Anda di halaman 1dari 5

SISTEM PERKEMIHAN PADA LANSIA

Disusun Oleh

Kelompok 6

1. Febbi Anjelina Pratama Putri (142011915010)

2. Selvi (142011915027)

Dosen Pembimbing : Ns. Dewi Rury Ariandari,M.N.S

PRODI ILMU KEPERAWATAN

STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2022/2023


PATOFLOW

Sistem perkemihan

Adanya obstruksi kandung kemih, penurunanotot detrusor


dan otot spinger

Tidak dapat mengontrol urin

Inkontinesia urine

Pengeluaran urin di luar kesadaran

Tekanan intra
abdomen

Masalah kebersihan

Batuk bersin,tertawa
Iritasi kulit

FISIOLOGI

Perubahan pada sistem perkemihan lansia terjadi pada ginjal dimana ginjal mengalami
pengecilan dan nefron atrofi menjadi suatu aliran ginjal menurun hingga 50%, fungi tubulus
berkurang mengakibatkan BUN meningkat hingga 21 mg%, berat jenis urine menurun.    pada
pria, pembesaraan kelenjar prostat menyebabkan obstruksi aliran urine dari kandung kemih.

Kandung kemih diisi dengan urine yang dikeluarkan dari ureter dengan kecepatan 2
mL/menit. Otot kandung kemih (detrusor) relaksasi untuk mengakomodasi peningkatan
volume ketika sfingter internal pada leher kandung kemih dan sfingter eksternal pada otot-otot
dasar panggul konstriksi sehingga kebocoran tidak terjadi. Kapasitas kandung kemih yang
normal sekitar 300 sampa 600 mL, dengan sensasi keinginan untuk berkemih diantara 150 dan
350 mL. Berkemih dapat ditunda 1 sampai 2 jam sejak keinginan berkemih dirasakan. Ketika
berkemih atau miksi terjadi, otot detrusor kontraksi dan sfingter internal dan eksternal relaksasi,
yang membuka uretra. Pada organ dewasa muda,    hampir    semua urine    dikeluarkan, tetapi
residu urine    dengan volume 50 mL atau kurang diangap adekuat. Jumlah yang lebih dari 100
mL mengindikasikan adanya retansi    urine secara signifikan.

Perubahan pada umumnya menyertai penuaan, termasuk kapasitas kandung kemih yang
lebih kecil, peningkatan volume residu dan kontraksi kandung kemih yang tidak disadari.
pada wanita lansia, penurunan produksi estrogen menyebabkan atrofi jaringan uretra dan efek
akibat melahirka dapat dilihat pada melemahnya otot-otot dasar panggul. pada pria lansia,
hipertrofi prostat menyebabkan    tekanan pada leher kandung kemih dan uretra. penurunan
waktu reaksi dapat juga memengaruhi pengendalian neurologis pada kandung kemih. atrofi otot-
otot akibat penuaan secara umum memengaruhi oto-otot kandung kemih , sehingga kontraksi
tidak sekuat pada saaat usia muda.   
PATOFISIOLOGIS

Inkontinensia urine yaitu pengeluaran urine tidak disadari/ mengopol yang cukup
menjadi masalah. Menurut watson (1991) inkontensia adalah berkemih di luar kesadaaran pada
waktu dan tempat yang tidak tepat serta menyebabkan masalah kebersihan dan sosial.

Inkontinensia    terjadi dengan peningkatan tekanan intraabdomen secara tiba-tiba yang


menambah tekanan yang memang telah ada pada kandung kemih, oleh karena bersin, batuk,
tertawa, latihan/olahraga atau perubahan posisi    dengan bangun dari kursi    atau berbalik    dapat
menyebabkan kehilangan sejumlah kecil urine tanpa disadari. Inkontinensia dapat
menyebabkan terjadinya iritasi kulit menimbulkan stres kelurga, teman dan orang yang merawat
serta membutuhkan biaya untuk kebutuhan tampon,    kateter, tenaga perawat dan penanganan
komplikasi.

Anda mungkin juga menyukai