SSOP NO. 7 Perbenihan, Penanaman Dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit
SSOP NO. 7 Perbenihan, Penanaman Dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit
Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 1 of 23
Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab
Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab
A.4 Kriteria untuk General Manager/ • Rujuk KLK GAP • KLK GAP-Teknik
Pemilihan Manager Bibitan Kelapa Sawit
Tempat
Bibitan
A.9 Seleksi bibit Manager/Asisten • Bibit yang tidak memenuhi syarat (afkir) akan dimusnahkan • Berita acara
sesuai dengan cara yang tepat dan di dokumentasikan pemusnahan bibit
afkir
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 3 of 23
Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab
Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab
Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab
B.5 Penanaman • Untuk saat ini kebijakan KLKB adalah mengadopsi densiti
Sawit Pada tanam pada berbeda sesuai dengan situasi lereng sebagai
Kawasan berikut:
Terasan Lereng Jarak Densiti
(Palm/Ac)
a) Bukit-Teras Kontur 29 kaki 60
b) Datar Sampai 29-30 55-60
Beralun kaki
c) Kawasan 32 kaki 50-52
rendahan/gambut
Jarak tanam minimum antara dua tanaman yang berdekatan
yang masih bisa diizinkan adalah 26 kaki. Untuk kawasan
terasan, ketentuan di atas bisa menjadikan jarak tanam minimum
antar teras kontur adalah sepanjang 22,5 kaki asalkan pola tanam
segitiga tetap dijaga.
B.6 Penomoran Manager/Asisten/ Kawasan Kebun Sawit
Blok Staf • Gunakan tanda blok yang terbuat dari semen berukuran 18” x
12” x 2½“ dengan tinggi 4’ dan ditanam sedalam 1’ ke dalam
B.6.1Spesifikasi tanah.
• Cat latar belakang papan tanda dengan warna merah.
• Tulis nama blok dengan cat putih.
• Tinggi huruf harus 4”.
• Detil tanda blok (beserta ukurannya) adalah sebagai berikut:
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 6 of 23
Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab
Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab
B.7 Distribusi Bibit Manager/Asisten/ • Pada saat memuat bibit, staf yang berpengalaman atau • KLK GAP - Distribusi
Staf eksekutif harus berada di tempat untuk mencegah terangkutnya Bibit,Pembuatan
bibit yang kurang baik ke lapangan untuk penanaman. Lubang Tanam dan
• Usahakan penanganan yang baik pada saat pengangkutan, Penanaman Sawit
bongkar muat dan transportasi bibit ke lapangan.
• Jika bibit harus diambil dari kebun yang berjarak jauh, kanopi
bibit harus disenderkan pada trailer untuk mencegah kerusakan
pelepah akibat angin.
CATATAN:
1. Jika jalan telah disiapkan, bibit dapat didistribusikan ke titik
tanam dengan traktor trailer.
2. Sirami bibit sebelum pengangkutan ke lapangan dan
penanaman.
B.8 Pembuatan • Asisten/Staf • Buat baris tanam setelah terasan dibuat atau jika pembuatan
Lubang tapak kuda selesai.
Tanam • Kawasan berdiameter 1 m dari titik tanam harus dibersihkan dan
diratakan sebelum pembuatan lubang tanam.
• Pembuatan lubang tanam dapat dibuat secara manual atau
mekanik jika keadaan lereng mengizinkan dan jika peralatan
tersedia.
CATATAN :
1. Lubang tanam harus lebih besar dari pada ukuran polybag
dan tanah galian ditumpuk di tepi lubang tanam tersebut.
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 8 of 23
Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab
Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab
Tanaman • Pelapisan jalan, lebih baik dengan laterit, pada semua Tanaman
Menghasilkan kawasan tanaman menghasilkan harus diselesaikan dalam Menghasilkan
periode tidak lebih dari 3 tahun untuk blok >50 ha. Untuk blok
berukuran <50 ha, pelapisan bias dilakukan dalam periode 1
atau 2 tahun dikarenakan skala ekonomi.
• Sebelum pelapisan jalan dilakukan, ratakan jalan dengan
kecembungan yang sesuai dan padatkan dengan kompaktor.
• Jika bahan pelapis jalan tidak tersedia, pelihara jalan dengan
cara perataan dan pemadatan yang teratur seperti di atas.
Biarkan rerumputan ringan tumbuh tetapi pangkas secara
periodik.
• Kebutuhan laterit :
Panduan jumlah truk angkut (6 m3) yang diperlukan untuk
pelapisan jalan baru.
1. Jalan poros (lebar 16 kaki/5.3 m) - 3 truk per 20 m.
2. Jalan utama (lebar 20 kaki/6.6 m) - 4 truk per 20 m.
• Untuk meminimumkan perbaikan, disamping harus
mempunyai kecembungan yang cocok jalan harus mempunyai
saluran air permukaan dan saluran air bawah tanah yang
cukup padal okasi yang strategis.
• Untuk jalan menurun, buatlah gundukan penghalang tepat
diatas saluran bawah tanah yang bertujuan untuk mengalirkan
air permukaan dan mencegah pengikisan jalan.
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 10 of 23
Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab
Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab
C.3 Perawatan Manager/Asisten • Penanggulangan Gulma Pada Tanaman Belum Menghasilkan • KLK GAP-Perawatan
Lahan Kelapa (TBM) Lahan Kelapa Sawit
Sawit dan Adalah sangat penting untuk mencegah persaingan langsung
Pembangunan dengan gulma pada TBM. Pada kawasan areal terbuka, gulma
akan tumbuh dengan cepat melebihi tanaman sawit dan
Kacangan
menghambat pertumbuhan tanaman. Untuk mencegah hal ini,
Penutup penanaman Mucuna Bracteata (Mb) sangat penting (rujuk ke
Tanah GP/Agric/OP7: Tanam Ulang-6 untuk lebih detil tentang
penanaman Mb).
1. Penyemprotan Spot
Mb tumbuh lambat pada 3-4 bulan pertama setelah tanam.
Pada masa ini, pemberantasan gulma hendaknya dilakukan
secara manual dengan tangan atau selektif untuk Mikania,
Asystasia, Eupatorium dan lain-lain. Hati-hati jika melakukan
penyemprotan dengan bahan kimia karena Mb sangat
sensitif terhadap herbisida.
2. Pemberantasan Gulma di Piringan
Menjaga piringan supaya senantiasa terawat bersih pada
tanaman sawit baru tanam adalah penting untuk mencegah
Mucuna yang tumbuh pesat mengganggu dan melilit
tanaman.
Pemberantasan gulma bisa dilakukan secara manual atau
dengan penyemprotan herbisida sesuai keperluan, keadaan
cuaca dan tipe herbisida yang digunakan.
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 12 of 23
Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab
Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab
Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab
Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab
Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab
Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab
D.6 Pembukaan General Manager/ • Pembukaan lahan dilakukan tanpa bakar dan menerapkan
Lahan Tanpa Manager kaidah tata air (hidrologi) yang baik. Pengelolaan air secara
Bakar khusus bertujuan untuk menghindari kerusakan lahan.
Pengeringan lahan gambut yang terlalu intensif dan cepat dapat
mengakibatkan tanah gambut mengering dan mengkerut tidak
balik (irreversible shrinkage). Pada keadaan tersebut tanah
gambut mudah terbakar dan sulit menyerap air. Tahapan
pembukaan lahan gambut dilakukan sebagai berikut:
1. Pembangunan Saluran Batas
a. Pembangunan saluran keliling (periphere drain) sebagai
saluran batas areal; dan
b. Saluran batas berfungsi untuk mengatur permukaan air
tanah dan juga merupakan saluran utama. Saluran
tersebut mempunyai lebar atas + 4 (empat) meter, lebar
bawah + 3 (tiga) m dengan kedalaman 2 (dua) sampai
dengan 3 (tiga) meter.
2. Pengaturan Drainage/Pintu Air/Pengelolaan Air
Drainase terdiri dari saluran primer, sekunder dan tersier
dengan ukuran saluran :
Jenis Lebar (m) Kedalaman
Saluran Atas Bawah (m)
Primer 3,0-6,0 1,2-1,8 1,8-2,5
Sekunder 1,8-2,5 0.6-0,9 1,2-1,8
Tersier 1,0-1,2 0,5-0,6 0,9-1,0
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 18 of 23
Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab
a. Saluran Primer
- Saluran primer berfungsi mengalirkan air langsung ke
daerah pembuangan akhir, antara lain, sungai dan/atau
kanal; atau
- Saluran primer dapat berupa sungai kecil alami yang
dibersihkan atau berupa saluran baru; dan
- Membangun benteng dan pintu air pada areal pasang
surut.
b. Saluran Sekunder
- Saluran sekunder bermuara ke saluran primer
- Saluran sekunder berfungsi menampung air dari
saluran tersier dan juga sebagai batas blok.
- Jarak antar saluran sekunder 400 (empat ratus) meter
sampai dengan 500 (lima ratus) meter dengan panjang
sesuai keadaan saluran.
c. Saluran Tersier
- Saluran Tersier bermuara ke saluran sekunder.
- Saluran tersier berfungsi mengalirkan air ke seluruh
sekunder dan menampung air dari areal tanaman.
- Interval saluran tersier tergantung kondisi drainase di
lapangan, maksimum satu saluran untuk dua baris
tanaman.
Pembuatan saluran air dan pengelolaan tata air bertujuan
untuk mengatur dan mempertahankan tinggi permukaan air
tanah di areal pertanaman. Di tempat tertentu seperti pada
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 19 of 23
Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab
Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab
Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab
Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab
Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab
D.8 Monitoring Manager / Tim • Pemasangan patok subsiden untuk mengetahui besaran • Peta lokasi patok
Penurunan Water Manajemen penurunan tinggi muka lahan gambut. subsiden
Tinggi Muka • Monitoring dilakukan setiap bulannya. • Checklist monitoring
Lahan Gambut • Setiap tahun penurunan tinggi muka lahan gambut di evaluasi patok subsiden
D.9 Pengelolaan Manager • Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) dari hama khususnya rayap, • Rekaman sensus
Hama kumbang badak dan ulat api adalah ditekankan.
Terpadu • Deteksi dini dan kontrol cepat dengan penggunaan pestisida
yang minimum lebih disukai. Dimana memungkin, metode
kontrol biologi harus dipraktekkan.