Anda di halaman 1dari 24

Bagian Ilmu Bedah Referat

Fakultas Kedokteran
11 November 2022
Universitas Alkhairaat
Palu

RADIOTERAPI PADA KANKER PAYUDARA

Disusun Oleh :
Ella Anggi Famela S.Lalusu, S.Ked
(13 19 777 14 478)

PEMBIMBING :
dr. Muhamad Ikhlas, M. Kes, Sp. B, FICS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik


BAGIAN ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
PALU
2022
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa mahasiswa yang
bersangkutan sebagai berikut :

Nama : Ella Anggi Famela, S. Ked


No. Stambuk : 13 19 777 14 478
Fakultas : Kedokteran
Program Studi : Pendidikan Dokter
Universitas : Alkhairaat
Judul : Penatalaksaan Radioterapi pada kanker payudara
Bagian : Ilmu Bedah

Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada Bagian


Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat Palu.

Palu, 11 November 2022

Pembimbing Dokter Muda

dr. Muhamad Ikhlas, M. Kes, Sp. B, FICS Ella Anggi famela S.Lalusu, S. Ked
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................
1.1 Latar Belakang
1.2 Pengobatan Kanker Payudara.........................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Payudara...........................................................................
2.2 Definisi Radioterapi........................................................................
2.3 Radioterapi Pada Kanker Payudara................................................
2.4 Sinar untuk radioterapi.................................................................
2.5 Aparat Radioterapi………………………………………………
2.6 Unit Energi Radiasi…………………………………………….
2.7 Cara Pemberian Radioterapi…………………………………..
2.8 Intravena……………………….. ……………………………..
2.9 Radioterapi Dan Penggunaannya……………………………..
2.10 Tujuan Radioterapi………………………………………….
2.11 Cara Pemberian Radioterapi…………………………………
2.12 Terapi Tambahan…………………………………………….
BAB III PENUTUP...........................................................................................
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Radioterapi merupakan suatu metode pengobatan kasus keganasan


(kanker) dengan memanfaatkan radiasi pengion untuk membunuh dan
menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker.Dengan menggunakan radiasi sinar
yang dapat menimbulkan ionisasi dalam jaringan.Sinar dibagi atas gelombang
elektromaknetik dan partikel.jenis sinar yang digunakan dalam dunia medis
adalah sinar X,sinar gamma dan electron.1,2,9

Radiasi pengion adalah bekas pancaran energy atau partikel yang bila
mengenai sebuah atom akan menuebabkan terpentalnya electron keluar dari orbit
electron tersebut,pancaran energy dapat berupa gelombang elektromagnetik,yang
dapat berupa radiasi-y dan sinar-X.Pancaran partikel dapat berupa pancaran
electron (sinar beta)atau pancaran pertikel netron, alfa,proton.8,9

Radiasi digunakan dalam radioterapi, sedangkan sinar alfa dan sinar beta
digunakan dalam terapi radiasi internal. Sinar-X atau radiasi-y merupakan
pancaran gelombang elektromaknetik yang di gunakan oleh pesawat teleterapi,
digunakan untuk radiasi eksternal.8,9

Dosimetri adalah pertimbangan dosis serapan dan optimasi dosis yang


digunakan pada terapi radioisotope sebelum radiotherapy dilakukan menetapkan
letak dan luas kanker,teknik penyinaran dan distribusi dosis yang tinggi pada
kanker dan meminimumkan dosis pada jaringan sehat di sekitar kanker tersebut.8

Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat
pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjarnya (epitel maupun
lobulusnya) dan komponen selain kelenjar seperti jaringan lemak, pembuluh
darah, dan persyarafan jaringan payudara. Kanker payudara merupakan jenis
kanker yang paling ditakuti oleh seluruh wanita di dunia, yang cukup mematikan,
menjadi penyakit nomor satu penyebab kasus kematian wanita di Indonesia.
Banyak yang belum dan tidak menyadari gejala awal pada kanker payudara ini
sehingga pengobatanpun tidak segera dilakukan. Akibatnya stadium pada kanker
akan semakin tinggi, dan penyebaran kanker telah meluas ke jaringan organ tubuh
yang lain sehingga akan semakin sulit untuk disembuhkan. Adapun efek langsung
yang disebabkan oleh kanker payudara dapat melemahkan fisik dan terjadinya
perubahan fisik pada tubuh penderita7,6

Terapi radiasi untuk kasus kanker payudara kebanyakan menggunakan


teknik IMRT (Intensity Modulated Radiation Therapy) adalah terapi penyesuaian
radiasi untuk mengobati penyakit kanker dan tumor. IMRT menggunakan
teknologi yang berfungsi mengubah bentuk target melalui proses manipulasi blok.
Intensitas radiasi nantinya dikendalikan, sehingga terjadi perubahan ukuran dan
bentuk balok selama proses IMRT. Keuntungan teknik ini adalah Alat ini
memiliki multileaf collimator yang bisa menyesuaikan bentuk target dimana dan
mengurangi resiko pada jaringan yang sehat. Hanya sel kanker atau tumor tertentu
yang mendapatkan dosis tinggi sinar radiasi.3,9

1.2 Pengobatan kanker payudara

1) Operasi
Umumnya langkah pertama untuk mengobati kanker payudara adalah
mengangkat tumornya. Operasi kanker payudara ini ada 2 jenis, yaitu lumpektomi
dan mastektomi. Operasi lumpektomi atau kadang-kadang disebut operasi
konservasi payudara hanya mengangkat bagian payudara yang terkena kanker.
Dalam mastektomi, dokter mengangkat seluruh payudara. Ada berbagai jenis
mastektomi dan lumpektomi.5,10

2) Terapi Radiasi

Terapi radiasi adalah perawatan yang menggunakan gelombang energi


tinggi untuk membunuh sel kanker. Kebanyakan wanita di bawah usia 70 tahun
yang menjalani lumpektomi juga mendapatkan radiasi.5,10
3) Kemoterapi
Merupakan pengobatan dengan obat pembunuh kanker yang dapat diberikan
melalui pembuluh darah atau melalui mulut. Obat masuk melalui aliran darah
untuk mencapai sel-sel kanker di sebagian besar tubuh. Kemoterapi diberikan
dalam siklus, dengan masing-masing periode perawatan diikuti dengan periode
pemulihan. Pengobatan biasanya berlangsung selama beberapa bulan.5,10
Berikut adalah beberapa macam obat anti-kanker :
a) Kombinasi obat kemoterapi yang telah menjadi standar :
- CMF : Cyclophosphamide – Methotrexate – 5 Fluoro Uracil
- AC : Adriamycin (doxorubicin) – Cyclophosphamide
- CAF : Cyclophosphamide – Adriamycin – 5 Fluoro Uracil
- CEF : Cyclophosphamide – Epirubicin – 5 Fluoro Uracil
- T-A : Taxanes - Doxorubicin
b) Obat kemoterapi second-line antara lain Gemcitabine dan Gapecitabine.
c) Obat kemoterapi third-line antara lain Vinoralbine, Carboplatin,Cisplatinum.
Obat-obat anti kanker dalam kemoterapi dapat diberikan sebagai :
- Terapi utama pada kanker yang sifatnya kemosensitif seperti leukemia,
sarkoma ewing, lymphoma maligna, kanker paru, dan lain-lain. Obat anti
kanker dapat juga diberikan pada kanker yang telah menyebar jauh yang
umumnya sudah stadium IV, seperti kanker pada payudara, paru, serviks,
mulut, dan sebagainya.
- Terapi tambahan (adjuvan) pada kanker lokal atau lokoregional seperti kanker
payudara, serviks, colon, paru, lambung dan sebagainya yang umumnya
diberikan pasca operasi dan/atau pasca.radioterapi untuk kanker yang
kemoresponsif. Adjuvan kemoterapi dapat mengurangi frekuensi residif atau
metastase. Belakangan ini adjuvan kemoterapi ada yang diberikan pra-operasi
atau praradioterapi yang disebut Neo Adjuvan Kemoterapi.
 Kemoterapi adjuvan : 6 siklus
 Kemoterapi paliatif : 12 siklus
 Kemoterapi neo adjuvan : 3 siklus pra terapi primer ditambah
4. Terapi Hormon
Terapi hormonal adalah bentuk lain dari terapi sistemik. Hal ini paling sering
digunakan sebagai terapi adjuvant untuk membantu mengurangi risiko kanker
datang kembali setelah operasi, tetapi dapat juga digunakan sebagai pengobatan
neoadjuvant. Hal ini juga digunakan untuk mengobati kanker yang telah datang
kembali setelah pengobatan atau telah menyebar.5,10
Terapi ini menggunakan obat-obatan dengan menargetkan sel kanker
payudara yang memiliki kadar protein tinggi, yang disebut HER2.Obat-obatan ini
mempengaruhi sel-sel kanker dan jarang mempengaruhi sel-sel normal dalam
tubuh.5
Macam terapi hormonal :
a) Additive : pemberian tamoxifen
b) Ablative : bilateral oophorectomy

5. Terapi Target

Obat-obat dalam terapi target ini memiliki kerja yang berbeda dari pada obat
kemoterapi standar. Terapi ini merupakan yang paling sering digunakan
bersamaan dengan kemoterapi saat ini.5,10

Obat-obat target ditujukan terutama jika ada indikasi yaitu adanya ekspresi protein
tertentu pada jaringan kanker, seperti :

 Ekspresi HER2/Neu protein : Trastuzumab


 Ekspresi VEGF/R : Bevacizumab

Setiap terapi yang dipilih perlu dilakukan Follow-up untuk evaluasi tindakan:

1). Tahun pertama dan kedua : kontrol tiap 2 bulan

2). Tahun ketiga sampai dengan kelima : kontrol tiap 3 bulan

3). Setelah tahun kelima : kontrol tiap 6 bulan


6. Imunoterapi
Imonoterapi adalah pengobatan yang meningkatkan system kekebalan tubuh,
untuk menyerang sel kanker payudara. Obat-obatan imunoterapi dapat diberikan
dalam pembuluh darah atau diminum sebagai pil.5,10
Obat atezolizumad (Tecentriq) dan sacituzumab govitecan-hziy (Trodelvy)
untuk mengobati kanker payudara triple-negatif yang telah menyebar.5,10

1.3 Stadium Ca Mammae

Stadium 0: tumor non-invasif, hanya terletak pada payudara (TisN0M0)

Stadium 1: ukuran tumor kecil dan hanya terletak pada payudara, atau terdapat
kemungkinan kecil bermetastasis ke kelenjar getah bening di dekat payudara

IA : Tumor tidak lebih besar dari 20 mm dan hanya terletak di payudara


(T1N0M0)

IB :Tidak ditemukan tumor primer (T0) atau ukuran tumor ≤ 20 mm (T1),


tetapi mikrometastasis (tidak lebih dari 2 mm) ada di ipsilateral level I/II
kelenjar getah bening aksila masih dapat digerakkan (N1mi); tidak
terdapat metastasis jauh (M0)

Stadium 2: Tumor terletak pada payudara atau kelenjar getah bening, atau
keduanya

IIA  Tidak ditemukan tumor primer (T0) atau tumor tidak lebih besar dari 20 mm
(T1) ; metastasis ditemukan di kelenjar getah bening aksila level I/II
ipsilateral dan kelenjar getah bening dapat digerakkan (N1) ; tidak
ditemukan metastasis jauh (M0)

 Tumor lebih besar dari 20 mm tapi tidak lebih besar dari 50 mm (T2) dan
hanya terdapat di payudara (N0) ; tidak ditemukan metastasis jauh (M0)

IIB  Tumor lebih besar dari 20 mm tapi tidak lebih besar dari 50 mm (T2) ;
metastasis ditemukan di kelenjar getah bening level I/II ipsilateral dan
kelenjar getah bening dapat digerakkan (N1); tidak ditemukan metastasis
jauh (M0)

 Tumor lebih besar dari 50 mm (T3) dan hanya terdapat di payudara


(N0) ; tidak ditemukan metastasis jauh (M0) Stadium

Stadium III: Tumor telah menyebar dari payudara ke kelenjar getah bening yang
dekat dengan payudara, ke kulit payudara atau dinding dada

IIIA  Tidak ditemukan tumor primer (T0), tumor tidak lebih besar dari 20 mm
(T1), tumor lebih besar dari 20 mm tapi tidak lebih besar dari 50 mm (T2),
tumor lebih besar dari 50 mm (T3) ; metastasis ditemukan di kelenjar
getah bening level I/II ipsilateral dan kelenjar getah bening terfiksir (N2) ;
tidak terdapat metastasis jauh (M0)

 Tumor lebih besar dari 50 mm (T3) ; metastasis ditemukan di kelenjar


getah bening level I/II ipsilateral dan kelenjar getah bening dapat
digerakkan (N1), tidak ditemukan metastasis jauh (M0)

IIIB Tumor (ukuran berapa pun) telah meluas ke dinding dada atau kulit (T4);
tidak terdapat metastasis kelenjar getah bening (N0) atau terdapat metastasis
di kelenjar getah bening aksila level I/II ipsilateral dan kelenjar getah bening
dapat digerakkan (N1) atau kelenjar getah bening terfiksir (N2); tidak
terdapat metastasis jauh (M0)

IIIC Tumor dari semua stadium (T apa saja); metastasis terdapat pada kelenjar
getah bening aksilaris level III ipsilateral, pada kelenjar getah bening
mamaria interna ipsilateral dengan metastasis kelenjar getah bening aksila
level I/II yang terbukti secara klinis, atau dalam nodus limfa supraklavikular
ipsilateral (N2 atau N3) ; tidak terdapat metastasis jauh hadir (M0)

Stadium IV: Tumor sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Payudara

Payudara (mammae) terletak pada bagian anterior dinding thorax, mulai


dari costae 2 atau 3 sampai costae 6 atau 7,terletak di anterior m pectoralis mayor,
m pectoralis minor dan sebagian dari m,seratus anterior serta m,obliquus
ekstermus abdominis.batas medial dari mammae yaitu margo lateral dari sternum
dan batas lateral dari mammae yaitu linea axillaris anterior.Prosesus axillaris dari
mammae memanjang kea rah cranio-lateral menuju axilla dimana berhubungan
dengan pembuluh dara axsilla.Bagian mammae ini secara klinis signifikan kerena
insidensi karsinoma mammae meninggi pada daerah ini yaitu berada dalam
drainase limfatik prosesus axilaris.1

2.2. Definisi

Radioterapi merupakan terapi dengan sinar pengion berenergi tinggi untuk


menghancurkan sel kanker. Pengaruh radiasi pada jaringan tubuh ditentukan oleh
radiosensitivitas jaringan yang bersangkutan, yang pada umumnya kanker lebih
sensitif terhadap radiasi dibandingkan dengan jaringan normal. Radiasi ada
payudara sering diberikan setelah tindakan pembedahan breast-conserving untuk
membantu menurunkan kemungkinan residif. 1
2.3 Pengaruh Radiasi Pada Tubuh

Radiasi pada jaringan dapat menimbulkan ionisasi air dan elektrolit dari cairan
tubuh, baik intra maupun ekstra celluler, sehingga timbul ion H+ dan OH- yang
sangat reaktif,Ion itu dapat bereaksi dengan melekul DNA dalam cromosom,
sehingga dapat terjadi :11

2.12.1 Rantai ganda DNA pecah.


2.12.2 Perubahan cross-linkage dalam rantai DNA.
2.12.3 Perubahan base yang menyebabkan degenerasi atau kematian sel.

Dosis lethal dan kemampuan reparasi kerusakan pada sel-sel kanker lebih rendah
dari sel-sel normal,sehingga akibat radiasi sel-sel kanker banyak yang mati dan
yang tetap rusak dibandingkan dengan sel-sel normal.11

Sel-sel yang masi tahan hidup akan mengandakan reparasi kerusakan DNA-nya
sendir.Kemampuan reparasi DNA sel normal lebih baik dan lebih cepat dari sel
kanker.Keadaan ini dipakai sebagai dasar untuk radioterapi pada kanker.11

Pengaruh radiasi pada jaringan tubuh ditentukan oleh radiosensitivitas jaringan


yang bersangkutan, Pada umumnya kanker lebih sensitive dari jaringan normal.11

2.4.Sinar Untuk Radioterapi

Sinar yang dipakai untuk radioterapi adalah :

a. Sinar Alfa
Sinar alfa adalah sinar korpuskuler atau partikel dari inti atom.Inti atom itu
terdiri dari proton dan neutron.Sinar alfa itu tidak dapat menembus kulit
dan tidak banyak dipakai dalam radioterapi. Keuntungan sinar alfa itu
ialah tidak dipengaruhi oleh oksigenasi dalam tumor.11
b. Sinar Beta
Sinar beta adalah sinar electron,sinar ini dipancarkan oleh zat radioaktif
yang mempunyai energy rendah.daya tembusnya pada kulit terbatas 3-5
mm, digunakan untuk terapi lesi yang superficial. Isotope yang
memancarkan sinar beta adalah
Strontium,Phosphor,Yitrium,aurum,Iodium.11
c. Sinar Gamma
Sinar gamma adalah sinar elektromagnetik atau foton.Sinar ini dapat
menembus tubuh. Daya tembusnya tergantung dari besar energy yang
menimbulkan sinar itu.Makin tinggi energinya atau makin tinggi
voltagenya, makin besar daya tubuhnya dan makin dalam letak dosis
maksimalnya.

Tabel 1. Energi Radiasi

No ENERGI DOSIS MAKSIMUM


1. 1 Mv Dipermukaan kulit
2. 3 mV 0,5 cm di bawah kulit
3. 4 mV 1 cm di bawah kulit
4. 8 mV 1,75 cm di bawah kulit
5. 20 mV 5 cm di bawah kulit

2.5 Aparat Radioterapi

Aparat radioterapi adalah alat atau unit untuk menghasilkan sinar ionisasi.Ada
bermacam-macam alat yang di pakai, yaitu :1,11

a. Sinar rontgren :
1.Radiasi grenz : 10-15 kV
2.Radiasi superficial : 10-125 kV
3.Radiasi dalam
 Orthovaltage unit :125-600 kV
 Megavoltage (supervoltage) unit :2-30 MeV

4.Linear accelerator unit :

 Foton : 2-14 MeV


 Elektron : 3-30 MeV

5.Betatron unit menghasilkan electron

6.Neutron unit menghasilkan partikel

b. Radioisotope :
1.Calcium unit ,sinar gamma : 0.6 Mev

2.Colbalt unit,sinar gamma : 1.3 MeV

3.Radium unit ,sinar,α,β,γ : 1.6 MeV

2.6 Unit Energi Radiasi

Untuk mengukur kekuatan radiasi dipakai dosimetri yaitu alat untuk mengukur
energy yang diserap perunit jaringan (Rad= Radiation Absorbed dose).1,11

a. Satu gray (Gy) = 1 joule per kg jaringan.


b. Satu Rad = 1 centi Gy = 0.01 Gy.

2.7 Cara Pemberian Radioterapi

Ada 3 cara utama pemberian sinar,yaitu:

1. Teleterapi ( Radiasi Eksterna)


Sinar berupa aparat sinar-X atau radioisotope yang ditempatkan di luar tubuh,
sinar di arahkan ke tumor yang akan di berikan radiasi.1,11

Besarnya energi yang diserap oleh suatu tumor tergantung dari :

1. Besarnya energy yang di pancarkan oleh sumber energy.


2. Jarak antara sumber energy dan tumor.
3. Kepadatan massa tumor.

Radioterapi umumnya diberikan energy secara praksional dengan dosis 150-


250 rad setiap kali, dalam 2-3 seri. Diantara seri 1-2 atau 2-3 diberi istirahat 1-2
minggu untuk memulihkan keadaan penderita sehingga radioterapi memerlukan
waktu 4-6 minggu.Kalau keadaan penderita baik mungkin tidak perlu istirahat.1,11
2. Brachiterapi (Radiasi Interna)
Sumber energi di taruh didalam tumor atau berdekatan dengan tumor di dalam
rongga tubuh. Ada beberapa macam radiasi interna :1,11
a. Interstitial
Radioisotope yang berupa jarum yang ditusukan ke dalam tumor. Contoh :
dipakai jarum radium
b. Intracavltair
Pemberian radiasi dapat dilakukan dengan.
 After loading
Suatu applicator kosong dimasukan dalam rongga tubuh ke tempat
tumor, misalnya vagina,uterus,rectum. Setelah applicator itu letaknya
tepat,kemudian ke dalam applicator itu di masukkan isotope radioaktif
atau radioisotope sehingga cara ini disebut “alfa loading”.Dengan after
loading itu radio isotope dapat di tempatkan pada tempat yang di
kehendaki tanpa menimbulkan bahaya radiasi bagi personil yang
memasang radioisotope itu.
 Instalasi
Larutan radioisotope disuntikan kedalam rongga tubuh, seperti pleura
atau peritoneum.

2.8 Intravena
Larutan radioisotope disuntikan kedalam vena.Misalnya yang di suntikan
intravena akan diserap oleh tiroid untuk mengobati kanker tiroid dan akan di serap
oleh tulang dan sumsum tulang untuk mengobati kanker myelum.Kini
radioisotope dapat pula digabungkan secara kimiawi dengan antibody yang
spesifik terhadap satu jenis kanker,sehingga dengan demikian terciptalah apa yang
disebut “Pleura ajaib” (magic bullet),Pleura ajaib yang di sutikan ke intravena itu
akan mencari sel-sel kanker berada dan membunuhnya tanpa merusak sel-sel
normal.Konsep pleura ajaib itu telah di coba pada tahun 1982 oleh Order di USA
pada kanker hati dan di katakana hasilnya cukup memuaskan.Order menyebut
tekniknya itu dengan terapi radio immunoglobulin.antibodi monoclonal yang
spesifik terhadap satu jenis kanker dapat di buat dengan teknik rekayasa gen,yaitu
teknik hibridoma.1,11
3.6 Radiosensitivitas Tumor
Radiosensitivitas tumor adalah tumor yang dapat di hancurkan dengan radiasi
yang tidak merusak atau di toleransi dengan baik oleh jaringan normal
disekitarnya. Radiosensitivitas tumor di tentukan oleh rasio dosis letal dan dosis
toleransi jaringan normal.1,11
Tiap-tiap jaringan normal mempunyai dosis toleransi supaya jangan menjadi
nekrose karena radiasi,sedang tumor mempunyai dosis letal yang mematikan
tumor itu. Dosis letal adalah dosis yang dapat mematikan 95% sel tumor.1,11
Radiosensitivitas tumor tergantung dari banyak factor,antara lain :
1. Tipe histologi tumor
2. Derajat difesiensi sel
3. Besar tumor
4. Vaskularisasi tumor
5. Lokasi topografi tumor

Pada umumnya yang berasal dari jaringan


1imfoid,hemopoitik,spermatogenik,tumor okult atau kecil (T1),tumor residu
miskroskopik pasca oprasi radiosensitif.1,11

Tumor yang berasal dari jaringan epithel skwamosa, epithel saluran napas,
saluran area saluran kencing, yang ukurannya sedang (T2,T3),umumnya
radioresponsif.1,11

Kepekaan (sensitivitas) tumor terhadap radioterpi,maka tumor akut di bagi


menjadi 3 gelombang, yaitu :

a. Tumor Yang Radiosensitif


Tumor ini dapat di hancurkan dengan dosis 3500-6000 rads dalam 3-4
minggu,seperti :
1. Lymphoma inaligna
2. Myeloma
3. Retinoblastoma
4. Seminoma
5. Embryoma
6. Neuroblastoma

Kanker aklut,residu adenokarsinoma atau kanker sel skwamosa mikroskopis


pasca oprasi,kanker larynk T1 dapat juga di hancurkan dengan dosis itu.1,11

b.Tumor Yang Radioresponsif

Kanker yang ukurannya sedang,T2-T3 dapat dihancurkan dengan dosis 6000-


8000 rand dalam 3-4 minggu seperti kanker.1,11

1. Kulit
2. Mulut
3. Mamma
4. Serviks
5. Paru
6. Nasopharix

c.Tumor Yang Radioresisten

Tumor ini baru dapat dihancurkan dengan dosis 8000 rads ke atas, Tumor
yang radioresisten itu sukar dapat dihancurkan tanpa juga merusak jaringan
normal di sekitar tumor seperti :

1. Sarkoma jaringan lunak


2. Osteosarkoma
3. Melanoma maligna
4. Adenokarsinoma
5. Kanker otak

Metastasis kanker di kelenjar limfe umumnya juga radioresiten.Beberapa jenis


obat atau keadaan dapat menambah sensitivitas kanker, seperti misalnya :

1. Oksigenasi
2. Hipertermi
3. Levamisol
4. Beberapa sitostatika
2.9 Radioterapi Dan Penggunaannya

Radioterapi digunakan terutama untuk untuk terapi tumor ganas,radioterapi


untuk tumor jinak dan tumor non neoplasma jarang diberikan karena umumnya
tumor jinak itu radiosensisten dan untuk yang radiosensitive perlu
dipertimbangkan masak-masak untung dan rugi pemberiannya.1,11

2.10 Tujuan Radioterapi


Radioterapi seperti halnya pembedahan adalah terapi lokoreginal yaitu terapi
kanker yang luas ekstensinya masi terbatas, local dan atau lokoregional.1,11
Radioterapi dapat diberikan untuk tujuan :
1. Kuratif
Radioterapi kuratif diberikan untuk tumor lokoregional yang :
a. Radiosensitif
b. Radioresfonsif yang sukar oprasinya atau menolak oprasi.

2.Palatif

Radioterapi palatif diberikan untuk tumor lanjut yang :

a. Radioresponsif yang inoperable


b. Ulkus yang berbau
c. Metastase tulang untuk menghilangkan rasa nyeri dan mencegah
terjadinya fraktur.
d. Mengatasi obstruksi
2.11 Cara Pemberian Radioterapi

Radioterapi dapat diberikan sebagai :

a. Terapi Utama
Sebagai terapi utama radioterapi diberikan pada kasus
1. Kanker yang radiosensitive
2. Kanker yang oprasinya sukar atau yang resiko oprasinya sangat
besarseperti :
a.Kanker pada orang yang sangt tua
b.kanker yang disertai penyakit lain yang berat
c.Kanker nasopharynx
d.Kanker pangal lidah
3. Kanker yang inoperable
a.Kanker otak
b.Kanker mamma
c.kanker serviks

2.12 Terapi tambahan

a.Tambahan untuk operasi :

1. Radioterapi pra bedah

- Tumor yang operabilitasnya diragukan

- Tumor yang sangat besar yang sukar oprasinya

2. Radioterapi intraoperative

- Tumor abdomen yang besar

3. Radioterapi pasca bedah

- Lapangan oprasi terkontaminasi sel kanker

- Oprasi yang tidak standar

- Kanker lanjut local

b. Tambahan pada khemoterapi

- Metastase tulang

- Sindroma vena cava superior

- kompresio medullae
Dalam hal kombinasi dengan khemoterapi dapat terjadi lesi lokalnya dengan
radiotherapy dan khemoterapi untuk penyebaran kanker.Dalam hal sebaliknya
khemoterapi di tambahkan pada radioterapi,karena ada beberapa khemoterapi
yang menambah radiosensitivitas.1,11

c.Tambahan pada Immunoterapi

Pada immunoglobulin dapat ditambahkan radioisotope atau khemoterapi


yang akan mencari sel kanker itu dimanapun letaknya,yang disebut dengan”peluru
ajaib” (magic bullet).1,11

Radioterapi dapat pula diberikan :

a. Pra oprasi
Radioterapi pra oprasi diberikan untuk tumor yang oprabilitasnya diragukan
atau yang inoparabel.1,11
Tujuan adalah :
1. Mengecilkan tumor supaya menjadi operable serta memudahkan oprasi
2. Mensterilkan lapangan oprasi dari sel-sel kanker,sehingga kalau ada sel
kanker yang lepas atau tertinggal pada waktu oprasi tidak dapat
tumbuh,sehingga mencegah residif atau metastase iatrogen.

Dosis radiasi lebih kecil kalau akan dikerjakan oprasi.Oprasi dikerjakan reaksi
radiasi meredah,kurang lebih 2 minggu setelah selesai radiasi. Pasca oprasikalau
perlu di tambah lagi dengan dosis yang kurang.1,11

b. Intra-oprasi
Radioterapi intra oprasi diberikan pada kanker intra thorakal,abdominal atau
pelvinal dengan dosis tinggi sekali saja,20-50 Gy.kalau perlu pasca bedah dapat di
tambahkan radioterapi pasca bedah.Intra oprasi waktu laparotomy atau
thorakotomi radioterapi dapat langsung diarahkan ketumor,sedangkan jaringan
yang tidak perlu mendapat sinar dapat dilindungi dengan baik.Hasilnya dikatakan
lebih baik dari pada pemberian radioterapi hanya pra atau pasca oparsi saja.1,11

c.Pasca-Oprasi
Radioterapi pasca bedah diberikan setelah oprasi menyebuh,yaitu 1-2
minggu setelah oprasi,umumnya dengan cara fraksinol, selama 4-6 minggu.1,11

RADIOTERAPI PADA KANKER PAYUDARA

Prinsip radioterapi pada kanker payudara yaitu:

a) Radiasi Payudara

Radiasi payudara diberikan sebagai adjuvant kasus-kasus kanker payudara


stadium dini yang dilakukan Breast Conserving Surgery (BCS).Teknik radiasi
dapat berupa tangensial 2D,3D konformal dengan FIF (Field in field), ataupun
teknik Intensity Modulated Radiotherapy (IMRT)1,

b) Radiasi Dinding Dada

Target radiasi mencangkup dinding dada ipsilateral,skar mastektomi.dan


daerah drain, bila mana mungkin teknik radiasi dapat menggunakan foton maupun
electron,dengan memastikan organ at risk,yakni paru dan jantung aman. Untuk itu
penggunaan CT Simulator disarankan.1

c) Radiasi Kelenjar Getah Bening Regional

Diberikan pada kasus local lanjut (T3-4,KGB+>3 pada pengangkatan minimal


11 KGB pada axila level 1-2).radiasi meliputi area kelenjar getah bening spra dan
intra-klavikular (axsilla level 3).sedangkan radiasi pada axsilla level 1-2 hanya
diberikan bila KGB menembus kapsul atau terdapat residu. Dosis radiasi adalah
45-50 Gy.1
Jarak antara radiasi dan kemoterapi harus < 7 bulan pada pasien yang
mendapatkan kemoterapi adjuvant.
Jarak antara radiasi dan operasi harus <4 minggu pada pasien yang tidak
mendapatkan kemoterapi adjuvan.1
Radioterapi pada kanker payudara merupakan terapi adjuvant yang
berguna untuk mengurangi resiko rekurensi dan meningkatkan survival-rate
secara keseluruhan.manfaat terapi adjuvan ditentukan berdasarkan factor resiko
kekambuhan penderita dan keuntungannya bagi penderita.1
Penatalaksanaan kanker payudara dan penggunaan terapi radiasi didasarkan pada.
a. Kanker Payudara Stadium 0 (TIS/T0,N0M0)
Terapi definitive pada T0 bergantung pada hasil gambaran
histopatologi.Lokasi didasarkan pada hasil pemeriksaan radiologic.1,6
b. Kanker Payudara Stadium Dini/Operable ( stadium I dan II, tumor <=3 cm)1,6
1) Dilakukan tidakan operasi :
- Mastektomi
- Breast Conserving Therapy (BCT)
2) Terapi adjuvant operasi :
- Kemoterapi adjuvant,bila :
 Grade III
 TNBC
 Usia muda
 Emboli jaringan limfatik dan vascular
 KGB >3
- Radiasi bila :
 Dilakukan pasca oprasi terbatas (BCT)
 Tepi sayatan dekat/Tidak bebas tumor
 Tumor sentral/medial
 KGB (+) > 3 atau dengan ekstensi ekstrakapsuler

3) Indikasi BCT :

- Tumor tidak lebih dari 3 cm


- Atas permintaan pasien
- Memenuhi persyaratan sebagai berikut :
 Tidak multiple atau mengalami mikrikalsifikasi yang luas atau terletak
sentral
 Ukuran T dan payudara seimbang untuk dilakukan tindakan kosmetik
 Bukan keganasan yang bertipe Ductal carcinoma insitu (DCIS) atau
lobular carcinoma in situ (LCIS)
 Belum pernah di radiasi di bagian dada
 Tidak ada penyakit autoimun atau scleroderma
 Terdapat alat radiasi yang adekuat pada senter pengobatan.1

c. Kanker Payudara Stadium Lanjut

 Sifat terapi : Paliatif


 Terapi sistemik merupakan terapi primer (Kemoterapi dan terapi
hormonal)
 Terapi lokoregional (Radiasi dan bedah) apabila diperlukan1

Efek Samping Terapi Radiasi

Efek samping terapi radiasi pada kanker mammae dibagi menjadi efek
samping akut dan efek samping lanjut. Efek samping akut berupa eritema hingga
epidemolisis pada kulit sedangkan efek samping lanjut meliputi teleangiestasis
dan fibrosis pada kulit, pneumonitis radiasi dan fibrosis pada axilla (edema lengan
dan brachialgia).1
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Radioterapi adalah metode pengobatan di bidang kesehatan dimana radiasi
pengion di gunakan untuk mengobati penyakit keganasan yang bertujuan
mematikan atau menghambat pertumbuhan sel kanker.Kanker payudara merukan
penyinaran radioterapi yang sering di temui di instalasi radiologi,penyinaran
kanker payudara dengan terknik dapat menghasilkan manfaat dosis yang terukur
tanpa merusak organ.
DAFTAR PUSTAKA

1. Febiyanti Diah.2017.SADARI sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara.


2. Manuaba, Wibawa Tjakra.2010.Panduan Penatalaksanaan Kanker.Jakarta :
Sagung Seto.
3. Wulandari Regina.2012.Peran Radioterapi Adjuvan Terhadap Penderita kanker
Payudara Stadium Lokal-Lanjut.Semarang:Universitas Ponegoro.
4. Sumarni Nila.2017. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Keterlambatan
Pengobatan Pada Wanita Penderita Kanker Payudara di RSUD Kabupaten
Simeulue.
5. Kompas.com.2022.Macam-Macam Pengobatan Kanker Payudara.
6. file:///C:/Users/Acer/Downloads/dlscrib.com-pdf-radioterapi-ca-mammae-
dl_62f97482326d3ebe3e1ce328ff640cad%20(1).pdf
7. Khotimah Nurul.2011.Penentuan Dosis Serapan Radiasi-γ Dari 60
CO Pada
Radiotherapy Payudara Menggunakan Software MCNP5.Surakarta:Universitas
Sebelas Maret.
8. Ashariati Ami,dkk.2019.Kanker Payudara.Surabaya:Universitas Airlangga.
9. Sukchai Satthapron,M.D.2020.Pengobatan Kanker Payudara.Artikel
Kesehatan.
10.Gede Sukarja I Dewa,Onkologi Klinik.Edisi 2:Airlangga Universitas Press.
11.Resa Dyanti Gusti Ayu.2016.Faktor-Faktor Keterlambatan Penderita Kanker
Payudara Dalam Melakukan Pemeriksaan Awal Ke Pelayanan
Kesehatan.Semarang:Journal Kesehatan Masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai