TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Halusinasi
B. Jenis-Jenis Halusinasi
Adaptif Maladaptif
a. Skizofrenia
b. Psikosis fungsional
c. Sindrom otak organik(SOO)
d. Epilepsi
e. Neurosis histerik
f. Intoksikasi atropin atau kecubung
g. Zat halusinogenik
h. Sering menyendiri
i. Melamun atau termenung sendiri
j. Gangguan jiwa
2. Faktor Presipitasi
E. Patofisiologi
Menurut Azizah (2016), tanda dan gejala perlu diketahui supaya dapat
menetapkan masalah halusinasi, antaralain:
a. Berbicara, tertawa, dan tersenyum sendiri
b. Bersikap seperti mendengarkan sesuatu
c. Berhenti berbicara sesaat ditengah-tengah kalima tuntuk mendengarkan
sesuatu
d. Disorientasi
e. Tidak mampu atau kurang konsentrasi
f. Cepat berubah pikiran
g. Alur pikiran kacau
h. Respon yang tidak sesuai
i. Menarik diri
j. Sering melamun
G. Diagnosa Medis
I. Penatalaksanaan Medis
1. Menghardik halusinasi.
2. Menggunakan obat.
J. Penatalaksanaan Keperawatan
1. Pengkajian
Riwayat kesehatan
Fungsi sistem 1. Perubahan berat badan, hipertermi
tubuh (demam).
2. Neorologikal perubahan mood,
disorientasi.
3. Ketidak efektifan endokrin oleh
Peningkatan temperature.
Status emosi Afek tidak sesuai, perasaan bersalah
ataumalu, sikap negatif dan bermusuhan
beratataupanic, suka berkelahi.
(Stuart, Laraia,2005)
a. Isi Halusinasi
Data tentang isi halusinasi dapat diketahui dari hasil pengkajian
tentang jenis halusinasi.
b. Waktu, Frekuensi, dan situasi yang menyebabkan munculnya
halusinasi
Perawat juga perlu mengkaji waktu, frekuensi, dan situasi
munculnya halusinasi yang dialami oleh pasien. Kapan halusinasi
terjadi? Apakah pagi, siang, sore atau malam? Jika mungkin
jamberapa? Frekuensi terjadi apakah terus menerus atau hanya
sekali-kali?
c. Respon halusinasi
Untuk mengetahui apa yang dilakukan pasien ketika halusinasi
itu muncul, perawat dapat menanyakan pada pasien hal yang
dirasakan atau dilakukan saat halusinasi timbul. Perawat juga dapat
menanyakan kepada keluarga atau orang terdekat dengan pasien.
Salain itu dapat juga dengan mengobservasi perilaku pasien saat
halusinasi timbul.
K. Komplikasi
Livanadkk,2020.PeningkatanKemampuanMengontrolHalusinasimelaluiTerapiGen
eralisHalusinasi.JurnalIlmiahKesehatan Jiwa.Volume2(1).
Pambayun,A.H.(2015).AsuhanKeperawatanJiwaPadaNy.SDenganGangguan
Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran Ruang 11 (Larasati)RSJD Dr.
Amino Gondohutomo Semarang. Skripsi: Asuhan
KeperawatanPsikiatriAkademiKeperawatan Widya HusadaSemarang.
Satriodkk.(2015).BukuAjarKeperawatanJiwa.Lampung:LP2M.Stuart,G.
W.(2007).BukuSakuKeperawatanJiwa,Edisi5.Jakarta:EGC.
Siringoringo,E.(2018).Faktor-
faktorPenyebabKekambuhanpadaPasienSkizofreniaDiPoliklinikJiwaRSUD
H.AndiSulthanDG.RadjaKabupaten Bulukumba. Jurnal KesehatanPanrita
Husada,3(1), 24-40.
Sumangkut, C. E., Boham, A, & Marentek E. (2019). Teknik Komunikasi
AntarPribadiPerawatdenganPasienGangguanJiwadiRumahSakitRatumbuysa
ngManado.Acta Diurna Komunikasi,8(1).
Sumartyawati, I. M., Santosa, I. M. E, & Oktaviana, D. (2019).Pengaruh
LatihanFisikIdanIIterhadapKemampuanMengontrolPerilakuKekerasanpada
PasienPerilakuKekerasandiRuangRawatInapRumahSakitJiwaSukma.
Prima,5(2),44-51.
Susilaningsih,I.,Nisa.,A.A.,&Astia,N.K.(2019).PenerapanStrategiPelaksanaan: Teknik
Menghardik Halusinasi pada Ny. T dengan
MasalahHalusinasiPendengaran.Jurnal Keperawatan,5(2), 1-6.
Sutinah.,Harkomah,I&Saswati,N.(2020).TerapiAktivitasKelompokStimulasi Persepsi
Sensori (Halusinasi) pada Klien Halusinasi di RumahSakit Jiwa Provinsi Jambi.
Jurnal Pengabdian Masyarakat dalam Kesehatan.Volume2 (2).