Anda di halaman 1dari 2

Etiologi Penyakit HIV/AIDS

Virus HIV bisa membentuk DNA dari RNA virus itu sendiri, karena mempunyai enzim
transkiptase-reverse. Enzim ini digunakan RNA virus sebagai lokasi untuk membuat DNA,
kemudian berinteraksi dengan kromosom inang dan 15 menjadi bahan pokok untuk
replikasisi virus HIV atau bisa juga disebut mempunyai kemampuan untuk mengikuti/
menyerupai genetik diri dalam genetik sel-sel yang ditumpanginya sehingga melalu proses
tersebut HIV dapat mematikan sel-sel T4. HIV dikenal sebagai kelompok retrovirus.
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi atau
sindrom yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus
HIV atau infeksi virus-virus lain yang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. HIV
merupakan virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena
virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor
(Zeth et. al 2010).
Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan virus-virus sejenisnya umumnya
ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran
darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV seperti darah, air mani, cairan vagina,
cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal,
anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi
selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-
cairan tubuh tersebut (Brooks et al 2010).

Masalah Kesehatan Masyarakat

Fenomena orang-orang dengan HIV positif masih dianggap sebagai sesuatu yang
tabu bagi kebanyakan masyarakat. Banyak penderita HIV/AIDS menghadapi banyak
masalah sosial. Diperlakukan berbeda oleh orang lain. Keberadaan ODHA dalam kehidupan
sehari-hari banyak mempunyai masalah sosial baik dengan dirinya sendiri, keluarga, teman,
tetangga, lingkungan sekitar, jurnalis dan masyarakat luas. Menurut arikel yang ditulis
Dermatoto (2010), beberapa contoh masalah yang dihadapi penderita HIV/AIDS seperti :
1. Dikucilkan oleh teman-temannya, bahkan oleh keluarga sendiri. Ketakutan
akan perlakuan yang dibedakan inipun membuat orang HIV+ susah
menjembatani diri dengan orang lain.
2. Diskriminasi di lingkungan di tempat kerja, dalam mendapatkan pelayanan,
bahkan di rumah dan di tempat perawatan kesehatan.
3. Obat-obatan tidak tersedia ataupun tidak terjangkau harganya, fasilitas tes
kesehatan dan perawatan minim dan terbatas, kesediaan dan kemampuan
para tenaga kesehatan dan perawatan juga minim dan terbatas, dan jaminan
kerahasiaan yang meragukan.
referensi :

Brooks GF, Caroll KC, Butel JS, Morse SA, Mietzner TA, Jawets M, et al., Mikrobiologi
kedokteran. Edisi ke-25. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2010.

Demartoto A. ODHA, Masalah Sosisal dan Pencegahannya. Solo. Universitas Sebelas Maret

Zeth AHM, Asdie AH, Mukti AG, Mansoden J. Perilaku dan risiko penyakit hiv-aids di
masyarakat Papua studi pengembangan model lokal kebijakan hiv-aids. J Manajemen
Pelayanan Kesehatan. 2010; 13(4):206-19

Anda mungkin juga menyukai