Anda di halaman 1dari 22

 

IMUNOSEROLOGI
SMK Farmasi IKASARI Pekanbaru

Finta Wahyuni
Wahyuni,, S.ST
3.8. Menganalisis pemeriksaan 4.8. Melakukan pemeriksaan
serologi Salmonella
serologi Salmonella serologi Salmonella
serologi Salmonella
 

Salmonella thypi
Bakteri Salmonella thypi merupakan bakteri Gram negatif, berflagel, bersifat
anaerobic fakultatif, tidak berspora, berkemampuan untuk menginvasi, hidup dan
 berkembang biak didalam sel kariotik. Bakteri Salmonella thypi memiliki beberapa
antigen yaitu :
 antigen O

 antigen H

 antigen Vi

 antigen OMP (Outer Membran Protein)


 

Perkembangan bakteri Salmonella sp. 


sp.  Terbilang sangat cepat dan menakjubkan, setiap
selnya mampu membela diri setiap 20 menit sekali pada suhu hangat dan pada media
tumbuh yang mengandung protein tinggi. Bisa dibayangkan satu sel bakteri bisa
 berkembangan menjadi
menjadi 90.000 hanyak dalam wawaktu
ktu 6 jam.
Secara praktik salmonella
praktik salmonella dapat
 dapat dibagi menjadi:
1. Salmonella tifoid , yaitu Salmonella typhi, Salmonella paratyphi A, B 
B  dan
dan  C  penyebab
 penyebab
demam enteric (tifoid) pada manusia. Kelompok ini telah beradaptasi pada manusia.
2. Salmonellanon-tifoid , yaitu Salmonelladublin
Salmonelladublin (sapi),
 (sapi), Salmonella cholera suis (babi),
suis (babi),
Salmonellagallinarum   dan Salmonella pullorum 
Salmonellagallinarum pullorum  (unggas), Salmonella aborius equi 
equi 
(kuda), serta Salmonella aborius ovis (domba).
ovis (domba). Salmonella sp. Yang
sp. Yang beradaptasi pada
 jenis hewan tertentu jarang
jarang menimbulkan penyakit pad
padaa manusia.
 

Bakteri ini tersebar luas di dalam tubuh hewan, terutama


ungags dan babi. Lingkungan yang menjadi sumber
organisme ini antara lain air, tanah, serangga, permukaan
 pabrik, permukaan dapur, kotoran hewan, daging mentah,
daging ungags mentas, dan makanan laut. Salmonella
typhi   merupakan bakteri yang menginfeksi manusia dan
typhi
menyebabkan deman tifoid dan Salmonella paratyphi yang
menyebabkan demam paratifoid.
 

 Salmonella sp. 
sp.  Sebenarnya selalu masuk melalui mulut, biasanya
dengan
 sp.
 sp.  makanan
  Sebagian danmati
bakteri minuman yang lambung,
oleh asam terkontaminasi
tetapi Salmonella
yang lolos
masuk ke usus halus akan berkembang biak di ileum. Di sini
terjadi fagositosis oleh sel kelenjar getah bening yang kemudian
menyebar ke aliran darah, kelenjar getah bening, dan ke usus. Dua
tipe Salmonella sp.,
sp., yaitu Salmonella enteritidis 
enteritidis  dan Salmonella
typhimurium merupakan
typhimurium  merupakan penyebab kira-kira setengah dari seluruh
infeksi pada manusia.
 

Antigen O merupakan antigen somatic yang terletak dilapisan luar tubuh kuman. Struktur
kimianya terdiri dari lipopolisakarida. Antigen ini tahan terhadap pemanasan 100 oC selama
2-5 jam, alcohol, dan asam yang encer.
Antigen H merupakan antigen yang terletak di flagel, fimbriae atau fili. Berstruktur kimia
 protein. Tidak aktif pada pemanasan diatas suhu 60oC dan pada pemberian alcohol atau
asam.

Antigen Vi merupakan antigen yang terletak pada kapsul, berstruktur o kimia glikolipid.
Struktur ini akan rusak apabila dipanaskan selama 1 jam pada suhu 60 C dan pemberian
asam dan fenol. Antigen ini digunakan untuk mengetahui adanya carrier 
Antigen OMP merupakan bagian dinding sel yang terletak diluar membrane sitoplasma dan
lapisan peptidoglikan. OMP ini terdiri dari 2 bagian yaitu protein porin dan protein non
 porin.
 

DEMAM THYPOID
Deman thypoid atau tifus merupakan penyakit
infeksi yang masuk melalui saluran cerna
kemudia menyebar ke seluruh tubuh melalui

darah (infeksi
disebabkan sistemik).
oleh bakteri Deman thypi 
Salmonella thypoid
thypi   dan
Salmonella paratyphi A,
A, Salmonella paratyphi
 B, Salmonella paratyphi C .
 

Di Indonesia, Deman thypoid merupakan


 penyakit endemis yang berarti kasusnya selalu
ada sepaanjang tahun. Umumnya, penderita

thypoid meningkat
karena pada pada musim
saat musim kemaraukemarau
terjadi
kekurangan air bersih dan sumber air yang ada
mudah terkontaminasi
 

SALMONELLA SP 
Salmonella sp ditularkan oleh 6F, yaitu :

1. Fly
2. Finger 
3. Food

4. Feces
5. Fluid
6. Fruit
 

Cara Salmonella sp menginfeksi yaitu apabila jumlah kuman yang masuk ke tubuh
cukup untuk menimbulkan infeksi, kuman akan menempel pada saluran cerna untuk
 berkembang biak. Lalu kuman menembus dinding usus dan masuk ke aliran darah
sehingga menyebar ke seluruh tubuh.
Ada kalanya kuman tidak cukup virulen untuk menyerang dan hanya menimbulkan
infeksi local di saluran cerna dengan gejala perut kembung, mual, dan diare. Keadaan
ini disebut dengan Salmonelosis.
 

GEJALA DEMAM THYPOID


 suhu badan meningkat sangat tinggi mencapai 39 o C

 demam naik dan turun, umumnya meningkat pada sore dan malam hari
 mual

 muntah


 sembelit
 diare

 nyeri perut
 

PEMERIKSAAN DEMAM
THYPOID
  uji Widal
 tes TUBEX®
 typhidot

 metode enzyme linked immunoassay (ELIsA)


 

UJI WIDAL
Uji widal merupakan suatu pemeriksaan serologis yang berarti bahwa jika hasil uji
widal positif ini menunjukkan adanya antibody terhadap bakteri Salmonella
Salmonella.. Selain
untuk mendiagnosa penyakit thypoid, jika uji widal positif menunjukkan bahwa
seseorang terinfeksi oleh bakteri Salmonella sp. akan tetapi untuk menentukan
seseorang menderita demam thypoid, harus disadarkan pada adanya gejala yang
sesuai dengan penyakit tifus. Uji widal hanya sebagai pemeriksaan penunjang
diagnosis. Jadi
Jadi seseor
seseorang
ang yang tanpa ge gejala
jala namun menunjukkan has
hasil
il uji wi
widal
dal
 positif tidak dapat dikatakan
dikatakan menderita tifus.
 

Hal yang selalu disalah artikan pada pemeriksaan widal adalah

1.  bahwa hasil pemeriksaan widal positif selalu diartikan sebagai adanya bakteri
Salmonella sp dalam tubuh.
2. Selain itu , pemeriksaan widal yang diulang setelah pengobatan dan meunjukkan
hasil yang positif, sering diartikan bahwa pasien masih menderita tifus.

3. Pemeriksaan widal ulang yang menunjukkan hasil positif setelah pasien


mendapatkan pengobatan tifus bukan indikasi untuk mengulang pengobatan
 bilamana tidak ditemukan
ditemukan lagi gejala yan
yang
g sesuai.
4. Hasil uji widal negatif, tidak lantas berarti pasien menderita tifus.
 

PEMERIKSAAN WIDAL
Tujuan : Untuk mendekteksi adanya antibody Salmonella typhi 
typhi  dan

Salmonella paratyphi A, Salmonella paratyphi B, Salmonella paratyphi C 


Metode : Aglutinasi
Prinsip : Reaksi aglutinasi antara antigen pada reagen dan antibody pada
serum
Sampel : Serum atau Plasma
Alat & Bahan : Slide berwarna putih, Mikropipet, Tisu, Rotator, Yellow tip,
Batang pengaduk, Label, Limbah, Salmonella typhi O (Antigen O),
Salmonella typhi H (Antigen H)
 

CARA KERJ
KERJAA
Siapkan alat dan bahan

Berilah label pada slide yang akan digunakan

Pada lingkaran pertama, Teteskan serum sebanyak 80 µL (setara dengan titer 1:20)

Pada lingkaran kedua, teteskan serum sebanyak 40


4 0 µL (setara dengan titer 1:40)
Pada lingkaran ketiga, teteskan serum sebanyak 20 µL (setara dengan titer 1:80)

Pada lingkaran ke empat, teteskan serum sebanyak 10 µL (setara dengan titer 1:160)

Pada lingkaran kelima, teteskan serum sebanyak 5 µL (setara dengan titer 1:320)

Lalu pada masing-masing lingkaran teteskan 1 tetes reagen


reagen Salmonella
 Salmonella typhi O (Antigen
(Antigen O)
Pada slide lain, teteskan Salmonella
teteskan  Salmonella typhi H (Antigen
(Antigen H)
homogenkan dengan batang pengaduk 

Rotator selama 1 menit kecepatan 100 rpm

Baca hasil
 

CARA KERJ
KERJAA
 

  Interpretasi hasil : Positif = terjadi aglutinasi

   Negatif = tidak terjadi


terjadi aglutinasi

  NB
NB : pemeriksaan
pemeriksaan serologis w widal
idal masih banyak digunakan sampai ssaataat ini karena
cukup sensitive dan hasil dapat diperoleh dalam waktu singkat. Tetapi
Tetapi tidak spesifik
karena hasil dapat juga positif pada infeksi Salmonella non typhi atau pada orang
dengan Riwayat pernah terinfeksi kuman Salmonella
Salmonella atau
 atau pernah mendapat
vaksinasi tifus. Nilai cut off point uji widal dipengaruhi oleh derajat endemisitas di
masing-masing
masing-mas ing daerah
 

CARA KERJ
KERJAA
 

TERI
TERIMA
MA KASIH

Anda mungkin juga menyukai