Anda di halaman 1dari 1

Pengakuan Iman no. 2.

Allah Tritunggal

2. Kami percaya Allah Yang Maha Esa dan kekal dalam wujud Trinitas: “BAPA dan
PUTERA dan ROH KUDUS”, (Ulangan 6 : 4; I Timotius 2 : 5; I Yohanes 5:7; Matius 28
: 19), Keesaan nama-Nya, yaitu: “TUHAN YESUS KRISTUS“, (Kisah Para Rasul 2 :
36; 8 : 12; 10 : 48; Matius 1 : 1; Wahyu 22 : 20 – 21; Kisah Para Rasul 19:5; I Petrus
3:15).

Istilah “Trinitas/Tritunggal”, kata Latin, berasal dari istilah “trias” yang berarti “tiga”.
Kata ini memang tidak terdapat dalam Alkitab baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru
namun istilah tersebut telah diperkenalkan oleh Tertullian- seorang filsuf dan salah satu Bapa
dari gereja Katolik.
Dalam Perjanjian Lama diperkenalkan sebagai Allah yang Maha Esa dapat dilihat
dalam Shema Israel (Ul.6:4) tertulis asas Ke-Tuhanan mereka: shema yisra’el yhwh ‘alehenu
yhwh ‘ehad (dengarlah/ berlakulah hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu
esa!), “Dengarlah, hai umat Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!” yang
disampaikan oleh Musa kepada bangsa Israel artinya tidak ada Allah lain yang mereka
sembah dan taati selain Dia. Ada banyak nama Allah yang diungkapkan Alkitab, namun hal
itu tidak berarti Allah dikenal dengan multiidentitas, melainkan hanya “esa” Allah dengan
cara pengenalan yang berbeda-beda menurut konteks hidup orang-orang pilihan-Nya :
Abraham, Musa, Daud.
Dalam Perjanjian Baru menyatakan fakta bahwa Allah itu adalah Bapa, Putra dan
Roh Kudus, terdapat dalam beberapa Kitab, diantaranya Matius 28:19 dikatakan “dalam
nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus”. ayat ini bukan hanya menunjukkan bahwa ketiga
Pribadi itu setara, tetapi juga menunjukkan bahwa ketiga Pribadi itu adalah satu atau esa.
“Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan
ketiganya adalah satu” (1Yoh 5: 7).
Allah yang Maha Esa merupakan Allah yang satu dan pribadi yang terdiri atas Allah,
Bapa dan Roh Kudus. Tiga pribadi ini berbeda dalam 1 keutuhan. Tiga pribadi ini saling
berhubungan antara yang satu dengan yang lain dan memperlihatkan hubungan saling timbal
balik diantara pribadi Allah tersebut. Bapa berhubungan dengan Putera, Putera berhubungan
dengan Bapa, Putera dengan Bapa dan Roh kudus dengan keduanya dan hakikat ini adalah
satu yakni Allah.

Anda mungkin juga menyukai