا‬ ‫ََت ْف ُع َل ْو َ َن‬ ‫ف َع َل ُت َْم‬ ‫ان ُت َْم‬ ‫‪G‬‬
‫ُ‬ ‫ُ ْ‬ ‫َ َ‬ ‫ُْ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ‬ ‫َْ‬
‫َت ْف َع َِل ْي َ َن‬ ‫ف ِع َل ِ َ‬
‫ت‬ ‫ل َت ْف ُع ِ َل َْي‬ ‫َاف ُع ِ َل َْي‬ ‫َت ْف ُع َِل ْي َ َن‬ ‫ف َع َل ِ َ‬
‫ت‬ ‫ان ِ َ‬
‫ت‬ ‫‪H‬‬

‫ُ َ‬ ‫ُ ْ‬ ‫َ َ َ‬ ‫ُْ َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ ْ‬ ‫َْ‬
‫َت ْف َع ََل ِ َن‬ ‫ف ِع َل ُت َما‬ ‫ل َت ْف ُع َ‬ ‫َت ْف ُع ََل ِ َن‬ ‫ف َع َل ُت َما‬ ‫ان ُت َما‬
‫‪O‬‬
‫َل‬ ‫َاف ُع َ‬
‫َل‬ ‫‪W‬‬
‫ُ ْ‬ ‫ُ ُْ‬ ‫َ َ ْ‬ ‫ُْ ْ‬ ‫َ ْ‬ ‫َ ُْ‬ ‫َُْ‬
‫َت ْف َع َل َ َ‬
‫ن‬ ‫ف ِع َلتنَ‬ ‫ل َت ْف ُع َل َ َ‬
‫ن‬ ‫َاف ُع َل َ َ‬
‫ن‬ ‫َت ْف ُع َل َ َ‬
‫ن‬ ‫ف َع َلتنَ‬ ‫انتنَ‬ ‫‪I‬‬
‫ُْ‬ ‫ُ ْ‬ ‫َْ‬ ‫َ ْ‬ ‫ََ‬
‫َاف َع َُل‬ ‫ف ِع َل ُ َ‬
‫ت‬ ‫َاف ُع َُل‬ ‫ف َع َل ُ َ‬
‫ت‬ ‫انا‬
‫ُ‬ ‫ُ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ‬ ‫َ‬
‫َن ْف َع َُل‬ ‫ف ِع َل َنا‬ ‫َن ْف ُع َُل‬ ‫ف َع َل َنا‬ ‫ن ْح ُ َ‬
‫ن‬

‫‪25‬‬

Anda mungkin juga menyukai