Anda di halaman 1dari 2

Jurnal Muhammad Amin, dkk yang berjudul “ Sistematika Turunnya Ayat-Ayat Al-Qur’an Sebagai

Pola Gerakan Dakwah “. Di dalam karya tersebut menjelaskan 2 istilah yang sama dengan kata al-
waswâs yaitu khawatir dan syak. Namun, persamaan ini hanya berlaku sekiranya ia melibatkan
perbuatan yang dilakukan berungkali dan terus terusan. Keadaan ini bisa berubah menjadi waswâs jika
tidak ada pengawasan. Syak akan berubah menjadi waswâs jika dilakukan secara berulang-ulang. Dalam
penelitian ini hanya membahas persamaan nya, sementara penelitian yang penulis teliti mmebahas
makna al-waswâs dan al-khannâs serta bagaimana terapi terhadap bisikan al-khannâs tersebut.

Penelitian Mohd Zahir Abdul Rahman, yang berjudul “Keputusan Terapi Waswas Menurut Perspektif
Sarjana Islam Di Era Ketamadunan Islam Abad Ke 8 Menjadikan 19 Masihi.” Karya ini membahas
pembahasan mengenai waswas dari segi saintifik atau dari segi pengalaman. Perbincangan terhadap
terapi bisikan setan tidak hanya melibatkan rohani atau kerohanian, tapi juga dalam hal biologi,
psikologi dan juga sosial.26 Perbedaan dengan penelitian yang penulis telit adalah penelitian ini lebih
fokus terhadap terapi waswas dari segi pengalaman. Sedangkan penelitian penulis membahas tentang
penafsiran kata al-waswâs dan al-khannâs, serta membahas bagaimana terapi terhadap bisikan al-
khannâs dari sudut pandang syar‟i dan psikiater.

Penelitian Rahmi Umaira yang berjudul “Hadis Tentang Was-Was Syaithon Dalam Shalat (Kajian Ilmu
Ma’anil Hadis).” Penelitian ini berfokus pada pemahaman hadis tentang cara berlindung dari was-was
syaithon dalam shalat ditinjau dari perspektif ma’anil hadis. Sedangkan penelitian ini merujuk pada tafsi
al-Qurthubi yang membahas makna khannas.

Penelitian Rahmi Umaira yang berjudul “Hadis Tentang Was-Was Syaithon Dalam Shalat (Kajian Ilmu
Ma’anil Hadis).” Penelitian ini berfokus pada pemahaman hadis tentang cara berlindung dari was-was
syaithon dalam shalat ditinjau dari perspektif ma’anil hadis. Sedangkan penelitian ini merujuk pada tafsi
al-Qurthubi yang membahas makna khannas.

Penelitian Rahmi Umaira yang berjudul “Hadis Tentang Was-Was Syaithon Dalam Shalat (Kajian Ilmu
Ma’anil Hadis).” Penelitian ini berfokus pada pemahaman hadis tentang cara berlindung dari was-was
syaithon dalam shalat ditinjau dari perspektif ma’anil hadis. Sedangkan penelitian ini merujuk pada tafsi
al-Qurthubi yang membahas makna khannas.
1.
2. Penelitian Rahmi Umaira yang berjudul “Hadis Tentang Was-Was Syaithon Dalam Shalat
(Kajian Ilmu Ma’anil Hadis).” Penelitian ini berfokus pada pemahaman hadis tentang cara
berlindung dari was-was syaithon dalam shalat ditinjau dari perspektif ma’anil hadis.
Sedangkan penelitian ini merujuk pada tafsi al-Qurthubi yang membahas makna khannas.
3. Skripsi Wahyudi Irawan yang berjudul “Penafsiran Makna Zawj Dan Ba 'Lun Dalam Al-
Qur'an (Kajian Tafsir Tematik)”. Penelitian ini merujuk kepada lafdz al-Mar`ah, al-Nisā `,
Unṡā, dan Zawjah yang terdapat pada al-Qur`an, dengan menggunakan metode tematik untuk
mengetahui makna yang terkandung di dalam 4 (empat) redaksi lafdz yang merujuk kepada
arti perempuan tersebut. Maghfiroh dalam hal ini memberikan arti untuk redaksi 4 (empat)
lafadz dengan arti yang bervariasi, diantaranya ialah: kata al-Mar`ah dengan arti “perempuan
yang diperbolehkan menjadi saksi”, al-Nisā ` dengan arti “perempuan yang membutuhkan
perlindungan”, Unṡā dengan arti “perempuan yang menjadi perantara terlahirnya umat
manusia”, dan mengartikan lafadz az-Zawjah dengan “arti perempuan yang memiliki kodrat
untuk mengandung (hamil)”. Dalam penelitian ini, penulis lebih fokus kepada Makna bahasa
atau gaya bahasa sebuah kata Zawj, Ba’l dan Rojul berdasarkan kaedah-kaedah bahasa yang
ada. Dari penelitian ini penulis dapat mengambil masalah tentang makna-makna ayat al-quran
secara global dan memberikan wawasan yang luas dalam memaparkan makna kata khannas.

Anda mungkin juga menyukai