Anda di halaman 1dari 29

Daftar Isi

1 Titik kritis, Risiko

& Mitigasi Risiko


2 Prospek Masa Depan
3 Standar Biaya

1. Prospek Bisnis
1. Proses Bisnis
1. Mesin dan Peralatan
2. Pohon Industri Sawit
- Supplier
2. Sewa Lahan
3. Produsen Sawit Dunia
- Lahan
3. Sarana Produksi
4. Luas Lahan Sawit
- Kelerengan
4. Tenaga Kerja
5. Produksi Sawit
- Jadwal Penanaman
5. Harga
6. Pelaku Usaha Dalam Negeri
- Infrastruktur Jalan
6. Hasil Penjualan
7. Perdagangan Ekspor Impor
- Pemeliharaan TBM
Titik Kritis

Proses Bisnis Risiko Mitigasi Risiko


• Pengunaan bibit yang tidak unggul berisiko • Menggunakan sumber bibit unggul dari
produsen yang sudah ditetapkan pemerintah
• Supplier Bibit. menurunkan produktivitas atau bahkan antara lain :
tdkberbuah
1. Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan
• Perbedaan kualitas bibit 2. PT. Socfindo
3. PT. Dami Mas Sejahtera
- Bibit Unggul > 30 ton TBS (Intensive)
4. PT. London Sumatera Indonesia Tbk
- Bibit Unggul 24-30 ton TBS (semi intensive) 5. PT Tunggal Yunus Estate
6. PT Bina Sawit Makmur
- Bibit palsu: 10 – 12 ton TBS 7. PT Tania Selatan
• Bibit tidak dapat ditanam/tersalurkan 8. PT Bakti Tani Nusantara
9. PT Sasaran Ehsan Mekarsari
sesuaijadwal karena keterlambatan progress 10. PT Sarana Inti Pratama (SAIN)

pembebasan dan pembukaan lahan


Titik Kritis

Proses Bisnis Risiko Mitigasi Risiko

• Supplier pupuk • Penyediaan pupuk yang tidak tepat jenis, jumlah • Melakukan pengecekan ketersediaan pupuk
dan waktu dapat mengakibatkan penurunan dari supplier di sekitar lokasi kebun
produktivitas tanaman • Nasabah memiliki lebih dari satu supplier
• Penggunaan pupuk palsu dapat mengakibatkan
penurunan produktivitas tanaman hingga gagal

berbuah
•Melakukan pengecekan ketersediaan
•Supplier obat-obatan Ketidak tersediaan obat-obatan dapat
obat-abat pengendali serangan hama dan
menyebabkan pengendalian hama penyakit
penyakit tanaman
tidak tepat waktu
Titik Kritis

Proses Bisnis Risiko Mitigasi Risiko

• Status lahan. Status lahan milik memiliki


• Lahan • Pengendalian air pada kedalaman 50 – 70
kepastianhukum yang lebih aman dibandingkan
dengan lahan dengan status HPK
cm
• Tanah mineral: biaya investasi dan operasional kebun
lebih murah dari tanah gambut • Memiliki tim khusus pemadam kebakaran

• Tanah gambut rawan terbakar yang


mengakibatkan lahan amblas/rusak dan
menyebabkan tanaman mati, tanaman mudah
roboh jika infrastruktur jalan kurang memadai

• Topografi lahan miring memiliki jumlah pokok per


hektar lebih sedikit dan biaya produksi per ha
lebih tinggi
Titik Kritis

Proses Bisnis Risiko Mitigasi Risiko

• Kelerengan Lokasi lahan dengan kelerangan di atas 15% (bukit) Pemberian kredit diproritaskan pada petani yang
berisiko erosi, menambah biaya pembangunan kebun memiliki lahan di lahan datar dengan kelerengan
dan penurunan jumlah pokok per hektar maksimum 8%

• Jadwal penanaman Keterlambatan penanaman Penanaman dilakukan sebelum mulai musim


Sistem perakaran tanaman kurang kuat saat musim hujan dengan tujuan agar tanaman memiliki
kemarau waktu untuk membuat sistem akar sebelum
musim kemarau tiba
Titik Kritis

Proses Bisnis Risiko Mitigasi Risiko

• Kematian tanaman akibat salah tanam berakibat • Menerapkan SOP Penanaman yang
• Pemeliharaan TBM
berkurangnya jumlah tanaman perhektar tepat dan sesuai dengan keadaan

• Kematian tanaman akibat serangan hama lahan


• Defisiensi hara menyebabkan gangguan • Menyiapkan alat dan bahan pengendalian
hama yang tepat
pertumbuhan tanaman
• Menetapkan pemupukan sesuai dengan
• Pertumbuhan gulma tidak terkendali menyebabkan standar pemupukan sawit

kesulitan dalam melakukan tindakan pemeliharaan • Menyiapkan alat dan bahan


pengendali gulma yang sesuai
Titik Kritis

Proses Bisnis Risiko Mitigasi Risiko

• Pembuatan drainase yang baik pada daerah


• Cekaman air (kekurangan maupun kelebihan) genangan. Pemeliharaan parit harus
• Pemeliharaan TM
dilakukan dengan baik dan kontinyu. Pada
• Defisiensi hara yang menyebabkan produktivitas daerah dengan potensi kekeringan dapat
diusahakan mengurangi evaporasi dengan
menurun pemberian mulsa berupa janjang kosong di
• Pelaksanaan pruning tidak sempurna, ratio buah sekitar tanaman
• Pemupukan yang sesuai dengan analisis
dan daun tidak baik
tanah dan tanaman yang dilakukan secara
• Infrastruktur kurang baik yang dapat menghambat ruitn tiap tahun. Pada daerah dengan

proses pemeliharaan Tetapkan dan terapkan standart pruning

Buat infrastruktur dari awal sesuai


dengan peruntukan seperti jalan usaha
Titik Kritis

Proses Bisnis Risiko Mitigasi Risiko

• Pemupukan • Pemupukan memegang peranan penting dalam • Secara periodik melakukan pengecekan

produksi tanaman kelapa sawit sebab perakaran kondisi kesehatan tanaman (on site atau

tanaman kelapa sawit menyebar luas tetapi dangkal video/foto) dan pengecekan jumlah produksi

(aktif di sekitar 40 cm dari permukaan tanah. TBS

• Biaya pupuk mencapai sekitar 60% dari total biaya • Melakukan taksasi hasil pada awal tahun

pemeliharaan untuk mengetahui potensi produksi tahun

• Kegagalan pemenuhan pupuk yang tepat jumlah, berjalan

dosis dan waktu menyebabkan produktivitas


menurun hingga gagal berbuah
Titik Kritis

Proses Bisnis Risiko Mitigasi Risiko

• Panen • Kurangnya tenaga kerja pada saat pemanenan • Perlunya pemeriksaan langsung di lapangan

sehingga tidak semua buah terpanen untuk jalan yang akan digunakan pada saat

• Infrastruktur kurang baik yang dapat menghambat panen agar proses panen dapat efisien dan

proses pemanenan semua dapat terpanen

• Terlambatnya jadwal pemanenan yang • Manajemen jadwal pemanenan yang lebih

menyebabkan penumpukan mobil antrian di pabrik, baik agar pemanenan dapat dilakukan

mengakibatkan standar mutu TBS berkurang seluruhnya dan pengangkutan TBS ke pabrik
dapat dilakukan tepat waktu
Titik Kritis

Proses Bisnis Risiko Mitigasi Risiko

• Harga • Fluktuasi harga CPO di pasar • Proyeksi harga yang baik dan menggunakan

• Terdapat PKS tanpa kebun atau kebun tanpa PKS, standar normal bukan harga sesaat yang

sehingga TBS diangkut ke PKS lain yang jauh dari dapat dilihat pada halaman selanjutnya

kebun atau TBS tidak dipanen karena tidak ada PKS


yang mengolahnya

Harga wajar disarankan antara Rp. 2.100 – 3.000/kg TBS


Harga dan Proyeksi Harga

Harga TBS/kg Tahun 2012-2022


3000

2514.75
2500
2294.79

2000

1719.82 1721.32

1441.65
1500
1625.74
1365.71 1515.99
1367.22
1274.53
Prospek Bisnis
Ruang peningkatan konsumsi dalam negeri masih besar,
Pemerintah mulai gencar merespons kampanye negatif
minyak sawit dikonsumsi dalam tiga kelompok, yaitu
yang diserukan pihak tertentu secara spesifik
bahan makanan, biodesel, dan bahan baku industry.
berdasarkan tema dan pelakunya.
Selama konsumsi solar meningkat, konsumsi CPO (Crude

Palm Oil) juga akan naik

Potensi kenaikan harga minyak sawit mentah (CPO) dan

produk turunannya sangat besar menyusul lahan


Produksi minyak sawit paling stabil diantara minyak
perkebunan sawit yang semakin terbatas, sedangkan
nabati lain (kedelai dan bunga matahari), jika terdapat
permintaan minyak nabati terus meningkat
kendala pada minyak nabati tersebut maka minyak
kelapa sawit adalah alternatif yang paling tepat
Permintaan

Permintaan sawit akan terus bertumbuh karena:


1. Pertumbuhan jumlah penduduk dunia yang bertambah

2. Jenis produk turunan kelapa sawit yang begitu banyak (pohon industry pada halaman
selanjutnya

3. Memiliki nilai tambah yang menarik pada setiap rantai nilai bisnia sesuai perkebunan
rakyat kelapa sawit yang banyak memberikan nilai tambah bagi petani kecil
Pohon Industri
Pohon Industri Kelapa Sawit
Subsitusi
Empat komoditas utama penghasil 90% minyak nabati dunia adalah: sawit, kedelai, rapeseed dan bunga

matahari (sunflower).

Kelebihan minyak dari sawit yaitu: tanaman tahunan, merupakan tumbuhan pohon yang lebih tahan

terhadap perubahan iklim, produktivitas tinggi yatiu 10 kali lipat dari minyak nabati lainnya, panen

sepanjang tahun (musin hujan dan kemarau). Keunggulan swit menjadikan suplai minyak sawit stabil dan

volume besar yang memberikan kepastian pasokan sepanjang tahun. Dari sisi industri hilir, sawit memilik

industri turunan yang banyak baik untuk pangan maupun non pangan seperti bahan bakar, kosmetik dan

lainnya.
Pesaing

Indonesia pengekspor minyak sawit terbesar di dunia

yaitu 60% dari jumlah eksport sawit dunia

Produksi (MT)
1,670,000 , 2%

3,100,000 , 4%
Indonesia

Malaysia

Thailand
Standar Biaya Investasi
Satuan biaya maksimum per hektar perluasan kelapa sawit di lahan kering

Wilayah (Nilai dalam 000 Juta)

Fase Wil.1 Wil.2 Wil.3 Wil.4 Wil.5 Wil.6

P-0 21.857.783 22.186.694 21.492.000 22.077.057 21.967.420 22.888.371

P-1 7.589.047 8.203.197 13.288.000 7.998.480 7.793.763 9.513.383

P-2 9.698.807 10.415.493 15.851.000 10.176.597 9.937.702 11.944.423

P-3 1.131.588 12.275.387 19.359.000 11.955.553 11.635.719 14.322.327


Standar Biaya Investasi
Satuan biaya maksimum per hektar perluasan kelapa sawit di lahan basah

Wilayah (Nilai dalam 000 Juta)

Fase Wil.1 Wil.2 Wil.3 Wil.4 Wil.5 Wil.6

P-0 25.575.196 26.159.707 22.869.633 25.964.870 25.770.033 27.406.664

P-1 10.639.348 11.671.646 13.288.000 11.327.547 10.983.447 13.873.882

P-2 13.286.407 11.253.571 14.444.436 14.058.427 13.672.417 16.917.898

P-3 14.642.110 15.852.141 15.045.454 15.448.797 15.045.454 18.433.540


Produksi per Ha
STANDAR PRODUKSI TBS KELAPA SAWIT

MENURUT UMUR DAN KELAS LAHAN STANDAR PRODUKSI TBS KELAPA SAWIT

Produksi (ton/ha/th) MENURUT UMUR DAN KELAS LAHAN

No. Tahun ke- Kelas Lahan

I II III Produksi (ton/ha/th)

1 0 No. Tahun ke- Kelas Lahan

2 1 I II III

3 2 16 15 27 25 23

4 3 17 16 25 24 22

5 4 9 7 6 18 17 25 24 22

6 5 17 15 13 19 18 24 22 20

7 6 21 19 16 20 19 24 22 20
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai