Anda di halaman 1dari 3

Nama : Travanira Marwan Hadi Naufal

Prodi : Adm. Bisnis

NPM : 17.360.11.001

Dosen : Dr. Azis Hakim, SE, M.Si

Tugas Manajemen Global (materi 4)

1. Bagaimana cara organisasi menjadi global? Jelaskan!

2. Sebutkan dan jelaskan empat dimensi budaya menurut Hofsteed?

3. Apa saja faktor yang mempengaruhi penyesuaian global?

1. Yaitu dengan cara;


 Mengimpor: pendekatan untuk menjadi global yang mencakup menjual produkdi
negara asal yang dibuat di luar negeri.
 Melakukan lisensi: pendekatan untuk menjadi global oleh organisasi pabrikan
yang meliputi memberikan pada organisasi lain baik untuk menggunakan merk,
teknologi, atau spesialisasi produk anda.
 Pewaralabaan: pendekatan untuk menjadi global oleh organisasi jasa yang
meliputi memberikan kepada organisasi lain hak untuk menggunakan merk, atau
spesialisasi produk anda.
 Usaha Patungan: pendekatan untuk menjadi global yang merupakan aliansi
strategis tertentu dimana rekannya setuju untuk membentuk organisasi yang
terpisah dari independent untuk mencapai tujuan bisnis tertentu.
 Anak Perusahaan Luar Negeri: pendekatan untuk menjadi global yang mencakup
investasi langsung di negara asing dengan mencirikan fasilitas produksi atau
kantor yang terpisah atau independent.
 Aliansi Strategis: pendekatan untuk menjadi global dengan melibatkan kemitraan
antara organisasi tertentu dengan perusahaan asing dimana keduanya berbagi
sumber daya dan pengetahuan guna mengembangkan produk baru atau
membangnun fasilitas produksi.
 Tahapan pertama yaitu tanggapan pasif, (mengekspor ke negara – negara asing)
 Tahapan kedua masuk secara terbuka untuk pertama kalinya (memperkerjakan
perwakilan asing/mengontrak pabrik asing)
 Tahapan ketiga mendirikan operasi internasional (memberi license, waralaba, cabang
diluar negeri)
2. Individualitas vs kolektivitas merupakan dimensi kebudayaan yang menunjukkan
adanya sikap yang memandang kepentingan pribadi dan keluarga sebagai kepentingan
utama ataukah sebagai kepentingan bersama di dalam suatu kelompok. Dimensi ini juga
dapat terjadi di masyarakat, dan organisasi. Dalam organisasi yang masyarakatnya
mempunyai dimensi Collectivism memerlukan ketergantungan emosional yang lebih
besar dibandingkan dengan masyarakat yang memiliki dimensi Individualism (Hofstede:
1980 217). Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat individualisme diantaranya
adalah: tingkat pendidikan, sejarah organisasi, besarnya organisasi, tehnologi yang
digunakan dalam organisasi, dan subkultur yang dianut oleh organisasi yang
bersangkutan.
Perbedaan kekuasaan (power distance), merupakan dimensi budaya yang
menunjukkan adanya ketidak sejajaran (inequality) bagi anggota yang tidak mempunyai
kekuatan dalam suatu institusi (keluarga, sekolah, dan masyarakat) atau organisasi
(tempat bekerja). Perbedaan kekuasaan ini berbeda-beda tergantung dari tingkatan sosial,
tingkat pendidikan, dan jabatan. Misalnya politisi dapat menyukai status dan kekuasaan,
pebisnis menyukai kesejahteraan dan kekuasaan, dan sebagainya. Ketidak sejajaran ini
dapat terjadi dalam masyarakat (perbedaan dalam karakteristik mental dan fisik, status
sosial, kesejahteraan, kekuasaan, aturan, hukum, dan hak), keluarga, sekolah, dan
ditempat kerja/organisasi.
Pengelakan terhadap ketidakpastian (uncertainty avoidance), merupakan dimensi
budaya yang menunjukkan sifat masyarakat dalam menghadapi lingkungan budaya yang
tidak terstruktur, tidak jelas, dan tidak dapat diramalkan. Masyarakat dapat melakukan
pengelakan terhadap ketidak pastian ini dengan tehnologi, hukum, dan agama. Teknologi
digunakan untuk membantu dalam mempertahankan diri dari ketidak pastian yang
disebabkan oleh sifat alam, hukum digunakan untuk membantu dalam mempertahankan
diri dari ketidak pastian atas perilaku orang lain, sedangkan agama digunakan untuk
menerima ketidak pastian yang tidak dapat dipertahankan oleh diri manusia sendiri.
Kuantitas Kehidupan atribut budaya nasional yang menggambarkan seberapa jauh nilai
nilai masyarakat dicirikan oleh ketegasan dan materialism.
Kualiatas Kehidupan atribut budaya nasional yang mencerminkan penekanan yang
diberikan pada hubungan dan perhatian terhadap orang lain.
3. Faktornya yaitu:
 Individu: pemikiran pasif, keahlian hubungan, keahlian pemikiran
 Pekerjaan: Kejelasan peran, wewenang, kebaruan peran, konflik peran
 Budaya organisasi: kesamaan sebelumnya, dukungan social, bantuan logistic
 Sosialisasi organisasi: Teknik sosialisasi, keahlian sosialisasi
 Non pekerjaan: kebaruan budaya, penyesuaian keluarga dan pasangan hidup

Anda mungkin juga menyukai