Disusun Oleh:
KELOMPOK 4
1. Annisa Anggun Dwi Saputri 2113031054
2. Chindy Ayu Tiffani 2113031080
3. Figo Muhammad Ramadhan 2113031082
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Empowerment At General Motors: The Saturn Experience”. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Inggris Profesi.
Terimakasih kepada Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si. selaku dosen pengampu mata
kuliah Bahasa Inggris Profesi yang telah membimbing kami dan terimakasih kepada
semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam proses penyusunan makalah
ini sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya.
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik bagi kami
sebagai penyusun maupun pembaca agar dapat bermanfaat dalam menambah
pengetahuan tentang Bahasa Inggris Profesi. Kami menyadari bahwa di dalam
penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna karena
keterbatasan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan berbagai bentuk
saran dan kritikan yang konstruktif serta dapat mebantu untuk perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
General Motors tidak pernah mampu menembus pasar mobil kompak.
Walaupun GM adalah produsen kendaraan bermotor terbesar di dunia, namun
terus menerus gagal menghasilkan produk baru yang inovatif. Roger B. Smith,
mengumumkan peresmian lini mobil baru Saturnus, para analis membayangkan
putaran kegagalan lainnya. Tetapi Smith menyadari bahwa jika Saturn ingin
berhasil, unit baru tersebut perlu memeriksa kembali semua aspek bisnis
kendaraan bermotor. Saturnus dirancang, bukan sebagai divisi lain dalam GM,
tetapi sebagai perusahaan yang sama sekali baru dan manajemennya diberi
kekuasaan penuh untuk mengaturnya.
Presiden Saturnus, Richard G. LeFauve, tahu bahwa untuk membuat
proyek itu berhasil, dia harus mengintegrasikan kelompok kerja gaya Jepang
dengan manajemen Amerika. Prestasi pertamanya adalah meyakinkan UAW
untuk mengizinkan anggotanya mengambil posisi pengambilan keputusan dan
merestrukturisasi kontrak mereka sehingga gaji mencerminkan produktivitas.
Anggota tim diberi instruksi lebih lanjut dalam teknik berpikir kelompok
dan keterampilan manajemen modern karena komunikasi dalam kelompok
sangat penting bagi tim dan pabrik jika tujuan produksi ingin dicapai. Dengan
memberdayakan para pekerja mereka dan mengembalikan elemen manusia ke
produksi kendaraan bermotor, para manajer Saturn melepaskan kekuatan relatif
yang luar biasa.
Sayangnya, memperlengkapi kembali pabrik lama dan kemudian
mempekerjakan mantan pekerja GM divisi Saturn menimbulkan beberapa
masalah organisasi yang sangat besar, termasuk kemungkinan oposisi UAW dan
pertanyaan tentang identitas Saturn Karyawan Saturn telah bekerja keras untuk
menciptakan budaya dan organisasi perusahaan mereka sendiri. Oleh karena itu,
Robert C. Stempel, ketua GM, memiliki pilihan sulit di depannya: Meningkatkan
produksi di Saturnus dan berisiko membubarkan organisasinya yang sukses
dalam birokrasi GM, atau membiarkan keuntungan keseluruhan GM terus turun
karena Saturnus tumbuh dengan kecepatannya sendiri.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis tentunya menyadari banyak
kesalahan dalam penyusunan serta jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Agar dapat memperbaiki
makalah yang kurang sempurna ini menjadi sempurna.
DAFTAR PUSTAKA