Anda di halaman 1dari 8

Bahan Kuliah 2 Permohonan

PRAKTEK PERADILAN PERDATA


Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
Oleh :
Muchammad Alfarisi, SH., M.Hum
Founder ARKA LAW FIRM
Level 38 Tower A, 88 Building Kota Kasablanka
Jl. Casablanka Raya Kav. 88 Jakarta Selatan
www.arkalaw.co
Definisi Permohonan
Yahya Harahap memberi pengartian tentang
Permohonan sebagai suatu surat permohonan
permasalahan perdata yang ditandatangani oleh
pemohon atau kuasanya kepada Ketua
Pengadilan Negeri, yang didalamnya berisi
tuntutan hak oleh suatu pihak yang
berkepentingan terhadap suatu hal yang tidak
mengandung unsur sengketa, sehingga badan
peradilan yang mengadili dapat dianggap suatu
proses peradilan yang bukan sebenarnya.
Proses Permohonan
SURAT KUASA
1.  Identitas Pemberi Kuasa
2.  Kedudukan Pemberi Kuasa
3.  Identitas Penerima Kuasa
4.  Untuk Keperluan Khusus apa Kuasa tersebut
diberikan
5.  Di Pengadilan Mana Kuasa tersebut digunakan
6.  Untuk keperluan mengajukan permohonan
tentang apa
Unsur-unsur Surat Permohonan
1. Tanggal Surat Permohonan
2. Nama dan Alamat Pengadilan yang dituju
3. Identitas Para Pihak yang menjadi Pemohon
4. Jika Penggugat menggunakan kuasa, maka
sebutkan juga identitas kuasa hukum dan dasar
kuasa hukum tersebut mewakili Pemohon.
5. Posita Permohonan
a. Duduk Perkara/Kronologis Perkara yang
menjadi Pokok Permohonan
b. Dasar Hukum dan Analisa Hukum

6. Petitum
Tidak semua Permohonan Sifatnya Volunteer,
ada juga yang yang bersifat Contentiosa atau
menghadirkan dan mendengarkan pihak lain
yang mempunyai kepentingan terkait materi
Permohonan.

Contoh Permohonan yang bersifat Contentiosa


adalah Permohonan Penetapan
Penyelenggaran Rapat Umum Pemegang
Saham Perseroan Terbatas sebagaimana dalam
Pasal 80 UU No.40 tahun 2007
Teknis Menyusun Permohonan
1.  Sebelum membuat Permohonan harus meminta semua
dokumen dan mempelajari semua dokumen terkait
Kasus.
2.  Menyusun posita sesuai dengan urutan kejadian
3.  Mengutip dasar hukum yang relevan, termasuk
dokumen-dokumen yang dijadikan dasar permohonan
atau Pasal-pasal sesuai materi Permohonan.
4.  Menentukan petitum yang jelas tidak bertentangan
dengan posita dan fakta-fakta atau bukti-bukti yang
ada.

Anda mungkin juga menyukai