Anda di halaman 1dari 3

Isu lingkungan hidup merupakan salah satu isu global, diantaranya masalah sampah.

Sampah
merupakan isu prioritas hampir seluruh Provinsi dan Kab/Kota di Indonesia termasuk di Sumatera
Barat. Beberapa waktu lalu, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melakukan evaluasi pasca
pelaksanaan lebaran Idul fitri 1443 . Kunjungan wisata cukup signifikan meningkat, sejalan dengan
melandai kurva pandemi covid-19 dan diperkenankannya “ Pulang Kampuang Basamo”. Kondisi ini
memberikan optimisme bahwa pemulihan ekonomi terutama dari sektor wisata akan segera
terwujud. Pertumbuhan sektor ini diyakini akan memberikan efek domino bagi tumbuhnya sektor-
sektor lain seperti UKM, transportasi, industri pengolahan hasil pertanian dan perdagangan. Namun
terdapat sejumlah persoalan penting ditemui lapangan dan dapat mencoreng wajah Provinsi
Sumatera Barat salah satunya masalah sampah. Sampah ditemui baik menumpuk maupun
berceceran di berbagai tempat wisata, pasar dan pinggir jalan bahkan areal mesjid. Oleh karena itu
Gubernur Sumatera Barat memberikan arah kepada OPD terkait untuk mengambil langkah-langkah
agar permasalahan ini tidak terjadi lagi di tahun 2023. Tahun 2023 dicanangkan Gubernur sebagai
“Visit Beautiful West Sumatera”.

Kegiatan pencanangan Gerakan Sumbar Bersih ini dibuka oleh Wakil Gubernur Sumbar, Audy
Joinaldy yang dihadiri oleh 300 peserta yang terdiri dari Camat, Walinagari dan Lurah di Sumatera
Barat, OPD terkait Provinsi dan Kabupate/Kota, Perguruan Tinggi serta Kelompok masyarakat yang
terdiri atas Bank sampah, Kelompok pembudidaya maggot, Kelompok Perajin Daur Ulang, Pokdarwis,
PKK, Asosiasi Nelayan, Hotel, Bundo Kanduang, NGO, Forum DAS, Organisasi Keagamaan, Wartawan
Bertempat di Hotel Santika, Kota Padang (15/11).

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini yakni sebagai upaya percepatan pengelolaan sampah dengan
melibatkan seluruh stakeholder serta mendapatkan masukan mengenai konsep Gerakan Sumbar
Bersih dan Draft Perda Pengelolaan Sampah Provinsi Sumatera Barat. “Dengan multipihak yang hadir
saat ini, saya yakin pertemuan ini akan dapat mendiskusikan dan merumuskan strategi, terobosan
dan upaya-upaya inovasi yang sesuai dengan keariefan lokal dan kapasitas daerah Sumatera Barat”
ujar Audy . Diharapkan hasil ini akan menjadi bahan masukan perda pengelolaan sampah yang
sedang disusun Pemerintah Provinsi saat ini sehingga menjadi GERAKAN BERSAMA yaitu GERAKAN
SUMBAR BERSIH.
Turut hadir dalam kegiatan ini Prof Harun dan Bpk Aad yang membagikan informasi terkait beberapa
teknologi pengolahan sampah di TPA maupun di TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) serta
Bpk Alex dari Kelompok GEMI 418 (Gerakan Mandiri Cimahi RT 4, RW 18) untuk bertukar
pengalaman bagaimana suatu komunitas, desa hingga kecamatan dapat mengelola sampah secara
bersama-sama dan menjadikannya sebagai Gerakan Bersama.

Diakhir acara, Wagub Sumbar didampingi Kadis LH juga menyerahkan penghargaan lingkungan
kepada 13 sekolah adiwiyata Provinsi, 12 kelompok Proklim Nasional serta 5 kelompok untuk
Proklim tingkat Provinsi dan Penghargaan Kalpataru Tingkat Nasional 2022 kepada kelompok Tani
Elok Basamo Tanah Datar.

Anda mungkin juga menyukai