Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

BIOTEKNOLOGI
PEMBUATAN DONAT KENTANG

Kelompok 5 / X-8

Alit Nur Hakim|Dinda Alsyafira Putri|Fahila Azra Suryana |Fauziah Fathonatus


Sobar|Nabilla Nur Aufa Rizqi
LAPORAN BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN DONAT KENTANG

PEMBUATAN DONAT DARI RAGI


I. TUJUAN
• Untuk menerapkan konsep bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari
• Untuk mengetahui cara pembuatan roti dengan bantuan ragi
• Untuk mengetahui pengaruh ragi dalam pembuatan roti

II. DASAR TEORI


a. Donat
Donat, atau doughnuts kudapan manis sederhana ini pernah begitu populer di tahun
1990-an setelah gerai waralaba donat asal Amerika hadir di Indonesia di tahun
1985. Kudapan berbentuk bulat dengan lubang pada bagian tengahnya serta
berbagai topping yang membuat donat memang nikmat dijadikan camilan dan bisa
dinikmati setiap saat, apalagi saat disajikan hangat. Selain bisa dijadikan sebagai
salah satu makanan pengganjal perut saat lapar donat juga bisa jadi pilihan menu
untuk sarapan. Selain nikmat, donat juga cukup praktis yang bisa dinikmati sebagai
pengganti roti.
Hingga saat ini asal usul donat masih diperdebatkan. Karena konsep adonan roti
yang digoreng tidak dimiliki secara eksklusif oleh salah satu Negara atau budaya
dan variasi sajian mirip donat terdapat di seluruh dunia. Meski begitu ada beberapa
peristiwa yang menonjol dalam sejarah lahirnya donat seperti yang kita kenal
sekarang.
Bermula Dari Donat Belanda
Catatan sejarah menunjukkan bahwa Belanda membuat olykoeks, atau diartikan
sebagai "kue minyak," pada awal abad ke-19. Donat awal ini hanyalah bola kue
yang digoreng dengan lemak babi hingga berwarna cokelat keemasan. Karena
bagian tengah kue tidak matang secepat bagian luarnya, kue semacam roti goreng
ini biasanya diisi dengan buah, kacang, atau isian lain yang tidak perlu dimasak.
Kismis adalah paduan yang sering digunakan sebagai isian.

Ketika imigran Belanda mulai menetap di Amerika Serikat, tradisi mereka


membuat olykoeks terus dilakukan yang kemudian dipengaruhi oleh budaya lain
dan terus bermetamorfosis menjadi donat yang kita kenal saat ini.
Asal-usul bentuk yang dari donat Belanda yang hanya berbentuk bulat menjadi
memiliki lubang pada bagian tengahnya adalah berkat Hansen Gregory, seorang
kapten kapal Amerika pada tahun 1847. Dia membuat solusi dari donat Belanda

1
yang berbentuk bulat karena sedikit lengket serta tidak perlu memasak isiannya.
Gregory membuat lubang di tengah pada adonan sebelum digoreng. Lubang ini
juga meningkatkan area permukaan yang terkena minyak panas sehingga
mengindari bagian tengah masih mentah. Dimana lubang ini terinspirasi dari
kemudi kapal. Jadilah bentuk donat klasik dengan lubang di tengah.
b. Manfaat Kentang
Kentang dikenali orang sebagai makanan pokok di luar negeri. Ini karena kentang
mengandung karbohidrat. Di Indonesia sendiri, kentang masih dianggap sebagai
sayuran yang mewah. Namun demikian, kentang adalah makanan yang enak serta
sangat bernutrisi. Juga dikenali mengandung sejumlah vitamin dari A, B-
kompleks, hingga C, hingga asam folat. Juga mineral,
protein, karbohidrat, karotenoid, dan polifenol.
Dalam tubuh kentang ini, juga ada zat solanin yang dikenal sebagai obat penenang,
antikejang, antijamur, dan pestisidal. Vitamin C yang terkandung dalam kentang
setiap 100 g adalah 17 mg. Selain terkandung karbohidrat dan serat-serat, mineral
yang ada padanya antara lain adalah zat besi, fosfor, dan kalium. Kompresan air
kentang ini dikenal sangat membantu pengobatan luka pada kulit, terlebih di negara
miskin yang sulit cangkok kulit.
Namun demikian, manakala kentang terpapar cahaya, kentang dapat saja membuat
glikoalkaloid yang dinamakan solanin secara berlebih, sehingga jadilah berbahaya
untuk dikonsumsi. Bahaya yang dapat terjadi ialah terganggunya sistem saraf,
terbakar tenggorokan, sakit kepala, paralisis/lumpuh tungkai, dan badan
mendingin.
Apabila dosis sudah 3-6 mg, akibat bisa fatal. Pengobatan yang bisa dilakukan ialah
memberi arang aktif/norit, cuci lambung, dan diberi cairan infus. Sebab itu, untuk
pencegahan terjadinya solanin pada kentang yang hendak dikonsumsi itu, maka
letakkan kentang di tempat yang gelap. Memasak solanin pada suhu tinggi, dapat
menghancurkan sebagian solanin. Juga, hindari mengonsumsi kentang yang sudah
berkecambah dan berwarna hijau di bagian bawah kulit, karena alkaloid solaninnya
sudah tinggi dan sudah sangat beracun.

III. ALAT DAN BAHAN


a. Alat
1) Wadah
2) Pisau
3) Wajan
4) Sendok/spatula
5) Ulekan

2
6) Timbangan
7) Segelas Air es

b. Bahan
1) Mentega
2) fermipan 1/2 sdm
3) gula pasir 120gram
4) susu bubuk 2 bungkus/sachet
5) 1 buah kentang rebus
6) sejumput garam
7) telur ayam 2 butir
8) 1/2 kilogram terigu

IV. CARA KERJA


1. Kupas kentang rebus
2. Haliskan kentang menggunakan ulekan
3. Masukan terigu kedalam wadah
4. Masukan gula pasir
5. Masukan fermipan
6. Lalu, masukkan susu bubuk
7. Selanjutnya, aduk hingga rata
8. Setelah itu, tuangkan air es sedikit demi sedikit, lalu aduk hingga merata
9. Masukkan 2 butir telur ayam lalu aduk hingga merata
10. Ambil 1/2 jumput garam, lalu taburkan kedalam adonan.
11. Masukkan kentang rebus yang telah ditumbuk halus tadi.
12. Lalu, uleni kentang dan adonan hingga rata.
13. Tambahkan mentega secukupnya kedalam adonan, kemudian uleni lagi
hingga halus.
14. Kemudian, tutup adonan menggunakan kain yang basah lalu diamkan
selama kurang lebih 1 jam atau lebih dari itu didalam kulkas.
15. Setelah itu, adonan akan mengembang, dan adonan siap dibentuk
16. Tuangkan minyak dan tunggu hingga panas.
17. Goreng adonan yang telah di bentuk tadi, lalu kecilkan api agar tidak
gosong.
18. Setelah warnanya agak kecoklatan, angkat dan tiriskan.
19. Lalu, beri topping sesuai dengan yang kalian inginkan.

V. HASIL PENGAMATAN

3
• Fermipan, sebagai bahan utama (ragi) yang biasa digunakan sebagai bagian
dari adonan roti, seperti: kue, donat.
Fungsi: berperan besar dalam pengembangannya dan membuat adonan lebih
elastis.
• Mentega putih mempunyai tekstur “lunak”, beraroma “vanilla”
Fungsi: untuk memperbaiki tekstur adonan.
• Minyak goreng berbentuk “cair”, beraroma “khas minyak goreng”
Fungsi: untuk menggoreng donat.
• Kentang bertesktur “halus”
Fungsi: membuat adonan agar lebih lunak.

VI. PEMBAHASAN
Ada banyak macam donat yang biasa kita konsumsi dalam kehidupan sehari-hari.
Donat adalah makanan berbahan dasar utama tepung terigu dan air yang
difermentasikan dengan ragi. Ragi adalah bahan yang sangat penting pada pembuatan
donat. Ragi membuat adonan donat mengembang dengan cara melakukan proses
fermentasi. Fermentasi terjadi pada lingkungan yang miskin oksigen di mana oksigen
yang dibutuhkan masuk ke dalam adonan pada tahap pengulenan. Proses fermentasi ini
mengubah glukosa dari tepung menjadi karbon dioksida, etanol, dan energi.
Karbon dioksida yang dihasilkan pada proses fermentasi terperangkap pada adonan
oleh protein gluten yang bersifat kedap udara. Hal tersebutlah yang menyebabkan
adonan donat mengembang. Selain karbon dioksida, produk lain dari proses fermentasi
adalah etanol atau alkohol. Keberadaan alkohol dapat dibuktikan dari bau alkohol yang
tercium pada proses fermentasi. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, semakin
lama waktu fermentasi semakin mengembang adonan donat yang dibuat.

VII. DAFTAR PUSTAKA


• https://www.yukmakan.com/post/asal-usul-sejarah-donat
• https://id.wikipedia.org/wiki/Kentang#Manfaat_dan_racun
• http://sains.me/1392/mengenal-ragi-bahan-pengembang-roti.html/
• Laporan Bioteknologi – Pembuatan Roti dari Ragi | bibidipoo (wordpress.com)
• https://www.academia.edu/22614596/LAPORAN_PENELITIAN_BIOTEKN
OLOGI_DONAT_KENTANG

4
5

Anda mungkin juga menyukai