disusun Oleh
KELOMPOK E-2:
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SURABAYA
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... i
BAB 1 TUJUAN PERCOBAAN ...................................................................................... 1
1.1 Tujuan Praktikum.......................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Percobaan.......................................................................................................... 1
BAB II HASIL PRAKTIKUM ........................................................................................ 2
2.1 Hasil Body Mass Index (BMI) ...................................................................................... 2
2.2 Hasil Kebutuhan Kalori Harian .................................................................................... 2
2.3 Massa Otot .................................................................................................................... 3
2.3.1 Berdasarkan Persentase Lemak Tubuh ............................................................... 3
2.3.2 Berdasarkan Indeks Massa Lemak Relatif.......................................................... 3
2.4 Menentukan Diet Berdasarkan Spektrum Kondisi Klinis Nutrisi................................. 4
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................. 5
3.1 Metabolisme.................................................................................................................. 5
3.1.1 Definisi Metabolisme .......................................................................................... 5
3.2 Nutrisi ........................................................................................................................... 5
3.2.1 Definisi Nutrisi .................................................................................................. 5
3.2.2 Zat Gizi Menurut Kebutuhan .............................................................................. 5
3.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Gizi ........................................................................ 6
3.3 Body Mass Indeks (BMI) ............................................................................................. 6
3.3.1 Definisi Body Mass Indeks (BMI)...................................................................... 6
3.2.3 Klasifikasi Body Mass Indeks ............................................................................ 7
3.3.3 Cara Perhitungan Body Mass Indeks (BMI)....................................................... 7
3.3.4 Hasil Praktikum .................................................................................................. 7
3.4 Basal Metabolic Rate (BMR)........................................................................................ 8
3.4.1 Hasil Praktikum .................................................................................................. 9
3.5 Massa Otot .................................................................................................................... 9
3.5.1 Menghitung Rasio Lingkar Pinggang dan Panggul ............................................ 9
3.5.2 Hasil Praktikum .................................................................................................. 10
3.5.3 Menghitung Indeks Massa Lemak Relatif .......................................................... 10
3.5.4 Hasil Praktikum .................................................................................................. 11
BAB IV KESIMPULAN ................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 13
Lampiran ........................................................................................................................... 14
Studi Kasus ......................................................................................................................... 14
Soal ..................................................................................................................................... 15
i
BAB I
TUJUAN PERCOBAAN
1
BAB II
HASIL PRAKTIKUM
2
2.3 Massa Otot
2.3.1 Berdasarkan Persentase Lemak Tubuh
3
2.4 Menentukan Diet Berdasarkan Spektrum Kondisi Klinis Nutrisi
5 Penyakit Coeliac Diet bebas gluten, contohnya: kue, sereal. (Hzunger et al,
2018)
4
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Metabolisme
3.1.1 Definisi Metabolisme
Metabolisme merupakan suatu proses ketika tubuh mengubah makanan dan minuman
yang dikonsumsi menjadi energi. Tubuh membutuhkan energi supaya bisa melakukan
segalanya, misalnya dari bergerak, berpikir, hingga bertumbuh. metabolisme (atau peta
metabolisme) juga merupakan serangkaian reaksi enzimatik yang menghasilkan produk
tertentu. Istilah metabolit diterapkan pada substrat atau perantara atau produk dalam reaksi
metabolisme. Metabolisme adalah tindakan penyeimbangan energi antara katabolik
(dekomposisi) reaksi dan reaksi anabolik (sintesis). Molekul yang paling sering berpartisipasi
dalam pertukaran energi dalam sel hidup adalah ATP (adenosin trifosfat), yang berpasangan
reaksi katabolik pelepas energi terhadap anabolik yang membutuhkan energi. Reaksi
metabolisme yang terjadi tergantung pada enzim mana aktif di sel tertentu pada waktu tertentu,
atau bahkan di bagian sel tertentu. Reaksi katabolik dapat terjadi di Mitokondria sel pada saat
yang sama dengan reaksi anabolik adalah terjadi di retikulum endoplasma. Metabolisme secara
luas dibagi menjadi dua kategori, yakni Anabolisme dan Katabolisme:
1. Katabolisme: Proses degradasi prihatin dengan kerusakan kompleks molekul ke yang lebih
sederhana, atau penguraian molekul besar menjadi lebih sederhana, dengan bersamaan
pelepasan energi.
3.2 Nutrisi
3.2.1 Definisi Nutrisi
Nutrisi merupakan zat yang berasal dari makanan yang telah dicerna dan diproses
didalam tubuh sehingga menjadi zat yang berguna untuk memelihara dan membentuk jaringan
tubuh, mengatur sistem fisiologi didalam tubuh, menghasilkan energi, dan melindungi tubuh
dari serangan penyakit. Nutrisi merupakan proses yang digunakan untuk pertumbuhan,
mempertahankan kehidupan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta dapat menghasilkan
energi melalui proses organisme menggunakan makanan yang meliputi digesti,
absorpsransportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan.
3.2.2 Zat Gizi Menurut Kebutuhan
dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
1. Makronutrien
Makronutrien merupakan dari susunan diet, berfungsi untuk menyuplai energi dan zat-
zat esensial (pertumbuhan sel/ jaringan), pemeliharaan aktivitas tubuh. Karbohidrat,
lemak, protein dan air.
5
2. Mikronutrien
Golongan Mikronutrien terdiri dari:
a. Karbohidrat: glukosa, serat
b. Lemak atau lipid: omega-6, omega-3
c. Protein: leusin, isoleusin, lisin
d. Mineral: kalsium, fosfor, natrium
e. Vitamin: Vitamin A, Vitamin D
f. Air
6
kategori massa tubuh tertentu sebagai masalah kesehatan. Seseorang dikatakan obese dan
membutuhkan pengobatan bila mempunyai BMI di atas 30, dengan kata lain orang tersebut
memiliki kelebihan BB sebanyak 20%.
3.3.2 Klasifikasi Body Mass Indeks (BMI)
Meta-analisis beberapa kelompok etnis yang berbeda, dengan konsentrasi lemak tubuh,
usia, dan gender yang sama, menunjukkan etnik Amerika berkulit hitam memiliki IMT lebih
tinggi dari etnik Polinesia dan etnik polinesia memiliki IMT lebih tinggi dibandingkan dengan
etnik Kaukasia. Sedangkan nilai IMT pada Indonesia 2,9 kg/m2 lebih rendah daripada etnik
Kaukasia.
Tabel 1.1 Klasifikasi IMT menurut Kriteria Asia Pasifik
Klasifikasi IMT
Obesitas I 25-29,9
Obesitas II >30
(Sumber: Modifikasi Kemenkes RI, 2018)
Normal 18,5-25
7
adalah Okan dan Ima karena hasil perhitungan BMI >25 kg/m . Sedangkan subyek yang
2
tergolong normal adalah Lidya, Hillary, dan Nabila karena hasil perhitungan BMI 18,5-25
kg/m .2
atau basal metabolic rate (BMR) diukur pada kondisi subjek beristirahat pada posisi
berbaring, 12-16 jam setelah tidur 8 jam di ruang gelap atau setelah 12 jam berpuasa. BMR
bisa juga dinyatakan sebagai laju metabolisme saat istirahat (resting metabolic rate, RMR).
BMR, yang biasanya dinyatakan dalam kilokalori per hari, dipengaruhi oleh jumlah faktor. Ini
sebanding dengan jumlah y aktif metabolik (termasuk organ utama) dan massa tubuh tanpa
lemak (atau bebas lemak). Faktor-faktor lain yang mempengaruhi BMR diuraikan dalam Tabel
1.3. Selain itu, ada variasi besar dalam BMR dari satu orang dewasa ke orang dewasa lainnya,
ditentukan oleh faktor genetik.
Pada praktikum ini kami menghitung nilai BMR anggota kelompok praktikum, lalu untuk
menentukan activity level kami mengutip buku Biokimia Kedokteran Dasar halaman 7-8
dengan rumus perhitungannya sebagai berikut: untuk wanita à BMR + 30% BMR. Sedangkan
untuk pria à BMR + 100% BMR. Dari hasil perhitungan ini didapati bahwa kebutuhan energi
pada pria cenderung lebih besar dari pada wanita karena salah satu faktor yg mempengaruhi
BMR adalah jenis kelamin. Pria memiliki BMR sedikit lebih tinggi (sekitar 5 %) dibandingkan
wanita. Adapun faktor lain yang mempengaruhi BMR sebagai berikut:
Perkiraan Kasar energi yang dibutuhkan per hari untuk aktivitas fisik dapat dibuat dengan
menggunakan nilai- nilai perkiraan berikut:
1. 30% BMR untuk orang yang jarang melakukan aktivitas (misalnya mahasiswa kedokteran
yang hanya belajar)
2. 60%-70% BMR untuk orang yang melakukan olahraga atau kerja fisik tingkat sedang
sekitar 2 jam setiap hari
3. 100% atau lebih BMR untuk orang yang melakukan olahraga atau kerja fisik berat selama
beberapa jam per hari.
8
Pengeluaran energi harian total biasanya dihitung sebagai jumlah BMR (dalam
kilokalori/hari) ditambah energi yang dibutuhkan selama jangka waktu masing-masing jenis
aktivitas fisik. Perkiraan tentang besarnya pengeluaran energi harian dapat ditentukan dari
BMR dan perkiraan persentase BMR yang diperlukan untuk aktivitas fisik. Misalnya, seorang
mahasiswa kedokteran sangat kurang beraktivitas akan memiliki pengeluaran energi harian
setara BMR ditambah 30% BMR.
1. Ringan: 30%BMR+BMR
3. Berat: 100%BMR+BMR
BMR penting untuk menghitung kebutuhan kalori seseorang dan perencanaan diet.
Penentuan BMR berguna untuk penilaian fungsi tiroid. Pada hipotiroidisme, BMR turun
(sekitar 40%) sedangkan pada hipertiroidisme, BMR meningkat (sekitar 70%). Kelaparan dan
kondisi penyakit tertentu juga mempengaruhi BMR.
Dari hasil percobaan yang dilakukan berdasarkan rumus menghitung kebutuhan kalori
harian mendapat data jumlah energi yang dibutuhkan sehari-hari berkisar 1,493-2,1606 kkal/kg
Rasio lingkar pinggang dan panggul merupakan salah satu cara pengukuran
antropometri yang dapat menilai obesitas sentral dan juga menilai resiko terkena penyakit
kardiovaskular. Cara mengukur lingkar pinggang yang paling mudah adalah meletakkan satu
jari diatas pusar, setelah itu lingkali meteran pada daerah tersebut. Untuk mengukur lingkar
pinggul yang paling menonjol dan gunakan meteran untuk mengukur
9
Tabel 1.4. Resiko Penyakit Degeneratif Menurut Jenis Kelamin Dan Umur
Laki-Laki
30-39 <0,84 0,84-0,91 0,92-0,96 >0,96
Perempuan
30-39 <0,72 0,72-0,78 0,79-0,84 >0,84
Dari hasil praktikum yang dilakukan pada pengukuran rasio lingkar pinggang dan
pinggul didapatkan subyek yang kategori rasio very high adalah Hillary, Ima, Nabila, Lidya
karenakan nilai rasio >0,82. Dan subjek yang tergolong kategori moderate adalah Dafa karena
nilai rasio 0,83-0,88. Sedangkan subyek yang tergolong kategori High adalah Okan karena nilai
rasio 0,89-0,94.
Indeks massa lemak relatif atau relative fat mass (RFM) adalah rumus sederhana untuk
memperkirakan kelebihan berat badan dan obesitas dengan mengukur perbandingan tinggi dan
ukuran pinggang. Cara menghitung body fat menggunakan RFM dianggap lebih akurat untuk
menghitung persentase lemak tubuh seseorang. Untuk mengukur persentase lemak tubuh
menggunakan metode penghitungan RFM, hanya perlu mengukur tinggi badan dan lingkar
pinggang, kemudian di kalkulasikan menggunakan rumus berikut ini:
1. Laki-laki: 64 - (20 x tinggi/lingkar pinggang) = RFM (BF %)
2. Perempuan: 76 - (20 x tinggi/lingkar pinggang) = RFM (BF %)
Hasil perhitungan dalam RFM atau BF % (body fit percentage atau emak tubuh ideal)
yang diperoleh, kemudian dapat diklasifikasikan berdasarkan grafik yang dibuat oleh The
American Council on Exercise (ACE) sebagaimana berikut:
10
a. Profesi atlet: body fat ideal untuk atlet wanita berkisar 14-20%. Sementara itu, atlet
pria berkisar pada 6-13 %.
b. Individu yang rutin berolahraga: body fat ideal untuk wanita yang sering berolahraga
berkisar 21-24%. Sementara itu, pria yang sering berolahraga memiliki body fat yang
berkisar 14-17%.
c. Individu pada umumnya: body fat ideal untuk wanita berkisar 25-31%. Sedangkan
pria yang jarang berolahraga mempunyai body fat sekitar 18-24 %.
Individu dengan kondisi obesitas: wanita yang mengalami obesitas, memiliki body fat
lebih dari 32%. Untuk pria yang obesitas, body fat yang dimilikinya lebih dari 25 %.
Dari hasil praktikum yang dilakukan pada pengukuran indeks massa lemak relatif
dengan menggunakan tinggi badan dan lingkar pinggang. Didapatkan subyek yang tergolong
kategori body fat ideal adalah nabilla karena nilai body fat ideal untuk wanita berkisar 25-31%.
Dan subyek yang tergolong kategori mengalami obesitas adalah Hillary, Ima, Lidya, Dafa,
Okan. karena nilai body fat pada wanita yang mengalami obesitas >32% sedangkan pada pria
>25%.
11
BAB IV
KESIMPULAN
1. Dari hasil pengukuran berat badan dan tinggi badan kita dapat mengetahui BMI dengan
cara berat badan (kg) dibagi tinggi badan kuadrat (m) atau menggunakan kalkulator BMI
online.
2. Dari hasil pengukuran berat badan, tinggi badan dan aktivitas tersebut kita dapat
mengetahui jumlah kebutuhan energi yang diperlukan dalam satu hari dengan
menggunakan rumus menghitung kebutuhan kalori harian.
3. Dengan mengukur lingkar pinggang dan lingkar pinggul kita dapat mengetahui massa
otot dan kategori rasio.
4. Dengan mengukur tinggi badan dan lingkar pinggang kita dapat mengetahui massa otot
dan kategori persentase kadar lemak.
12
DAFTAR PUSTAKA
Recommended Dietary Allowances, 10 edition, 1989 oleh The National Academy of Sciences dari
th
Putri, S.R. and Anggraini, D.I., 2015. Obesitas sebagai faktor resiko peningkatan kadar trigliserida.
Jurnal Majority, 4(9), pp.78-82.
Nuttal, FQ (2015). Indeks massa tubuh: obesitas, BMI, dan kesehatan: tinjauan kritis. Nutrisi hari ini
, 50 (3), 117.
Festy W, Pipit. 2018. Buku Ajar Gizi dan Diet. Surabaya: UMSurabaya Publishing
Gerard J. Tortora/Bryan Derrickson, Principles of Anatomy & Physiology, 14 Edition & U.th
Kemenkes RI. Klasifikasi Obesitas setelah pengukuran IMT. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia; 2018.
Obesitas Rumah Sakit Panti Rapih. (2021). Diakses pada 22 Maret 2023 dari
https://pantirapih.or.id/rspr/obesitas/
Imanuddin, Yuliana, Hasan, Hattab, 2014. Penuntun Praktikum Penilaian Status Gizi Antropometri
Gizi. Poltekkes Kemenkes. Kendari. Hal: 13-15.
https://www.sehatq.com/artikel/seperti-apa-cara-menghitung-body-fat-yang-mudah-dan-akurat
Cara Menghitung Body Fat dengan Metode BMI, Lingkar Perut dan RFM. (2022). diakses pada 22
Maret 2023 dari https://voi.id/olahraga
13
LAMPIRAN
Studi Kasus
Tuan TM seorang pekerja kantoran berasal dari Taiwan berusia 58 tahun mengalami
kelebihan berat badan beberapa tahun terakhir. Aktivitasnya didominasi banyak duduk di
depan komputer dan di hari libur dihabiskan dengan menonton TV sambil mengkonsumsi
minuman beralkohol dan makanan ringan. Dia merasa sesak nafas saat melakukan kegiatan
berat seperti lari pagi dan merasa perlu melakukan pemeriksaan kesehatan. Hasil pemeriksaan,
berat badannya 135 kg, tinggi 165 cm, tekanan darah 130/80 mmHg. Analisis terhadap
makanan dan minuman yang dikonsumsi rata-rata menunjukkan 605 g karbohidrat, 120 g
protein, 85 g lemak dan 40 g alcohol. Berapa kalori yang dikonsumsi setiap hari? Berapakah
BMRnya?
Jawab:
Analisis terhadap makanan dan minuman:
14
Soal
1. Bapak YR memeriksakan diri ke laboratorium atas saran dokter. Hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukkan nilai LDL 165, HDL 38 dan TG 525. Dokter memberikan terapi
Gemfibrozil. Saran terapi non farmakologi yang paling tepat disampaikan apoteker adalah:
A. Mengurangi garam
B. Memperbanyak makanan berserat
C. Menghindari asam lemak jenuh
D. Meningkatkan kualitas kesehatan
E. Mengurangi konsumsi karbohidrat
Jawaban: C
Pembahasan:
Dari hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan nilai LDL yang tinggi yakni 165,
Adapun nilai normal LDL adalah 100 mg/dL-129 mg/dL, juga nilai HDL yang tinggi yaitu 38
dan nilai TG yang tinggi pula. Dalam soal studi kasus bahwa dokter memberikan terapi
Gemfibril dimana obat ini adalah golongan fibrat yang digunakan untuk menurunkan kadar TG
dalam darah, meningkatkan HDL dan menurunkan LDL, gemfibrozil adalah obat yang bekerja
meningkatkan pemecahan dan pembuangan LDL dari dalam tubuh, kemungkinan besar pasien
mengidap penyakit hipertrigliserida atau tingginya kadar lemak dalam tubuh oleh karena itu
apoteker menyarankan untuk menghindari konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh.
2. Ibu WE dating ke apotek bersama anaknya dengan kondisi memakai tongkat karena kesulitan
berjalan dan merasa nyeri pada sendinya. Saat ditanya berat badannya 95 kg dengan tinggi
badan 155 cm. Dokter meresepkan methotrexate dan piroxicam. Saat menyerahkan obat,
saran yang paling tepat dari apoteker berikut adalah:
Jawaban: A
Pembahasan:
Dari studi kasus diatas bahwa pasien mengalami kondisi kesulitan saat berjalan dan
merasa nyeri pada sendinya, dokter meresepkan methotrexate dan piroxicam, Kemungkinan
besar pasien mengalami penyakit rheumatoid arthritis, Adapun golongan obat methotrexate
adalah sebagai anti kanker/imunosupresan dan obat ini juga bisa digunakan bagi penderita
Rheumatoid arthritis atau gangguan inflamasi kronis yang mempengaruhi radang pada sendi
dan pada obat piroxicam yakni antiinflamasi dan anti nyeri pada sendi, saran apoteker yang
paling tepat pada pasien tersebut adalah dengan menurunkan berat badannya, agar sendi yang
15
nyeri pada kaki pasien tidak terlalu berat untuk menopang berat tubuhnya, sehingga pada saat
terapi menggunakan methotrexate dan piroxicam dapat bekerja secara optimal.
16