Anda di halaman 1dari 8

Perlawanan Makasar

group 6
Luthfan Anshari
Michelle Pradnya Arindia

Muhammad Naufal Yasin


Nanda Meifiani Ardelia
latar belakang

Perlawanan rakyat Makassar terhadap VOC terjadi pada


Sedangkan di sisi lain, VOC
tahun 1654 - 1655 yang dipimpin oleh Sultan Hasanuddin. menggunakan politik devide et Impera
Pada pertengahan abad ke-17, Kerajaan Makassar menjadi dengan meminta bantuan Arung Palaka
pesaing berat bagi VOC terutama dalam bidang pelayaran dari Kesultanan Bone. Arung Palaka
menerima permintaan dari VOC dengan
dan perdagangan di wilayah Indonesia Timur. alasan ingin membalas kekalahannya atas
Gowa-Tallo dan merebut kembali
kemerdekaan Bone.

VOC menginginkan Hak Monopoli Setelah mendapatkan kesempatan berdagang


perdagangan di kawasan Indonesia Timur. dan mendapatkan pengaruh di Makassar, VOC
mulai mengajukan tuntutan kepada Sultan
VOC melakukan blokade terhadap kapal- Hasanuddin. Untuk menghadapi tindakan VOC
kapal yang akan berlabuh di Somba Opu. yang semena-mena, Sultan Hasanudin
memperkuat pasukan dengan memerintahkan
kerajaan bawahan di Nusa Tenggara untuk
mengirimkan prajuritnya.
Peran tokoh
Sultan Hasanuddin menghimpun kekuatan warga
untuk menyerang VOC. Untuk memperkuat
pertahanan kerajaan dari serangan oleh Belanda,
benteng-benteng dibangun di sepanjang pantai.
Pada 21 Desember 1666, pecah perang terbuka
antara VOC dan Kerajaan Gowa yang dipimpin
langsung Sultan Hasanuddin. Tentara VOC yang
menyerang dari darat dan laut tidak membuat rakyat
Gowa-Tallo mundur. Tetapi, Benteng Barombong
berhasil dikuasai VOC pada 23 Oktober 1667,
sepuluh bulan kemudian.
Proses kejadian
Perlawanan ke 3
Perlawanan rakyat Makasar untuk ketiga kalinya terjadi
Perlawanan ke 1 dan 2
dalam bentuk perang besar. Dimana, ketangguhan Sultan
Hasanudin bisa dikalahkan oleh Belanda/ VOC dengan cara
Kedua pertempuran tersebut diawali dengan perilaku yang picik yaitu memanfaatkan permasalahan antara dua
VOC yang berusaha menghalang-halangi pedagang Kerajaan antara Bone dan Gowa.
yang masuk maupun keluar Pelabuhan Makasar.

Perjanjian Bongaya 18-11-67


Makasar harus mengakui monopoli VOC
Namun dua kali upaya VOC tersebut Wilayah Makasar dipersempit hingga tinggal Gowa saja
mengalami kegagalan karena pelaut Makasar harus membayar ganti rugi atas peperangan
Sultan Hasanudin harus mengakui Aru Palakka sebagai Raja Bone
Makasar memberikan perlawanan sengit Gowa tertutup bagi orang asing selain VOC
terhadap VOC. Benteng-benteng yang ada harus dihancurkan kecuali Benteng Rotterdam

perang besar ini membuat Makasar terdesak dan


Sultan Hasanudin dipaksa untuk menandatangani
sebuah perjanjian bernama Perjanjian Bongaya
Runtuhnya Perlawanan Makasar

Faktor kekalahan Makassar


-VOC mendapat dukungan dari Aru Palaka,
Raja Kerajaan Bone.
-Karena pasukan gabungan lawan
dilengkapi dengan peralatan senjata yang
lebih lengkap.
-Usaha perlawanan ke dua kalinya dengan
pemberontakan akan tetapi usaha tersebut
mudah tercium oleh VOC sehingga VOC
meminta bantuan ke batavia.
Dampak
Perlawanan rakyat Makassar akhirnya mengalami kegagalan.
Salah satu faktor penyebab kegagalan rakyat Makassar adalah
keberhasilan politik adu domba Belanda terhadap Sultan
Hasanudin dengan Aru Palaka yanq merupakan Raja Kerajaan
Bone. Pada akhir peperangan, Sultan Hasanuddin dipaksa
menandatangani perjanjian Bongaya pada tahun 1667 yang isinya
sangat merugikan pihak Makassar

Walaupun perjanjian telah diadakan, tetapi perlawanan rakyat


Makassar terhadap Belanda tetap diteruskan oleh putra Sultan
Hasannudin yaitu Mapasomba. Untuk menghadapi perlawanan
rakyat Makassar, Belanda mengerahkan pasukannya secara
besar-besaran dan pada akhirnya Belanda berhasil
menghancurkan Makassar dan menguasai wilayah kerajaan
tersebut sepenuhnya.
Thank you
lope u!

Anda mungkin juga menyukai