Anda di halaman 1dari 3

PETA KONSEP LEADER-MEMBER EXCHANGE TEORY

Achua dan Lussier

Asgari, dkk
Pengertian
Suhermin

Grean dan UhiBien

Tahap 1: orang asing


Fase Pembentukan
Kepemimpinan Tahap 2: Perkenalan

Tahap 1: Kemitraan
LEADER-MEMBER
EXCHANGE TEORY
Teori deskriptif yg kuat

Kekuatan Konsep jadi proses

berharga

Memberi peringatan

Menentang nilai dasar


manusia
Kritik
Ide dasar tidak
dikembangkan penuh
Factor kontekstual
todak dijelaskan
1
RANGKUMAN LEADER-MEMBER EXCHANGE TEORY

Menurut Achua dan Lussier (2013:228) mendefiniskan, pertukaran antara


pemimpin dan anggota didefinisikan sebagai kualitas hubungan pertukaran antara
pemimpin dan pengikut. Menurut Asgari, dkk (2008) teori pertukaran pemimpin
anggota didasarkan pada asumsi bahwa para pemimpin membangun hubungan
pertukaran sosial dengan karyawan mereka dan sifat hubungan pertukaran ini
adalah bagaimana pemimpin memperlakukan setiap karyawan. Suhermin (2012)
mengemukakan bahwa leader member exchange berfokus pada kualitas
pertukaran hubungan antara karyawan dan manajer, didasarkan pada tingkat
emosional dan pertukaran sumber daya yang dihargai. Grean dan Uhi-Bien (1995)
juga menegaskan bahwa, LMX dapat dibangun oleh pemimpin dan anggota dalam
relasi kerja berdasarkan rasa percaya, sikap hormat kepada kemampuan
profesional dan kewajiban timbal balik satu sama lain.
Graen dan Uhl-Bien (1991) mengemukakan bahwa pembuatan
kepemimpinan berkembang secara progresif dari waktu ke waktu dalam tiga fase:
(1) fase orang asing, (2) fase kenalan, dan (3) fase kemitraan matang (Tabel 2.1).
Selama Fase 1, fase orang asing, interaksi dalam pasangan pemimpin-pengikut
umumnya terikat aturan, sangat bergantung pada hubungan kontraktual, pemimpin
dan pengikut berhubungan satu sama lain dalam peran organisasi yang ditentukan.
Pengikut mematuhi pemimpin formal, yang memiliki status hierarki untuk tujuan
mencapai imbalan ekonomi yang dikendalikan pemimpin. Motif pengikut selama
fase orang asing diarahkan pada kepentingan pribadi daripada kebaikan kelompok
(Graen & Uhl-Bien, 1995).
Teori LMX mempunyai 4 kekuatan. Pertama, teori deskriptifnya yang
kuat. Kedua, teori LMX itu unik karena hal itu merupakan satu-satunya
pendekatan kepemimpinan yang membuat konsep dari hubungan dua pihak
menjadi pusat dari proses kepemimpinan. Ketiga, teori LMX itu beıharga karena
hal tersebut mengarahkan perhatian kita pada manfaat komunikasi dalam
kepemimpinan. Keempat, teori LMX memberi peringatan penting bagi pemimpin.

2
Hal itu mengingatkan pemimpin untuk tidak nmembiarkan bias yang mereka
sadari dan tidak sadari, mempengaruhi siapa yang diundang sebagai dalam-
kelompok (misal, bias terkait dengan ras, gender, etnis, agama, atau usia). Prinsip
yang digambarkan di teori LMX berfungsi sebagai pengingat yang baik bagi
pemimpin untuk bersikap adil dan setara dalam menghadapi setiap pengikut
mereka
Di samping kekuatan, teori LMX juga mendapatkan kritik, Pertama, di
permukaan, pertukaran pemimpin-arggota di dalam formulasi awalnya (teori
hubungan dua pihak yang bersifat vertikal) menentang nilai dasar manusia tentang
keadilan. Kritik kedua tentang teori LMX adalah, ide dasar dari teori ini tidak
dikembangkan secara penuh. Ketiga, tidak menjelaskan secara memadai faktor
kontekstual mengenai dampak pada hubungan LMX

Anda mungkin juga menyukai