Gizi kurang merupakan suatu keadaan dimana kebutuhan nutrisi pada tubuh tidak
terpenuhi dalam jangka waktu tertentu sehingga tubuh akan memecah cadangan
makanan yang berada di bawah lapisan lemak dan lapisan organ tubuh. Gizi kurang
merupakan keadaan kurang gizi tingkat berat yang disebabkan oleh rendahnya
konsumsi energi protein dari makanan sehari-hari dan terjadi dalam waktu yang cukup
lama. Balita dikategorikan mengalami gizi kurang apabila berat badannya berada pada
rentang Z score ≥-2.0 s/d Zscore ≤-3.0. Anak dengan status gizi kurang ditandai
dengan tidak adanya kenaikan berat badan setiap bulannya atau mengalami
penurunan berat badan sebanyak dua kali selama enam bulan (Depkes, 2005).
Penurunan berat badan yang terjadi berkisar antara 20-30% dibawah berat badan
ideal. Gizi kurang dapat berkembang menjadi gizi buruk, yaitu keadaan kurang gizi
yang berlangsung lama sehingga pemecahan cadangan lemak berlangsung terus-
menerus dan dampaknya terhadap kesehatan anak akan menjadi semakin kompleks,
terlebih lagi status gizi yang buruk dapat menyebabkan kematian.
Secara umum, status gizi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor langsung dan tidak
langsung.
a. Faktor langsung
Terdapat dua faktor yang memengaruhi status gizi secara langsung yaitu
asupan nutrisi dan infeksi suatu penyakit. Asupan nutrisi sangat memengaruhi
status gizi, apabila tubuh memperoleh asupan nutrisi yang dibutuhkan secara
optimal maka pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan
kesehatan akan berlangsung maksimal sehingga status gizi pun akan optimal.
Infeksi penyakit berkaitan erat dengan perawatan dan pelayanan kesehatan.
Infeksi penyakit seperti diare dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) akan
mengakibatkan proses penyerapan nutrisi terganggu dan tidak optimal
sehingga akan berpengaruh terhadap status gizi.
b. Faktor tidak langsung
1) Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku tentang gizi dan kesehatan
Walaupun bahan makanan dapat disediakan oleh keluarga dan daya beli
memadai, tetapi karena kekurangan pengetahuan ini dapat menyebabkan
keluarga tidak menyediakan makanan beraneka ragam setiap harinya,
terjadi ketidakseimbangan antara asupan nutrisi dengan kebutuhan tubuh
2) Pendapatan keluarga Sebagian besar jumlah pendapatan penduduk
Indonesia adalah golongan rendah dan menengah, hal ini akan berdampak
pada pemenuhan bahan makanan terutama makanan bergizi. Oleh sebab
keterbatasan ekonomi yang dialami, maka 12 masyarakat cenderung tidak
mampu untuk membeli bahan pangan/ makanan yang baik sehingga
berdampak terhadap tingkat pemenuhan kebutuhan nutrisi yang cenderung
menurun.
3) Sanitasi lingkungan Keadaan sanitasi lingkungan yang kurang baik
memungkinkan terjadinya berbagai jenis penyakit antara lain diare,
kecacingan dan infeksi saluran cerna. Apabila anak menderita infeksi
saluran cerna maka penyerapan zat-zat gizi akan terganggu, hal ini akan
menyebabkan terjadinya kekurangan zat gizi. Kekurangan zat gizi dalam
tubuh akan menyebabkan mudah terserang penyakit sehingga pertumbuhan
akan terganggu.
EPIDEMIOLOGI
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. Nh
TTL : Palu, 30 April 2021 (12 bulan)
Agama : Islam
Alamat : Jl. Setia Budi Lr. Gapensi
GENOGRAM KELUARGA
Gambar 1. Genogram
KARAKTERISTIK DEMOGRAFI
No. Nama JK Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket
(thn) terakhir/
sekarang
1 Tn.S L Suami 32 tahun S1 Satpam
2 Ny.N P Istri 25 tahun SMA IRT
3 An.Nh P Anak 12 bulan Belum -
sekolah
ANAMNESIS
o Keluhan Utama : Demam
o Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke polik mtbs dibawa oleh ibunya dengan keluhan demam, demam
dirasakan sejak 5 hari yang lalu, demam hilang timbul, disertai batuk berlendir sejak 4
hari yang lalu, lendir berwarna bening, tidak disertai darah. dan anaknya dulu pada
usia 6 bulan dan 8 bulan mengalami keluhan yang sama. Pasien saat diukur tinggi
badannya di mtbs, didapatkan berat badan anak tidak sesuai dengan umurnya. Ibu
mengeluhkan anak malas makan, tidak mau minum susu formula. Keluhan mual
muntah tidak ada. BAB dan BAK Kesan biasa
o Riwayat Penyakit Terdahulu :
pada usia 6 bulan dan 8 bulan mengalami keluhan yang sama.
o Riwayat Antenatal dan Persalinan :
Riwayat kehamilan ibu G1P1A0. Saat hamil ibu tiap bulannya melakukan Ante
Natal Care. Riwayat persalinan, ibu melakukan persalinan normal di Klinik Bidan,
dibantu oleh bidan. Pasien lahir di usia kehamilan 38 minggu dengan berat 3200
gram, dengan panjang badan 51 cm.
o FAMILY HISTORY
- Ayah dan ibu pasien menikah pada tahun 2020 di Palu
- Pada tahun 2021 lahir anak pertama di Klinik bidan (anak yang mengalami
gizi kurang)
- Ayah pasien seorang satpam di Pantoloan dan ibunya seorang IRT
- Latar belakang pendidikan keluarga : Ayah S1, Ibu SMA
- Keluarga tinggal di Kos dijalan Setia Budi
o Riwayat Makanan Pasien
0-2 bulan ASI + SUFOR
2-6 bulan ASI
6-12 bulan ASI+SUFOR+Bubur saring+nasi
tim
>12 bulan ASI+SUFOR+Makanan rumahan
PEMERIKSAAN FISIK
BB : 6,7kg
TB : 75 cm
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital : HR: 102x/menit, R 42x/menit, S: 37,0 C
Kulit : sianosis (-), ikterus (-), eritema (-)
Kepala : normocephal
Hidung : Rhinorrhea (-)
Mulut : Tonsil T1/T1
Telinga : Otorrhea (-)
Leher : Peningkatan JVP (-), Pembesaran KGB (-)
Thorax : simetris, Rh -/-, Wh-/-, BI/II murni regular, bising (-)
Abdomen : Peristaltik (+) Kesan normal, timpani (+) hepar & lien tidak
teraba
Ekstremitas : akral hangat +/+, edema -/-
Kebersamaan Ya
(Resolve) Pembagian waktu, kekayaan
dan ruang antar anggota
keluarga sudah baik karena
adanya waktu untuk
memecahkan suatu masalah