Anda di halaman 1dari 3

PENGARUH PERILAKU AGRESIF

TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL

Dalam kehidupan kita sehari-hari pasti kita tidak akan jauh-jauh dengan kehidupan
sosial. Kehidupan sosial ini sangat penting dalam kehidupan individu. Dalam hal ini pada
kehidupan manusia pasti dituntut untuk bisa bersosialisasi atau berinteraksi dengan manusia
yang lainnya. Manusia tidak akan bisa hidup tanpa manusia lainnya, dengan berinteraksi
maka diharapkan manusia dengan manusia lainnya akan menjalin hubungan dekat dan bisa
saling tolong menolong dalam kehidupan sosial. Inilah mengapa manusia disebut dengan
makhluk sosial.

Dengan bersosialisasi atau berinteraksi merupakan proses belajar manusia untuk


mengetahui dan memahami karakter lawan bicara, mempelajari cara berpikir, tingkah laku,
dan perasaan orang lain. Dan hal tersebut akan memunculkan nilai dan juga norma dalam
kehidupan sosial.

Dalam kehidupan sosial sering kali timbul dan terjadi bentrokan-bentrokan sosial di
masyarakat Indonesia sendiri contohnya. Banyak sekali permasalahan di kehidupan sosial
terutama akibat banyaknya perilaku yang agresif dalam kehidupan sosial di masyarakat.
Banyak dari kita pasti sudah tau apa yang dimaksud dari perilaku agresif. Namun banyak
juga yang belum mengetahui tentang perilaku agresif. Apa itu perilaku agresif?

Perilaku agresif merupakan perilaku baik secara fisik maupun verbal yang
ditimbulkan secara sengaja untuk menyakiti ataupun untuk melukai objek atau individu lain.
Perilaku agresif ada 2 yakni verbal dan non verbal (fisik). Contoh perilaku agresif verbal
yaitu penghinaan, ujaran kebencian. Sedangkan perilaku non verbal (fisik) contohnya
penganiayaan, pemerkosaan, dan tindakan kekerasan lainnya yang merugikan. Tapi dibalik
adanya perilaku agresif ini pasti ada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Sarwono
dan Meinarno (2009: 152), perilaku agresif ditimbulkan karena adanya beberapa faktor
yaitu ;

a). Sosial
Manusia cenderung membalas dengan derajat agresi yang sama atau sedikit lebih
tinggi daripada yang diterimanya atau balas dendam. Menyepelekan dan merendahkan
sebagai ekspresi sikap arogan atau sombong adalah predator kuat bagi munculnya
agresi. Selain itu juga faktor sosial lainnya adalah alkohol.

b) Personal
Pola tingkah laku berdasarkan kepribadian. Orang dengan pola tingkah laku tipe A
cenderung lebih agresif daripada orang dengan tipe B. Tipe A identik dengan karakter
terburu-buru dan kompetitif ( persaingan) dan cenderung melakukan hostile
aggression, sedangkan tipe B bersikap sabar, kooperatif, nonkompetisi, nonagresif
dan sering melakukan instrumental aggression.
c). Kebudayaan
Lingkungan juga berperan terhadap tingkah laku maka penyebab perilaku agresif
adalah kebudayaan. Beberapa ahli dari berbagai bidang ilmu seperti antropoligi dan
psikologi menengarai faktor kebudayaan dengan agresif yaitu dengan melihat pada
lingkungan yang hidup dipantai/pesisir, menunjukkan karakter lebih keras daripada
masyarakat yang hidup diperdalaman. Nilai dan norma yang mendasari sikap dan
tingkah laku masyarakat juga berpengaruh terhadap agresivitas satu kelompok.

d). Situasional
Kondisi cuaca juga berpengaruh terhadap agresif misalnya pada kondisi
cerah membuat hati juga cerah begitu dengan cuaca panas lebih sering memunculkan
perilaku agresi seperti timbulnya rasa tidak nyaman yang berujung meningkatnya
agresi sosial.

e) Media massa
Media massa televisi merupakan tontonan dan secara alami mempunyai
kesempatan lebih bagi penontonnya untuk mengamati apa yang disampaikan secara
jelas sehingga terjadi proses modeling pada anak.

Selain dari beberapa faktor yang telah disebutkan diatas, ada hal lain yang juga sangat
mempengaruhi terjadinya perilaku agresif yaitu peran pendidikan yang diajarkan oleh
orangtua kepada anaknya. Salah satunya adalah kebiasaan mendidik anak dengan kekerasan
yang mana hal tersebut tidaklah boleh dilakukan. Belajar dengan kekerasan tidak hanya boleh
dilakukan di dalam keluarga, namun juga eksternal antara lain di sekolah ataupun di
lingkungan sekitarnya. Peran pendidikan dengan menggunakan kekerasan akan memicu
perilaku agresif lebih tinggi pada anak khususnya remaja.

Adanya perilaku agresif yang tercipta maka akan berdampak besar pada kehidupan
seseorang yang mana tidak akan tercipta nilai dan norma yang baik di masyakarat. Maka dari
itu perlu adanya penanganan terhadap hal yang menciptakan perilaku agresif itu sendiri. Kita
sebagai mahasiswa psikologi harus paham dan berusaha untuk belajar, mencegah serta
mengevaluasi hal yang menjadi faktor-faktor pengaruh munculnya perilaku ini.

Solusi yang bisa kita lakukan untuk menangani hal ini sebenarnya tidaklah sulit. Kita
hanya perlu memahami dengan baik perasaan orang terdekat kita yang memiliki perilaku
agresif. Kita harus tau apa hal yang membuatnya berperilaku agresif. Contoh seorang anak
berperilaku agresif karena pendidikan dari orangtuanya yang salah karena dengan kekerasan.
Maka hal yang perlu diubah adalah proses orang tua mendidik anak tersebut dengan tidak
memakai kekerasan yang berujung menimbulkan perilaku agresif pada anaknya yang mana
itu berdampak besar bagi kehidupan serta kepribadian anak tersebut. Kita sebagai mahasiswa
psikologi juga turut berperan dalam hal ini seperti memberikan penyuluhan terhadap remaja
dan orang tua untuk memahami dampak perilaku agresif yang timbul karena pendidikan yang
salah.

Sumber :

1. Siddiqiah Laela, " Pencegahan dan Penanganan Perilaku Agresif Remaja Melalui
Pengelolaan Amarah (Anger Management)", Jurnal Psikologi Vol. 37 No. 1, Juni
2020 (diakses pada tanggal

2. Endah Fitriasari & Heryanti Adi N, "FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN


DENGAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA DI STIMART AMNI
SEMARANG, JAWA TENGAH", Jurnal Keperawatan Vol 4 No. 2, Oktober 2011

Anda mungkin juga menyukai