Anda di halaman 1dari 2

PROPOSAL PENGAJUAN SKRIPSI

“PENAFSIRAN MAKNA AYAT KAMI TELAH MENCIPTAKAN


MANUSIA DALAM BENTUK YANG SEBAIK-BAIKNYA DALAM
SURAH AT-ATTIN AYAT 4 (STUDI KITAB TAFSIR AL-AZHAR
KARYA HAMKA)

DISUSUN OLEH :

PUTRI NURAZIAH 0403183198

PROGRAM ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2022
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Makhluk manusia yang hidup dalam berbagai macam lingkungan alam diseluruh
muka bumi menunjukan beragam ciri-ciri fisik yang tampak nyata. Ciri-ciri seperti warna
kulit,bentuk rambut,dan bentuk bagian- bagian wajah, dan sebagainya menyebabkan
timbulnya pengertian yang kontradiktif antara realita dengan ayat “kami telah
menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya.”
Ketika manusia terlahir dengan ciri fisik yang berbeda satu sama lain bukanlah
suatu kesalahan turunan, manusia manapun tidak pernah punya pilihan ketika dilahirkan.
Termasuk ketika lahir dalam kondisi cacat secara fisik, semua itu pemberian Tuhan.
Artinya, bentuk fisik dan bahkan warna kulit manusia adalah hak pemberian dari Tuhan
yang tidak bisa ditolak oleh siapapun.
Namun, bukanlah suatu ketidakbenaran ayat tersebut dengan kenyaataan yang ada.
Adalah pemaknaan ayat tersebut yang harus dipahami dan dimengerti sebagai pemberian
dan ketetapan dari Yang Maha Kuasa.
Dalam pentadabburan mengenai ayat tersebut menyebabkan kebingungan dan
kesalahpahaman dalam pemikiran secara tekstual. Dengan demikian timbul misalnya
anggapan bahwa ayat tersebut tidak sesuai dengan kenyataan bahwa tidak sedikit
manusia yang tidak lahir dalam bentuk sebaik-baiknya atau bisa dikatakan cacat. Yang
disebabkan dengan perkembangan pemikiran manusia terhadap ayat dengan tidak
mepelajari, menganalisis, memahami, memaknai dengan benar. Kejadian ini mengarah
pada pemaknaan yang meyimpang. Dan hal ini yang membuat penulis tertarik untuk
meneliti dan mentadabburi lebih lanjut.
Untuk memahami pesan akan makna ayat tersebut, saat ini diperlukan untuk
mengkaji lebih dalam dengan membaca kitab-kitab tafsir. Dan dimana penulis mengkaji
pemaknaan ayat ini denagan mengambil kitab tafsir al-Azhar .
Dengan begitu studi terhadap tafsir pada ayat ini sangat penting untuk
diperhatikan melalui sebuah kajian mendalam dengan analisis dan pentadabburan
pemaknaan ayat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai