Disusun Oleh
Kelompok 6
2. Selvi (142011915027)
Sistem perkemihan
Inkontinesia urine
Tekanan intra
abdomen
Masalah kebersihan
Batuk bersin,tertawa
Iritasi kulit
FISIOLOGI
Perubahan pada sistem perkemihan lansia terjadi pada ginjal dimana ginjal mengalami
pengecilan dan nefron atrofi menjadi suatu aliran ginjal menurun hingga 50%, fungi tubulus
berkurang mengakibatkan BUN meningkat hingga 21 mg%, berat jenis urine menurun. pada
pria, pembesaraan kelenjar prostat menyebabkan obstruksi aliran urine dari kandung kemih.
Kandung kemih diisi dengan urine yang dikeluarkan dari ureter dengan kecepatan 2
mL/menit. Otot kandung kemih (detrusor) relaksasi untuk mengakomodasi peningkatan
volume ketika sfingter internal pada leher kandung kemih dan sfingter eksternal pada otot-otot
dasar panggul konstriksi sehingga kebocoran tidak terjadi. Kapasitas kandung kemih yang
normal sekitar 300 sampa 600 mL, dengan sensasi keinginan untuk berkemih diantara 150 dan
350 mL. Berkemih dapat ditunda 1 sampai 2 jam sejak keinginan berkemih dirasakan. Ketika
berkemih atau miksi terjadi, otot detrusor kontraksi dan sfingter internal dan eksternal relaksasi,
yang membuka uretra. Pada organ dewasa muda, hampir semua urine dikeluarkan, tetapi
residu urine dengan volume 50 mL atau kurang diangap adekuat. Jumlah yang lebih dari 100
mL mengindikasikan adanya retansi urine secara signifikan.
Perubahan pada umumnya menyertai penuaan, termasuk kapasitas kandung kemih yang
lebih kecil, peningkatan volume residu dan kontraksi kandung kemih yang tidak disadari.
pada wanita lansia, penurunan produksi estrogen menyebabkan atrofi jaringan uretra dan efek
akibat melahirka dapat dilihat pada melemahnya otot-otot dasar panggul. pada pria lansia,
hipertrofi prostat menyebabkan tekanan pada leher kandung kemih dan uretra. penurunan
waktu reaksi dapat juga memengaruhi pengendalian neurologis pada kandung kemih. atrofi otot-
otot akibat penuaan secara umum memengaruhi oto-otot kandung kemih , sehingga kontraksi
tidak sekuat pada saaat usia muda.
PATOFISIOLOGIS
Inkontinensia urine yaitu pengeluaran urine tidak disadari/ mengopol yang cukup
menjadi masalah. Menurut watson (1991) inkontensia adalah berkemih di luar kesadaaran pada
waktu dan tempat yang tidak tepat serta menyebabkan masalah kebersihan dan sosial.