Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUME KELOMPOK

Dosen Pengampu :
Ns. Sarwan, S.Kep, M.Kep

Disusun Oleh Kelompok VII :


Muhammad Wahyu Wicaksana (1901022)
Tiara Riska Dilapanga (1901024)
Windi A Dahia (1901006)
Indri R Tula (1901028)
Kelas 7A Keperawatan

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MANADO
T.A 2022
TANGGUNG JAWAB NEGARA DALAM PEMENUHAN HAK ATAS
KESEHATAN MASYARAKAT BERDASARKAN UNDANG UNDANG DASAR
NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
FHERIYAL SRI ISRIAWATY / D 101 10 576 Tahun 2015
Kesehatan sebagai bagian dari hak asasi manusia dan merupakan salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana
amanat Pembukaan UUD NRI Tahun 1945. Perubahan Kedua UUD NRI Tahun 1945 memuat
jaminan konstitusional hak memperoleh pelayanan kesehatan sebagai salah satu hak asasi
manusia. Oleh karena itu, bagaimana ruang lingkup dan bentuk tanggung jawab negara
terhadap pemenuhan hak atas kesehatan masyarakat berdasarkan UUD NRI Tahun 1945.
UUD NRI Tahun 1945, Pasal 28H ayat (1), disebutkan: “setiap orang berhak hidup
sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan
sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”. Pada ayat (2), disebutkan: “setiap orang
berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan
manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan”. Pada ayat (3), disebutkan bahwa
“setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara
utuh sebagai manusia yang bermartabat”.
Mengenai pelayanan kesehatan, UUD NRI Tahun 1945 Perubahan Keempat, Pasal 34
ayat (3) mengamanatkan bahwa “Negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak”. Frasa kata “yang layak” dapat
dimaknai bahwa negara tidak hanya bertanggung jawab menyediakan fasilitas kesehatan
sekedarnya, melainkan fasilitas kesehatan dengan standard tertentu yang dianggap layak.
Sebagai suatu istilah hukum, pelayanan kesehatan dapat ditemukan dalam Undang- Undang
Nomor 40 Tahun 2004 tentang Jaminan Sosial Nasional (UU SJSN). perseorang berupa
pelayanan kesehatan yang mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif,
termasuk obat dan bahan medis habis pakai yang diperlukan”.
Undang-Undang Nomor 40 Tahun2004 merupakan pelaksanaan dari Pasal 28H dan
Pasal 34 UUD NRI Tahun 1945, sehingga pelayanan kesehatan yang dimaksud dalam undang-
undang tersebut, sesuai dengan makna yang dimaksud dalam UUD NRI Tahun 1945.
Karena itu, demi keadilan, maka orang-orang yang tergolong miskin dan tidak mampu
membayar iuran, maka iurannya wajib dibayar oleh Pemerintah, sehingga mereka dapat
menjadi peserta. Sebab tanpa iuran maka tidak akan ada akses, dan tanpa akses tidak ada hak
atas kesehatan.
PEMENUHAN KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN PENUGASAN
KHUSUS DAN TENAGA PTT DI DAERAH TERPENCIL PERBATASAN DAN
KEPULAUAN (DTPK) TAHUN 2010
OKTARINA DAN MUGENI SUGIHARTO
Agar tepenuhi,pemerintah harus memfasilitasi alat kesehatan di setiap rumah sakit dan
puskesmas yang ada di setiap pelosok negri, lalu penempatan petugas medis harus merata
contohnya tiap rumah sakit atau puskesmas harus ada dokter spesialis yang lengkap guna untuk
meminimalisir pasien yang harus di rujuk karna tidak adanya dokter yang diperlukan.
Sama hal juga dengan alat kesehatan yang ada di rumah sakit harus lengkap agar pasien
tidak harus di rujuk ke rumah sakit yang fasilitasnya lebih lengkap,jika masalah itu teratasi
maka bisa mempercepat penanganan kepada pasien,karna menurut saya rujukan itu dilakukan
kalau rumah sakit atau puskesmas tersebut telah penuh atau full pasien. Lalu jika pasien yang
harus di rujuk semisalnya berada di kepulauan atau daerah yang tepencil, pemerintah harus
memberi akses yang memadai agar nyawa pasien masih bisa tertolong.

FACTOR FACTOR YANG MEMPENGARUHI KETERJANGKAUAN PELAYANAN


KESEHATAN DI PUSKEMAS DAERAH TERPENCIL PERBATASAN DI
KABUPATEN SAMBAS TAHUN 2020
SUHARMIATI, LESTARI HANDAYANI, LUSI KRISTINA
Belum semua masyarakat indonesia menikmati pelayanan kesehatan, terutama bagi
mereka yang tinggal di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan. pemenuhan tenaga
Kesehatan (Nakes).
Maka dari itu perlu dilakukan peninjauan kembali tentang masa kerja, beban kerja dan
reward bagi tenaga Kesehatan PNS dan PTT di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan,
kemudian perlu tambahan alat Kesehatan untuk Tindakan darurat serta alat Kesehatan untuk
bidan desa, alat komunikasi berupa telepon atau radio komunikasi, alat transportasi dengan
mempertimbangkan jumlah, jenis serta biaya operasional, dan Perlu penambahan jumlah pustu
untuk lebih mendekatkan pelayanan Kesehatan pada masyarakat terutama untuk daerah daerah
yang tidak memiliki poliklinik swasta mengigat tingkat Pendidikan masyarakat umumnya
masih rendah, serta kendala terbatasnya sarana informasi, maka frekuensi promosi Kesehatan
harus lebih sering dilaksanakan oleh tenaga Kesehatan yang kompeten di bidangnya. Untuk
anggaran yang di berikan kepada puskesmas didaerah terpencil perbatasan harus mempunyai
standar yang berbeda di bandingkan dengan daerah lain.
Tenaga kesehatan di Indonesia saat ini masih mengalami ketidakmerataan,dimana pada
puskesmas. Dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat,
puskesmas perlu didukung oleh tenaga kesehatan yang mencukupi baik dari segi jumlah
maupun kualitas.

Upaya Pemenuhan Tenaga Kesehatan Di Indonesia Agar Terpenuhi


1. Merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina, dan mengawasi
penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata
2. Ketersediaan lingkungan, tatanan, fasilitas kesehatan baik fisik maupun sosial bagi
masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan
3. Ketersediaan sumber daya
4. Ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan
5. Memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya
Kesehatan
6. Ketersediaan segala bentuk upaya kesehatan yang bermutu, aman, efisien, dan
Terjangkau
7. Pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui sistem jaminan sosial nasional bagi
upaya kesehatan perorangan.
8. Pemerintah daerah berpartisipasi dalam penyediaan layanan kesehatan yang dilakukan
melalui penyediaan tenaga kesehatan, rumah sakit daerah, puskesmas, dll

Kesimpulan
Pemerintah bertanggung jawab mengatur dan melindungi hak atas kesehatan
masyarakat secara optimal. Tanggung jawab pemerintah dalam pemenuhan hak atas kesehatan
diwujudkan dalam bentuk penyediaan sarana dan fasilitas kesehatan yang layak, serta mudah
diakses oleh masyarakat.
Pada dasarnya jumlah tenaga kesehatan yang ada jumlahnya belum mencukupi, sudah
ada kebijakan yang terkait dengan pelaksanaan penugasan SDM Khusus yaitu mengacu pada
Kepmenkes No. 1086/Menkes/SK/XI/2009 dan Permenkes No.1231/ MENKES PER/XI/2007.
Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1235/MENKES/SK/XII/2007 tentang Pemberian insentif
bagi SDM Kesehatan yang melaksanakan penugasan khusus.

Anda mungkin juga menyukai