Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PELAKSANAAN PERAWAT PRIMER RUANG CEMPAKA

RSUD PROF DR MARGONO SOEKARDJO

STASE KEPERAWATAN MANAJEMEN

Oleh:

Taat Satria Darmawan

1511040088

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2016
LAPORAN PELAKSANAAN

PERAWAT PRIMER DI RUANG CEMPAKA

RSUD PROF DR MARGONO SOEKARDJO

A. Pengkajian dan Perencanaan

Pengkajian dilakukan pada hari kamis, 26 mei 2016 sebagai Perawat Primer

(Kepala Tim) dengan pasien kelolaan yang berada di kamar 7 (8 bed). Dari hasil

pengkajian didapatkan data bahwa pasien yang berada di kamar 7 Ruang cempaka

sebanyak 5 orang dengan kriteria sebagai berikut:

- Minimal care sebanyak 2 orang, yaitu:

1. Tn. S dengan CKR

2. Tn. A dengan CKR

- Partial care sebanyak 1 orang, yaitu:

1. Ny. T dengan ICH

- Total care sebanyak 2 orang.

1. Ny. N dengan SOL

2. Ny. K dengan Post Op Craniotomy H+8 (ICH, SDH, HPS)

Dilihat dari tingkat ketergantungan pasien, maka dapat dihitung jumlah perawat

yang dibutuhkan oleh ruang Teratai, yaitu:

- Pagi

Minimal care : 2 x 0,17= 0,34

Partial care : 1 x 0,27= 0,27

Total care : 2 x 0,36= 0,72

= 1.33
- Siang

Minimal care : 2 x 0,14= 0,28

Partial care : 1 x 0,15= 0,15

Total care : 2 x 0,30= 0,60

= 1,03

- Malam

Minimal care : 2 x 0,10= 0,20

Partial care : 1 x 0,07= 0,07

Total care : 2 x 0,20= 0,40

= 0,67

Jadi, kebutuhan perawat di ruang Cempaka selama 24 jam yaitu : 1,33 + 1,03 + 0,67 =

3,03 atau 3 orang perawat.

Sehingga kesimpulan yang dapat diambil dari perhitungan tenaga perawat adalah :

- Shif pagi 1 orang perawat.

- Shif sore 1 orang perawat.

- Shif malam 1 orang perawat.

Jumlah tempat tidur yang tersedia adalah 8 tempat tidur, sedangkan tempat tidur yang

terisi sebanyak 5 tempat tidur. Maka untuk perhitungan BOR dapat dilihat sebagai

berikut:

BOR = 5/8 X 100% = 62.5%


B. Pengorganisasian

Kepala Ruang
Imam Satriadi

PP I PP II
Taat Satria D Desy Wulandari

PA I PA II
Febriana W Suritno
Kamar 7 Kamar 8

Bed 19 Bed 20 Bed 21 Bed 22 Bed 27 Bed 28 Bed 29 Bed 30 Bed 31


kosong Kosong Ny. K Kosong Tn. S Ny. H Tn. W (kosong) Tn. U

Bed 23 Bed 24 Bed 25 Bed 26


Ny. T Tn. K Tn. A Ny. N Bed 32 Bed 33 Bed 34 Bed 35 Bed 36
Tn. N Tn. A Tn. S Tn. H (kosong)
C. Resume Pasien Kelolaan

1. Bed 21

Nama Pasien : Ny. K

No. RM :

Dx. Medis : P/O Craniotomy H+8 (ICH, SPH, HPS)

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriterian Hasil Intervensi


(NOC) (NIC)
1. NIC
Perfusi jaringan cerebral Setelah dilakukan asuhan
 Monitor TTV
tidak efektif b/d gangguan selama 3x24 jam
 Monitor AGD, ukuran pupil,
afinitas Hb oksigen, ketidakefektifan perfusi
ketajaman, kesimetrisan dan reaksi
penurunan konsentrasi Hb, jaringan cerebral teratasi
 Monitor adanya diplopia,
Hipervolemia, dengan kriteria hasil:
pandangan kabur, nyeri kepala
Hipoventilasi, gangguan NOC:
 Monitor level kebingungan dan
transport O2, gangguan  Energy Conservation orientasi
aliran arteri dan vena
 Activity Tolerance  Monitor tonus otot pergerakan
 Monitor tekanan intrkranial dan
Analisa Data:
 Self Care: ADLS
respon nerologis
Ds : - Kriteria Hasil:
 Catat perubahan pasien dalam
Do : keluarga mengatakan Indikator
IR ER merespon stimulus
Ny. K tidak sadar
 Monitor status cairan
-Tekanan 3 4
Makan melalui NGT
 Pertahankan parameter
systole dan
GCS E3 M5 V2
hemodinamik
diastole
 Tinggikan kepala 0-45o
dalam
tergantung pada konsisi pasien dan
TD: 150/90 mmHg rentang yang
order medis
N: 100 x/menit diharapkan
R: 22 x/menit -Tidak ada 2 4
S: 36 °C ortostatikhip
ertensi
-Komunikasi 1 4
jelas -
Menunjukka
n konsentrasi
dan orientasi
-Pupil 2 4
seimbang
dan reaktif
-Bebas dari
aktivitas 3 4
kejang
-Tidak
mengalami 2 4
nyeri kepala

Keterangan:
1. Tidak pernah
menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang-kadang
menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan

Terapi:

- IVFD NaCl 20 tpm

- Inj. Ranitidin 2x1

- Inj. Ceftri 3x1

- Inj. Penitoin 3x100

- P/O ondancentron 3x2

- Manitol 6x100

Implementasi

Tanggal No Dx Implementasi Evaluasi Paraf


26 mei 2016 1. 1. Menerima operan jaga
2. Mengobservasi keadaan S: -
umum pasien
3. Menanyakan keluhan pasien O: klien tampak tidak
4. Memberikan injeksi sadar
Ranitidin, ceftriaxone, GCS E2 M5 V2
Penitoin Diit NGT
5. Memonitor tekanan
intrkranial dan respon
nerologis
TD: 130/80 mmHg
GCS E2 M5 V2
N: 93 x/menit
6.
R: 21 x/menit
6. Memberikan manitol 100 ml
S: 36 °C
7. Memonitor status cairan
8. Mempertahankan parameter
A:Masalah etidakefektifan
hemodinamik
perfusi jaringan perifer
9. Meninggikan kepala 0-45o
belum teratasi
tergantung pada konsisi
pasien dan order medis
P: Lanjutkan intervensi

2. Bed 23

Nama : Ny. T

RM :

Dx Medis : ICH

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriterian Hasil Intervensi


(NOC) (NIC)
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan NIC
dengan agen cedera asuhan keperawatan selama 3 Pain Management (Manajemen
biologis x 24 jam diharapkan pasien Nyeri)
tidak mengeluh sakit pada - Lakukan pengkajian nyeri secara
Analisa Data: punggung belakang. komprehensif termasuk lokasi,
Ds : Pasien mengatakan karakteristik, durasi, frekuensi,
nyeri pada bagian NOC kualitas, dan faktor presipitasi
Kepala  Pain Level - Observasi reaksi nonverbal dari
Do : ketidaknyamanan
Pasien nampak Kriteria Hasil: - Gunakan teknik komunikasi
mengungkapkan secara terapeutik untuk mengetahui
Indikator IR ER
verbal rasa sakitnya. Nyeri pengalaman nyeri pasien
 Melaporka 4 2
dirasakan seperti ditusuk- n adanya - Kurangi faktor presipitasi nyeri
tusuk, frekuensi nyeri terus nyeri - Pilih dan lakukan penenganan
menerus di daerah kepala  Luas 4 2 nyeri (farmakologi, non
dengan skala nyeri 6. Nyeri farmakologi, dan inter personal)
bagian
dirasakan terus menerus. - Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
tubuh yang
3 1 menentukan intervensi
terpengaru
- Ajarkan tentang teknik non
h
TD : 140/80 mmHg 3 1 farmakologi
 Frekuensi
N : 87 x/menit - Berikan analgetik untuk
nyeri
R : 22 x/menit mengurangi nyeri
 Panjangnya
S : 36 °C 3 1 - Evaluasi keefektifan kontrol
episode
nyeri
nyeri
- Tingkatkan istirahat
 Pernyataan 3 1 - Kolaborasi dengan tim medis
nyeri jika ada keluhan dan tindakan
 Ekspresi 4 2 nyeri tidak berhasil
nyeri pada
wajah

 Posisi 4 2

tubuh
protektif 4 1

 Kurangnya
4 1
istirahat

 Keteganga
n otot

 Perubahan 4 2
pada
frekuensi
pernafasan 4 2
 Perubahan
nadi (heart
rate) 4 2
 Perubahan
tekanan
darah 4 2

 Perubahan
ukuran 3 1

pupil

 Keringat
berlebih

 Kehilangan
selera
makan
Keterangan:
1=Tidak pernah menunjukkan
2=Jarang menunjukkan
3=Kadang menunjukkan
4=Sering menunjukkan
5=Selalu menunjukkan

Terapi:

- IVFD RL 20 tpm

- Inj. Ketorolac 2 x 30 mg

- Inj. Ranitidine 2 x 1 ampul

- P/O Penitoin 3 x 1

Implementasi

Tanggal No Dx Implementasi Evaluasi Paraf


26 mei 2016 1. -Menerima operan jaga S: Pasien mengatakan
-Mengobservasi keadaan umum masih nyeri kepala
pasien
-Menanyakan keluhan pasien O: Nyeri dirasakan seperti
-Memberikan injeksi Ketorolac, ditusuk-tusuk, frekuensi
Ondansentron dan P/O Penitoin nyeri terus menerus
-Melakukan pengkajian nyeri dengan skala nyeri 6.
secara komprehensif termasuk Nyeri dirasakan terus
lokasi, karakteristik, durasi, menerus
frekuensi, kualitas, dan faktor TD : 130/80 mmHg
presipitasi N : 82 x/menit
-Mengobservasi reaksi non verbal R : 22 x/menit
dari ketidaknyamanan S : 36 °C
-Mengurangi faktor presipitasi
nyeri A:Masalah nyeri akut
-Memilih dan melakukan berhubungan dengan
penanganan nyeri (farmakologi, agen cedera biologis
non farmakologi, dan inter belum teratasi
personal)
-Mengkaji tipe dan sumber nyeri P: Lanjutkan intervensi
untuk menentukan intervensi - Lakukan pengkajian
-Mengevaluasi keefektifan kontrol nyeri secara
nyeri komprehensif
-Meningkatkan istirahat pasien termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
dan faktor presipitasi
- Observasi reaksi
nonverbal dari
ketidaknyamanan
- Kurangi faktor
presipitasi nyeri
- Pilih dan lakukan
penenganan nyeri
(farmakologi, non
farmakologi, dan inter
personal)
- Kaji tipe dan sumber
nyeri untuk
menentukan
intervensi
- Evaluasi keefektifan
kontrol nyeri
- Tingkatkan istirahat

3. Bed 24

Nama : Tn. K

RM :

Dx. Medis : CKR

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriterian Hasil Intervensi


(NOC) (NIC)
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan NIC
dengan agen cedera fisik asuhan keperawatan selama 3 Pain Management (Manajemen
x 24 jam diharapkan pasien Nyeri)
Analisa Data: tidak mengeluh sakit pada - Lakukan pengkajian nyeri secara
Ds : Pasien mengatakan punggung belakang. komprehensif termasuk lokasi,
nyeri pada bagian karakteristik, durasi, frekuensi,
Kepala dan lengan NOC kualitas, dan faktor presipitasi
akibat kecelakaan  Pain Level - Observasi reaksi nonverbal dari
Do : ketidaknyamanan
Pasien nampak Kriteria Hasil: - Gunakan teknik komunikasi
mengungkapkan secara terapeutik untuk mengetahui
Indikator IR ER
verbal rasa sakitnya. Nyeri pengalaman nyeri pasien
 Melaporka 4 2
dirasakan seperti disayat, - Kurangi faktor presipitasi nyeri
n adanya
frekuensi nyeri hilang - Pilih dan lakukan penenganan
nyeri
timbul di daerah kepala dan nyeri (farmakologi, non
4 2
lengan dengan skala nyeri  Luas farmakologi, dan inter personal)
3. Nyeri dirasakan jika bagian - Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
banak gerak. tubuh yang menentukan intervensi
3 1
terpengaru - Ajarkan tentang teknik non
h farmakologi
3 1
TD : 120/80 mmHg  Frekuensi - Berikan analgetik untuk
N : 82 x/menit nyeri mengurangi nyeri
R : 23 x/menit  Panjangnya - Evaluasi keefektifan kontrol
3 1
S : 36 °C episode nyeri

nyeri - Tingkatkan istirahat


- Kolaborasi dengan tim medis
 Pernyataan 3 1
jika ada keluhan dan tindakan
nyeri
nyeri tidak berhasil
 Ekspresi 4 2

nyeri pada
wajah
4 2
 Posisi
tubuh
4 1
protektif

 Kurangnya
4 1
istirahat

 Keteganga
n otot

 Perubahan 4 2
pada
frekuensi
pernafasan

 Perubahan 4 2

nadi (heart
rate)
4 2
 Perubahan
tekanan
darah
4 2
 Perubahan
ukuran
3 1
pupil

 Keringat
berlebih

 Kehilangan
selera
makan
Keterangan:
1=Tidak pernah menunjukkan
2=Jarang menunjukkan
3=Kadang menunjukkan
4=Sering menunjukkan
5=Selalu menunjukkan

Terapi:

- IVFD RL 20 tpm

- Inj. Ketorolac 2 x 30 mg

- Inj. Ranitidine 2 x 1 ampul

- Inj. Ceftri 3 x 1 gram

Implementasi

Tanggal No Dx Implementasi Evaluasi Paraf


26 mei 2016 1. -Menerima operan jaga S: Pasien mengatakan
-Mengobservasi keadaan umum masih nyeri
pasien
-Menanyakan keluhan pasien O: Nyeri dirasakan seperti
-Memberikan injeksi Ketorolac, disayat, frekuensi nyeri
Ranitidinr dan ceftriaxone hilang timbul dengan
-Melakukan pengkajian nyeri skala nyeri 3. Nyeri
secara komprehensif termasuk dirasakan jika banyak
lokasi, karakteristik, durasi, gerak
frekuensi, kualitas, dan faktor TD : 120/80 mmHg
presipitasi N : 84 x/menit
-Mengobservasi reaksi non verbal R : 23 x/menit
dari ketidaknyamanan S : 36 °C
-Mengurangi faktor presipitasi
nyeri A:Masalah nyeri akut
-Memilih dan melakukan berhubungan dengan
penanganan nyeri (farmakologi, agen cedera fisik
non farmakologi, dan inter teratasi
personal)
-Mengkaji tipe dan sumber nyeri P: Pasien BLPL
untuk menentukan intervensi -kontrol tanggal 30 mei
-Mengevaluasi keefektifan kontrol 2016.
nyeri
-Meningkatkan istirahat pasien

4. Bed 25

Nama : Tn. A

RM :

Dx. Medis : CKR

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriterian Hasil Intervensi


(NOC) (NIC)
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan NIC
dengan agen cedera asuhan keperawatan selama 3 Pain Management (Manajemen
biologis x 24 jam diharapkan pasien Nyeri)
tidak mengeluh sakit pada - Lakukan pengkajian nyeri secara
Analisa Data: punggung belakang. komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
Ds : Pasien mengatakan kualitas, dan faktor presipitasi
nyeri pada bagian NOC - Observasi reaksi nonverbal dari
Kepala dan lengan  Pain Level ketidaknyamanan
akibat kecelakaan - Gunakan teknik komunikasi
Do : Kriteria Hasil: terapeutik untuk mengetahui
Pasien nampak pengalaman nyeri pasien
Indikator IR ER
mengungkapkan secara - Kurangi faktor presipitasi nyeri
 Melaporka 4 2
verbal rasa sakitnya. Nyeri - Pilih dan lakukan penenganan
n adanya
dirasakan seperti disayat, nyeri (farmakologi, non
nyeri
frekuensi nyeri hilang farmakologi, dan inter personal)
4 2
timbul di daerah kepala dan  Luas - Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
lengan dengan skala nyeri bagian menentukan intervensi
3. Nyeri dirasakan jika tubuh yang - Ajarkan tentang teknik non
3 1
banak gerak. terpengaru farmakologi
h - Berikan analgetik untuk
3 1
 Frekuensi mengurangi nyeri
TD : 120/80 mmHg nyeri - Evaluasi keefektifan kontrol
N : 82 x/menit  Panjangnya nyeri
3 1
R : 23 x/menit episode - Tingkatkan istirahat
S : 36 °C nyeri - Kolaborasi dengan tim medis
jika ada keluhan dan tindakan
 Pernyataan 3 1
nyeri tidak berhasil
nyeri

 Ekspresi 4 2

nyeri pada
wajah
4 2
 Posisi
tubuh
4 1
protektif

 Kurangnya
4 1
istirahat

 Keteganga
n otot

 Perubahan 4 2
pada
frekuensi
pernafasan 4 2
 Perubahan
nadi (heart
rate)
 Perubahan 4 2

tekanan
darah
4 2
 Perubahan
ukuran
3 1
pupil

 Keringat
berlebih

 Kehilangan
selera
makan
Keterangan:
1=Tidak pernah menunjukkan
2=Jarang menunjukkan
3=Kadang menunjukkan
4=Sering menunjukkan
5=Selalu menunjukkan

Terapi:

- IVFD RL 20 tpm

- Inj. Ketorolac 2 x 30 mg

- Inj. Ranitidine 2 x 1 ampul

- Inj. Ceftri 3 x 1 gram

Implementasi

Tanggal No Dx Implementasi Evaluasi Paraf


26 mei 2016 1. -Menerima operan jaga S: Pasien mengatakan
-Mengobservasi keadaan umum masih nyeri
pasien
-Menanyakan keluhan pasien O: Nyeri dirasakan seperti
-Memberikan injeksi Ketorolac, disayat, frekuensi nyeri
Ranitidinr dan ceftriaxone hilang timbul dengan
-Melakukan pengkajian nyeri skala nyeri 3. Nyeri
secara komprehensif termasuk dirasakan jika banyak
lokasi, karakteristik, durasi, gerak
frekuensi, kualitas, dan faktor TD : 120/80 mmHg
presipitasi N : 84 x/menit
-Mengobservasi reaksi non verbal R : 23 x/menit
dari ketidaknyamanan S : 36 °C
-Mengurangi faktor presipitasi
nyeri A:Masalah nyeri akut
-Memilih dan melakukan berhubungan dengan
penanganan nyeri (farmakologi, agen cedera fisik
non farmakologi, dan inter teratasi
personal)
-Mengkaji tipe dan sumber nyeri P: Pasien BLPL
untuk menentukan intervensi -kontrol tanggal 30 mei
-Mengevaluasi keefektifan kontrol 2016.
nyeri
-Meningkatkan istirahat pasien

5. Bed 26

Nama : Ny. N

RM :

Dx : SOL

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriterian Hasil Intervensi


(NOC) (NIC)
1. NIC
Perfusi jaringan cerebral Setelah dilakukan asuhan
 Monitor TTV
tidak efektif b/d gangguan selama 3x24 jam
 Monitor AGD, ukuran pupil,
afinitas Hb oksigen, ketidakefektifan perfusi
ketajaman, kesimetrisan dan reaksi
penurunan konsentrasi Hb, jaringan cerebral teratasi
 Monitor adanya diplopia,
Hipervolemia, dengan kriteria hasil:
pandangan kabur, nyeri kepala
Hipoventilasi, gangguan Kriteria Hasil:
 Monitor level kebingungan dan
transport O2, gangguan Indikator orientasi
aliran arteri dan vena IR ER
 Monitor tonus otot pergerakan
-Tekanan 3 4
 Monitor tekanan intrkranial dan
Analisa Data: systole dan
respon nerologis
Ds : - diastole
 Catat perubahan pasien dalam
Do : keluarga mengatakan dalam
merespon stimulus
Ny. N tidak sadar rentang yang
 Monitor status cairan
diharapkan  Pertahankan parameter
Makan melalui NGT
-Tidak ada 2 4 hemodinamik
GCS E4 M5 V1
ortostatikhip  Tinggikan kepala 0-45o
Tangan kanan dan kedua
ertensi tergantung pada konsisi pasien dan
aki tidak bisa bergerak
-Komunikasi 1 4 order medis
jelas -
TD: 140/90 mmHg
Menunjukka
N: 96 x/menit
n konsentrasi
R: 20 x/menit
dan orientasi
S: 36 °C
-Pupil 2 4
seimbang
dan reaktif
-Bebas dari 3 4
aktivitas
kejang
-Tidak 2 4
mengalami
nyeri kepala
Keterangan:
1. Tidak pernah
menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang-kadang
menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan

Terapi:

- IVFD NaCl 20 tpm

- Inj. Ranitidin 2x1

- Inj. Ceftri 3x1

- Pct infus 3x1

- Inj. Dexametaso 4x5

- Manitol 6x100

- Metoclopamid
Implementasi

Tanggal No Dx Implementasi Evaluasi Paraf


26 mei 2016 1. Menerima operan jaga S: -
Mengobservasi keadaan umum
pasien O: klien tampak tidak
Menanyakan keluhan pasien sadar
Memberikan injeksi Ranitidin, GCS E2 M5 V2
ceftriaxone, Penitoin Diit NGT
Memonitor tekanan intrkranial
dan respon nerologis
TD: 130/80 mmHg
GCS E2 M5 V2
N: 93 x/menit
Memberikan manitol 100 ml
R: 21 x/menit
Memonitor status cairan
S: 36 °C
Mempertahankan parameter
A:Masalah etidakefektifan
hemodinamik
perfusi jaringan perifer
Meninggikan kepala 0-45o
belum teratasi
tergantung pada konsisi pasien
P: Lanjutkan intervensi
dan order medis

D. Pelaksanaan Kegiatan

1. Berdo’a bersama untuk melaksanakan kegiatan.

2. Melakukan Meeting Morning dan operan jaga dari shif malam kepada shif pagi,

yang diikuti oleh 2 petugas shif malam (2 perawat ruangan), dan 12 petugas shif
pagi (7 perawat ruangan dan mahasiswa Ners UMP diikuti oleh 5 orang

mahasiswaa)

3. Menerima pembagian tugas dan tanggung jawab dari Kepala Ruang sesuai

dengan pasien yang akan dikelola (PP I pasien Kmar 7 (bed 19-24) dan PP II

pasien kamar 8 (bed 25-36).

4. Melakukan keliling ruangan untuk melihat keadaan pasien.

5. Melakukan pre conference bersama PP, anggota tim, dan Kepala Ruang.

6. Membuat rencana program tindakan yang akan dilakukan kepada pasien kelolaan.

7. Melakukan pembagian tugas kepada anggota tim.

8. Melakukan supervisi dan controlling ke ruang perawat dan memberi motivasi

kepada anggota tim untuk mencapai kinerja yang optimal.

9. Melihat dan memantau kondisi pasien untuk mengetahui perkembangan pasien

10. Melakukan evaluasi, post conference dan memberikan reward kepada PP dan PA

setelah menyelesaikan tugasnya.

11. Memberikan nilai kinerja tim dan berupaya meningkatkan mutu Askep.

12. Melakukan timbang terima (operan jaga).

E. Evaluasi Kerja dan Kegiatan

- Evaluasi Kerja

Anggota tim melaksanakan tugasnya dengan baik.

- Kegiatan

1. Proses meeting morning dipimpin oleh Kepala Ruang yaitu Imam Sariadi
yang membahas tentang pemeliharaan sarana dan pransarana di RSMS
dengan baik dan benar.
2. Proses timbang terima berjalan dengan baik.
3. Proses pre conference berjalan dengan baik, berisi tentang rencana PP I dan
PP II terhadap pasien kelolaannya dan semua perawat associate jelas dan
paham tentang rencana yang telah dibuat oleh PP masing-masing.
4. Masukan yang diberikan oleh Kepala Ruang dapat dilaksanakan dengan baik
oleh PP ataupun anggota tim.
5. Proses post conference berjalan dengan baik tentang evaluasi dari yang telah
dibuat terhadap pasien kelolaan dan perawat associate melaksanakan rencana
yang telah disusun dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai