November 2023
Oleh :
Pendamping:
dr. Hotma S
SIP :
Pendamping,
dr. Hotma S
KATA PENGANTAR
Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW, sang pembelajar
secara khusus penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
Malawili, dr. Hotma S yang telah memberikan petunjuk, arahan dan nasehat yang
dalam penyusunan laporan kasus ini, baik dari isi maupun penulisannya. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak senantiasa penulis harapkan demi penyempurnaan
Demikian, semoga laporan kasus ini bermanfaat bagi pembaca secara umum dan
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................. iv
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................... 1
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA................................................................4
A. DEFINISI................................................................................... 4
B. EPIDEMIOLOGI....................................................................... 4
C. ETIOLOGI................................................................................. 5
D. SIKLUS HIDUP PARASIT MALARIA....................................5
E. PATOMEKANISME................................................................. 8
F. DIAGNOSIS...............................................................................10
G. DIAGNOSIS BANDING........................................................... 13
H. PENATALAKSANAAN........................................................... 16
PENDAHULUAN
Berdasarkan data The World Malaria Report, di seluruh dunia terdapat lebih
dari satu juta orang meninggal tiap tahunnya akibat Malaria. Dari jumlah itu,
Kesehatan Dunia (WHO) dalam Engka dkk (2016) juga menyatakan, hingga
tahun 2025, Malaria masih menjadi masalah kesehatan utama di 107 negara di
Malaria telah lama menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia,
tak terkecuali Indonesia. Dengan rata-rata kasus tahunan mencapai ratusan ribu
1
Beberapa wilayah di Indonesia dengan kasus malaria tertinggi termasuk Papua,
lewat gigitan nyamuk betina Anopheles yang telah terinfeksi. Gejala malaria
biasanya muncul 10-15 hari setelah parasit masuk ke tubuh manusia. Jika tidak
ada penanganan medis dalam 24 jam, maka gejala dengan cepat akan menjadi
tahun 2020 adalah 97% dengan jumlah pemeriksaan 1.823.104 dari 1.877.769
bagian timur, diantaranya Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, dan Provinsi
seperti dapat membuktikan bahwa wilayahnya sudah bebas dari penularan lokal
(kasus indigenous) malaria dalam tiga tahun terakhir, memiliki sistem yang baik
untuk menjamin tidak ada penularan kembali, tingkat positivitas kurang dari
5% , dan API (Annual Parasite Incidence) atau jumlah penderita malaria kurang
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
B. EPIDEMIOLOGI
pada tahun 2020 adalah 97% dengan jumlah pemeriksaan 1.823.104 dari
1.877.769 suspek yang diperiksa dengan positivity rate (PR) adalah 14%.
dan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sementara itu, masih ada satu provinsi
3
C. ETIOLOGI
antara lain Lampung, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. P. ovale pernah
ditemukan di Nusa Tenggara Timur dan Papua. Sejak tahun 2009 di Pulau
D. SIKLUS HIDUP
peredaran darah selama lebih kurang setengah jam. Setelah itu sporozoit
4
akan masuk kedalam sel hati dan menjadi trofozoit hati. Kemudian
menjadi skizon, tetapi ada yang menjadi bentuk dorman yang disebut
(kambuh). Merozoit yang berasal dari skizon hati yang pecah akan
terinfeksi (skizon) pecah dan merozoit yang keluar akan menginfeksi sel
5
infektif dan siap ditularkan ke manusia. Masa inkubasi adalah rentang
6
E. PATOMEKANISME
1. Demam
factor (TNF) dan interleukin-6 (IL-6). TNF dan IL-6 akan dibawa
24 jam.
2. Anemia
sel darah merah tua yang jumlahnya hanya 1% dari jumlah sel darah
7
falciparum menginfeksi semua jenis sel darah merah, sehingga
3. Splenomegali
4. Malaria berat
kapiler alat dalam tubuh. Selain itu pada permukaan eritrosit yang
falciparum. Sitokin (TNF, IL-6 dan lain lain) yang diproduksi oleh
8
lain lain); mediator tersebut mempunyai peranan dalam gangguan
F. DIAGNOSIS
utama demam sering didiagnosis dengan infeksi lain, seperti demam tifoid,
dengan demam sering juga diduga sebagai infeksi otak atau bahkan stroke.
9
diperhatikan gejala demam dan atau pucat untuk dilakukan pemeriksaan
sediaan darah.
1. Anamnesis
menggigil, berkeringat dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare,
dan nyeri otot atau pegal-pegal. Pada anamnesis juga perlu ditanyakan :
2. Pemeriksaan fisis
10
kesehatan yang memiliki sarana dan prasarana yang lebih lengkap untuk
3. Pemeriksaan laboratorium
o Pemeriksaan mikroskopik
untuk menentukan :
11
keterbatasan pemeriksaan mikroskopik dan skrining malaria. Semua
mikroskopik.
G. DIAGNOSIS BANDING
Manifestasi klinis malaria sangat bervariasi dari gejala yang ringan sampai
Demam lebih dari 7 hari ditambah keluhan sakit kepala, sakit perut (diare,
12
(2) Demam dengue
Demam tinggi terus menerus selama 2-7 hari, disertai keluhan sakit kepala,
nyeri tulang, nyeri ulu hati, sering muntah, uji torniquet positif, penurunan
jumlah trombosit dan kenaikan kadar hemoglobin dan hematokrit dan tes
(3) Leptospirosis
berikut:
kesadaran, kaku kuduk, kejang dan gejala neurologis lainnya. Pada pasien
13
o Ensefalopati tifoid
o Hepatitis A
bisa makan diikuti dengan timbulnya ikterus tanpa panas), mata atau
kulit kuning, dan urin seperti air teh. Kadar SGOT dan SGPT
meningkat >5 kali tanpa gejala klinis atau meningkat >3 kali dengan
gejala klinis.
o Glomerulonefritis akut
malaria negatif.
o Sepsis
14
o Sindrom syok dengue
Demam tinggi terus menerus selama 2-7 hari, disertai syok atau tanpa
syok dengan keluhan sakit kepala, nyeri tulang, nyeri ulu hati,
H. PENATALAKSANAAN
Dosis obat DHP diberikan sama untuk malaria falsiparum dan malaria
vivaks. Obat primakuin untuk malaria falsiparum hanya diberikan pada hari
falciparum yaitu dengan ACT selama 3 hari dan pemberian primakuin pada
15
o Lini pertama
16
o Lini kedua
2. Kemoprofilaksis
malaria (Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku dan NTT) dapat diberikan
setelah keluar dari daerah tersebut. Kemoprofilaksis untuk anak <8 tahun
17
3. Pengobatan malaria pada ibu hamil
karena ada risiko toksisitas pada janin. Untuk pengobatan lini kedua,
4. Malaria Berat
18
BAB III
LAPORAN KASUS
Nama : Tn. M
Tanggal Lahir : 10 Mei 1986
Umur : 37 tahun
Alamat : Jl. Klalin
Pekerjaan : Swasta
Agama : Kristen Protestan
Status Perkawinan : Menikah
Tanggal Masuk : 19 September
2023
A. ANAMNESIS
Pasien datang ke Poli Umum dengan keluhan Demam sejak 3 hari yang lalu.
demam dirasakan hilang timbul dan terus menerus, demam disertai mengigil
dan berkeringat, demam biasanya meningkat pada malam hari. Mual(+), muntah
(+) frekuensi 1x dalam 1 hari, isi sisa makanan. Nyeri kepala (+), Riwayat
mimisan (-), gusi berdarah (-), Batuk. (-), Nyeri ulu hati (+), nyeri perut (-).
Nafsu makan dan minum kesan berkurang. BAK kesan biasa, kemerahan (-)
kehitaman (-), dan nyeri saat berkemih (-). BAB kesan biasa, tidak ada BAB
Riwayat alergi obat (-), alergi makanan (-). 2 hari sebelum demam pasien
merasa sakit kepala, badan lemah, pegal-pegal yang dirasakan hingga saat ini.
B. PEMERIKSAAN FISIK
BB 58 kg ; TB 158 cm ; LP 89 cm
Thoraks:
Jantung
Paru
Perkusi : Sonor/sonor
Abdomen
Ekstremitas
Akral hangat (+), CRT < 2”, udem (-), petechie (-), ruam (-), turgor kulit baik.
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap
Hb : 11,2 gr/dL
Ns1 : negatif
D. RESUME
Pasien datang ke Poli Umum dengan keluhan Demam sejak 3 hari yang lalu.
demam dirasakan hilang timbul dan terus menerus, demam disertai mengigil
dan berkeringat, demam biasanya meningkat pada malam hari. Mual(+), muntah
(+) frekuensi 1x dalam 1 hari, isi sisa makanan. Nyeri kepala (+), Nyeri ulu hati
(+), Nafsu makan dan minum kesan berkurang. BAK kesan biasa dan BAB
kesan biasa.2 hari sebelum demam pasien merasa sakit kepala, badan lemah,
pegal-pegal yang dirasakan hingga saat ini. Os sudah minum obat penurun
normal, pernapasan dan suhu dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik
E. DIAGNOSIS KERJA
F. DIAGNOSIS BANDING
Demam Typhoid
Demam Dengue
Leptospirosis
G. PENATALAKSANAAN
- Menggunakan kelambu
berlengan Panjang
H. PROGNOSIS
PEMBAHASAN
penunjang.
dalam 1 hari. Hal ini sesuai dengan gejala malaria Falciparum, dimana
demam pada P. falciparum dapat terjadi setiap hari. Selain itu, keluhan
dan nyeri otot atau pegal-pegal pada pasien mengarah pada manifestasi
maka harus dapat dibedakan dengan penyakit infeksi lain. Anamnesa yang
membuat sediaan darah tebal dan tipis untuk memaeriksa ada tidaknya
23
parasit malaria, Spesies dan stadium plasmodium, serta jumlah parasit /
paracetamol 500mg tab 3x1, Omeprazole 20mg tab 2x1 untuk mengurangi
lini pertama berupa ACT ditmbah primakuin pada hari pertama. Menurut
kesehatan RI untuk BB 58kg DHP 1x3 tab selama 3 hari, Primakuin1x1 tab
Single Dose.
penegakkan diagnosis dini dan terapi yang cepat dan tepat. Upaya
24
pencegahan yang dapat dilakukan meliputi pemakaian kelambu dan
25
BAB V
KESIMPULAN
Malaria telah lama menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia,
tak terkecuali Indonesia. Dengan rata-rata kasus tahunan mencapai ratusan ribu
mikroskopik yang merupakan gold standard (baku emas) untuk diagnosis pasti
tebal dan tipis untuk memaeriksa ada tidaknya parasit malaria, Spesies dan
obat-obat golongan ACT ditambah primakuin. Saat ini ACT yang dipakai di
26
DAFTAR PUSTAKA
Harijanto PN. Malaria. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III, edisi IV.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta, Hal: 1754-60, 2006.
27