Anda di halaman 1dari 2

Jawaban soal ets

1. Menyadari keberadaan Allah dalam persfektif psikologis


Melalui kajian neurologis bahwa bkat bertuhan dapat dicari jejaknya dalam bagian-bagian
otak yang dianggap terkait dengan kecerdasan spiritual. Hal ini dibuktikan dengan penelitian
terhadap osilasi 40 hz yang kemudian melahirkan kecerdasan spiritualnya danah Zohar.
Kedua, penelitian tentang alam bawah sadar yang melahirkan teoori tentang suara hati dan
eq. ketiga, penemuan god spot dalam temporal di sekitar pelipis. Keempat, kajian tentang
somatic maker. Selain itu menurut mark waldman dalam bukunya menjelaskan bahwa
system kepercayaan dibangun oleh gagasan2 yang diajarkan secara intens sehingga
tertanam secara neurologis di salam memori, dan akhirnya dapat mempengaruhi perilaku
dan pemikiran kita. Pandangan manusia akan sesuatu yang gaib (keberadaan
tuhan )berdasarkan pada pengalaman eksistensial dan batin (mistik )yang dihadapi sehari-
hari.
2. Urgensi paradigma qur’ani
Di zaman modern seperti sekarang ini, kemajuan dan kemodernan adalah sesuatu yang
harus diraih dan diperjuangkan. Namun, dalam masa modern sekarang ini, dalam
pengembangan iptek dan budaya memunculkan masyarakat islam yang sekuleristik dalam
proses, hasil dan aktualisasinya berarti memisahkan antara kehidupan dunia dan ajaran
agama. Dengan adanya paradigma qur’ani umat islam dapat menjadikan alquran sebagai
paradigma dalam melihat dan mengembangkan segala persoalan. Misalnya dalam hal
ekonomi, dengan paradigma qurani jelas akan melahirkan kegiatan ekonomi yang bebas dari
bunga dan spekulasi merugikan. Jadi, kunci sukses dalam meraih kebahagian dunia adalah
dengan Kembali pada al-quran, sehingga dapat terhindar dari kehidupan sekuler di zaman
modern.
3. Kebahagiaan menurut islam dijelaskan dalam ayat al-quran yang menjelaskan tentang
karakter-karakter orang yang mendapat kebahagiaan yaitu memberi, takwa, dan
menunjukkan yang terbaik. Memberi berarti kesediaan diri untuk membantu orang lain baik
dari segi materi, harta, maupun dukungan emosional. Takwa berarti takut pada Allah atau
menunaikan kewajiban, yaitu mematuhi segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah.
Hal ini dijeaskan dalam qs. An-nahl(89 dan 97), al-qasas 77, al-lail 1-11. Dan agama islam
juga menjamin kebahagiaan bagi penganutnya di dunia maupun di akhirat hal ini juga di
terdapat dalam al-quran. Kebahagian dunia dan akhirat yaitu bagi orang-orang yang
senantiasa menjalankan perintah ajaran agama islam.
4. Kata Iman berasal dari Bahasa Arab yang mengandung beberapa arti yaitu, percaya, tunduk,
tentram dan tenang. Iman secara bahasa berasal dari kata Asman-Yu’minu-limaanan artinya
meyakini atau mempercayai. Menurut istilah, iman merupakan meyakini Rasulullah SAW
berkenaan dengan semua yang disampaikannya dari Allah SWT yang didalamnya
mengandung unsur qabul, mahabbah, dan amal. Iman adalah membenarkan dengan hati,
diikrarkan dengan lisan dan dilakukan dengan perbuatan.

Kata Islam berasal dari Bahasa Arab yakni kata “aslama” yang berarti patuh, tunduk,
berserah diri. definisi Islam dapat dirumuskan taat atau patuh dan berserah diri kepada
Allah. Definisi Islam menurut istilah yakni, sikap penyerahan diri (kepasrahan, ketundukan,
kepatuhan) seorang hamba kepada Tuhannya dengan senantiasa melaksanakan perintahNya
dan menjauhi laranganNya, demi mencapai kedamaian dan keselamatan hidup, di dunia
maupun di akhirat. Maka, apabila memasuki islam seseorang akan akan selamat, damai dan
sentosa dalam kehidupan yang seimbang baik lahir dan batin, baik dunia maupun akhirat.
Kata ihsan berasal dari Bahasa Arab dari kata kerja (fi`il), yaitu ‘ahsana’, ‘yuhsinu’, ‘ihsanan’
yang berarti perbuatan baik. Ihsan secara terminologis berarti, apabila seseorang beribadah
kepada Allah SWT seolah-olah ia melihat–Nya dan yakin bahwa Allah SWT melihat semua
perbuatannya. Ihsan hendaklah dilakukan dengan rasa keikhlasan yang merupakan syarat
sah iman dan Islam
Strategi mengintegrasikan iman, islam, dan ihsan yaitu dengan berusaha sungguh-sungguh
dalam menjalankan ajaran agama, dan berusaha menjadi insan kamil, dengan berusaha
menjauhi segala larangan allah dan menjalankan perintahnya. Sedangkan untuk menjadi
insan kamil ada 6 karakter yang harus dapat dibentuk yaitu : taubat, wara’ zuhud, faqir,
sabar, tawakkal.
5. Dakwah dengan kearifan local(local wisdom) adalah dakwah melalui budaya-budaya
yang ada pada masyarakat setempat. Sehingga lebih mudah diterima. Hal ini sesuai
dengan sabda Nabi Muhammad SAW yakni ajak mereka berbicara dengan kadar akalnya.
Sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam dapat cepat terserap.
Sehingga para penyebar agama Islam terutama para wali mengambil kebijakan dakwah
dengan memanfaatkan media budaya lokal. Misalnya, Kebudayaan yang dibawa dalam
dakwah Wali songo yang meluas pada hiburan, tata sibuk, kesenian, dan kebudayaan
lainnya. Berdakwah melalui hiburan, misalnya dengan pementasan wayang yang biasa
ditonton masyarakat namun dengan materi mengenai ajaran islam, sehingga dapat mudh
dipahami masyarakat.
Aktualisasi dakwah di zaman sekarang, misalnya melihat trend yang sedang berkembang
saat ini, misalnya orang-orang zaman sekarang hamper semuanya menggunakan media
social seperti fb, Instagram, tiktok, dak aplikasi lainnya. Hal ini dapat menjadi saran untuk
berdakwah misalnya dengan mengupload konten dakwah melalui aplikas-aplikasi
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai