LANDASAN TEORI
A. Insomnia Lansia
Insomnia atau gangguan tidur merupakan suatu gangguan tidur yang dialami
oleh setiap orang. Gangguan yang biasa terjadi yaitu kesusahan dalam
mengawali tidur pada malam hari, kuantitas tidur yang tidak sesuai dan lamanya
waktu tidur yang hanya sebentar. Selain itu, masalah insomnia yang biasanya
sering terjadi tersebut berkaitan erat dengan karakter tidur yang tidak adekuat
memenuhi kebutuhan dalam istirahat atau tidur baik secara kualitas maupun
secara kuantitas. Jenis insomnia terdapat tiga macam yaitu tidak bisa memulai
waktu tidur dengan baik, tidak mampu dalam mempertahankan lamanya waktu
tidur atau sering terjaga dan bangun secara tiba – tiba pada malam hari yang
keadaan yang dapat menyebabkan seseorang tidak dapat tidur pulas baik secara
kualitas maupun kuantitas yang sehingga membuat tidur hanya sebentar pada
geja kelaian dalam tidur atau tidak mampu untuk mempertahakan dala lamanya
2. Klasifikasi Insomnia
yaitu:
kecemasan, stres, suasana hati yang tidak baik atau berlebihan dan status
Insomnia akut merupakan kategori yang terjadi dalam jangka pendek yaitu
sekitar berminggu-minggu dan tidak lebih dari sebulan. Kondisi ini akan
yang selalu ramai. Biasanya diakibatkan oleh penyakit yang dialami sejak
lama.
dan terjadi sampai setahun yang diakibatkan oleh stres berkepanjangan dan
2). Stres
Kondisi medis yang tidak baik seperti sesak napas, nyeri kronis, dan
4). Obat-obatan
tidur seseorang.
4. Gejala-gejala Insomnia
untuk memulai waktu tidur, tidak bisa mengatur waktu tidur dengan baik
5. Dampak Insomnia
1). Kelelahan
6. Penanganan Insomnia
menimbulkan efek.
g). Memijat
dimulai dari jari jari kaki, kemudian telapak kaki, hingga sampai ke
betis, paha, dan pinggang. Kemudian diulangi hal yang sama pada
kaki kiri.
mencegah varises. Pada saat melakukan massage pada otot-otot kaki maka
Massage pada kaki diakhiri dengan massage pada telapak kaki yang akan
2. Manfaat
1997).
(Darlimartha, 2008).
3. Prosedur
terlalu panas dan tidak terlalu dingin, selain itu penerangan yang
b. Menyeimbangkan diri
Ketenangan dan kenyamanan diri adalah hal yang penting jika ingin
c. Efflleurage
C. Lansia
1. Pengertian Lansia
umur yang sudah memasuki tahap akhir dari fase kehidupan yang mengalami
pada tulang, kulit, paru-paru saraf, dan jaringan tubuh lainnya yang membuat
kemampuannya terbatas. Lanjut usia juga lebih rentan terkena berbagai macam
fisik, kejiwaan, saraf, yang sangat berpengaruh pada penurunan fungsi organ
tubuh.
2. Batasan-batasan Lansia
3. Tipe Lansia
4. Proses Menua
perjalanan kehidupan dari waktu ke waktu yang dimulai sejak lahir sampai
memasuki fase terakhir dari masa umurnya didunia, dimulai dari lahir, balita,
sebelum sekolah, sekolah, remaja, dewasa, dan lanjut usia. Proses demikian
proses menua:
dalam tubuh.
aktifitas.
Teori ini merupakan Pengaruh fungsional pada lanjut usia sangat berkaitan
mulai berkurang, gerakan lambat, mudah lelah, mudah terjatuh, dan pola
c. Penurunan kesadaran.
d. Ingatan tentang masa lalu lebih baik dari pada ingatan pada hal yang
baru dilaksanakan
7. Perubahan fisiologis pada lansia
esophagus.
tubuh lansia.
otot yang disebabkan oleh penurunan massa otot (atropi otot). Selain
tahun.
5). Perubahan sistem integument adalah Keriput yang terjadi pada lanjut
kulit kering dan tidak elastis diakibatkan karena penurunan cairan dan
hilangnya jaringan adipose, kelenjar sudorifeous atau kelenjar yang
terlalu tinggi atau terlalu rendah. Peredaran darah pada lansia juga
Setelah usia makin tua akan banyak perubahan pada sistem saraf salah
kepikunan.
Kotoran yang berasal dari saluran darah akan dipindahkan oleh ginjal
efusi pleura, pneumothorak, tumor paru, (2) Volume dan kapasitas paru
menurun, (3) Gerakan pernafasan: dangkal, sesak nafas, otot lemah. (4)
berlemak.
sendi degeneratif, nyeri punggung, nyeri tungkai dan nyeri lutut, nyeri
bagian bokong, nyeri pada leher, nyeri pada bahu, dan nyeri pada kaki.
c. Lapisan epidermis.
sistem saraf.
8). Perubahan dan konsekuensi sistem sensori yaitu penurunan kemampuan
glaukoma.