Anda di halaman 1dari 34

JOURNAL OF GEOSCIENCE ENGINEERING AND ENERGY (JOGEE)

Volume I, Nomor 2, Agustus 2020

Diterbitkan berkala dua kali setahun oleh:


Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas
Trisakti

Pelindung : Afiat Anugrahadi


Pengarah : M. Burhannudinnur
Penasehat : Fajar Hendrasto
Penanggung Jawab : Mohammad Apriniyadi
Pimpinan Redaksi : Suherman Dwi Nuryana
Wakil Ketua Redaksi : Himmes Fitra Yuda
Dewan Redaksi : Firman Herdiansyah
Ramadhan Aditama
Mira Meirawaty
M. Adimas Amri

Staf Redaksi : Aldis Ladesta


Asep Saepulloh

Review Makalah : Moeh. Ali Jambak


Abdurrachman Asseggaf
M. Burhannudinnur
Denny Suwanda Djohor
Dewi Syavitri
Eko Widianto

Terbitan : Volume I, No. 2, Agustus 2020


p-ISSN : 2715 5358
e-ISSN : 2722 6530

Penerbit : Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi,


Universitas Trisakti
Alamat Redaksi : Program Studi Teknik Geologi
Universitas Trisakti, Kampus A- Gedung D Lantai 2
Jl. Kyai Tapa No. 1, Grogol – Jakarta Barat
11440

Telepon : 021 – 5663232, Fax: 021-25565637


Email : jogee@trisakti.ac.id
PENGATAR REDAKSI

Para Pembaca yang kami hormati,


Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas Ridho Nya, di tahun 2020 kami
dapat menerbitkan Jurnal JOGEE volume dan edisi kedua. Jurnal JOGEE merupakan sebuah
jurnal di bidang geologi yang berisi hasil – hasil penelitian para dosen, mahasiswa dan ahli
geologi dalam bentuk makalah yang berlandaskan dunia pendidikan, ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam lingkup kebumian.
Pada Jurnal JOGEE Volume 1 No.2 bulan Agustus Tahun 2020 terdiri dari 10 judul
bahasan, antara lain kajian mengenai Geologi Migas, Geologi Teknik, Sedimentologi, dan
Hidrogeologi. Dari keseluruhan pembahasan makalah diatas memiliki beberapa bidang yang
dibahas, diantaranya Geosains, Keteknikan dan Energi.
Semoga makalah – makalah yang kami sajikan kali ini bisa menjadi sumber informasi
yang bermanfaat bagi pembaca sekalian dan perkembangan ilmu geologi. Akhir kata, Dewan
Redaksi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terwujudnya
Jurnal JOGEE ini. Semoga Jurnal JOGEE terbitan kedua dan terbitan selanjutnya tetap lancar
dan bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 24 Agustus 2020

Tim Redaksi
DAFTAR ISI

ANALISIS PALEOSTRESS SISTEM SESAR BARIBIS - SEGMEN SESAR BREBES


BERDASARKAN DATA SESAR SKALA SINGKAPAN
Ramadhan Adhitama ............................................................................................................. 61

MATURITY COMPARISON BETWEEN WELLS IN WESTERN SULAWESI


BASED ON GEOCHEMICAL ANALYSIS
Yarra Sutadiwiria, Moehammad Ali Jambak, Yeftamikha. ................................................. 68

PENDUGAAN STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DI DAERAH BAGIAN


TENGAH DAS CISADANE DENGAN MENGGUNAKAN DATA GRAVITY
Suherman Dwi Nuryana, Novi Triany , Dyah Ayu Setyorini
Nana Sulaksana, Emi Sukiyah............................................................................................... 77

ANALISIS KEDALAMAN DAN POLA SEBARAN LIMBAH DENGAN METODE


GEOLISTRIK DI DESA CIKETING UDIK KECAMATAN BANTAR GEBANG,
KABUPATEN BEKASI, PROVINSI JAWA BARAT
Mohammad Apriniyadi, Alfi Syahrin, Muhammad Adimas Amri ....................................... 87

FRACTURE INTENSITY AND APERTURE DISTRIBUTION IN VOCANICLASTIC


RESERVOIR
Firman Herdiansyah, Suryo Prakoso, Muhammad Burhannudinnur, Benyamin .................. 96

ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI UNTUK PERENCANAAN DAN


PENGEMBANGAN WILAYAH KOTA SORONG, PAPUA
Dyah Ayu Setyorini, Arista Muhartanto, M. Burhannudinnur,
Suherman Dwi N dan Grace Khatrine ................................................................................... 104

LAJU INFILTRASI DAN RUNOFF KELURAHAN RANGGA MEKAR,


KECAMATAN BOGOR SELATAN, KOTA BOGOR
Aditya Priyo Utomo .............................................................................................................. 117

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS REKAHAN DENGAN


STRUKTUR GEOLOGI DAERAH CIPANAS, KABUPATEN LEBAK, PROVINSI
BANTEN
Fajar Hendrasto, Evan Reystephen Sammuel, Ramadhan Adhitama ................................... 129

POTENSI GEOWISATA PADA KAWASAN PESISIR BAYAH, KABUPATEN


LEBAK, PROVINSI BANTEN
Suherman Dwi N, Fhirdha Rizqi, Himmes Fitra Y. .............................................................. 141
PEMBAGIAN ZONA ALTERASI DAERAH TAJURSINDANG DAN SEKITARNYA
PROVINSI JAWA BARAT
Devi Lestianingrum, Budi Wijaya. ........................................................................................ 153
ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI UNTUK PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN
WILAYAH KOTA SORONG, PAPUA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume I, Nomor 2, halaman 104-116, Agustus, 2020
https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI UNTUK PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN


WILAYAH KOTA SORONG, PAPUA
GEOLOGICAL STRUCTURE ANALYSIS FOR PLANING AND DEVELOPMENT OF THE CITY
SORONG PAPUA

Dyah Ayu Setyorini1a, Arista Muhartanto 1, M. Burhannudinnur,


Suherman Dwi N dan Grace Khatrine
1
Program Teknik Geologi, Fakultas Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti , Jakarta
a
Email korespondensi: dyah_ayu@trisakti.ac.id

Sari. Daerah Indonesia Timur merupakan daerah yang kompleks secara geologi. Sejarah Artikel :
Hingga saat ini penelitian yang dilakukan di daerah Indonesia Timur dan sekitarnya  Diterima
masih belum komprehensif, sehingga studi dan penelitian lebih lanjut terus 10 Januari 2020
dilakukan. Penelitian-penelitian yang terus dilakukan di daerah Indonesia Timur,  Revisi
5 Maret 2020
khususnya di daerah Kepala Burung, memberikan berbagai hipotesis mengenai
 Disetujui
struktur dan tektonik yang berkembang di daerah tersebut. Zona Sesar Sorong
27 Mei 2020
(Sorong Fault Zone - SFZ) merupakan struktur muda yang berkembang di bagian utara  Terbit Online
Papua, memanjang hingga 1000 km dari bagian timur hingga barat Kepala Burung. 25 Agustus 2020
Tujuan penelitian untuk Mengetahui kemenerusan pola-pola arah struktur Sesar
Sorong yang berkembang di daerah Sorong dan sekitarnya. Metode yang dilakukan Kata Kunci :
untuk mengetahui kejelasan dari struktur Sesar Sorong dapat diketahui dari data  Zona Sesar Sorong
singkapan-singkapan batuan yang telah dilalui oleh sesar tersebut, yakni berupa data-  Struktur Sesar
data struktur. Hasil penelitian menunjukkan Sesar Sorong sebagai strike slip fault  Zona Sesar
pada sepanjang zona sesarnya dalam suatu shear zone dapat membentuk stepover,  Arah Breksiasi
berupa zona yang mengalami depression dan ridge yang terjadi akibat gaya  Tektonik
transpression dan transtension. Identikasi tersebut didasarkan dengan ditemukannya
beberapa bukti di lapangan, berupa data bidang sesar dengan slicken sides yang Keywords :
dijumpai di lokasi TKS-01 

Abstract. Eastern Indonesia is a geologically complex region. Until now, the research
carried out in Eastern Indonesia and the surrounding area is still not comprehensive,
so further studies and research are continuing. Research that continues to be done in
Eastern Indonesia, especially in the Bird's Head region, provides various hypotheses

[Type text] Page 104


ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI UNTUK PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN
WILAYAH KOTA SORONG, PAPUA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume I, Nomor 2, halaman 104-116, Agustus, 2020
https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

regarding the structure and tectonics that develop in the area. Sorong Fault Zone
(Sorong Fault Zone - SFZ) is a young structure that develops in the northern part of
Papua, extending up to 1000 km from the eastern to the western Bird's Head. The
purpose of this study was to determine the continuity of the direction patterns of the
Sorong Fault structure that developed in the Sorong and surrounding areas. The
method used to determine the clarity of the Sorong Fault structure can be known from
the rock outcrop data that has been passed by the fault, which is in the form of
structural data. The results showed that the Sorong Fault as a strike slip fault along its
fault zone in a shear zone can form a stepover, a zone that experiences depression and
ridge that occurs due to transpression and transtension forces. This identification is
based on the discovery of some evidence in the field, in the form of fault data with
slicken sides found at the TKS-01

PENDAHULUAN

Daerah Indonesia Timur merupakan daerah yang kompleks secara geologi. Hingga saat ini penelitian
yang dilakukan di daerah Indonesia Timur dan sekitarnya masih belum komprehensif, sehingga studi dan
penelitian lebih lanjut terus dilakukan. Eksplorasi yang dilakukan di daerah Indonesia Timur semakin
intensif seiring dengan berkembangnya tuntutan pengetahuan geologi di daerah ini. Bertambahnya
informasi mengenai daerah baru yang memiliki prospek juga semakin menambah pengetahuan geologi di
daerah Indonesia Timur ini. Penelitian-penelitian yang terus dilakukan di daerah Indonesia Timur,
khususnya di daerah Kepala Burung, memberikan berbagai hipotesis mengenai struktur dan tektonik yang
berkembang di daerah tersebut. Hipotesis bahwa Kepala Burung mengalami rotasi atau merupakan suatu
micro-continent masih terus dikembangkan. Hal tersebut memberikan asumsi bahwa terdapat struktur
aktif pada umur 5 jtl dan menjelaskan bahwa fenomena pergerakan Lempeng Pasifik terhadap Lempeng
Baratlaut Australia masih terus aktif hingga saat ini, mengingat relatif mudanya struktur yang
mempengaruhi rotasi Kepala Burung tersebut. Cekungan Salawati, Kepala Burung Papua, merupakan
satu-satunya cekungan di Indonesia Timur yang telah matang dieksplorasi dan diproduksikan. Maksud
dari penelitian ini adalah untuk mencoba menjelaskan tentang kemenerusan pola-pola struktur Sesar
Sorong yang berkembang di daerah Sorong, serta mempelajari bahwa struktur aktif Sesar Sorong
berdasarkan pergerakan relatifnya merupakan sesar mendatar sinistral. Dengan hipotesis Pergerakan
relatif dari struktur Sesar Sorong yang memanjang dari bagian timur hingga barat Kepala Burung pada
beberapa juta tahun yang silam diyakini telah memotong/melalui massa batuan yang bervariasi umur
pembentukannya, sehingga untuk mengungkapkan kejelasan dari struktur Sesar Sorong dapat diketahui
dari data singkapan-singkapan batuan yang telah dilalui oleh sesar tersebut, yakni berupa data-data
struktur. Penelitian dilakukan pada wilayah, Kota Sorong Secara geografis berada pada koordinat 131°51'
Bujur Timur dan 0° 54' Lintang Selatan (Gambar 1)

[Type text] Page 105


ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI UNTUK PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN
WILAYAH KOTA SORONG, PAPUA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume I, Nomor 2, halaman 104-116, Agustus, 2020
https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

Gambar 1. Kota Sorong dari udara

GEOLOGI REGIONAL

Berdasarkan geologi regional Lembar Sorong (Amri dkk., 1990) (gambar 2), batuan tertua yang
tersingkap di di daerah Sorong dan sekitarnya adalah batuan sedimen malih F. Kemum yang berumur Silur-
Devon (SDk), Granit Melaiurna (Cm) yang berumur Karbon dan Kelompok Aifam yang berumur Perm (CPz)
yang merupakan bagian dari Bancuh Sesar (Fault Melange). Batuan itu tertindih tak selaras oleh runtunan
batuan Formasi Waiyaar (Jkwa) dan Formasi Tamrau (JKt) merupakan bagian dari Blok Tamrau, sedangkan
Ofiolit Gag (Mg) dan Formasi Saranami (MTs) yang merupakan bagian Mandala Batanta-Waigeo. Di atas
batuan-batuan tersebut pada blok Bancuh Sesar (Fault Melange) secara tak selaras tertindih Batugamping
Formasi Faumai (Tef) yang berumur Eosen. Di atas batuan Ofiolit Gag (Mg) dan Formasi Saranami (MTs)
tertindih secara tak selaras Batuan Gunungapi Batanta (Temb) yang berumur Eosen – Miosen Awal,
selanjutnya diatasnya memiliki hubungan menjemari Batugamping Dayang (Tomd) dan Formasi Yarifi
(Tomy). Secara tidak selaras di atas batuan-batuan tersebut ditindih oleh Batugamping Waigeo (Tmpwa)
yang berumur Miosen Atas dan Formasi Marchesa (TQm) yang berumur Pliosen (tersebar di Mandala
Batanta-Waigeo). Di Blok Tamrau, di atas Formasi Waiyaar (Jkwa) dan Formasi Tamrau (JKt) secara tidak
selaras ditindih oleh Batuan Gunungapi Dore (Tmdo) yang berhubungan menjemari dengan Batugamping
Sagewin (Tmsa) dan keduanya berumur Miosen. Kedua formasi tersebut diendapkan pula bersamaan
dengan Formasi Koor (Tmko) yang berumur Miosen. Di Blok Kemum, di atas Formasi Faumai (Tef) secara
tidak selaras ditindih oleh Formasi Sirga (Toms), diatasnya selaras diendapkan Batugamping Klamogun
(Tmkl), Batugamping Kais (Tmka) dan Batugamping Klasafet (Tmk) yang ketiganya memiliki hubungan
menjemari dan berumur Miosen. Di atas ketiga batuan tersebut diendapkan Formasi Klasaman (TQk) yang
berumur Pliosen. Di dalam Sistem Sesar Sorong, batuan yang ’tersesarkan’ di dalamnya, diantaranya
Bancuh tak terpisahkan di dalam Sistem Sesar Sorong-SFS (SFx), Kalsilutit di dalam SFS (SFc), Granit Sorong
(SFso), Breksi Yefman di dalam SFS (SFy) dan Batuan Ultramafik di dalam SFS (SFu), serta Formasi Waiyaar
(Jkwa), Formasi Tamrau (JKt), Batugamping Formasi Faumai (Tef), Batuan Gunungapi Dore (Tmdo),
Batugamping Sagewin (Tmsa), Batugamping Klasafet (Tmk).

[Type text] Page 106


ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI UNTUK PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN
WILAYAH KOTA SORONG, PAPUA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume I, Nomor 2, halaman 104-116, Agustus, 2020
https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

Gambar 2. Peta Geologi Lembar Sorong

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode orientasi langsung di lapangan dengan
menggunakan peralatan kompas geologi, palu geologi, kamera, GPS, peta topografi, dan metode analisis
di laboratorium. Sebelum melakukan pekerjaan lapangan dilakukan interpretasi citra Landsat yang
datanya diperoleh dari Google Earth. Perlunya dilakukan pekerjaan tersebut dimaksudkan untuk
mengkaji data citra, sehimgga dapat mengenali objek dan gejala serta menilai arti pentingnya objek dan
gejala tersebut. Interpretasi citra yang dilakukan dengan mengkaji data citra dan berupaya mengenali
objek melalui tahapan kegiatan, yaitu:
 deteksi
 identifikasi
 analisis

Adapun metode analsis di laboratorium, meliputi:


 Interpretasi adanya kelurusan/lineament dari data citra landsat yang diunduh dari Google Earth
 Plotting dan observasi data–data struktur geologi yang diperoleh dari lapangan, khususnya
struktur sesar (misal : bidang sesar dengan gores garis (slicken sides), kekar gerus, kekar tarik,
breksiasi dan pergeseran (off-set) lapisan, serta interpretasi langsung jenis sesarnya
 Analisis data struktur garis dan struktur bidang menggunakan proyeksi stereografi dengan
menggunakan software Dips ver 5.1
 Interpretasi hasil analisis berdasarkan konsep dasar geologi struktur (simple shear model dari
Harding, 1981)

[Type text] Page 107


ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI UNTUK PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN
WILAYAH KOTA SORONG, PAPUA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume I, Nomor 2, halaman 104-116, Agustus, 2020
https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dengan berdasarkan pada teori tektonik lempeng , konsep pemikiran ini juga didasari pula oleh teori-
teori mekanika batuan dan pembentukan struktur mikro, yaitu pembentukan retakan (fracture
formation) dan teori kekerasan batuan (rock failure) menurut Mohr-Coulomb, sebagai berikut :
• Pola kekar gerus akan membentuk sudut lancip (< 45 ) terhadap arah tegasan terbesar
• Batuan yang mempunyai sifat fisik dan mekanik sama akan memberikan pola deformasi (strain)
yang sama, jika dikenai oleh tegasan yang arah dan besarnya sama
• Gaya yang arah dan besarnya sama, yang bekerja berulang-ulang pada batuan yang mempunyai
sifat fisik dan mekanik sama, akan tetap menghasilkan pola strain yang sama pula.
• Dalam teori tektonik lempeng, secara regional, tektonik Indonesia Timur dikontrol oleh adanya
interaksi antara Lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik yang mengakibatkan telah
terjadinya deformasi tektonik di daerah Kepala Burung, Papua

Penelitian ini dilakukan pengkajian terhadap gejala struktur sesar berupa ; bidang sesar dengan gores
garisnya, zona breksiasi dan milonitisasi, jurus dan kemiringan lapisan batuan yang tegak dan kekar gerus,
dengan penggunaan proyeksi stereografi yang diperlukan untuk mendukung hasil interpretasi mengenai
jenis struktur sesar. Keberadaan Sesar Sorong yang dijumpai di lapangan, Data citra Landsat yang diunduh
dari Google Earth memperlihatkan adanya Sesar Sorong yang nampak jelas terlihat di bagian utara dari
Kepala Burung (gambar 3)

Gambar 3. Kenampakan lineament Sesar Sorong yang terlihat di bagian utara


dari Kepala Burung

Pengamatan Lapangan

Pengamatan lapangan dalam kaitan dengan “studi penelitian” dilaksanakan pada tanggal 13-18
Maret 2013, berlokasi TKS-01 (gambar 4).

[Type text] Page 108


ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI UNTUK PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN
WILAYAH KOTA SORONG, PAPUA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume I, Nomor 2, halaman 104-116, Agustus, 2020
https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

TKS-01

Gambar 4. Lokasi Pengamatan Lapangan TKS-1

Lokasi ini terdapat pada di tebing suatu bukit yang terletak di tepi jalan raya menuju ke Tanjung Kasuari
dan lokasi singkapan letaknya dekat Desa Wawes, dengan arah barat – timur (Foto 1), dan litologi yang
terdapat Singkapan batupasir litik sedikit konglomerat dengan matriks batupasir kasar dan komposisi
fragmen berupa andesit dan basalt, sortasi buruk, kemas terbuka, ukuran fragmen kerikil hingga bongkah,
yang nampak telah tergerus oleh struktur sesar diindikasikan oleh adanya gejala struktur, berupa : bidang
sesar, gores garis, milonitisasi dan kekar yang cukup dominan, serta kedudukan bidang perlapisan yang
relatif tegak, yakni N 800E/820 dan N 750E/790.Berdasarkan geologi regional Lembar Sorong, runtunan
litologi yang dijumpai di TKS-01 dapat disebandingkan dengan Formasi Kemum (SDk)(Devon) (Amri, dkk.,
1990) pada bagian tengah Di bagian tengah singkapan secara setempat ditemukan adanya intrusi diorit
yang diperkirakan merupakan sill (batuan beku intermediate, warna abu-abu terang, fanerik kasar,
holokristalin, euhedral-subhedral, equigranular, komposisi didominasi oleh plagiokas, feldspar, piroksen,
sebagian kecil biotit dan hornblende), kontak dengan batuan sekitarnya berupa efek bakar menyebabkan
berubahnya tekstur, sehingga batuannya menjadi mengeras dan berwarna hitam kelam yang mengubah
komposisi batuannya menjadi batuan metasedimen (Foto 2) . Di duga pada Lokasi ini merupakan suatu
‘zona sesar’ dibuktikan dengan dijumpainya data lapangan yang berupa : bidang sesar, gores garis, zona
hancuran (milonitisasi), breksiasi dan kekar yang cukup dominan. Pengukuran kedudukan bidang sesar,
yakni N 1240 E/590 dan N 1300 E/760 dengan gores garis yang menunjukkan penghalusan ke arah timur
dengan kedudukan strukur garis (plunge, trend), yakni 190, N 1210 E dan besarnya pitch/rake 200- 250
(Foto 3).

[Type text] Page 109


ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI UNTUK PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN
WILAYAH KOTA SORONG, PAPUA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume I, Nomor 2, halaman 104-116, Agustus, 2020
https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

Foto 1. Batupasir litik dengan kedudukan bidang yang relatif tegak yang tersingkap pada torehan tebing dari
bukit, dan nampak di bagian tengah singkapan ditemukan adanya intrusi diorit

Foto 2. Batupasir litik yang nampak telah tergerus oleh sesar diindikasikan oleh adanya gejala struktur, berupa :
bidang sesar dengan gores garis, di sebelah timur nampak zona hancuran (milonitisasi), dan kekar yang cukup
dominan

[Type text] Page 110


ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI UNTUK PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN
WILAYAH KOTA SORONG, PAPUA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume I, Nomor 2, halaman 104-116, Agustus, 2020
https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

Foto 3. Bidang sesar dengan kedudukan bidang perlapisan yang relatif tegak N1300 E/760

Pada lokasi TKS-01 yang merupakan suatu ‘zona sesar’ banyak berkembang kekar yang cukup intensif.
Pada tabel 1 dan 2 dapat dilihat beberapa hasil pengukuran kekar dilokasi serta arah breksiasi:

Tabel 1. Data Pengukuran Kekar di lokasi TKS-01

N 102 E/70 N 166 E/79 N 1640 E/80v N 1070E/770

N 1100 E/600 N 165v E/700 N 1030E/710 N 780E/790

N 1040 E/650 N 970 E/780 N 920 E/780 N 740E/800

N 1640E/770 N 1050E/670 N 1020E/72v N 1040 E/800

N 1610 E/800 N 1070E/660 N 880E/820 N 960E/790

N 940 E/700 N 1640E/780 N 1080E/730 N 1610E/800

N 1620 E/850 N 1790E/820 N 1670E/760 N 1020E/750

N 1630 E/750 N 1080E/850 N 1050E/660 N 1790E/790

N 1060 E/630 N 1690E/750 N 1680E/820 N 1770 E/810

N 1760E/760 N 109vE/790 N 1090E/790 N 1060 E/660

[Type text] Page 111


ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI UNTUK PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN
WILAYAH KOTA SORONG, PAPUA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume I, Nomor 2, halaman 104-116, Agustus, 2020
https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

Tabel 2. Hasil Pengukuran Arah Breksisasi di Lokasi TKS-01

N 87 E N 750E N 850 E N 1080 E N 1050 E N 950 E

N 76 E N 860 E N 780 E N 880 E N 820E N 89v E

N 96 E N 720 E N 1030 E N 750 E N 770E N 790 E

N 88 E N 810 E N 990 E N 840 E N 990 E N 830 E

N 108 E N 830 E N 890E N 980 E N 82v E N 1010 E

Analisis Data Struktur Sesar


Indikasi struktur yang ditemukan adanya batuan breksi dengan fragmen andesit dan basalt, yang
nampak telah tergerus oleh struktur sesar diindikasikan oleh adanya gejala struktur, berupa bidang sesar,
gores garis, zona hancuran (milonitisasi), breksiasi dan kekar yang cukup dominan, serta kedudukan
bidang perlapisan yang relatif tegak, yakni N 80 E/82 dan N 750E/790. Analisis proyeksi stereografi
terhadap data-data lapangan yang diperoleh menunjukkan :
 Arah umum breksiasi: N 850E (atau N 2650E) (Gambar 6)
 Kedudukan bidang kekar gerus: N 3230E/670 dan N 3320E/780 (Gambar 7)
 Kedudukan bidang sesar : N 85° E / 78° (Gambar 8)
 Kedudukan gores garis (plunge, trend) : 84° , N 125° E (Gambar 9)
 Rake / pitch : 82°

Hasil analisis berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan di lapangan yang berupa bidang sesar dengan
gores garisnya menunjukkan bahwa jenis sesarnya adalan left lateral slip fault/sesar mendatar mengiri,
sedangkan berdasarkan hasil analisis proyeksi stereografi, diduga sesar tersebut merupakan normal slip
fault/sesar turun, maka kemungkinan data bidang sesar yang ditemukan di lapangan merupakan bagian
dari sesar utama Sorong, sedangkan data kekar gerus (dan breksiasi) yang ditemukan di lokasi TKS-01
merupakan produk akibat bekerjanya sesar Sorong yang terjadi dalam suatu periode tektonik sama.

Data Lapangan Data Hasil Analisis


(bidang sesar dengan gores (dari kekar gerus dan
garis) breksiasi)

N 1240 E/590 dan N 1300 E/760


Kedudukan bidang N 85° E / 78°
sesar
Rake / pitch 200- 250 82°
left lateral slip fault/sesar normal slip
Interpretasi jenis mendatar mengiri fault/sesar turun

[Type text] Page 112


ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI UNTUK PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN
WILAYAH KOTA SORONG, PAPUA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume I, Nomor 2, halaman 104-116, Agustus, 2020
https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

sesar (sinistral)

bagian dari sesar utama akibat bekerjanya sesar


Produk
Sorong Sorong

Gambar 6. Arah umum pengukuran data breksiasi N 850E (atau N 2650E)

1 2

Gambar 7. Kedudukan bidang kekar gerus berdasarkan proyeksi Schimdt Net N 3230E/670 (1) dan N
3320E/780 (2)

[Type text] Page 113


ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI UNTUK PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN
WILAYAH KOTA SORONG, PAPUA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume I, Nomor 2, halaman 104-116, Agustus, 2020
https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

Gambar 8. Kedudukan bidang normal N 2200E/60 (1) dan bidang sesar (2) N 850E/780 berdasarkan
proyeksi Schmidt Net

Gambar 9. Interpretasi struktur sesar : normal slip fault/sesar turun dengan besarnya pitch 820
dengan plunge, trend 840, N 125° E

PEMBAHASAN

Dalam teori tektonik lempeng, secara regional, tektonik Indonesia Timur dikontrol oleh adanya
interaksi antara Lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik yang mengakibatkan telah terjadinya
deformasi tektonik di daerah Kepala Burung, Papua. Lempeng Benua Indo-Australia yang bergerak ke
utara sebagai passive margin bertemu dengan Lempeng Samudera Pasifik yang bergerak relatif ke arah
barat sejak kala Miosen Tengah yang diasumsikan telah mengakibatkan berkembangnya sesar mendatar
sinistral Sorong (Hamilton, 1979). Adanya interaksi antara pergerakan Lempeng Australia dan Lempeng
Samudera Pasifik ini yang menyebabkan terjadinya pergerakan mendatar Sesar Sorong.

[Type text] Page 114


ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI UNTUK PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN
WILAYAH KOTA SORONG, PAPUA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume I, Nomor 2, halaman 104-116, Agustus, 2020
https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

Nampak dari beberapa kedudukan bidang sesar yang dijumpai di lokasi TKS-01 (N 1240 E/590dan N 1300
E/760 yang menunjukkan arah relatif timut timurlaut-barat baratdaya. Pergerakan Sesar Sorong sebagai
shear fault zone) akan menimbulkan compressive stress (tegasan tekanan) yang selanjutnya dengan
bekerjanya compressive stress akan membentuk struktur-struktur baru atau struktur penyerta
(subsidiary structure) dalam suatu shear zone yang nampak berkembang di beberapa lokasi daerah
pengamatan TKS-01 seperti dijumpainya sesar naik, sesar normal (hasil analisis proyeksi stereografi),
kekar gerus, transversal fractures, breksiasi dan lipatan (bagian dari sayapnya, berupa perlapisan tegak).
Terdapat pada (TKS-01) yang dilakukan analisis jenis sesarnya dengan data–data kekar gerus dan
breksiasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis sesarnya adalah normal dan reverse slip fault, hal
tersebut didasarkan pada besarnya rake/pitch berkisar 800- 820, dan gores garisnya menunjukkan adanya
pergerakan mengiri (sinistral). Adanya bukti bahwa Sesar Sorong sebagai strike slip fault pada sepanjang
zona sesarnya dalam suatu shear zone nampak membentuk stepover, berupa zona yang mengalami
depression dan ridge yang terjadi akibat bekerjanya gaya transpression dan transtension. Pada zona yang
mengalami depression akan membentuk struktur, berupa extension, normal fault dan subsidence,
sedangkan pada zona yang mengalami ridge akan membentuk struktur, berupa compression dan
thrusting (Gambar 10)

Gambar 10. Model Struktur menurut Sounders,Thomas, et al,1973(op.cit Karyono,2011)

Berdasarkan data-data yang teramati pada Peta Geologi Lembar Sorong (Amri, dkk., 1990), yang
menunjukkan kehadiran Sesar Sorong di daerah Sorong dan sekitarnya, yakni pola jurus perlapisan yang
mengikuti arah dari kelurusan pola Sesar Sorong yang berarah timur-timurlaut-barat baratdaya, beberapa
penyebaran formasi batuan yang ter- offset/mengalami pergeseran oleh Sesar Sorong (Formasi Kemum
yang berumur Devon- SDk), munculnya intrusi batuan beku granit di permukaan diyakini karena berkaitan
dengan terjadinya rekahan/fracture di dalam zona Sesar Sorong (granit yang berumur Miosen-SFso Granit
Sorong di dalam Sistem Sesar Sorong), dan lain sebagainya

[Type text] Page 115


ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI UNTUK PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN
WILAYAH KOTA SORONG, PAPUA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume I, Nomor 2, halaman 104-116, Agustus, 2020
https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

KESIMPULAN

• Sesar Sorong sebagai strike slip fault pada sepanjang zona sesarnya dalam suatu shear zone dapat
membentuk stepover, berupa zona yang mengalami depression dan ridge yang terjadi akibat gaya
transpression dan transtension. Pada zona yang mengalami depression akan membentuk struktur,
berupa extension, normal fault dan subsidence, sedangkan pada zona yang mengalami ridge akan
membentuk struktur, berupa compression dan thrusting. Identikasi tersebut didasarkan dengan
ditemukannya beberapa bukti di lapangan, berupa data bidang sesar dengan slicken sides yang
dijumpai di lokasi TKS-01
• Pada Lokasi Penelitian di TKS-01 diidentikasi analisis jenis sesar dengan menggunakan proyeksi
stereografi (Schmidt Net), dan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa jenis sesarnya adalah
normal slip fault (TKS-01) dan reverse slip fault (TKS-02). Ditemukannya pula adanya kontak
batugamping Formasi Faumai (Tef) yang berumur Eosen yang kontak dengan Konglomerat Formasi
Sele (Qps) yang berumur Pliosen, diduga menunjukan adanya hubungan kontak sesar naik
• Terdapat beberapa kenampakan yang teramati pada Peta Geologi Lembar Sorong (Amri, dkk., 1990)
yang menunjukkan kehadiran Sesar Sorong di daerah Sorong dan sekitarnya, diantaramya : pola jurus
perlapisan yang mengikuti arah dari kelurusan pola Sesar Sorong yang berarah timur-timurlaut-barat
baratdaya, beberapa penyebaran formasi batuan yang ter-offset/mengalami pergeseran oleh Sesar
Sorong (Formasi Kemum yang berumur Devon-SDk), munculnya intrusi batuan beku granit di
permukaan diyakini karena berkaitan dengan terjadinya rekahan/fracture di dalam zona Sesar Sorong
(granit yang berumur Miosen-SFso Granit Sorong di dalam Sistem Sesar Sorong), dan lain sebagainya.

UCAPAN TERMA KASIH


1. Dekan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti atas dukungan dana yang
diberikan.
2. Para wakil Dekan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti.
3. Ka. Prodi Teknik Teknik Geologi atas ijin menggunakan fasilitas peralatan laboratorium.
4. Ka. Laboratorium Geologi Dinamis atas ijin menggunakan fasilitas peralatan laboratorium.
5. Seluruh tim yang terlibat dalam kegiatan penelitian ini

DAFTAR PUSTAKA
1. Amri dkk., 1990, Peta Geologi Regional Lembar Sorong, Irian Jaya, Pusat dan Penelitian
Pengembangan Geologi Bandung
2. Asseggaf A dkk., 2007–2008, Kajian Kondisi Fisik Kawasan Wilayah Sorong – Papua Barat, Jurusan
Teknik Geologi Fakultas Teknologi Kebumian Dan Energi Universitas Trisakti Jakarta
3. Google Earth, 2014, Data Citra Landsat Daerah Sorong dan sekitarnya
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Peta_Sorong.png
4. Karyono, 2011, Materi Kuliah Geologi Struktur Prodi T.Geologi FTKE Usakti Jakarta
5. Margaretha Situmeang, 2012, Karakteristik Reservoar Karbonat Menggunakan Inversi Sparse
SpikedDi Lapangan ”Panda” Formasi Kais Cekungan Salawati, Papua, Laporan Skripsi Program Studi
Teknik Geofisika Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta

[Type text] Page 116


ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI
UNTUK PERENCANAAN DAN
PENGEMBANGAN WILAYAH
KOTA SORONG, PAPUA
by Suherman Dwi Nuryana

Submission date: 14-Apr-2021 08:45PM (UTC+0700)


Submission ID: 1559016569
File name: Jogee_Struktur_Sorong.pdf (1.15M)
Word count: 3686
Character count: 22004
2

1
1

4
2

7
2
2

2
2

2
2
2
2
2

3
2
2

1
2

2
2

6
ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI UNTUK PERENCANAAN DAN
PENGEMBANGAN WILAYAH KOTA SORONG, PAPUA
ORIGINALITY REPORT

19 %
SIMILARITY INDEX
18%
INTERNET SOURCES
1%
PUBLICATIONS
3%
STUDENT PAPERS

PRIMARY SOURCES

1
www.scribd.com
Internet Source 9%
2
www.karyailmiah.trisakti.ac.id
Internet Source 6%
3
Submitted to Padjadjaran University
Student Paper 1%
4
Submitted to University of Greenwich
Student Paper 1%
5
es.scribd.com
Internet Source 1%
6
pt.scribd.com
Internet Source <1 %
7
repositori.kemdikbud.go.id
Internet Source <1 %

Exclude quotes On Exclude matches < 15 words


Exclude bibliography On

Anda mungkin juga menyukai