M.kurnia Nur Akhadun UTS Pengelolaan Kelas
M.kurnia Nur Akhadun UTS Pengelolaan Kelas
Di susun oleh :
SAMIN
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAAN................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Fokus Pembahasan.....................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan...................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
KAJIAN TEORI....................................................................................................3
BAB III....................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................6
A. Pendekatan Pengelolaan Kelas..................................................................6
1. Jelaskan Mengapa Seorang Guru Memerlukan Untuk Melakukan
Pendekatan Dalam Pengelolaan Kelas.....................................................6
2. Jenis-Jenis Pendekatan Dalam Pengelolaan Kelas.................................8
B. Strategi Pengelolaan Kelas.......................................................................12
1. Apa Saja Peran Guru Dalam Strategi Pengelolaan Kelas...................12
2. Bagaimana Strategi Pengelolaan Kelas Dalam Menciptakan Iklim
Pembelajaran............................................................................................13
3. Apa Saja Ragam Startrgi Pengelolaan Kelas........................................15
C. Teknik Pengelolaan Kelas........................................................................18
1. Teknik Apa Saja Yang Digunakan Didalam Pengelolaan Kelas.........18
BAB IV..................................................................................................................20
PENUTUP.............................................................................................................20
1. Kesimpulan................................................................................................20
2. Saran..........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21
ii
BAB I
PENDAHULUAAN
A. Latar Belakang Masalah
Peran seorng guru pada pengelolaan kelas sangat penting khusus nya
dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menarik hal itu karena guru
memegang tugas sekaligus masalah pokok yakni pengajaran dan pengelolaan
kelas masalah pengajaran tentang segala usaha untuk membantu siswa
mencapai tujuan pebelajaran sedangkan masalah pengelolaan dengan usaha
untuk meciptakan dan mempertahankan kondisi sedemikian rupa sehingga
proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien demi
tercapainya tujuan pembelajaran.
1
Ditegaskan bahwa sekolah adalah tempat belajar bagi siswa, dan tugas
guru adalah sebagian besar terjadi dalam kelas adalah membelajarkan siswa
dengan menyediakan kondisi belajar yang optimal. Yang berhubungan dengan
minat, kehendak, percakapan, kegiatan-kegiatn mereka sekaligus berhubungan
dengan sarana , maka itu sangat lah penting bagi guru untuk melakukan
pengelolaan kelas karena itu salah satu keterampilan penting yang harus
dikuasai gurug dan sudah tanggung jawab seorang guru mendidik anak
didiknya baik dalam meningkatkan pengetahuan dan prilaku peserta didik.
B. Fokus Pembahasan
1. Jelaskan mengapa seorang guru memerlukan untuk melakukan
pendekatan dalam pengelolaan kelas ?
2. Sebutkan apa saja jenis-jenis pendekatan dalam pengelolaan kelas ?
3. Apa saja peran guru dalam strategi pengelolaan kelas ?
4. Bagaimana Strategi pengelolaan kelas dalam menciptakan iklim
pembelajaran ?
5. Sebutkan apa saja ragam strategi pengelolaan kelas ?
6. Teknik apa saja yang di gunakan di dalam pengelolaan kelas ?
C. Tujuan Pembahasan
2
BAB II
KAJIAN TEORI
Pengelolaan kelas terdiri dari kata “kelola” di tambahi awalan “pe” dan
akhiran “an”. Istilah lain dari kata pengelolaan adalah “manajemen”. Manajement
berasal dari Bahasa inggris, yaitu management yang berarti ketatalaksanaan, tata
pimpinan, pengelolaan. Manajament atau pengelolaan pengertian meurut
Suharsimi Arikunto (Djmarah, 2013) adalah pengadministrasian, pengeturan, atau
penataan suatu kegiatan.
Pengelolaan kelas pastiya juga memiliki tujuan, yang saya dapat simpulkan
dengan adanya pengelolaan kelas bisa mengantarkan anak yang tidak tahu
menjadi tahu dari yang tidak megerti menjadi mengrti dan yang tidak berilmu
menjadi berilmu. tetapi pada hakekatnya tujuan pengelolaan kelas secara
umumnya adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar
siswa dalam lingkungan sosial, emosional dan intlektual dalam kelas, tetapi
fasilitas yang disediakan itu harus memungkinkan siswa belajar dan belajar
tercapainya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin,
pengembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa.
3
Kata pendekatan sering di sinonimkan dengan kata approach yang berasal
dari Bahasa inggris. Pendekatan sendiri secara Bahasa berasal dari kata dekat yang
berarti pendek, tidak jauh, akrab dan menjelang. secara istilah pendekatan bersifat
aksiomatis dan menyatukan suatu pendirian, filsafat, keyakinan atau pradigma
terhadap subject matter jadi pada dasarnya dapat dikatakan bahwa pendekatan
merupakan cara pandang seseorang terhadap suatu objek. Dari dekripsi di atas,
Pendekatan pengelolaan kelas merupakan suatu proses menciptakan iklim atau
suasana emosional dan hubungan sosial yang positif dalam kelas. Suasana
emosional dan hubungan sosial yang positif artinya ada hubungan yang baik
antara guru dengan siswa.
4
Teknik pengelolaan kelas merupakan teknik yang menciptakan dan
mempertahankan kondisi kelas yang optimal guna terjadinya proses belajar-
mengajar yang serasi dan efektif.
5
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pendekatan Pengelolaan Kelas
Konsep pengelolaan kelas hingga mencapai bentuknya sekarang telah
mengalami lintasan sejarah yang cukup panjang. Hal tersebut di tengarai oleh
perkembangan pemikiran filosofis kependidikan, perkembangan budaya
masyarakat dan perkembangan makna kelas. Pendekatan dan metode dalam
proses pengelolaan kelas sejak tahun 1960-an sampai sekarang mengalami
kemajuan cukup drastis yang saling berkaitan satu dengan lainnya.1
1
Prof.Dr.Hj. Aslamiah,M.Pd., Ph.D, D. A (2021). Pengelolaan Kelas. Depok; Pt. Raja Grafindo Persada
2
Neneng Nurmala Sari. Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas.,
6
1. Tingkah laku yang ingin mendapatkan perhatian orang lain misalnya,
membadut aktif dikelas, atau berbuat serba lamban.
2. Tingkah laku yang ingin menunjukkan kekuatan misalnya, selalu
mendebat atau kehilangan kendali emosional.
3. Tingkah laku yang bertujuan menyakiti orang lain misalnya, mengata-
ngatai
4. Peragaan ketidakmampuan, yaitu dalam bentuk sama sekali menolak untuk
mencoba melakukan apapun karena yakin bahwa kegagalan yang menjadi
bagiaannya.
7
2. Jenis-Jenis Pendekatan Dalam Pengelolaan Kelas
Ada beberapa jenis pendekatan yang sangat dianjurkan untuk seorang guru jika
ingin melakukan pendekatan terhadap peserta didik sebagai berikut :
1. Pendekatan otoriter/kekuasaan
Adalah kegiatan guru untuk mengontrol tingkah laku siswa, guru
berperan menciptakan dan memelihara aturan kelas melalui penerapan
disiplin secara ketat. Tujuan utamanya adalah untuk mendisplinkan
peserta didik jadi pendekatan otoriter atau kekuasaan dapat
disimpulkan sebagai cara pandang guru yang meyakini bahwa kelas
kondusif dapat dibentuk melalui berbagai upaya penegakkan aturan
didalam kelas dan dapat menjadikan peserta didik disiplin diri.
Pendekatan otorier jangnalah dipandang sebagai strategi yang
bersifat mengintimidasi guru yang mempraktekan pendekatan otorier
tidak memaksakan kepatuhan, merendahkan peserta didik dan tidak
bertindak kasar, guru otorier bertindak untuk kepentingan peserta didik
dengan menerapkan disiplin yang tegas.3
Pendekatan otoriter menawarkan lima strategi yang dapat
diterapkan dalam manjemeni kelas yaitu :
a. Menetapkan dan menegakkan peraturan.
b. Menggunakan teguran.
c. Memberikan perintah, pengarahan dan pesan.
d. Menggunakan pengendalian dengan mendekati, dan
e. Menggunakan pemisahan dan pengecualian.
2. Pendekatan ancaman
Dari pendekatan ancaman atau intimidasi ini, pengelolaan kelas
adalah juga seabgai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak
didik. Tetapi dalam mengontrol tingkah laku peserta didik dilakukan
dengan cara memberi ancaman, misalnya melarang, ejekan, sindiran,
dan memaksa.
3
Prof.Dr.Hj. Aslamiah, M.Pd., Ph.D, D.A. (2021). Pengelolaan Kelas).Depok
8
3. Pendekatan kebebasan
Pengelolaan pendekatan ini diartikan secara suatu proses untuk
membantu peserta didik agar merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu
kapan saja dan dimana saja. Peranan guru adalah mengusahakan
semaksimal mungkin kebebasan peserta didik.
4. Pendekatan resep
Pendekatan resep(cook book) ini dilakukan dengan memberi satu
daftar yang dapat menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak
boleh dikerjakan oleh guru dalam mereaksi semua masalah atau situasi
yang terjadi dikelas. Dalam daftar itu digambarkan tahap demi tahap
apa yang harus dikerjakan oleh guru. Peranan guru hanyalah mengikuti
petunjuk seperti yang tertulis dalam resep.
5. Pendekatan pengajaran
Pendekatan ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa dalam
suatu perancanaan dan pelaksanaan akan mencegah munculnya
masalah tingkah laku anak didik dan memecahkan masalah itu bila
tidak bisa dicegah. Pendekatan ini menganjurkan tingkah laku guru
dalam mengajar untuk mencegah dan menghentikan tingkah laku anak
didik yang kurang baik. Peranan guru adalah merencanakan dan
mengimplementasikan pelajaran yang baik.
6. Pendekatan perubahan tingkah laku
Sesuai dengan namanya, pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu
proses untuk mengubah tingkah laku anak didik. Peranan guru adalah
mengembangkan tingkah laku anak didik yang baik. Dan mencegah
tingkah laku yang kurang baik. Pendekatan berdasarkan perubahaan
tingkah laku (behavior modification approach) ini bertolak dari sudut
pandangan psikologi behavioral.
Program atau kegiatan yang mengakibatkan timbulnya tingkah laku
yang kurang baik, harus diusahakan menghindarinya sebagai
penguatan negatif yang pada suatu saat akan hilang dari tingkah laku
siswa atau guru yang menjadi anggota kelasnya. Untuk itu pendekatan
tingkah laku
9
yang baik atau positif haru dirangsang dengan pujian sebaliknya jika
tingkah laku yang kurang baik melaksanakan program kelas di beri
sanksi atau hukuman yang akan menimbulkan perasaan yang tidak
puas dan pada sendirinya tingkah laku tersebut akan di hindari.
7. Pendekatan sosio-emosional
Pendekatan sosio emosional akan tercapai secara maksimal apabila
hubungan antar pribadi yang baik berkembang di dalam kelas.
Hubungan tersebut meliputi hubungan antara guru dan siswa serta
hubunga antar siswa. Didalam hal ini guru merupkan kunci
pengembangan hubungan tersebut, oleh karena itu seharusnya guru
mengembangkan iklim kelas yang baik melalui pemeliharaan
hubungan antara pribadi dikelas. Untuk terciptanya hubungan guru
dengan siswa yang positif , sikap mengerti dan sikap ngayomi atau
sikap melindungi.
8. Pendekekatan kerja kelompok
Dalam pendekatan ini, peran guru adalah mendorong perkembangan
dan kerja sama kelompok. Pengelolaan kelas dengan proses kelompok
memerlukan kemampuan guru untuk menciptakan kondisi-kondisi
yang memungkinkan kelompok menjadi kelompok yang produktif dan
selain itu guru harus pula dapat menjaga kondisi kelas tetap baik ,
untuk menjaga kondisi tersebut tetap aman guru harus tetap
mempertahankan semangat yang tinggi, mengatasi konflik, dan
mengurangi masalah pengelolaan.
9. Pendekatan elektis atau pluralistik
Yaitu pengelolaan kelas yang berusaha menggunakan berbagai macam
pendekatan yang memiliki potensi untuk dapat menciptakan dan
mempertahankan suatu kondisi memungkinkan proses belajar
mengajar berjalan efektif dan efisien. Maksudnya guru memilih dan
mengabungkan secara bebas pendekatan tersebut sesuai dengan
kemampuan dan selama maksud dan pengunaanya untuk pengelolaan
kelas disini adalah suatu set (rumpun) kegiatan guru untuk
menciptakan
10
dan mempertahankan kondisi kelas yang memberi kemungkinan
proses belajar mengajar berjalan secara efektif dan efisien.
10. Pendekatan dengan penerapan sejumlah “larangan dan ajuran”
Coba anda kaji contoh berikut ini mana yang termasuk bentuk
penghukuman, penekanan atau pemasa bodohan.
1) “Jika kamu tidak memperbaiki tingkah lakumu, maka saya
akan memanggil orangtuamu”
2) “Jika kalian terus begitu, sekarang terserah kalian, apakah
akan meneruskan tugas atau bubar saja”
3) Karena kalian begitu, maka setiap pelajaran dari saya, maka
kalian duduk di kantor dan menulis satu buku penuh, dengan
menulis ”saya akan memperbaiki kelakuan saya”. Pendekatan
ini dianggap kurang efektif karena pendekatan ini bagi guru
bersikap reaktif. Semboyan dari pendekatan ini adalah “jika
terjadi masalah ini lakukanlah itu atau itu.”
Apa bila pendekatan ini dilakukan maka ada beberapa tindakan guru
4
Drs. Nurasma, M.Pd, D. 2014. Pengelolaan Kelas Teori Dan Praktek Pembelajaran. Padang.
11
B. Strategi Pengelolaan Kelas
Menurut yumnah (2018:20), menjelaskan bahwa “startegi pembelajaran erat
hubungannya dengan teknik pembelajaran”. Teknik pembelajaran sendiri
didefinisikan implementasi dari metode pembelajaran yang secara nyata
berlangsung didalam, tempat terjadinya proses pembelajaran.
Bahwa strategi yang paling penting adalah ketika guru menjalin hubungan
baik dengan siswa melalui komunikasi yang aktif dan intraktif antara guru dengan
siswa begitu juga sebaliknya. Ketika komunikasi antara satu sama lain terjalin
maka rasa aman akan tumbuh pada diri siswa kepada gurunya. Kemampuan
seorang guru memahami latar belakang siswa menjadi salah satu alternatif dalam
memahami kondisi psikis siswa pada saat terjadinya intraksi atau tidak berintraksi,
sebagai salah satu dasar ketika seorang guru mengambil sebuah tindakan kepada
siswa.5
Penguasaan materi dan cara penyajian materi yang menarik merupakan ujung
tombak kemampuan guru yang wajib dikuasai oleh guru profesional, kemampuan
penyajian materi yang menarik menjadi slaah satu kunci keberhasilan dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang di harapkan. Salah satunya dapat
menggunakan alat bantu media pembelajaran dalam mengajar. Penggunaan
pembelajaran yang bervariasi ini salah satu sebagai keterampilan guru yang wajib
dimiliki dengan kemampuan mengimplementasikan bahkan mengombinasikan
beberapa model pembelajaran yang inovatif dan kreatif sehingga dapat
menciptakan suasana belajar yang efektif dan menyenangkan.
Menurut brown (2000:167-168) Ada berbagai lima peran guru yang bisa
dimainkan sebagai berikut :
5
Prof.Dr.Hj. Aslamiah, M.Pd., Ph.D, D.A. (2021). Pengelolaan Kelas).Depok
12
a) Sebagai pengendali yang bertangung jawab lengkap untuk mengontrol
waktu belajar, apa yang siswa lakukan, apa yang mereka katakan, dan
bagaimana mereka mengatakannya.
b) Guru sebagai direktur dimana pekerjaan adalah untuk menjaga proses
belajar mengajar berjalan lancar.
c) Guru sebagai manajer untuk membuat rencana pelajaran, modul khursus,
dan struktur waktu belajar.
d) Sebagai fasilitator yang memfasilitasi dan membantu siswa untuk
menghindari kendala dalam proses belajar guna membuat belajar lebih
muda bagi siswa.
e) Guru sebagai sumber informasi semacam pusat informasi berjalan
maksudnya yaitu bahwa guru harus membuat diri mereka tersedia sehingga
siswa dapat berkonsultasi setiap kali diperlukan.
Dari penjelasan diatas guru perlu menerapkan semua peran ini dalam
keseimbangan untuk memfasilitasi belajar siswa.6
6
Sugeng Susilo Adi, I. J. 2018. Peran Guru Dalam Mengelola Kelas yang Digambarkan dalam Film Beyond
The Black Board. Karya Jeff Bleckner.
13
f. Guru menciptakan kemudahan siswa dalam mempelajari pelajaran eksak
14
2) Kebebesan yang memperbolehkan setiap orang tumbuh dan
megembangkan keunikan, kreativitas, dan kepribadiannya.
3) Saling memenuhi kebutuhan sehingga tidak ada kebutuhan satu orang
pun yang tidak terpenuhi”.7
7
Prof.Dr.Hj. Aslamiah, M.Pd., Ph.D, D.A. (2021). Pengelolaan Kelas).Depok
8
Santrock, J. W. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta; pernada media group
15
f. Serta penataan organisasi dan bahasa pembelajaran secara tepat sesuai
dengan kemampuan peserta didik.9
2. Cara pengajaran guru (pendidik)
Dalam rangka memilihara kondisi dan suasana belajar yang efektif
maka guru harus mampu memilih cara yang tepat dalam pelaksanaan
pembelajaran.
Upaya peningkatan kualitas pembelajaran dapat ditempuh dengan
bentuk strategi pembelajaran berikut ini :
a. Strategi pembelajaran seluruh kelas meliputi
1) Ceramah
2) Diskusi
3) Debat
4) Memberikan pengarahan-pengarahan
b. Strategi pembelajaran kelompok kecil meliputi
1) Pembelajaran kooperatif
2) Pembelajaran kolaboratif
c. Strategi pembelajaran dengan bekerja berpasangan
1) Mentor-mentor murid
2) Berpasangan secara random (acak)
d. Strategi pembelajaran individu
Strategi ini adalah Strategi dengan bekerja secara independen oleh
murid dalam mempelajari ketrampilan atau pengetahuan dan
mempraktikkan serta memastikan tingkat peahamannya.
Seorang guru dalam mengelola kelas harus mampu menciptakan
kondisi yang optimal dan mempertahankan kondisi kelas tetap
kondusif ketika tingkah laku peserta didik menyimpang dan
mengganggu proses belajar mengajar dengan cara memberikan
pengejaran yang menyenangkan. 10
9
Univ. IAIN Tulung Agung, 2014. Bab II Kajian Pustaka. Makalah
10
Rianto, M. 2007. Pengelolaan Kelas Model PAKEM. Jakarta; Dirjen PMPTK
16
Sebagai suatu lembaga sekolah mampu membentuk sikap dan perilaku
siswa ,dalam prosesnya seringkali ada siswa yang berprilaku baik dan
buruk yang menganggu kelas. Oleh karena itu lebih baik sekolah
menggunakan cara reward dan punishment. Yaitu reward memberikan
penghargaan atau prestasi kepada siswa yang berprilaku baik sedangkan
yang berprilaku buruk sebaiknya menggunkan punishment yaitu
memberikan hukuman atau sanksi bagi siswa yang berprilaku buruk.
Motivasi belajar adalah suatu perubahan tenaga didalam diri seseorang
(pribadi) yang di tandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk
mencapai tujuan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar yaitu mendorong siswa
untuk belajar dengan senang dan belajar sungguh-sungguh, yang pada
gilirannya yang akan terbentuk cara belajar siswa yang sistematis, penuh
konsentrasi dan dapat menyeleksi kegiatan-kegiatannya.
Seorang guru seharusnya mempunyai strategi untuk memotivasi seorang
siswa-siswa didalam pembelajaran. Menurut Catharina ada beberapa
strategi motivasi belajar antara lain sebagai berikut :
a) Membangkitkan minat belajar
Pengaitan pembelajaran dengan minat siswa adalah sangat penting dan
karena itu tunjukkanlah bahwa pengatahuan yang dipelajari itu sangat
bermanfaat bagi mereka.
b) Mendorong rasa ingin tahu
Guru yang terampil akan mampu menggunakan cara untuk
membangkitkan dan memelihara rasa ingin tahu siswa didalam kegiatan
pembelajaran. Misalnya metode pembelajaran studi kasus, diskoveri,
inkuiri, diskusi, curah pendapat, dan sejenisnya merupakan beberapa
metode yang dapat digunakan untuk membangkitkan hasrat ingin tahu
siswa.
c) Menggunakan variasi metode penyajian yang menarik
Motivasi untuk belajar sesuatu dapat ditingkatkan melalui penggunaan
materi pembelajaran yang menarik dan juga penggunaan variasi metode
penyajian.
17
d) Membantu siswa dalam merumuskan tujuan belajar
Prinsip yang medasar dari motivasi adalah anak akan belajar keras untuk
mencapai tujuan apabila tujuan itu dirumuskan atau ditetapkan oleh
dirinya sendiri dan bukan dirumuskan atau ditetapkan oleh orang lain.11
Guru perlu menguasai teknik pengelolaan kelas agar dapat mendorong peserta
didik maupun klaksikal dalam berprilaku sesuai dengan aturan yang berlangsung,
menyadari akan kebutuhan peserta didik dan memberikan respons yang positif
serta efektif terhadap perilaku peserta didik.
11
Nashar.(2004). Peranan Motivasi dan Kemampuan awal dalam Kegiatan Pembelajaran. Jakarta; Delia
press
18
4) Teknik tidak mengacuhkan.
Untuk menerapkan cara ini guru harus luwes dan tidak perlu
menghukum setiap pelanggaran yang di ketahuinya. Dalam kasus-
kasus tertentu, tidak mengacuhkan kenakalan justru dapat
membawa peserta didik untuk diperhatikan.
5) Teknik menghimbau.
Kadang-kadang guru sering mengatakan “harap tenang”. Ucapan
tersebut adakalanya membawa hasil peserta didik
memperhatikannya, tetapi apabila himbauan sering di gunakan
mereka cenderung tidak mengubrisnya.12
12
Prof.Dr.Hj. Aslamiah,M.Pd., Ph.D, D. A (2021). Pengelolaan Kelas. Depok; Pt. Raja Grafindo Persada
19
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pengelolaan kelas adalah salah satu tugas guru yang tidak pernah
ditinggalkan. Guru selalu mengelola ketika dia melaksanakan tugasnya.
Pengelolaan kelas maksudnya untuk menciptakan lingkungan belajar yang
kondosif bagi anak didik sehingga tercapai tujuan pengajaran yang efektif dan
efisien.
Strategi itu adalah melalui penataan lingkungan fisik dan non fisik (kondisi
sosio-emosional) dan organisasional. Dampak dari pengelolaan kelas yang efektif
tersebut tercermin dari disiplin yang dimiliki oleh siswa dalam mengikuti semua
tata tertib yang telah ditetapkan sekolah, disiplin dalam mengikuti proses
pembelajaran maupun kegiatan sekolah lainnya.
2. Saran
Semoga makalah ini membantu para guru maupun para calon guru untuk menjadi
guru yang profesional dan berhasil dalam melakukan pengelolaan kelas. Karena
keberhasilan dalam proses belajar mengajar merupakan keberhasilan pula dalam
pengelolaan kelas.
20
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Hj. Aslamiah, M.Pd., Ph.D, D. A. (2021). Pengelolaan Kelas. Depok: PT.
Raja Grafindo Persada.
Sugeng Susilo adi, I. J. (2018). Peran Guru dalam Mengelola Kelas yang
Digambarkan dalam Film Beyond The Black Board. Karya Jeff Bleckner,
113-125.
21