(STANDART MINIMAL)
3) Tanya jawab.
1) Pengajar menyimpulkan.
2) Tanya jawab.
3) Pengajar menyimpulkan.
4) Memberikan tugas.
3) Tanya jawab.
4) Pengajar menyimpulkan.
5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN LATIHAN Peserta menuliskan nama Hakim-hakim dalam PL
dan kepemimpinanya.
3) Tanya jawab.
4) Pengajar menyimpulkan.
5) Memberikan tugas.
3) Tanya jawab.
4) Pengajar menyimpulkan.
5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN LATIHAN Peserta didik menuliskan, pendapatnya tentang
kepemimpinan Raja Saul.
3) Tanya jawab.
4) Pengajar menyimpulkan.
5) Memberikan tugas.
3) Tanya jawab.
4) Pengajar menyimpulkan.
5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN LATIHAN Peserta didik menuliskan contoh berhikmat
dimasa kini.
3) Tanya jawab.
4) Pengajar menyimpulkan.
5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN LATIHAN Peserta berbagi pengalaman tentang pentingnya
memelihara kesatuan.
3) Tanya jawab.
4) Pengajar menyimpulkan.
5) Memberikan tugas.
3) Tanya jawab.
4) Pengajar menyimpulkan.
5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN LATIHAN Pelajar sidi menuliskan suasana kelepasan dari
pergumulan dan ungkapan Syukur.
TUJUAN PERTEMUAN Pelajar sidi mengenal sosok Elia dan Elisa sebagai
nabi yang Taat.
3) Tanya jawab.
4) Pengajar menyimpulkan.
5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN LATIHAN Pelajar sidi menuliskan makna ketaatan kepada
Tuhan.
10 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)
3) Tanya jawab.
4) Pengajar menyimpulkan.
5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN LATIHAN Pelajar sidi menuliskan tugas dan tanggung jawab
sebagai seorang nabi.
MATERI AJAR Kitab Hosea, Yoe, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum,
(standart minimal) Habakuk, Zepanya, Hagai, Zakharia, dan Maleakhi.
11 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
ALAT/PROSEDUR 1) Menanyakan kepada peserta sidi tentang nabi-
nabi kecil.
3) Tanya jawab.
4) Pengajar menyimpulkan.
5) Memberikan tugas.
3) Tanya jawab.
4) Pengajar menyimpulkan.
5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN LATIHAN Pelajar sidi menuliskan 1 Puisi himat dari kitab
Mazmur, Amsal dan kidung agung.
12 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)
MATERI AJAR
(standart minimal)
ALAT/PROSEDUR 1) Di awali dengan menanyakan peserta apa arti
pengharapan?.
3) Tanya jawab.
4) Pengajar menyimpulkan.
5) Memberikan tugas.
13 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
ALAT/PROSEDUR 1) Menanyakan peserta sidi akan pengalaman
tentang Tuhan Yesus .
3) Tanya jawab.
4) Pengajar menyimpulkan.
5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN LATIHAN Pelajar sidi menuliskan atau menjabarkan silsilah
Yesus.
3) Tanya jawab.
4) Pengajar menyimpulkan.
5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN LATIHAN Pelajar sidi menuliskan referensi hidup dalam
kesalehan.
14 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)
3) Tanya jawab.
4) Pengajar menyimpulkan.
5) Memberikan tugas.
DESKRIPSI A: Pemuridan.
(ASPEK, RUANG
LINGKUP, RELEVANSI) RL: Mulai dari pemanggilan murid-murid Yesus
hingga menjadi murid dan menjadi pelayan Tuhan .
15 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
ALAT/PROSEDUR 1) Di awali dengan menanyakan arti murid bagi
peserta didik.
3) Tanya jawab.
4) Pengajar menyimpulkan.
5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN LATIHAN Peserta didik menyebutkan nama-nama murid
Tuhan Yesus.
3) Tanya jawab.
4) Pengajar menyimpulkan.
5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN LATIHAN Pelajar sidi menuliskan 1 perumpamaan Yesus dan
makna perumpamaan itu.
16 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)
3) Tanya jawab.
4) Pengajar menyimpulkan.
5) Memberikan tugas.
17 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
ALAT/PROSEDUR 1) Peserta didik menjelaskan arti gembala yang
baik.
3) Tanya jawab.
4) Pengajar menyimpulkan.
5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN LATIHAN Peserta didik menuliskan 1 pengalaman pribadi
tentang Yesus sebagai gembala yang baik.
3) Tanya jawab.
4) Pengajar menyimpulkan.
5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN LATIHAN Pelajar sidi menuliskan 1 referensi iman tentang
Kuasa Tuhan dalam kehidupannya.
18 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)
3) Tanya jawab.
4) Pengajar menyimpulkan.
5) Memberikan tugas.
3) Tanya jawab.
4) Pengajar menyimpulkan.
5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN LATIHAN Pelajar sidi menuliskan 1 referensi iman melalui
puisi tentang kasih Yesus kepada manusia.
20 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
penghapalan Hukum Taurat itu.
6. Pengajar sidi memberikan tugas
TUGAS DAN LATIHAN Peserta sidi menuliskan cerita Alkitab, di mana Allah
memberikan Hukum Taurat kepada Musa dan Israel
(Keluaran 19-20)
VOLUME PERTEMUAN Satu pertemuan (minimal 90 menit)
21 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)
22 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
3. Pengajar sidi menjelaskan makna Doa Bapak
Kami yang diajarkan Yesus pertama-tama
kepada murid-muridNya untuk dimaknai
dalam kehidupan orang kristen saat ini
23 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)
24 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)
25 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)
26 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)
27 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)
28 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)
29 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)
30 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)
31 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)
32 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
Pertemuan 3: Konfessi HKBP
Pertemuan 4: Aturan dan Peraturan HKBP
Pertemuan 5: RPP HKBP
Pertemuan 6: Liturgi HKBP
Pertemuan 7: Tahun Gerejawi Almanak HKBP
Pertemuan 8: Pemahaman Buku Ende HKBP
Pertemuan 9: Pelayan dan Pelayanan HKBP
33 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)
34 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Konteks dan Kebutuhan di setiap Distrik tidak mungkin dapat disamaratakan, pedoman ini
merupakan standart minimal yang harus dipenuhi oleh setiap Distrik.
2. Pedoman ini tidak menyajikan secara mendetail sampai ke bahan ajar guna menghindari
penyeragaman bahan yang berpotensi menimbulkan penyempitan makna dan penurunan
kreativitas dari para pengajar sementara konteks masing-masing jemaat HKBP tergolong
sangat majemuk.
3. Distrik melalui alat kelengkapan yang ada memberi pelatihan tata cara menyusun Rencana
Pelaksaan Pembelajaran Sidi (RPPS) yang berlaku di setiap distrik dan diupdate secara
berkala.
35 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
LAMPIRAN
Bahan Ajar (Berupa Acuan dalam Menyusun RPPS):
I. Arti dan Tujuan Ketekisasi Sidi.
1. Arti Katekisasi.
Katekisasi berasal dari bahasa Yunani, artinya: Pelajaran. Istilah ini sudah lama dipakai untuk
pelajaran yang diberikan kepada siapa saja yang mau menerima dan mengakui iman Kristen. Yang
merima pelajaran disebut katekumen (pelajar sidi). Dengan mengikuti katekisasi akan mulai
mengerti apa artinya menjadi Kristen. Disamping itu, mereka juga diberi kesempatan untuk
mendengar tentang jalan keselamatan dalam dan oleh Yesus Kristus serta diajak mengikuti jalan
itu.
3. Tujuan Katekisasi.
Pada dasarnya tujuan Ketekisasi Sidi bukanlah menjadikan mereka menjadi Kristen sebab mereka
sudah Kristen melalui Baptisan Kudus. Mereka di angkat menjadi Anak Allah dan menjadi pewaris
Kerajaan Allah. Namun tidak bisa kita pungkiri bahwa banyak dari mereka tidak menghayati
dengan benar kasih Tuhan Yesus Kristus ketika mereka semakin besar. Itu tidaklah benar. Oleh
karena itu, gereja perlu menuntun dan mengajari mereka supaya mereka tidak meninggalkan kasih
Tuhan Yesus. Berangkat dari situ mereka perlu belajar mengaku iman untuk membuat mereka
semakin dewasa di dalam iman dengan:
a. Memeperkenalkan kepada para pelajar sidi, bahwa Allah adalah Allah yang Mahakuasa yang
menciptakan serta memelihara seluruh ciptaan. Jesus Kristus adalah Juruselamat yang
menyelamatkan manusia dari dosanya. Roh Kudus ialah yang memanggil, menetapkan dan
menguduskan hati mempercyai Allah.
b. Kedudukan pelajar sidi di dalam gereja adalah sebagai anggota jemaat dan mereka harus
mengetahui tanggungjawabnya kepada Allah dan kepada sesama manusia dan kepada dirinya
sendiri.
c. Membimbing mereka supaya tahu mengasihi Allah dan sesama manusia seperti Allah
mengasihi mengasihi pelajar sidi.
d. Mengetahui dosa dan pentingnya mengakui dosa dan bertobat.
e. Membimbing mereka supaya mau belajar dan mengimani Firman Tuhan. Dan melalui itu
mereka terpanggil mengikuti persekutuan dan ibadah minggu dan menuruti Allah di segala
pekerjaan di tengah-tengah masyarakat, keluarga dan gerejanya.
f. Membimbing mereka supaya semakin dewasa di dalam iman dan dari dirinya sendiri mengaku
iman percaya dan mengenal panggilan Allah untuk mempersembahkan dirinya sebagai
persembahan yang kudus di hadapan Allah (Roma 12:1).
II. Alkitab.
1. Sumber pengetahuan tentang Allah
36 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
Tidak seorang bisa memberi tahu apa yang Allah ingin kita percayai dan lakukan selain Allah
sendiri. “...... tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah.”
(1Kor. 2:9-11).
Karena itu sumber pengetahuan kita tentang Allah dan kehendakNya bagi kita tidak lain adalah
Firman Allah sendiri. "Bukankah suatu bangsa patut meminta petunjuk kepada allahnya? Atau
haruskah mereka meminta petunjuk kepada orang-orang mati bagi orang-orang hidup?“
"Carilah pengajaran dan kesaksian!" Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu,
maka baginya tidak terbit fajar.” (Yes. 8:19-20).
Firman Allah harus menjadi norma dan kriteria untuk menilai pengajaran dan pengajar.
"Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan
mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.“ (Yoh. 8:31-32). Jika ada
orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah. (1
Ptr. 4:11).
2. Firman Allah perlu diungkapkan dalam bahasa manusia
• Sama seperti kita menyampaikan pikiran kita kepada seseorang harus dilakukan dengan
bahasa yang dipahaminya.
• Firman Allah bekerja tidak seperti mantera dukun yang tidak perlu dimengerti, tapi FA harus
dipelajari dan diketahui apa maksudnya.
• Karena itu dalam menggali Alkitab kita harus menggunakan pengetahuan bahasa dan tata
bahasa, serta kecakapan pikiran untuk menangkap pengertian dan makna bacaan apa yang kita
baca.
• Hal itu bukan berarti kita menerima apa yang sejalan dan menolak apa yang tidak sejalan
dengan pandangan pribadi kita. Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap
kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami
menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus, (2 Kor. 10:5), Ul. 4:2; 2 Kor.
2:11.
• Jadi, kita seharusnya tidak “mengoreksi” Alkitab menurut ide dan kesimpulan logis kita
terhadap Alkitab, melainkan mengoreksi pemikiran dan ide-ide kita menurut Alkitab.
5. PEMBAGIAN ALKITAB
• Alkitab dibagi menjadi dua bagian besar, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama
berisi 39 kitab, yang ditulis pada waktu yang berbeda dalam kurun waktu kurang lebih sejak
tahun 1500 sampai 400 SM. Tema utamanya adalah: keselamatan yang dijanjikan dalam diri
Mesias. Perjanjian Baru terdiri dari 27 kitab, yang ditulis pada paruh abad pertama Masehi.
Tema utamanya adalah: keselamatan yang digenapi oleh Kristus.
• Pembagian lain yang tepat dilakukan sesuai dengan sifat umum berbagai kitab. PL dibagi
menjadi: a) Pentateukh atau Kelima Kitab Musa; b) Kitab sejarah, yaitu dari Yosua sampai Ester;
c) Kitab ibadah atau syair, yaitu dari kitab Ayub sampai Kidung Agung; d) Kitab nubuat, yaitu
dari Yesaya sampai Maleakhi. Dalam PB ada a) Kitab sejarah, yaitu keempat Injil dan Kisah Para
Rasul; b) Kitab pengajaran, yaitu Surat-surat para Rasul; c) Kitab nubuat, yaitu Wahyu Yohanes.
6. TUJUAN ALKITAB
1. Tiga tujuan. – Allah memberikan FirmanNya kepada manusia dengan tujuan yang jelas, yaitu, a)
menyelamatkan manusia dari dosa dan kutukan melalui iman kepada Kristus; b) mengajarkan
dan mendidik anak-anakNya dalam kesucian hidup; c) membesarkan kemuliaanNya.
– Tergerak oleh belas kasihanNya yang tak terbatas, Allah memutuskan untuk menyelamatkan
manusia berdosa dari akibat pelanggarannya yang mengerikan dan mengembalikan manusia
untuk bersekutu penuh sukacita dengan Allah. Untuk itu Allah tidak hanya menebus manusia
melalui kematian PutraNya (Rm. 5:8-9), melainkan juga memberikan Kitab Suci untuk.... (2
Tim. 3:15; Yoh. 5:39; Yoh. 20:31).
– Tujuan Alkitab yang kedua adalah mengajar dan mendidik orang yang beriman kepada
Kristus untuk melayani Allah dengan kesalehan dan kesucian yang murni. Yesus mendoakan
para muridNya bahwa “Allah akan menguduskan mereka melalui kebenaranMu” (Yoh. 17:17;
Mzm. 119:105; 2 Tim. 3:16-17).
– Kedua tujuan ini berpuncak pada Kemuliaan Allah. Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia
berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani,
baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah
38 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan
kuasa sampai selama-lamanya! Amin. (1 Ptr. 4:11)
2. Tidak ada kitab lain yang dapat memenuhi tujuan ini, karena tidak ada kitab lain di dunia yang dapat
memberi kita informasi yang dapat dipercaya mengenai tujuan tersebut. (Mat. 15:9). Tujuan
keselamatan yang diperlihatkan Alkitab, menjadikan kitab ini berbeda dengan seluruh kitab lain
yang disebut kitab suci di dunia. Alkitab mengajarkan bahwa Allah menyelamatkan manusia
melalui anugerah Kristus oleh iman. Sungguh rencana yang tidak terpikirkan oleh kecerdasan
manusia; ini menjadikan Alkitab sebagai wahyu Allah (1 Kor. 2: 7-10)
3. Alkitab adalah sebuah kesatuan yang semua bagian, pernyataan, ajaran, perintah dan janjiNya,
langsung atau tidak, menunjang tujuan pengajaran manusia untuk bisa diselamatkan melalui iman
kepada Juruselamat, dan cara hidup sebagian anak-anak Allah di dunia ini demi kemuliaan Tuhan.
Untuk tujuan inilah Firman Allah sebenarnya dugunakan (Yoh. 5: 39); menggunakannya untuk
tujuan lain berarti menyebut nama Allah dengan sia-sia (Kel. 20:7)
7. PENGGUNAAN ALKITAB
1. Semua manusia seharusnya menggunakan Alkitab. Jika tidak dikenal atau digunakan, Alkitab
sama sekali tidak menolong manusia. Penggunaan Alkitab tidak dibatasi pada kaum imam, tetapi
semua menusia boleh dan seharusnya membaca dan mempelajari Firman Allah. Ketika Kristus
berkata: “Selidikilah Kitab Suci” Ia menyerahkan Alkitab ke tangan semua pria, perempuan dan
anak-anak. Kitab Surat-surat dialamatkan kepada dan dibaca semua umat (Rm. 1:7; Kol. 4:16; 1
Tes. 5:27), termasuk anak-anak (1 Yoh. 2:13, 14; 2 Tim. 3:15).
2. Bagaimana menggunakan Alkitab.
– Kita harus mendengar Firman Allah (Luk. 11:28; Mat. 17:5; Luk. 10:16)
– Kita harus membaca dan mempelajari Firman Allah. (Yoh. 5:39). Membaca dengan penuh
perhatian dan berusaha keras mengingat apa yang dibaca (Mat. 24:15)
– Kita harus merenungkan apa yang telah kita pelajari (Yos. 1:8; Ul. 6:6; Luk. 2:19). Ini berarti
merenungkan nas-nas Alkitab dan kebenarannya semakin memungkinkan mengaliri jiwa
dan meresapi hati kita
– Firman Allah harus diterima sebagai kebenaran dan dipercayai (Yes. 53:1; Mrk. 1:15; Yoh.
4:50). Jangan mengkritik, tetapi terima dan percayailah Firman Allah
– Kita harus mengamalkan Firman Allah dalam kehidupan kita (Yos. 1:8; Mat. 28:20). Kitab
suci kita pelajari tidak hanya untuk mengetahui isinya secara intelektual, melainkan
mengamalkannya, baik di dalam hati maupun kehidupan
– Kita harus mengajarkan firman Allah kepada orang lain (Ul. 6:7; Mzm. 78:5; Mrk. 16:15; Kol.
4: 16). Setiap orang yang memiliki dan mengetahui kebenaran Allah harus mengajarkannya
kepada orang yang tidak memiliki dan mengetahuinya
3. Ragam penggunaan Alkitab. Alkitab digunakan untuk ajaran, teguran, pembetulan, mendidik dalam
kebenaran (2 Tim. 3:16), dan untuk menghibur (Rm. 15:4).
– Untuk ajaran (dokrin). Semua ajaran gereja milik Allah harus diambil dari Kitab milik Allah,
dan semua bagian-bagiannya sesuai dengan Alkitab. Jika demikian kita akan mengetahui
dan memiliki kebenaran (Yoh. 8:31-32).
– Untuk teguran. Untuk mengenali kesalahan, kesalahan itu harus diuji dengan firman Allah
(1 Yoh. 4:1; Yes. 8:20). Ajaran yang salah tidak bisa dibuktikan salah menurut dengan
argumen yang berasal dari nalar dan ilmu pengetahuan manusia. Dengan ajaran yang benar
kita harus menasehati dan meyakinkan para penentangnya (Tit. 1:9)
– Untuk pembetulan. Meskipun kita adalah anak-anak Allah oleh iman kepada Kristus, di
dalam diri kita masih ada Adam lama dengan segala nafsunya yang menyesatkan (Ef. 4:22).
Alkitab harus digunakan, sehingga kita tahu apakah hidup kita perlu dibetulkan dan
diperbaiki, sehingga kita tidak menjadi sama dengan dunia ini (Rm. 12:1-2), agar kita
menolak kefasikan (tit. 2:12), serta menanggalkan dan menekan Adam lama kita.
– Untuk mendidik, mengajar dalam kebenaran. Orang Kristen mengasihi Allah, dan mau
melayaniNya (Mzm. 110:3). Tidak ada buku etika tulisan menusia yang sebanding dengan
Alkitab, yang tidak hanya mengajarkan moralitas tertinggi, melainkan juga memperlengkapi
kita dengan kemauan dan kekuatan untuk menaati perintahNya.
– Menghibur. Kita merasakan kesulitan di dunia ini tetapi dalam FirmanNya Allah menghibur
kita dengan jaminan perlindunganNya dan janji anugerahNya (Yoh. 16:33; Yer. 15:16; Yes.
40:1; Rm. 15:4).
39 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
– Penggunaan Alkitab yang keliru. Adalah sebuah kesalahan dan penggunaan yang salah atas
Alkitab jika kita mengutip Kitab Suci untuk mempertahankan ajaran yang salah dan
kehidupan yang jahat. Iblis salah mengutip Kitab Suci (Mat. 4:6). Menggunakan Alkitab
dengan semacam tahayul, mengutip sejumlah nas dan cerita-cerita Alkitab “sekedar supaya
lucu” dan menghibur orang lain, adalah penyalahgunaan Firman Allah yang sangat salah.
“Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan” (Kel. 20:7).
40 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
Bahan Ajar (Berupa Acuan)
DASAR TITAH
1. Pengertian dan Tujuan Hukum Taurat
Taurat berasal dari kata Ibrani “torah” artinya intruksi atau perintah. Hukum Taurat berarti
interuksi atau perintah Allah Pengertian Hukum Taurat yaitu kesepuluh Hukum yang diterima
oleh Musa di Gunung Sinai sebagai perintah Allah untuk dilakukan bangsa Israel sebagai bangsa
pilihan Allah. Allah memanggil Musa ke Gunung Sinai dan memerintahkan supaya Musa memimpin
bangsa Israel keluar dari Mesir menuju Tanah Kanan. Kesepuluh Hukum Allah itu merupakan
perjanjian Allah dengan bangsa Israel. Bangsa Israel adalah umat pilihan yang dipanggil oleh Allah.
Maksud pemberian Hukum Taurat itu bagi Israel supaya bangsa Israel dipersiapkan untuk masuk
ke tanah perjanjian sebagai bangsa yang patuh pada perintah Allah. Adapun tujuan Allah
memberikan Hukum Taurat adalah
a. Agar bangsa Israel memuliakn Allah yang Maha Kuasa dan Maha Kudus
b. Agar bangsa Israel mempunyai pedoman untuk hidup benar dihadapan Tuhan dan sesamanya
c. Agar bangsa Israel hidup secara teratur dihadapan Tuhan dan sesamanya
d. Agar bangsa Israel hidup dalam Kasih terhadap Allah dan sesamanya.
41 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
c. Hukum ke-7 mengatakan bahwa kita harus memelihara kesetiaan dan kesucian dalam
keluarga. Terutama hubungan ayah dan ibu, suami dan istri serta hubungan antara orang
dan anak.
d. Hukum ke-8 mengatakan bahwa kita tidak boleh mengambil atau memakai barang yang
bukan milik kita tanpa seizin pemiliknya
e. Hukum ke 9 mengatakan bahwa kita tidak boleh menfitnah atau mengatakan sesuatu yang
tidak benar tentang orang lain
f. Hukum ke-10 mengatakan bahwa kita harus belajar menerima dan mengucap syukur atas
segala sesuatu yang tuhan berikan kepada kita.
Titah Keempat: Ingat dan kuduskanlah hari sabat, enam hari lamanya engkau bekerja dan melakukan
segala pekerjaaanmu.
42 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )