Askep KMB
Askep KMB
DI RSUD PREMBUN
Minggu ke I
DISUSUN OLEH :
KADARWATI
2022030123
i
FORMAT PENGKAJIAN TINJAUAN KASUS
LEMBAR PENGESAHAN
DI RSUD PREMBUN
Telah disahkan
Hari : Sabtu
Pembimbing Akademik
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................ii
HALAMAN DAFTAR ISI................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................1
A. Pengertian .................................................................................1
B. Etiologi ......................................................................................1
C. Batasan Karakteristik................................................................2
D. Patofisiologi t........................................................................... 3
E. Pathways Keperawatan ............................................................4
F. Masalah Keperawatan Lain yang muncul………………….... 5
G. Intervensi Keperawatan ……………………………………... 6
BAB II TINJAUAN KASUS.............................................................. 9
BAB III PEMBAHASAN................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 30
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Nyeri akut menurut Herdman & Kamitsuru (2015) merupakan
pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan yang muncul akibat
kerusakan jaringan aktualatau potensial atau yang digambarkan sebagai
kerusakan (International Association for the Study of Pain); awitan yang
tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang
dapat diantisipasi atau diprediksi.
Nyeri akut menurut buku SDKI PPNI Edisi 1 Cetakan III Revisi
(2017)adalah pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan actual atau fungsional, dengan onset mendadak atau
lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3
bulan.
B. ETIOLOGI
Penyebab :
1. Agens pencedera fisiologis (misal : inflamasi, iskemia, neoplasma ).
2. Agens pencedera kimiawi (misal : terbakar, bahan kimia iritan )
3. Agen pencedera fisik ( misal : abses, amputasi, terbakar, terpotong,
mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebihan ).
1
2
C. BATASAN KARAKTERISTIK
Pasien dengan nyeri akut memiliki tanda dan gejala mayor maupun minor
sebagai berikut (PPNI, 2016):
1. Tanda dan gejala mayor :
a. Secara subjektif pasien mengeluh nyeri.
b. Secara objektif pasien tampak meringis, bersikap protektif ( mis,
waspada, posisi menghindari nyeri), gelisah, frekuensi nadi
meningkat dan sulit tidur.
2. Tanda dan gejala minor :
a. Secara subjektif tidak ada gejala minor dari nyeri akut.
b. Secara objektif nyeri akut ditandai dengan tekanan darah meningkat,
pola napas berubah, nafsu makan berubah, proses berpikir
terganggu, menarik diri, berfokus pada diri sendiri, dan diaphoresis
D. FOKUS PENGKAJIAN
Pengkajian berdasarkan PQRST ;
tertusuk.
0 : tidak nyeri
nyeri
3
E. PATOFISIOLOGI
Semua cedera yang menyebabkan kerusakan jaringan dan perdarahan
akan mengaktifkan mekanisme humoral dan selular yang berfungsi
menghentikan perdarahan dan mencegah terjadinya infeksi. Sel-sel pertama
yang bergerak untuk mencegah kerusakanjaringan adalah granulosit
neutrofilik dan makrofag. Leukosit berfungsi sebagai pertahanan non
spesifik terhadap infeksi.
F. Pathway
PostOperasi
Debridement Nyeri Akut Nausea
PemajananLingkunganD
ingin
LukaPostOperasi Efek PostAnastesi
GangguanI Resi
ntegritasK koIn
ulit
Berikut adalah penjelasan mengenai masalah yang timbul pada pasien dengan
post debridement menurut Nur Handayani (2016) :
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (prosedur operasi) (D.0077)
Definisi : pengalaman sensorik atu emosional yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan actual atau fungsional, dengan onset mendadak atau
lambat dan berintensitas tingan hingga berat yang berlangsung kurang dari
3 bulan.
Penyebab : agen pencedera fisik (mis. Abses, amputasi, , terpotong,
mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebihan)
Gejala dan Tanda Mayor :
1.Subjektif : mengeluh nyeri
2.Objektif : tampak meringis, bersikap protektif (missal
waspada, posisi menghindari nyeri), gelisah, frekuensi nadi meningkat,
sulit tidur.
Gejala dan Tanda Minor :
5
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Edukasi:
- Jelaskan penyebab,
8
Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
2. Gangguan integritas D.0129 Diharapkan dalam 3x24 jam I.11353 Perawatan integritas kulit
maka gangguan integritas kulit 1. Observasi
kulit b.d faktor
meningkat dengan kriteria - Identifikasi penyebab
mekanis ( D.0129 ) hasil: gangguan integritas kulit
Indikator Awal Tujuan (misal perubahan
Gejala dan tanda mayor
nekrosis 2 4
sirkulasi, perubahan status
Nyeri 2 4
Subyektif : Kemerahan 2 4 nutrisi, penurunan
Keterangan : mobilitas)
1 = meningkat 2. Terapeutik
9
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
No : FRM – SKP/037
KEPERAWATAN PROGRAM
SARJANAFAKULTAS ILMU Tanggal : 26 April 2013
KESEHATANUNIVERSITAS Revisi : 00
MUHAMMADIYAH GOMBONG
Halaman : 1 dari 1
PENGKAJIAN AWAL
KEPERAWATAN PASIEN
A. KENYAMANAN
( 0 – 10 ) nyeri hilang
1 .Lut 2
Saat Terus Mata
ut 5 minggu intermiten
bergerak menerus terpejam
kanan ’
B. AKTIFITAS
□ dibaatu keluarga..............................................................
C. PROTEKSI
9. Komorbidtas 0
10. Total 5
18
D.NUTRISI
E.ELIMINASI
19
H. RESPON EMOSI
I. RESPON KOGNITIF
J. SISTEM SOSIAL
A. Pemeriksaan Penunjang
1. Infus Rl 20 tpm
2. Injeksi 2x1g 08 20
Ceftriaxon
Terapi oral
1. Asmet 3x1
tab
B. ANALISIS DATA
2. DS : pasien mengatakan ada luka Gangguan integritas kulit Faktor elektis Gangguan integritas kulit
sejak 3 minggu tidak sembuh b.d factor elektris
sembuh ( D.0129)
DO :
25
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
D. IMPLEMENTASI
1 Nyeri akut b.d 1-11-2021 Melakukan pengkajian ulang Pasien mengatakan nyeri lutut terasa nyeri Kadarwati
agen pencedera 15.00 nyeri jika bergerak, nyeri seperti ditusuk tusuk, skala
fisiologis nyeri 5, nyeri terus menerus, wajah pasien
(D.0080) tampak meringis menahan nyeri
15.15 Memberikan obat analgetic (inj Injeksi masuk melalui perbolus dan tidak ada
ketorolac 30 mg) reaksi alergi
15.30 Menggali informasi mengenai Penanganan dengan minum obat
penanganan nyeri sebelumnya
15.40 Mengajarkan teknik nafas dalam Pasien kurang antusias dalam menerima apa
saat bergerak untuk mengurangi yang diajarkan, wajah masih tegang
nyeri
16.00 Menganjurkan untuk Aktifitas dibantu oleh keluarga
mengistirahatkan kaki yang sakit
16.00 Melakukan pemeriksaan TTV TD : 150/90 mmHg, N : 78 x/menit, S :
36,5ºC, RR : 20 x/menit
2-11-2022 14.00 Melakukan pengkajian ulang Pasien mengatakan nyeri berkurang,terasa Kadarwati
nyeri nyeri jika bergerak, nyeri seperti ditusuk tusuk,
skala nyeri 3, nyeri hilang timbul, wajah
pasien mulai rileks
Injeksi masuk melalui perbolus dan tidak ada
15.00 Memberikan obat analgetic (inj reaksi alergi
ketorolac 30 mg)
15.30 Mengajarkan teknik Distraksi Klien menirukan dan nyeri sedmakin ber
relaksasi (nafas dalam) berkurang
29
17.00 Menganjurkan untuk merubah Pasien dan keluarga kooperatif dan mau
posisi setiap 2 jam melaksanakan anjuran perawat
30
2-11-2022 14.00 Menjelaskan tanda dan gejala Pasien dan keluarga mengerti,
infeksi Tidak di temukan tanda infeksi
Luka bersih , tidak kemerahan, tidak
bengkak,tidak ada pus dan tidak ada jaringan
nekrotik
15.00 Menganjurkan makan tinggi Pasien mengerti
kalium dan tinggi protein
16.00 Mengajarkan cara perawatan luka Pasien belum paham dan takut bila kurang
secara mandiri bersih dan rencana di rumah akan memanggil
perawat untuk membantu perawatan luka di
rumah
E. EVALUASI
Keluhan nyeri 2 5 4
Meringis 2 5 4
Gelisah 2 5 4
P : Lanjutkan intervensi :
Mengajarkan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
2 2-11-2022 S : Pasien mengatakan nyeri pada luka sudah mulai berkurang
17.00
O : pasien tampak lebih rileks
A : masalah teratasi
Kriteria Hasil Skala
Kadarwati
nekrosis 2 4 4
nyeri 2 4 4
kemerahan 2 4 4
P:-
33
BAB III
PEMBAHASAN
DAFTARPUSTAKA
(EWMA),T.E.(2013).Debridement.journalofwoundcare,4.
Ariningrum,D.(2018).BukuPedomanKeterampilanKlinis:PerawatanLuka.
Surakarta:FakultasKedokteranUniversitasSebelasMaretSurakarta.
Bernard.(2018).Surgicalpatients’perspectivesonnurses’educationonpostop.
BMC, 2.
Browning,J.A.(2020).BurnDebridement,GraftingandReconstruction.
StatPearls,1.
Budiono.(2016).KonsepKeperawatan.Jakarta Selatan:PusdikSDM
Kesehatan.
Care,S.H.
(2018).TypesofFracture.Retrieved2021,fromstanfo
rdhealthcare.org:
https://stanfordhealthcare.org/medical-
36
conditions/bones-joints-and-muscles/fracture/
treatments.html
Dinarti.
(2017).DokumentasiKeperawatan.JakartaSelatan:
PusdikSDMKesehatana.
plasticsurgerykey.com:https://plasticsurgerykey.co
m/management-of-diabetic-foot-ulcers/