َ َْ َ َ ً َ ْ َ ََ َْ َ َْ َ َ ً َََ َ َ ْ ُ َ َْ َ َُ
bentuk kera atau makhluk yang masih akan berevolusi
lagi. Demikian pula proses penciptaan manusia kedua ثم خلقنا النطفة علقة فخلقنا العلقة ُمضغة فخلقنا
yang menjadi istri dari Nabi Adam ‘Alaihissalam.
ّٰ ْ ْ َْ َ ْ َ
Merujuk buku Fikih Kedokteran Kontemporer tulisan ْ ُْ
َۗض َغ َة ِع ّٰظ ًما َفك َس ْو َنا الع ّٰظ َم ل ْح ًما ُث َم ان َشأ ّٰن ُه َخل ًقا ا َخر
Endy Astiwara, dalil dari pernyataan itu dapat dilihat ِ الم
َ ّٰ ْ ْ َ ُ ّٰ َ ََ
ۗفت َب َارك الله اح َس ُن الخ ِل ِق ْين
pada Al-Quran surat As-Sajdah ayat 7-8:
َ ُ ْ ْ َ ْ ْ َْ َ ََََ ٗ ََ َ َ َُ َ َ ْ َ ْ َ
ِ ي احسن كل ش ْي ٍء خلقه وبدا خلق ال ِانس
ان ِمن ِطي ٍن ثم ْٓ ال ِذ
Artinya: “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal
َ َ َ ّٰ َٗ َ َ َ َ
ْۚجعل ن ْسله ِم ْن ُسلل ٍة ِم ْن ما ٍۤء م ِه ْي ٍن
darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan
Artinya: “Yang membuat segala sesuatu yang Dia daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta
manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan Yang Paling Baik.” (QS. Al-Mu’minun : 14).
keturunannya dari saripati air yang hina.” (QS. As-
Sajdah: 7-8). Manusia selanjutnya tercipta dari proses pembuahan
sperma dan ovum Karena melakukan perbuatan dosa saat
Dalil mengenai bahan penciptaan manusia pertama yang berada di dalam surga, maka manusia pertama yakni Nabi
dibuat dari tanah juga dapat dijumpai dalam Al-Quran Adam dan istrinya pun dihukum dengan diusir oleh Allah
surah Al-Mukminun: 12-14. SWT dari surga ke bumi. Selanjutnya proses
َ ّٰ َ ْ ْ َ َْ َ ْ ََ penciptaan/perkembangbiakan manusia berlangsung
َْۚولقد خلقنا ال ِان َسان ِم ْن ُسلل ٍة ِم ْن ِط ْي ٍن dengan cara pembuahan sel sperma (pria) dengan sel
ovum (wanita) dalam perkawinan, bukan lagi penciptaan
Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan seperti pada manusia pertama. Dalil dalam Al Quran
manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.” (QS. dapat dibaca pada surah Al-Insan ayat 2 berikut ini:
ُ ّٰ ْ َ َ َ ََْ َ َْ َ ُْ ْ َ َْ ْ َ ْ َ َ َ
Al-Mu’minun: 12)
ً
َ ً َ ْ ُ ُ ّٰ ْ َ َ َ ُ اج نبت ِل ْي ِه فجعلنه َس ِم ْيع ۢا
ٍ ِانا خلقنا ال ِانسان ِمن نطف ٍة ام
ش
َ
ثم جعلنه نطفة ِف ْي ق َر ٍار م ِك ْي ٍن
َب ِص ْي ًرا
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan Artinya: “Bukankah dia dahulu setetes mani yang
manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami ditumpahkan (ke dalam rahim)," (QS. Al-Qiyamah: 37)
ّٰ َ َ َ َ َ ً َ َ َ َ َ َ ُ
hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan),
karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.” ثم كان علقة فخلق ف َسوى
(QS. Al-Insan: 2)
Juga dapat dilihat ada pada QS. At-Thariq ayat 6-7: "kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah
menciptakannya, dan menyempurnakannya,” (QS. Al-
َ َ َ ُ
خ ِلق ِم ْن ما ٍۤء د ِاف ٍق Qiyamah: 38).
َ ّٰ َ ُ َ َ ْ َ َ ً ْ ُ ُ ْ َ
خل ٍق ن ِع ْيد ٗهۗ َوعدا عليناۗ ِانا كنا ف ِع ِل ْين
berakumulasi di dalam dirinya hingga dengan
kekuasaan-Nya terbentuk menjadi beberapa benda
“(Ingatlah) pada hari ketika langit Kami
angkasa yang beraneka rupa.
gulung seperti menggulung lembaran-
lembaran kertas. Sebahgaimana kami telah Teori Big Bang ini, yang oleh sains empiris
memulai penciptaan pertama, begitulah kami
dianggap sebagai fakta, hanya sebatas teori saja.
akan mengulanginya lagi. (suatu janji yang
pasti Kami tepati. Sungguh, Kami akan Petunjuk tentang hal ini telah ada di dalam Al-Quran
melaksanakannya.” (Al-Anbiya':104). sejak 1400 tahun yang lalu. Hal ini menjadikan Al-
6)
ّٰ ُ ُ َ َْ َ ُ َْ ُ َ ُ
َي ْو َم ت َبدل الا ْرض غ ْي َر الا ْر ِض َوالس ّٰم ّٰوت َو َب َرز ْوا ِلل ِه
Quran sebagai pelopor teori ini dan memberikan
fondasi yang kukuh bagi teoriBig Bang sebagai suatu
َ َْ َ ْال
اح ِد القه ِار
ِ و fakta karena adanya petunjuk di dalam Al-Quran. Atas
“(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dasar itu, alam semesta pada mulanya adalah sebuah
dengan bumi yang lain dan (demikian pula) materi padat (periode masih –bersatu), lalu materi itu
langit.” (Ibrahim: 48). (Dr. Nadiah
meledak (periode pemisahan), dan kemudian berubah Adapun masuk ke langit tidak mungkin dilakukan
menjadi gumpalan asap (periode asap). Para ilmuwan kecuali melalui suatau pintu yang dibukakan.
empiris menyatakan bahwa alam berubah menjadi Sedanagkan pergerakan benda-benda angakasa hanya
gumpalan debu, sedangkan dalam lintasan berupa garis melengkung, tidak lurus.