Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PEREKMBANGAN BAHAN PELEDAK DAN PERLENGKAPAN PELEDAKAN

Dosen Pengampu :

FERDINANDUS, ST., MT.


NIP. 198911162019031009

Di Susun Oleh :

ALIFAH LUTFIANA (213020504028)


SAMBARANI RATNANINGTYAS (213030504067)
ANJU SIHOMBING (213020504031)
AKIN PUTRA MALAU (213020504025)
VINCEND TIOVAN MANURUNG (213020504023)

Mata kuliah : Teknik Peledakan

JURUSAN/ PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2022
Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Perkembangan Bahan Peledak dan Perlengkapan Peledakan ini tepat
pada waktunya
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas pada Mata Kuliah Teknik Peledakan. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ferdinandus,ST.,MT
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai denganmata kuliah yang saya tekuni yaitu Pengolahan mineral
dan batubara.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Palangka Raya, 27 Februari 2023

Penyusun

i
Daftar Isi

Kata Pengantar .................................................................................................... i

Daftar Isi.............................................................................................................. ii

Bab I Pendahuluan .............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 2

Bab II Pembahasan ............................................................................................. 3

2.1 Bulk Explosives Transformation ..................................................................... 3


2.1.1 ANFO ...................................................................................................... 3
2.1.2 Watergel ................................................................................................... 4
2.1.3 Emulsion Exsplosive................................................................................. 5
2.1.4 Heavy ANFO ............................................................................................ 5
2.1.5 Emulsion Blend ........................................................................................ 6
2.1.6 Cheap Emulsion ....................................................................................... 7
2.1.7 Differtial Energy ....................................................................................... 7
2.1.8 Delta E` .................................................................................................... 8
2.2 Inisiation System Transformation ....................................................................... 8
2.2.1 Safety Fuse.................................................................................................... 9
2.2.2 Electric Detonator.........................................................................................10
2.2.3 Non Electric Detonator................................................................................ 11
2.2.4 Electronic Detonator.................................................................................... 12
2.2.5 DSP 4G Commander................................................................................... 13

Bab Penutup............................................................................................................ 15

3.1 Kesimpulan........................................................................................................ 15
3.2 Saran................................................................................................................. 15

Daftar Pustaka.......................................................................................................... 16

ii
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Bahan peledak (explosive) adalah bahan yang berbentuk padat, cair,
menjadi zat-zat lain yang lebih stabil, yang sebagian atau seluruhnya berbentuk
gas dan perubahan tersebut berlangsung dalam waktu yang sangat singkat
disertai efek panas dan tekanan yang sangat tinggi. (Nurbudhi,1993:1)
Bahan peledak memiliki peranan yang tidak kalah pentingnya dalam bidang
industri modern, misalnya dapat menaikkan produksi tambang batubara, kapur,
bijih besi, emas, tembaga, dll. Selain itu juga untuk pembuatan jalan raya,
waduk-waduk, bahkan untuk pertambangan minyak dan gas bumi.
Bahan peledak yang pertama dikenal adalah jenis Black Powder yang telah
ditemukan lebih dari seratus tahun yang lalu. Bahan peledak ini pertama
digunakan sebagai propellant untuk peluru dan senjata lain. Bahkan pada abad
ke-17, bahan peledak ini telah mulai digunakan untuk memecahkan batu-batuan
dalam pertambangan daerah eropa, yang kemudian berkembang secara pesat
sehingga dapat digunakan dalam pembuatan konstruksi-konstruksi bangunan.
Dalam dunia pertambangan, teknik peledakan (blasting) adalah salah satu
dari beberapa teknik yang digunakan dalam melakukan penambangan.Teknik
Peledakan merupakan tindak lanjut dari kegiatan pemboran, dimana tujuannya
adalah untuk melepaskan batuan dari batuan induknya agar menjadi fragmen-
fragmen yang berukuran lebih kecil sehingga memudahkan dalam pendorongan,
pemuatan, pengangkutan, dan konsumsi material pada crusher yang terpasang.
Teknik peledakan dalam penambangan merupakan salah satu kegiatan yang
dianggap mempunyai resiko cukup tinggi, dan resiko paling tinggi terdapat pada
juru ledak yang berada pada jarak yang paling dekat dengan pusat kegiatan
peledakan.
Efek ledakan seperti Flying Rock (batu terbang), Ground Vibration (getaran
tanah) dan Air Blast (ledakan udara) juga mengakibatkan bahaya bagi
pemukiman di sekitar pusat kegiatan peledakan. System pengaturan atau
pengontrolan peledakan (blasting management system) sangat diperlukan
terhadap semua hal yang terlibat dalam kegiatan peledakan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bulk explosives transformation?
2. Bagaimana perkembangan bahan dan perlengkapan peledakan

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui
1. Menjelaskan pengertian bulk explosives transformation
2. Menjelaskan perkembangan bahan ledak dan perlengkapan peledakan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bulk Explosives Transformation

Sebelum mengetahui transformasi bahan peledak terlebih dahulu kita harus


mengetahui apa itu bahan peledak. Jadi Bahan Peledak adalah suatu bahan kimia
senyawa tunggal atau campuran berbentuk padat, cair, gas atau campurannya yang
apabila dikenai suatu aksi panas, benturan, gesekan atau ledakan awal akan
mengalami suatu reaksi kimia eksotermis sangat cepat yang hasil reaksinya sebagian
atau seluruhnya berbentuk gas dan disertai panas dan tekanan sangat tinggi yang
secara kimia lebih stabil.

Bulk explosives transformation adalah transformasi bahan peledak yang dimulai


dari ANFO (tahun 1950), Watergel (akhir tahun 1957), Emulsion Exsplosive
(pertengahan tahun 1960), Heavy ANFO (tahun 1980), Emulsion Blend (tahun
1990), Cheap Emulsion (tahun 2006), Differtial Energy (tahun 2010) sampai dengan
Delta E` (tahun 2020).

2.1.1. ANFO

ANFO adalah singkatan dari ammoniun nitrat (AN) sebagai zat


pengoksidadan fuel oil (FO) sebagai bahan bakar. Setiap bahan bakar
berunsur karbon, baikberbentuk serbuk maupun cair, dapat digunakan
sebagai pencampur dengansegala keuntungan dan kerugiannya. Pada tahun
1950-an di Amerika masihmenggunakan serbuk batubara sebagai bahan
bakar dan sekarang sudah digantidengan bahan bakar minyak, khususnya
solar.

ANFO masuk dalam klasifikasi blasting agent sekaligus eksplosif tersier


yang membutuhkan booster dalam jumlah banyak untuk diledakkan.
Karakteristik ANFO yang tidak tahan air membuatnya lazim digunakan
untuk praktik dry blast hole. Oleh karena itu, ANFO sangat cocok untuk
digunakan dalam operasi tambang terbuka maupun bawah tanah.

3
Gambar 2. 1 ANFO

Gambar 2.2 ANFO

2.1.2. Watergel

Slurries atau watergel, yaitu campuran oksidator, bahan bakar, dan


pemeka (sensitizer) di dalam media air yang dikentalkan memakai gums,
semacam perekat, sehingga campuran tersebut berbentuk jeli atau slurries
yang mempunyai ketahanan terhadap air sempurna. Sebagai oksidator bisa
dipakai sodium nitrat atau ammonium nitrat, bahan bakarnya adalah solar
atau minyak diesel, dan pemekanya bisa berupa bahan peledak atau
bukanbahan peledak yang diaduk dalam 15% media air

4
Gambar 2.3 Watergel

2.1.3. Emulsion Explosive

Emulsion Explosive adalah bahan peledak yang mempunyai energi dan


kekuatan yang tinggi serta tahan terhadap air yang sangat baik. Emulsion
Explosive sensitif terhadap Detonator yang memiliki kekuatan no.6 maupun
no.8.Emulsion Explosive aman terhadap gesekan, efek panas dan dapat
dipergunakan pada terowongan, peledakkan quarry terbuka serta untuk
pekerjaan konstruksi sipil.

Gambar 2.4 Emulsion Explosive

2.1.4 Heavy ANFO

Bahan peledak heavy ANFO adalah campuran daripada emulsi dengan


ANFO dengan perbandingan yang bervariasi. Keuntungan dari campuran ini
sangat tergantung pada perbandingannya, walaupun sifat atau karakter
bawaan dari emulsi dan ANFO tetap mempengaruhinya.

Keuntungan penting dari pencampuran ini adalah:

- Energi bertambah,

5
- Sensitifitas lebih baik,

- Sangat tahan terhadap air,

- Memberikan kemungkinan variasi energi disepanjang lubang ledak.

Gambar 2.5 Heavy ANFO

Cara pembuatan heavy ANFO cukup sederhana karena matriks emulsi


dapat dibuat di pabrik emulsi kemudian disimpan di dalam tangki
penimbunan emulsi. Dari tangki tersebut emulsi dipompakan ke bak truck
Mobile Mixer/Manufacturing Unit (MMU) yang biasanya memiliki tiga
kompartemen. Emulsi dipompakan ke salah satu kompartemen bak,
sementara pada dua kompartemen bak yang lainnya disimpan ammonium
nitrat dan solar. kemudian MMU meluncur ke lokasi yang akan diledakkan.

2.1.5 Emulsion Blend

Emulsion maupun dalam bentuk blends/campuran dengan ANFO


sampai dengan komposisi DANFO 4 60%. Dengan Gassing sebagai bahan
pemeka dari emulsi memungkinkan dilakukan pengaturan densitas final
produk, tekanan detonasi, kekuatan bahan peledak dan volume gas hasil
peledakan.

Dengan adanya kemampuan untuk mengendalikan densitas melalui


proses gassing, memungkinkan dilakukan variasi densitas produk akhir
campuran emulsi pada lubang tembak sesuai kebutuhan lingkungan
peledakan. Dengan bulk explosives loading strength yang dapat
dioptimalkan, maka biaya blasting dapat ditekanseminimal mungkin.

Dengan karakteristik fume hasil ledakan yang sangat baik, variant


produk ini sangat cocok digunakan pada operasi tambang bawah tanah
maupun permukaan tetapi semua operator peledak harus memastikan
terlebih dahulu bahwam ventilasi yang tersedia mencukupi kebutuhan
sebelum masuk kembali ke lokasi ledakan.

6
Gambar 2.6 Emulsion Blend

2.1.6 Cheap Emulsion

Slurry atau watergels mendapatkannamanya karena sebagian


terdiri dari air dan mengandung molekul rantai karbon panjang yang
terkait silang dengan keadaan gel, semi-padat. Jadi,namanya 'watergel'.
Emulsi diturunkan untuk mengambil pencuri energi yaitu air keluar dari
gel.Dengan pasar minyak yang berkembang,turunan minyak yang
berlebihan diproduksi dan emulsi menjadi lebih murah untuk
diproduksi. Kemudian pada faseemulsi diperlukan penambahan bahan
peledak amonium nitrat prill (PPAN); proses ini disebut doping. Bahan
peledak curah kedap air yang paling umum dan termurah adalah emulsi
70% dengan obat bius amonium nitrat- 30%

Gambar 2.7 Chep Emulsion

2.1.7 Diffrential Energy

Teknologi Differential EnergyTM merupakan sistem yang dapat


menyesuaikan energi yang dibutuhkan secara tepat berdasarkan sifat
batuan pada area tersebut. Sistem ini mengkombinasikan antara high

7
viscosity emulsion product dan automatic gassing system pada truck
MPU (mobile processing unit). Bulk product pada Differential
EnergyTM memiliki nilai viskositas hingga >120,000 cP yang
memungkinkan ukuran dari droplet emulsion menjadi lebih kecil
dibandingkan emulsi pada umumnya. Dengan nilai viskositas yang
tinggi tersebut, produk memiliki nilai kohesi yang besar dan tetap stabil
walupun densitas emulsi lebih kecil dibandingkan densitas air.
Terdapat 2 proses mixing system pada Mobile Processing Unit
(MPU). Yang pertama adalah proses meningkatkan nilai viskositas
produk dan yang kedua adalah Automatic Gassing System, dimana pada
proses ini nilai densitas produk dapat diatur sesuai litologi secara
otomatis dengan pengaturan pada truk. Kombinasi teknologi tersebut
memungkinkan pengisian emulsi curah dengan berbagai tingkat energi
di dalam satu lubang ledak yang sama secara cepat dan akurat.

Gambar 2.8 8 Diffrential Energy

8
2.1.8 Delta E

Peledakan dengan menggunakan emulsi Delta E dilakukan di


tambang PT Berau Coal jobsite Buma Lati yang berada di Kabupaten
Berau, Kalimantan Timur dari bulan Agustus 2018 hingga Juli 2019.
Saat ini terdapat 1 pit besar yang dibagi menjadi beberapa pit yakni
Buma 2, Buma 3, Buma 4 dan T6. Masing-masing pit tersebut memiliki
karakteristik batuan yang cukup bervariasi yang secara umum terdiri
dari sandy (pasiran), clay stone, mud stone, dan sand stone dimana
struktur batuan memiliki kecenderungan horizontal bedding. Pada kasus
tertentu, model demikian akan mempengaruhi kualitas peledakan jika
desain isian atau geometrinya tidak disesuaikan dengan adanya
perbedaan perlapisan batuan antara lunak dan keras.
Untuk mengakomodasi tipikal batuan yang cukup bervariasi
tersebut, maka digunakan pula variasi geometri peledakan, termasuk di
dalamnya burden, spacing, kedalaman lubang, panjang stemming dan
panjang isian bahan peledak. Kedalaman lubang ledak divariasikan
mulai dari 3 m sampai 16 m sesuai dengan kepala batubara, bench
design dan jenis alat gali yang digunakan (backhoe atau shovel).

Data yang diperoleh dari hasil trial menunjukkan penggunaan


emulsi Delta E mampu memberikan kualitas peledakan yang baik.
Densitas emulsi pada cup dapat diturunkan hingga mencapai 0.7 g/cc,
yang artinya akan memberi kenaikan kolom isian yang lebih tinggi.
Akibat karakteristik viskositas emulsi Delta E yang kekentalannya
melebihi 120,000 cP, probabilitas terjadinya dilusi pada produk menjadi
kecil.
2.2 Perkembangan Inisiation System Transformation

2.2.1 Safety Fuse (sumbu Api)


Safety fuse (sumbu api) adalah alat berupa sumbu yang fungsinya
untuk merambatkan api dengan kecepatan tetap. Perambatan api tersebut
dapat menyalakkan detonator yang dipasang pada ujung sumbu guna
untuk meledakkan bahan peledak.
Sumbu api terdiri dari inti berupa black powder dan pembungkus berupa
testil dan materi kedar air.Fungsi dari pembungkus adalah menjaga
sumbu api dari kerusakan mekanis dan kerusakan akibat air atapun
9
minyak, supaya sumbu api dapat merambatkan api dengan kecepatan
tetap.Perambatan api dapat menyalakan ramuan pembakar (ignition
mixture) di dalam detonator biasa, sehingga dapat meledakkan isian
primer dan isian dasarnya.

Gambar 2.9 Safety Fuse

2.2.2 Electric Detonator (Detonator Listrik)


Detonator listrik merupakan jenis detonator yang dinyalakan dengan
aruslistrik yang dihantarkan melalui kabel khusus. Pada kedua ujung
kabel, di dalamtabung detonator listrik dilengkapi dengan jenis kawat
halus yang telanjang yangapabila dilewati arus listrik akan berpijar. Pijar
dari kawat halus tersebut akanmembakar campuran pembakar dan
kemudian menyentuh isian utama sehinggamenghasilakn gelombang
sentak yang akan meledakkan isian dasar.Berdasarkan kecapatan
peledakannya detonator listrik dapat dibedakan menjadi instantaneous
detonator dan delay detonator.
1. instantaneous detonator,merupakan detonator yang
melepas danmengalirkan arus listrik secara langsung
sehingga secara serentak bahanpeledak akan langsung
meledak
2. delay detonator , merupakan detonator yang melepaskan
dan mengalirkanarus listrik yang merambat secara
bertahap. Arus listrik pertama-tama akan membakar
ramuan pembakar kemudian membakar delay element
danarus listrik tersebut akan menjalar di sepanjang delay
element sebelummencapai isian utama. Sehingga akan
terlihat adanya tenggang waktuantar prime untuk
10
meledak.

Gambar 2.10 Electric Detonator

2.2.3 Non-Electric Detonator (Detonator Non Listrik)


Non Electric Detonator merupakan detonator yang cara penyalaannya
menggunakan gelombang detonasi yang dihantarkan melalui pipa plastik
kecil yang berisi bahan isian yangmengandung bahan reaktif (HMX) yang
akan aktif atau terinisiasi oleh gelombangkejut akibat impact.Bahan ini
dapat menghantarkan gelombang detonasi hingga2000 m/s. Sumber
gelombang yang dihantarkan ini berasal dari sumbu ledak.Penggunaan
detonator nonel ini cukup mahal sedangkan beberapa keuntungandari
penggunaa Nonel adalah:
 Relatif aman terhadap kilat
 Aman terhadap pengaruh listrik atau gelombang radio
 Pipa plastik cukup kuat terhadap gesekan dan pukulan serta
bersifatsangat lentur.
 Waktu delay lebih akurat

11
Gambar 2.11 Non-Electric Detonator

2.2.4 Electronic Detonator


Detonator elektronik merupakan detonator generasi terbaru
yangdirancang sebagai penyempurna detonator-detonator yang telah ada
sebelumnyauntuk lebih memaksimalkan proses peledakan dengan
kelebihan-kelebihansebagai berikut:
a. Waktu delay detonator 0-20000 ms dengan beda 1 ms
b. Akurasi kurang lebih -0,1% dari waktu delay terprogram
c. Memiliki ID detonator khusus
d. Dapat membuat komunikasi dua arah
e. Mencegah terjadinya overlap waktu delay
f. Detonator berkekuatan tinggi
g. Aman terhadap over voltage, arus liar dan arus statis
h. Memiliki konektor
i. Peledakan jarak jauh (remote firing)

12
Gambar 2.12 Electronic Detonator

2.2.5 DSP 4G Commander

Dengan adanya sistem detonator elektronik maka dikembangkanlah


detonator DigiShot Plus 4G yaitu sistem inisiasi elektronik tercepat dan paling
efisien untuk segala ukuran ledakan. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk
mempercepat tata letak ledakan, mencegah penundaan ledakan, mengurangi
kesalahan pengguna, dan meningkatkan hasil ledakan. Dengan kartu ledakan
untuk lengan dan ledakan, tembakan jarak jauh, perintah ledakan terenkripsi,
stabilitas dinding yang ditingkatkan, dan getaran yang ditingkatkan, DigiShot
Plus 4G adalah sistem keamanan paling canggih di industri peledakan.
Sistem inisiasi elektronik ini adalah sistem operasi paling canggih, dengan hasil
yang andal yang mengoptimalkan hasil penghancur, pola ledakan yang dapat
diprogram, dan maksimum 16.000 detonator, serta kemudahan penggunaan
melalui metode "tag for plan" yang cepat dan sederhana, otomatis penandaan
dan pengujian, penyimpanan waktu tunda di detonator, pemantauan energi
detonator hingga ledakan, clip-on ke busline sederhana, dan software yang
mudah digunakan.
DigiShot Plus 4G memiliki fitur detonator generasi baru, tiga pilihan kabel yang
kuat dengan dua sistem pengiriman, tagger dan commander multi guna, kartu
peledakan, dan tablet Wi-Fi. Detonator generasi baru ini menggunakan
application-specific integrated circuit (ASIC) dengan memori 15 kali lebih
banyak. Ini juga menyimpan waktu tunda, ID lubang unik, panjang kabel lubang
bawah, pelacakan nomor identifikasi, dan memiliki GPS.

13
Gambar 2.13 DSP 4G Commander

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penjelasan diatas mengenai peledakan maka dapat


ditarik kesimpulan bahwa proses peledakan didalam dunia pertambangan sangat
penting sekali demi berjalannya proses gali yang bagian dari proses industry
pertambangan. Kita tahu bahwa peledakan sendiri dilakukan apabila material
yang akan kita gali sudah tidak memungkinkan digali dengan alat gali mekanis
maka dilakukan proses peledakan. Proses peledakan juga dapat mempercepat
proses penambangan.

3.2 Saran

Penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat membantu dan


menambah ilmu pembaca, penulis sadar bahwa di makalah ini terdapat banyak
kekurangan dan berharap akan kritikan dan saran dari pembaca.

15
Daftar Pustaka

https://www.inspektur.id/tematik/tematik-gudang-bahan-peledak/b-pengertian

http://eprints.upnyk.ac.id/6154/1/Ringkasan.pdf

https://bisakimia.com/2014/02/21/sejarah-dan-definisi-bahan-peledak/

https://www.titanobel.com/en/explosives-and-accessories/bulk-explosives

https://www.resources.qld.gov.au/ data/assets/pdf_file/0004/212485/4-post-blast-
fume- contributors-prevention.pdf

https://www.trifitaperkasa.com/index.php/anfo/?lang=id

https://mimirbook.com/id/6bee8116e4f

https://docplayer.info/139948528-Mata-kuliah-tambang-umum-dasar-dasar-teknik-
peledakan.html

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.indiamart.com%2F
proddetail%2Fslurry-explosive-
6274951212.html&psig=AOvVaw05AHI3w0MrMrQGuQo-
CG9B&ust=1646409936510000&source=images&cd=vfe&ved=0CA0Q3YkBahcK
EwiA9tONqar2AhUAAAAAHQAAAAAQEA

https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fimg.kompass.com%2Fs
ys-master-images%2Fh0f%2Fhb2%2F8960058621982%2F1404911349_slurry-gel-
explosive-
250x250.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Fin.kompass.com%2Fp%2Fslurry-water-
gel-explosive%2F8f33af62-da81-4533-b65d-
95ceb8283a05%2F&tbnid=NL7_gGAQ6WBDTM&vet=12ahUKEwj69dCMqar2A
hUcgmMGHVT2DaoQMygEegUIARCkAQ..i&docid=sXk7t6GItmGcJM&w=250
&h=250&q=water%20gel%20explosive&hl=id&ved=2ahUKEwj69dCMqar2AhUc
gmMGHVT2DaoQMygEegUIARCkAQ

https://sibima.pu.go.id/mod/resource/view.php?id=12238

http://www.dahana.id/berita/multiple-solutions-dabex-berbahan-dasar-oli-bekas/

https://www.dynonobel.com/practical-innovations/recent-innovation/deltae

https://www.prosiding.perhapi.or.id/index.php/prosiding/article/view/83/152

16
https://www.dynonobel.com/resource-
hub/products/underground/initiation-systems

https://www.mindat.org/glossary/safety_fuse

https://g.co/kgs/nQNC5w

https://www.trifitaperkasa.com/index.php/detonator-electric-non-electric-
electric/?lang=id

https://www.detnet.com/products/surface-mining/ce4-commander-
system#:~:text=This%20is%20a%20multi%2Dpurpose,the%20CE4%20Tagger
%20or%20tablet

https://bisakimia.com/2014/02/21/sejarah-dan-definisi-bahan-peledak/
https://www.researchgate.net/publication/340269658_OPTIMALISASI_DISTRIBUSI_
DAN_TINGKAT_ENERGI_BAHAN_PELEDAK_DENGAN_SISTEM_DIFFERENTIAL_ENERG
Y_TM_DELTA_E
https://www.academia.edu/38757116/Detonator
https://www.scribd.com/document/366507832/Makalah-Sumbu-API-Dan-Sumbu-
Ledak

17

Anda mungkin juga menyukai