Anda di halaman 1dari 10

ISSN 1412 – 8683 1

KEPEMIMPINAN: KONSEP, TEORI DAN KARAKTERNYA

Oleh :

Fridayana Yudiaatmaja
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pendidikan Ganesha

ABSTRAK
Kepemimpinan (leadership) berkenaan dengan seseorang memengaruhi
perilaku orang lain untuk suatu tujuan. Dengan kekuasaan, pemimpin dapat
memengaruhi perilaku para bawahannya. Kekuasaan dapat dibagi menjadi lima,
yaitu: (1) kekuasaan keahlian (expert power); (2) kekuasaan legitimasi (legitimate
power); (3) kekuasaan referensi (referent power); (4) kekuasaan penghargaan
(reward power); dan (5) kekuasaan paksaan (coercive power). Disamping
berhubungan dengan kekuasaan, kepemimpinan juga erat kaitannya dengan
karakter. Berbagai upaya riset dilakukan untuk mengidentifikasi karakter-karakter
yang konsisten dengan kepemimpinan. Upaya riset yang dilakukan untuk
memisahkan karakter kepemimpinan banyak menemui jalan buntu. Dinyatakan
juga bahwa pencarian untuk mengidentifikasi seperangkat karakter yang
membedakan pemimpin dan pengikut dan antara pemimpin yang efektif dan tidak
efektif, banyak yang gagal. Hasil yang paling dapat diterima adalah riset yang
bertujuan hanya untuk melakukan identifikasi terhadap karakter-karakter yang
dapat dikaitkan secara konsisten dengan kepemimpinan.

Kata kunci: kepemimpinan

ABSTRACT
Leadership relates to a person's behavior with respect to another person
for a purpose. With power, leaders can influence the behavior of their
subordinates. Power can be divided into five, namely: (1) expert power, (2)
legitimate power, (3) referent power, (4) reward power, and (5) coercive power.
Besides dealing with power, leadership is also closely associated with the
character. Various research efforts carried out to identify the characters that are
consistent with the leadership. Research efforts are made to separate the
leadership's characters, but it was found deadlock. Also stated that the quest to
identify a set of characters that distinguishes between a leader and followers and
effective leaders and effective, many have failed. Most acceptable result is
research that aims only to identify the characters that can be linked consistently
with leadership.

Keywords: leadership
tiga, yaitu: (1) Self Leadership; (2)
I. PENDAHULUAN Team Leadership; dan (3)
1.1 PENGERTIAN Organizational Leadership. Self
KEPEMIMPINAN Leadership yang dimaksud adalah
Menurut Kadarusman (2012) memimpin diri sendiri agar jangan
kepemimpinan (Leadership) dibagi sampai gagal menjalani hidup. Team

Kepemimpinan: Konsep, Teori dan Karakternya…(Fridayana Yudiaatmaja)


ISSN 1412 – 8683 2

Leadership diartikan sebagai antara pemimpin dan pengikutnya.


memimpin orang lain. Pemimpinnya Walaupun cukup sulit
dikenal dengan istilah team leader menggeneralisir, pada prinsipnya
(pemimpin kelompok) yang kepemimpinan (leadership)
memahami apa yang menjadi berkenaan dengan seseorang
tanggung jawab kepemimpinannya, memengaruhi perilaku orang lain
menyelami kondisi bawahannya, untuk suatu tujuan. Tapi bukan
kesediaannya untuk meleburkan diri berarti bahwa setiap orang yang
dengan tuntutan dan konsekuensi memengaruhi orang lain untuk suatu
dari tanggung jawab yang tujuan disebut pemimpin.
dipikulnya, serta memiliki komitmen
untuk membawa setiap bawahannya 1.2 MANAJEMEN DAN
mengeksplorasi kapasitas dirinya KEPEMIMPINAN
hingga menghasilkan prestasi Istilah manajemen dan
tertinggi. Sedangkan organizational kepemimpinan memang sering
leadership dilihat dalam konteks dipertukarkan. Hal ini terjadi karena
suatu organisasi yang dipimpin oleh aktivitas manajemen, yang
organizational leader (pemimpin mencakup perencanaan (planning),
organisasi) yang mampu memahami pengarahan (leading),
nafas bisnis perusahaan yang pengorganisasian (organizing), dan
dipimpinnya, membangun visi dan pengendalian (controlling), dianggap
misi pengembangan bisnisnya, tidak berbeda dengan aktivitas
kesediaan untuk melebur dengan kepemimpinan. Namun John Kotter,
tuntutan dan konsekuensi tanggung dari Harvard Business School
jawab sosial, serta komitmen yang mengemukakan pendapatnya bahwa
tinggi untuk menjadikan perusahaan manajemen berkenaan dengan
yang dipimpinnya sebagai pembawa mengatasi kerumitan, sedangkan
berkah bagi komunitas baik di kepemimpinan berkenaan dengan
tingkat lokal, nasional, maupun mengatasi perubahan (Robbins,
internasional. 2003). Hal tersebut dapat dipertegas
Menurut Crainer ada lebih lagi bahwa kepemimpinan berkaitan
dari 400 definisi tentang leadership dengan visi terhadap masa depan,
(Mullins, 2005). Dari sekian sedangkan manajemen berkaitan
banyaknya definisi tentang dengan mengimplementasikan visi
kepemimpinan, ada yang dan strategi yang disajikan oleh para
menyebutkan kepemimpinan pemimpin. Perbedaan kedua istilah
merupakan suatu kegiatan untuk tersebut dikemukakan juga oleh
memengaruhi orang lain. Robert House dari Wharton School
Kepemimpinan merupakan suaru pada University of Pennsyulvania
proses untuk memengaruhi aktivitas (Robbins, 2003).
kelompok. Kepemimpinan Hal senada juga dikemukakan
merupakan kemampuan memeroleh oleh Mullins (2005) yang
kesepakatan pada tujuan bersama. menyatakan bahwa manajemen
Kepemimpinan adalaah suatu upaya berhubungan dengan perencanaan,
untuk mengarahkan orang lain untuk pengorganisasian, pengarahan, dan
mencapai tujuan tertentu. pengendalian aktivitas-aktivitas yang
Kepemimpinan adalah sebuah dilakukan oleh bawahannya.
hubungan yang saling memengaruhi Sedangkan kepemimpinan lebih

Media Komunikasi FIS Vol 12, No 2 Agustus


2013
ISSN 1412 – 8683 3

menekankan pada komunikasi, lain sehingga menghasilkan


memotivasi dan mendorong kepemimpinan yang efektif.
semangat bawahan agar bertindak Kekuasaan (power) seringkali
secara maksimal untuk suatu tujuan. diartikan sebagai pengaruh
Hollingsworth mengemukakan (influence) atau otoritas (authority).
perbedaan mendasar antara Seseorang memiliki kekuasaan
manajemen dan kepemimpinan dikatakan sebagai seseorang yang
(Mullins, 2005), yaitu: berpengaruh atau seseorang
1. Seorang manajer melakukan mempunyai otoritas/wewenang
administrasi, sedangkan untuk melakukan sesuatu. Pengertian
seorang pemimpin kekuasaan seperti yang dikemukakan
melakukan inovasi oleh Walter Nord (Thoha, 2010)
2. Seorang manajer memelihara adalah kemampuan untuk
apa yang ada, sedangkan memengaruhi aliran, energi, dan
seorang pemimpin dana yang tersedia untuk suatu
membangun apa yang tujuan yang berbeda secara jelas
diperlukan dengan tujuan lainnya. Definisi
3. Seorang manajer fokus pada kekuasaan juga banyak dikemukakan
sistem dan struktur, oleh para ahli lainnya seperti
sedangkan seorang pemimpin Bierstedt yang mengemukakan
fakus pada pelakunya kekuasaan adalah kemampuan untuk
4. Seorang manajer melakukan menggunakan kekuatan, Roger
pengawasan, sedangkan mengemukakan kekuasaan adalah
pemimpin membangun suatu potensi dari suatu pengaruh.
kepercayaan Secara sederhana,
5. Seorang manajer melihat hal- kepemimpinan adalah setiap usaha
hal yang detail, sedangkan untuk memengaruhi, sementara itu
pemimpin melihat hal-hal kekuasaan dapta diartikan sebagai
yang umum atau menyeluruh suatu potensi pengaruh dari seorang
6. Seorang manajer melakukan pemimpin. Jadi kekuasaan
segala sesuatunya dengan merupakan salah satu sumber
benar, sedangkan pemimpin seorang pemimpin untuk
memilih apa yang semestinya mendapatkan hak untuk mengajak
dilakukan atau memengaruhi orang lain.
Sedangkan otoritas dapat dirumuskan
1.3 KEKUASAAN DAN sebagai suatu bentuk khusus dari
KEPEMIMPINAN kekuasaan yang biasanya melekat
Dengan kekuasaan, pada jabatan yang ditempati oleh
pemimpin dapat memengaruhi pemimpin. Dengan demikian,
perilaku para bawahannya. Hersey, otoritas adalah kekuasaan yang
Blanchard dan Natemeyer (Thoha, disahkan (legitimatized) oleh suatu
2010) menyatakan bahwa seorang peranan formal seseorang dalam
pemimpin seharusnya tidak hanya suatu organisasi.
menilai perilakunya sendiri untuk Sumber kekuasaan dapat
memengaruhi orang lain, tetapi juga ditelusuri dari pernyataan
harus mengerti posisi mereka dan Machiavelli pada abad ke-16 yang
bagaimana cara menggunakan menyatakan bahwa hubungan yang
kekuasaan untuk memengaruhi orang baik itu tercipta dari rasa cinta

Kepemimpinan: Konsep, Teori dan Karakternya…(Fridayana Yudiaatmaja)


ISSN 1412 – 8683 4

(kekuasaan pribadi) dan rasa takut dimiliki pemimpin bersumber dari


(kekuasaan jabatan). Dari hal kemampuan pemimpin
tersebut lah Amitai Etziomi untuk memberikan hadiah,
membahas sumber kekuasaan, yaitu penghargaan atau upah kepada
kekuasaan jabatan (position power) bawahannya sehingga
dan kekuasaan pribadi (personal semangat kerja bawahannya bisa
power). Dari sekian banyaknya meningkat.
pernyataan yang menyatakan sumber 5. Kekuasaan paksaan (coercive
kekuasaan, pandangan French dan power) Kekuasaan paksaan adalah
Raven (Thoha, 2010) mendapat kekuasaan yang dimiliki oleh
perhatian yang cukup luas. seorang pemimpin karena pemimpin
Mereka membagi sumber tersebut memiliki posisi yang sangat
kekuasaan menjadi lima, yaitu: kuat. Kekuasaan ini bertentangan
1. Kekuasaan keahlian (expert dengan kekuasaan penghargaan
power) Kekuasaan ini ada sebagai karena kekuasaan penghargaan
akibat dari keahlian atau kepakaran memberikan hadiah atau
yang dimiliki oleh seorang penghargaan sedangkan kekuasaan
pemimpin. Kekuasaan ini paksaan memberikan hukuman
didasarkan pada pengetahuan, (punishment) atas kinerja yang
keahlian, kecakapan dan kemampuan buruk dari bawahannya. Setiap
seseorang dalam suatu bidang pemimpin tentu harus berhati-hati
tertentu. dalam menggunakan kekuasaan ini
2. Kekuasaan legitimasi karena pada prinsipnya tidak ada
(legitimate power) Seseorang akan orang yang menginginkan
memiliki kekuasaan legitimasi bila mendapatkan hukuman.
orang tersebut memiliki jabatan Pada perkembangan
tertentu. Semakin tinggi pemikiran selanjutnya, Raven
jabatan yang dimiliki, maka semakin menambahkan sumber kekuasaan
besar kekuasaan atau pengaruh yang yang keenam, yaitu kekuasaan
dimilikinya. Seorang pemimpin yang informasi (information power).
memiliki kekuasaan legitimasi tinggi Kemudian pada tahun 1979, Hersey
akan cenderung untuk dan Goldsmith menambahkan
memengaruhi orang lain karena dia sumber kekuasaan yang ketujuh
merasakan memiliki hak atau yaitu kekuasaan koneksi (connection
wewenang yang diperoleh dari power).
jabatan dalam suatu organisasi.
3. Kekuasaan referensi (referent II. PEMBAHASAN
power) Kekuasaan referensi adalah 2.1 TEORI KARAKTER
kekuasaan yang dimiliki oleh Berbagai upaya riset
pemimpin karena pemimpin tersebut dilakukan untuk mengidentifikasi
memiliki karisma atau kepribadian karakter-karakter yang konsisten
yang menarik. Dengan demikian dengan kepemimpinan. Upaya riset
pemimpin yang memiliki yang dilakukan untuk memisahkan
kepribadian menarik akan mampu karakter kepemimpinan banyak
memengaruhi bawahannya. menemui jalan buntu. Robbins
4. Kekuasaan penghargaan (2003) menyebutkan ada 20 telaah
(reward power) Kekuasaan yang berbeda mengidentifikasi
penghargaan adalah kekuasaan yang hampir 80 karakter kepemimpinan,

Media Komunikasi FIS Vol 12, No 2 Agustus


2013
ISSN 1412 – 8683 5

tetapi hanya 5 dari karakter tersebut untuk diambilnya kesimpulan bahwa


yang dijumpai bersama oleh 4 beberapa karakter meningkatkan
penyelidikan. Dinyatakan juga kemungkinan sukses sebagai
bahwa pencarian untuk pemimpin, tetapi tidak satu pun
mengidentifikasi seperangkat karakter tersebut menjamin sukses.
karakter yang membedakan
pemimpin dan pengikut dan antara 2.2 TEORI PERILAKU
pemimpin yang efektif dan tidak Teori perilaku berusaha untuk
efektif, banyak yang gagal. Hal mengidentifikasi perilaku-perilaku
tersebut menimbulkan sikap sedikit pemimpin. Bila perilaku pemimpin
optimis untuk yakin menemukan ada perbedaan yang berarti jika
karakter-karakter yang konsisten dan dibandingkan dengan perilaku yang
unik yang berlaku secara universal dipimpin, maka kepemimpinan akan
pada semua pemimpin yang efektif. dapat diajarkan. Bila kepemimpinan
Menurut Krause (2000), pemimpin bisa diajarkan, maka pasokan
yang efektif adalah orang yang pemimpin bisa diperbesar.
mempersatukan semua orang dalam Perbedaan yang paling
menghadapi tantangan, mendasar antara teori karakter dan
menggabungkan ke dalam kesatuan- teori perilaku adalah terletak pada
kesatuan yang erat, mengembangkan asumsi yang mendasarinya. Jika teori
strategi untuk mengatasi tantangan, karakter yang benar, maka pada
dan berhasil melaksanakan strategi dasarnya kepemimpinan dibawa dari
tersebut. lahir. Sedangkan jika teori perilaku
Hasil yang paling dapat yang benar, maka kepemimpinan
diterima adalah riset yang bertujuan bisa diajarkan atau ditanamkan.
hanya untuk melakukan identifikasi Teori terkenal yang berkaitan
terhadap karakter-karakter yang dengan perilaku dimulai dari
dapat dikaitkan secara konsisten penelitian pada Universitas Negeri
dengan kepemimpinan. Ada suatu Ohio sekitar tahun 1940-an. Lebih
riset yang menyatakan bahwa ambisi dari 1.000 dimensi independen dari
dan energi, hasrat untuk memimpin, perilaku pemimpin diidentifkasi,
kejujuran dan integritas, percaya diri, namun pada akhirnya dapat
kecerdasan, dan pengentahuan yang dikelompokkan menjadi dua kategori
relevan terhadap pekerjaan yang secara mendasar menjelaskan
merupakan enam karakter yang kebanyakan perilaku pemimpin.
cenderung dapat membedakan Mereka menyebut dua dimensi
pemimpin dan bukan pemimpin. tersebut adalah struktur prakarsa
Riset lainnya menyatakan bahwa (initiating structure) dan
sifat pemantauan diri yang tinggi pertimbangan (consideration).
(sangat luwes dalam menyesuaikan Struktur prakarsa berkenaan dengan
perilaku pada situasi yang berlainan), sejauh mana seorang pemimpin
mempunyai kemungkinan yang lebih menetapkan dan menstruktur
besar muncul sebagai pemimpin perannya dan peran bawahannya
kelompok daripada pemantauan dalam kaitannya dengan tujuan yang
dirinya rendah. Secara keseluruhan ingin dicapai. Sedangkan
Robbins (2003) berpendapat bahwa pertimbangan digambarkan sejauh
penemuan dari riset yang ada selama mana seseorang berkemungkinan
setengah abad lebih mendorong memiliki hubungan pekerjaan yang

Kepemimpinan: Konsep, Teori dan Karakternya…(Fridayana Yudiaatmaja)


ISSN 1412 – 8683 6

dicirikan oleh saling percaya, dibandingkan pemimpin yang


menghargai gagasan bawahan, berorientasi produksi. Pemimpin
kesejahteraan, status, dan kepuasan yang berorientasi karyawan justru
pengikut-pengikutnya. menghasilkan produksi yang lebih
Pada waktu yang hampir tinggi dibandingkan dengan
bersamaan dengan dilakukannya pemimpin yang berorientasi
telaah mengenai kepemimpinan pada produksi. Hal tersebut terjadi karena
Universitas Negeri Ohio, telaah karyawan akan memiliki
kepemimpinan juga dilakukan pada produktivitas yang tinggi pada
Pusat Riset dan Survai Universitas pemimpin yang berorientasi
Michigan. Kelompok Michigan juga karyawan.
sampai pada dua dimensi perilaku Blake dan Mouton
kepemimpinan, yaitu: kepemimpinan mengemukakan tingkatan manajerial
berorientasi karyawan dan berdasarkan atas tingkat kepedulian
berorientasi produksi. Hasil yang pemimpin pada karyawan dan
diperoleh dari kelompok Michigan produksi (Robbins, 2003). Tingkatan
adalah bahwa pemimpin yang manajerial dapat dilihat pada gambar
berorientasi karyawan lebih disukai di bawah ini.

Gambar 2.1 Tingkatan Manajerial (Robbins, 2003)

Dari gambar tersebut dapat dilihat di Skandinavia. Para peneliti di


bahwa masing-masing sumbu dibagi Skandinavia telah memeriksa apakah
atas 9 tingkatan. Oleh karena itu, ada dimensi ketiga, yaitu orientasi
gaya kepemimpinan yang ada pengembangan, yang berhubungan
menjadi sebanyak 81. Berdasarkan dengan kepemimpinan. Dari studi
temuan Blake dan Mouton, dengan menggunakan sampel para
pemimpin berkinerja paling baik pemimpin di Finlandia dan Swedia,
pada posisi (9,9), pemimpin tipe para peneliti menemukan bahwa ada
otoritas pada posisi (9,1), dan dukungan yang kuat untuk pemimpin
pemimpin tipe country club atau yang berorientasi pada
hura-hura pada posisi (1,9). pengembangan sebagai suatu
Kelanjutan dari riset dimensi yang terpisah dan
mengenai teori perilaku berkembang independen. Hal itu berarti bahwa

Media Komunikasi FIS Vol 12, No 2 Agustus


2013
ISSN 1412 – 8683 7

pendekatan yang hanya kerjanya dan menilainya dengan


menggunakan dua dimensi kriteria yang ada pada LPC. Jika
kepemimpinan dirasa kurang seseorang menggambarkan
memadai untuk memahami seseorang yang paling kurang
kepemimpinan pada masa 1990-an. disukai dalam istilah yang relatif
positif (skor LPC tinggi), maka
2.3 TEORI KEMUNGKINAN orang tersebut lebih mengeutamakan
Ada keinginan untuk dapat hubungan pribadi yang baik dengan
memprediksi kemungkinan seorang rekan-rekannya. Jika sebaliknya,
pemimpin akan sukses dikemudian maka orang tersebut lebih
hari. Banyak peneliti yang terlibat mengutamakan produktivitas atau
dalam hal ini, namun beberapa berorientasi tugas. Fiedler
peneliti justru berpandangan bahwa berpendapat bahwa gaya
meramalkan sukses kepemimpinan kepemimpinan itu tetap atau gaya
lebih rumit dibandingkan dengan kepemimpinan itu dibawa sejak lahir
memisahkan beberapa karakter atau sehingga sulit untuk mengubah gaya
perilaku yang lebih disukai. kepemimpinan.
Model kemungkinan Hasil yang dikemukakan
menyeluruh yang pertama dikenal pada model Fiedler adalah jika ada
adalah model kepemimpinan yang situasi dimana suatu kelompok
diperkenalkan oleh Fred Fiedler. menuntut seorang pemimpin yang
Model ini mengemukakan bahwa berorientasi tugas tetapi justru
kinerja kelompok yang efektif pemimpinnya berorientasi hubungan,
bergantung pada padanan yang maka situasi tersebut harus
sesuai antara gaya pemimpin dan dimodifikasi misalkan dengan
sampai sejauh mana situasi mengganti pemimpin yang ada
memberikan kendali dan pengaruh sehingga keefektifan optimum dapat
kepada si pemimpin. Oleh karena itu, tercapai.
Fiedler berupaya untuk dapat Berdasarkan studi yang
mengidentifikasi gaya dilakukan Fedler terhadap labih dari
kepemimpinan yang merupakan 1.200 kelompok, kemudian Fedler
kunci sukses seseorang untuk membandingkan gaya kepemimpinan
memimpin. Untuk dapat berorientasi tugas dan berorientasi
mengidentifikasi gaya hubungan pada delapan situasi yang
kepemimpinan, Fiedler berbeda. Seperti tampak pada
menggunakan LPC (Least Preferred gambar di bawah ini, gaya
Co-worker). LPC tersebut adalah kepemimpinan berorientasi tugas
suatu kuesiuoner yang berisi 16 kata akan berkinerja lebih baik pada
sifat yang saling berlawanan (seperti situasi I, II, III, VII, dan VIII,
menyenagkan – tidak sedangkan gaya kepemimpinan
menyenangkan, terbuka – tertutup, berorientasi hubungan akan
mendukung – memusuhi). berkinerja lebih baik pada situasi IV,
Responden kemudian diminta untuk V, dan VI.
membayangkan semua rekan

Kepemimpinan: Konsep, Teori dan Karakternya…(Fridayana Yudiaatmaja)


ISSN 1412 – 8683 8

Gambar 2.1 Model Penemuan Fedler (Robbins, 2003)

2.4 TEORI SITUASIONAL mengkompensasi kekurangan


Model yang berkaitan dengan kemampuan para pengikutnya
teori situasional dikembangkan oleh sehingga sesuai dengan keinginan
Paul Hersey dan Ken Blanchard. pemimpin. Jika para pengikut
Model yang mempunyai banyak mampu dan tidak ingin, maka
pengikut ini telah digunakan sebagai pemimpin perlu menggunakan gaya
perangkat utama pelatihan pada lebih yang mendukung dan partisipatif.
dari 400 perusahaan Fortune 500; Jika para pengikut mampu dan ingin,
dan lebih dari 1 juta manajer setahun maka pemimpin tidak perlu berbuat
dari beragam organisasi (Robbins, banyak. Hal ini sedikit banyak
2003). sejalan dengan pandangan tokoh di
Teori ini lebih menekankan Indonesia yaitu Ki Hajar Dewantoro.
pada pengikut dibandingkan dengan Menurut pandangan Ki Hajar
pemimpin untuk tercapainya Dewantoro, kepemimpinan dapat
kepemimpinan yang efektif. Hersey dilakukan dengan melalui
dan Blanchard berpendapat bahwa pendekatan: hing ngarso sung
kepemimpinan yang efektif tuladha, hing madya mangun karsa,
bergantung dari tingkat kesiapan atau tut wuri handayani. Jika pemimpin
kedewasaan para pengikutnya. Jika memposisikan dirinya di depan,
pengikut tidak mampu dan tidak maka pemimpin harus mampu
ingin melakukan tugas, maka memberikan keteladana atau contoh
pemimpin perlu memberikan arahan yang baik terhadap anak buahnya.
khusus dan jelas. Jika para pengikut Jika pemimpin memposisikan dirinya
tidak mampu dan ingin, maka di tengah, maka pemimpin dapat
pemimpin perlu memaparkan berperan sebagai seorang motivator.
orientasi tugas dengan jelas untuk Jika pemimpin memposisikan dirinya

Media Komunikasi FIS Vol 12, No 2 Agustus


2013
ISSN 1412 – 8683 9

di belakang, maka pemimpin didasarkan pada teori jalur-tujauan:


memberikan kepercayaan kepada 1. Kepemimpinan yang direktif
bawahannya untuk menjalankan membawa kepuasan yang
tugas dan senantiasa mengawal kerja lebih besar bila tugas-tugas
dan aktivitas bawahannya. bersifat ambigu atau penuh
tekanan daripada tugas-tugas
2.5 TEORI JALUR-TUJUAN sangat terstruktur dan ditata
Teori jalur-tujuan pada dengan baik
mulanya dikembangkan oleh Robert 2. Kepemimpinan suportif
House. Pada prinsipnya teori ini menghasilkan kinerja dan
berpendapat bahwa merupakan tugas kepuasan karyawan yang
si pemimpin untuk membantu tinggi bila bawahan
pengikutnya dalam mencapai tujuan mengerjakan tugas yang
mereka dan untuk memberikan terstruktur
pengarahan dan dukungan agar dapat 3. Kemungkinan besar
dipastikan tujuan mereka sesuai kepemimpinan direktif
dengan sasaran secara keseluruhan dipersepsikan sebagai
dari suatu kelompok atau organisasi. berlebih jika bawahannya
House mengidentifikasi empat memiliki kemampuan
perilaku kepemimpinan, yaitu: pemahaman yang tinggi atau
1. Pemimpin yang membiarkan pengelaman yang cukup
pengikutnya tahu apa yang banyak
diharapkan 4. Bawahan dengan suatu
2. Pemimpin yang mendukung tempat kedudukan kontrol
dan menunjukkan perhatian internal (mereka yang yakin
akan kebutuhan para mengendalikan nasibnya
pengikutnya sendiri) akan lebih dipuaskan
3. Pemimpin yang partisipatif dengan suatu gawa
berkonsultasi dengan partisipatif
bawahannya dan 5. Kepemimpinan yang
menggunakan saran mereka berorientasi prestasi akan
untuk mengambil suatu meningkatkan pengharapan
keputusan bawahan yang mendorong
4. Pemimpin berorientasi kinerja yang tinggi bila tugas-
prestasi yang menetapkan tugas itu terstruktur secara
tujuan yang menantang dan ambigu
mengharapkan bawahannya
untuk berprestasi pada tingkat III. KESIMPULAN
yang tertinggi Berdasarkan uraian di atas
dapat diambil beberapa simpulan
Berlawanan dengan sebagai berikut.
pandangan Fedler, House 1. Ppada prinsipnya
berpendapat bahwa pemimpin kepemimpinan (leadership)
mempunyai sikap yang luwes atau berkenaan dengan seseorang
pemimpin yang sama dapat memengaruhi perilaku orang
menampilkan perilaku yang lain untuk suatu tujuan.
bergantung situasi. Berikut adalah 2. Ada beberapa teori yang
ramalan kepemimpinan yang membahas kepemimpinan,

Kepemimpinan: Konsep, Teori dan Karakternya…(Fridayana Yudiaatmaja)


ISSN 1412 – 8683 10

yaitu teori karakter, teori DAFTAR PUSTAKA


perilaku, teori kemungkinan, Kadarusman, D. 2012. Natural
teori situasional, dan teori Intelligence Leadership: Cara
jalur-tujuan. Pandang Baru Terhadap
3. Upaya riset yang dilakukan Kecerdasa dan Karakter
untuk memisahkan karakter Kepemimpinan. Jakarta: Raih Asa
kepemimpinan banyak Sukses.
menemui jalan buntu. Krause, D. G. 2000. The Way of The
Dinyatakan juga bahwa Leader. Diterjemahkan oleh PT
pencarian untuk Gramedia Dengan Judul Kiat
mengidentifikasi seperangkat Sang Pemimpin. Jakarta: PT
karakter yang membedakan Gramedia Pustaka Utama .
pemimpin dan pengikut dan Mullins, L. J. 2005. Management
antara pemimpin yang efektif and Organisational Behaviour.
dan tidak efektif, banyak England: Pearson Education
yang gagal. Limited.
4. Ada suatu riset yang Rindjin, K. 2008. Etika Bisnis dan
menyatakan bahwa ambisi Implementasinya. Jakarta: PT
dan energi, hasrat untuk Gramedia Pustaka Utama.
memimpin, kejujuran dan Robbins, S. P. 2003. Organizational
integritas, percaya diri, Behaviour. Diterjemahkan oleh
kecerdasan, dan PT Indeks Kelompok Gramedia
pengentahuan yang relevan Dengan Judul Perilaku
terhadap pekerjaan Organisasi. Jakarta: PT Indeks
merupakan enam karakter Kelompok Gramedia.
yang cenderung dapat Thoha, M. 2010. Kepemimpinan
membedakan pemimpin dan dalam Manajemen. Jakarta: PT.
bukan pemimpin. Riset RajaGrafindo Persada.
lainnya menyatakan bahwa
sifat pemantauan diri yang
tinggi (sangat luwes dalam
menyesuaikan perilaku pada
situasi yang berlainan),
mempunyai kemungkinan
yang lebih besar muncul
sebagai pemimpin kelompok
daripada pemantauan dirinya
rendah. Penemuan dari riset
yang ada selama setengah
abad lebih mendorong untuk
diambilnya kesimpulan
bahwa beberapa karakter
meningkatkan kemungkinan
sukses sebagai pemimpin,
tetapi tidak satu pun karakter
tersebut menjamin sukses.

Media Komunikasi FIS Vol 12, No 2 Agustus


2013

Anda mungkin juga menyukai