Anda di halaman 1dari 2

DISKUSI PEREMPUAN

Rabu, 18 Mei 2022

Nas Bacaan : Amsal 13 : 10


Tema Bulanan : Membangun Ketahanan Keluarga, Gereja dan Masyarakat
Tema Mingguan : Pendidikan Yang Membebaskan
Metode : Studi Kasus

Pengantar Diskusi :
Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Atas dasar itu, ketika diperhadapkan dengan pandemi covid-19 dua
tahun yang lalu, pemerintah berupaya agar proses belajar mengajar tetap
dijalankan meski secara virtual atau daring. Aspek ini tidak hanya bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan secara intelektual tetapi juga membentuk
karakter atau moral seseorang. Tentu, dengan adanya pendidikan, diharapkan
menghasilkan manusia yang lebih berkualitas, memiliki karakter dan moral yang
baik dan benar serta tidak berperilaku menyimpang.

Coba perhatikan studi kasus di bawah ini :


Seorang ibu berinisial S (36) warga Demak, Jawa Tengah terancam hukuman 5
tahun penjara. Ibu tersebut dilaporkan oleh anak kandungnya sendiri berinisial A
(19) atas dugaan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Polisi terpaksa
memproses kasus tersebut karena upaya mediasi yang dilakukan antara kedua
belah pihak mengalami jalan buntu. Sang anak menolak didamaikan dan
bersikukuh melanjutkan kasus tersebut ke ranah hukum. Pemicu masalah di atas
antara lain:
1. Berawal dari pakaian
S mengatakan kasus tersebut berawal saat pakaian anaknya ia buang. Hal itu
dilakukan karena merasa kesal. Sebab, setelah anaknya tersebut memilih
tinggal dengan mantan suaminya di jakarta dianggap selalu melawannya.

2. Terkena Cakar
Saat terlibat pertengkaran itu, aksi saling dorong antara A dan S tak
terhindari. hingga akhimya, secara tak sengaja kukunya mengenai wajah sang
anak.
PESAN TEKS :
Sikap atau tindakan yang tidak benar atau menyimpang, seringkali ditemui dalam
kehidupan sehari-hari. Sikap seperti ini juga yang digambarkan dalam Amsal
13:10 dan sudah sepatutnya dihindari. Perilaku dimakud adalah keangkuhan,
karena keangkuhan menimbulkan pertengkaran (ay. 10a). keangkuhan yang
dimaksudkan dalam ayat ini berkaitan dengan kekayaan. Kekayaan seringkali
membuat orang tidak mendengar dan tidak mempedulikan nasihat hikmat Orang
seperti ini terlalu membesar-besarkan kekayaan dan posisinya dalam
masyarakat,
serta menganggap diri lebih baik dan tidak mempedulikan pendapat orang lain.
Perilaku seperti ini dapat merusak relasi, baik dalam kehidupan keluarga, gereja
dan masyarakat. Sebaliknya, sikap hidup yang benar adalah mendengarkan
nasehat dan menjadi berhikmat (ay. 10b), sebab mendengarkan nasihat dan
didikan tidak hanya berguna untuk meningkatkan intelektual tetapi juga dapat
membentuk moral yang baik.

PERTANYAAN DISKUSI :
1. Berdasarkan studi kasus di atas, bagaimana pendapat saudara sebagai
perempuan gereja terkait sikap ibu kepada anak maupun sebaliknya sikap
anak terhadap ibu ?

2. Apa yang dapat saudara maknai dari pesan teks di atas dalam kaitannya
dengan tema mingguan kita Pendidikan Yang Membebaskan ?

Anda mungkin juga menyukai