Pendidikan Ibu n %
SD 6 18.8
SMP 14 43.8
SMA 11 34.4
PT 1 3.1
Total 32 100.0
Berdasarkan tebel diatas diketahui bahwa proporsi responden dengan pendidikan terakhir
Perguruan tinggi lebih sedikit (3,1%) dibandingkan responden dengan pendidikan terakhir SD
(18,8%), SMA (34,4%) dan SMP (43,8%) .
Pekerjaan Ibu N %
tidak/IRT 24 75.0
petani 6 18.8
PNS/ASN 2 6.3
Total 32 100.0
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pekerjaan ibu batita di desa Cabang Abung Raya
paling banyak memiliki status pekerjaan ibu rumah tangga (75,0%) lalu pekerjaan petani lebih
banyak (18,8%) di bandingkan ibu yang bekerja PNS/ASN (6,3%).
Pendapatan Ibu
N %
.00 24 75.0
0-500 ribu 2 6.3
>500 ribu - 1 juta 2 6.3
1 jt - 2 jt 2 6.3
2-3 jt 2 6.3
Total 32 100.0
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa riwayat pendapatan ibu batita yang tidak
berpenghasilan lebih besar (75,0%) dibandingkan pendapatan ibu batita yang memiliki
penghasilan (6,3%)
Hubungan n %
dengan batita
ibu kandung 31 96.9
pengasuh 1 3.1
Total 32 100.0
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa responden yang memiliki hubungan dengan batita
sebagi ibu kandung lebih besar (96,9%) di bandingkan responden yang memiliki hubungan
sebagai pengasuh (3,1%)
Pendidikan n %
Ayam
SD 4 12.5
SMP 13 40.6
SMA 15 46.9
Total 32 100.0
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa proporsi responden dengan pendidikan terakhir SD
lebih sedikit (12,5%) dibandingkan responden dengan pendidikan terakhir SMP (40,6%) dan
SMA (46,9%)
Pekerjaan n %
ayah
petani 32 100.0
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa seluruh ayah batita bekerja sebagai petani (100%)
Pendapatan n %
ayah
0-500 ribu 3 9.4
500 rb - 1 jt 9 28.1
1 - 2 jt 16 50.0
2 - 3 jt 3 9.4
> 3 jt 1 3.1
Total 32 100.0
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa riwayat pendapatan ayah batita yang berpenghasilan 1-
2jt lebih besar (50%) dibandingkan pendapatan ayah batita yang memiliki penghasilan 500rb-1jt
(28,1%). Untuk pendapatan ayah 0-500rb dan 2-3jt lebih besar (9,4%) di bandingkan
penghasilan ayah >3jt (3,1%).
Jenis kelamin n %
laki-laki 15 46.9
perempuan 17 53.1
Total 32 100.0
Berdasarkan tabel diatas batita yang memiliki jenis kelamin perempuan lebih banyak (53,1%)
dibandingkan batita berjenis kelamin laki-laki (46,9%).
Berdasarkan tabel diatas indeks berat badan menurut umur, batita yang memiliki status berat
badan normal lebih banyak (84,4%) di bandingkan batita yang memiliki status berat badan
sangat kurang dan berat badan kurang (6,3%) dan batita dengan status beresiko berat badan lebih
(3,1%)
Berdasarkan tabel diatas indeks tinggi badan menurut umur, batita yang memiliki status tinggi
badan normal lebih banyak (81,3%) di bandingkan batita yang memiliki status tinggi badan
pendek (15,6%) dan batita dengan status tinggi badan sangat pendek (3,1%)
Berdasarkan tabel diatas indeks berat badan menurut panjang badan dengan status gizi baik lebih
banyak (75%) dibandingkan status gizi kurang (12,5%), beresiko gizi lebih (9,4%), dan gizi
buruk (3,1%).
Berdasarkan tabel diatas indeks masa tubuh menurut umur dengan status gizi baik lebih banyak (78,1%)
dibandingkan status gizi kurang dan beresiko gizi lebih (9,4%), dan gizi buruk (3,1%).
Berdasarkan tabel diatas asupan energi pada batita pada katagori cukup lebih banyak (50%)
dibandingkan katagori kurang (21,9%), katagori baik (18,8), dan katagori lebih (9,4%).
Berdasarkan tabel diatas asupan protein dengan katagori kurang lebih banyak (56,3%)
dibandingkan katagori cukup (18,8%), katagori lebih (15,6%), dan katagori baik (9,4%).
Berdasarkan tabel diatas asupan lemak dengan katagori lebih lebih banyak (46,9%) di
bandingkan katogri kurang (31,3%) dan katagori cukup (21,9%).
Katagori asupan n %
karbohidrat
kurang (<90%) 17 53.1
cukup (90-110%) 5 15.6
lebih (>110%) 10 31.3
Total 32 100.0
Katagori asupan Fe Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
kurang (<90%) 29 90.6 90.6 90.6
cukup (90-110%) 2 6.3 6.3 96.9
lebih (>110%) 1 3.1 3.1 100.0
Total 32 100.0 100.0
Pemberian MPASI n %
1.00 10 31.3
2.00 22 68.8
Total 32 100.0
batita di beri ASI
Berdasarkan table diatas batita yang diberi susu Formula sebanyak (50%) sedangkan batita yang
tidak diberikan susu Formula nilainya sama dengan yang diberikan susu Formula yaitu (50%).
Berdasarkan table diatas jenis susu formula yang diberikan kepada batita paling banyak
diberikan susu formula bayi yaitu (37,5%) sedangkan, (21,9%) batita diberikan Susu Kental
Manis (SKM) Dan juga batita yang diberikan susu kambing (3,1%).
pemberian Vitamin A
Berdasarkan tabel diatas batita yang diberikan vitamin A lebih banyak (93,8%) dibandingkan
batita yang tidak diberikan vitamin A yaitu (6,3%)
Berdasarkan tabel diatas keluarga batita yang menggunakan garam baryodium lebih banyak
(96,9%) dibandingkan keluarga batita yang tidak menggunakan garam beryodium yaitu (3,1%)
Berdasarkan tabel diatas ibu yang memberikan kolostrum kepada batita lebih banyak yaitu
(96,9%) dibandingkan ibu yang tidak memberikan kolostrum kepada batita yaitu (3,1%).
Berdasarkan tabel diatas anak yang dibiasakan makan teratur lebih banyak yaitu (65,6%)
dibandingkan anak yang tidak biasa makan teratur yaitu (34,4%).
Berdasarkan tabel diatas anak batita yang makan minimal 3 kali sehari lebih banyak yaitu
(53,1%) dibandingkan dengan anak yang tidak makan minimal 3 kali sehari (46,9%).
anak dibiasakan makan protein nabati
Berdasarkan tabel diatas anak batita yang tidak dibiasakan makan protein nabati lebih banyak
(53,1%) dibandingkan anak batita yang dibiasakan makan protein nabati (46,9).
Berdasarkan tabel diatas anak batita yang dibiasakan makan protein hewani lebih banyak
(68,8%), dibandingkan anak batita yang tidak dibiasakan makan protein hewani (31,3%).
keluarga meminta anak mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan
hepatitis B0
BCG
Berdasarkan tabel diatas anak batita yang di beri vaksin DPT -Hb 1 lebih banyak (93,8%),
dibandingkan anak batita yang tidak di beri vaksin DPT-HIB 1 (6,3%).
Berdasarkan tabel diatas anak batita yang di beri vaksin DPT -HIB 3 lebih banyak (90,6%),
dibandingkan anak batita yang tidak di beri vaksin DPT-HIB 3 (9,4%).
Berdasarkan tabel diatas anak batita yang di beri vaksin DPT -HIB 2 lebih banyak (96,9%),
dibandingkan anak batita yang tidak di beri vaksin DPT-HIB (3,1%).
Berdasarkan tabel diatas anak batita yang di beri vaksin DPT -HIB Lanjutan lebih banyak
(65,6%), dibandingkan anak batita yang tidak di beri vaksin DPT-HIb lanjutan (34,4%).
Berdasarkan tabel diatas anak batita yang di beri Vaksin Oral Polio (OPV) 1 lebih banyak
(90,6%), dibandingkan anak batita yang tidak di beri Vaksin Oral Polio (OPV) 1 (9,4%).
Berdasarkan tabel diatas anak batita yang di beri Vaksin Oral Polio (OPV) 2 lebih banyak
(87,5%), dibandingkan anak batita yang tidak di beri Vaksin Oral Polio (OPV)2 (12,5%).
Berdasarkan tabel diatas anak batita yang di beri Vaksin Oral Polio (OPV) 3 lebih banyak
(81,3%), dibandingkan anak batita yang tidak di beri Vaksin Oral Polio (OPV) 3 (18,8%).
Berdasarkan tabel diatas anak batita yang di beri Vaksin Oral Polio (OPV) 4 lebih banyak
(78,1%), dibandingkan anak batita yang tidak di beri Vaksin Oral Polio (OPV) 4 (21,9%).
Berdasarkan tabel diatas anak batita yang di beri Vaksin Inactivated Poliovirus (IPV) 1 lebih
banyak (62,5%), dibandingkan anak batita yang tidak di beri Vaksin Oral Polio (IPV) 1 (37,5%).
Berdasarkan tabel diatas anak batita yang di beri Vaksin Inactivated Poliovirus (IPV) 2 lebih
banyak (96,9%), dibandingkan anak batita yang tidak di beri Vaksin Oral Polio (IPV) 2 (3,1%).
Berdasarkan tabel diatas anak batita yang di tidak diberikan Vaksin Inactivated Poliovirus (IPV)
3 lebih banyak (100%),
campak-rubela (MR/MMR)
ventilasi rumah
Valid ada, luasnya >- 10% luas lantai 10 31.3 31.3 100.0
Jendela
kategori pengetahuan