W (34 TAHUN)
DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
(CA MAMMAE) DI RUANG BOUGENVILE
RSUD WALED KABUPATEN CIREBON
Oleh :
YANTI LAELASARI, S.Kep
NIM : R.19.04.13.035
i
i
ii
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Subang
Pendidikan
ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. W (34 TAHUN)
iv
DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI : CA MAMMAE DI
RUANG BOUGENVILE PEREMPUAN RSUD WALED CIREBON
YANTI LAELASARI
KATA PENGANTAR
v
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
karunia dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan KTI dengan judul “Asuhan
merupakan persyaratan untuk mencapai gelar Profesi Ners pada Program Profesi
telah banyak membantu penulis untuk menyelesaikan KTI ini, khususnya kepada:
Indramayu.
yang telah memberikan dukungan dan bimbingan penulis untuk kuliah di STIKes
Indramayu.
3. Ibu Wayunah, S.Kp., M.Kep, selaku Ketua Prodi Profesi Ners dan
penguji 1 yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis selama
5. Staf dosen Prodi Profesi Ners STIKes Indramayu atas pembekalan ilmu
vi
6. Kedua orangtua tercinta atas curahan kasih sayang, doa dan dukungan
baik secara moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan KTI.
8. Semua pihak yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan KTI yang
segala bantuan dan dukungan kepada penulis. Serta semoga KTI ini dapat
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
vii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS………………………....... i
LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………… iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………………… iv
ABSTRAK………………………………………………………………… v
KATA PENGANTAR……………………………………………………… vi
DAFTAR ISI……………………………………………………………...... viii
DAFTAR TABEL………………………………………………………… x
DAFTAR BAGAN………………………………………………………….. xi
DAFTAR SINGKATAN…………………………………………………… xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………….. 5
C. Tujuan Penulisan……………………………………………….... 6
D. Manfaat Penulisan……………………………………………….. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Penyakit……………………………………………....... 9
B. Etiologi Penyakit……………………………………………… 11
C. Patofisiologi………………………………………………...... 15
D. Pathway……………………………………………………… 17
E. Epidemiologi ………………………………………………….. 19
F. Manifestasi klinis……………………………………………... 20
G. Komplikasi……………………………………………………… 21
H. Pemeriksaan Penunjang…………………………………………. 21
I. Penatalaksanaan Medis………………………………………….. 22
J. Konsep Asuhan Keperawatan…………………………………… 25
viii
C. Perencanaan Keperawatan……………………………………...... 54
D. Implementasi Keperawatan Dan Evaluasi……………………….. 55
E. Catatan Perkembangan ………………………………………….. 60
F. Catatan Perkembangan .................................................................... 70
BAB IV PEMBAHASAN
A. Analisis Penyakit (Disease Analyse)……………………………. 85
B. Analisis Diagnosa Keperawatan (Nursing Diagnose Analyse)…. 89
C. Analisa Intervensi Keperawatan (Nursing Intervetion Analyse).. 95
D. Analisis Tindakan Keperawatan (Nursing Implementation
Analyse)…………………………………………………………. 98
E. Evidence based practice Aromaterapi Peppermint Terhadap
Masalah Keperawatan Ketidakefektifan Bersihan Jalan
Nafas….. 103
BAB V PENUTUP
A. Simpulan……………………………………………………… 107
B. Saran…………………………………………………………...... 111
DAFTAR TABEL
ix
Halaman
mammae…………………………………………………. 28
x
DAFTAR BAGAN
Halaman
xi
DAFTAR SINGKATAN
CA : Kanker
WHO : World Health Organization
RI : Republik Indonesia
USG : Ultrasonografi
BB : Berat Badan
DO : Data Objektif
DS : Data Subjektif
N : Nadi
RL : Ranger Laktat
xii
RR : Respirasi Rate
S : Suhu
TD : Tekanan Darah
Hb : Hemoglobin
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sebelumnya berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan juga jaringan penunjang
seseorang. Kanker dapat mulai tumbuh dalam kelenjar payudara, bisa juga
kematian utama di dunia dan di indonesia. Kanker ini dapat terjadi pada usia
kapan saja dan menyerang wanita umur 40-50 tahun, tapi saat ini sudah mulai
namun hasil penelitian Simanjuntak dalam Hawari (2004) bahwa ternyata banyak
yakni wanita yang berumur 25 tahun keatas, wanita tidak kawin, wanita yang
memiliki anak pertama setelah usia 35 tahun, wanita yang mengalami menstruasi
serta mengalami masa menopause yang terlambat lebih dari 55 tahun dan masih
1
2
dampak fisik maupun psikologis. Dampak fisik berupa mual, kerontokan rambut
akibat kemoterapi, kerusakan jaringan lain akibat terapi radiasi, limfedema dan
nyeri pada bahu dan lengan setelah operasi. Sedangkan dampak psikologis berupa
ketakutan akan kanker, ancaman terhadap body image, seksualitas, intimasi dari
ini dapat menimbulkan masalah fisiologis, psikologis, dan sosial bagi pasien.
Salah satu jenis pengobatam tersebut adalah dengan cara masektomi. Masektomi
payudara. Efek jangka pendek adalah nyeri, resiko infeksi, dan efek jangka
panjang dari masektomi berpengaruh sangat besar terhadap kualitas hidup karena
payudara adalah pengalaman yang sangat traumatis dan menakutkan. (Mahledi &
Hartini, 2012).
Mammae merupakan problem kesehatan yang sangat serius karena jumlah yang
semakin meningkat (20%) per tahun, dan merupakan penyebab kematian nomor
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
3
Mammae pada wanita 8-9%. Ca Mammae sebagai jenis kanker yang paling
banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250.000 kasus baru Ca
Mammae jumlah ini ditambah dengan 2 juta perempuan yang memiliki riwayat
paling umum dijumpai pada wanita. Berdasarkan Sistem Informasi rumah sakit
(SIRS) tahun 2014, jumlah pasien rawat jalan maupun rawat inap yang mengidap
juga berubah. Jika dulu penderita rata-rata berusia diatas 50 tahun, kini usia
penderita berada pada rentang 35-50 tahun. Artinya, banyak penderita kanker
payudara yang masih dalam usia produktif. Salah satu faktor penyebab pergeseran
itu adalah gaya hidup yang tidak sehar, seperti pola makan salah dan tidak
olahraga. Selain itu, kegemukan atau obesitas juga mengambil peran penting
menunjukkan adanya peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk di tahun 2013
menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018. Prevalensi kanker tertinggi
adalah di provinsi di yogyakarta 4,86 per 1000 penduduk. Sementara itu kasus
kanker payudara di jawa barat pada tahun 2018 terbanyak menyerang pada wanita
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
4
usia reproduktif dengan kasus kemoterapi pada kanker payudara mencapai 35,8%.
(Riskesdas, 2018).
menyatakan saat ini penderita kanker payudara di indonesia mencapai 100 dari
100.000 penduduk. Sekitar 60-70% dari penderita tersebut datang pada stadium
salah satu anggota tim yang terlibat langsung dalam memberikan asuhan
diagnosa ca mammae. Pasien sudah dirawat selama 2 hari di ruang inap untuk
mengeluh nyeri dibagian payudara sebelah kiri, nyeri seperti ditusuk-tusuk dengan
skala nyeri 7 (0-10), nyeri sering muncuk pada malam hari tetapi tidak lama hanya
beberapa menit, upaya untuk meredakan nyeri pasien melakukan dengan tirak
baring dan sambil melakukan tarik nafas dalam. Pada pemeriksaan fisik
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
5
x/menit, SPO2 96%. Pasien tampak lemas, terdapat benjolan dibagian kanan pada
saat dipalpasi, tampak ada payudara hanya sebelah kanan dan terdapat luka jahitan
dan terpasang selang dibagian payudara sebelah kiri, tidak ada nyeri saat
dipalpasi, tidak ada edema dan tidak ada fraktur pada ektremitas atas dan
ekstremitas bawah, CRT <2 detik, turgor kulit tampak menurun, akral teraba
hangat, irama jantung regular, pasien tampak terpasang selang kateter dengan
utnuk mengangkat kasus Ny. W sebagai kasus yang akan dibahas dalam karya
ilmiah ini dengan judul “Asuhan keperawatan pada Ny. W (34 tahun) dengan
B. Rumusan Masalah
kematian utama di dunia dan di indonesia. Kanker ini dapat terjadi pada
usia kapan saja dan menyerang wanita umur 40-50 tahun, tapi saat ini
2017).
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
6
Cirebon”.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
asuhan keperawatan pada Ny. W (34 tahun) dengan gangguan sistem reproduksi:
2. Tujuan Khusus
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
7
muncul pada Ny. W (34 tahun) dengan gangguan sistem reproduksi: Ca Mammae
Kabupaten Cirebon.
D. Manfaat Penulisan
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
8
secara realistis sehingga teori yang didapat bisa diterapkan kepada pasien.
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Penyakit
dikendalikan dan akan tumbuh menjadi benjolan tumor (kanker). Apabila tumor
ini tidak diangkat, di khawatirkan akan masuk dan menyebar dalam jaringan yang
sehat. Ada kemungkinan sel-sel tersebut melepaskan diri dan menyebar ke seluruh
tahun tetapi resiko terus meningkat dengan tajam dan cepat sesuai dengan
penyakit seluler yang dapat timbul dari jaringan payudara dengan manifestasi
9
10
payudara akan dan terus menerus tumbuh akan berupa ganda. Metastase bisa juga
terjadi pada sebuah kelenjar getah bening atau (limfe) di ketiak ataupun bisa juga
diatas tulang belikat. Dan selain itu kanker juga akan bisa bersarang didalam
mammae dimana sel abnormal timbul dari sel-sel normal, berkembang biak dari
yang memproduksi susu, atau pada duktus saluran kelenjar susu yaitu saluran
pertumbuhan sel di jaringan payudara yang tidak normal. Sel tersebut mengalami
mutasi, tumbuh lebih cepat dan tidak terkendali serta dapat tumbuh lebih lanjut
Klasifikasi
Secara umum jenis kanker payudara dapat dibagi menjadi tiga yaitu
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
11
kelenjar yang memproduksi susu, dan puting payudara). Jenis kanker ini biasanya
Sel kanker merusak seluruh kelenjar susu serta menyerang lemak dan
jaringan di sekitarnya. Pada tahap ini kanker telah menyebar keluar dari kantong
3. Paget’s Disease
mengeluarkan cairan. Penyembuhan pada jenis kanker ini lebih baik jika tidak
B. Etiologi
payudara belum dapat ditentukan, tetapi terdapat beberapa faktor genetik. Kanker
duktus atau lobus payudara. Pada awalnya hanya terdapat hyperplasia sel dengan
insitu dan sel menjadi massa. Hormon steroid yang dihasilkan oleh ovarium juga
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
12
payudra terbagi menjadi dua kelompok yaitu faktor resiko yang dapat diubah dan
a. Obesitas
dalam tubuh. Jaringan lemak dalam tubuh merupakan sumber utama estrogen, jadi
jika memiliki jaringan lemak lebih banyak berarti memiliki estrogen lebih tinggi
b. Pecandu alkohol
darah, seperti faktor pertumbuhan atau insulin like growth factors (IGFs) dan
estrogen. Oleh karena itu alkohol dapat meningkatkan resiko kanker payudara.
c. Perokok berat
organ tubuh. Menurut penelitian WHO menyatakan setiap jam tembakau rokok
membunuh 500 orang di seluruh dunia. Kematian tersebut tidak terlepas dari 3800
zat kimia yang sebagian besar merupakan racun dan karsinogen (zat pemicu
kanker).
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
13
d. Stres
Stres dapat menjadi faktor resiko kanker payudara karena stres psikologi
yang berat dan terus menerus dapat melemahkan daya tahan tubuh dan penyakit
Zat karsinogen diantaranya yaitu zat kimia, radiasi, dan pembakaran asap
tembakau. Zat karsinogen dapat memicu tumbuhnya sel kanker payudara (Depkes,
2015)
Kanker payudara sering dikatakan penyakit turun menurun, ada dua gen
yang dapat mewarisi kanker payudara maupun ovarium yaitu gen BRCA1 (Brest
Care Susceptibility Gene 1) dan BRCA2 (Brest Care Susceptibility Gene 2) yang
terlibat dari perbaikan DNA (Deoxyribo Nucleic Acid). Kedua gen ini hanya
mencapai 5% dari kanker payudara, jika pasien memiliki riwayat keluarga kanker
payudara uji gen BRCA dapat dilakukan. Jika memiliki salah satu atau kedua gen
BRCA1 dan BRCA2 resiko terkena kanker payudara akan meningkat, BRCA1
tetapi laki-laki juga dapat terserang kanker payudara. Hal ini disebabkan laki-laki
memiliki lebih sedikit hormon estrogen dan progesteron yang dapat memicu
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
14
pertumbuhan sel kanker, selain itu payudara laki-laki sebagian besar adalah
c. Faktor usia
payudara. Presentase resiko kanker payudara menurut usia yaitu dari usia 30-39
tahun berisiko 1 dari 233 perempuan atau 0,43%, usia 40-49 tahun beresiko 1 dari
69 perempuan atau 1,4%, usia 50-59 tahun berisiko 1 dari 38 perempuan atau
2,6%, usia 60-69 tahun berisiko 1 dari 27 perempuan atau 3,7%. Jadi, semakin tua
d. Riwayat kehamilan
payudara lebih tinggi. Pertumbuhan sel payudara pada usia remaja bersifat imatur
(belum matang) dan sangat aktif. Sel payudara yang imatur lebih rentan
mengalami mutasi sel yang abnormal, ketika seseorang hamil akan mengalami
e. Riwayat menstruasi
tahun (menarche dini) berisiko 2-4 kali lebih tinggi terkena kanker payudara.
Risiko yang sama juga dimiliki perempuan yang menopause pada usia diatas 55
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
15
payudara, payudara akan mulai tumbuh dan terdapat hormon yang dapat memicu
f.Riwayat menyusui
tahun, berisiko lebih kecil menderita kanker payudara. Selama menyusui, sel
C. Patofisiologi
dan paling sering terjadi di sistem duktal, mula-mula terjadi hyperplasia sel-sel
dengan perkembangan sel-sel apitik. Sel-sel ini akan berlanjut menjadi carcinoma
bertumbuh dari sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapat
diraba (kira-kira berdiameter 1 cm) pada ukuran itu kira-kira seperempat dari
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
16
maupun yang jauh antara lain limfogen yang menjalar ke kelenjar limfe aksilaris
dan terjadi benjolan, dari sel epidermis penting menjadi invasi timbul krusta pada
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
17
D. Pathway
2.1 Bagan Pathway Ca Mammae
Pembedahan
NYERI Perdarahan
Peningkatan AKUT Hipoksia ANSIETAS Penurunan Peningkatan
Hipermetabolisme
konsistensi kesadaran akumulasi
ke jaringan
sekret
Nekrosis jaringan Kurang GANGGUAN
Mammae informasi MOBILITAS
Suplai nutrisi Pengambilan
FISIK BERSIHAN
fungsi
jaringan lain membengkak Bakteri patogen pernafasan JALAN NAFAS
dengan TIDAKEFEKTIF
ventilator
18
v
POLA NAFAS
TIDAK EFEKTIF
19
E. Epidemiologi
On Cancer
30,7%, dan kanker paru 23,1%. Sementara itu untuk kasus kanker yang
laki yaitu sebesar 34,2%, sedangkan kematian akibat kanker paru pada
Dunia (WHO), tahun 2013 setiap 11 menit ada satu penduduk yang
tahun 2020 akan ada 1,15 juta kasus baru kanker payudara dengan 411.000
kematian. Sebanyak 70% kasus baru dan 55% kematian terjadi di negara
berkembang.
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
20
konsumsi sayur dan buah 96,9%, sering konsumsi makanan dibakar atau
sayur dan buah 96,6%, sering konsumsi makanan dibakar atau dipanggang
F. Manifestasi Klinis
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
21
puting susu, mengkerut seperti jeruk perut dan adanya ulkus pada payudara.
9. Mulai timbul luka pada payudara dan lama tidak sembuh meskipun
sudah diobati, serta puting susu seperti koreng atau eksim dan tertarik ke dalam.
10. Metastase (menyebar) ke kelenjar getah bening sekitar dan alat tubuh
lain.
G. Komplikasi
stdium lanjut atau pasca mastektomi yaitu, metastase ke organ lain seperti
limfe untuk menjamin aliran balik limfe ke sirkulasi umum tidak berfungsi
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
22
H. Pemeriksaan Penunjang
mammae adalah :
Susceptibility Gene).
I. Penatalaksanaan Medis
1. Mastektomi
payudara.
7 yaitu :
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
23
Beberapa bagian rusuk harus diangkat untuk mencapai kelenjar mammae internal.
yang bermakna disekitar puting, areola, dan tumor. Otot pektoralis mayor dan
minor diangkat, vena aksila dipotong. Dalam pembedahan kulit yang tipis
ditinggalkan.
Seluruh payudara dan sebagian besar kelenjar limfe pada aksila diangkat,
tidak. Apabila kanker telah menyebar, aksila diradiasi atau dilakukan mastektomi
radikal.
Tumor dan besar segmen disekitar jaringan payudara, dibawah fasia, dan
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
24
g. Masektomi subkutan
dibawah payudara. Semua kulit payudara, termasuk puting dan areola serta
disisipkan, baik pada saat pembedahan awal atau beberapa bulan sesudahnya.
2. Radioterapi
Tindakan ini mempunyai efek kurang baik seperti tubuh menjadi lemah,
3. Kemoterapi
dalam
sel kanker. Sistem ini diharapkan mencapai target pada pengobatan kanker
(Putra, 2015).
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
25
4. Terapi Hormonal
5. Lintas Metabolisme
1. Pengkajian Keperawatan
Pemeriksaan fisik :
dalam
pemeriksaan ini meliputi tekanan darah, suhu, respirasi, dan jumlah denyut
nadi.
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
26
meliputi
mata, kornea mata, konungtiva dan sklera, pupil dan iris, ketajaman
pendengaran, keadaan bibir, keadaan gusi dan gigi, keadaan lidah, keadaan
platum dan orofaring, posisi trakea, apakah ada tiroid, kelenjar limfe,
apakah ada penonjolan vena jugularis, dan cek denyut nadi karotis.
puting susu, ada atau tidak oedem, dan ansimetris payudara serta apakah
terlihat adanya ulkus pada bagian payudara). Jika terdapat ulkus pada
payudara lakukan pengkajian luka meliputi jenis luka, panjang luka, lebar
luka, kedalaman luka, warna luka. Palpasi hasil (biasanya teraba ada massa
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
27
melihat bagaimana bentuk dada, mengamati pulsasi dan ictus cordis, dan
abdomen, ada atau tidak benjolan, ada atau tidak bayangan pembuluh
palpasi (teraba ada atau tidak massa, ada atau tidak pembesaran limfe dan
line serta ada atau tidak nyeri tekan) dan perkusi (penilaian suara abdomen
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
28
kelembaban, turgor kulit, apakah ada lesi dan apakah ada penyekit kulit
score (GCS) cantum kan hasil pemeriksaan hasil eye, verbal, dan best
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
29
2. Analisa Data
1. Tampak meringis
Interupsi sel syaraf
2. Bersikap protektif (mis.
Waspada, posisi
menghindari nyeri Nyeri Akut
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit tidur
Subjektif : -
Objektif :
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
30
Objektif :
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
31
kulit
3) Perubahan sekresi PH Resiko Infeksi
4) Penurunan kerja siliaris
5) Ketuban pecah lama
6) Ketuban pecah sebelum
waktunya
7) Merokok
8) Statis cairan tubuh
6. Ketidakadekuatan
pertahanan tubuh sekunder :
1) Penurunan hemoglobin
2) Imununosupresi
3) Leukopenia
4) Supresi respon
inflamasi
5) Vaksinasi tidak adekuat
Gejala dan Tanda Mayor Faktor predisposisi dan Defisit
Subjektif : resiko tinggi hiperplasi Pengetah
uan
1. Menanyakan masalah pada sel mammae
yang dihadapi
Objektif : Mendesak jaringan sekitar
1. Menunjukkan perilaku
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
32
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
33
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
34
Ulkus
Ganggaun Integritas
Kulit/Jaringan
Pre operasi
keperawatan
2. Merasa khawatir
yang dihadapi
Objektif :
2. Tampak tegang
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
35
Subjektif :
1. Mengeluh pusing
2. Anoreksia
3. Palpitasi
4. Merasa tidak
berdaya
Objektif :
1. Frekuensi nafas
meningkat
2. Frekuensi nadi
meningkat
3. Tekanan darah
meningkat
4. Diaforesis
5. Tremor
7. Suara bergetar
9. Sering berkemih
masa lalu
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
36
Post operasi
(DS&DO) keperawatan
Objektif :
efektif
mampu batuk
berlebihan
kering
neonatus)
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
37
Minor
Subjektif :
1. Dispnea
2. Sulit bicara
3. Ortopnea
Objektif :
1. Gelisah
2. Sianosis
3. Bunyi nafas
menurun
4. Frekuensi
nafas berubah
5. Pola nafas
berubah
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
38
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
39
Pre operasi
Post operasi
4. Rencana Keperawatan
No Rencana Keperawatan
Dx.
Rencana Tindakan
Kep Tujuan (NOC) Rasional
(NIC)
.
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
40
No Rencana Keperawatan
Dx.
Rencana Tindakan
Kep Tujuan (NOC) Rasional
(NIC)
.
normal pemicu nyeri paham dengan
b. Nyeri berkurang penyakitnya
c. Tidak tampak 4. Kolaborasi 4. Untuk
meringis pemberian mengurangi rasa
analgetik dengan nyeri pada saat
dokter atau team kambuh
medis
2 Setelah dilakukan 1. Monitor asupan 1. Mengatahui
tindakan makanan asupan makanan
keperawatan selama pasien
…x24 jam,
diharapkan defisit 2. Berikan makanan 2. Untuk mencegah
nutrisi kembali tinggi serat konstipasi
normal dengan 3. Anjurkan posisi 3. Agar tidak
duduk saat makan terjadi kesendak
Kriteria Hasil :
saat makan
a. Tidak ada nyeri
saat menelan 4. Kolaborasi dengan 4. Untuk
b. Tidak ada nyeri ahli gizi menentukan
saat menguyah jumlah kalori
c. Pola makan dan jenis nutrien
normal yang dibutuhkan
d. Tidak ada
penurunan BB
3 Setelah dilakukan 1. Monitor tanda dan 1. Mengetahui
tindakan gejala infeksi lokal adanya gejala
keperawatan selama dan sistemik infeksi lokal
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
41
No Rencana Keperawatan
Dx.
Rencana Tindakan
Kep Tujuan (NOC) Rasional
(NIC)
.
…x24 jam, yang
diharapkan resiko memperparah
infeksi teratasi
2. Berikan perawatan 2. Untuk
Kriteria Hasil
kulit pada area mengurangi
a. Infeksi edema/luka infeksi yang
berkurang memperberat
imunisasi, jika
perlu
4 Setelah dilakukan 1. Identifikasi 1. Mengetahui
tindakan kesiapan dan kemampuan
keperawatan selama kemampuan pasien dalam
…x24 jam, menerima informasi menerima
diharapkan defisit informasi yang
pengetahuan pasien diberikan
terpenuhi. 2. Sediakan materi 2. Agar
dan media mempermudah
Kriteria Hasil :
pendidikan pasien dalam
a. Tampak mengerti kesehatan memberikan
dengan informasi dan
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
42
No Rencana Keperawatan
Dx.
Rencana Tindakan
Kep Tujuan (NOC) Rasional
(NIC)
.
penjelasan yang selalu disimpan
sudah diberikan untuk dibaca
b. Tampak selalu
mengetahui 3. Agar selalu
tentang 3. Ajarkan perilaku hidup bersih dan
penyakitnya hidup bersih dan sehat untuk
sehat mencegah
kuman atau
bakteri
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
43
No Rencana Keperawatan
Dx.
Rencana Tindakan
Kep Tujuan (NOC) Rasional
(NIC)
.
6 Setelah dilakukan 1. Monitor 1. Untuk
tindakan karakteristik luka mengetahui
keperawatan selama (mis, drainase, warna dan
…x24 jam, warna, ukuran, bau) ukuran luka
diharapkan integritas 2. Berikan salep yang 2. Agar luka
kulit/jaringan sesuai ke kulit/lesi, segera kering
kembali normal jika perlu atau membaik
3. Anjurkan 3. Agar pasien
Kriteria Hasil :
mengkonsumsi tidak
a. Tidak ada makanan tinggi mengalami
lesi pada kalori dan protein dehidrasi atau
kulit penurunan BB
b. Tidak ada 4. Kolaborasi 4. Untuk
edema pemberian mengurangi rasa
c. Luka tampak antibiotik, jika nyeri pada lesi
kembali perlu
normal
Pre operasi
Dx. (NIC)
Kep.
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
44
pasien sehingga
pemberian cemas
obat 4. Untuk
antiansietas mengurangi
rasa cemas
yang
dirasakan
Post operasi
Kep
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
45
perlu
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
46
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
BAB III
TINJAUAN KASUS
Pada bab ini, penulis akan menjelaskan dan membahas mengenai asuhan
saat di raba (palpasi) terdapat benjolan tapi belum membesar dan sedikit keras.
obat herbal selama 4 tahun yang lalu. Pasien dibawa langsung ke dokter praktek
oleh kakaknya untuk diperiksa, lalu disarankan oleh dokter tersebut untuk
RSUD Waled untuk dilakukan pemeriksaan biopsi pada 2minggu yang lalu.
diperiksa dibagian poli bedah RSUD Waled, pada saat diperiksa oleh dokter dipoli
untuk dirawat diruang bedah tersebut. Menurut keluarga pasien, kondisi pasien
47
48
saat di poli bedah tidak mengeluh nyeri sama sekali dan tampak sehat,
keadaan umum pasien baik, tingkat kesadaran pasien compos mentis dengan GCS
15 (E: 4, M:6, V:5), tidak mengalami sesak nafas dan tidak mengeluh nyeri,
kemudian pada tanggal 06 Desember 2019 jam 14. 00 WIB pasien masuk Ruang
Bougenvile Perempuan.
intensive bagi penyakit yang berhubungan dengan ruang bedah. Pada saat awal
masuk keruang inap, pasien mengatakan nyeri setelah dilakukan tindakan operasi
(masektomi) pada tanggal 06 Desember 2019 jam 09.00. Pasien mengatakan nyeri
sebelah kiri, nyeri tidak menyebar ke bagian tubuh yang lain, mengeluh nyeri
09.00 WIB, diperoleh data: pasien mengeluh nyeri setelah dilakukan tindakan
operasi (masektomi), nyeri dirasakan dibagian payudara sebelah kiri, nyeri seperti
ditusuk-tusuk, dengan skala nyeri 7 (0-10), nyeri sering muncul pada malam hari
tetapi tidak lama hanya beberapa menit. Upaya untuk meredakan nyeri, pasien
melakukannya dengan tirah baring dan tarik nafas dalam. Pasien mengatakan
pernah dirawat selama 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan biopsi, pasien juga
mengatakan tidak memiliki riwayat alergi pada makanan dan obat-obatan. pasien
mengatakan makan selalu habis dengan 1 porsi dalam 3x sehari, ada pantangan
dari dokter yang memeriksakan yaitu tidak boleh makan yang asam dan pedas.
Pasien mengatakan dalam keluarganya ada yang memiliki penyakit yang sama
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
49
yaitu kakak pertamanya tetapi sudah meninggal. Pasien memiliki 1 orang anak
besar umur 5 tahun suaminya meninggalkan beliau dan anaknya, pergi dan
mammae pada saat sebelum dilakukan tindakan pembedahan 2 bulan yang lalu,
sudah dikatakan tumor tetapi belum menyebar luas, hanya terdapat benjolan kecil
tetapi tidak kunjung sembuh, dan pasien menerima dengan sabar dan selalu
berdoa, kuat karena selalu didukung oleh keluarga untuk kesembuhannya. Pasien
2x/hari, tetapi setelah dilakukan tindakan operasi belum pernah BAB sama sekali
karena flatus (kentut) saja baru 1 kali dengan batas waktu sesudah operasi 6 jam.
Pasien mengatakan sering BAK, dipasang selang kateter dengan output 400 cc
urine berwarna kuning kemerahan dan bau amoniak. Pasien mengatakan selama
dirumah sakit selalu dibantu oleh adiknya dalam melakukan aktivitas seperti
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
50
BB saat ini 60 kg, sedangkan BB sebelum sakit 70 kg, tingkat kesadaran pasien
compos mentis dengan GCS 14 (E: 4, M:5, V:5), dengan vital sign: TD 130/90
lesi, tidak ada ketombe, tidak ada edema dan rsmbut tampak bersih dibagian
kepala pada saat diinspeksi, tidak ada nyeri tekan pada saat dipalpasi dibagian
kepala, dada tampak simetris, tidak ada lesi dan edema pada bagian dada, tidak
ada kardiomegali, tidak terdapat edema pada ektremitas atas dan bawah, CRT <2
detik, akral teraba hangat, hasil auskultasi terdapat bunyi jantung regular (BJ 1 &
BJ 2), irama jantung regular, pasien hanya menggunakan pempers (Intake: ±400
cc dan output ±400 cc), fungsi penciuman baik, fungsi pendengaran baik, tidak
ada nyeri saat menelan, tidak ada nyeri saat mengunyah, tidak ada nyeri saat
ditekan pada bagian hidung, tidak ada polip dan secret pada hidung saat dilakukan
konjungtiva ananemis, tampak ada payudara hanya 1 disebelah kanan dan tampak
ada benjolan pada saat dipalpasi, adanya luka jahitan dan selang dibagian
payudara kiri, tidak ada varises, tidak ada hiperpigmentasi pada bagian abdomen,
abdomen tampak simetris dan tidak ada edema. Kulit pasien berwarna sawo
matang, tidak ada lesi, tidak ada edema, kulit tampak lembab, turgor kulit
menurun dan tidak ada nyeri tekan saat dipalpasi. Pada ekstremitas tidak ada
fraktur dibagian ekstremitas atas dan bawah, tidak ada lesi, tidak ada edema,
kekuatan otot 4444 pada ekstremitas atas, pada ekstremitas bawah kekuatan otot
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
51
2019 didapatkan nilai Hb 9,1 g/dL dari nilai normal 12-18 g/dL (rendah),
hematocrit 25% dari nilai normal 40-50%, trombosit 194 103/uL dari nilai normal
150-400 103/uL (sedang), leukosit 14,2 MM^3 dari nilai normal 4-10MM^3
(tinggi), MCV 83,4 MikroM3 dari nilai normal 82-98 Mikro M3 (sedang), MCH
29,0 pg dari nilai normal >= 27pg, MCHC 34,7g/dl dari nilai normal 32-36 g/dl
(sedang), eritrosit 3,14 MM^3 dari nilai normal 3,8-5,4MM^3 (sedang), RDW CV
15,9% dari nilai normal 11,6 – 14,6% (tinggi), RDW SD 45fL dari nilai normal
29-46fL (sedang), basofil 0% dari nilai normal 0-1% (rendah), eosinofil 1% dari
nilai normal 2-4% (rendah), neutrofil batang 0% dari nilai normal 3-5% (rendah),
neutrofil segmen 75% dari nilai normal 50-80% (sedang), limfosit 18% dari nilai
USG abdomen yang dilakukan pada tanggal 5 Desember 2019 dengan Interpretasi
Hasil : Hepatomegali ringan dengan mild katty liver VF, hcn, pankreas, Ren, vv
mendapat terapi obat Cefadoxril 2x1 gr diberikan melalui oral, asam mefenamat
3x1 mg melalui oral, infus RL (20 tpm) per 8 jam, Ceftriaxon 1x2gr melalui iv
diberikan pada sore hari, keterolac 3x1mg melalui iv diberikan pada sore hari.
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
52
berdasarkan masalah, dalam kasus Ny. W (34 tahun) analisa data yang ditemukan
Tlg/
Data Senjang (DS & DO) Etiologi Masalah Kep.
jam
03- DS : Faktor Nyeri Akut
predisposisi dan
12- - Ps mengatakan nyeri
resiko tinggi
2019 dibagian payudara
hiperplasi pada
Jam sebelah kiri sel mammae
meringis
ketidaknyamanan
- Skala nyeri 7 (0-10)
klien tampak
meringis
Nyeri Akut
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
53
Tlg/
Data Senjang (DS & DO) Etiologi Masalah Kep.
jam
2019 payudara sebelah kiri
Mendesak
Jam DO :
jaringan sekitar
10.0 - Pasien tampak
jahitan
Mammae
- Tampak terpasang membengkak
Perfusi jaringan
terganggu
Ulkus
Gangguan
integritas kulit
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
54
Tlg/
Data Senjang (DS & DO) Etiologi Masalah Kep.
jam
2019 sebelah kiri
Mendesak
Jam DO :
pembuluh darah
11.0 1. Kulit tampak kemerahan
S : 36,0°c
5 3. Konjungtiva ananemis
Menekan jaringan
WIB 4. Warna kulit pucat pada mammae
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
55
Tlg/
Data Senjang (DS & DO) Etiologi Masalah Kep.
jam
7. TD : 130/90 mmHg mammae
N : 85x/menit
Mammae
RR : 20x/menit
membengkak
S : 36,0°c
Massa tumor
mendesak ke
jaringan/luar
Perfusi Perifer
Tidak Efektif
selang drain pada payudara sebelah kiri, luka tampak kering dan tampak
kemerahan.
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
56
detiik, Hb 9,1 g/dL dari nilai normal 12-18 g/dL (rendah), SPO2 96%.
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
57
Perencanaan keperawatan adalah suatu proses petunjuk tertulis yang menggambarkan secara tepat mengenai rencana
tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien sesuai dengan diagnosis keperawatan. Adapun rencana keperawatan yang akan
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
58
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
59
payudara sebelah
kering dan
tampak
kemerahan.
03-12- 3. Resiko infeksi Setelah dilakukan 1. Monitor tanda dan 1. Mengatahui gejala (Paraf)
2019 tindakan keperawatan gejala infeksi lokal dan yang terjadi pada Yanti
berhubungan
Jam selama 2x24 jam, sistemik infeksi Laelasari
dengan Tindakan
10.00 diharapkan resiko 2. Berikan perawatan luka 2. Untuk mengurangi
WIB invasif (operasi infeksi dapat teratasi pada area jahitan terjadi resiko
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
60
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
61
18 g/dL (rendah),
SPO2 96%.
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
62
Implementasi merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu pasien dari masalah status
kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Sedangkan evaluasi
ialah perbandingan sistematik dan terencana tentang kesehatan pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan secara
berkesinambungan dengan melibatkan pasien dan tenaga kesehatan lainnya. Adapun implementasi dan evaluasi disajikan pada tabel
3.5.
1. Nyeri akut 03-12- 1. Mengidentifikasi skala nyeri Jam : 14.30 WIB (Paraf)
berhubungan 2019 Respon : S : Pasien mengatakan nyeri dibagian Yanti
dengan Agen 14.30 payudara sebelah kiri, nyeri seperti Laelasa
S : Ps mengatakan nyeri dibagian
pencedera fisik WIB ditusuk-tusuk ri
payudara
(Prosedur
O : - Ps tampak meringis O : - Ps tampak meringis
operasi :
- Skala nyeri 7 (0-10)
Pembedahan
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
63
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
64
- Ceftriaxon 1x2gr
- Keterolac 3x1mg
- Asam mefenamat 3x1 mg
2. Gangguan 03-12- 1. Monitor karakteristik luka (mis, Jam : 15.00 WIB (Paraf)
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
65
integritas kulit 2019 drainase, warna,ukuran, dan luka) S : Pasien mengatakan ada luka jahitan Yanti
berhubungan 15.00 Respon: dibagian payudara sebelah kiri Laelasa
dengan faktor WIB ri
S:- O : - Tampak ada kemerahan
mekanis
O:
(pembedahan : - Tampak terpasang selang drain
- Luka tampak kemerahan
tindakan - Tampak ada jahitan
- Terpasang selang drain pada
masektomi) TD : 130/90 mmHg
payudara kiri
ditandai dengan HR : 85x/menit
- Luka tampak sedikit kering Suhu : 36,00C
Ca mammae,
- Luka tampak dibalut oleh perban RR : 20x/menit
tampak ada SPO2 : 96%
elastis A : Gangguan integritas kulit belum
selang drain
2. Membersihkan luka dengan NaCl teratasi
pada payudara
atau pembersih nontoksik, jika perlu
sebelah kiri, P : Lanjutkan intervensi no 2 dan 3
S : Ps mengatakan sering dilakukan
luka tampak 2. Mengubah posisi tiap jam
perawatan atau pembersihan pada luka
kering dan
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
66
tampak O : Ps tenang dan rileks saat dilakukan 1. Monitor respirasi dan status O2
kemerahan. tindakan perawatan luka 2. Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
3. Mengajarkan prosedur perawatan
3. Menganjurkan klien
luka secara mandiri
menggunakan pelembab
Respon:
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
67
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
68
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
69
selang
drain.
4. Perfusi perifer 03-12- 1. Memonitori kemerahan, nyeri, dan Jam : 16.00 WIB (Paraf)
tidak efektif 2019 bengkak pada luka S : Pasien mengatakan lemas Yanti
berhubungan 15.55 Respon : Laelasa
O:
dengan WIB - Luka tampak kemerahan ri
penurunan - Luka tampak kering 1. Turgor kulit tidak elastis
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
70
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
71
F. Catatan Perkembangan
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
72
Catatan perkembangan merupakan catatan lanjutan terhadap tindakan keperawatan yang belum terlaksana atau modifikasi
tindak lanjut dari tindakan sebelumnya. Catatan perkembangan yang penulis lakukan selama satu hari yaitu pada tanggal 21 Februari
03-12- 1 S : Pasien mengatakan nyeri dibagian payudara sebelah kiri, nyeri seperti ditusuk-tusuk (Paraf)
2019 Yanti
O:
Jam 09.00 Laelasari
WIB - Pasien tampak meringis
- Skala nyeri 7 (0-10)
A : Nyeri akut belum teratasi
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
73
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
74
O:
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
75
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
76
O:
- TD = 120/80 mmHg
- Nadi = 90x/meni
11.30 WIB
- RR = 20x/menit
- SpO2 = 96 %
- Suhu = 36,50C
- Tampak luka yang dijahit terpasang selang drain di payudara sebelah kiri
A : Gangguan integritas kulit teratasi
R : Lanjutkan intervensi
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
77
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
78
O:
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
79
R : Lanjutkan intervensi,
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
80
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
81
O:
14.50 WIB
- Tampak ada jahitan dan luka tampak kering
A : Perfusi jaringan perifer tidak efektif teratasi sebagian
R:-
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
82
P : intervensi dihentikan
I:-
E:
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
83
O : Ps tampak tenang
P : Pertahankan intervensi
R : Pasien pulang
P : intervensi dihentikan
I:-
E:
S:-
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
84
11.20 WIB O : Luka jahitan tampak kering sedikit lembab karena ditutupi oleh perban
P : Pertahankan intervensi
R : Pasien pulang
P : intervensi dihentikan
I:-
E:
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
85
O:
P : Pertahankan intervensi
R : Pasien pulang
P : intervensi dihentikan
I:-
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
86
E:
14.00 WIB S:
O:
P : Pertahankan intervensi
R : Pasien pulang
STIKesIndramayu-ProgramStudiProfesiNersXIII-Tahun2019/2020
BAB IV
PEMBAHASAN
penulis lakukan pada Ny. W selama 2 hari mulai tanggal 7-8 Desember 2019,
A. Analisis Pengkajian
dikendalikan dan akan tumbuh menjadi benjolan tumor (kanker). Apabila tumor
ini tidak diangkat, di khawatirkan akan masuk dan menyebar dalam jaringan yang
sehat. Ada kemungkinan sel-sel tersebut melepaskan diri dan menyebar ke seluruh
tahun tetapi resiko terus meningkat dengan tajam dan cepat sesuai dengan
pertumuhan usia. (Wijaya, dkk, 2013). Ca mammae adalah sekelompok sel yang
tidak normal pada sebuah payudara akan dan terus menerus tumbuh akan berupa
87
88
ganda. Metastase bisa juga terjadi pada sebuah kelenjar getah bening atau
(limfe) di ketiak ataupun bisa juga diatas tulang belikat. Dan selain itu kanker juga
akan bisa bersarang didalam tulang, di paru-paru, dihati dan kulit (Erik T, 2012).
Resiko pada usia penderita ca mammae juga berubah. Jika dulu penderita
rata-rata berusia diatas 50 tahun, kini usia penderita berada pada rentang 35-50
tahun. Artinya, banyak penderita kanker payudara yang masih dalam usia
produktif. Salah satu faktor penyebab pergeseran itu adalah gaya hidup yang tidak
sehar, seperti pola makan salah dan tidak olahraga. Selain itu, kegemukan atau
obesitas juga mengambil peran penting dalam tingginya kasus kanker payudara.
(Suryani, 2013).
sering muncul pada malam hari secara tiba-tiba, pasien tampak lemah, pasien
tampak meringis karena kesakitan, terdapat payudara hanya ada satu pada bagian
kanan merupakan tanda khas dari penyakit ca mammae. Pasien juga memiliki
keturunan karena kakak pertamanya juga memiliki riwayat penyakit yang sama
tetapi sudah meninggal. Hal ini jelas bahwa seseorang yang memiliki faktor
muncul pada pasien Ca mammae antara lain merasa nyeri didaerah payudara,
teraba ada benjolan pada payudara, adanya perubahan pada kulit seperti penebalan
pada kulit, puting susu mengkerut seperti jeruk, dan adanya metastase (menyebar)
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
89
akan tumbuh menjadi benjolan tumor (kanker). Apabila tumor ini tidak diangkat,
di khawatirkan akan masuk dan menyebar dalam jaringan yang sehat. Ada
cairan di alveoli. Biasanya kanker payudara tumbuh di lobulus yaitu kelenjar yang
memproduksi susu, atau pada duktus saluran kelenjar susu yaitu saluran yang
proliferasi dan maturase sel. Dampak lain yang muncul pada metastase bisa juga
terjadi pada sebuah kelenjar getah bening atau (limfe) di ketiak ataupun bisa juga
diatas tulang belikat. Dan selain itu kanker juga akan bisa bersarang didalam
Pasien memiliki payudara satu dibagian kanan, tetapi pada saat diperiksa
setelah beberapa tindakan operasi terdapat benjolan kecil pada payudara sebelah
kanan. Pasien mengatakan tampak ada benjolan dan puting susu tampak mulai
sedikit mengkerut, hal ini merupakan tanda yang khas pada pasien dengan Ca
pertumbuhan sel normal mammae dimana sel abnormal timbul dari sel-sel normal,
berkembang biak dari menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah. Hal ini
akan mengakibatkan kelenjar limfe dan pembuluh darah ke organ-organ lain tidak
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
90
payudara tersebut.
nilai normal 12-18 g/dL (rendah), hematocrit 25% dari nilai normal 40-50%,
trombosit 194 103/uL dari nilai normal 150-400 103/uL (sedang), leukosit 14,2
MM^3 dari nilai normal 4-10MM^3 (tinggi), MCV 83,4 MikroM3 dari nilai
normal 82-98 Mikro M3 (sedang), MCH 29,0 pg dari nilai normal >= 27pg,
MCHC 34,7g/dl dari nilai normal 32-36 g/dl (sedang), eritrosit 3,14 MM^3 dari
nilai normal 3,8-5,4MM^3 (sedang), RDW CV 15,9% dari nilai normal 11,6 –
14,6% (tinggi), RDW SD 45fL dari nilai normal 29-46fL (sedang), basofil 0%
dari nilai normal 0-1% (rendah), eosinofil 1% dari nilai normal 2-4% (rendah),
neutrofil batang 0% dari nilai normal 3-5% (rendah), neutrofil segmen 75% dari
nilai normal 50-80% (sedang), limfosit 18% dari nilai normal 25-40% (rendah),
monosit 5% dari nilai normal 2-8%. Peningkatan ini terjadi karena pada pasien
Ny. W ditemukan turgor kulit tidak elastis, tampak ada benjolan pada payudara
sebelah kanan dari hasil pemeriksaan biopsi yang kedua. Pasien mengatakan jika
makan habis 1 porsi dengan 3x/hari, tetapi jika minum dan mengkonsumsi buah-
buahan jarang sehingga mempengaruhi kadan Hemoglobin 9,1 gr% dari nilai
dengan mild katty liver VF, lien, pankreas, Ren, vv dalam batas normal tak
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
91
Berdasarkan data yang ada secara spesifik tidak ada kesenjangan yang
signifikan antara kasus Ny. W dengan teori yang telah dikemukakan oleh
beberapa ahli. Hal ini dibuktikan dengan pasien mengeluh nyeri setelah dilakukan
operasi, nyeri seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 7 (0-10), nyeri muncul pada
malam hari dengan tiba-tiba. Pasien mengatakan sebelumnya kakak kandung yang
pertama memiliki riwayat penyakit yang sama tetapi sudah meninggal sudah 5
atau respon individu, keluarga atau komunitas pada masalah kesehatan, pada
resiko masalah kesehatan, pada resiko masalah kesehatan atau proses kehidupan
Masektomi) dengan skala nyeri 7 (0-10) dan tampak meringis ditandai dengan
tampak terpasang selang drain pada payudara sebelah kiri, luka tampak kering dan
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
92
mammae, akral hangat, CRT<2 detik, Hb 9,1 g/dL dari nilai normal 12-18g/dL
(rendah), SPO2 96%. tindakan yang dilakukan dengan mmberikan obat obatan
atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3
mayor adalah mengeluh nyeri, tampak meringis, gelisah, sulit tidur, bersikap
protektif (mis, waspada, posisi menghindari nyeri), dan frekuensi nadi meningkat.
nafsu makan menurun, proses berfikir terganggu, menarik diri, berfokus pada diri
pasien mengatakan nyeri, pasien juga mengatakan nyeri dibagian payudara kiri
dan nyeri seperti ditusuk-tusuk, pasien mengatakan sulit tidur karena mengeluh
nyeri. Sedangkan data objektif didapatkan dengan skala nyeri 7 (0-10), pasien
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
93
diagnosa perlu adanya 80% data mayor agar diagnosa dapat ditegakkan.
hingga berat yang berlangsung secara mendadak dengan waktu kurang dari tiga
bulan. Diagnosa ini muncul karena pada saat pengkajian kepada pasien Ny. W
Pada saat perumusan diagnosa penulis mendapatkan data pada pasien mengalami
nyeri, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk, nyeri muncul pada malam hari secara
tiba-tiba, pasien tampak tirah baring dengan lemah, dan pasien tampak meringis.
Nyeri dapat berasal dari berbagai bagian tubuh ataupun sebagai akibat dari terapi
dan prosedur yang dilakukan termasuk operasi, kemoterapi dan radioterapi. Nyeri
terhadap organ yang terkena dan pengaruh langsung terhadap jaringan lunak yang
dengan mengeluh kesakitan dan respon tampak meringis, hal ini mengakibatkan
nyeri akut dan akan menyebabkan gangguan pola tidur karena pasien mengeluh
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
94
terpasang selang drain pada payudara sebelah kiri, luka tampak kering dan tampak
kemerahan.
epidermis) atau jaringan (membran mukosa, kornea, fasia, otot, tendon, tulang,
dengan data mayor adalah kerusakan jaringan atau lapisan kulit. Sedangkan data
diantaranya pasien mengatakan ada luka jahitan dibagian payudara sebelah kiri,
pasien tampak meringis, tampak ada kemerahan pada luka jahitan, tampak ada
luka jahitan, dan tampak terpasang selang draine pada payudara. Menurut SDKI
(2016) dalam menegakkan diagnosa perlu adanya 80% data mayor agar diagnosa
dapat ditegakkan.
masalah keperawatan lain seperti akan terjadi infeksi yang lebih parah. Dalam
kondisi tersebut dapat terjadi ketika pasien dan keluarga pasien memberikan
perawatan dengan tidak benar, sehingga luka akan terus menerus menjadi infeksi
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
95
sekresi pH, penurunan kerja siliaris, ketuban pecah lama, ketuban pecah sebelum
tampak ada luka jahitan, tampak kemerahan pada luka, tampak terpasang selang
drain, luka tampak kering, luka tampak diperban. Hal ini karena terjadi adanya
kerusakan pada jaringan atau kulit setelah dilakukan tindakan operasi sehingga
masalah keperawatan lain seperti akan terjadi jaringan atau luka tidak dapat
perawatan luka secara mandiri dengan tidak sesuai indikasi dan dibantu oleh
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
96
perawat akan mengakibatkan jaringan yang berbentuk luka semakin parah dan
konsentrasi hemoglobin ditandai dengan ca mammae, akral hangat, CRT <2 detik,
Hb 9,1 g/dL dari nilai normal 12-18 g/dL (rendah), SPO2 96%
Perfusi perifer tidak efektif adalah penurunan sirkulasi darah pada level
dengan tanda mayor objektif antara lain pengisian kapiler >3 detik, nadi perifer
menurun atau tidak teraba, akral teraba dingin, warna kulit pucat, turgor kulit
ekstremitas, dan tanda minor objektif antara lain edema, penyembuhan luka
lambat, indeks ankle-brachial <0,90, dan bruit femoral. Hal ini sesuai dengan
keadaan yang dialami oleh pasien yaitu pasien mengalami lemas, turgor kulit
menurun, tampak ada benjolan pada payudara sebelah kanan, terpasamg selang
Diagnosa ini ditegakkan karena pada pasien Ny. W ditemukan data nadi
perifer menurun, akrak teraba dingin, warna kulit pucat, turgor kulit menurun,
pengisian kapiler >3 detik, tampak ada benjolan pada payudara kanan, dan
terpasang selang drain, Hb menurun (9,1 gr/dL). Hal ini karena terjadi adanya
masalah lain seperti jaringan perfusi tidak dapat membaik. Dalam kondisi tersebut
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
97
dapat terjadi ketika pasien tidak melakukan pemeriksaan yang dianjurkan oleh
dokter akan menyebabkan sirkulasi darah dalam tubuh menjadi turun dan tidak
Pasien merasa lemas, terdapat ada benjolan pada payudara sebelah kanan,
Hb menurun, turgor kulit menurun. Keadaan ini terjadi karena sirkulasi darah
menurun sehingga kapiler dalam darah dapat terganggu pada metabolisme tubuh.
terdapat edema.
yang diharapkan dari pasien dan atau tindakan yang harus dilakukan oleh
dengan jelas.
keperawatan dapat di bagi menjadi dua yaitu mandiri atau dilakukan oleh
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
98
berkurang dengan kriteria hasil adalah tidak ada nyeri, skala 0 (0-10), dan
kulit kembali normal dengan kriteria hasil : tidak ada luka/lesi, klien
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
99
gangguan integritas kulit; ubah posisi tiap 2jam rasionalnya adalah agar
resiko infeksi dapat teratasi dengan kriteria hasil : tidak ada tanda-tanda
intervensi, yaitu monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
terjadi resiko infeksi yang berlebihan; ajarkan cuci tangan dengan benar
kulit.
dengan kriteria hasil : tekanan sistol dan diastole dalam batas normal, tidak
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
100
dalam pemeriksaan ini untuk mengetahui bentuk, skala nyeri, ukuran dan
memperparah.
Analyse)
dimana perawat melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan
hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan (Potter & Perry 1997, dalam
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang
dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil
yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter & Perry, 2011). Dalam
adalah identifikasi skala nyeri, berikan teknik non farmakologis (tarik nafas
dalam), kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik, ubah posisi pasien
tiap 2jam, memberikan perawatan luka pada area jahitan, mengajarkan cuci
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
101
tangan dengan benar kepada pasien dan keluarga, dan melakukan pencegahan
infeksi.
didapatkan hasil pasien mengeluh nyeri, nyeri seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 7
(0-10), pasien tampak meringis. Tindakan tersebut untuk mengetahui respon nyeri
secara mandiri. Tindakan tersebut untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan
oleh pasien, dan untuk merasa rileks atau tenang. Dalam tindakan ini pasien
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
102
untuk mengurangi rasa nyeri. Obat analgetik sesuai indikasi dokter yang
diberikan pada pasien ca mamae yaitu keterolac 3x1 mg, obat keterolac
adalah obat untuk meredakan nyeri dan peradangan, obat ini biasanya
digunakan setelah prosedur medis atau operasi, obat ini termasuk golongan
intravena, dan terdapat bentuk tablet. Dan obat asam mefenamat 3x1 mg,
yaitu obat yang berfungsi untuk meredakan nyeri, termasuk obat golongan
selang drain pada payudara sebelah kiri, luka tampak kering dan tampak
kemerahan.
yaitu:
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
103
didapatkan hasil pasien tampak mengubah posisi dengan miring kanan dan miring
kiri secara mandiri diatas kasur. Tindakan tersebut agar tidak terjadi penekanan
tiap 2 jam yaitu memiringkan badan ke sebelah kanan dan sebelah kiri, bisa
dilakukan dengan diberikan ganjelan atau tumpuan bantal pada bagian punggung
atau dibagian sisi kasur. Dalam tindakan ini pasien tampak mengubah posisi
dengan secara pelan-pelan dan tampak nyaman saat dimiringkan kekiri ataupun
kekanan.
Tindakan tersebut untuk mengurangi kulit kering, atau pada luka diolesi
dengan salep yang diberikan oleh dokter sehingga untuk memberikan rasa nyaman
pada luka atau untuk mengeringkan luka yang tampak basah dan bisa untuk
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
104
infeksi didapatkan hasil tampak ada luka dipayudara kiri, luka tampak kering, luka
tampak kemerahan, luka tampak dijahit, terpasang selang drain. Tersebut untuk
mengetahui tanda dan gejala pada infeksi. Dalam tindakan ini pasien tampak
didapatkan hasil luka tampak kering, tidak ada nanah, tidak ada darah, luka
tampak berwarna merah, luka ditutupi oleh perban. Tindakan tersebut untuk
bagian tubuh yang lainnya, dilakukan perawatan kulit dalam 2x sehari sesuai
dengan indikasi dari dokter. Dalam tindakan ini pasien mengatakan sedikit nyeri
saat dilakukan perawatan luka tetapi setelah dilakukan tindakan tersebut untuk
mengurangi infeksi yang dapat menyebar dan dapat mengurangi luka menjadi
kering.
dikulit sehingga tidak terjadi penyakit atau untuk mencegah terjadinya penyakit
yang bertambah
detiik, Hb 9,1 g/dL dari nilai normal 12-18 g/dL (rendah), SPO2 96%.
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
105
dilakukan yaitu:
perifer. Dengan hasil yang didapat yaitu tampak ada luka berwarna merah,
pasien tampak nyeri dengan secara tiba-tiba, skala nyeri 7 (0-10), nyeri
dilakukan dengan melakukan perawatan luka dengan benar, dan selalu mengganti
pakaian dalam 3x sehari, melakukan cuci tangan sebelum makan dan setelah
makan.
sehari sesuai dengan indikasi dokter, dan olesi salep pada luka agar cepat
kering dan membaik. Dalam tindakan ini luka tampak kering, tidak ada
nanah, tidak ada darah, dan selang drain dilepas setelah 3hari yang lalu
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
106
fisik dan mental(Zhou et al., 2014) dan dapat menurunkan komplikasi dari
indah dan dapat membuat pasien merasa nyaman dan bahagia, sehingga
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
107
stres, dan pada akhirnya akan membuat perasaan menjadi senang. Belum
ada komplikasi atau efek yang buruk dilaporkan dari pemberian teknik GI
saraf. Terutama system saraf otonom yaitu system saraf simpatis. Ketika
nadi. Dan sebaliknya, ketika terjadi respon relaksasi produksi ACTH akan
oksigen, tekanan darah dan denyut nadi. Dengan demikian pasien merasa
tentang terapi PMR dan GImenunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
108
Adeola et al., (2015) dalam intervensi GI, 13 menit dibantu dengan audio
anxiety and depression scale (HADS) dan the symptom distress scale
(SDS).
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
109
Shahriari et al., (2017), PMR mengacu pada kontraksi dan pelepasan otot
untuk delapan kelompok otot (tangan bagian bawah, tangan atas, kaki
bagian bawah dan kaki bagian atas, perut, bahu, dada bagian bawah dan
berada dalam posisi yang nyaman dan meletakkan satu tangan di perut dan
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
110
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini akan dideskripsikan tentang simpulan dan saran dari
pengelolaan kasus pada Ny. W (34 tahun) dengan gangguan sistem reproduksi:
A. Simpulan
skala nyeri 7 (0-10), nyeri sering muncul pada malam hari tetapi tidak lama hanya
beberapa menit. Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi pada makanan
dan obat-obatan, pasien mengatakan makan habis 1 porsi dalam 3x sehari, ada
pantangan yaitu tidak boleh makan yang rasa asam dan pedas. Pasien mengatakan
belum pernah BAB sama sekali karena flatus (kentut) saja baru 1 kali. Pasien
mengatakan sering BAK, dipasang selang kateter dengan output 400 cc urine
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
107
111
pada saat pengkajian, serta kemampuan keluarga dalam bekerja sama. Penulis
mefenamat 3x1mg), dan melakukan perawatan luka yang tepat yang diberikan
sehari 2x.
(dua) diagnosa keperawatan yang teratasi yaitu nyeri akut dan gangguan integritas
kulit karena sesuai dengan yang dirasakan oleh pasien secara langsung.
Progessive Mucle Relaxation (PMR) dan Guided Imagery (GI). Tujuannya untuk
menit latihan PMR dan dilanjutkan GI selama 15 menit untuk dengan bernafas
B. Saran
paliatif care pada pasien Ca Mammae, serta tetap memantau kondisi pasien
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
112
terutama luka pasien kemudian memantau hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh
pasien ca mammae. Sehingga dapat menentukan intervensi yang tepat dan sesuai
pasien Ca Mammae.
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
113
DAFTAR PUSTAKA
Adeola, M. T., Baird, C. L., Sands, L. P., Longoria, N., Henry, U., Nielsen, J., &
Shields, C. G. 2015. Active Despite Pain: Patient Experiences With
Guided Imagery With Relaxation Compared to Planned Rest, 19(6), 649–
652.
American Cancer Society. 2017. Breast Cancer. Atlanta: American Cancer
Society.
Charalambous, A., Giannakopoulou, M., Bozas, E., Marcou, Y., Kitsios, P., &
Paikousis, L. 2016. Guided Imagery And Progressive Muscle Relaxation
as a Cluster of Symptoms Management Intervention in Patients
Receiving Chemotherapy : A Randomized Control Trial. Journal Plos
One, 2(23), 1–18. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0156 91
Chen, S., Wang, H., Yang, H., & Chung, U. 2015. Effect of Relaxation With
Guided Imagery on The Physical and Psychological Symptoms of Breast
Cancer Patients Undergoing Chemotherapy. Iran Red Crescent Med J,
17(11), 1–8. https://doi.org/10.5812/ircmj.31277
Depkes. 2011. Masalah Keperawatan Carcinoma Mammae.
Http://www.depkes.go.id/downloads/masalah keperawatan.PDF Gambar
Mammae, di unduh pada tanggal 30 juni 2019
https://www.plengdut.com/mammae-anatomi-mammae-dan-fungsi-
mammae/11476
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
114
Lorent, L. De, Agorastos, A., Yassouridis, A., Kellner, M., & Muhtz, C. 2016.
Auricular Acupuncture Versus Progressive Muscle Relaxation in Patients
with Anxiety Disorders or Major Depressive Disorder : A Prospective
Parallel Group Clinical Trial. Journal of Acupuncture and Meridian
Studies, 9(4), 191–199. https://doi.org/10.1016/j.jams.2016.03.00 8
Masriadi . 2016. Epidemologi penyakit tidak menular .DKI Jakarta : CV.Trans
Info Media
Medicastore. 2011.Kamus Kedokteran. Jakarta: Djambadan
NANDA International. 2015. Diagnosa Keperawatan Defenisi dan Klasifikasi.
Jakarta : EGC
Nurarif, Amin H., Kusuma, Hardi. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda NIC-NOC. Jakarta:Medication.
Park, E. R., Traeger, L., Vranceanu, A.-M., Scult, M., Lerner, J. A., Benson, H,
Fricchione, G. L. 2013. The Development of a Patient-Centered Program
Based on the Relaxation Response : The Relaxation Response.
Psychosomatics, 54(2), 165–174.
https://doi.org/10.1016/j.psym.2012.09.0 01
PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta:DPP PPNI.
PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta:DPP PPNI.
Putra., S., R. 2015. Kanker Payudara Lengkap. Yogyakarta:Laksana.
Riskedas. 2018. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Depkes
RI
Shahriari, M., Dehghan, M., Pahlavanzadeh, S., & Hazini, A. 2017. Effects of
progressive muscle relaxation , guided imagery and deep diaphragmatic
breathing on quality of life in elderly with breast or prostate cancer.
Journal of Education and Health Promotion, 1–6.
https://doi.org/10.4103/jehp.jehp
Suryani. 2013 . Kanker Payudara dan PMS Pada Kehamilan . jakarta : Nuha
Medika
Siburian, C,. H. 2012. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Harga Diri Pasien
Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi di RSUP H. Adam Malik
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020
115
STIKesIndramayu-ProgramProfesiNersXIII-Tahun2019-2020