Revisi Makalah 3 - Andreas Eka Yuono
Revisi Makalah 3 - Andreas Eka Yuono
B. Ketentuan Teknis
1 Format A4
2 Margin 4, 4, 3, 3 cm
3 Font/huruf Calibri 12
4 Spasi Tunggal/single
5 Paragraf Justify (rata kiri kanan)
TEMPLATE MAKALAH
Pendahuluan
3. Dasar Biblis
a. Lukas 20:25 “Lalu kata Yesus kepada mereka: “Kalau begitu
berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar
dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!”
b. 1 Petrus 2:13 “Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga
manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang
tertinggi.”
c. Kisah Para Rasul 25:11 “Jadi, jika aku benar-benar bersalah dan
berbuat sesuatu kejahatan yang setimpal dengan hukuman mati, aku
rela mati, tetapi, jika apa yang mereka tuduhkan itu terhadap aku
ternyata tidak benar, tidak ada seorangpun yang berhak
menyerahkan aku sebagai suatu anugerah kepada mereka. Aku naik
banding kepada Kaisar!”
d. Yohanes 19:12″Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Dia,
tetapi orang-orang Yahudi berteriak: “Jikalau engkau membebaskan
Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap
dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar.”
Simpulan
Umat katolik perlu menyadari penggilan kita sendiri dalam kegiatan
politik. Bukan hanya aktif dalam partisipasi pemilu namun kita dapat
langsung terjun dalam dunia politik sebagai sebuah perwujudan dari kasih
Allah dalam bentuk pelayanan masyarakat. Diatas itu diperlukan berbagai
pengetahuan akan politik yang baik dan bersih. Karena sebagaimana yang
telah disebutkan sebelumnya bahwa kegiatan politik menentukan nasib
banyak orang demi mewujudkan kesejahteraan dan kebaikan bersama. Oleh
karena itu sebagai seorang katolik kita harus memahami peran apa yang kita
miliki dengan Kristus sebagai pembimbing jalan kita.
Pustaka Acuan
GEREJA KATOLIK Berpolitik Demi
Terciptanya “Bonum Commune”
https://monitorpapua.com/gereja-katolik-berpolitik-demi-terciptanya-
bonum-commune/
Dr. Budinuryanta Yohanes
Untuk memotivasi mahasiswa belajar dalam mata kuliah yang saya ampu,
tidak jarang pada pertemuan pertama perkuliahan saya mengatakan
ungkapan: hidup dalam ilmu, dan ilmu dalam hidup, In vita scientiae et in
vivet scientia. Ilmuwan, sebutan untuk orang yang ahli ilmu, sejatinya juga
ahli hidup. Hidup yang kadang dihiperboliskan dengan pemecahan masalah,
seolah tiada hidup tanpa masalah, di hadapan ilmuwan masalah-masalah itu
dengan mudah ditemukan jalan pemecahannya. Memang, sudah pada
tempatnyalah jika seseorang itu ilmunya semakin tinggi, derajat ke-
ilmuwan-annya makin melangit, maka semakin tinggi juga derajat ke-ahli-
hidup-annya.