Anda di halaman 1dari 6

BAB I RINGKASAN

Nama : BURRITU

Alamat : Perumahan Permata Jingga, Pinang no.18

Pengelola usaha : UMKM Mahasiswa FEB UB

Bidang usaha yang ditangani : Bisnis Makanan

Izin yang harus dimiliki : Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK)

Modal yang dimiliki : Ilmu dan Modal Uang

Tambahan modal yang diharapkan : Bisa mendapatkan pegalaman dan upah.

BAB II Sejarah Proyek

1. Riwayat Proyek
Burritu adalah salah satu makanan khas Meksiko. Makanan ini terdiri atas tortilla
gandum yang diisi dengan berbagai macam daging seperti daging sapi, ayam atau
babi.
Sumber gagasan yang kami gunakan sehingga memunculkan ide untuk membuat
Burrito ini yaitu pesaing. Di Indonesia makanan pokok adalah nasi, oleh karena itu
kami berusaha membuka pasar baru dengan menghadirkan Burritu sebagai alternatif
lain selain nasi karena Burrito memiliki kadngan serat yang tinggi sama seperti
nasi.Menurut pengamatan kami, masih sedikit orang yang menjual jenis roti burrito.
Roti ini juga praktis.
Metode mengenali gagasan yang kami gunakan adalah analisis metode kreatif. Karena
ingin menuangkan dan menyalurkan keterampilan maupun hobi kami. Dan juga
memperkenalkan cita rasa baru.
2. Perizinan
Membuat perizinan IUMK.
3. Teknis dan pemasaran
a. Lokasi proyek : Perumahan Permata Jingga, Pinang no.18
b. Peralatan yang digunakan : Menggunakan peralatan memasak di dapur seperti
Kompor, Teflon, Spatula, Piring, Dan wadah lainnya.
c. Tenaga kerja : Manusia
d. Kapasitas produksi : -+ 200 perhari
e. Daerah pemasaran dan volume penjualan : Daerah Suhat dan -+ 200 produksi
perhari.
4. Manajemen
a. Organisasi pengelolaan : UMKM.
5. Keuangan
Terlampir pada BAB III.

BAB III Usulan Proyek

1. Proyek yang diusulkan


Burrito adalah salah satu makanan khas Meksiko. Makanan ini terdiri atas tortilla
gandum yang diisi dengan berbagai macam daging seperti daging sapi, ayam atau
babi.
Sumber gagasan yang kami gunakan sehingga memunculkan ide untuk membuat
Burrito ini yaitu pesaing. Di Indonesia makanan pokok adalah nasi, oleh karena itu
kami berusaha membuka pasar baru dengan menghadirkan Burritu sebagai alternatif
lain selain nasi karena Burrito memiliki kandungan serat yang tinggi sama seperti
nasi.Menurut pengamatan kami, masih sedikit orang yang menjual jenis roti burrito.
Roti ini juga praktis.
Metode mengenali gagasan yang kami gunakan adalah analisis metode kreatif. Karena
ingin menuangkan dan menyalurkan keterampilan maupun hobi kami. Dan juga
memperkenalkan cita rasa baru.
2. Aspek Hukum
a. Badan Hukum Usaha
Jenis badan hukum dari Buritu adalah Perseroan Komanditer (CV).
b. Izin Usaha
Bentuk izin usaha dari Buritu adalah PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga). PIRT
adalah sertifikasi perizinan bagi industri yang memproduksi makanan dan minuman
dengan skala rumahan. Namun demikian produksi skala rumahan ini tetap
menempelkan label pada kemasan produknya, yang pada label ini terdaftar nomor
indikasi bahwa produk makanan terdaftar di Dinas Kesehatan area dimana makanan
di produksi. Ini berarti PIRT adalah tanda bahwa produksi makanan layak untuk
dijual.
PIRT adalah sertifikasi untuk produksi skala rumahan dengan pengecualian jenis
produk yang tidak disertakan dalam klasifikasi perizinannya. Jenis produk pangan
berupa susu dan semua jenis olahannya seperti keju atau yoghurt, lalu produksi
pangan berbahan daging dan olahannya seperti daging cincang dan daging beku,
termasuk juga produksi makanan untuk bayi, dan air minum dalam kemasan.
- Pengurusan Perizinan PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) memerlukan beberapa
persyaratan seperti berikut:
∙ Fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) pemilik usaha rumahan. ∙ Pasfoto 3×4 pemilik
usaha rumahan, 3 lembar.
∙ Surat keterangan domisili usaha dari kantor camat.
∙ Denah lokasi dan denah bangunan.
∙ Surat keterangan dokter untuk pemeriksaan kesehatan dan sanitasi. ∙ Surat
permohonan izin produksi makanan atau minuman kepada Dinas Kesehatan.
∙ Data produk makanan atau minuman yang diproduksi.
∙ Sampel hasil produksi makanan atau minuman yang diproduksi. ∙
Label yang akan dipakai pada produk makanan minuman yang diproduksi. - Setelah
memiliki sertifikasi PIRT, Langkah selanjutnya yakni : ∙ Membuat SITU (Surat Izin
Tempat Usaha), bertujuan untuk kelancaran dan keamanan usaha.
∙ SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan).
∙ NPWP, Tiap warga negara dengan penghasilan melebihi penghasilan tidak kena
pajak wajib membayar pajak kepada negara. Harus mendaftar NPWP ke pelayanan
Pajak setempat. Hal ini juga sudah jelas diatur dalam undang-undang. Dan memang
merupakan kewajiban warga negara.
3. Aspek Teknis
a. Sifat produk

Sifat produk Burritu adalah barang tidak tahan lama (Non durable goods)

b. Jenis dan volume produksi

Jenis produksi dari Burritu adalah produksi perdagangan yaitu dengan menyalurkan
hasil produksi dari produsen kepada konsumen dengan cara lansung yaitu dengan cara
konsumen lansung membeli produk Burittu di tempat. Volume produksi yang mampu
kami hasilkan dalam sehari kurang lebih 200 produk Burritu.

c. Lokasi pabrik dan kantor


Lokasi yang kami pilih untuk menjalankan usaha Burittu ini terletak di pusat kota
SoekarnoHatta, di mana terdapat berbagai kalangan konsumen, mulai dari pelajar
sekolah, mahasiswa, pegawai kantor, dsb. Sehingga cocok dan strategis untuk
memulai bisnis di tengah kerumunan. Dengan tempat bisnis di pusat kota juga
memudahkan konsumen untuk mengunjungi lokasi.
c. Bahan baku dan tenaga kerja

Bahan baku yang digunakan roti Buritto, tomat, selada air, keju, telur, kornet, tuna,
mayonnaise, saos tomat, bawang bombay, minyak sayur. Tenaga kerja yang
dibutuhkan adalah pada bagian produksi dan administrasi.

d. Mesin dan peralatan kantor

Burritu adalah produk yang masih bersifat home industry belum menggunakan
teknologi mesin yang diperlukan hanya peralatan rumahan.

e. Alat transportasi

Burritu menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi yang berguna untuk
mengantarkan produk ke konsumen (Delivery).

4. Aspek pemasaran
 Pasar Potensial

Pasar potensial dari Burritu sendiri yaitu pasar atau masyarakat yang ingin
menemukan produk makanan khususnya makanan yang cepat saji dan praktis dan
juga produk kami jarang ditemui di Indonesia, khususnya kota Malang.

 Pasar yang ditargetkan

Sasaran konsumen kami adalah remaja, mahasiswa, orang kantoran  dikarenakan


kami menjual jenis makanan yang praktis dan efisien. Selain itu sasaran konsumen
kami memiliki tingkat ekonomi yang cocok dengan harga  produk kami. 

 Pesaing yang ada dan pesaing potensial

Karena di Indonesia dan khususnya Kota Malang produk ini jarang ditemui jadi
kami masih belum memiliki pesaing potensial.

 Harga dan Biaya


Produk yang kami buat dapat masuk ke segala kalangan dengan harga yang
terjangkau dengan metode yang praktis.

5. Aspek manajemen
a. Organisasi pengelola

Burittu ini dikelola oleh UMKM. Karena kita masih tergolong bisnis kecil dan bisnis
kami ini tercipta dari hoby dan akhirnya disalurkan dengan membuka bisnis baru ini.

b. Tenga kerja

Tenaga kerja kami yaitu adalah terdidik karena tenaga kerja yang kami membutuhkan
pendidikan terlebih dahulu sebelum dapat melakukan pekerjaannya. Dimana, jenis
tenaga kerja ini harus memiliki suatu keahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu
baik dengan pendidikan formal maupun non formal.

c. Balas jasa tenaga kerja

Balas jasa tenaga kerja yaitu berupa Upah atau Gaji dan pengalaman.

d. Kondisi kerja dan lingkungan kerja

Lingkungan kerja yang kami ciptakan yaitu lingkungan kerja non fisik karena
lingkungan ini enyenangkan dalam arti terciptanya hubungan kerja yang harmonis
antara karyawan dan atasan, karena pada hakekatnya manusia dalam bekerja tidak
mencari uang saja, akan tetapi bekerja merupakan bentuk aktivitas yang bertujuan
untuk mendapatkan kepuasan.

6. Aspek keuangan dan ekonomi


Kebutuhan Dana Investasi
1. Total Modal
Investasi Awal Rp. 25.000,00
Sewa kios Rp. 10.000,00
Peralatan display Rp. 5.000,00
Peralatan masak Rp. 10.000,00
2. Total Modal Kerja Rp. 5.000,00
Bahan Baku Rp. 5.000,00
3. Total Modal Operasional Rp. 1.800,00
Gaji sendiri Rp. 1.500,00
Pulsa telepon dan listrik Rp. 300,00
4. Total Kebutuhan Modal Rp. 31.800,00
Perkiraan Penjualan 2020
Penjualan Bersih Rp. 72.000
Harga Pokok Penjualan (Rp. 54.000)
Laba Kotor atas Penjualan Rp. 18.000
Biaya Pemasaran Rp. 2.000
Biaya Administrasi Rp. 1.000
Jumlah Biaya Komersial (Rp. 3.000)
Laba Bersih Operasional Rp. 15.000
Aliran Kas Masuk bersih (proced) Rp. 15.000
Catatan :
1. Investasi awal diperoleh dari gabungan modal masing-masing anggota yaitu per
anggota Rp.5.000.000.
2. Biaya sewa kios hanya diperuntukkan untuk setahun.
3. Perkiraan penjualan pada 2020 didapat dari perhitungan jika sehari bisa menjual 10
buah produk makanan dengan harga kisaran Rp.20.000 maka akan didapat seharinya
Rp.200.000 lalu dikalikan dengan 12 bulan dan mendapatkan jumlah sebesar Rp.
72.000.000. Hal ini bisa berubah ubah sesuai pembeli perhari. Kita hanya menghitung
penjualan minimal 10 produk perhari.
7. Aspek AMDAL
Dampak yang timbul dari proses produksi Burritu adalah ampas dari sampah dapur
dan tidak berpengaruh terhadap lingkungan.

BAB IV Kesimpulan dan Saran

Ditinjau dari aspek pemasaran, segmentasi pasar yang dituju produk dapat dikonsumsi
seluruh kalangan masyarakat, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Wilayah yang dituju
untuk industri ini pun belum cukup luas .Untuk peluang pasar sendiri dapat terlihat dimana
masih jarang pesaing produk sejenis sehingga usaha ini dapat bersaing dan mengutamakan
kualitas serta rasa dari produk. Bahan yang digunakan pun sama sekali tidak menggunakan
bahan kimia atau pengawet serta penyedap rasa instant. Oleh karena itu, diharapkan Roti ini
mampu menarik minat pasar serta dapat menggugah selera bagi masyarakat yang ingin
makan makanan yang praktis dan mengenyangkan.Kami melihat dari penjabaran Aspek-
Aspek diatas bahwa Usaha ini Layak dan Menguntungkan

Anda mungkin juga menyukai