Anda di halaman 1dari 6

ANESTESI PADA ORTOPEDI:

TOTAL HIP ARTHROPLASTY


No. Dokumen Tanggal Halaman
004/SPOANDALUCIA/2022 Revisi

RS ANDALUCIA
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh:
20 OKTOBER 2022 Direktur RS
PROSEDUR TETAP:
ANDALUCIA
ANESTESI PADA
ORTOPEDI:
TOTAL HIP
ARTHROPLASTY

Dr. Eling Andyani


Pengertian mengganti permukaan tulang rawan sendi yang rusak
dengan permukaan sendi buatan (prothese)
Tujuan Sebagai acuan dalam pelaksanaan tindakan anestesi
pada pasien ortopedi yang akan menjalani tindakan
pembedahan total hip arthroplasty.
Kebijakan Pemilihan teknik regional anestesi dengan epidural
dapat menurunkan insiden DVT dan emboli paru
Prosedur MANAJEMEN PREOPERATIF
- Sebagian besar pasien yang akan menjalani total
hip replacement biasanya mempunyai riwayat
penyakit osteoarthritis, rheumatoid arthritis, atau
osteonekrosis (avascular necrosis).
- Pada osteoarthritis sering melibatkan proses pada
daerah tulang belakang sehingga waktu
melakukan pengaturan posisi leher saat akan
melakukan intubasi harus dilakukan secara hati-
hati untuk menghindari terjadinya kompresi nerve
root atau protrusi nucleus pulposus.
ANESTESI PADA ORTOPEDI:
TOTAL HIP ARTHROPLASTY
No. Dokumen Tanggal Halaman
004/SPOANDALUCIA/2022 Revisi

- Terdapat 3 aspek yang harus kita perhatikan pada


2/6
Reumatoid arthritis , yaitu:
a. Destruksi sendi terjadi karena proses imun
dengan proses inflamasi kronis dan progresif
pada membran synovial.
b. Reumatoid arthritis dapat melibatkan proses
yang bersifat sistemik
c. Rheumatoid arthritis melibatkan sendi yang
multipel.
- Manifestasi sistemik yang terjadi pada rheumatoid
arthritis adalah aspek yang paling penting bagi
anestesiologis, oleh karena itu pada persiapan
preoperatif harus dilakukan skrining dengan teliti
terhadap aspek tersebut.
- Adapun manifestasi sistemik rheumatoid arthritis
tersebut adalah sebagi berikut:

SISTEM ABNORMALITAS
ORGAN
Kardiovaskular Penebalan perikardial dan
efusi perikardial, miokarditis,
koronari arthritis, gangguan
konduksi, vaskulitis, fibrosis
katup jantung (regurgitasi
aorta)
ANESTESI PADA ORTOPEDI:
TOTAL HIP ARTHROPLASTY
No. Dokumen Tanggal Halaman
004/SPOANDALUCIA/2022 Revisi

Paru-paru Efusi pleura, nodul pulmoner,


fibrosis paru interstisial
Hematopoietik Anemia, eosinofilia, disfungsi
3/6
platelet (akibat terapi aspirin),
trombositopenia
Endokrin Insufisiensi adrenal (akibat
terapi glukokortikoid)
Dermatologi Penebalan dan atropi kulit
akibat penyakit dan
pemakaian obat
imunosupresan

- Kasus rheumatoid arthritis yang ekstrim dapat


melibatkan hampir semua membran synovial
termasuk cervical spine dan sendi
temporomandibular.
- Perhatikan apakah terdapat gambaran subluksasi
atlantooksipital pada gambaran radiologis. Pada
keadaan terdapat subluksasi atlantooksipital dapat
mengakibatkan terjadinya protrusi prosesus
odontoid ke dalam foramen magnum saat
dilakukan intubasi, hal ini akan mengakibatkan
terganggunya aliran darah vertebral dan
menimbulkan kompresi spinal cord atau batang
otak.
- Foto ronsen cervical spine pada posisi fleksi dan
ektensi harus dilakukan pada semua pasien
ANESTESI PADA ORTOPEDI:
TOTAL HIP ARTHROPLASTY
No. Dokumen Tanggal Halaman
004/SPOANDALUCIA/2022 Revisi

rheumatoid arthritis berat yang mendapatkan


4/6
terapi steroid atau metotreksat.
- Bila dari gambaran radiologis didapatkan
instabilitas atlantoaksial melebihi 5 mm, maka
intubasi harus dilakukan dengan stabilisasi leher
dengan memakai teknik fiberoptik dalam keadaan
awake.
- Terlibatnya sendi temporomandibular akan
menyebabkan terbatasnya pembukaan rahang
sehingga membutuhkan tindakan intubasi dengan
fiberoptik melalui nasal.
- Suara serak atau stridor inspirasi merupakan
tanda terdapatnya penyempitan pada pembukaan
glotik yang disebabkan oleh arthritis krikoaritenoid.
Pada keadaan ini dibutuhkan ETT dengan nomor
yang lebih kecil dan terdapat kemungkinan
terjadinya obstruksi jalan nafas pasca ekstubasi.
- Riwayat terapi pada pasien dengan asteoartritis
atau reumatoidartritis biasanya terdapat riwayat
pengobatan nyeri dengan NSAID. Efek samping
dari penggunaan NSAID dapat berupa perdarahan
gastrointestinal, toksisitas renal, dan disfungsi
platelet yang dapat mengancam nyawa pasien
dan mempengaruhi rencana anestesi yang akan
dilakukan.

MANAJEMEN INTRAOPERATIF
ANESTESI PADA ORTOPEDI:
TOTAL HIP ARTHROPLASTY
No. Dokumen Tanggal Halaman
004/SPOANDALUCIA/2022 Revisi

- Total hip replacement dapat menimbulkan 5/6 3


komplikasi yang sangat berbahaya, yaitu:
a. Bone cement implantation syndrome
b. Perdarahan intra dan pascaoperatif
c. Tromboemboli vena
- Oleh karena itu direkomendasikan untuk memakai
monitoring arterial invasif pada prosedur ini.
- Fenomena emboli biasanya terjadi pada saat
insersi dari protesis femoral.
- Tindakan preventif yang harus kita lakukan adalah
sebagai berikut:
a. Tingkatkan konsentrasi oksigen inspirasi
sebelum proses cementing
b. Konfirmasi ahli bedah untuk membuat vent
hole pada bagian distal femur untuk
menghilangkan tekanan intramedular
c. Lakukan lavase tekanan tinggi pada femoral
shaft untuk menyingkirkan debris yang
potensial menimbulkan mikroemboli
d. Gunakan komponen yangbersifat uncemented.
- Tromboemboli vena merupakan penyebab
mortalitas dan morbiditas yang paling signifikan
pada hip replacement surgery.
- Pemilihan teknik regional anestesi dengan
epidural dapat menurunkan insiden DVT dan
emboli paru, oleh karenanya dianjurkan untuk
memakai teknik epidural baik dengan atau tanpa
ANESTESI PADA ORTOPEDI:
TOTAL HIP ARTHROPLASTY
No. Dokumen Tanggal Halaman
004/SPOANDALUCIA/2022 Revisi

kombinasi dengan anestesi umum 6/6


bila
memungkinkan.
- Tindakan lain yang dilakukan untuk mencegah
terjadinya DVT adalah penggunaan alat
intermitten leg compression (ILC) dan pemberian
profilaksis antikoagulan dengan dosis rendah.
Unit Terkait kamar bedah, tim bedah, orthopedi
Dokumen Terkait - Catatan rekam medis
- Lembar informed consent

Anda mungkin juga menyukai