LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. J
Umur : 17 tahun
JenisKelamin : Perempuan
Suku : Betawi
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
II. ANAMNESIS
Pasien datang ke IGD dengan keluhan demam ± 4 hari, demam dikatakan mendadak, dan
dirasakan tidak pernah turun. Demam dirasakan pada pagi hari maupun malam hari. Pasien sudah ke
Klinik dan diberikan obat demam, tetapi demam turun hanya beberapa saat. bintik bintik merah ditangan
kanan dan kiri muncul 2 hari. pilek dirasakan, mual dirasakan kadang-kadang, badan lemas dan tidak
dapat melakukan aktifitas, tidak ada mimisan, tidak ada gusi berdarah, tidak ada muntah.
Pasien juga mengeluh nyeri kepala sejak 2 hari SMRS. Sakit kepala dikatakan berlokasi di bagian
atas kepala hingga ke bagian belakang leher. Sakit kepala dikatakan muncul pada saat terjadinya demam.
Sakit kepala dirasakan seperti tertekan benda berat. Sakit kepala dirasakan sepanjang hari dan terasa
memberat ketika suhu tubuh meningkat.Sakit kepala tidak membaik dengan beristirahat. Saat
pemeriksaan dilakukan pasien masih mengeluh nyeri kepala saat demam.
Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Pasien menyangkal sempat
bepergian ke daerah endemis malaria sebelumnya. Riwayat pernah mengalami demam berdarah, demam
tifoid disangkal oleh pasien. Pasien mengaku tidak memiliki riwayat penyakit seperti Diabetes Mellitus,
hipertensi, maupun penyakit ginjal. Pasien tidak memiliki alergi terhadap obat maupun makanan.
Tidak ada keluarga pasien yang memiliki penyakit DM, hipertensi, penyakit ginjal, penyakit
jantung, dan asma.
Riwayat Pribadi dan Sosial :
Pasien adalah pelajar disalah satu sekolah negeri di Jakarta. Menurut pasien, di dekat tempat
tinggal pasien terdapat salah satu tetangga yang sudah pulang rawat dari rumah sakit dengan penyakit
DBD.
Suhu : 38,5 °C
Berat badan : 71 kg
VAS : 2/10
1. Kulit :
Pucat Tidak
Sianosis Tidak
Turgor kulit > 3 detik
Pateki Iya
2. Kepala :
Bentuk kepala Simetris
Bentuk wajah Simetris
Keluhan pusing Iya
Benjolan Tidak ada
3. Mata
Pergerakan bola mata Simetris
Pupil Isokor
Konjungtiva Anemis
Kornea Bening
4. Hidung
Bentuk Simetris
Pernapasan cuping hidung Tidak ada
Terpasang NGT Tidak terpasang
5. Mulut
Mukosa bibir Kering
Pucat Iya
Sianosis Tidak
Gigi Bersih
Lidah Bersih
Produksi minum ±600 ml
6. Telinga
Bentuk telinga Simetris
Kebersihan Bersih
Sekret Tidak ada
Fungsi pendengaran Normal
7. Leher
Bentuk Simetris
Pembesaran tyroid Tidak ada
Pembesaran JVP Tidak ada
8. Jantung
Keluhan nyeri dada Tidak ada
Irama jantung Teratur
CRT Kurang dari 3 detik
9. Paru-paru
Keluhan Tidak ada
Bentuk dada Simetris
Pergerakan nafas Simetris
Irama nafas Teratur
Suara nafas Vesikuler
10. Abdomen
Bentuk Simetris
Bising usus 25x/menit
Nyeri tekan Tidak
Pembesaran hepar Tidak ada
Ascites Tidak ada
Mual Iya
Muntah Iya
11. Genetalia
Keluhan Tidak ada
Alat bantu kateter Tidak terpasang folley kateter
Pembesaran kandung kemih Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada
Luka/lesi Tidak ada
Produksi urin 500 cc
Warna Kuning jernih
12. Ekstermtas
Kelainan ekstermitas Tidak ada
Kelelahan Tidak ada
Sianosis ujung jari Tidak
Kekuatan otot 5 5
5 5
13. Neurologis
Kesadaran Composmentis
GCS 4-5-6
Keluhan pusing Tidak
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap (16 Januari 2023 Jam 20:57 WIB) di RSUD Cilincing
Hitung Jenis :
Basofil 0 % 0-1
Eosinofil 0 % 0-3
N. Segmen 71* % 35-66
Lymphosit 23* % 24-44
Monosit 6 % 3-6
Darah Lengkap (17 Januari 2023 Jam 17:07 WIB) di RSUD Cilincing
Darah Lengkap (18 Januari 2023 Jam 06:36 WIB) di RSUD Cilincing
Darah Lengkap (19 Januari 2023 Jam 07:28 WIB) di RSUD Cilincing
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan
Darah lengkap :
Darah Lengkap (20 Januari 2023 Jam 06:20 WIB) di RSUD Cilincing
Darah Lengkap (21 Januari 2023 Jam 07:10 WIB) di RSUD Cilincing
Darah Lengkap (21 Januari 2023 Jam 14:16 WIB) di RSUD Cilincing
Darah Lengkap (21 Januari 2023 Jam 22:26 WIB) di RSUD Cilincing
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan
Darah lengkap :
Darah Lengkap (21 Januari 2023 Jam 22:26 WIB) di RSUD Cilincing
V. TERAPI
1. Infus RL 500cc / 8 jam
2. Infus Hes / 24 jam (hari ke 4 perawatan)
2. Injeksi Omeprazole 1 x 40 mg
3. Injeksi Ondancentron 3 x 4 mg
4. Cetirizine 1 x 10 mg P.O
5. Paracetamol 3 x 500 mg P.O
6. Injeksi Ceftriaxone 1 x 2 gr
Aktivasi C3 & C5
Peningkatan permaibilitas
Merangsang mikrofag
melepaskan IL-1, TNF-α &
IFN-γ (pirogen endogen)
Endothelium hipotalamus
meningkatkan produksi
prostaglandin &
neurotransmiter
Prostaglandin berikatan
dengan neuron prepiotik di
hipotalamus Peningkatan
thermostatic set poin
Hipertemi
3. 17 Januri DS : - Pasien mengatakan Virus Dengue Nyeri Akut
2023 sakit kepala saat demam SDKI (D.0077)
Pelepasan neurotransmitter
DS :
- Pasien tampak meringis
- Pasien berbaring ditempat Berkaitan dengan reseptor
tidur nyeri
P : Saat demam
Q : Tertusuk-tusuk
R : atas kepala hingga ke Implus nyeri masuk ke
bagian belakang leher thalamus
S:2
T : Hilang Timbul
VII. Intervensi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
cairan futrolit, gelofusal,
sanmol Manajemen
hipovelemia digunakan untuk
mengidentifikasi dan
mengelola penurunan volume
cairan intravaskuler.
17 Hipertermia Setelah dilakukan MANAJEMEN Manajemen
Januari (SDKI tindakan keperawatan HIPERTERMI (I.15506) termoregulasi
2023 D.0130) selama 3 x 24jam, Observasi digunakan untuk
diharapkan : - Monitor suhu tubuh memantau dan
termoregulasi tubuh - Teraupetik mengidentifikasi
membaik ( L. 14134 ) - Berikan cairan oral peningkatan suhu
-Suhu tubuh membaik - Lakukan pendinginan tubuh akibat
36,5-37,5C eksternal pada bagian lipatan disfungsi pada
-Suhu kulit membaik tubuh termoregulasi
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
antipiretik
17 Nyeri Akut Setelah dilakukan Observasi Untuk mengetahui
Januari SDKI asuhan keperawatan 1) Identifikasi karakteristik skala nyeri pasien,
2023 (D.0077) selama 3 kali 24 jam, nyeri (mis. pencetus, pereda, dan supaya pasien
maka diharapkan : kualitas, lokasi, intensitas, mengerti tentang
1) Tidak mengeluh frekuensi, durasi) penyebab nyeri yang
nyeri 2) Identifikasi riwayat alergi dirasakan.
2) Tidak meringis obat
3) Tidak bersikap 3) Identifikasi kesesuaian
protektif jenis analgesik (mis.
4) Tidak gelisah narkotika, non-narkotika,
5) Tidak mengalami atau NSAID) dengan tingkat
kesulitan tidur keparahan nyeri
6) Frekuensi nadi 4) Monitor tanda-tanda vital
membaik sebelum dan sesudah
7) Tekanan darah pemberian analgesik
membaik 5) Monitor efektifitas
8) Melaporkan nyeri analgesik
terkontrol
9) Kemampuan Terapeutik
mengenali onset nyeri 1) Diskusikan jenis analgesik
meningkat yang disukai untuk mencapai
10) Kemampuan analgesia optimal
mengenali penyebab 2) Pertimbangkan
nyeri meningkat pengguanaan infus kontinu,
11) Kemampuan atau bolus oploid untuk
menggunakan teknik mempertahankan kadar
non-farmakologis dalam serum
3) Tetapkan target efektifitas
analgesik untuk
mengoptimalkan respons
pasien
4) Dokumentasikan respons
terhadap efek analgesik dan
efek yang tidak diinginkan
Edukasi
1) Jelaskan efek terapi dan
efek samping obat
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian
dosis dan jenis analgesik,
sesuai indikasi
Dx 3.
S : Pasien mengatakan sakit
kepala saat demam
A : Nyeri Akut
P : Intervensi dilanjutkan
Dx 3.
S : Pasien mengatakan sakit
kepala masih dirasakan
kadang kadang
A : Nyeri Akut
P : Intervensi dilanjutkan
A : - Resiko Hypovolemia
P : Intervensi dilanjutkan
Dx 3.
S : Pasien mengatakan sakit
kepala berkurang
A : Nyeri Akut
P : Intervensi dilanjutkan
A : - Resiko Hypovolemia
P : Intervensi dihentikan
Dx 3.
S : Pasien mengatakan sakit
kepala berkurang
P : Intervensi dilanjutkan
P : Intervensi dihentikan