Anda di halaman 1dari 23

No.

Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 1 of 23

Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab

A. Perbenihan Kelapa Sawit


A.1 Bahan General Manager/ • Benih yang digunakan sejak tahun 1997 merupakan benih bina • PP No. 44 Tahun
Tanaman Manager/ AARI yang berasal dari sumber benih yang telah mendapat 1995
pengakuan dari pemerintah dan bersertifikasi dari instansi yang
berwenang.
A.2 Bibit General Manager/ • Biji benih AA, D x P yang dikirimkan untuk kebun grup KLK • KLK GAP-Teknik
Manager/ AARI semuanya berasal dari progeni “0158” (psifera). Bibitan Kelapa Sawit
• Ada kurang lebih dari 10 pohon induk pisifera “0158” dan kurang
lebih 1000 pohon induk dura.
• Setiap kotak biji benih yang dikirim berasal dari satu keluarga
atau persilangan antara 1 psifera dan dura kecuali jika tertulis
“mixed” pada kotaknya.
• Penanaman di bibitan harus berdasarkan susunan kiriman
kotak dan ditanam pada bedengan secara terpisah serta
berlabel untuk mempermudah seleksi dan pemilihan bibit.
• Pemilihan bibit untuk penanaman dapat dilakukan lintas
keluarga/progeni (bedengan) untuk memperoleh bibit yang
seragam setiap grup penanaman.
• Semua bibit yang digunakan harus bersertifikat.
• Pembelian bibit harus mendapat surat persetujuan penyaluran
benih (SPPB) dari Dinas Perkebunan
A.3 Kebutuhan Biji General Manager/ • Penanaman dengan 100 % D x P • KLK GAP-Teknik
Benih Manager -Kebutuhan biji benih (tidak termasuk cadangan sekitar 5 %). Bibitan Kelapa Sawit
- 210 biji benih/ha untuk SPH final 138 pohon/ha.
- 210 biji benih/ha untuk SPH final 148 pohon/ha.
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 2 of 23

Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab

-Pemesanan : 2 tahun sebelum penanaman

A.4 Kriteria untuk General Manager/ • Rujuk KLK GAP • KLK GAP-Teknik
Pemilihan Manager Bibitan Kelapa Sawit
Tempat
Bibitan

A.5 Pembuatan Manager/Asisten • RujukKLK GAP • KLK GAP- Teknik


Bibitan Bibitan Kelapa Sawit

A.6 Penanaman Manager/Asisten • Rujuk KLK GAP • KLK GAP-Teknik


Biji Kecambah Bibitan Kelapa Sawit

A.7 Persiapan Manager/Asisten • Rujuk KLK GAP • KLK GAP-Teknik


Bibitan Bibitan Kelapa Sawit
Cadangan
untuk Sisipan

A.8 Perawatan Manager/Asisten • Rujuk KLK GAP • KLK GAP-Teknik


Bibitan Bibitan Kelapa Sawit

A.9 Seleksi bibit Manager/Asisten • Bibit yang tidak memenuhi syarat (afkir) akan dimusnahkan • Berita acara
sesuai dengan cara yang tepat dan di dokumentasikan pemusnahan bibit
afkir
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 3 of 23

Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab

B. Penanaman Kelapa Sawit Pada Lahan Mineral


B.1 Persiapan Manager/Asisten • Persiapan penanaman dilakukan sejak mengajir (meminang) • Penunjuk Teknis
Penanaman sampai dengan menanam kelapa sawit. Pelaksanaan Tentang
penanaman diusahakan pada musim hujan. Penanaman Kelapa
Sawit
B.2 Mengajir Manager/Asisten • Sebelum diajir ditentukan lebih dahulu batas-batas blok dengan
membuat jalan rintisan untuk memudahkan pengontrolan, luas
tiap blok dapat 16 Ha (400 x 400 m), 25 Ha (500 x 500m) atau
32 Ha (400 x 800 m) tergantung kepada keadaan lapangan.
• Arah barisan tanaman dianjurkan Timur - Barat.
B.3 Jarak Tanam Manager • Jarak tanam adalah 120 – 148 pokok per Ha (9.5 x 9.5 m) sistim
segi tiga.
• Ajir dibuat dari kayu bulat sebesar ibu jari kaki satu bambu tebal
dibelah dengan tinggi 1,20 m.
B.4 Pembuatan Manager/Asisten • Untuk kawasan dengan kelerengan >15, teras harus dibuat • KLK GAP-
Terasan sesuai garis kontur untuk penanaman. Penetapan garis kontur Pembuatan Teras
harus dilakukan sebelum pembuatan teras (penjelasan
terperinci mengenai garis tanam dapat dilihat di
GP/AGRIC/OP7, Tanam Ulang-4).
• Lebar Teras
Lebar teras adalah 4,2-4,8 m (14–16 kaki) dengan kemiringan ke
sebelah belakang sedalam 0,4 m (1,5 kaki).
• Untuk retensi air yang lebih baik, gundukan tanah dibuat di
sebelah belakang teras pada setiap 30 m di sepanjang teras
untuk pengecekan air di permukaan tanah.
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 4 of 23

Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab

• Teras yang terputus harus dihubungkan dengan jalan/tangga


tambahan selebar 1,8 m (6 kaki).
• Jaringan jalan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga
jarak pikul tidak melebihi 120 m, (lihat GP/AGRIC/OP10, Jalan
& Jembatan-2 untuk keterangan lebih detail). Jalan harus dibuat
terlebih dulu sebelum pembuatan teras untuk menghindari
“teras gantung” dan untuk pengalihan air hujan daripada jalan
ke teras.
• Teras Ganda
Jika mekanisasi direncanakan, pembuatan teras ganda adalah
salah satu pilihan untuk dipertimbangkan. Teras ganda dibuat
untuk aksesibilitas traktor di kawasan berbukit.Konsultasikan
dengan GM mengenai kesesuaian/kelayakan area untuk teras
ganda.
• Teras ganda terdiri dari teras untuk tanam dan sebuah jalan
disampingnya. Teras tanam mempunyai lebar 3 m sedangkan
jalan samping teras selebar 2.4 m dengan ketinggian teras tidak
melebihi 0,4 m.
• Untuk retensi air permukaan yang lebih baik, gundukan tanah
ditempatkan di bagian belakang daripada terasan setiap 30 m
di sepanjang teras untuk pengecekan aliran air permukaan
tanah.
Manager/Asisten Densiti Tanaman yang Optimum
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 5 of 23

Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab

B.5 Penanaman • Untuk saat ini kebijakan KLKB adalah mengadopsi densiti
Sawit Pada tanam pada berbeda sesuai dengan situasi lereng sebagai
Kawasan berikut:
Terasan Lereng Jarak Densiti
(Palm/Ac)
a) Bukit-Teras Kontur 29 kaki 60
b) Datar Sampai 29-30 55-60
Beralun kaki
c) Kawasan 32 kaki 50-52
rendahan/gambut
Jarak tanam minimum antara dua tanaman yang berdekatan
yang masih bisa diizinkan adalah 26 kaki. Untuk kawasan
terasan, ketentuan di atas bisa menjadikan jarak tanam minimum
antar teras kontur adalah sepanjang 22,5 kaki asalkan pola tanam
segitiga tetap dijaga.
B.6 Penomoran Manager/Asisten/ Kawasan Kebun Sawit
Blok Staf • Gunakan tanda blok yang terbuat dari semen berukuran 18” x
12” x 2½“ dengan tinggi 4’ dan ditanam sedalam 1’ ke dalam
B.6.1Spesifikasi tanah.
• Cat latar belakang papan tanda dengan warna merah.
• Tulis nama blok dengan cat putih.
• Tinggi huruf harus 4”.
• Detil tanda blok (beserta ukurannya) adalah sebagai berikut:
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 6 of 23

Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab

Catatan 1 : Jika kayu belian tersedia seperti di Sabah, gunakan


papan belian berukuran 4’ tinggi x 2 “ tebal x 6” lebar ditanam
sedalam 1½ kaki ke dalam tanah.
Catatan 2 : Papan tanda terbuat dari semen atau batuan yang
baru terpasang sebelum sirkulasi ini diedarkan masih bisa
dipakai.
B.6.2 Nomor Ancak • Semua kawasan kelapa sawit harus ditandai dengan nomor
yang jelas pada ke-4 sudut mata angin sesuai dengan
spesifikasi :
- Pangkal batang atau plat seng berukuran 4 in x 5 in (lebar x
tinggi) – sebaiknya dipasang pada ketinggian mata.
- Cat latar belakang dengan cat merah.
- Nomor ancak warna putih dengan tinggi huruf 3”.
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 7 of 23

Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab

B.7 Distribusi Bibit Manager/Asisten/ • Pada saat memuat bibit, staf yang berpengalaman atau • KLK GAP - Distribusi
Staf eksekutif harus berada di tempat untuk mencegah terangkutnya Bibit,Pembuatan
bibit yang kurang baik ke lapangan untuk penanaman. Lubang Tanam dan
• Usahakan penanganan yang baik pada saat pengangkutan, Penanaman Sawit
bongkar muat dan transportasi bibit ke lapangan.
• Jika bibit harus diambil dari kebun yang berjarak jauh, kanopi
bibit harus disenderkan pada trailer untuk mencegah kerusakan
pelepah akibat angin.
CATATAN:
1. Jika jalan telah disiapkan, bibit dapat didistribusikan ke titik
tanam dengan traktor trailer.
2. Sirami bibit sebelum pengangkutan ke lapangan dan
penanaman.

B.8 Pembuatan • Asisten/Staf • Buat baris tanam setelah terasan dibuat atau jika pembuatan
Lubang tapak kuda selesai.
Tanam • Kawasan berdiameter 1 m dari titik tanam harus dibersihkan dan
diratakan sebelum pembuatan lubang tanam.
• Pembuatan lubang tanam dapat dibuat secara manual atau
mekanik jika keadaan lereng mengizinkan dan jika peralatan
tersedia.
CATATAN :
1. Lubang tanam harus lebih besar dari pada ukuran polybag
dan tanah galian ditumpuk di tepi lubang tanam tersebut.
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 8 of 23

Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab

2. Aplikasi 500 g pupuk RP pada permukaan tanah sekitar


lubang dan di dalam lubang tanam.
3. Cegah pembuatan lubang tanam secara mekanik untuk
tanah berkandungan liat tinggi karena akan menyebabkan
pemadatan tanah yang dapat mengakibatkan terhambatnya
perkembangan akar.
4. Untuk lahan gambut, adopsi metode ”hole-in-hole” atau
“hole compression” dengan menggunakan “puncher” pada
ekskavator.
B.9 Tanaman Manager/Asisten • Tanaman penutup tanah (legume cover crop LCC) pada areal • KLK GAP -
Penutup tanaman kelapa sawit sangat penting karena dapat Penanaman Mb
memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, Pada Kebun Sawit
Tanah
mencegah erosi, mempertahankan kelembaban tanah dan
menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma).
Penanaman tanaman kacang-kacangan sebaiknya
dilaksanakan segera setelah persiapan lahan selesai.
• Mulai dari saat ini, hanya Mucuna bracteata (Mb) yang harus
digunakan sebagai legum penutup tanah baik untuk kawasan
tanam baru atau ulang.
• Untuk penanaman Mucuna bracteata, rujuk KLK GAP -
Penanaman Mucuna bracteata pada Kebun Sawit”
C. Pemeliharaan Tanaman
C.1 Pemeliharaan Manager/Asisten • Idealnya, semua jalan harus dilapis ulang pada tahun pertama • KLK GAP-
Jalan Pada untuk mempermudah akses, supervise serta pergerakan Pemeliharaan Jalan
kendaraan saat penyemprotan gulma dan pemupukan. Pada Kawasan
Kawasan
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 9 of 23

Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab

Tanaman • Pelapisan jalan, lebih baik dengan laterit, pada semua Tanaman
Menghasilkan kawasan tanaman menghasilkan harus diselesaikan dalam Menghasilkan
periode tidak lebih dari 3 tahun untuk blok >50 ha. Untuk blok
berukuran <50 ha, pelapisan bias dilakukan dalam periode 1
atau 2 tahun dikarenakan skala ekonomi.
• Sebelum pelapisan jalan dilakukan, ratakan jalan dengan
kecembungan yang sesuai dan padatkan dengan kompaktor.
• Jika bahan pelapis jalan tidak tersedia, pelihara jalan dengan
cara perataan dan pemadatan yang teratur seperti di atas.
Biarkan rerumputan ringan tumbuh tetapi pangkas secara
periodik.
• Kebutuhan laterit :
Panduan jumlah truk angkut (6 m3) yang diperlukan untuk
pelapisan jalan baru.
1. Jalan poros (lebar 16 kaki/5.3 m) - 3 truk per 20 m.
2. Jalan utama (lebar 20 kaki/6.6 m) - 4 truk per 20 m.
• Untuk meminimumkan perbaikan, disamping harus
mempunyai kecembungan yang cocok jalan harus mempunyai
saluran air permukaan dan saluran air bawah tanah yang
cukup padal okasi yang strategis.
• Untuk jalan menurun, buatlah gundukan penghalang tepat
diatas saluran bawah tanah yang bertujuan untuk mengalirkan
air permukaan dan mencegah pengikisan jalan.
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 10 of 23

Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab

C.2 Perawatan Manager/Asisten • Untuk memudahkan pengutipan brondolan dan mengurangi


Piringan penyerapan unsur hara oleh gulma, piringan tanaman kelapa
sawit harus senantiasa bebas dari gulma dan sampah.
Perawatan dilakukan dengan :
1. Penyemprotan piringan
Tanaman Tinggi Tanaman Pendek
Radius piringan 3,5 m (8 kaki) 3,5 m (8 kaki)

Frekuensi 3 kali/tahun 3-4 kali/tahun


penyemprotan
Bahan kimia 2 kali penyemprotan dengan
Glyphosate diikuti dengan 1 kali
penyemprotan dengan herbisida
kontak untuk mengurangi suksesi
gulma.
Lain-lain TPH dan jalan panen disemprot juga
pada saat penyemprotan piringan.
Hindari penyemprotan pasar pikul
yang terlalu berlebihan.
2. Garuk Piringan
Tanaman Tinggi Tanaman Pendek
Frekuensi 2 kali setahun setelah Setelah penunasan
penunasan
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 11 of 23

Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab

C.3 Perawatan Manager/Asisten • Penanggulangan Gulma Pada Tanaman Belum Menghasilkan • KLK GAP-Perawatan
Lahan Kelapa (TBM) Lahan Kelapa Sawit
Sawit dan Adalah sangat penting untuk mencegah persaingan langsung
Pembangunan dengan gulma pada TBM. Pada kawasan areal terbuka, gulma
akan tumbuh dengan cepat melebihi tanaman sawit dan
Kacangan
menghambat pertumbuhan tanaman. Untuk mencegah hal ini,
Penutup penanaman Mucuna Bracteata (Mb) sangat penting (rujuk ke
Tanah GP/Agric/OP7: Tanam Ulang-6 untuk lebih detil tentang
penanaman Mb).
1. Penyemprotan Spot
Mb tumbuh lambat pada 3-4 bulan pertama setelah tanam.
Pada masa ini, pemberantasan gulma hendaknya dilakukan
secara manual dengan tangan atau selektif untuk Mikania,
Asystasia, Eupatorium dan lain-lain. Hati-hati jika melakukan
penyemprotan dengan bahan kimia karena Mb sangat
sensitif terhadap herbisida.
2. Pemberantasan Gulma di Piringan
Menjaga piringan supaya senantiasa terawat bersih pada
tanaman sawit baru tanam adalah penting untuk mencegah
Mucuna yang tumbuh pesat mengganggu dan melilit
tanaman.
Pemberantasan gulma bisa dilakukan secara manual atau
dengan penyemprotan herbisida sesuai keperluan, keadaan
cuaca dan tipe herbisida yang digunakan.
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 12 of 23

Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab

a. Jika pemberantasan gulma dilakukan secara manual,


cegahlah menggali/menggaruk gulma dan tanah yang
bisa mengakibatkan terbentuknya depresi piringan.
b. Jika penyemprotan dilakukan, perhatian ekstra perlu
dilakukan untuk mencegah keracunan yaitu dengan cara
memilih herbisida yang cocok dan penggunaan pelindung
(sungkup) pada penyemprot untuk mencegah semprotan
yang menyimpang dari sasaran.
• Pemberantasan Gulma pada Tanaman Menghasilkan (TM)
Pemberantasan gulma pada kawasan TM ditujukan untuk:
1. Menjaga piringan supaya tetap bersih dan memudahkan
pengutipan brondolan. Rujuk ke GP/AGRIC/OP2, Perawatan
lahan 2 berjudul Perawatan Piringan.
2. Menjaga gawangan/pasar pikul dengan mesin memotong
rumput (Rotoslasher) untuk meningkatkan aksesibilitas.
3. Pemberantasan gulma secara periodik.
4. Menjaga vegetasi di sepanjang jalan, parit dan lain-lain.
• Perawatan Lahan Menjelang Tanam Ulang
1. Blok-blok yang akan ditanam ulang harus juga dirawat
seperti biasa sampai 1 tahun terakhir menjelang
penebangan untuk tanam ulang.
2. Pemberantasan gulma di gawangan dan barisan harus
dilaksanakan seperti biasa.
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 13 of 23

Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab

3. Semua gulma harus diberantas minimal 6 bulan sebelum


penebangan untuk mencegah tumbuhnya kembali gulma
pada kawasan tanam ulang.
C.4 Pemeliharaan Manager/Asisten • Teras dipelihara dengan mengangkat tanah yang longsor • Penunjuk Teknis
Teras/Rorak dikembalikan ke atas teras. penambahan tanah diambil dari Tentang Penanaman
dinding teras, rotasi pemeliharaan sekali setahun. Rorak Kelapa Sawit
dipelihara dengan cara mengeluarkan masa tanah yang masuk
ke dalam rorak dan menempatkannya kembali ke atas benteng.
Kacangan penutup tanah yang menjalar ke dalam rorak
arahnya dipindahkan ke atas benteng. Rotasi pemeliharaan
rorak sama dengan pemeliharaan teras.
C.5 Pemeliharaan Manager/Asisten/ • Pemeliharan parit drainase bertujuan mengangkat/menggali • Penunjuk Teknis
Parit Drainase Staf tanah yang menutup parit, sehingga ukuran parit tetap seperti Tentang Penanaman
semula. Pada areal TBM pemeliharaan parit drainase dilakukan Kelapa Sawit
2 kali setahun, berdasarkan ukuran parit pemeliharaan.
C.6 Pemeliharaan Manager/Asisten • Untuk tanaman yang sudah ada di lahan gambut, tinggi muka • Permentan No. 14
Tinggi muka air harus dipertahankan pada batas rata-rata 60 cm dari Tahun 2009
air permukaan tanah (kisaran 50-75 cm) melalui suatu jaringan
struktur pengendalian air seperti; tanggul air, kantong pasir, dll
di lapangan dan pintu air untuk titik pembuangan dari saluran
utama
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 14 of 23

Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab

C.7 Pemupukan Manager/Asisten


Dosis Pupuk • Laporan Agronomist
berdasarkan Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penentuan dosis
hasil analisa pupuk :
tanah dan • Tanah (jenis, sifat fisik dan kimia tanah)
• Iklim (curah hujan, hari hujan, dan penyebaran)
daun
• Hasil penelitian pemupukan
• Umur tanaman
• Produktivitas tanaman yang dicapai
• Realisasi pemupukan 2 tahun sebelumnya
• Hasil analisis hara daun dan tanah
• Hasil pengamatan secara visual di lapangan
• Untuk dosis pupuk, rujuk Laporan Agronomist.
D. Penanaman Kelapa Sawit Pada Lahan Gambut
D.1 Memenuhi General Manager/ • Pasal 4 • Permentan
Manager (1)Perusahaan perkebunan kelapa sawit yang memanfaatkan No.14/Permentan/PL
Hukum dan .110/2/2009 Tentang
Peraturan lahan gambut sebelum Peraturan ini ditetapkan telah Pedoman
yang Berlaku memperoleh Izin Usaha Perkebunan (IUP) atau Surat Pemanfaatan Lahan
Pendaftaran Usaha Perkebunan (SPUP) dinyatakan masih Gambut Untuk
tetap berlaku sampai dengan Hak Guna Usaha (HGU) atau hak Budidaya Kelapa
lainnya berakhir. Sawit
• Kriteria Lahan Gambut
Ketebalan lapisan gambut kurang dari 3 (tiga) meter Lahan
gambut yang dapat digunakan untuk budidaya kelapa sawit:
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 15 of 23

Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab

1. Dalam bentuk hamparan yang mempunyai ketebalan


gambut kurang dari 3 (tiga) meter; dan
2. Proporsi lahan dengan ketebalan gambutnya kurang dari 3
meter minimal 70% dari luas areal yang diusahakan.
• Lapisan tanah mineral di bawah gambut Substratum
menentukan kemampuan lahan gambut sebagai media tumbuh
tanaman. Lapisan tersebut tidak boleh terdiri atas pasir kuarsa
dan tanah sulfat masam.
• Memenuhi semua persyaratan yang terdapat dalam AMDAL. AMDAL Nilo
D.2 Evaluasi Lahan General Manager/ • Langkah pertama untuk mengoptimalkan hasil kelapa sawit
Manager/ pada lahan gambat adalah mempelari karakter spesifik tanah
Agronmist gambut.
• Ada beberapa kriteria yang dipersyaratkan untuk pertumbuhan
kelapa sawit, dengan demikian tidak semua tanah gambut
seserai untuk kelapa sawit.
• Konsekuensinya, sebuah rincian survei tanah dipersyaratkan
untuk mempelajari karakter lahan gambut dan selanjutnya
karakter dievaluaisi untuk mengidentifikasi kelas tanah yang
sesuai.
D.3 Tingkat • Tingkat Kematangan gambut: • Permentan No.
1. Gambut matang (saprik) –gambut yang sudah melapuk 14/Permentan/PL.110/
Kematangan 2/2009 Tentang
Gambut lanjut,bahan asalnya tidak dikenali,berwarna coklat tua Pedoman
sampai hitam,dan apabila diremis kandungan seratnya Pemanfaatan Lahan
kurang dari 15%. Gambut Untuk
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 16 of 23

Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab

2. Gambut setengah matang (hemik)-gambut setengah Budidaya Kelapa


lapuk,sebagian bahan asalnya masih bisa dikenali,berwarn Sawit
coklat, dan apabila diremis bahan seratnya 15% sampai
dengan 75%.
3. Gambut mentah (fibrik) - gambut yang belum
melapuk,bahan asalnya masih bisa dikenali,berwarna
coklat,dan apabila diremas lebih dari 75% seratnya masih
tersisa. Gambut mentah dilarang untuk pengembangan
budidaya kelapa sawit.
D.4 Tingkat • Tingkat kesuburan tanah dalamkategori eutropik, yaitu tingkat
Kesuburan kesuburan gambut dengan kandungan unsur hara makro dan
Tanah mikro yang cukup untuk budidaya kelapa sawit sebagai
pengaruh luapan air sungai dan/atau pasang air laut.
D.5 Perencanaan General Manager/ • Perencanaan dilakukan melalui kegiatan inventarisasi dan
Manager identifikasi (pemetaan lahan), disain kebun, dan penyusunan
rencana kerja tahunan. Inventarisasi dan identifikasi dilakukan
oleh lembaga berkompeten melalui kegiatan survei tanah dan
evaluasi lahan yang mencakup pengumpulan data lahan
gambut yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya kelapa sawit
sesuai kriteria yang ditetapkan dan digambarkan dalam bentuk
peta dengan skala 1: 50.000 atau sekurang-kurangnya 1:
100.000. Berdasarkan peta tersebut selanjutnya digambarkan
disain kebun yang akan dikelola termasuk sarana
pendukungnya serta rencana kerja tahunan mulai dari
pembukaan lahan, penanaman pemeliharaan dan konservasi.
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 17 of 23

Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab

D.6 Pembukaan General Manager/ • Pembukaan lahan dilakukan tanpa bakar dan menerapkan
Lahan Tanpa Manager kaidah tata air (hidrologi) yang baik. Pengelolaan air secara
Bakar khusus bertujuan untuk menghindari kerusakan lahan.
Pengeringan lahan gambut yang terlalu intensif dan cepat dapat
mengakibatkan tanah gambut mengering dan mengkerut tidak
balik (irreversible shrinkage). Pada keadaan tersebut tanah
gambut mudah terbakar dan sulit menyerap air. Tahapan
pembukaan lahan gambut dilakukan sebagai berikut:
1. Pembangunan Saluran Batas
a. Pembangunan saluran keliling (periphere drain) sebagai
saluran batas areal; dan
b. Saluran batas berfungsi untuk mengatur permukaan air
tanah dan juga merupakan saluran utama. Saluran
tersebut mempunyai lebar atas + 4 (empat) meter, lebar
bawah + 3 (tiga) m dengan kedalaman 2 (dua) sampai
dengan 3 (tiga) meter.
2. Pengaturan Drainage/Pintu Air/Pengelolaan Air
Drainase terdiri dari saluran primer, sekunder dan tersier
dengan ukuran saluran :
Jenis Lebar (m) Kedalaman
Saluran Atas Bawah (m)
Primer 3,0-6,0 1,2-1,8 1,8-2,5
Sekunder 1,8-2,5 0.6-0,9 1,2-1,8
Tersier 1,0-1,2 0,5-0,6 0,9-1,0
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 18 of 23

Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab

a. Saluran Primer
- Saluran primer berfungsi mengalirkan air langsung ke
daerah pembuangan akhir, antara lain, sungai dan/atau
kanal; atau
- Saluran primer dapat berupa sungai kecil alami yang
dibersihkan atau berupa saluran baru; dan
- Membangun benteng dan pintu air pada areal pasang
surut.
b. Saluran Sekunder
- Saluran sekunder bermuara ke saluran primer
- Saluran sekunder berfungsi menampung air dari
saluran tersier dan juga sebagai batas blok.
- Jarak antar saluran sekunder 400 (empat ratus) meter
sampai dengan 500 (lima ratus) meter dengan panjang
sesuai keadaan saluran.
c. Saluran Tersier
- Saluran Tersier bermuara ke saluran sekunder.
- Saluran tersier berfungsi mengalirkan air ke seluruh
sekunder dan menampung air dari areal tanaman.
- Interval saluran tersier tergantung kondisi drainase di
lapangan, maksimum satu saluran untuk dua baris
tanaman.
Pembuatan saluran air dan pengelolaan tata air bertujuan
untuk mengatur dan mempertahankan tinggi permukaan air
tanah di areal pertanaman. Di tempat tertentu seperti pada
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 19 of 23

Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab

pertemuan saluran primer dengan sungai, pertemuan


saluran primer dengan sekunder perlu dibuat pintu air
otomatis dan akan buka apabila permukaan air di areal
pertanaman lebih tinggi, dan sebaliknya akan tutup apabila
permukaan air di areal pertanaman lebih rendah. Pengaturan
air pada saluran drainase disesuaikan dengan kedalaman
permukaan air tanah di lapangan yang dipertahankan pada
kedalaman 60 (enam puluh) sentimeter sampai dengan 80
(delapan puluh) sentimeter, untuk menjaga ketersediaan air
dan menghindari lahan mudah terbakar.
3. Pembangunan Jalan
a. Pondasi jalan berasal dari tanah galian, sedangkan
perataan dan pemadatan menggunakan alat berat.
b. Pemadatan jalan dapat dilakukan dengan penyusunan
batang kayu (gambangan) berdiameter 7 (tujuh)
sentimeter sampai dengan 10 (sepuluh) sentimeter.
c. Gambangan ditimbun dengan tanah mineral setebal 20
(dua puluh) centimeter sampai dengan 30 (tiga puluh)
centimeter, kemudian diratakan dan dipadatkan.
d. Alternatif teknologi pembangunan jalan di lahan gambut
antara lain dengan teknologi geotekstil.
e. Pembuatan jalan panen sebagai sarana angkutan buah
dilakukan bersama dengan pemadatan jalur tanam.
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 20 of 23

Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab

f. Alternatif lain untuk pengangkutan buah dari lapangan ke


pabrik dengan membangun jaringan rel kereta mini
(muntik).
4. Pemadatan Jalur Tanaman
a. Pemadatan jalur tanaman diperlukan agar akar tanaman
dapat menjangkar kuat di dalam tanah, sehingga
mengurangi kecenderungan tumbuh miring atau rebah.
b. Setiap jalur tanam dilakukan pemadatan dengan cara
mekanis.
• Pembukaan lahan yang masih memiliki semak belukar dan/atau
pohon kecil kecil (under brushing) dengan diameter kurang dari
2,5 cm dilakukan secara manual atau cara mekanis. Apabila
pembukaan dilakukan secara mekanis, pemotongan kayu
dilakukan menggunakan chainsaw, sebagai berikut:
1. Arah penumbangan pohon mengikuti arah yang sudah
ditentukan serta tidak melintang sungai dan jalan;
2. tinggi tunggul pohon yang ditumbang disesuaikan dengan
diameter batang sebagai berikut:
a. diameter 10 (sepuluh) sentimeter sampai dengan 20 (dua
puluh) sentimeter, setinggi 40 (empat puluh) sentimeter;
b. diameter 21 (dua puluh satu) sentimeter sampai dengan
30 (tiga puluh) sentimeter, setinggi 60 (enam puluh)
sentimeter;
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 21 of 23

Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab

c. diameter 31 (tiga puluh satu) sentimeter sampai dengan


75 (tujuh puluh lima) sentimeter, setinggi 100 (seratus)
sentimeter; atau
d. diameter lebih dari 75 (tujuh puluh lima) sentimeter,
setinggi 150 (seratus lima puluh) sentimeter.
3. cabang dan ranting yang relatif kecil dipotong dan dicincang
(direncek), sedangkan batang dan cabang besar dipotong
dalam ukuran 2 (dua) sampai dengan 3 (tiga) meter
(diperun).
4. batang, cabang, dan ranting yang telah dipotong
dikumpulkan mengikuti jalur rumpukan, yaitu pada selang 2
(dua) jalur tanam dengan arah sejajar dengan jalur tanam
tersebut.
D.5 Penanaman General Manager/ Penanaman dilakukan dengan memerhatikan daya dukung dari
Manager lahan gambut. Apabila pengaturan tata air dilakukan dengan
baik, kegiatan penanaman dapat mengikuti ketentuan sebagai
berikut:
• Kerapatan pohon kelapa sawit sebanyak 143 (seratus empat
puluh tiga) pohon setiap hektar (jarak tanam 9 (sembilan) meter
segitiga sama sisi) atau pada tingkat kerapatan lain sesuai
dengan karakter panjang tajuk varietas kelapa sawit yang
digunakan.
• Jika jalur tanaman dipadatkan, kelapa sawit ditanam dengan
ukuran lubang tanam 60 cm x 60 cm x 60 cm.
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 22 of 23

Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab

• Jika jalur tidak dipadatkan, kelapa sawit ditanam dengan sistem


lubang dalam lubang (hole in hole planting) dengan ukuran
lubang luar 100 cm x 100 cm x 60 cm dan lubang dalam 60 cm
x 60 cm x 60 cm. Alternatif lain untuk pemadatan dapat
dilakukan dengan pembuatan lubang tanam menggunakan
puncher.
• Tunggul kayu yang terletak tepat di lubang tanaman dibongkar,
jika tunggul tidak dapat dibongkar, lubang tanam dapat digeser
searah dengan baris tanaman.
• Pupuk dasar yang digunakan di lubang tanaman dapat berupa
20 g CuSO4, 20 g ZnSO4, 20 g FeSO4, 500 g RP, 250 g Kapur
Pertanian (Kaptan) atau dolomit.
D.6 Pencegahan Manager/Tim • Membentuk team pemadam kebakaran dan peralatannya.
Kebakaran Pemadaman • Membuat SOP Pemadaman Kebakaran
dan Monitoring Kebakaran • Dimana dipersyaratkan membuat menara api
• Menyediakan team patroli pengawas kebakaran.
D.7 Monitoring Manager / Tim • Pembuatan bendungan (sand bag) dengan cara penyusunan • Peta lokasi
Penurunan Water Manajemen karung yang berisi tanah sehingga ketinggian air dapat diatur bendungan dan
papan water level
Tinggi Muka pada 50-70 cm.
Air Lahan • Pemasangan papan water level di setiap bendungan • Checklist monitoring
Gambut • Monitoring ketinggian muka air lahan gambut setiap bulannya. tinggi muka air
• Dilakukan pencucian parit setiap 1 x 2 bulan untuk kelancaran
aliran air (flushing)
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedure (SSOP)
Tanggal Direvisi 10 Agustus 2017
SSOP 7. Perbenihan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Halaman 23 of 23

Penanggung
Hal Detail Referensi
Jawab

D.8 Monitoring Manager / Tim • Pemasangan patok subsiden untuk mengetahui besaran • Peta lokasi patok
Penurunan Water Manajemen penurunan tinggi muka lahan gambut. subsiden
Tinggi Muka • Monitoring dilakukan setiap bulannya. • Checklist monitoring
Lahan Gambut • Setiap tahun penurunan tinggi muka lahan gambut di evaluasi patok subsiden
D.9 Pengelolaan Manager • Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) dari hama khususnya rayap, • Rekaman sensus
Hama kumbang badak dan ulat api adalah ditekankan.
Terpadu • Deteksi dini dan kontrol cepat dengan penggunaan pestisida
yang minimum lebih disukai. Dimana memungkin, metode
kontrol biologi harus dipraktekkan.

Anda mungkin juga menyukai