Anda di halaman 1dari 4

Dampak kebijakan pemerintah terhadap Bisnis

Kebijakan pemerintah juga mencakup berbagai aktivitas yang berhubungan dengan bisnis. Undang-
undang mengenai ketenagakerjaan, misalnya, dibuat agar pengusaha dan karyawan bisa melaksanakan
tugasnya sesuai hak dan tanggung jawab masing-masing. Di sisi lain, ada pula beberapa kebijakan lain
yang dapat berdampak secara tidak langsung pada bisnis Anda.

Regulasi pajak

Salah satu kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia adalah kebijakan fiskal, yakni
kebijakan ekonomi yang digunakan untuk mengelola perekonomian negara agar menjadi lebih baik.
Caranya adalah dengan fokus pada penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Secara tidak langsung,
kebijakan fiskal bisa berpengaruh terhadap bisnis di Indonesia, yakni dalam hal pajak.

Pasalnya, salah satu sumber pemasukan pemerintah berasal dari pajak, termasuk pajak bisnis. Pebisnis
diharuskan untuk membayar pajak sejumlah sekian persen dari hasil keuntungan mereka. Belum lagi
pajak gedung jika Anda memiliki kantor. Alhasil, demi bisa membayar pajak kepada pemerintah, pebisnis
menaikkan harga produk yang dijual. Itulah mengapa saat konsumen membeli makan di restoran,
misalnya, mereka diharuskan untuk membayar pajak sebanyak 10%.

Fluktuasi harga barang ekspor-impor

Menjelang akhir 2017 lalu, Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati menerbitkan postingan di
Facebook tentang dampak yang bisa terjadi jika kewajiban bea masuk ditiadakan. Berdasarkan
penjelasan beliau, jika bea masuk ditiadakan, barang-barang impor akan mudah menguasai pasar
Indonesia sehingga kegiatan produksi dalam negeri pun terancam. Alhasil, diberlakukan kebijakan bea
tentang barang bawaan penumpang dari luar negeri yang merupakan otoritas dari Direktorat Jenderal
Bea

Cukai kementerian keuangan

Di satu sisi, hal ini sebetulnya berdampak baik bagi para pebisnis yang menjual barang-barang lokal.
Namun, di sisi lain, para pebisnis yang menjual barang-barang impor, terutama para pebisnis online, jadi
kelabakan. Jumlah pajak yang dikenakan mau tak mau membuat pebisnis barang impor menaikkan
harga mereka. Jika harga produk tidak dinaikkan, pebisnis barang impor hanya bisa mengambil untung
sedikit atau bahkan tidak sama sekali.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Keberlangsungan suatu bisnis juga sangat dipengaruhi oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG),
terutama bagi bisnis-bisnis yang sudah go public dan memungkinkan publik untuk ikut berinvestasi pada
bisnis mereka. Jika IHSG menurun, bisnis bisa kelimpungan karena mereka khawatir publik tidak akan
kembali membeli saham investasi mereka kembali. Jika tidak ada investasi yang cukup, bisnis tentu bisa
tersendat.

Nah, kondisi IHSG ini juga cukup dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang berlaku. Pada Maret 2018
lalu, misalnya, pemerintah sempat mengumumkan tentang penurunan tarif jalan tol. Hal ini berdampak
pada keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk selaku pihak yang membangun jalan tol di Indonesia.
Pasalnya, salah satu pemasukan berasal dari tarif jalan tol. Dilansir dari bisnis.com, Jasa Marga harus
membayar cicilan pokok ke bank serta obligasi, sekaligus tetap melanjutkan proyek pembangunan jalan
tol yang tentu saja membutuhkan dana besar.

Kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi ada 2 bagian yaitu,

1,Kebijakan fiscal yang merupakan kebijakan pemerintah dalam bidang anggaran Negara dengan tujuan
untuk mempertahankan kestabilan proses pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.Kebijakan fiscal
menyangkut 2 aspek yaitu,aspek kuantitatif (pajak,pembayaran,subsidi)dan kualitatif(dana yang harus
dikumpulkan atau ditarik dana yang harus dibelanjakan).

2,Kebijakan moneter yang merupakan segala kebijakan pemerintaha dibidang keuangan yang bertujuan
untuk menjaga kestabilan harga dan nilai mata uang.hal ini bertujuan untuk menjaga kesajahteraan
masyarakat.

Relugasi Pemerintah terhadap Bisnis

Regulasi adalah cara utama mendapatkan kebijakan publik. Karena pemerintah beroperasi pada banyak
tingkatan (pusat, povinsi, kabupaten), bisnis modern menghadapi sejumlah regulasi yang komplek.
Masyarakat mengandalkan pemerintah untuk menetapkan aturan tingkah laku atau regulasi untuk
masyarakat dan organisasi.

Regulasi Ekonomi

Regulasi ekonomi bertujuan untuk memodifikasi operasi normal pasar bebas dan kekuatan penawaran
dan permintaan. Regulasi ekonomi meliputi regulasi yang mengendalikan harga atau gaji, alokasi sumber
daya publik, penetapan area layanan, penetapan banyaknya peserta, dan penjatahan sumber daya.
Keputusan komisi komunikasi pemerintahan (FCC) berkenaan dengan bagaimana untuk mengalokasikan
porsi spektrum elektromagnetik. Perhatikan beberapa contoh berikut ini:Perusahaan telepon lokal
diperbolehkan menawarkan layanan jarak jauh, tetapi hanya jika mereka membuka jaringannya kepada
penyedia layanan lainnya. Tujuan dari regulasi FCC ini adalah untuk mendorong adanya kompetisi
terbuka untuk layanan jarak jauh, memberikan konsumen lebih banyak pilihan dan harga yang lebih
rendah. Komisi Regulasi Energi Pemrintah, di beberapa situasi,Ø mengendalikan harga listrik. Sebagai
contoh, badan ini menutup (menetapkan batas atas) harga jual keseluruhan di California, setelah harga
membumbung tinggi dan pengelapan terjadi.

Regulator baik di tingkat povinsi maupun pusat menetapkan aturanØ yang ketat mengenai kapan dan
dimana kapal-kapal perikanan komersial dapat beroperasi, dan juga aturan mengenai jenis ikan apa yang
dapat ditangkap. Satu alasan untuk aturan tersebut adalah untuk membagi sumber daya umum (ikan
liar) diantara bisnis dengan cara yang adil.Operasi tertentu atau fungsi bisnis telah dipilih untuk
diperhatikan secara khusus oleh regulator pemerintah. Badan pemerintahan menetapkan gaji minimum,
mengatur gaji lembur, menetapkan aturan bagi kampanye serikat kerja, dan menengahi perselisihan
pekerja dengan manajemen, termasuk, baru-baru ini, pemogokan yang dilakukan oleh pilot dari
perusahaan penerbangan, pegawai penerbangan, guru sekolah, dan bahkan pemain baseball
profesional.Kompetisi adalah fungsi bisnis yang lain yang sangat dipengaruhi oleh regulasi. Hukum
antitrust berusaha untuk mencegah monopoli, mempertahankan harga yang kompetitif, dan melindungi
konsumen terhadap praktek-praktek yang tidak jujur.

Contoh pengaruh kebijakan ekonomi di dunia bisnis

Paket Kebijakan Ekonomi Pemerintah Jokowi

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui enam poin paket kebijakan ekonomi yang diajukan
oleh beberapa menteri dalam Kabinet Kerjanya.Jumlah tersebut bertambah setelah terahir pemerintah
telah memangkas paket kebijakannya menjadi empat poin saja.Menteri Koordinator Bidang Ekonomi,
Sofyan Djalil mengungkapkan, enam paket kebijakan tersebut setelah disetujui oleh Jokowi. Paket
kebijakan ekonomi itu akan diwujudkan dalam Peraturan Pemerintah untuk selanjutnya langsung
ditandatangani oleh Presiden."Jadi setelah ini seminggu ke depan akan diproses PP nya. Untuk
kemudian akan berlaku setelah satu bulan ditandatangani.6 kebijakan tersebut adalah:

1. Tax allowance, untuk perusahaan yang mampu melakukan reinvestasi dengan hasil dividen.
Perusahaan yang mampu ciptakan lapangan kerja dan perusahaan yang berorientasi dan perusahaan
yang investasi di research and development. Kemudian setelah itu juga pemerintah berlakukan insentif
PPn untuk industri galangan kapal.

2. Kebijakan tentang Bea masuk anti dumping sementara dan bea masuk tindak pengamanan
sementara thd produk impor yang unfair trade. Poin ini dalam rangka melindungi industri dalam negeri.

3. Pemerintah memberikan bebas visa kunjungan singkat kepada wisatawan. Pemerintah putuskan
bebas visa kepada 30 negara baru. Setelah Perpres jalan yang diperkirakan bulan depan, akan menjadi
45 negara ke RI untuk turis tanpa visa.
4. Kewajiban penggunaan biofuel sampai 15 % dengan tujuan mengurangi impor solar cukubesar.

5. Penerapan LC (Letter of Credit) untuk produk SDA, seperti produk tambang, batubara, migas dan
cpo. Intinya dengan ini pemerintah ingin tidak ada distorsi.

Jadi jangan khawatir kontrak long term, karena LC terus diputus kontraknya dan harga turun, itu tidak
akan terjadi, kalau bisa dibuktikan sebagai kontrak longterm maka akan diberikan pengecualian," papar
Sofyan.

6. Restrukturisasi perusahaan reasuransi domestik. Pemerintah sudah mulai dengan perkenalan


reasuransi BUMN. Jadi dari 2 perusahaan, menjadi 1 perusahaan nasional.

Anda mungkin juga menyukai