Anda di halaman 1dari 9

ALIH WAHANA PUISI GUNA

MEMPERTAHANKAN EKSISTENSINYA

MAKALAH

Diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Puisi Indonesia

Oleh :

Desi Aprilia
220110201046

PRPGRAM STUDI SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS JEMBER
2022
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyusun tugas makalah dengan judul Alih Wahana Puisi
Guna Mempertahankan Eksistensinya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk
memenuhi tugas Ibu Dra. Sunarti Mustamar, M.Hum. pada bidang studi Sastra Indonesia mata
kuliah Pengantar Puisi Indonesia
Saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Sunarti Mustamar, M.Hum. selaku
dosen pengampu mata kuliah Pengantar Puisi Indonesia yang telah membimbing saya dalam
penyusunan makalah ini. Serta kepada semua pihak yang telah saya jadikan referensi sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini. Harapan saya semoga makalah ini bisa menambah
wawasan tentang topik alih wahana puisi bagi para pembaca juga bagi para penulis serta dapat
dijadikan sebagai bahan referensi untuk perkembangan dan peningkatan penelitian yang
selanjutnya.

i
DAFTAR ISI

PRAKATA ............................................................................................................…………………..i
DAFTAR ISI .........................................................................................................………………….ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................………………….1
1.1 Latar Belakang.........................................................................………………….1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................………………….2
1.3 Tujuan dan Manfaat ................................................................………………….2
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................………………….3
2.1 Alih Wahana Puisi...................................................................………………….3
2.2 Tanggapan Gen Z Terhadap Alih Wahana Puisi ...................………………….4
BAB III KESIMPULAN ......................................................................................………………….5
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................………………….6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra berupa tulisan yang disusun dengan
memperhatikan keindahan bahasa dan maknanya. Puisi dibangun dan dibentuk oleh seorang
penyair sebagai sebuah dunia baru secara lahir maupun batin. Puisi menginterpretasikan
pengalaman seorang penyair yang dibumbui oleh imajinasi. Waluya (1991:25) mengatakan
bahwa puisi merupakan bentuk karya sastra yang mengungkapankan pikiran dan perasaan
penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan kekuatan bahasa dengan
struktur fisik dan batin.
Seiring dengan perkembangan zaman yang didominasi oleh kalangan millennial terntunya
menghadirkan perubahan besar. Kalangan tersebut lebih menyukai hal-hal baru dan cenderung
merasa bosan pada hal yang sudah lama. Hal tersebut menuntut sebuah karya sastra untuk terus
melakukan inovasi baru. Khususnya pada karya sastra yang berupa puisi tentunya harus
mengimbangi gelombang arus teknologi yang kian pesat untuk mempertahankan eksistensinya.
Salah satu upaya puisi agar tidak punah yaitu dengan melakukan alih wahana karya sastra
ke sebuah karya lain. Alih wahana sastra pada dasarnya bukanlah sebuah fenomena yang baru
muncul, namun juga bukan sebuah hal yang sangat umum untuk dibicarakan. Alih wahana juga
dapat dikatakan suatu proses melahirkan sebuah karya sastra baru sebagai wujud dari apresiasi
terhadap karya-karya yang sudah ada.
Puisi bisa dialih wahanakan menjadi dua jenis karya sastra lain berupa musikalisasi dan
film. Mungkin bentuk alih wahana puisi yang lebih populer ditemukan yaitu berupa musikalisasi
puisi, namun tak ayal kedua bentuk alih wahana dalam puisi tersebut manjadi sebuah hal yang
menarik untuk dibicarakan. Alih wahana ini juga lebih popular disebut sebagai adaptasi sebuah
jenis karya sastra menjadi jenis lainnya. Fenomena adaptasi karya sastra ini patut untuk
diperhatikan dalam bidang akademik terutama di perguruan tinggi.

1
2

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dikaji dalam makalah ini, sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan alih wahana puisi menjadi musikalisasi dan film?
2. Bagaimana tanggapan generasi Z terhadap eksisitensi alih wahana puisi?

1.3 Tujuan dan Manfaat


Tujuan dari penelitian ini, yaitu:
1. Mampu mengetahui, menjelaskan dan mendeskripsikan apa yang dimaksud dengan
alih wahana puisi menjadi musikalisasi dan film
2. Mampu mendeskripsikan tanggapan generasi Z terhadapt keberadaan alih wahana
puisi
Manfaat dari penelitian ini, yaitu:
1. Agar dapat dijadikan bahan pengembangan pembelajaran dan referensi penelitian
berikutnya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Alih Wahana Puisi


Seperti yang dikatakan sebelumnya, sebuah puisi bisa dialihwahanakan menjadi dua jenis
karya, yaitu berupa musikalisasi dan film. Secara umum alih wahana merupakan sebuah proses
adaptasi bentuk karya sastra menjadi bentuk lainnya. Alih wahana puisi yang sudah sering kita
jumpai yaitu berupa musikalisasi puisi. Puisi juga umumnya dikenal sebagai bentuk karya sastra
yang mementingkan bunyi. Bunyi memiliki kaitan erat dengan sebuah musik. Seiring dengan
dinamika perkembangannya, puisi dengan musik dikolaborasikan menjadi sebuah bentuk karya
baru, yaitu musikalisasi puisi.
Musikalisasi puisi adalah perubahan bentuk puisi menjadi sebuah bentuk seperti lagu. Lirik
lirik dari lagu tersebut berasal dari puisi seorang penyair. Musikalisasi puisi nantinya akan tetap
mempertahakan makna dari puisi yang akan disampaikan. Pembentukan jenis karya baru tersebut
akan mengacu pada pemilihan instrumen dan penciptaan melodi yang nantinya akan mengiringi
puisi tersebut. Puisi dirasa akan lebih indah dan komunikatif jika diubah menjadi sebuah lagu,
karena beberapa pihak juga berpendapat bahwa dengan media berupa audio menjadikan suatu hal
cenderung lebih melekat.
Alih wahana puisi lainnya yaitu diubah menjadi bentuk film. Alih wahana bentuk karya
sastra menjadi sebuah film sering dikaitkan dengan istilah Ekranisasi yang dikenalkan oleh
Pamusuk Eneste (1991). Tentu saja bukan hanya di negara Barat, hal tersebut juga berkembang
di Indonesia. Perkembangan perfilman Indonesia yang tidak pernah berhenti berinovasi memang
patut diapresiasi.
Dalam proses ekranisasi sebuah puisi menjadi film memang tidak sepopupler ekranisasi
novel menjadi film. Namun, film Hujan Bulan Juni yang disutradarai oleh Hestu Saputra
merupakan sebuah film adaptasi dari kumpulan puisi Sapardi Djoko Damono. Walaupun
kumpulan puisi tersebut kembali diadaptasi menjadi sebuah novel, tetapi hal tersebut tidak
menutup kemungkinan terjadinya proses ekranisasi puisi menjadi film. Contoh lainnya terdapat
pada Puisi karya Sapardi Djoko Damono berjudul “Perihal Waktu” melatarbelakangi ide
penciptaan skenario dalam film “Kawan Tiba Senja”.

3
4

Dapat diketahui bahwa alih wahana puisi menjadi sebuah film merupakan bentuk
pengubahan penyajian sebuah puisi ke dalam format audio dan visual. Maraknya penggemar film
melatarbelakangi proses inovasi karya sastra ini. Dalam sejarah perfilman Indonesia begitu
banyak bentuk karya sastra yang diubah menjadi sebuah film seperti novel, cerita rakyat, cerpen
dan sebagainya. Ketertarikan dalam proses pengubahan sebuah medium puisi didasari karena
bahasa yang digunakan mampu menciptakan banyak pemahaman yang berbeda dari setiap
pembacanya. Maka dari itu dilakukanlah inovasi tersebut yang memunculkan sebuah karya baru.

2.2 Tanggapan Gen Z Terhadap Alih Wahana Puisi


Inovasi dan hal hal baru menjadi incaran dari generasi Z pada era kemajuan teknologi ini.
Gen Z menjadi sasaran utama dari sebuah penciptaan suatu karya, maka dari itu inovasi yang
dilakukan oleh pencipta karya harus sejalan dengan minat para generasi millennial. Salah
satunya adalah inovasi baru terhadap puisi. Beberapa gen Z mungkin akan kurang berminat
terhadap puisi jika disajikan dalam bentuk formalnya zaman dahulu, maka mulailah dikenalkan
istilah musikalisasi puisi.
Generasi Z nyatanya memberi tanggapan yang positif terhadap inovasi tersebut. Dapat
dibuktikan melalui platform yang tersedia saat ini, salah satunya Spotify. Dalam Spotify tersedia
banyak podcast yang tak jarang berisi musikalisasi puisi dan itu berasal dari generasi Z. Beralih
ke Youtube juga tersedia banyak sekali musikalisasi puisi karya generasi millennial.
Guru di sekolah juga tidak sedikit yang memberi tugas siswanya untuk membuat sebuah
musikalisasi puisi yang nantinya diunggah di Youtube. Hal tersebut juga menjadi dukungan yang
baik terhadap eksistensi alih wahana puisi sehingga puisi akan tetap terjaga keberadaannya dan
mendukung inovasi inovasi baru terhadap sebuah karya sastra yang ada.
BAB III
KESIMPULAN

Di era serba digital dengan perkembangan teknologi yang pesat, mendorong karya sastra
harus terus melakukan inovasi baru. Khususnya puisi yang harus bisa melakukan alih wahana
agar memunculkan sesuatu yang baru guna menjaga eksistensinya. Alih wahana yang dapat
dilakukan yaitu musikalisasi puisi atau mengadaptasikannya menjadi sebuah film. Dengan
dukungan teknologi yang ada tidak menutup kemungkinan bahwa keduanya bisa terwujud. Salah
satu sasaran yang utama yaitu generasi millennial sebagai kalangan yang utama pada era saat ini.
Hal hal baru merupakan suatu hal yang digemari oleh generasi millennial. Terbukti bahwa
banyak dukungan positif dari generasi millennial terhadap inovasi yang ada. Dengan
memanfaatkan semua platform yang ada generasi millennial turut terjun dalam proses
pembaruan karya sastra. Secara tidak langsung hal tersebut menyelamatkan sebuah karya sastra
dari kepunahannya sehingga karya sastra (khususnya puisi) tetap terjaga eksistensinya.

5
DAFTAR PUSTAKA

Sari, T.S. 2018. Alih Wahana Puisi “Perihal Waktu” Karya Sapardi Djoko Damono dalam
Skenario Film “Kawan Tiba Senja” dengan Plot Non Linear. Perpustakaan ISI
Wulandari. D.T. 2021. Eksistensi Alih Wahana Sastra bagi Generasi Z. Universitas Negeri Islam
Hidayatullah Jakarta
Suseno, B.A.N. 2018. Alih Wahana Hujan Bulan Juni. Jurnal Sastra Indonesia Vol 7, No 3

Anda mungkin juga menyukai