Anda di halaman 1dari 4

ARTIKEL

AIK- STUDI INTEGRASI DAN SAINS


SEMESTER GANJIL (1)

TENTANG
(KONSEP PENDIDIKAN ISLAM ALA RASULULLAHU ‫) ﷺ‬

Ditulis oleh:
RAFEL SATRIA
21010049

Dosen Pengampu:
Dr. RIKI SAPUTRA, MA

PROGRAM PASCA SARJANA


UNIVERSITAS MUMAMMADIYAH SUMATERA BARAT ( UMSB )
TAHUN 1443/2021
Dari Ibnu Abbas Radhiyallâhu ‘anhumâ berkata: “Aku pernah dibonceng di
belakang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu hari, lalu beliau bersabda:
"Hai 'nak, sesungguhnya aku akan mengajarimu sejumlah kalimat; Jagalah Allah niscaya
Allah menjagamu, jagalah Allah niscaya kau menemui-Nya di hadapanmu. Apabila kau
hendak meminta, maka mintalah pada Allah dan apabila kau hendak meminta
pertolongan, mintalah tolong kepada Allah. Ketahuilah, sungguh sekiranya ummat ini
bersatu untuk memberimu manfaat, mereka tidak akan mampu memberimu manfaat apa
pun kecuali yang telah Allah tetapkan untukmu dan sekiranya mereka semua bersatu
untuk memberimu bahaya, mereka tidak akan mampu membahayakanmu sama sekali
kecuali yang telah Allah tetapkan untukmu. Pena-pena telah diangkat dan lembaran-
lembaran telah kering."
Dari ‘Abdullâh bin Syaddâd, dari ayah beliau radhiyallâhu ‘anhu berkata : Suatu
ketika Rasulullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menjumpai kami untuk
melaksanakan salah satu sholat Isya sembari membawa Hasan atau Husain. Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam pun maju dan meletakkan cucu beliau lalu bertakbir untuk
sholat. Maka sholatlah beliau, lalu ketika sujud di tengah-tengah rakaat beliau
memanjangkan sujud beliau. Ayahku menceritakan : “Aku pun mendongakkan kepalaku
ternyata cucu beliau sedang menaiki punggung beliau ketika sedang sujud. Kemudian
aku pun kembali bersujud.” Ketika Rasulullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai
sholat, para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, tadi Anda melakukan sujud saat sholat
begitu panjangnya sampai-sampai kami mengira sedang terjadi sesuatu, dan sedang
turun wahyu kepada Anda.” Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Itu
semua tidak terjadi. Tapi anakku (cucuku) ini sedang menunggangiku (saat sujud), dan
aku tidak suka mempercepatnya sampai ia memuaskan hajatnya.”
Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya radhiyallâhu ‘anhu berkata :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Perintahkan anakmu untuk sholat
ketika usia mereka 7 tahun dan pukullah mereka (jika tidak sholat) di usia 10 tahun serta
pisahkan mereka dari tempat-tempat tidur mereka.”
Islam adalah agama yang kompleks, tidak hanya mengajarkan masalah ibadah,
ataupun hanya bekisar pada pendidikan saja, namun semuanya sudah diatur dan
diajarkan dalam Islam, bahkan masalah buang air atau masuk wc Islam sudah mengatur
hal yang demikan, benarlah firman Allah ta’ala yang artinya:
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian (Islam) dan
telah Aku sempurkan bagi kalian nikmatKu dan Aku ridhoi Islam sebagai agama
kalian”
Dengan ayat diatas bertambah pulalah keyakinan kita bahwa Islam itu agama
yang kompleks alis sempurna, apalagi yang akan kita gali kali ini adalah masalah
pendidikan pastinya ini sudah diajarkan dalam konsep pendidikan Islam.
Tidak usah kita mengambil jauh-jauh tentang konsep pendidikan, sampai-sampai
terkadang dari kita dan orang yang memangku jabatan masalah ini lebih banyak
mengambil konsep pendidikan dari barat atapun non muslim, padahal tanpa kita sadari
dalam agama Islam ada sosok yang menjadi role model dalam banyak aspek kehidupan
kita, apalagi dalam aspek pendidikan.

Siapa role model itu?


Jika ditanya siapakah role model dalam aspek kehidupan kita, maka tentunya kita
akan menjawab ia adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau adalah sosok
yang sempurna dan segala bentuk kebaikan sudah beliau ajarkan kepada umatnya
terlebih lagi dalam masalah pendidikan tentunya beliau tidak akan melupakan hal
penting ini, dan ini telah tercermin dalam kehidupan sahabatnya, bagaiman Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam mendidik para sahabat sehingga mereka menjadi generasi
terbaik umat ini, Allah berfirman dalam surat Ali Imron 110 yang artinya:
“Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia”
Dan Sabda Rasullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Sabaik-baik masa (zaman) adalah masaku, kemudian setelahnya dan setelahnya”
Para sahabat telah menjadi generasi terbaik tentunya tidak lepas dari peran
pendidikan Rasullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana kita ketahui karakter
para sahabat di masa jahiliyahnya tentunya bertolak belakang dengan masa setelah islam
datang, begitu luar biasa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mendidik para
sahabat yang dahulunya dimasa jahiliyah dikenal dengan karakter yang keras.
Pesan-Pesan Pendidikan Anak
Ada banyak pesan pendidikan dari 3 hadist diatas tentang pendidikan anak diantaranya,
Pertama disyari’atkan mengajarkan ilmu kepada anak memulai dengan yang paling
penting yaitu aqidah dan menumbuhkannya dalam jiwanya.
Kedua pentingnya mengikat hati anak dengan Allah dan menguatkan imannya serta
mengajarkan bahwa Allah lah satu-satunya yang bisa memberi manfaat dan madharat
serta mendorongnya untuk meminta dan berdo’a serta berharap hanya kepada Allah.
Ketiga membiasakan anak untuk bersikap mandiri.
Keempat memotivasi (targhib) lebih didahulukan daripada mengancam (tarhib) dan
pendidik tidak boleh memukul anak-anaknya kecuali jika mereka tidak mau menerima
nasehat,
Kelima bersikap lemah lembut terhadap anak serta dianjurkan membersamai anak-anak
di tempat ibadah untuk menautkan hati dan membiasakannya.
Keenam menyisakan ruang untuk bermain anak-anak ketika diperlukan selama tidak
menggangu orang di sekitarnya.
Ketujuh seharusnya seorang pendidik memperhatikan sikap dasar (tabiat) anak-anak
terkadang anak tersebut ada yang banyak bergerak, suka main dll.
Kedelapan besikap kaku terhadap anak bukanlah metode pendidikan yang tepat, dan
sikap pertengahan di dalam mendidik anak antara sikap serius dan bermain merupakan
metode pendidikan yang tepat.

Hikmah yang Terpancar


Yang menarik disini adalah bahwa sosok dan posisi Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam ditengah-tengah umat adalah serorang pemimpin atau kalo beleh
dikatakan seorang presiden, dan juga panglima perang, dan seorang imam masjid
namum beliau tetap memberikan perhatian dan kasih sayang khusus kepada anak-anak
kecil serta membersamai mereka, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah
marah ketika Hasan dan Husen naik kepunggung beliau, dan beliau juga tidak pernah
merasa gengsi atau wibawanya akan turun jika berboncengan dengan Abdullah bin
‘Abbas yang ketika itu masih belia.

Anda mungkin juga menyukai