Makalah ini dibuat untuk Ujian Akhir Semester mata kuliah Akupuntur,
Anatomi Fisiologi, Tuina Chuzhen Meditatif, Food Therapy, Dengan Dosen
Pengampu dr. Kie Khong, S.Si, M. Si, Ph.D, dan dr. Willie Japaries, MARS,
Ph.D.
MAKALAH
i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL....................................................................................
HALAMAN JUDUL........................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN..............................................................................
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................
PERNYATAAN KEASLIAN...........................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................
INTISARI..........................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
DAFTAR TABEL.............................................................................................
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penelitian 3
1. Tujuan Umum 3
2. Tujuan Khusus 4
MANFAAT PENELITIAN...............................................................................
a. Bagi peneliti 4
b. Bagi masyarakat 4
c. Bagi institusi 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................
A. Malaria 5
1. Pengertian Malaria 5
2. Penyebab Penyakit Malaria 5
3. Siklus Hidup Plasmodium 7
4. Faktor- faktor yang berhubungan dengan
penyebaran Malaria 8
5. Patogenesis 10
6. Morfologi Plasmodium Falciparum 12
7. Gejala Klinis 15
8. Kepadatan Parasit 16
B. Darah 17
1. Pengertian Darah 17
2. Fungsi Darah 17
C. Hemoglobin 18
1. Pengertian Hemoglobin 18
2. Nilai Normal Haemoglobin 19
ii
D. Hubungan malaria Falciparumdengan hemoglobin
20
E. Kerangka Konsep 21
BAB III. METODE PENELITIAN..................................................................
A. Jenis Penelitian 22
B. Waktu Dan Tempat Penelitian 22
C. Variabel Penelitian 22
D. Populasi 22
E. Sampel 23
F. Teknik Sampling 24
G. Definisi Operasional 24
H. Prosedur Penelitian 24
I. Analisis Hasil 29
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................
A. Hasil 30
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 30
2. Karateristik Responden 31
B. Pembahasan 36
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
B
A
B
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
A. Latar Belakang
Malaria adalah penyakit
1
Plasmodiums ovale (Akhsin, 2015).
2
(Dinkes NTT, 2016).
malaria cukup
3
tinggi karena daerahnya endemis
Plasmodium malariae,Plasmodium
4
(Noviyanti, 2009). Plasmodium
paling pendek.
menyebabkannya. Plasmodium
5
Parasitemia ada karena
hiperparasitemia. Tingkat
Harijantodkk, 2010).
“GAMABARAN KADAR
MALARIA FALCPARUM DI
BARAT DAYA”.
6
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Plasmodium falciparum di
Barat Daya.
7
b. Untuk mengetahui gambaran
Plasmodium falciparum di
Barat Daya.
D. Manfaat Penelitan
a. Bagi Peneliti
falciparum
b. Bagi Masyarakat
c. Bagi Institusi
8
pedoman bagi calon tenaga Analis
pengembangan penelitian
selanjutnya.
9
B
A
B
I
I
T
I
N
J
A
U
A
N
P
U
S
T
A
K
A
A. Malaria
1. Pengertian Malaria
10
Malaria adalah penyakit
2008).
11
hospes manusia (fase aseksual) dan
(Prabowo, 2004)
12
a) Plasmodium vivax
Menyebabkan malaria
b).Plasmodium falciparum
Menyebabkan malaria
falciparum/tropika. Masa
13
imatur dan matur. Umumnya
obat-obat antimalaria
Menyebabkan
malariae/quartana. Masa
sempurna (Soegijanto,2004)
14
d. Plasmodium ovale
Menyebabkan malaria
(Prabowo,2004).
15
melalui luka tusukan. Dalam satu
16
matang dan tumbuh menjadi gamet
dari
17
eritrosit bergerak dan melakukan
2016).
18
Gambar 2.1. Siklus hidup plasmodium
(Santjaka, 2013)
Gordon (Kodim,1999).
19
a) Faktor Host (Manusia dan Nyamuk)
intermediate (penjamu
mempunyai kemampuan
berkembangbiak sesuai
kebutuhannya, misalnya
20
senang di air payau dengan
langsung, sedangkan
anopheles maculatuslebih
(teduh).
dibutuhkan untuk
a) Berdasarkan waktu
b) Berdasarkan tempat,
21
menggigit di dalam
rumah),
22
c) Berdasarkan sumber
anthorozoofilik (lebih
dan hewan)
d) Berdasarkan frekuensi
menggigit, tergantung
spesiesnya dan
dipengaruhi oleh
temperatur dan
jam.
3) Perilaku istirahat
a) Istirahat berdasarkan
kebutukan istirahat
sebenarnya yang
23
merupakan masa
menunggu proses
b) Istirahat berdasarkan
rumah) dan
endofilik(lebih suka
5. Patogenesis
Menurut Gandahusada
peningakatan permeabilitas
24
terjadi anemia. Beratnya anemia
sebagian
25
eritrosit pecah melalui limpa
terhadap eritrosit.
Limpa mengalami
26
dan biomolekuler sel untuk
mempertahankan kehidupan
resetting.
Sitoadherensi merupakan
mempengaruhi terjadinya
27
resetting adalah golongan darah
terinfeksi.
28
6. Morfologi dan Ciri-Ciri Plassmodium
falciparum
a. S
29
(
30
a
Gambar 2.2
Plas
mod
ium
falci
par
um
stad
ium
trop
ozoi
t
mud
a
31
(Ak
hsin
,
2015
)
b. S
32
j
33
berkabut atau kelompok
(Achmadi, 2010)
34
Gambar 2.3.
Plasmod
ium
falciparu
m
stadium
tropozoit
lanjut
(Akhsin,
2015)
c. S
35
n
merozoit
berkelompok,
pigmen
36
menggumpal
berwarna gelap
(Achmadi, 2010).
Gambar 2.4.
Plasmodi
um
falciparu
m
stadium
skizon
(Akhsin,
2015)
37
d. S
38
c
kadang-kadang
ditemukan balon
39
falciparum
stadium
gametosit
(Akhsin,
2015)
Gambar
2.
6.
P
la
s
m
o
di
u
m
f
al
ci
p
a
r
u
m
se
m
u
a
st
a
di
u
m
(
A
n
o
ni
40
m
,
2
0
1
1)
41
7. Gejala Klinis Malaria
1. Keluhan Prodromal
di punggung.
2. Demam
a. Stadium menggigil
menggigil. Nadinya
42
dan pucat. Kadang disertai
jam.
berlangsung selama 2
sampai 6 jam.
43
c. Stadium berkeringat
berkeringat sehingga
kadang-kadang sampai
3. Splenomegali
mengandung parasit.
4. Anemia
Derajat anemia
44
a) Sel darah merah lisis akibat siklus hidup
parasit
dalam limpa
8. Kepadatan Parasit
45
1. + = 1 sampai 10 parasit dalam 100 lapang
pandang SD tebal
B. Darah
1. Pengertian darah
46
bikarbonat, garam dari kalsium,
Bikonkavitasnya ini
(Handayani, 2008).
2. Fungsi Darah
47
b. Mengangkut CO2 dan sisa-sisa
untuk pembuangan
(Aryuliana, 2007).
C. Hemoglobin
1. Pengertian hemoglobin
48
masing terikat ke salah satu
alveolus di paru-paru.
mengkonsumsi kudapan.
49
Penyebab lain adalah kurangnya
(Anies, 2016).
(Indrawati, 2013)
50
falciparum menginfeksi semua jenis
keadaan kronis.
51
Pada infeksi malaria yang di
disumsum tulang.
52
E. Kerangka Konsep
Tersangka Penderita
Malaria Falciparum
53
B
A
B
I
I
I
M
E
T
O
D
E
P
E
N
E
L
I
T
I
A
N
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah
54
1. Tempat penelitian
2. Waktu penelitian
C. Variabel Penelitian
D. Populasi
55
masyarakat yang menderita malaria
Puskesmas Elopada.
56
E. Sampel
sebagai berikut :
𝑁
n=
1+𝑁(𝑒)2
Keterangan:
57
e
58
U
e = Presentase kelonggaran
ketelitian kesalahan
bisa ditolerir
e = 0,2
59
dalam jumlah kecil. Jadi rentang
populasi penelitian.
60
n=
1+60(0,2)2
n = 27,27
n = 27
60
F. Teknik Sampling
G. Defenisi Operasional
Positif 1
b.Dihitung jumlah Positif 2
parasit dengan Positif 3
menggunakan metode Positif 4
mikroskopis
Kadar Diperiksa kadar Nominal
hemoglobin hemoglobin pada
penderita malaria
falciparum dengan
menggunakan alat
Easy
Touch hemoglobin
dengan satuan gr/dL
H. Prosedur penelitian
sebagai berikut:
1. Skrining sampel
61
memenuhi kriteria iklusi dan
62
2. Pengisian lembar persetujuan
menandatangani lembaran
Easy Touch .
63
1) Alat : Hb meter dan autoclik
strip Hb meter.
a. Metode penelitian
Hemoglobinometer
mengukur kosentrasi
menggunakan pengukuran
tidak mempunyai
laboratorium.
64
Portable hemoglobin
hemoglobinometer menurut
b. Prinsip pengukuran
Touch Hemoglobin
menggunakan teknologi
65
mengoksidasi mediator,
hemoglobin.
c. Prosedur pengukuran
1) Pengkodean strip
hemoglobin, simbol
b. Pemeriksaan nomor
66
pengujian yang
strip.
67
2) Pengukuran hemoglobin menggunakan
alat Easy Touch.
Hemoglobin :
b. Strip dimasukkan
menyala secara
otomatis.
d. Alat penusuk/lancet
digunakan untuk
memperoleh jumlah
benar.
68
pada strip secara
sampel telah
menghitung mundur
setelah alat
mengeluarkan bunyi
“beep”.
f. Hasil pengukuran
dibaca setelah
menghitung mundur
tersimpan pada
memori alat.
69
selanjutnya tampung di objek
70
3. Kemudian pada ujung sisi yang
pucat
7,2 ke atas .
71
±15-30 menit.
cara di angin-anginkan.
72
I. Analisis Hasil
diberikan penjelasan.
• Pada Kasus malaria ditinjau dari sisi TCM. Unsur Kayu (Hati,
Kandung Empedu) jika mengalami energi yang berlebihan ( ekses). Maka
unsur tanah (limpa, lambung) mengalami penindasan, yang bisa
menyembabkan salah satu unsur menjadi ekses atau pun defisien sehingga
efek yg ditimbulkan bisa mengalami mual dan muntah.
• Unsur Api (Jantung, Usus halus ) dan unsur Air (Ginjal, Kandung Kemih).
Dalam kasus malaria dipandang dari teori Wu Xing terjadi penindasan dan
penghinaan antara Unsur Api Dan Unsur Air. Yang menyebabkan salah satu
unsur menjadi ekses atau pun defisien. Ada nya panas yang
berlebih dikarenakan ke dua unsur ini tidak seimbang. Sehingga penderita
73
dalam sudut pandang TCM mengalami demam, menggigil, keringat
banyak, lemas, sakit kepala, pegal linu. (Yang dari Jantung berfungsi
sebagai pemanas tubuh bersifat seperti Api ).
• Adapun kekurangan Darah/ Anemia dari sudut pandang TCM. Organ limpa
bersifat sebagai sumber pembentukan Chi dan Darah berfungsi dalam
transport air dan lembab. Dalam kasus malaria hal ini bisa saja terjadi
hubungan penindasan dan penghinaan antar 5 unsur itu sendiri yang
menyebabkan defisien Chi pada Limpa sehingga seseorang pengindap
malaria mengalami Anemia, lemas, berkeringat dingin.
1. Akupuntur
Terutama memilih titik titik meridian Du dan meridian Shaoyang,
Menggunakan jarum halus dengan teknik reduksi, untuk mengatur
kelancaran meridian Du dan meredakan Shaoyang. Penjaruman
dilakukan 2 jam sebelum kambuh. Pada saat kambuh dingin berat dan
demamnya ringan, dapat menggunakan bersama akupunktur dan
moksibusi, kasus yang demam berat dinginnya ringan, hanya
menggunakan akupunktur, pantang moksibusi
dazhui (DU 14), Taodao (DU 13), houxi (SI 3), jianshi (PC 5),
Yemen (SJ 2), Zulinqi (GB41) Titik tambahan sesuai gejala
* Demam berat Quchi (LI 11), penjaruman dengan metode reduksi
74
Makna
dazhui (DU 14) adalah titik persilangan meridian tiga YANG kaki dan tangan
serta meridian Du, dapat menyebarkan dan melancarkan Qi dari semua meridian
YANG serta menghilangkan faktor patogenik
Koordinasi dengan Taodao (DU 13) dapat menyeimbangkan YINYANG dan
melancarkan meridian DU, merupakan titik penting untuk mengobati malaria
Titik Yemen (SJ 2), Zulinqi (GB41) dari meridian shaoyang ,
houxi (SI 3) dari meridian taiyang tangan, berfungsi menyebar Qi meridian
taiyang dan meridian Du, serta mengusir keluar patogenik.
jianshi (PC 5) dari meridian Jueyin tangan adalah titik pengalaman efektif untuk
mengobati malaria.
75
Digunakan bersama titik tersebut , berfungsi melancarkan YANG , menghilangkan
patogenik, membebaskan Biao (eksterior) dan Li (interior), mengharmoniskan
Ying (nutrient), dan Wei (pertahanan) dengan demikian dapat menghentikan
malaria dan membebaskan penyakit
Titik Quchi (LI 11) dari meridian Yangming tangan, berkoordinasi dengan
dazhui (DU 14), berfungsi membersihkan patogenik panas.
Zhangmen (LIV13) adalah titik dominasi organ Zang dari 8 titik berpengaruh
(dominan), dapat merawat Qi organ Zang,
Pigen (Ex-B-4) adalah titik istimewa (ekstra), dapat mengobati (biang) benjolan
malaria.
Berdasarkan Buku Ilmu Terapi Akupunktur jilid 1
Sim Kie Jie
NieJi/ Malaria
76
menyertai
3. Mengenal sifat Yin, Yang, Biao/ dangkal atau Li/ dalam dari penyakitnya
Pada umumnya malaria yang berada pada daerah tiga meridian YANG, gejala
klinik timbul pada siang hari, hal tersebut menandakan penyakit di daerah Biao
dan tidak terlalu parah
Apabila malaria berada pada tiga meridian YIN maka gejala klinik akan terjadi pada
malam hari, maka hal tersebut menandakan penyakit lebih dalam dan parah
Jika gejala klinik yang timbul pada malam hari apabila berubah menjadi timbul
pada siang hari maka menandakan penyakit berubah dari sindroma YIN
menjadi sindroma YANG, sehingga memberi indikasi bahwa penyakit akan
sembuh.
Sebaliknya apabila gejala klinik yang terjadi pada siang hari berubah menjadi
timbul pada malam hari, hal tersebut menandakan penyakit berubah dari
sindroma YANG menjadi sindroma YIN, sehingga memberi indikasi bahwa
penyakitnya menjadi lebih parah.
1. Chonggu/ parasit
Terdapat benjolan di daerah ulu hati bagian atas (epigastrium) kiri karena
terdapat pembengkakan limpa, suhu badan meningkat, namun, suhu tinggi
tersebut timbul sepanjang hari. Di samping itu, sering disertai jaundice, ascites,
dan pernah kontak dengan air yang tercemar patogen.
2. Shiwen/ lembab panas
Walau suhu badan naik dan terdapat benjolan pada ulu hati bagian atas
(epigastrium), namun bedanya dengan malaria ialah timbulnya penyakit agak
lamban, walau telah keluar keringat gejala klinik tidak mereda
3. Demam fengshi/ rheumatoid
Pada permulaan serangan, patogen demam rhematik berada pada permukaan/
wei. Pada tahap ini gejalanya walau terdapat demam, namun suhu badan akan
turun setelah keluar keringat, di samping tidak relaps. Apabila patogen demam
memasuki area Qi, maka suhu badan tidak dapat turun walau telah keluar
keringat. Selain itu demam rematik umumnya terjadi pada musim semi dan
77
musim dingin, sedangkan malaria umumnya timbul pada musim panas dan
musim gugur.
4. Suhu badan naik karena Yinxu
Suhu badan naik sedikit setelah siang hari, berbeda dengan malaria yang terdapat
gejala menggigil disertai suhu badan yang lebih tinggi yang relaps pada waktu
tertentu, Pada sindroma Yinxu sering disertai rasa panas pada dada dan telapak
tangan dan kaki.
5. Sindroma Lin/ infeksi saluran kencing
Pada sindroma ini terdapat patogen lembab panas pada jiao bawah, juga dapat
dijumpai gejala demam dengan menggigil. Namun pada sindroma ini sering
disertai nyeri perut bagian bawah dan saluran kencing dan dysuria.
Pada permulaan penyakit malaria, kekuatan tubuh masih prima, maka saat
terserang patogen malaria, maka tubuh akan memberikan perlawanan, sehingga
mengekspresikan sindroma Shi.
Pengobatan sindroma Shi digunakan cara xie, reduksi.
Apabila penyakit sudah berlanjut dan menjadi kronis, sehingga kekuatan tubuh
akan terkuras, maka penyakit akan menekspresikan sindroma Xu.
Pengobatan sindroma Xu digunakan cara tonifikasi
Pada sindroma XU perlu juga diselidiki apakah masih terdapat patogen. Apabila
masih terdapat patogen, maka cara menguatkan ZhengQi dan reduksi patogen
dapat digunakan bersama.
78
- gelisah
- Selang beberapa jam, penderita mengeluarkan banyak keringat, diikuti
dengan redanya demam dan gejala klinik lainnya
- Namun penderita tetap merasakan lesu disertai kurangnya Shen/ jiwa
- Selaput lidah putih atau kuning dan tipis
- Nadi xian/ tegang
- Gejala klinik dapat relaps dan reda dua hari atau tiga hari sekali
b. Analisis
Pada permulaan timbulnya penyakit, patogen langsung menyerang daerah YIN,
hal tersebut menyebabkan peredaran YangQi terhalang, Ying/ nutrisi dan wei/
pertahanan menjadi lemah, maka timbul gejala nyeri badan, lesu
Kemudian terjadi pertikaian antara tubuh bagian Yin dengan patogen, maka
tubuh menggigil dan demam. Selanjutnya patogen keluar ke daerah Yang, dan
terjadi pertikaian antara tubuh bagian YANG dengan patogen, maka penderita
merasa haus dan panas.
Panas menyebabkan pori pori terbuka, maka keluar keringat
Pada suatu saat patogen masuk kembali ke area Zangfu, sehingga berbagai reaksi
pertikaian antara Zhengqi dan patogen mereda, maka gejala demam dan lain
lainnya juga turut mereda.
Pada permulaan terserang penyakit, patogen berada di daerah Biao, maka selaput
lidah tampak putih dan tipis, apabila patogen berubah menjadi panas dan masuk
ke area Li, maka selaput lidah akan berubah menjadi kuning
Nadi Xian/ tegang menunjukkan patogen berada di daerah ban biao ban li
Apabila disertai nadi jin/ kencang, maka hal tersebut menunjukkan dingin lebih
dominan, sebaliknya apabila disertai nadi shuo/ cepat maka hal tersebut
menunjukkan panas lebih dominan
c. Prinsip Pengobatan
Mengeliminasi patogen malaria
79
d. Titik titik akupunktur
dazhui (DU 14), dazhu BL11, Zhongzhu (SJ3), jianshi (PC 5), houxi (SI 3)
e. Cara akupunktur
Akupuntur dilakukan 1 sampai 2 jam sebelum relapsnya gejala klinik
dazhui (DU 14) dan dazhu BL11 ditusuk sedalam 0,5 sampai 1 cun, gunakan cara
stimulasi sedatif, rasa penusukan radiasi sampai ke bawah
Zhongzhu (SJ3), jianshi (PC 5), dan houxi (SI 3) ditusuk tegak lurus sedalam
0,5 sampai 1 cun, stimulasi secara netral
80
2. Wennie (malaria bersifat panas)
a. Gejala dan tanda
- Proses terjadinya penyakit dan gejala
kliniknya hampir sama dengan Zhengnie. Perbedaannya hanya pada Wennie
lebih banyak terasa panasnya, sedangkan menggigilnya tidak separah Zhengnie,
atau tidak ada sama sekali
81
- Gejala klinik yang lebih menonjol adalah nyeri persendian,
- muka dan mata merah
- Dada terasa tertekan
- Muntah
- Haus
- Ingin minum air dingin
- Nyeri kepala
- Terasa lesu tidak bertenaga
- Apabila tidak dapat disembuhkan dalam waktu singkat, maka
penderita menjadi kurus kering, bahkan kesadarannya menurun, kejang,
jaundice, delirium, disertai lidah merah, selaput lidah kuning, nadi Hong/ besar
dan shuo/ cepat atau xian/ tegang dan shuo/ cepat
b. Analisis
Sindroma ini terjadi umumnya apabila patogen malaria menyerang orang yang
mempunyai dasar tubuh YIN lemah dan YANG membara
YANG membara menimbulkan panas, maka penderita lebih banyak terasa
panasnya, sedangkan menggigilnya tidak separah Zhengnie
Pertikaian antara YangQi dengan patogen bersifat panas menyebabkan
timbulnya nyeri tulang, muka dan mata merah
Sedangkan membaranya YANG menimbulkan YIN
Qi dari lambung naik keatas, maka penderita merasakan dada tertekan,
muntah, haus, dan ingin minum air dingin
Patogen panas membara ke atas, maka timbul nyeri kepala,
Akibatnya Qi dan YIN terkuras, maka penderita terasa lesu tidak bertenaga dan
menjadi kurus kering.
Apabila patogen panas menyerang perikardium, sehingga menutup kegiatan Shen/
jiwa, maka akan timbul delirium, kejang kejang, fungsi shuxie/ pelancar dari
hati terganggu maka timbul jaundice, hal ini menyebabkan tubuh lidah merah,
selaput lidah kuning, nadi besar atau Xian/ tegang disertai Shup/ cepat. Keadaan
ini merupakan pertanda patogen malaria yang bersifat
82
panas sedang “berkecamuk” di dalam tubuh.
c. Prinsip Pengobatan
Mengusir dan mengeliminasi patogen malaria, mencegah timbulnya gejala
klinik
83
f. Cara akupunktur
dazhui (DU 14) ditusuk sedalam 0,5 sampai 1 cun, gunakan cara stimulasi
sedatif, rasa penusukan radiasi sampai ke bawah
houxi (SI 3) ditusuk tegak lurus sedalam 0,5 sampai 1 cun, stimulasi secara
netral
Titik Quchi (LI 11) dan Waiguan (TB 5) ditusuk secara tegak lurus sedalam 1
cun, beri stimulasi sedatif
Penusukan titik Taodao (DU 13) diarahkan ke atas sedalam 0,5 cun, beri
stimulasi sedatif.
weizhong BL40 ditusuk dengan jarum prisma untuk keluarkan darahnya
84
Zhigou (SJ 6), Quze (PC 3), Zhiyang (DU 9), taichong (LR3), neiguan P6
b. Analisis
Pada musim panas, apabila patogen malaria berpadu dengan patogen dingin
menyerang orang yang mempunyai dasar tubuh bersifat YangXu (kekurangan
Yang), maka hal tersebut akan menyebabkan timbulnya sindroma Han Nie
(malaria bersifat dingin).
Setelah timbulnya penyakit, karena Yang Qi lemah, tidak dapat melindungi dan
85
memanasi tubuh bagian permukaan, maka penderita akan terasa dingin sekali dan
tidak panas.
Patogen dingin berpadu dengan patogen dahak mengganggu kelancaran YangQi
yang sudah lemah, maka penderita akan merasakan lesu dan mengantuk, dada
terasa tertekan, disertai lidah pucat, selaput lidah tebal mengkilap. Sedang nadi
teraba Xian/ tegang dan Chi/ lamban
Hal ini merupakan pertanda patogen malaria dan patogen dingin berpadu dengan
patogen dahak berada di dalam tubuh.
c. Prinsip Pengobatan
Menambah dan menyebarkan Qi dalam meridian Shaoyang, mengeliminsai
patogen dingin, mencegah timbulnya gejala malaria
e. Cara akupunktur
Dazhui (DU 14) dan Zhiyang (DU 9) ditusuk tegak lurus sedalam 0,5 sampai
1 cun. Dapat diberikan moksa
Zhongwan (Ren12) ditusuk sedalam kurang lebih 1,2 cun, dengan stimulasi
netral.
86
jianshi (PC 5) dan zusanli (ST36) ditusuk tegak lurus sedalam 1 sampai 1,5 cun,
stimulasi netral
Jarum dapat ditinggal selama 30 menit
87
b. Analisis
Malaria yang menahun atau sering relaps menyebabkan terkurasnya Qi dan Xue
Hal tersebut juga menyebabkan fungsi limpa dan lambung menjadi lemah,
sehingga pembentukan Qi dan darah tidak cukup, maka timbul gejala dan tanda
muka pucat, lesu, tidak bersemangat, pusing, mata kabur serta keempat anggota
badan lemah
Karena daya tahan tubuh lemah, maka dalam keadaan terlalu lelah, patogen
malaria yang belum tuntas terbasmi akan aktif kembali, sehingga malaria relaps
kembali, maka timbul lagi demam, baik yang terjadi sehari sekali atau yang
sering kambuh.
Malaria yang sering kambuh menyebabkan aliran Qi dan darah tidak lancar,
maka terjadi pembengkakan pada limpa yang disebut niemu/splenomegali.
c. Prinsip Pengobatan
Mengakomodasi dan menambah Qi dan darah, mengeliminasi darah stasis dan
benjolan
88
d. Titik titik akupunktur
Pishu (BL20), Zhangmen (LIV13), Pigen (Ex-B-4), zusanli (ST36), sanyinjiao
(SP6), taichong (LR3), Taodao (DU 13)
e. Cara akupunktur
Pishu (BL20) ditusuk ke arah tulang spinal sedalam 1 sampai 1,5 cun, beri
stimulasi tonifikasi
Zhangmen (LIV13) dan Pigen (Ex-B-4) ditusuk sedalam 0,8 sampai 1,2 cun,
stimulasi negral
zusanli (ST36) dan sanyinjiao (SP6) tusuk sedalam 1 sampai 1,5 cun, beri
stimulasi bersifat menguatkan
taichong (LR3) tusuk sedalam 0,5 sampai 1 cun, beri stimulasi menguatkan
Taodao (DU 13) tusuk sedalam 0,5 cun, beri stimulasi sedatif
89
dapat mengeliminasi darah stasis dan pembengkakan limpa
taichong (LR3) digunakan untuk melancarkan Qi dan menghilangkan
Splenomegaly.
Taodao (DU 13) dapat mengeliminasi patogen malaria sekaligus menghilangkan
demam, sering digunakan dalam terapi malaria
90
B. Dazhui-Bazhen
Dazhui (DU 14)
adalah titik
persilangan
meridian tiga
YANG kaki dan
tangan serta
meridian Du,
dapat
menyebarkan
dan melancarkan
Qi dari semua meridian YANG serta menghilangkan faktor
patogenik
Koordinasi dengan Taodao (DU 13) dapat menyeimbangkan YINYANG dan
melancarkan meridian DU, merupakan titik penting untuk mengobati malaria.
Dazhui-Bazhen: Dazhui sebagai inti, jarak ke samping 3 cun sebagai
radius, titik-8 formasi yang terbentuk disebut Dazhui-Bazhen.
Indikasi: demam masuk angin, malaria, tulang panas, keringat malam, kejang
ayan, dll.
Teknik Chuzhen: ketuk-tekan, naik-turun, buka-tutup, rotasi, pisah-atur.
C. Shenzhu-Bazhen
Shenzhu-Bazhen: Shenzhu/GV 12
(T3-4) sebagai inti, jarak ke Pohu
(3 cun lateral T3) sebagai radius,
titik-8 formasi yang terbentuk
disebut Shenzhu-Bazhen.
Indikasi: demam masuk angin,
batuk sesak, malaria, histeria, nyeri
‘bi’ punggung, kaget angin anak,
bisul payudara, ‘bi’ dada, muntah,
91
layu tungkai atas, lumpuh, dll.
Teknik Chuzhen: ketuk-tekan, naik-turun, buka-tutup, rotasi, pisah-atur.
D. Jizhong-Bazhen
E. Zhongzhu (SJ3)
adalah titik shu/ kali dari meridian shaoyang,
karena itu dapat mengakomodasi Qi dari
meridian Shaoyang serta Ying/ nutrisi
dengan wei/ pertahanan, sehingga demam
dan menggigil dapat dicegah.
92
F. Jianshi (PC 5)
adalah titik yang digolongkan ke dalam pergerakan logam dari meridian Jie
Yin, meridian tersebut mempunyai hubungan Biao Li dengan meridian
Shaoyang. Pengunaan jianshi (PC 5) dan Zhongzhu (SJ3) sedara bersama
dapat melancarkan QI dan darah serta menyalurkan patogen keluar tubuh.
Teknik Chuzhen: ketuk-tekan, naik-turun, buka-tutup, rotasi, pisah-atur.
G. Li 11
Titik titik Quchi (LI 11), Waiguan (TB 5),
houxi (SI 3) adalah titik titik yang masing
masing berada pada tiga meridian Yang
tangan, jika digunakan bersamaan dapat
melancarkan Qi dan darah pada meridian
meridian tersebut, secara sinergi menghalau patogen, dan mempunyai efek
mencegah masuknya patogen ke dalam pericardium.
Teknik Chuzhen: ketuk-tekan, naik-turun, buka-tutup, rotasi, pisah-atur.
H. Houxi
93
Houxi (SI 3) adalah titik dari meridian Taiyang dan
merupakan titik dominan meridian Du, sehingga dapat
mengeliminasi patogen malaria yang berada pada biao/
dangkal.
Teknik Chuzhen: ketuk-tekan, naik-turun, buka-tutup, rotasi, pisah-atur.
I. Zusanli
Zusanli (ST36) digunakan untuk
menguatkan wei/ pertahanan tubuh
sehingga dapat menghalau patogen. Selain
itu, untuk menambah Qi dan darah,
sekaligus menguatkan fungsi limpa.
Teknik Chuzhen: ketuk-tekan, naik-turun,
buka-tutup, rotasi, pisah-atur.
K. Taichong
Taichong (LR3)
digunakan untuk
melancarkan Qi dan
menghilangkan
Splenomegaly.
94
Teknik Chuzhen: ketuk-tekan, naik-turun, buka-tutup, rotasi, pisah-atur.
L. Baihui-Bazhen
Baihui-Bazhen (atau Niwan-Bazhen): Baihui
sebagai titik pusat, jarak ke Yintang sebagai
radius, titik 8-formasi yang terbentuk disebut
Baihui-Bazhen.
Indikasi: stroke, lumpuh, afasia, migren,
vertigo, tinitus, tuli, insomnia, pelupa, atrofi
ekstremitas, ayan, gila, dan penyakit saraf dan
jiwa lain.
Teknik Chuzhen: ketuk-tekan, naik-turun,
buka-tutup, rotasi, pisah-atur.
M. Yintang
Yintang
Indikasi: Sakit Kepala,
Kejang, dll.
Teknik Chuzhen: ketuk-
tekan, naik-turun, buka-
tutup, rotasi, pisah-atur.
95
manusia disebut sebagai herba antiparasit (quchongyao). Secara klinis terutama
dipakai untuk terapi parasit dalam usus, seperti cacing pita, askaris,
ankilostoma, dll. terhadap parasit di luar usus seperti trikomonas vaginal,
skistosoma, fasiolopsis, trofozoit ameba, malaria dll. juga berefek membasmi.
Berbagai herba antiparasit berefek berbeda terhadap berbagai parasit. Misal,
terhadap taeniasis sering dipakai Kujunzi, Kulianpi, Chuanlianzi; terhadap
askariasis sering dipakai Binglang, Nanguazi, Leiwan, Hecaoya dll. Herba
antiparasit umumnya toksik, maka perlu diperhatikan dosis, cara pemberian,
hati-hati pada wanita hamil, lansia, dan pasien berfisik lemah. Afinitas ke
meridian limpa, lambung, usus besar.
Mekanisme
kerja herba
antiparasit
berbeda-beda,
dapat dibagi
menjadi
berikut ini.
96
cucurbitine hidrobromida berefek melumpuhkan ruas-ruas taenia, segmen
imatur maupun matur, hingga sering kali cacing pita dapat dikeluarkan.
Herba antiparasit dapat diberikan pada perut kosong, agar obat dapat kontak
memadai dengan badan parasit, efektivitas lebih baik. Dapat juga dikombinasi
dengan obat purgasi, memacu ekskresi badan dan telur parasit.
Jenis bahan
makanan
berefek
antiparasit
adalah:
97
Herba Cangkang bulus Asin, netral. Hati limpa. Biejia/shangjia/tuanyujia/
pelunak (Amyda Tonik Yin, bersih panas, biegaizi 鳖甲/上甲/团鱼
keras cartilaginea). redakan angin hati, 甲/鳖盖子
pengura CD:2723:5707-9. lunakkan keras hilangkan
i nodul nodul. Terapi angin dalam
Yin defisien, panas fatig,
malaria, tumor abdomen,
amenore, menoragi, kejang
anak, malaria.
Lemah energi (qixu) adalah suatu kondisi patologis ditandai terkurasnya energi
pokok (yuanqi) tubuh, timbul disfungsi, fungsi organ dalam turun, daya tangkal
terhadap penyakit turun. Manifestasi utamanya adalah lemah energi limpa (pi
qixu) dan paru-paru (fei qixu). Gejala lemah energi limpa yang sering
adalah mental lesu kurang tenaga, nafsu makan kurang, perut ulu hati lesu
kembung, feses cair, prolaps ani atau visera lain, dll. sering tampak pada
berbagai penyakit kronis saluran pencernaan. Lemah energi paru-paru sering
ditandai gejala napas kurang malas bicara, suara bicara rendah lemah, bahkan
sesak memburu, mudah keringat dingin dll. tampak pada berbagai penyakit
kronis sistem pernapasan.
Lemah darah (xuexu) adalah kondisi patologis ditandai kurang darah atau fungsi
nutritif darah turun. Gejala lemah darah terutama adalah muka layu kuning, bibir
kuku pucat pasi, vertigo tinitus, palpitasi, insomnia, pelupa, atau haid sedikit
danpucat, bahkan henti haid. Gejala lemah darah sering tampak pada anemia,
98
lekopenia, purpura trombositopenik, anemia aplastik dll.
Lemah yin (yinxu) adalah kondisi patologis ditandai sperma (jing), darah, sekret
(jin- ye) dll. defisit terkuras, yin tak dapat mengontrol yang, hingga yang relatif
hiperaktif, fungsi berlebih karena kelemahan. Sindrom lemah yin umumnya
ditemukan pada fase akhir penyakit panas dan berbagai penyakit kronis.
99
Lemah yang (yangxu) adalah kondisi patologis ditandai energi yang lemah
cedera, fungsi mundur atau lesu lemah, volume panas tak memadai. Karena
yang ginjal adalah yang pokok dari seluruh tubuh, maka sindrom lemah yang
ginjal terutama ditandai gejala takut dingin ekstremitas dingin, pinggang lutut
linu lemah, libido rendah, impoten ejakulasi dini, rahim dingin infertil, sering
kencing enuresis, napas memburu lemah ginjal dll. Sindrom lemah yang ginjal
sering ditemukan pada gangguan fungsi seksual, impotensi, asma bronkial
kronis dll.
Memperkuat imunitas selular: (1) Memacu proliferasi limfosit dalam limpa: a.l.
Renshen, Lingzhi dapat menaikkan jumlah limfosit; Shanyao, Yinyanghuo,
Sangjisheng dll. dapat menaikkan ratio limfosit T darah tepi; (2) Menaikkan
ratio transformasi limfosit: Renshen, Huangqi, Danggui, Yiner dan herba
10
0
penguat lainnya berefek demikian; (3) Memperkuat imunitas eritrosit: a.l.
Huangqi, Gouqizi dapat dengan jelas menaikkan ratio roset reseptor C3b
eritrosit dan ratio formasi roset eritrosit-kompleks imun (RBC-IC) pada mencit.
10
1
pembentukan antibodi, secara bervariasi meningkatkan kadar antibodi IgG, IgA,
IgM serum darah. Herba pemupuk yin a.l. Biejia, Xuanshen, Tiandong,
Maidong, Beishashen dll. berefek memperpanjang durasi aktivitas antibodi; (2)
Menambah jumlah sel penghasil antibodi dalam limpa: injeksi polisakarida
Yinyanghuo dapat menaikkan produksi antibodi sel limpa mencit satu kali lipat
lebih, air rebusan Yinyanghuo, polisakarida Shanyao dengan jelas dapat
menambah jumlah sel formasi plak hemolitik limpa mencit. Selain itu, herba
penguat tertentu memiliki efek bidireksional yakni imunopotensiasi maupun
imunosupresi.
10
2
Renshen mengandung faktor pemacu sintesis protein dan ginsenoside, dapat
memacu sintesis protein, DNA, RNA, Huangqi dapat memacu pertukaran
protein serum dan hati, Yinyanghuo dapat memacu sintesis DNA, RNA dan
protein mencit ‘lemah yang’. (2) Metabolisme lipid, sakarida: Renshen,
Ciwujia, Gancao, Danggui, Huangjing dll. berefek hipolipidemik, Renshen,
Dihuang, Liuwei Dihuang Wan dll. berefek hipoglikemik. (3) Metabolisme
zat renik: Umumnya dikatakan bahwa turunnya ratio Zn/Cu adalah ciri
umum
10
3
sindrom lemah (xuzheng). Dari 48 jenis herba penguat, herba penguat energi
(buqiyao), herba penguat yang (buyangyao), herba penguat yin (buyingyao)
dapat meningkatkan ratio Zn/Cu, intensitas efek dari tiap jenis herba
berkebalikan dengan trend penurunan ratio Zn/Cu serum pasien lemah energi
(qixu), lemah yang (yangxu), lemah yin (yinxu). Cu, Zn, Fe, Li adalah elemen
renik esensial tubuh manusia, sedangkan yang nonesensial dan berbahaya
adalah Ni, Pb. Huangqi, Gouqi, Renshen, Lingzhi dll. mengandung Zn relatif
tinggi. (4) Regulasi kadar siklik nukleotida: Herba penguat dapat
mempengaruhi kadar cAMP dan cGMP untuk mempengaruhi metabolisme dan
fungsi sel, meningkatkan kadar cAMP jaringan memperkuat vitalitas sel, misal
Huangqi, Dangshen, Gancao intragastrik dapat dengan jelas meningkatkan
kadar cAMP plasma darah dan jaringan limpa mencit.
10
4
Meregulasi fungsi aksis hipotalamus-hipofisis-tiroid: Hormon tiroid berefek
meregulasi metabolisme zat dan menambah produksi panas. Pasien sindrom
‘lemah yin’ dan ‘lemah yang’ memiliki kadar T3 dan T4 serum jauh lebih rendah
dari orang normal, dan kadar pada pasien ‘lemah yin’ lebih rendah dari pasien
‘lemah yang’. Ziheche, Renshen berefek memperkuat fungsi aksis tiroid.
Renshen dan herba penguat ‘yang’ kombinasi Fuzi-Rougui
10
5
berefek meregulasi fungsi aksis tiroid. Renshen dapat mencegah dan terapi
sindrom ‘hipertiroid’ akibat hormon tiroksin dan sindrom ‘hipotiroid’ akibat
metil tiourasil.
Sistem kardiovaskular (SKV): Efek herba penguat terhadap SKV relatif luas
dan rumit. (1) Renshen, Dangshen, Huangqi, Sheng Mai San, Shen Fu Tang.
Shen Fu Qing (Hongshen, Heifupian, Qingpi) injeksi dll. berefek kardiotonik,
menaikkan tekanan darah, antisyok. (2) Huangqi, Ciwujia, Yinyanghuo,
10
6
Danggui, Duzhong dll. berefek vasodilator dan hipotensif; Renshen, Dangshen
dan Sheng Mai San berefek bidireksional terhadap tekanan darah. (3) Renshen,
Dangshen, Ciwujia, Danggui, Yinyanghuo, Buguzhi, Maidong, Nvzhenzi,
Huangjing, Mohanlian dll. dapat melebarkan pembuluh koroner dan menambah
aliran darah koroner, memperbaiki pasokan oksigen miokard, meningkatkan
daya tahan hipoksia miokard, berefek antiiskemia miokard. (4) Gancao, Ciwujia,
Yinyanghuo, Dongchongxiacao, Danggui, Maidong, Sheng Mai San, Shen Fu
Tang, Jiu Gancao Tang berefek antiaritmik.
10
7
Sistem hematopoiesis: Herba penguat berefek memacu atau memperbaiki
fungsi hematopoiesis. (1) Menaikkan jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin:
a.l. Renshen, Dangshen, Huangqi, Ciwujia, Bajitian, Suoyang, Tusizi, Lurong,
Ziheche, Haishen, Shoudihuang, Lingzhi, Heshouwu, Danggui, Ajiao, Nvzhenzi
dll. Baizhu, Nvzhenzi, Fuling dapat dengan jelas memacu pertumbuhan sel
progenitor sistem eritropoietik. (2) Menaikkan jumlah trombosit: a.l. Danggui,
Baishao, Shengdihuang, Dazao, Roucongrong, Lingzhi, dll.
(3) Menaikkan jumlah lekosit: Nvzhenzi, Buguzhi, Xuanshen dll. berefek jelas
mencegah dan mengobati lekopenia akibat siklofosfamid pada mencit;
Heshouwu, Huangqi, Sangkan?, Maidong, Buguzhi,Bajitian, Suoyang, Tusizi,
Shoudihuang dapat menambah jelas produksi progenitor granulosit.
Jenis bahan
makanan yang
berefek tonik
adalah:
10
8
Sanyao/ Manis, netral. Limpa Shanyao/ shuyu/
huaisan/ ubi paru-paru ginjal. I: tonik huaishanyao/ shanyao (D.o.)
liar/ keladi limpa, paru2, ginjal. 山萆薤;薯蓣/ 山药/淮山药
gunung Terapi diare lemah /怀山药
[Dioscorea limpa, udem kurang
X: ikan mas, bayam jepang
batatas Decne = makan, batuk paru
(turun gizi).
D. opposita lemah, xiaoke, beser
Thunb = D. mani, lekore, sering V: wijen (anti-osteoporosis),
tokoro Makino= BAK lemah ginjal. KI: angco (tonik darah cerah
D. polystachya] lembap berlebih, kulit), jagung, kacang kara
sembelit. (imunitas), daging kambing
(sehat lambung), daging
bebek (pupuk Yin lembab
paru-paru).
10
9
Kacang kara/ Manis, tawar, netral. Baibiandou/ biandau/
andong/ bado Limpa lambung. I: tonik meidou/ xiaodaodou 白扁豆/
(Dolichos limpa buang lembap, 眉豆/小刀豆
lablab L) halau panas kemarau.
X: jeruk (hiperkalemia),
Terapi lembap limpa
kerang (sakit perut diare).
lemah, makan sedikit,
diare, lekore, muntaber V: kembang kol (tonik ginjal
lembap kemarau, haus limpa lambung), daging
dada pengap; DM, kulit ayam (isi Jing sumsum,
gatal, enteritis akut. KI: aktifkan darah atur haid),
berlebih melukai limpa, daging bebek tua (tonik Yin,
kembung. rawat lambung ginjal),
daging babi (tonik Qi, sehat
limpa lambung), nasi (sehat
limpa lambung, bersih panas
henti batuk), tahu (tonik Qi
tengah, bersih panas luruh
lembap), leci (tonik limpa
hati ginjal), jamur kancing
(cerah wajah panjang usia),
angco (terapi pertusis).
11
0
[Cocos qi, halau angin panas, %E6%A4%B0%E5%AD%9
nucifera] anti-parasit, diuretik, 0%E7%93%A4/22508624
hemostasis. I: haus
mulut kering, udem,
muntah darah, anak
cacingan (+madu). KI:
kudis, batuk sesak.
11
1
Daging bulus Manis, netral.Hati, Bierou/jiayu/tuanyu 鳖肉/甲
(Amyda
ginjal. Tonik ginjal-Yin,
cartilaginea/ 鱼/团鱼
Trionyx atasi panas defisien. I:
cartilagineus)
fatig kurus, lansia
https://en.wikip
edia.org/wiki/A lemah, malaria, diare
siatic_softshell_
lama, menoragi, lekore,
turtle
massa abdomen, luoli.
KI: lemah Yang limpa
lambung, ibu hamil.
SAMBILOTO
Sambiloto sering disebut sebagai “King of Bitters” karena tanaman ini
rasanya pahit. Di beberapa negara Asia, daun, batang, bunga, dan akarnya
dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
11
2
Tanaman Obat (Kasus Si Raja Pahit Sambiloto), menjelaskan bahwa kandungan
bahan aktif seperti flavonoid dan lakton di dalam sambiloto memiliki peranan
penting.
BROTOWALI
11
3
Daun mengandung pikoretine dan alkoloida. Akar mengandung berberin
dan kolumbin.
Zat pahit pikroretin merangsang kerja urat saraf sehingga alat pernafasan bekerja
dengan baik dan menggiatkan pertukaran zat sehingga dapat menurunkan panas.
Kandungan alkaloid berberina berguna untuk membunuh bakteri pada
luka. Brotowali juga bermanfaat untuk menambah nafsu makan dan menurunkan
kadar gula.
Batang brotowali berkhasiat sebagai obat sakit perut, demam, sakit kuning, sakit
pinggang (sebagai obat minum).
Menambah nafsu makan: 3 helai daun brotowali, 30gr batang brotowali direbus
dengan 2 gelas air sampai air tinggal setengah. Diminum setiap hari 1 gelas.
Malaria:
Cara I: 20 cm batang brotowali berikut daunnya direbus dengan 1 liter air sampai
airnya tinggal setengah. Setelah dingin, diminum dengan madu, 3x sehari.
Cara II: ¾ jari batang brotowali segar dipotong-potong, direbus dalam 4,5 gelas
air hingga tinggal separuh. Air rebusan disaring, diberi gula atau madu
secukupnya, diminum 3x, @ ¾ gelas.
Demam:
Cara I: 20 cm batang brotowali berikut daunnya direbus dengan 1 liter air sampai
airnya tinggal setengah. Setelah dingin, diminum dengan madu, 3x sehari.
Cara II: Batang brotowali sepanjang 2 jari direbus dalam 2 gelas air hingga
tersisa segelas. Setelah dingin, airnya diberi madu secukupnya. Minum 2x sehari,
sebanyak ½ gelas.
https://www.researchgate.net/publication/
332068487_Artikel_review_OBAT_TRADISIONAL_UNTUK_PENGOBATAN
_PENYAKIT_MALARIA
11
4
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
dan 59 dusun
11
5
yang berada di Wilayah
Wone.
nyamuk.
11
6
2. Karakteristik Responden
pekerjaan.
11
7
dimana dilakukan pemeriksaan
dilakukan pemeriksaan di
sebanyak 12
11
8
orang dan 94 orang negatif. Dapat
TOTAL 19 100
(Sumber :Data Primer 2019)
Data pada Tabel 4.2 Di atas
11
9
kasus terendah ialah pada rentang usia
12
0
Data Pada Tabel 4.3
(86%).
12
1
TOTAL 19 100
(Sumber : Data Primer 2019)
1 pasien (5%).
tahun
12
2
sebanyak 5%. Pada karakteristik jenis
TOTAL 19 100
(Sumber : Data Primer 2019)
12
3
kepadatan tertinggi adalah positif 1
11%.
12
4
Tabel 4.6 Distribusi Kadar
Hemoglobin di
Puskesmas Elopada
Berdasarkan Kejadian
Malaria falciparum
12
5
3. Positif 3 2 1 25% 1 75%
sebanyak 2
12
6
pasien yaitu kadar hemoglobin normal
B. PEMBAHASAN
12
7
2000).
12
8
yang sering
12
9
dijumpai pada infeksi malaria. Rerata
13
0
rentang usia 31-40 dan 51-60 tahun
13
1
pendidikan dan migrasi penduduk.
13
2
menyebutkan bahwa usia merupakan
2011).
(86%).
13
3
sangat dekat sehingga berpengaruh
13
4
penelitian ini sejalan dengan
penelitian
13
5
sebelumnya menurut Arsin (2012),
13
6
bekerja.
13
7
dilakukan antara lain
13
8
bertani, beternak, penambang, karena
diperindukan nyamuk.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Yustusia (2018), menurutnya peluang
terjadi penyakit malaria sangat ditentukan oleh seberapa besar keseringan kontak
nyamuk Anopheles farauti antara jam 17.00-23.00. dan salah satu puncaknya
13
9
pasien dengan presentase 68% diikut
14
0
oleh sistem imun tubuh masyarakat yang sudah terbiasa
dengan parasit malaria
14
1
letak geografis wilayah yang
14
2
dan tidak normal adalah 1
14
3
pasien (75%). Penelitaian ini
lebih besar.
14
4
A
B
K
E
S
I
M
P
U
L
A
N
D
A
N
S
A
R
A
N
A. Kesimpulan
Berdasarkan karateristik, kejadian
14
5
(68%) dibandingkan dengan
(89%).
B. Saran
malaria.
falciparum.
14
6
3. Bagi masyarakat perlu menata
mengurangi tempat
perkembangbiakkan vektor
14
7
DAFTAR PUSTAKA
https://core.ac.uk/
download/pdf/
236673344.pdf
Modul praktikum pijat
tuina chuzhen
STAB Nalanda
1. sim kie jie (ilmu Titik akupunktur)
2. prof. H. M Hembing Wijayakusuma(ramuan lengkap
herbal taklukkan penyakit)
3. sim kie jie (ilmu terapi akupunktur jilid1)
4. Buku Huang di nei Jing Jin kui Yao lue
5. Mukhamad Rajin,S.KEP.NS. : M. KES, Masruroh,
S.KEP.NS.M.KES , Abdul Ghofar,S.KEP., NS, M.PD.
2021Panduan Babon Akupunktur.
6. https://jambi.tribunnews.com/2018/11/04/si-pahit-brotowali-tak-
enak- dimulut-namun-bisa-sembuhkan-malaria-dan-tambah-
nafsu-makan?page=2.
7. https://sains.kompas.com/read/2018/02/09/190500523/mengenal-
sambiloto- si-raja-pahit-penangkal-penyakit-malaria
8. https://www.uii.ac.id/mahasiswa-uii-manfaatkan_ -
brotowali-sebagai- antimalaria/1012
14
8
14
9
GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN PADA
PENDERITAMALARIA FALCIPARUM
PROGRAM
2019
15
0
15
1
Lampiran 1 : Skema Kerja
Seminar Proposal
Mendapatkan hasil
penelitian
15
2
Lampiran 2 : Surat Persetujuan Responden (informed
consent)
Kepada
Y
t
h
.
C
a
l
o
n
R
e
s
p
o
n
d
e
n
D
i
T
e
m
p
a
15
3
t
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
N
A
M
A
PENDERITA MALARIA
PUSKESMAS ELOPADA
15
4
samanya yang baik, saya ucapkan terima
kasih.
K
u
p
a
n
g
,
A
p
r
i
l
2
0
1
9
P
e
n
e
l
i
t
i
M
a
r
i
a
L
o
n
g
g
15
5
o
P
O
.
5
3
0
3
3
3
3
1
6
0
7
7
15
6
Lampiran 3. Lembar persetujuan Responden
PERSETUJUAN RESPONDEN
PENDERITA MALARIA
FALCIPARUM DI WILAYAH
DAYA”.
paksaan.
15
7
E
l
o
p
a
d
a
,
A
p
r
i
l
2
0
1
9
R
e
s
p
o
n
d
e
n
(
)
15
8
Lampiran 4 : Hasil Penelitian
15
9
Lampiran 5. Surat Ijin Penelitian
16
0
Lampiran 6. Surat Keterangan Selesai Penelitian
16
1
Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian
Pengambilan sampel darah kapiler dan pemeriksaan
kadar hemoglobin pada
16
2