Anda di halaman 1dari 42

BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI

(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


1.1.-1.3 TOPIK PERTEMUAN (1) ARTI DAN TUJUAN KATEKISASI DI HKBP
TUJUAN PERTEMUAN PELAJAR SIDI DIHARAPKAN MAMPU MAMPU MEMAHAMI DAN
MENGHAYATI ARTI DAN TUJUAN KATEKISASI SIDI
DESKRIPSI A: Katekisasi Sidi dan Tujuan Katekisasi Sidi di HKBP
(ASPEK, RUANG RL: Pengertian Katekisasi Sidi, Ruang Lingkup Katekisasi Sidi
LINGKUP, RELEVANSI) dan Tujuan Pelaksanaan Sidi
R: Pelajar Sidi mampu memahami dan menjelaskan arti dan
tujuan pelajaran Sidi
MATERI AJAR  Ulangan 6: 4 – 19, Matius 28: 19 – 20, Markus 10: 14,
(standart minimal)  Alkitab, Agenda, Buku Ende, Katekhismus, Konfessie,
RPP, Almanak, Padan Narobi Napinajempek, Padan na
Imbaru Na pinajempek.
ALAT/PROSEDUR 1) Diawali dengan menanyakan kepada peserta apa gunanya
Sidi menurut peserta sidi
2) Pengajar Menjelaskan topik Pengertian katekisasi Sidi, ruang
lingkup katekisasi Sidi dan Tujuan pelaksanaan Sidi.
3) Tanya Jawab
4) Pengajar Menyimpulkan
5) Memberikan Tugas
TUGAS DAN LATIHAN Peserta menuliskan 1 cerita pengalaman pribadi
VOLUME Pertemuan 1: Pengertian Katekisasi Sidi
Pertemuan 2: Ruang lingkup Katekisasi Sidi
Pertemuan 3: Tujuan Ketekisasi Sidi
A: Aspek; RL: Ruang Lingkup; R: Relevansi

BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI


(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


2.1.-2.4 TOPIK PERTEMUAN ALKITAB
TUJUAN PERTEMUAN Pelajar Sidi Diharapkan memahami (kognisi), menghayati dan
merasakan (afeksi), melakukan (psikomotorik), bahwa Alkitab
sebagai tempat tertulisnya firman Allah yang menjadi pedoman
hidup orang percaya.
DESKRIPSI A: Alkitab sebagai pedoman orang percaya.
(ASPEK, RUANG RL: Pengantar Terhadap Alkitab, Alkitab dan Manfaatnya Bagi
LINGKUP, RELEVANSI) orang percaya, Pengantar Perjanjian Lama, Pengantar Perjanjian
Baru
R: Pelajar Sidi mampu menjelaskan Alkitab sebagai pedoman
hidup orang percaya.
MATERI AJAR  2 Tim. 3:16; 2 Ptr. 1:19-21
(standart minimal)  Alkitab, Agenda, Buku Ende, Katekhismus, Konfessie,
RPP, Almanak, Padan Narobi Napinajempek, Padan na
Imbaru Na pinajempek.
ALAT/PROSEDUR 1) Diawali dengan menanyakan kepada peserta apa Alkitab
menurut peserta sidi
2) Pengajar Menjelaskan topik Pengantar terhadap Alkitab,
Alkitab dan manfaatnya bagi orang percaya, pengantar
Perjanjian Lama, pengantar Perjanjian Baru.
3) Tanya Jawab
4) Pengajar Menyimpulkan
5) Memberikan Tugas
TUGAS DAN LATIHAN  Memilih dan membaca dari salah satu perikop ini:
Ulangan 6: 4 – 9; Amsal 8: 12 – 21; 1 Korintus 13: 1 – 13;
Yohanes 15: 1 – 17
 Menuliskan pengalaman mereka dari perikop yang
dipilih.
VOLUME Pertemuan 1: Pengantar terhadap Alkitab
Pertemuan 2: Alkitab dan Manfaatnya bagi orang percaya
Pertemuan 3: Pengantar Perjanjian Lama
Pertemuan 4: Pengantar Perjanjian Baru

A: Aspek; RL: Ruang Lingkup; R: Relevansi

1|Page (Buku Katekisasi Sidi)


BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


3.1.-3.6 TOPIK PERTEMUAN PENGETAHUAN ISI ALKITAB PERJANJIAN LAMA
TUJUAN PERTEMUAN Pelajar Sidi dapat memahami (kognisi), menghayati (afeksi),
melakukan (psikomotorik) firman Allah dalam Perjanjian Lama
DESKRIPSI A: Penciptaan dan Pemanggilan Bapa Leluhur Israel.
(ASPEK, RUANG RL: Menjelaskan Penciptaan Dan Tanggung Jawab Manusia,
LINGKUP, RELEVANSI) Kejatuhan manusia Ke Dalam Dosa, Air Bah dan Nuh,
Pemanggilan Bapa Leluhur Israel, Yakub Dan Keduabelas
Anaknya, Yusuf dan Israel di Mesir.
R: Pelajar Sidi mampu menjelaskan makna Penciptaan Dan
Tanggung Jawab Manusia, Kejatuhan manusia Ke Dalam Dosa,
Air Bah dan Nuh, Pemanggilan Bapa Leluhur Israel, Yakub Dan
Keduabelas Anaknya, Yusuf dan Israel di Mesir dalam kehidupan
masa kini.
MATERI AJAR  Alkitab, Agenda, Buku Ende, Katekhismus, Konfessie,
(standart minimal) RPP, Almanak, Padan Narobi Napinajempek, Padan na
Imbaru Na pinajempek.
ALAT/PROSEDUR 1) Diawali dengan menanyakan kepada peserta apa Penciptaan
dan Pemanggilan Bapa Leluhur Israel menurut mereka.
2) Pengajar Menjelaskan topik: Penciptaan Dan Tanggung Jawab
Manusia, Kejatuhan manusia Ke Dalam Dosa, Air Bah dan
Nuh, Pemanggilan Bapa Leluhur Israel, Yakub Dan
Keduabelas Anaknya, Yusuf dan Israel di Mesir..
3) Tanya Jawab
4) Pengajar Menyimpulkan
5) Memberikan Tugas
TUGAS DAN LATIHAN

VOLUME Pertemuan 1: Penciptaan dan Tanggungjawab Manusia.


Pertemuan 2: Kejatuhan Manusia Ke Dalam Dosa.
Pertemuan 3: Air Bah Dan Nuh.
Pertemuan 4: Pemanggilan Bapa Leluhur Israel.
Pertemuan 5: Yakub Dan Keduabelas Anaknya.
Pertemuan 6: Yusuf dan Israel di Mesir.
A: Aspek; RL: Ruang Lingkup; R: Relevansi

BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI


(STANDART MINIMAL)
NOMOR PEDOMAN PENJELASAN
3.7. TOPIK PERTEMUAN PEMANGGILAN MUSA DAN PEMBEBASAN
TUJUAN Pelajar Sidi mengenal sosok Musa yang dipakai
PERTEMUAN Tuhan memimpin dan membebasan umatnya dari
DESKRIPSI perhambaan
A: mesir. dari membebaskan umatnya
Allah menolong
(ASPEK, RUANG melalui Musa.
LINGKUP,
RELEVANSI) RL: Kelahiran, Pendidikan, dan Pemanggilan Musa.

R: Seperti halnya kepada Musa, memampukan orang


percaya untuk alat kemulian-Nya.
MATERI AJAR Keluaran 2-14
(standart minimal)

2|Page (Buku Katekisasi Sidi)


ALAT/PROSEDUR 1) Menanyakan kepada pelajar sidi tentang Musa.

2) - Pengajar Menjelaskan pemanggilan Allah


atas musa untuk memimpin dan membebaskan
Umat-Nya.

- Pengajar menjelaskan rasa tidak percaya diri


Musa dan janji penyertaan Musa Tuhan pada
Musa.

3) Tanya jawab.

1) Pengajar menyimpulkan.

TUGAS DAN 2) Memberikan


Peserta tugas. 1 referensi dari
didik menuliskan
LATIHAN pemanggilan Allah atas diri Musa.

VOLUME 1 Pertemuan (Minimal 90 Menit)

A: Aspek; RL: Ruang Lingkup; R: Relevansi

BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI


(STANDART MINIMAL)
NOMOR PEDOMAN PENJELASAN
3.8 TOPIK PERTEMUAN - PELAJARAN DAN PEMELIHARAAN TUHAN
(1) DIPADANG GURUN SINAI
- MUSA DAN KESEPULUH FIRMAN HUKUM
- DOSA MUSA DAN AKHIR KISAH GURUN SINAI
TUJUAN - Pelajar memahami pemeliharaan Tuhan atas
PERTEMUAN kehidupan umatnya.
- Menegtahui kesepuluh Hukum/titah Tuhan.
- Mengetahui dosa Musa
DESKRIPSI A: Pemeliharaan Tuhan atas umatnya, Hukum/
(ASPEK, RUANG Taurat Tuhan, dan dosa Musa.
LINGKUP, RL: Dari keluaran umat Israel, pemberian hokum
RELEVANSI) Tuhan hingga dosa Musa.
R: Mengimani pemeliharaan Tuhan atas umatnya
hingga selama-lamanya.

MATERI AJAR Keluaran 15-20; 24; 32;


(standart minimal) Bilangan 20; Ulangan 32:51-52.
ALAT/PROSEDUR 1) Menanyakan kepada pelajar sidi terhadap
pemeliharaan Tuhan atas Umatnya dan tentang
Hukum taurat Tuhan.
2) Pengajar Menjelaskan topik pertemuan.
3) Tanya jawab.
4) Pengajar menyimpulkan.
5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN - Peserta menuliskan pengalaman pribadi
LATIHAN tentang penyertaan dan pemeliharaan Tuhan
dalam kehidupannya.
- Peserta menyebutkan Hukum Taurat- 10.
VOLUME 1 Pertemuan (Minimal 90 Menit)

A: Aspek; RL: Ruang Lingkup; R: Relevansi


3|Page (Buku Katekisasi Sidi)
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


3.9 TOPIK PERTEMUAN (1) - ISRAEL MEMASUKI TANAH KANAAN.
- PEMBERIAN TANAH DAN HAK KETURUNAN
LEWI.
TUJUAN PERTEMUAN Pelajar sidi mengetahui sejarah umat Israel
memasuki tanah kanaan dibawah kepemimpinan
Musa
DESKRIPSI A: Tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan Tuhan
(ASPEK, RUANG kepada Israel.
LINGKUP, RELEVANSI)
RL: Mulai dari proses memasuki tanah kanaan
pembagian tanah dan taat keturunan Lewi sebagai
pelayan Tuhan dihadapannya.

R: mengimani janji Allah dan menjadi pelayan


Tuhan yang menjaga kekudusan hidup
MATERI AJAR dihadapannya di masa
Yosua 1-13; 14-18; Bil.kini.
18
(standart minimal)
ALAT/PROSEDUR 1) Pengajar Menjelaskan topik pertemuan.

2) Tanya jawab.

3) Pengajar menyimpulkan.

4) Memberikan tugas.

TUGAS DAN LATIHAN Peserta sidi mendalami pembacaan nats topik


pertemuan
VOLUME 1 Pertemuan (Minimal 90 Menit)

A: Aspek; RL: Ruang Lingkup; R: Relevansi

BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI


(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


3.10 TOPIK PERTEMUAN KEPEMIMPINAN HAKIM-HAKIM.
(1)

TUJUAN PERTEMUAN Pelajar sidi mengetahui hakim-hakim dalam PL,


Peranan dan kepemimpinanya.

DESKRIPSI A: Peranan dan kepemimpinan Hakim-hakim .


(ASPEK, RUANG
LINGKUP, RL: Keadaan zaman para hakim oleh kepemimpinan
RELEVANSI) para hakim.

R: Meneladani kepemimpinan para hakim dimasa


kini.
MATERI AJAR Kitab Hakim-Hakim
(standart minimal)

4|Page (Buku Katekisasi Sidi)


ALAT/PROSEDUR 1) Di awali dengan menanyakan kepada peserta
didik apa tugas seorang Hakim.

2) Pengajar Menjelaskan topik pertemuan.

3) Tanya jawab.

4) Pengajar menyimpulkan.

5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN LATIHAN Peserta menuliskan nama Hakim-hakim dalam PL
dan kepemimpinanya.

VOLUME 1 Pertemuan (Minimal 90 Menit)

A: Aspek; RL: Ruang Lingkup; R: Relevansi

BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI


(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


3.11 TOPIK PERTEMUAN PEMANGGILAN SAMUEL
(1)
TUJUAN PERTEMUAN Pelajar sidi mengenal dan meneladani Samuel sebagai
sosok orang percaya dan pelayan Tuhan.

DESKRIPSI A: Ketaatan Sameul, Pelayanan Samuel.


(ASPEK, RUANG
LINGKUP, RL: Pemanggilan Samuel serta kepemimpinanya sebagai
RELEVANSI) seoramg hakim.

R: Menjawab panggilan Allah pada masa kini.


MATERI AJAR 1 Samuel 3
(standart minimal)
ALAT/PROSEDUR 1) Menanya kepada peserta apa arti panggilan.

2) Pengajar menjelaskan topik pemanggilan Samuel.

3) Tanya jawab.

4) Pengajar menyimpulkan.

5) Memberikan tugas.

TUGAS DAN LATIHAN Peserta didik menuliskan, cerita pemanggilan Allah


dan hidupnya.

VOLUME 1 Pertemuan (Minimal 90 Menit)

A: Aspek; RL: Ruang Lingkup; R: Relevansi

5|Page (Buku Katekisasi Sidi)


BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


3.12 TOPIK PERTEMUAN MUNCULNYA KERAJAAN DI ISRAEL DAN KISAH SAUL.
(1)

TUJUAN PERTEMUAN Pelajar sidi mengetahui sejarah kerajaan Israel dan


kepemimpinan Saul.

DESKRIPSI A: Kerajaan Israel yang teokratis,


(ASPEK, RUANG kepemimpinan/pemerintah Saul yang anti teokrasi.
LINGKUP,
RELEVANSI) RL: Israel menjadi satu bangsa hingga Saul mejadi
Raja Israel.

R: Menjauhi kepemimpinan Saul pada masa kini.


MATERI AJAR 1 Samuel 8-15; 31.
(standart minimal)
ALAT/PROSEDUR 1) Di awali dengan menanyakan kepada peserta
didik bagaimana sejarah kerajaan Israel.

2) Pengajar menjelaskan munculnya kerajaan


Israel dan Kepemimpinannya.

3) Tanya jawab.

4) Pengajar menyimpulkan.

5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN LATIHAN Peserta didik menuliskan, pendapatnya tentang
kepemimpinan Raja Saul.

VOLUME 1 Pertemuan (Minimal 90 Menit)

A: Aspek; RL: Ruang Lingkup; R: Relevansi

BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI


(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


3.13 TOPIK PERTEMUAN KISAH DAUD.
(1)

TUJUAN PERTEMUAN Pelajar sidi mengetahui sejarah kerajaan Israel


dibawah kepemimpinan Daud.

DESKRIPSI A: Daud seorang raja yang teokratis, berkenan dihati


(ASPEK, RUANG Allah.
LINGKUP,
RELEVANSI) RL: Kepemimpinan Daud setelah Saul.

R: Meneladani kepemimpinan Daud dimasa kini.


MATERI AJAR 1 Samuel 16- 2 Samuel.
(standart minimal)

6|Page (Buku Katekisasi Sidi)


ALAT/PROSEDUR 1) Menanyakan peseta tentang sosok Raja Daud.

2) Pengajar menjelaskan Kisah Daud.

3) Tanya jawab.

4) Pengajar menyimpulkan.

5) Memberikan tugas.

TUGAS DAN LATIHAN Peserta didik menuliskan keteladanan Raja Daud


dalam memimpin kerajaan Israel.

VOLUME 1 Pertemuan (Minimal 90 Menit)

A: Aspek; RL: Ruang Lingkup; R: Relevansi

BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI


(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


3.1 TOPIK PERTEMUAN (1) HIKMAT SALOMO.
4

TUJUAN PERTEMUAN Pelajar sidi mengenal sosok raja Salomo sabagai


orang berhikmat.

DESKRIPSI A: Hikmat Salomo pada waktu memberikan


(ASPEK, RUANG keputusan.
LINGKUP, RELEVANSI)
RL: Kisah dua orang perempuan memperebutkan
seorang bayi hingga salomo member keputusan yang
bijaksana.
MATERI AJAR 1 Raja-raja 3; 4:29-34; 10:1-10,13; 2 Taw. 9:1-12.
(standart minimal)
ALAT/PROSEDUR 1) Menanyakan apa arti hikmat menurut peserta
didik.

2) Pengajar menjelaskan keberhikmatan Salomo.

3) Tanya jawab.

4) Pengajar menyimpulkan.

5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN LATIHAN Peserta didik menuliskan contoh berhikmat
dimasa kini.

VOLUME 1 Pertemuan (Minimal 90 Menit)

A: Aspek; RL: Ruang Lingkup; R: Relevansi

7|Page (Buku Katekisasi Sidi)


BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


3.15 TOPIK PERTEMUAN ISRAEL RAYA YANG TERPECAH DUA DAN
(1) KEJATUHANNYA.

TUJUAN PERTEMUAN Pelajar sidi mengetahui sejarah terpecahnya Israel


raya dan kejatuhannya.

DESKRIPSI A: Perpecahan dan kejatuhan akibat ketidaksetiaan


(ASPEK, RUANG dihadapan Tuhan.
LINGKUP,
RELEVANSI) RL: Mulai dari alasan perpecahan, peristiwa
perpecahan, dan pemimpin Israel yang tidak setia
pada Tuhan hingga menyebabkan kejatuhan.

R: Menjauhkan perpecahan dan kejatuhan dimasa


kini.
MATERI AJAR 1 Raja-raja 12:1-24; 2 Tawarikh 10: 1-19; 11:1-4.
(standart minimal)
ALAT/PROSEDUR 1) Di awali dengan menanyakan apa dampak
ketidaksetiaan.

2) Pengajar menjelaskan sejarah keterpecahan dan


kejatuhan Israel Raya.

3) Tanya jawab.

4) Pengajar menyimpulkan.

5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN LATIHAN Peserta berbagi pengalaman tentang pentingnya
memelihara kesatuan.

VOLUME 1 Pertemuan (Minimal 90 Menit)

A: Aspek; RL: Ruang Lingkup; R: Relevansi

BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI


(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


3.16 TOPIK PERTEMUAN - UMAT DALAM PEMBUANGAN.
(1) - KISAH DANIEL
- KISAH ESTER
TUJUAN PERTEMUAN - Pelajar sidi mengetahui dan memahami bahwa
pembuangan umat Israel karena keberdosaan
mereka dan sekaligus untuk menyucikan
Umatnya.
- Mengetahui kisah Daud dan Ester serta ketaatan
mereka kepada Allah dipembuangan.

8|Page (Buku Katekisasi Sidi)


DESKRIPSI A: Kesetiaan, Ketaatan kepada Allah.
(ASPEK, RUANG
LINGKUP, RL: Mulai dari Latar belakang umat Israel dihukum
RELEVANSI) Allah hingga kisah keberanian dan ketataan Daneil
dan Ester kepada Allah.

R: Bariman, Berani, dan taat seperti Daniel dan ester.

MATERI AJAR Kitab Daniel, Kitab Ester.


(standart minimal)
ALAT/PROSEDUR 1) Menanyakan kepada peserta mengapa umat
Isreal berada ditanah pembuangan.

2) Pengajar menjelaskan Topik pertemuan.

3) Tanya jawab.

4) Pengajar menyimpulkan.

5) Memberikan tugas.

TUGAS DAN LATIHAN Pelajar sidi menuliskan keteladanan iman Daniel


dan Ester.

VOLUME 1 Pertemuan (Minimal 90 Menit)

A: Aspek; RL: Ruang Lingkup; R: Relevansi

BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI


(STANDART MINIMAL)
NOMOR PEDOMAN PENJELASAN
3.17 TOPIK PERTEMUAN KEMBALI DARI PEMBUANGAN BABEL : PEMBANGUNAN
(1) EZRA DAN NEHEMIA .

TUJUAN PERTEMUAN Pelajar sidi mengetahui pembuangan kembali bait


suci di Yerusalem dibawah kepemimpinan Babel.
Ezra dan pembuangan tembok Yerusalem oleh
Nehemia setelah pembuangan.

DESKRIPSI A: Membangun kembali bait suci Allah sebagai


(ASPEK, RUANG ungkapan iman dan rasa syukur.
LINGKUP,
RELEVANSI) RL: Sejarah umat kembali ke Yerusalem hingga
pembuangan bait suci Allah dan tembok Yerusalem
oleh Ezra dan Nehemia.

R: Mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan.

MATERI AJAR Kitab Ezra, Kitab Nehemia.


(standart minimal)

9|Page (Buku Katekisasi Sidi)


ALAT/PROSEDUR 1) Menanyakan kepada peserta didik mengapa
penting membangun bait suci Allah dan tembok
Yerusalem.

2) Pengajar menjelaskan topik pertemuan.

3) Tanya jawab.

4) Pengajar menyimpulkan.

5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN LATIHAN Pelajar sidi menuliskan suasana kelepasan dari
pergumulan dan ungkapan Syukur.

VOLUME 1 Pertemuan (Minimal 90 Menit)

A: Aspek; RL: Ruang Lingkup; R: Relevansi

BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI


(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


3.1 TOPIK PERTEMUAN NABI ELIA DAN NABI ELISA
8 (1)

TUJUAN PERTEMUAN Pelajar sidi mengenal sosok Elia dan Elisa sebagai
nabi yang Taat.

DESKRIPSI A: Ketaatan Elia dan Elisa.


(ASPEK, RUANG
LINGKUP, RELEVANSI) RL: Dari kenabian Elia hingga Elisa menyakitinya.

R: Taat seperti Elia dan Elisa Pada masa kini.

MATERI AJAR 2 Raja-raja 1-8


(standart minimal)
ALAT/PROSEDUR 1) Menanyakan kepada peserta sidi tentang Arti
ketaatan .

2) Pengajar menjelaskan topik ketaatan Elia dan


Elisa.

3) Tanya jawab.

4) Pengajar menyimpulkan.

5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN LATIHAN Pelajar sidi menuliskan makna ketaatan kepada
Tuhan.

VOLUME 1 Pertemuan (Minimal 90 Menit)

A: Aspek; RL: Ruang Lingkup; R: Relevansi

10 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


3.1 TOPIK PERTEMUAN NABI-NABI BESAR (YESAYA, YEREMIA DAN YEHEZKIEL)
9 (1)
TUJUAN PERTEMUAN Pelajar sidi mengetahui nabi-nabi besar yang dipakai
Tuhan untuk menyuarakan suara kenabian pada
masanya dan masa depan.
DESKRIPSI A: Allah mengutus para nabi.
(ASPEK, RUANG
LINGKUP, RELEVANSI) RL: Dari pemanggilan nabi Yesaya, Yeremia, dan
yehzekiel hingga perannya sebagai nabi.

R: Kesediaan diutus Allah pada masa kini.

MATERI AJAR Kitab Yesaya, Yeremia dan Yehezkiel.


(standart minimal)
ALAT/PROSEDUR 1) Menanyakan kepada peserta sidi apa arti nabi .

2) Pengajar menjelaskan topik pertemuan.

3) Tanya jawab.

4) Pengajar menyimpulkan.

5) Memberikan tugas.

TUGAS DAN LATIHAN Pelajar sidi menuliskan tugas dan tanggung jawab
sebagai seorang nabi.

VOLUME 1 Pertemuan (Minimal 90 Menit)

A: Aspek; RL: Ruang Lingkup; R: Relevansi

BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI


(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


3.20 TOPIK PERTEMUAN NABI-NABI BESAR ( HOSEA, AMOS – MALEAKHI).
(1)
TUJUAN PERTEMUAN Pelajar sidi mengetahui nabi-nabi kecil yang dipakai
Tuhan untuk menyuarakan kebenaran dan keadilan
Allah pada masanya dan masa depan.
DESKRIPSI A: Allah mengutus para nabi.
(ASPEK, RUANG
LINGKUP, RL: Kedua belas nabi-nabi kecil.
RELEVANSI)
R: Kesediaan diutus Allah pada masa kini.

MATERI AJAR Kitab Hosea, Yoe, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum,
(standart minimal) Habakuk, Zepanya, Hagai, Zakharia, dan Maleakhi.

11 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
ALAT/PROSEDUR 1) Menanyakan kepada peserta sidi tentang nabi-
nabi kecil.

2) Pengajar menjelaskan topik pertemuan.

3) Tanya jawab.

4) Pengajar menyimpulkan.

5) Memberikan tugas.

TUGAS DAN LATIHAN Pelajar sidi menuliskan kekuasaan para nabi-nabi


kecil.
VOLUME 1 Pertemuan (Minimal 90 Menit)

A: Aspek; RL: Ruang Lingkup; R: Relevansi

BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI


(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


3.21 TOPIK PERTEMUAN SASTRA HIKMAT DAN FUNGSINYA BAGI UMAT ISRAEL
(1) (MAZMUR, AMSAL, KIDUNG AGUNG).
TUJUAN PERTEMUAN Pelajar sidi mengetahui karya sastra memuat
pelayanan-pelayanan hidup dan pengajaran-
pengajaran.
DESKRIPSI A: Hikmat orang percaya untuk mengerti kehendak
(ASPEK, RUANG Allah.
LINGKUP,
RELEVANSI) RL: Sastra Hikmat dan kitab mazmur, amsal dan
kidung agung.

MATERI AJAR R: Menjadi orang percaya dan berhikmat.


Mazmur 19:8; Amsal 4:7; 8:11; 10:31.
(standart minimal)
ALAT/PROSEDUR 1) Menanyakan kepada peserta sidi apa fungsi
berhikmat.

2) Pengajar menjelaskan topik sastra hikmat dan


fungsinya.

3) Tanya jawab.

4) Pengajar menyimpulkan.

5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN LATIHAN Pelajar sidi menuliskan 1 Puisi himat dari kitab
Mazmur, Amsal dan kidung agung.

VOLUME 1 Pertemuan (Minimal 90 Menit)

A: Aspek; RL: Ruang Lingkup; R: Relevansi

12 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


3.2 TOPIK PERTEMUAN KEJATUHAN UMAT ISRAEL DAN PENGHARAPAN
2 (1) MESIANIS.
TUJUAN PERTEMUAN Pelajar sidi lebih mengenal Allah melalui kejatuhan
umat Israel.

DESKRIPSI A: Pengharapan akan mesias ditengah penderitaan


(ASPEK, RUANG karena keberdosaan manusia.
LINGKUP, RELEVANSI)
RL: Mulai dari kejatuhan umat Israel hingga
pengharapan akan mesias.

R: Berpengharapan penuh kepada Allah dimasa kini.

MATERI AJAR
(standart minimal)
ALAT/PROSEDUR 1) Di awali dengan menanyakan peserta apa arti
pengharapan?.

2) Pengajar menjelaskan topik pertemuan.

3) Tanya jawab.

4) Pengajar menyimpulkan.

5) Memberikan tugas.

TUGAS DAN LATIHAN Pelajar sidi menceritakan pengalaman hidup


berpengharapan kepada Allah.

VOLUME 1 Pertemuan (Minimal 90 Menit)

A: Aspek; RL: Ruang Lingkup; R: Relevansi

BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI


(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


4.1 TOPIK PERTEMUAN SILSILAH DAN LAHIRNYA YESUS
(1)
TUJUAN PERTEMUAN Pelajar sidi mengetahui silsilah dan kelahiran Yesus.

DESKRIPSI A: Mengenal Yesus Kristus.


(ASPEK, RUANG
LINGKUP, RELEVANSI) RL: Mulai darim silsilah dan lahirnya Yesus Kristus.

R: Yesus Kristus yang lahir kedunia sebagai


Juruselamat dulu, kini dan selama-lamanya.

MATERI AJAR Matius 1-2; Lukas 3:1-7; Lukas 3:23-38.


(standart minimal)

13 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
ALAT/PROSEDUR 1) Menanyakan peserta sidi akan pengalaman
tentang Tuhan Yesus .

2) Pengajar menjelaskan silsilah dan kelahiran


Yesus.

3) Tanya jawab.

4) Pengajar menyimpulkan.

5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN LATIHAN Pelajar sidi menuliskan atau menjabarkan silsilah
Yesus.

VOLUME 1 Pertemuan (Minimal 90 Menit)

A: Aspek; RL: Ruang Lingkup; R: Relevansi

BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI


(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


4.2 TOPIK PERTEMUAN KESAKSIAN SIMEON DAN HANA.
(1)
TUJUAN PERTEMUAN Pelajar sidi meneladani iman percaya dan kesalehan
Simeon dan Hana.

DESKRIPSI A: Keberanian dan kesalehan Simeon dan Hana.


(ASPEK, RUANG
LINGKUP, RELEVANSI) RL: Kisah Simeon dan Hana hingga kelahiran anak
mereka di usia lanjut.

R: Beriman dan Saleh seperti Simeon dan Hana


dimasa kini.
MATERI AJAR Lukas 2:22-40.
(standart minimal)
ALAT/PROSEDUR 1) Menanyakan apa iman dan kesalehan bagi
peserta didik.

2) Pengajar menjelaskan topik keberanian dan


kesalehan Simeon dan Hana.

3) Tanya jawab.

4) Pengajar menyimpulkan.

5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN LATIHAN Pelajar sidi menuliskan referensi hidup dalam
kesalehan.

VOLUME 1 Pertemuan (Minimal 90 Menit)

A: Aspek; RL: Ruang Lingkup; R: Relevansi

14 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


4.3 TOPIK PERTEMUAN PELAYANAN TUHAN YESUS.
(1)
TUJUAN PERTEMUAN Pelajar sidi mengetahui dan mengenal Tuhan Yesus
yang melayani ditengah dunia.

DESKRIPSI A: Yesus datang kedunia untuk melayani.


(ASPEK, RUANG
LINGKUP, RELEVANSI) RL: Berbagai pelayanan Tuhan Yesus dalam kitab
Injil.

R: Melayani Tuhan dimasa kini.


MATERI AJAR Lukas 3:23; 4:18-19.
(standart minimal)
ALAT/PROSEDUR 1) Menanyakan peserta apa arti melayani.

2) Pengajar menjelaskan topik pelayanan Tuhan


Yesus.

3) Tanya jawab.

4) Pengajar menyimpulkan.

5) Memberikan tugas.

TUGAS DAN LATIHAN Peserta didik menuliskan Bentuk-bentuk


pelayanan Tuhan Yesus dalam kitab Injil.

VOLUME 1 Pertemuan (Minimal 90 Menit)

A: Aspek; RL: Ruang Lingkup; R: Relevansi

BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI


(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


4.4 TOPIK PERTEMUAN YESUS MEMANGGIL MURID-MURIDNYA.
(1)
TUJUAN PERTEMUAN Peserta didik mengetahui pemanggilan murid-murid
Tuhan Yesus.

DESKRIPSI A: Pemuridan.
(ASPEK, RUANG
LINGKUP, RELEVANSI) RL: Mulai dari pemanggilan murid-murid Yesus
hingga menjadi murid dan menjadi pelayan Tuhan .

R: Menjadi murid-murid Tuhan dimasa kini.

MATERI AJAR Matius 4:18-22; Markus 1: 16-20; Lukas 5:1-11.


(standart minimal)

15 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
ALAT/PROSEDUR 1) Di awali dengan menanyakan arti murid bagi
peserta didik.

2) Pengajar menjelaskan topik pertemuan Yesus


memanggil murid-muridnya.

3) Tanya jawab.

4) Pengajar menyimpulkan.

5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN LATIHAN Peserta didik menyebutkan nama-nama murid
Tuhan Yesus.

VOLUME 1 Pertemuan (Minimal 90 Menit)

A: Aspek; RL: Ruang Lingkup; R: Relevansi

BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI


(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


4.5 TOPIK PERTEMUAN YESUS MENGAJAR PERUMPAMAAN TENTANG
(1) KERAJAAN SORGA.
TUJUAN PERTEMUAN Peserta didik mengetahuii kerajaan sorga melalui
perumpamaan Yesus.

DESKRIPSI A: Memahami kerajaan sorga melalui perumpamaan


(ASPEK, RUANG Yesus.
LINGKUP, RELEVANSI)
RL: Perumpamaan-perumpamaan Yesus dan kitab
injil.

R: Melakukan ajaran Yesus tentang kerajaan sorga


MATERI AJAR Matius 13; Markus 4:1-20; Lukas 8:4-15.
(standart minimal)
ALAT/PROSEDUR 1) Secara berkelompok membaca 1 perumpamaan
Yesus dan menceritakannya dikelas.

2) Pengajar menjelaskan topik pertemuan hal


kerajaan sorga melalui perumpamaan-
perumpamaan Yesus.

3) Tanya jawab.

4) Pengajar menyimpulkan.

5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN LATIHAN Pelajar sidi menuliskan 1 perumpamaan Yesus dan
makna perumpamaan itu.

VOLUME 1 Pertemuan (Minimal 90 Menit)

A: Aspek; RL: Ruang Lingkup; R: Relevansi

16 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


4.6 TOPIK PERTEMUAN PENDALAMAN KHOTBAH DI BUKIT.
(1)
TUJUAN PERTEMUAN Peserta didik mengetahui dan memahami khotbah
dibukit.
DESKRIPSI A: Ucapan-ucapan bahagia berkat sorga kepada
(ASPEK, RUANG dunia.
LINGKUP, RELEVANSI)
RL: Masalah-masalah manusia dan jawaban Kristus
(Berbahagialah).

R: Menghayati khotbah dibukit; Berbahagia hanya


didalam Kristus.
MATERI AJAR Matius 5-7.
(standart minimal)
ALAT/PROSEDUR 1) Peserta didik menyebutkan isi khotbah dibukit.

2) Pengajar menjelaskan topik khotbah dibukit.

3) Tanya jawab.

4) Pengajar menyimpulkan.

5) Memberikan tugas.

TUGAS DAN LATIHAN Peserta didik menuliskan 1 referensi tentang


khotbah dibukit.

VOLUME 1 Pertemuan (Minimal 90 Menit)

A: Aspek; RL: Ruang Lingkup; R: Relevansi

BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI


(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


4.7 TOPIK PERTEMUAN YESUS GEMBALA YANG BAIK.
(1)
TUJUAN PERTEMUAN Pelajar sidi lebih mengenal Yesus adalah gembala
yang baik.

DESKRIPSI A: Gembala yang baik mengenal dombanya.


(ASPEK, RUANG
LINGKUP, RELEVANSI) RL: Gambaran seorang gembala yang baik, Yesus
sebagai gembala yang baik.

R: Meneladani Yesus sebagai gembala yang baik


dimasa kini.
MATERI AJAR Yohanes 10:1-21; Yehezkiel 34:11-16.
(standart minimal)

17 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
ALAT/PROSEDUR 1) Peserta didik menjelaskan arti gembala yang
baik.

2) Pengajar menjelaskan topik Yesus sebagai


gembala yang baik.

3) Tanya jawab.

4) Pengajar menyimpulkan.

5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN LATIHAN Peserta didik menuliskan 1 pengalaman pribadi
tentang Yesus sebagai gembala yang baik.

VOLUME 1 Pertemuan (Minimal 90 Menit)

A: Aspek; RL: Ruang Lingkup; R: Relevansi

BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI


(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


4.8 TOPIK PERTEMUAN MUJIZAT.
(1)
TUJUAN PERTEMUAN Pelajar sidi mengetahui kemahakuasaan Allah
melalui Mujizat-mujizatnya.

DESKRIPSI A: Allah yang berkuasa


(ASPEK, RUANG
LINGKUP, RELEVANSI) RL: Mujizat-mujizat Tuhan Yesus dalam kitab Injil

R : Mempercayai Allah berkuasa melakukan mujizat


dalam kehidupan kita di masa kini

MATERI AJAR Matius 4:23-25; 8:1-34; 9:1-8, 27-34; 12:9-15a.


(standart minimal)
ALAT/PROSEDUR 1) Secara berkelompok pelajar sidi menuliskan,
mujizat dalam kitab injil.

2) Pengajar menjelaskan topik mujizat-mujizat


Tuhan.

3) Tanya jawab.

4) Pengajar menyimpulkan.

5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN LATIHAN Pelajar sidi menuliskan 1 referensi iman tentang
Kuasa Tuhan dalam kehidupannya.

VOLUME 1 Pertemuan (Minimal 90 Menit)

A: Aspek; RL: Ruang Lingkup; R: Relevansi

18 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


RRRR
4.9 TOPIK PERTEMUAN HARI-HARI TERAKHIR YESUS DAN PERISTIWA
(1) GETSEMANE .
TUJUAN PERTEMUAN Peserta didik mengenal Yesus melakukan kehendak
Bapanya.

DESKRIPSI A: Pengorbanan Yesus demi keselamatan manusia


(ASPEK, RUANG berdosa.
LINGKUP, RELEVANSI)
RL: Mulai dari Yesus membasu kaki murid,
perjamuan malam, Yesus ditangkap dan diadil, dan
tujuh perkataan Yesus dikayu salib.

R: Mensyukuri anugerah Allah didalam Kristus Yesus.


MATERI AJAR Matius 26-28; Markus 14-15; Lukas 22-23; Yohanes
(standart minimal) 28-19.
ALAT/PROSEDUR 1) Di awali dengan menanyakan apa makna
pengorbanan Yesus bagi peserta didik?.

2) Pengajar menjelaskan topik pertemuan.

3) Tanya jawab.

4) Pengajar menyimpulkan.

5) Memberikan tugas.

TUGAS DAN LATIHAN Peserta didik menuliskan 1 referensi iman tentang


kasih Yesus kepada manusia.

VOLUME 1 Pertemuan (Minimal 90 Menit)

A: Aspek; RL: Ruang Lingkup; R: Relevansi

BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI


(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


4.1 TOPIK PERTEMUAN KEMATIAN DAN KEBANGKITAN YESUS.
0 (1)
TUJUAN PERTEMUAN Pelajar sidi memahami makna kematian dan
kebangkitan Yesus.

DESKRIPSI A: Keselamatan manusia melalui kematian dan


(ASPEK, RUANG kebangkitan Yesus.
LINGKUP, RELEVANSI)
RL: Mulai dari kematian dan hingga kebangkitan
Yesus.

R: Mengimani Yesus yang mati dan bangkit kembali


adalah Tuhan, Juruselamat manusia dan
menganugerahkan kehidupan yang baru.
MATERI AJAR Matius 28:1-10; Galatia 2:20a; 1 Korintus 15.
(standart minimal)
19 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
ALAT/PROSEDUR 1) Menanyakan makna kematian dan kebangkitan
Yesus bagi peserta didik.

2) Pengajar menjelaskan topik kematian dan


kebangkitan Yesus.

3) Tanya jawab.

4) Pengajar menyimpulkan.

5) Memberikan tugas.
TUGAS DAN LATIHAN Pelajar sidi menuliskan 1 referensi iman melalui
puisi tentang kasih Yesus kepada manusia.

VOLUME 1 Pertemuan (Minimal 90 Menit)

A: Aspek; RL: Ruang Lingkup; R: Relevansi

BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI


(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


5.1. TOPIK PERTEMUAN HUKUM TAURAT (1) DASA TITAH
TUJUAN PERTEMUAN Pelajar sidi mengetahui Hukum Taurat sebagai Dasa
Titah (Sepuluh Hukum) yang mengatur tatanan
hidup orang percaya dihadapan Tuhan
DESKRIPSI (ASPEK, A: Hukum Taurat yang diterima Musa di Sinai
RUANG LINGKUP DAN menjadi Dasa Titah dan hukum perjanjian yang harus
RELEVANSI) dilakukan oleh orang kristen
RL: 1. Menjelaskan mulai sejarahnya di mana Allah
memberikan Hukum Taurat kepada Musa di Gunung
Sinai
2. Dari Titah Pertama sampai Titah Kesepuluh dan
pengertiannya dalam kehidupan orang kristen
R: Melaksanakan Hukum Turat dalam kehidupan
orang percaya pada masa sekarang
MATERI AJAR (standart 1. Keluaran 20: 1-17, 24: 12, 31: 18, 34:1, Rom
minimal) 7: 1-25
2. Agenda HKBP, hal. 3-4
3. Katekhismus Martin Luther, hal. 3-8
4. RPP HKBP III (Rumang ni pangalaho na
maralo tu Patik ni Debata),hal 17-20
ALAT/ PROSEDUR 1. Pengajar sidi memulai pengajarannya
melalui gambar dua batu yang terpisah
yaitu dua Batu Loh yang menjelaskan
Hukum I-IV tentang Tuhan dan V-X
tentang manusia
2. Pengajar sidi mengajak peserta sidi
bersama-sama mengucapkan Titah
pertama sampai Titah kesepuluh
3. Pengajar sidi menyuruh peseta sidi untuk
menghafal Kesepuluh Titah sekitar 20
menit
4. Pengajar sidi mengundang peserta sidi
untuk mengucapkan kesepuluh Hukum
Taurat ( 25 % perwakilan laki-laki dan 25
% perwakilan perempuan)
5. Pengajar sidi menyimpulkan dari
pengajarannya termasuk evaluasi dari

20 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
penghapalan Hukum Taurat itu.
6. Pengajar sidi memberikan tugas
TUGAS DAN LATIHAN Peserta sidi menuliskan cerita Alkitab, di mana Allah
memberikan Hukum Taurat kepada Musa dan Israel
(Keluaran 19-20)
VOLUME PERTEMUAN Satu pertemuan (minimal 90 menit)

BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI


(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


5.2. TOPIK PERTEMUAN DASA TITAH (2) PENGERTIAN HUKUM TAURAT
TUJUAN PERTEMUAN Peserta sidi mengetahu tentang pengertian kesepuluh
Hukum Taurat supaya dapat dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari
DESKRIPSI (ASPEK, A: Pengertian kesepuluh Hukum Taurat menjadi
RUANG LINGKUP DAN panduan hidup bagi orang kristen
RELEVANSI) RL: 1. Dari pengertian Hukum Taurat I-X.
2. Rangkuman Hukum Taurat dan pengertiannya
R: Orang kristen menjadi pelaku Hukum Taurat pada
masa kini
MATERI AJAR 1. Katekhismus Martin Luther, hal. 3-8
2. Agenda Sikkola Minggu HKBP
3. RPP HKBP
ALAT/ PROSEDUR 1. Pengajar sidi memulai pengajaran dengan
mengingatkan pentingnya dihapal kesepuluh
Hukum Taurat karena hal itu untuk memandu
para peserta sidi memasuki pengertian
Kesepuluh Hukum Taurat
2. Pengajar sidi menjelaskan tentang pentingnya
pengertian Kesepuluh Hukum Taurat untuk
dihidupi oleh orang kristen sebagai panduan
hidup.
3. Pengajar sidi membuat metode cara
menghafal praktis sebab semua kata
pembukaan selalu dimulai, “Kita harus takut
serta kasih kepada Allah, sebab jangan....”. Juga
tidak harus semua dihafal tetapi
pengertiaannya yang dihidupi oleh orang
kristen
4. Pengajar sidi harus mengajarkan ketentuan
dasa titahNya itu dan pengertiannya sebab itu
menjadi rangkuman dari Kesepuluh Hukum
Taurat itu.
5. Pengajar sidi membuat evaluasi untuk
mengingatkan para peserta sidi sebelum
mengakhiri pelajaran
6. Pengajar sidi membuat tugas kepada peserta
sidi
TUGAS DAN LATIHAN Peserta sidi meringkas dari Alkitab tentang peristiwa
perjumpaan Allah dengan Musa di Gunung Sinai
dalam pemberian Hukum Taurat
VOLUME PERTEMUAN Satu pertemuan (minimal 90 menit )

21 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


6.1. TOPIK PERTEMUAN DOA
TUJUAN PERTEMUAN Pelajar sidi dapat mengetahui arti,manfaat dan
kuasa doa orang kristen dalam hubungannya kepada
Tuhan.
DESKRIPSI: (ASPEK, RUANG A: Doa orang kristen menjadi alat komunikasi
LINGKUP DAN RELEVANSI) dengan Tuhan
RL: Mulai dari arti berdoa sampai kepada kuasa doa
bagi orang kristen
R: Orang kristen sekarang adalah orang yang
bahagia dan tangguh karena hasil dari doanya
MATERI AJAR 1. Matius 6: 9-13, 7: 7-12, I Tesaloni 5: 17,
Yakobus 5: 16 b, Kejadian 12-25
2. Buku Ende HKBP
3. Katekhismus Martin Luther
ALAT/ PROSEDUR 1. Pengajar sidi memulai pengajaran dari
berdoa dan sesudah berdoa pengajar sidi
bertanya kepada peserta sidi tentang
siapakah yang rajin berdoa? Apa
mamfaat doanya?
2. Pengajar sidi menerangkan fungsi dan
kauasa doa bagi orang kristen
3. Pengajar sidi menerangkan tokoh-tokoh
dari Alkitab yang doanya dikabulkan
misalnya Abraham, Elia, dll
4. Pengajar sidi membuat tugas tentang
Apa doa Abraham yang dikabulkan
Tuhan?
TUGAS DAN LATIHAN Pengajar sidi membuat tugas tentang meringkas
dari Alkitab, apa doa Abraham yang dikabulkan
Tuhan?
VOLUME PERTEMUAN Satu pertemuan (minimal 90 menit)

BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI


(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


6.2. TOPIK PERTEMUAN DOA YANG DIAJARKAN TUHAN YESUS
TUJUAN PERTEMUAN Peserta sidi dapat memahami tentang doa yang
diajarkan Tuhan kepada murid-muridNya
DESKRIPSI (ASPEK, RUANG A: Doa yang diajarkan Tuhan Yesus menjadi
LINGKUP DAN RELEVANSI) kehidupan bagi orang kristen
RL: Di mulai dari Doa Bapak Kami sampai
pengertiannya
R: Penghidupan Doa Bapak Kami bagi oang kristen
sekarang
MATERI AJAR 1. Katekhimus Martin Luther
2. Agenda Sikkla Minggu HKBP
3. Buku Parsiaran Marguru Malua
ALAT/PROSEDUR 1. Pengajar sidi memulai pertemuan dengan
mengucapkan secara serentak Doa Bapak
Kami.
2. Pengajar sidi menjelaskan apa arti Doa
Bapak Kami untuk dituliskan oleh peserta
sidi

22 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
3. Pengajar sidi menjelaskan makna Doa Bapak
Kami yang diajarkan Yesus pertama-tama
kepada murid-muridNya untuk dimaknai
dalam kehidupan orang kristen saat ini

TUGAS DAN LATIHAN 1. Pengajar sidi membuat pekerjaan rumah


(PR) untuk menghapal arti dari Doa Bapak
Kami
2. Mencacat doa-doa dalam katekhismu dan
menghapalnya minimal 5 doa itu
VOLUME PERTEMUAN Satu pertemuan (minimal 90 menit)

BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI


(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


7.1. TOPIK PERTEMUAN PENGAKUAN IMAN
TUJUAN PERTEMUAN 1. Peserta sidi mengetahui tentang
latarbelakang dan mamfaat rumusan
pengakuan iman
2. Memahami dan menghafal Pengakuan Iman
asuli
DESKRIPSI (ASPEK, RUANG A: Pengakuan Iman Rasuli bagi orang kristen
LINGKUP DAN RELEVANSI) menjadi pegangan hidup untuk bersaksi tentang
Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus
RL: Di mulai dari memahami latarbelakang sampai
penghafalan Pengakuan Iman Rasuli
R: Orang kristen sekarang menjadi benar-benar
orang yang beriman
MATERI AJAR 1. Ul 6: 4-9, II Kor 4: 13, I Tim 4: 2, I Petrus 3:
15
2. Katekhisasi Martin Luther
3. Agenda HKBP
4. Buku Dogmatika Masa Kini
5. Buku Iman Kristen
ALAT/PROSEDUR 1. Pengajar sidi memulai pertemuan dengan
menjelaskan apa arti mengaku
2. Pengajar sidi mengajarkan latar belakang
Pengakuan Iman Rasuli dimulai dari
perkatan Yosua, “Pilihlah hari ini kepada
siapakah kamu beribadah? Tetapi aku
dengan seisi rumahku kami akan beribah
pada Tuhan” (Yos 24: 15)
3. Pengajar sidi mengajarkan sejarah
Pengakuan Iman Rasuli atas lahirnya gereja
di dunia yang percaya dan mengaku Allah
sebagai pencipta, Yesus Kristus sebagai
penebus dan Roh Kudus pengajar dan
pengarah manusia selama di dunia ini
4. Pengajar sidi membuat peserta sidi untuk
diskusi tentang pemahaman orang kristen
tentang Pengakuan Iman Rasuli
5. Pengajar sidi membuat tugas untuk
menghafalkan kembali Pengakuan Iman
Rasuli
6. Evaluasi hafalan
Tugas dan Latihan Peserta sidi meringkas salah satu tokoh orang
percaya dalam Alkitab
VOLUME PERTEMUAN Sekali pertemuan (minimal 90 menit)

23 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


7.2 TOPIK PERTEMUAN MEMAHAMI SEKILAS TENTANG PENGAKUAN IMAN
DALAM KONFESI HKBP
TUJUAN PERTEMUAN Peserta sidi menjadi orang yang percaya pada Allah,
Yesus Kristus dan Roh Kudus
DESKRIPSI ( ASPEK, A: Orang Kristen secara khusus jemaat HKBP
RUANG RINGKUP DAN memahami tentang iman kepercayaannya kepada
RELEVANSI) Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus dan
menapaki zaman dan tehnologi semakin canggih
RL: Dimulai dari sejarah berdirinya Konfessie HKBP
dan pengakuan iman HKBP yang telah dirumuskan
ke delapan belas pasal.
R: HKBP sekarang menjadi gereja yang visioner
dalam menghadapi tantangan zaman dan tehnologi
MATERI AJAR 1. Alkitab
2. Konfessie HKBP
3. Buku Ende HKBP
4. RPP HKBP
5. Padan Narobi dohot Padan Naimbaru
dipajempet
6. Almanak HKBP
ALAT/PROSEDUR 1. Pengajar sidi memulai pertemuan dengan
memperkenalkan Buku Confessie HKBP
yang telah diterjemahkan ke dalam tiga
bahasa
2. Pengajar sidi menjelaskan kapan lahirnya
confessie HKBP dan diperbaharui tahun?
3. Pengajar sidi harus menjelaskan kenapa
lahir confessie HKBP? Tantangan apa yang
harus dijawab?
4. Pengajar sidi harus menjelaskan pengakuan
iman HKBP terhadap 18 rumusan untuk
menjawab tantangan zaman dan tehnologi
sekarang dan pada masa yang akan datang
5. Pengajar sidi membuat diskusi kelompok
untuk memahami ke 18 rumusan Pengakuan
Iman HKBP
6. Evaluasi sebagai hasil diskusi
TUGAS DAN LATIHAN Mencatat dokumen Pengakuan Iman HKBP tahun
1951 dan perubahannya sesudah tahun 1996
VOLUME PERTEMUAN Satu pertemuan (minimal 90 menit)

24 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


8.1. TOPIK PERTEMUAN SAKRAMEN
TUJUAN Peserta sidi mengerti tentang arti, fungsi dan
mamfaat sakramen bagi orang kristen
DESKRIPSI ( ASPEK, A: Orang kristen memahami tentang sakramen bagi
RUANG RINGKUP DAN orang kristen
RELEVANSI) RL: Dimulai dari pengertian sakramen sampai
sakramen sebagai keselamatan, tanda dan materai
dari Allah
R: Orang kristen sekarang menjadi orang yang hidup
dalam sukacita dan mempunyai pengharapan
MATERI AJAR 1. Alkitab
2. Agenda HKBP
3. Confessie HKBP
4. Buku Ende HKBP
5. Buku Dogmatika Masa Kini
6. Buku Iman Kristen
ALAT/PROSEDUR 1. Pengajar sidi memulai pengajaran dari
menjelaskan arti sakramen bagi orang
kristen
2. Pengajar sidi mejelaskan tentang mamfaat
sakramen bagi orang kristen
3. Pengajar sidi menjelaskan pemahaman
sakramen bagi orang kristen dan
perbandingannya dengan dogma Gereja
Katolik
4. Pengajar sidi menjelaskan sakramen
menjadi keselamatan, tanda dan materai
dari Allah
5. Pengajar sidi mengajarkan pembagian
sakramen hanya dua bagi Gereja Protestan
6. Evluasi tentang penjelasan di akhir
pertemuan
7. Pengajar sidi membuat tugas bagi peserta
sidi
TUGAS DAN LATIHAN Jelaskan dengan singkat arti dan mamfaat sakramen
bagi orang krsiten
VOLUME Satu pertemuan (minimal 90 menit)

25 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


8.2. TOPIK PERTEMUAN SAKRAMEN-BAPTISAN KUDUS
TUJUAN Peserta sidi mengerti tentang apa itu baptisan kudus
bagi orang kristen
DESKRIPSI ( ASPEK, A: Orang kristen memahami tentang baptisan kudus
RUANG LINGKUP DAN RL: Dimulai dari pengertian baptisan, baptisan
RELEVANSI) orang Yahudi sampai pada baptisan anak dan
baptisan dewasa bagi orang kristen
R: Orang kristen sekarang menjadi orang yang
merdeka dari perhambaan dunia.

MATERI AJAR 1. Alkitab


2. Agaenda HKBP
3. Buku Ende HKBP
4. Confessie
5. RPP HKBP
6. Buku Dogmatika Masa Kini
7. Buku Iman Kristen
ALAT/PROSEDUR 1. Pengajar sidi memulai pengajaran dari
pengertian baptisan kudus bagi orang
kristen
2. Pengajar sidi menjelaskan apa arti air yang
dipercikkan dalam baptisan kudus
3. Pengajar sidi menjelaskan sekilas tentang
baptisan orang Yahudi
4. Pengajar sidi menjelaskan arti baptisan
kudus bagi orang dewasa yang dibenamkan
ke dalam sungai
5. Pengajar sidi menjelaskan bahwa batisan
kudus menjadi penghapusan dosa bagi orang
kristen
6. Pengajar sidi mengajarkan fungsi baptisan
kudus bagi orang kristen untuk pembebasan
dan keselamatan untuk mendapatkan hidup
selama-lamanya
7. Evaluasi terhadap pengajaran dengan
bertanya ulang tentang apa yang telah
diajarkan pada hari itu
8. Membuat tugas unutk dikerjakan pada
minggu depan
TUGAS DAN LATIHAN Mencari dan mencatat ayat-ayat dalam Alkitab yang
berhubungan dengan Baptisan Kudus bagi orang
kristen
VOLUME PERTEMUAN Sekali pertemuan (minimal 90 menit)

26 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


8.3. TOPIK PERTEMUAN SAKRAMEN- PERJAMUAN KUDUS
TUJUAN Peserta sidi mengerti arti dan makna Perjamuan
Kudus bagi orang kristen
DESKRIPSI ( ASPEK, A: Orang kristen memahami tentang arti dan makna
RUANG LINGKUP DAN Perjamuan Kudus bagi orang kristen
RELEVANSI) RL: Pertemuan di mulai dari penjelasan arti
Perjamuan Kudus bagi orang kristen, arti roti dan
anggur dalam Perjamuan Kudus sampai pada makna
Perjamuan Kudus bagi orang kristen
R: Orang kristen sekarang menjadi orang-orang
yang telah dibebaskan dari dosa dan telah
mendapatkan kehidupan yang selama-lamanya
MATERI AJAR 1. Alkitab
2. Agenda HKBP tentang Perjamuan Kudus
3. Kathekrismus Martin Luther
4. Buku Ende HKBP
5. Confessie HKBP
6. RPP HKBP
7. Buku Dogmatika Masa Kini
8. Iman Krsiten
ALAT/PROSEDUR 1. Pengajar sidi memulai pengajaran dari
membawa gambar Tuhan Yesus yang
melakukan Perjamuan Kudus terhadap
murid-muridNya
2. Pengajar sidi menjelaskan arti Perjamuan
Kudus bagi orang kristen
3. Pengajar sidi mengajarkan tentang makna
roti dalam Perjamuan Kudus
4. Pengajar sidi menjelaskan makna anggur
dalam perjamuan kudus
5. Pengajar sidi mengajarkan makna
perjamuan kudus sehingga yang bisa
menerima perjamuan kudus oang-orang
yang sudah menerima peneguhan sdi bagi
orang kristen
6. Evaluasi sebelum mengakhiri pelajaran sidi
melalui metode memanggil ke depan 2-3
orang untuk menjelaskan kembali pelajaran
yang telah diterima pada hari itu
7. Membuat tugas untuk dikerjakan di rumah
oleh peserta sidi
TUGAS DAN LATIHAN 1. Mencacat kembali pesan dan keuntungan
perjamuan kudus bagi orang dalam
katekhismus Martin Luther
2. Apa kekuatan air dalam perjamuan kudus?
(Buku Kathekhismus Martin Luther)
VOLUMEN PERTEMUAN Satu pertemuan (minimal 90 menit)

27 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


9.1. TOPIK PERTEMUAN GEREJA-SEJARAH UMUM
TUJUAN PERTEMUAN Peserta sidi mengerti tentang gereja dan sejarah
berdirinya
DESKRIPSI ( ASPEK, A: Orang kristen mengerti tentang fungsi dan
RUANG LINGKUP DAN mamfaatkan gereja
RELEVANSI) RL: Di mulai dari pengertian gereja samapi pada
sejarah gereja secara umum
R: Orang kristen sekarang menjadi jemaat yang
visioner di dunia ini
MATERI AJAR 1. Alkitab terutama Kis. 2
2. Kaekhismus Besar Martin Luther
3. Buku Sejarah Gereja Indonesia I
4. Buku Sejarah Agama Kristen
5. Buku Harta dan Bejana
6. Buku Lahir, Berakar dan Bertumbuh di
Dalam Kristus
ALAT/PROSEDUR 1. Pengajar sidi memulai pengajarannya dari
pengertian gereja
2. Pengajar sidi menjelaskan tentang sejarah
lahirnya gereja pertama sekali sejak
turunnya Roh Kudus dari Kis. 2
3. Pengajar sidi menjelaskan tentang sejarah
gereja secara umum
4. Pengajar sidi mejelaskan sejarah gereja di
Indonesia
5. Evaluasi tentang pengajaran yang baru
diajarkan
6. Pengajar sidi memberikan tugas
TUGAS DAN LATIHAN Meringkas Kis. 2 tentang lahirnya gereja pertama
sejak turunnya Roh Kudus
VOLUME PERTEMUAN Satu pertemuan (minimal 90 menit)

28 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


9.2. TOPIK PERTEMUAN GEREJA-SEJARAH MASUKNYA GEREJA DI
INDONESIA
TUJUAN PERTEMUAN Peserta sidi mengetahui tentang perkembangan
gereja-gereja di Indonesia
DESKRIPSI ( ASPEK, A: Orang kristen memahami tentang perkembangan
RUANG LINGKUP DAN gereja-gereja di Indonesia melalui sejarahnya
RELEVANSI) RL: Di mulai dari masuknya Eropah ke Indonesia
Timur yang sekaligus menyebarkan agama sampai
masuknya penginjil ke Sumatera khususnya Tanah
Batak
R: Orang kristen sekarang maju itu adalah tidak
lepas dari hasil penginjilan yang dibawakan dari
eropah
MATERI AJAR 1. Agenda HKBP
2. Buku Sejarah Gereja Indonesia I
3. Buku Harta dalam bejana
4. Buku Lahir, berakar dan bertumbuh di
dalam Kristus
ALAT/PROSEDUR 1. Pengajar memulai pertemuannya dari
penyebaran gereja-gereja dari Eropah
sampai ke Indonesia
2. Pengajar sidi mengajarkan penyebaran
gereja-gereja di Indonesia bagian Timur
kurang berhasil disebabkan penginjil
bersamaan dengan kolonial
3. Pengajar sidi menjelaskan tentang sulitnya
penginjilan ke Sumatara khususnya ke
Tapanuli
4. Pengajar sidi menceritakan keberhasilan
penginjilna ke Tanah Batak melalui Rasul
Batak IL Nomensen
5. Pengajar sidi menerangkan peran IL
Nomensen dan penginjilan lainnya dalam
rangka membangun kekristenan di Tapanuli
6. Pengajar sidi memberikan evaluasi untuk
mengingatkan kembali pelajaran yang baru
diselesaikan
7. Pengajar sidi memberikan tugas
TUGAS DAN LATIHAN Mencacat tentang perjalanan dan peran IL
Nomensen mendirikan gereja-gereja di Tapanuli
VOLUME PERTEMUAN Satu petemuan (minimal 90 menit)

29 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


9.3. TOPIK PERTEMUAN SEJARAH GEREJA-OIKUMENE
TUJUAN PERTEMUAN Peserta sidi mengetahui tentang hubungan gereja-
gereja di Indonesia
DESKRIPSI ( ASPEK, A: Orang kristen mengetahui tentang hubungan
RUANG LINGKUP DAN gereja-gereja di Indonesia
RELEVANSI) RL: Dari arti oikumene dan maknanya ditengah-
tengah gereja-gereja yang ada di Indonesia
R: Orang kristen sekarang mengenal hubungan
dengan gereja-gereja sekitarnya
MATERI PENGAJARAN 1. Almanak HKBP
2. Buku lahir, Berakar dan Bertumbuh Di
Dalam Kristus
3. Buku Sejarah Agama di Indonesia
ALAT/PROSEDUR 1. Pengajar sidi memulai pengajaran dari
pengertian oikumene
2. Pengajar sidi mengajarkan tentang
hubungan gereja-gereja melalu oikumene
3. Pengajar sidi menjelaskan perlunya
membangun hubungan yang baik di antara
gereja-gereja
4. Pengajar sidi memberikan evaluasi
5. Pengajar sidi membuat tugas terhadap
peserta sidi
TUGAS DAN LATIHAN Menuliskan 10 gereja-gereja yang oikumene di
daerahnys
VOLUME PERTEMUAN Satu pertemuan (minimal 90 menit)

30 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


9.4. TOPIK PERTEMUAN GEREJA-KEPERCAAYAAN LAINNYA
TUJUAN PERTEMUAN Peserta sidi mengetahui hubungan orang kristen
dengan agama-agama sekitarnya
DESKRIPSI ( ASPEK, A: Orang kristen mengetahui tentang hubungannya
RUANG LINGKUP DAN dengan agama-agama yang disekitarnya
RELEVANSI) RL: Dimulai dari menjaga hubungan dengan agama-
agama sekitarnya
R: Orang kristen menjadi orang baik dalam torensi
antar agama
MATERI AJAR 1. Confessie HKBP
2. Buku Dogmatika masa kini
3. Buku Ilmu Agama
4. Buku Harta dan Bejana
ALAT/PROSEDUR 1. Pengajar sidi memulai pelajaran dari apa arti
toleansi antar agama-agama sekitarnya
2. Pengajar sidi mengajarkan supaya menjaga
hubungan yang baik dengan agama-agama
sekitarnya
3. Pengajar sidi mengajarkan semua agama-
agama sekitar kita harus saling mengasihi
terutama agama kristen sebab Yesus
mengajarkan supaya semua orang saling
mengasihi
4. Pengajar sidi membuat evaluasi tentang
bertanya kepada peserta sidi, “Apa-apa
sajakah yang telah diperbuat oleh peserta
sidi dalam membangun hubungan yang baik
dengan agama-agama yang disekitarnya?
5. Pengajar sidi membuat tugas rumah(PR)
TUGAS DAN LATIHAN Menuliskan dalam satu lembar kertas timbal balik
apa-apa sajakah yang pernah diperbuat dalam
membina hubungan yang baik dengan agama-agama
sekitar kita
VOLUME PERTEMUAN Satu pertemuan (minimal 90 menit)

31 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


10.1- TOPIK PERTEMUAN MENGENAL TEOLOGI DAN SEJARAH
10.9 PERKEMBANGAN HKBP SEBAGAI GEREJA
TUJUAN PERTEMUAN Peserta sidi mengetahui seluruh dokumen teologi
dan sejarah perkembangan HKBP
DESKRIPSI ( ASPEK, A: Pengetahuan tentang bagaimana teologi dan
RUANG LINGKUP DAN sejarah perjalanan pelayanan HKBP sebagai gereja
RELEVANSI) RL: Teologi dan sejarah perkembangannya
R: Memahami HKBP di tengah perkembangan
zaman revolusi industri 4.0.
MATERI AJAR 1. Agenda HKBP
2. Konfessi HKBP
3. Buku Ende HKBP
4. RPP HKBP
5. AP HKBP
6. Katekhismus
7. Buku Sejarah 150 tahun HKBP
8. Tahun-tahun bersejarah di almanak HKBP
ALAT/PROSEDUR 1. Pengajar sidi menjelaskan apa saja yang
termasuk dokumen teologi HKBP dan mengapa
disebut dokumen teologi. Bagaimana peran dan
posisi HKBP sebagai gereja
2. Pengajar sidi mengajarkan menguraikan sejarah
berdirinya HKBP, termasuk sekilas mengenai
sejarah gereja lokal tempat pelajaran sidi
berlangsung
3. Pengajar sidi mengajarkan apa itu konfessi, apa
saja isinya, dan apa rekevansinya kepada
kehidupan masa kini.
4. Pengajar sidi mengajarkan seluk beluk tata
gereja HKBP
5. Pengajar sidi memberitahukan mengapa ada
RPP, apa tujuannya dan apa saja yang menjadi
perhatian utama RPP HKBP serta apa yang saja
yang tidak diperbolehkan RPP HKBP pada kaum
muda.
6. Pengajar menjelaskan mengapa dengan liturgi
HKBP yang kerap kali dipahami monoton,
padahal bukan kalau arti dan tahapan-
tahapannya dimengerti.
7. Pengajar menyuruh peserta menghafal nama-
nama Minggu berdasarkan Almanak HKBP
8. Pengajar menyampaikan jenis-jenis/kategori
nyanyian yang ada dalam Buku Ende HKBP, dan
membantu peserta dapat memilih nyanyian
yang cocok dengan konteks tertentu, misalnya
konteks kedukaan
9. Pengajar menyampaikan strutur pelayanan
HKBP dan siapa saja yang saat ini sedang
memimpin di struktur pelayanan Pusat, Distrik,
hingga Resort dan atau jemaat lokal
TUGAS DAN LATIHAN Peserta mendapat tugas yang dikreasikan oleh
pengajar mempermudah peserta memahami teologi
dan sejarah HKBP
VOLUME PERTEMUAN 9 pertemuan (9 x 90 menit)
Pertemuan 1: HKBP Sebagai gereja
Pertemuan 2: Sejarah berdirinya HKBP dan
Perkembangannya sampai sekarang

32 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
Pertemuan 3: Konfessi HKBP
Pertemuan 4: Aturan dan Peraturan HKBP
Pertemuan 5: RPP HKBP
Pertemuan 6: Liturgi HKBP
Pertemuan 7: Tahun Gerejawi Almanak HKBP
Pertemuan 8: Pemahaman Buku Ende HKBP
Pertemuan 9: Pelayan dan Pelayanan HKBP

BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI


(STANDART MINIMAL)
NOMOR PEDOMAN PENJELASAN
11.1- TOPIK PERTEMUAN IMAN DAN TANTANGAN ZAMAN
11.5
TUJUAN PERTEMUAN Peserta dapat memberi respons yang tepat dan
akurat terhadap perkembangan dan perubahan
zaman
DESKRIPSI ( ASPEK, A: Pengetahuan tentang bagaimana teologi dan
RUANG LINGKUP DAN sejarah perjalanan pelayanan HKBP sebagai gereja
RELEVANSI) RL: Teologi dan sejarah perkembangannya
R: Memahami HKBP di tengah perkembangan
zaman revolusi industri 4.0.
MATERI AJAR Roh-roh zaman: 1Sam 16:14,23; 18:10; 19:9; 1Raj
22:21; Ul 23:17 Im 17:7; 2Taw 11:15; Yes 13:21;
34:14; Yes 34:14; Mat 25:41; 2Kor 12:7; Ef 2:2;
Wahyu 12:7; Mark 7:26-dyb; Ef 6:12; 1Yoh 4:1; 2Kor
12:7; 1Kor 10:20-21; 2Kor 6:15-16; 1Tim 4:1
Iptek: Kej. 35:30-31; 36:1; Amsal 1:5; 1:7; 3:5; Roma
10:14-15; Ibrani 13:8
Ekologi: Kej. 2:7; Kej. 2:19; 3:19, 23; Maz. 90:3
Medsos: 1 Tim. 10:23; Ef. 4:32; Amsal 22:24-25;
Mat. 5:9; UU ITE pasal 27 dan 28
Radikalisme: 1 Yoh. 4:11; Roma 12:10; Yoh. 13:34;
Ibrani 10:24; 1 Pet 1:22
ALAT/PROSEDUR 1. Pengajar sedapatnya menggunakan
proyektor atau media peraga untuk
membaca tantangan zaman masa kini
2. Berhati-hati agar bobot tuntunannya lebih
besar ketimbang sekedar tontonan
3. Menjaga segala bentuk pemaparan untuk
tidak kemudian menimbulkan efek
penasaran terhadap segala sisi negatif dari
perubahan zaman
4. Bila memungkinkan pada pertemuan 1
dapat mengundang pihak dari pemerintah
atau lembaga lain yang memiliki perhatian
serius mengenai perang terhadap Narkoba,
tetapi bekal Firman Tuhan haruslah tetap
menjadi yang paling utama
TUGAS DAN LATIHAN Peserta dibagi ke dalam kelompok, mencari satu
kasus (dari media cetak atau elektronik) bagaimana
cara kelompok mendampingi korban dari kasus
tersebut.
VOLUME PERTEMUAN 5 pertemuan (5 x 90 menit)
Pertemuan 1: Iman Dan roh-roh zaman
(materialisme, individualisme, hedonisme,
kapitalisme, konsumerisme, kerakusan, dan
Narkoba).
Pertemuan 2: Iman dan Ilmu Pengetahuan (IPTEK)
Pertemuan 3: Iman dan Lingkungan Hidup (Ekologi)
Pertemuan 4: Iman dan Media Sosial (Medsos)
Pertemuan 5: Iman dan Kekerasan, (Radikalisme
dan Terorisme).

33 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN SIDI
(STANDART MINIMAL)

NOMOR PEDOMAN PENJELASAN


13.1- TOPIK PERTEMUAN IMAN DAN KEBUDAYAAN (BATAK KHUSUSNYA,
13.3 DAN BUDAYA NUSANTARA UMUMNYA)
TUJUAN PERTEMUAN Peserta dapat mengenal Budaya Batak khususnya
dan budaya Nusantara pada umumnya
DESKRIPSI ( ASPEK, A: Pengetahuan tentang bagaimana hubungan Iman
RUANG LINGKUP DAN dan Budaya
RELEVANSI) RL: Iman dan budaya yang harus dipelihara di satu
sisi, serta tradisi yang tidak sesuai dengan iman di
sisi yang lain
R: Hidup sebagai orang beriman dalam kebudayaan
masa kini
MATERI AJAR Ul. 18:10; 1 Kor 10:14; Mat. 15:9
RPP HKBP yang terkait dengan tradisi orang Batak
yang tidak sepadan dengan Alkitab
Buku Adat dan Injil karangan Lothar Schreiner, dll
ALAT/PROSEDUR 1. Pengajar sedapatnya menggunakan proyektor
atau media peraga untuk memperkenalkan
budaya Batak pada masa lalu hingga kini
2. Selektif dan tetap kritis agar pengajaran budaya
ini fokus kepada nilai-nilai luhur budaya jangan
sampai terjebak pada nilai-nilai nudaya yang
sudah dikapitalisasi
3. Bila memungkinkan pada pertemuan 1 dapat
mengundang tokoh budaya yang memiliki
wawasan kuat mengenai nilai-nilai budaya
bukan praktek-praktek adat, tetapi karena kelas
ini adalah kelas pengajaran sidi bekal Firman
Tuhan haruslah tetap menjadi yang paling
utama
TUGAS DAN LATIHAN Peserta dibagi ke dalam kelompok, mencari satu
topik (tradisi dari kehidupan budaya lokal sehari-
hari, misalnya “masiadapari”) lalu memaknainya
dalam bingkai iman Kristen melalui Firman Tuhan
VOLUME PERTEMUAN 3 pertemuan (3 x 90 menit)
Pertemuan 1: Pengertian umum mengenai adat,
budaya Batak, jenis budaya, aksara, dll
Pertemuan 2: Sejarah perjumpaan budaya Batak
dengan Injil
Pertemuan 3: Beriman dan Berbudaya dalam
konteks masa kini

34 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Konteks dan Kebutuhan di setiap Distrik tidak mungkin dapat disamaratakan, pedoman ini
merupakan standart minimal yang harus dipenuhi oleh setiap Distrik.
2. Pedoman ini tidak menyajikan secara mendetail sampai ke bahan ajar guna menghindari
penyeragaman bahan yang berpotensi menimbulkan penyempitan makna dan penurunan
kreativitas dari para pengajar sementara konteks masing-masing jemaat HKBP tergolong
sangat majemuk.
3. Distrik melalui alat kelengkapan yang ada memberi pelatihan tata cara menyusun Rencana
Pelaksaan Pembelajaran Sidi (RPPS) yang berlaku di setiap distrik dan diupdate secara
berkala.

35 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
LAMPIRAN
Bahan Ajar (Berupa Acuan dalam Menyusun RPPS):
I. Arti dan Tujuan Ketekisasi Sidi.
1. Arti Katekisasi.
Katekisasi berasal dari bahasa Yunani, artinya: Pelajaran. Istilah ini sudah lama dipakai untuk
pelajaran yang diberikan kepada siapa saja yang mau menerima dan mengakui iman Kristen. Yang
merima pelajaran disebut katekumen (pelajar sidi). Dengan mengikuti katekisasi akan mulai
mengerti apa artinya menjadi Kristen. Disamping itu, mereka juga diberi kesempatan untuk
mendengar tentang jalan keselamatan dalam dan oleh Yesus Kristus serta diajak mengikuti jalan
itu.

2. Pentingnya Mengajari Pelajar Sidi.


Tuhan Yesus berkata kepada murid-muirdNya: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan
menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah”.
Anak-anak merupakan pewaris di dalam keluarganya dan mereka dikasihi oleh orang tuanya
walaupun mereka beum tahu membalas kasih dari orang tuanya. Tuhan Yesus sendiri juga
menjadikan anak-anak menjadi pewaris di gereja dan aKerajanNya, walaupun bagi mereka belum
jelas arti menjadi Kristen. Sehingga anak-anak yang dibesarkan di dalam kekristenan sangatlah
penting untuk belajar untu mengenal dan menghayati firman Tuhan. Mereka masih sangat muda
dan masih labil. Mereka bisa dengan mudah jatuh ke jalan yang tidak diinginkan Tuhan. Jika dalam
kemudaannya mereka sudah terpengaruh kepada zaman maka pada waktu dewasanya juga mereka
akan sulit di arahkan. Karena itu sangatlah penting membantu mereka melalaui katekisasi Sidi,
supaya mereka memilih jalan yang benar sampai pada akhir hidupnya. Sudah menjadi tradisi gereja
dari sejak semula gereja mendidik anak-anak dengan firman Tuhan dan juga orang-orang yang
yang ingin masuk menjadi anggota gereja. Sudah kelaziman untuk menyaksikan imannya di
hadapan jemaat sehingga mereka dibekali dengan kekuatan dari Allah dan menjadi setia sampai
akhir hayatnya. Oleh karena itu, pengajaran kepada mereka haruslah dengan sungguh-sungguh
dilaksanakan dan ketika pengajaran mereka telah berakhir mereka dengan yakin menyaksikan
imannya dan mengimaninya dalam kehidupan sehari-hari. Kalau tidak demikian maka pengajaran
itu tidak membuahkan hasil yang baik.

3. Tujuan Katekisasi.
Pada dasarnya tujuan Ketekisasi Sidi bukanlah menjadikan mereka menjadi Kristen sebab mereka
sudah Kristen melalui Baptisan Kudus. Mereka di angkat menjadi Anak Allah dan menjadi pewaris
Kerajaan Allah. Namun tidak bisa kita pungkiri bahwa banyak dari mereka tidak menghayati
dengan benar kasih Tuhan Yesus Kristus ketika mereka semakin besar. Itu tidaklah benar. Oleh
karena itu, gereja perlu menuntun dan mengajari mereka supaya mereka tidak meninggalkan kasih
Tuhan Yesus. Berangkat dari situ mereka perlu belajar mengaku iman untuk membuat mereka
semakin dewasa di dalam iman dengan:
a. Memeperkenalkan kepada para pelajar sidi, bahwa Allah adalah Allah yang Mahakuasa yang
menciptakan serta memelihara seluruh ciptaan. Jesus Kristus adalah Juruselamat yang
menyelamatkan manusia dari dosanya. Roh Kudus ialah yang memanggil, menetapkan dan
menguduskan hati mempercyai Allah.
b. Kedudukan pelajar sidi di dalam gereja adalah sebagai anggota jemaat dan mereka harus
mengetahui tanggungjawabnya kepada Allah dan kepada sesama manusia dan kepada dirinya
sendiri.
c. Membimbing mereka supaya tahu mengasihi Allah dan sesama manusia seperti Allah
mengasihi mengasihi pelajar sidi.
d. Mengetahui dosa dan pentingnya mengakui dosa dan bertobat.
e. Membimbing mereka supaya mau belajar dan mengimani Firman Tuhan. Dan melalui itu
mereka terpanggil mengikuti persekutuan dan ibadah minggu dan menuruti Allah di segala
pekerjaan di tengah-tengah masyarakat, keluarga dan gerejanya.
f. Membimbing mereka supaya semakin dewasa di dalam iman dan dari dirinya sendiri mengaku
iman percaya dan mengenal panggilan Allah untuk mempersembahkan dirinya sebagai
persembahan yang kudus di hadapan Allah (Roma 12:1).

II. Alkitab.
1. Sumber pengetahuan tentang Allah

36 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
 Tidak seorang bisa memberi tahu apa yang Allah ingin kita percayai dan lakukan selain Allah
sendiri. “...... tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah.”
(1Kor. 2:9-11).
 Karena itu sumber pengetahuan kita tentang Allah dan kehendakNya bagi kita tidak lain adalah
Firman Allah sendiri. "Bukankah suatu bangsa patut meminta petunjuk kepada allahnya? Atau
haruskah mereka meminta petunjuk kepada orang-orang mati bagi orang-orang hidup?“
"Carilah pengajaran dan kesaksian!" Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu,
maka baginya tidak terbit fajar.” (Yes. 8:19-20).
 Firman Allah harus menjadi norma dan kriteria untuk menilai pengajaran dan pengajar.
"Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan
mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.“ (Yoh. 8:31-32). Jika ada
orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah. (1
Ptr. 4:11).
2. Firman Allah perlu diungkapkan dalam bahasa manusia
• Sama seperti kita menyampaikan pikiran kita kepada seseorang harus dilakukan dengan
bahasa yang dipahaminya.
• Firman Allah bekerja tidak seperti mantera dukun yang tidak perlu dimengerti, tapi FA harus
dipelajari dan diketahui apa maksudnya.
• Karena itu dalam menggali Alkitab kita harus menggunakan pengetahuan bahasa dan tata
bahasa, serta kecakapan pikiran untuk menangkap pengertian dan makna bacaan apa yang kita
baca.
• Hal itu bukan berarti kita menerima apa yang sejalan dan menolak apa yang tidak sejalan
dengan pandangan pribadi kita. Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap
kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami
menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus, (2 Kor. 10:5), Ul. 4:2; 2 Kor.
2:11.
• Jadi, kita seharusnya tidak “mengoreksi” Alkitab menurut ide dan kesimpulan logis kita
terhadap Alkitab, melainkan mengoreksi pemikiran dan ide-ide kita menurut Alkitab.

3. ASAL USUL PENGILHAMAN ALKITAB


• Banyak penulis, satu Pengarang ilahi – Alkitab adalah kumpulan kitab, yang di tulis pada masa
dan oleh orang-orang yang berbeda. Tetapi hanya SATU Pengarang seluruh isi Alkitab, yaitu
Allah sendiri. Alkitab adalah kitab Allah sendiri, yang tidak hanya berisi FA, yang bercampur
aduk dengan banyak tambahan dan sisipan manusia di sana-sini, namun yang keseluruhannya
ADALAH FA. 2 Tim. 3:16; Ibr. 1:1-2; 1 Tes. 2:13. Tidak semua tindakan dan FA tercatat dalam
Alkitab (Yoh. 21:25); dan tidak semua penyingkapan diri Allah yang lengkap ada di dalam
Alkitab, seperti hakekat, penghakiman, dan tujuan Allah (Rm. 11: 33-36), tetapi semua yang
perlu dan berguna kita ketahui telah disingkapkan Allah, sehingga “kita tahu sebagian” (1 Kor.
13:9).
• Pengilhaman ilahi Alkitab boleh ditelaah berdasarkan tiga hal: a) Kapan manusia menulis; b)
Apa yang ditulis; c) Bagaimana mereka menulisnya.
• Rangsangan ilahi – Manusia, oknum yang Allah jadikan juru tulisNya, membicarakan dan
menulis FA, apabila mereka menerima rangsangan dan perintah ilahi, serta digerakkan oleh
Roh Kudus. 2 Ptr. 1:21
• Muatan pemikiran ilahi. – Roh kudus tidak hanya menggugah kapan para penulis ini menulis,
melainkan Dia juga mengajukan, mengilhami, dan memeriksa apa yang mereka tulis. Muatan
pemikiran Alkitab, fakta-fakta yang dicatat, kebenaran yang disingkapkan, ajaran yang
disampaikan, secara menyeluruh dan khusus adalah apa yang Allah ingin mereka tulis, dan
tidak ada hal yang mereka tulis yang tidak dikehendaki Allah untuk ditulis. 1 Ptr. 1: 10-12; 2
Tim. 3:16; Yoh. 14:26 Yoh. 16:13; 1 Kor. 2:13
4. PERLENGKAPAN ALKITAB
• Otoritas Alkitab – Bukanlah otoritas manusia, seperti Musa, Paulus, atau Petrus, melainkan
otoritas Allah sendiri yang berdaulat, yang ada di balik semua pernyataan, ajaran, janji, dan
perintah Alkitab. (Ibr. 1:1; 1 Kor. 14:37). Otoritas Allah tidak bisa digantikan oleh otoritas lain (1
Tim. 6:3-4; Gal. 1:8-9). Semua orang harus tunduk pada otoritas ini (2 Kor. 10:5), tanpa syarat
37 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
(Mzm. 119:161; Yes. 66:2). Mengabaikan, mengesampingkan, atau menolak ajaran Alkitab
adalah pemberontakan terhadap otoritas Allah (Yoh. 12:48).
• Ketidaksalahan dan kebenaran Alkitab. - karena semua Alkitab diberikan dengan pengilhaman
Roh Kudus, kita tidak memberikan hak kepada manusia untuk memutuskan bagian mana di
dalam Alkitab yang benar dan mana yang tidak benar. Kitab suci tidak dapat dibatalkan (Yoh.
10:35). “FirmanMu adalah kebenaran” (Yoh. 17:17). Janji Allah benar-benar dapat diandalkan.
“Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan
"Amin" untuk memuliakan Allah.” (2 Kor. 1:20). Dengan alasan inilah FA lebih meyakinkan
dibanding kesaksian kita sendiri (2 Ptr. 1:16-19). Ajaran lain yang tidak sesuai dengan ajaran FA
niscaya salah, meskipun dipercaya secara tulus.
• Kemanjuran Alkitab. - Firman Allah itu manjur; memiliki kekuatan untuk menghasilkan
pengaruh, menciptakan kesan dalam hati. Alkitab manjur terutama adalah karena Roh Kudus
bekerja melalui dan oleh Firman (Yoh. 6:63; Ibr. 4:12; Yer. 23:29; 1 Tes. 1:5; 1 Kor. 2:4). Kitab
Suci sungguh bisa membuat manusia masuk ke dalam keselamatan melalui iman di dalam
Kristus (2 Tim. 3:15).
• Kecukupan Alkitab. – karena berisi “seluruh maksud Allah” (Kis. 20:27), Alkitab cukup memberi
hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan (2 Tim. 3:15), dan untuk
mendidik dan mengajar kita dalam kesalehan hidup (2 Tim. 3:16-17). Jadi tidak ada kelemahan
pada Alkitab yang perlu dilengkapi dengan tradisi lisan, pendapat resmi Paus, penyingkapan
baru, penyusunan ajaran modern, dll.
• Ketajaman dan kejelasan Alkitab. – Sebagaimana Alkitab diberikan dengan kata-kata dalam
bahasa manusia, sejak awal harus dijamin bahwa manusia mampu mengerti pengajaran Alkitab.
Dengan alasan inilah Alkitab disebut “pelita” (Mzm. 119:109; 2 Pet. 1:19). Alkitab membuat
orang dungu menjadi bijaksana (Mzm. 19:7). Anak-anak pun bisa mengenal Kitab Suci (2 Tim.
3:15).

5. PEMBAGIAN ALKITAB
• Alkitab dibagi menjadi dua bagian besar, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama
berisi 39 kitab, yang ditulis pada waktu yang berbeda dalam kurun waktu kurang lebih sejak
tahun 1500 sampai 400 SM. Tema utamanya adalah: keselamatan yang dijanjikan dalam diri
Mesias. Perjanjian Baru terdiri dari 27 kitab, yang ditulis pada paruh abad pertama Masehi.
Tema utamanya adalah: keselamatan yang digenapi oleh Kristus.
• Pembagian lain yang tepat dilakukan sesuai dengan sifat umum berbagai kitab. PL dibagi
menjadi: a) Pentateukh atau Kelima Kitab Musa; b) Kitab sejarah, yaitu dari Yosua sampai Ester;
c) Kitab ibadah atau syair, yaitu dari kitab Ayub sampai Kidung Agung; d) Kitab nubuat, yaitu
dari Yesaya sampai Maleakhi. Dalam PB ada a) Kitab sejarah, yaitu keempat Injil dan Kisah Para
Rasul; b) Kitab pengajaran, yaitu Surat-surat para Rasul; c) Kitab nubuat, yaitu Wahyu Yohanes.

6. TUJUAN ALKITAB
1. Tiga tujuan. – Allah memberikan FirmanNya kepada manusia dengan tujuan yang jelas, yaitu, a)
menyelamatkan manusia dari dosa dan kutukan melalui iman kepada Kristus; b) mengajarkan
dan mendidik anak-anakNya dalam kesucian hidup; c) membesarkan kemuliaanNya.
– Tergerak oleh belas kasihanNya yang tak terbatas, Allah memutuskan untuk menyelamatkan
manusia berdosa dari akibat pelanggarannya yang mengerikan dan mengembalikan manusia
untuk bersekutu penuh sukacita dengan Allah. Untuk itu Allah tidak hanya menebus manusia
melalui kematian PutraNya (Rm. 5:8-9), melainkan juga memberikan Kitab Suci untuk.... (2
Tim. 3:15; Yoh. 5:39; Yoh. 20:31).
– Tujuan Alkitab yang kedua adalah mengajar dan mendidik orang yang beriman kepada
Kristus untuk melayani Allah dengan kesalehan dan kesucian yang murni. Yesus mendoakan
para muridNya bahwa “Allah akan menguduskan mereka melalui kebenaranMu” (Yoh. 17:17;
Mzm. 119:105; 2 Tim. 3:16-17).
– Kedua tujuan ini berpuncak pada Kemuliaan Allah. Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia
berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani,
baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah

38 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan
kuasa sampai selama-lamanya! Amin. (1 Ptr. 4:11)
2. Tidak ada kitab lain yang dapat memenuhi tujuan ini, karena tidak ada kitab lain di dunia yang dapat
memberi kita informasi yang dapat dipercaya mengenai tujuan tersebut. (Mat. 15:9). Tujuan
keselamatan yang diperlihatkan Alkitab, menjadikan kitab ini berbeda dengan seluruh kitab lain
yang disebut kitab suci di dunia. Alkitab mengajarkan bahwa Allah menyelamatkan manusia
melalui anugerah Kristus oleh iman. Sungguh rencana yang tidak terpikirkan oleh kecerdasan
manusia; ini menjadikan Alkitab sebagai wahyu Allah (1 Kor. 2: 7-10)
3. Alkitab adalah sebuah kesatuan yang semua bagian, pernyataan, ajaran, perintah dan janjiNya,
langsung atau tidak, menunjang tujuan pengajaran manusia untuk bisa diselamatkan melalui iman
kepada Juruselamat, dan cara hidup sebagian anak-anak Allah di dunia ini demi kemuliaan Tuhan.
Untuk tujuan inilah Firman Allah sebenarnya dugunakan (Yoh. 5: 39); menggunakannya untuk
tujuan lain berarti menyebut nama Allah dengan sia-sia (Kel. 20:7)

7. PENGGUNAAN ALKITAB
1. Semua manusia seharusnya menggunakan Alkitab. Jika tidak dikenal atau digunakan, Alkitab
sama sekali tidak menolong manusia. Penggunaan Alkitab tidak dibatasi pada kaum imam, tetapi
semua menusia boleh dan seharusnya membaca dan mempelajari Firman Allah. Ketika Kristus
berkata: “Selidikilah Kitab Suci” Ia menyerahkan Alkitab ke tangan semua pria, perempuan dan
anak-anak. Kitab Surat-surat dialamatkan kepada dan dibaca semua umat (Rm. 1:7; Kol. 4:16; 1
Tes. 5:27), termasuk anak-anak (1 Yoh. 2:13, 14; 2 Tim. 3:15).
2. Bagaimana menggunakan Alkitab.
– Kita harus mendengar Firman Allah (Luk. 11:28; Mat. 17:5; Luk. 10:16)
– Kita harus membaca dan mempelajari Firman Allah. (Yoh. 5:39). Membaca dengan penuh
perhatian dan berusaha keras mengingat apa yang dibaca (Mat. 24:15)
– Kita harus merenungkan apa yang telah kita pelajari (Yos. 1:8; Ul. 6:6; Luk. 2:19). Ini berarti
merenungkan nas-nas Alkitab dan kebenarannya semakin memungkinkan mengaliri jiwa
dan meresapi hati kita
– Firman Allah harus diterima sebagai kebenaran dan dipercayai (Yes. 53:1; Mrk. 1:15; Yoh.
4:50). Jangan mengkritik, tetapi terima dan percayailah Firman Allah
– Kita harus mengamalkan Firman Allah dalam kehidupan kita (Yos. 1:8; Mat. 28:20). Kitab
suci kita pelajari tidak hanya untuk mengetahui isinya secara intelektual, melainkan
mengamalkannya, baik di dalam hati maupun kehidupan
– Kita harus mengajarkan firman Allah kepada orang lain (Ul. 6:7; Mzm. 78:5; Mrk. 16:15; Kol.
4: 16). Setiap orang yang memiliki dan mengetahui kebenaran Allah harus mengajarkannya
kepada orang yang tidak memiliki dan mengetahuinya
3. Ragam penggunaan Alkitab. Alkitab digunakan untuk ajaran, teguran, pembetulan, mendidik dalam
kebenaran (2 Tim. 3:16), dan untuk menghibur (Rm. 15:4).
– Untuk ajaran (dokrin). Semua ajaran gereja milik Allah harus diambil dari Kitab milik Allah,
dan semua bagian-bagiannya sesuai dengan Alkitab. Jika demikian kita akan mengetahui
dan memiliki kebenaran (Yoh. 8:31-32).
– Untuk teguran. Untuk mengenali kesalahan, kesalahan itu harus diuji dengan firman Allah
(1 Yoh. 4:1; Yes. 8:20). Ajaran yang salah tidak bisa dibuktikan salah menurut dengan
argumen yang berasal dari nalar dan ilmu pengetahuan manusia. Dengan ajaran yang benar
kita harus menasehati dan meyakinkan para penentangnya (Tit. 1:9)
– Untuk pembetulan. Meskipun kita adalah anak-anak Allah oleh iman kepada Kristus, di
dalam diri kita masih ada Adam lama dengan segala nafsunya yang menyesatkan (Ef. 4:22).
Alkitab harus digunakan, sehingga kita tahu apakah hidup kita perlu dibetulkan dan
diperbaiki, sehingga kita tidak menjadi sama dengan dunia ini (Rm. 12:1-2), agar kita
menolak kefasikan (tit. 2:12), serta menanggalkan dan menekan Adam lama kita.
– Untuk mendidik, mengajar dalam kebenaran. Orang Kristen mengasihi Allah, dan mau
melayaniNya (Mzm. 110:3). Tidak ada buku etika tulisan menusia yang sebanding dengan
Alkitab, yang tidak hanya mengajarkan moralitas tertinggi, melainkan juga memperlengkapi
kita dengan kemauan dan kekuatan untuk menaati perintahNya.
– Menghibur. Kita merasakan kesulitan di dunia ini tetapi dalam FirmanNya Allah menghibur
kita dengan jaminan perlindunganNya dan janji anugerahNya (Yoh. 16:33; Yer. 15:16; Yes.
40:1; Rm. 15:4).
39 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
– Penggunaan Alkitab yang keliru. Adalah sebuah kesalahan dan penggunaan yang salah atas
Alkitab jika kita mengutip Kitab Suci untuk mempertahankan ajaran yang salah dan
kehidupan yang jahat. Iblis salah mengutip Kitab Suci (Mat. 4:6). Menggunakan Alkitab
dengan semacam tahayul, mengutip sejumlah nas dan cerita-cerita Alkitab “sekedar supaya
lucu” dan menghibur orang lain, adalah penyalahgunaan Firman Allah yang sangat salah.
“Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan” (Kel. 20:7).

40 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
Bahan Ajar (Berupa Acuan)
DASAR TITAH
1. Pengertian dan Tujuan Hukum Taurat
Taurat berasal dari kata Ibrani “torah” artinya intruksi atau perintah. Hukum Taurat berarti
interuksi atau perintah Allah Pengertian Hukum Taurat yaitu kesepuluh Hukum yang diterima
oleh Musa di Gunung Sinai sebagai perintah Allah untuk dilakukan bangsa Israel sebagai bangsa
pilihan Allah. Allah memanggil Musa ke Gunung Sinai dan memerintahkan supaya Musa memimpin
bangsa Israel keluar dari Mesir menuju Tanah Kanan. Kesepuluh Hukum Allah itu merupakan
perjanjian Allah dengan bangsa Israel. Bangsa Israel adalah umat pilihan yang dipanggil oleh Allah.
Maksud pemberian Hukum Taurat itu bagi Israel supaya bangsa Israel dipersiapkan untuk masuk
ke tanah perjanjian sebagai bangsa yang patuh pada perintah Allah. Adapun tujuan Allah
memberikan Hukum Taurat adalah
a. Agar bangsa Israel memuliakn Allah yang Maha Kuasa dan Maha Kudus
b. Agar bangsa Israel mempunyai pedoman untuk hidup benar dihadapan Tuhan dan sesamanya
c. Agar bangsa Israel hidup secara teratur dihadapan Tuhan dan sesamanya
d. Agar bangsa Israel hidup dalam Kasih terhadap Allah dan sesamanya.

2. Pembagian Hukum Taurat (Keluaran 20: 1-17)


Allah memberikan kesepuluh hukum kepada Musa yang ditulis oleh jari Allah d atas batu Loh (Kel
24: 12, 31: 18, 34: 1). Dalam tulisan batu loh dibagi atas dua bagian Hukum Taurat 1-IV dan V-X
(Keluaran 20: 1-17). Sepuluh Perintah Allah diberikan dengan urutan yaitu:
A. Apa yang harus dilakukan oleh manusia bagi Allah adalah:
1. Jangan ada padamu allah lain dihadapan-Ku (ayat 3)
2. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada dilangit di atas atau yang
ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah
kepadanya atau beribadah kepadanya (ayat 4-5)
3. Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan (ayat 7)
4. Ingat dan kuduskanlah hari Sabat (ayat 8)
Perintah 1-4 diberikan agar umat Israel menghormati, menyembah dan datang kepada Allah
dengan hati yang kudus. Setelah umat Allah dapat melakukan hal yang benar dihadapan Allah
maka mereka juga dituntut untuk bertindak benar terhadap sesamanya seperti perrintah Allah
ke-5 sampai ke- 10
a. Hukum ke-1 mengatakan bahwa hanya satu Allah bagi bangsa Israel, walapun dsekitar
mereka banyak bangsa yang memiliki banyak allah dan dewa. Mereka tidak menduakan
Allah.
b. Hukum ke-2 mengatakan bahwa umatnya dilarang membuat patung dari apapun dan
alasan apapun untuk disembah
c. Hukum ke-3 mengatakan bahwa segala perkataan kita, harus menunjukkan sikap hormat
pada Tuhan. Oleh sebab itu, kita harus memuliakan Tuhan dengan kata-kata kita.
d. Hukum ke-4 mengatakan bahwa kita harus memiliki waktu untuk datang beribadah dan
menyembah Tuhan kita

B. Apa yang harus dilakukan manusia untuk sesamanya yaitu:


5. Hormatilah ayah dan ibumu (ayat 12)
6. Jangan membunuh (ayat 13)
7. Jangan berzinah (ayat 14)
8. Jangan mencuri (ayat 15)
9. Jangan mengucap saksi dusta tentang sesamamu (ayat 16)
10. Jangan mengingini milik sesamamu (ayat 17)
Perintah ke-5 sampai ke-10, di mana umat Israel dapat hidup rukun dengan 12 suku yang
dipersatukan Allah. Allah mau semua umat Israel dapat hidup rukun dan kudus agar mereka
dapat menjadi saksi yang baik bagi bangsa lainnya dan dapat mengatakan kemuliaan Allah.
a. Hukum ke-5 mengatakan bahwa Tuhan mengajarkan umatnya untuk menghormati dan
mengakui keberadaan orang tua sebagai “Wakil Allah” yang harus ditaati dan dihirmati.
b. Hukum ke-6 mengatakan bahwa Tuhan Allah yang memberikan hidup. Oleh sebab itu
manusia harus menghormati, memelihara dan memperhatikan serta menatanya dengan
baik. Manusia tidak berhak menghilangkan hidup seseorang.

41 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )
c. Hukum ke-7 mengatakan bahwa kita harus memelihara kesetiaan dan kesucian dalam
keluarga. Terutama hubungan ayah dan ibu, suami dan istri serta hubungan antara orang
dan anak.
d. Hukum ke-8 mengatakan bahwa kita tidak boleh mengambil atau memakai barang yang
bukan milik kita tanpa seizin pemiliknya
e. Hukum ke 9 mengatakan bahwa kita tidak boleh menfitnah atau mengatakan sesuatu yang
tidak benar tentang orang lain
f. Hukum ke-10 mengatakan bahwa kita harus belajar menerima dan mengucap syukur atas
segala sesuatu yang tuhan berikan kepada kita.

3. Dasar Titah I dan II Menurut Katekhismus Martin Luther


Titah Pertama: Akulah Tuhan Allahmu, seru tuhan kita. Tidak boleh ada allah lain kecuali Aku.
Artinya: Kita harus lebih patuh, lebih kasih dan lebih yakin dan percaya pada Allah daripada
segala-galanya. Kata allah dalam huruf kecil hendak menunjuk allah yang palsu atau hasil
ciptaan manusia. Kita tidak boleh menyembah atau menghambakan diri misalnya percaya pada
kuasa magis, takhayul atau menghamba diri pada kemewahan, uang, ilmu pengetahuan, mode
atau sebagainya. Juga perkataan “ada pada allah lain” di mana memiliki arti yakni
menyadarkan diri, menaruh harapan dan mencari kuasa-kuasa dari allah lain, Sebab kita telah
memiliki Allah yang hidup. Oleh sebab, kita telah menjadi milik Allah sepenuhnya. Titah Kedua:
Jangan perbuat bagimu patung yang menyerupai apapun, yang ada dilangit atau yang ada di
bumi atau yang ada di dalam air di bawah bumi, untuk disembah atau dituruti. Artinya: Kita
harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan bersembah sujud kepada allah lain atau
meminta kehidupan dari padanya dan jangan memanggil roh-roh atau keyakinan kepada
tenungan-tenungan dukun, dan jangan wakin kepada benda-benda bernama (sakti). Perintah
kedua membicarakan bagaimana cara kitamenyembah Allah. Perintah itu mengundang arti
sebagai berikut:
a. Dilarang mematungkan Allah dengan cara atau bentuk apapun
b. Dilarang menyembah, berdoa dan memohon kepada patung atau berhala
c. Dilarang melakukan kebaktian dengan cara yang salah (Keluaran 32)

Titah III dan IV


Titah Ketiga: Janganlah menyebut Tuhan Allah dengan sembarangan, sebab Allah akan menghukum
orang yang menyia-nyiakan namaNya. Apakah arti Titah ketiga itu? Kita harus takut serta kasih
kepada Allah, sebab itu jangan mengutuki, mengumpat, memakai guna-guna, berbohong, menipu
dengan memakai nama Allah, sebab hanya dalam penderitaan dan dalam doa serta puji-pujian kita
layak menyebut nama Tuhan Allah.
Sering manusia mempertopengkan nama Tuhan dalam aktivitasnya. Seolah-olah nama Tuhan bisa
disalah gunakan terhadap hal-hal yang tidak tidak baik untuk membenarkan diri kita. Nama Tuhan
seolah- olah menjadi “senjata” orang-orang untuk membela diri atas kesalahan manusia. Nama Tuhan
dipergunakan dengan sembarangan untuk melindungi dosa dan kesalahan manusia. Nama Tuhan
dipakai untuk berbohong dan menipu orang lain. Nama Tuhan dipergunakan orang-orang berdosa
untuk menutupi kemunafikan orang yang berdosa.
Nama Tuhan harus dipermuliakan untuk untuk menjaga hubungan manusia dengan orang lain. Tuhan
adalah Allah Pengasih bagi setiap orang dan juga terhadap seluruh ciptaanNya. Tuhan adalah yang
hidup dan sekaligus Tuhan yang senatiasa menjaga hubungan manusia dengan sesama manusia.
Tuhan yang maha tau terhadap pergumulan atau penderitaan manusia. Oleh sebab itu bagi siapa saja
yang mempermainkan nama Tuhan dengan sembarangan akan dihukum sesuai dengan hukuman yang
telah diatur oleh Tuhan.
Kita tidak pernah dibatasi menyebut nama Tuhan, sebab di mana saja dan waktu kapan Tuhan
berkenan menerima seruan dari manusia. Tetapi perlu diingat penyebutan nama Tuhan itu harus
betul-betul dalam iman seseorang terhadap Tuhan. Oleh sebab itu penyebutan nama Tuhan hanya
dalam penderitaan, dalam doa, dalam puji-pujian. Nama Tuhan dipakai untuk mempermuliakan Tuhan
dalam kehidupan manusia.

Titah Keempat: Ingat dan kuduskanlah hari sabat, enam hari lamanya engkau bekerja dan melakukan
segala pekerjaaanmu.

42 | P a g e ( B u k u K a t e k i s a s i S i d i )

Anda mungkin juga menyukai