Perlawanan rakyat Makassar terhadap VOC terjadi pada
Sedangkan di sisi lain, VOC tahun 1654 - 1655 yang dipimpin oleh Sultan Hasanuddin. menggunakan politik devide et Impera Pada pertengahan abad ke-17, Kerajaan Makassar menjadi dengan meminta bantuan Arung Palaka pesaing berat bagi VOC terutama dalam bidang pelayaran dari Kesultanan Bone. Arung Palaka menerima permintaan dari VOC dengan dan perdagangan di wilayah Indonesia Timur. alasan ingin membalas kekalahannya atas Gowa-Tallo dan merebut kembali kemerdekaan Bone.
VOC menginginkan Hak Monopoli Setelah mendapatkan kesempatan berdagang
perdagangan di kawasan Indonesia Timur. dan mendapatkan pengaruh di Makassar, VOC mulai mengajukan tuntutan kepada Sultan VOC melakukan blokade terhadap kapal- Hasanuddin. Untuk menghadapi tindakan VOC kapal yang akan berlabuh di Somba Opu. yang semena-mena, Sultan Hasanudin memperkuat pasukan dengan memerintahkan kerajaan bawahan di Nusa Tenggara untuk mengirimkan prajuritnya. Peran tokoh Sultan Hasanuddin menghimpun kekuatan warga untuk menyerang VOC. Untuk memperkuat pertahanan kerajaan dari serangan oleh Belanda, benteng-benteng dibangun di sepanjang pantai. Pada 21 Desember 1666, pecah perang terbuka antara VOC dan Kerajaan Gowa yang dipimpin langsung Sultan Hasanuddin. Tentara VOC yang menyerang dari darat dan laut tidak membuat rakyat Gowa-Tallo mundur. Tetapi, Benteng Barombong berhasil dikuasai VOC pada 23 Oktober 1667, sepuluh bulan kemudian. Proses kejadian Perlawanan ke 3 Perlawanan rakyat Makasar untuk ketiga kalinya terjadi Perlawanan ke 1 dan 2 dalam bentuk perang besar. Dimana, ketangguhan Sultan Hasanudin bisa dikalahkan oleh Belanda/ VOC dengan cara Kedua pertempuran tersebut diawali dengan perilaku yang picik yaitu memanfaatkan permasalahan antara dua VOC yang berusaha menghalang-halangi pedagang Kerajaan antara Bone dan Gowa. yang masuk maupun keluar Pelabuhan Makasar.
Perjanjian Bongaya 18-11-67
Makasar harus mengakui monopoli VOC Namun dua kali upaya VOC tersebut Wilayah Makasar dipersempit hingga tinggal Gowa saja mengalami kegagalan karena pelaut Makasar harus membayar ganti rugi atas peperangan Sultan Hasanudin harus mengakui Aru Palakka sebagai Raja Bone Makasar memberikan perlawanan sengit Gowa tertutup bagi orang asing selain VOC terhadap VOC. Benteng-benteng yang ada harus dihancurkan kecuali Benteng Rotterdam
perang besar ini membuat Makasar terdesak dan
Sultan Hasanudin dipaksa untuk menandatangani sebuah perjanjian bernama Perjanjian Bongaya Runtuhnya Perlawanan Makasar
Faktor kekalahan Makassar
-VOC mendapat dukungan dari Aru Palaka, Raja Kerajaan Bone. -Karena pasukan gabungan lawan dilengkapi dengan peralatan senjata yang lebih lengkap. -Usaha perlawanan ke dua kalinya dengan pemberontakan akan tetapi usaha tersebut mudah tercium oleh VOC sehingga VOC meminta bantuan ke batavia. Dampak Perlawanan rakyat Makassar akhirnya mengalami kegagalan. Salah satu faktor penyebab kegagalan rakyat Makassar adalah keberhasilan politik adu domba Belanda terhadap Sultan Hasanudin dengan Aru Palaka yanq merupakan Raja Kerajaan Bone. Pada akhir peperangan, Sultan Hasanuddin dipaksa menandatangani perjanjian Bongaya pada tahun 1667 yang isinya sangat merugikan pihak Makassar
Walaupun perjanjian telah diadakan, tetapi perlawanan rakyat
Makassar terhadap Belanda tetap diteruskan oleh putra Sultan Hasannudin yaitu Mapasomba. Untuk menghadapi perlawanan rakyat Makassar, Belanda mengerahkan pasukannya secara besar-besaran dan pada akhirnya Belanda berhasil menghancurkan Makassar dan menguasai wilayah kerajaan tersebut sepenuhnya. Thank you lope u!