Untitled
Untitled
BAB 1
PENDAHULUAN
berbagai sifat seperti itu, maka diperlukan adanya upaya untuk menjaga agar
manusia tetap menuju kearah bahagia, menuju kepada citranya yang terbaik,
bahwa akan selalu ada cobaan atau ujian yang akan dihadapi, baik itu cobaan
yang berat yang tidak bisa diselesaikan oleh diri pribadi sendiri, maupun
cobaan yang ringan dan tidak membutuhkan bantuan orang lain dalam
harus senantiasa untuk selalu bersabar, dan tetap pada ketaatannya dan tidak
berusaha keluar dari permasalahannya dengan bekerja keras dan mencari akar
belum juga selesai maka manusia disuruh oleh Allah untuk berdo’a kepada
Seperti yang dijelaskan dalam Al-qur’an Surat Al-Ashr ayat 1-3 yang
berbunyi:
Tafsiran ayat ini adalah : Allah telah menegaskan bahwa semua manusia itu
memang berada dalam kerugian, hanya saja terkecuali bagi orang-orang yang
selalu sabar dan untuk orang-orang yang selalu mengerjakan amal shaleh.
Untuk itu manusia disuruh untuk selalu saling menasehati kepada orang-orang
mukmin lainnya untuk mentaati kesabaran dan saling memberi nasehat untuk
dirahmati Allah. Para nabi dan rasul di didik oleh Allah melalui wahyu yang
1
Imam Ghazali Masykur.. ALMUMAYYAZ, (Bekasi, Cipta Bagus Segara, 2014) hal. 601
2
Abuddin Nata, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan ( Tafsir Al-Ayat Al-Tarbawiy) ( Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada , 2002), hal 98
14
nabi dan rasul juga atas berkah rahmat Allah dapat pendidikan dan
pembelajaran langsung dari Allah, dan inilah yang disebut dengan ilmu laduni
tentang :
peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang sealaras
3
Daulay Haidar Putra, Pendidkan Islam Dalam Perspektif Filsafat (Kencana, 2014) Hal.100
4
Undang-Undang SISDIKNAS no. 20 Tahun 2003. (Jakarta: Sinar Grafika)
5
Nanang Purwanto, Pengantar Pendidikan (Graha Ilmu,2014)Hal.24
15
ada yang disebut dengan bimbingan dan konseling yang diberikan oleh guru
Bk kepada siswa.
diberikan oleh seorang ahli (konselor) kepada siswa baik secara individu
belajar dan karir.7 Layanan bimbingan dan konseling diberikan kepada siswa
6
Prayitno. Kerangka Konseling Eklektik, Konseling Pancawaskita. (Padang : FIP UNP 1998)
, hal 7
7
Prayitno, Pelayanan Bimbingan Dan Konseling ,(SMK), 1997, hal 24
16
hal tentang masalah yang dialami klien, bersifat mendalam menyentuh hal-hal
penting diri klien, bersifat meluas meliputi berbagai sisi yang bersifat spesifik
konseling. Hal ini didasarkan atas dua alasan yaitu pertama konseling
mengentaskan masalah klien. Kedua, seorang yang ahli dalam hal ini (guru
8
Prayitno, Seri Kegiatan Pendukung Konseling(L.1-L.9), (Padang:Universitas Negeri
Padang, 2004) hal 1
9
Prayitno,Seri Layanan konseling (L5),(Padang ;Universitas Negeri Padang,2004)hal.3
17
melalui proses wawancara dengan guru BK yang ada disekolah tersebut pada
ini belum bisa terlaksana secara maksimal, karena pada dasarnya layanan
masalahnya.
10
Wawancara dengan guru BK di SMP N I DUA KOTO, 08 Maret 2017
18
yang disuruh oleh wali kelas dan guru mata pelajaran lain.
saja.
kasus disekolah dan mempunyai “ tanda hitam” dibuku kasus ruang BK.
Diantara kasus yang dimaksud adalah siswa yang sering cabut, alfa dan siswa
konseling perorangan tersebut berguna bagi setiap kondisi dan situasi, sebagai
contoh yaitu untuk siswa yang baru masuk sekolah tersebut seharusnya bisa
mengetahui hal tersebut, contoh kedua yaitu untuk anak yang sudah berada di
informasi sekolah yang akan dimasuki selanjutnya dan bakat mana yang akan
tersebut. Karena dengan hal tersebut seorang guru BK akan mampu dalam
B. Fokus Penelitian
Agar masalah penelitian ini tidak menyimpang dari apa yang penulis teliti,
C. Pertanyaan Penelitian
D. Tujuan
E. Kegunaan Penelitian
membuat program
perkembangan BK di sekolah
F. Penjelasan Judul
kata-kata yang terdapat dalam proposal ini, maka penulis menjelaskan judul
sebagai berikut:
klien. 11
SMPN I Dua Koto : Salah satu sekolah yang ada di pasaman yang
tempat penelitian.
Pasaman”
G. Sistematika Penulisan
pembaca dan agar lebih terarahnya pembahasan penelitian ini, maka dapat
dilihat pada sistematikanya yang dibagi kepada 5 (lima) bab sebagai berikut:
11
Prayitno, Seri Kegiatan Pendukung Konseling(L.1-L.9), (Padang:Universitas Negeri
Padang, 2004) hal 1
22
Bab III Metode penelitian yang berisi tentang jenis penelitian, lokasi
pengolahan data.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Konseling Individual
Istilah konseling berasal dari bahasa inggris yaitu “to counsel” yang
secara etimologis berarti “to give advice” atau memberi saran atau nasehat.
kepada orang lain secara face to face. Jadi, konseling berarti pemberian
dalam suasana komunikasi atau tatap muka secara langsung antara konselor
12
Samsul Munir Amin, Bimbingan Dan Konseling Islami, (Jakarta,2013), hal. 10
13
Tohirin, Bimbingan Dan Konseling Disekolah Dan Madrasah (Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada,2007) hal. 163
24
menyentuh hal-hal pentig tentang diri klien ,bersifat meluas meliputi berbagai
klien”
14
Prayitno, L.I-L.9. (UNP, 2004), Hal 1
15
Dewa Ketut Sukardi. (Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling
Disekolah), Hal 63
25
pengambilan keputusan.16
yang sedang mengalami suatu masalah yaitu klien dalam suasana langsung
Dalam suasana seperti itu, ibaratnya klien sedang berkaca. Melalui kaca itu
upaya untuk mengatasi masalahnya itu. Hasil berkaca itu mengarahkan dan
16
http;//konseling indonesia.com/
17
Prayitno, L.I-L.9, (UNP, 2004) Hal 2
26
dicirikan sebagai:
18
Prayitno,L.I-L.9, (Universitas Negeri Padang, 2004) Hal 4
27
keseluruhan diembannya.
konseling perorangan.
(fungsi pengembangan/pemeliharaan.)
living).19
a. Fungsi pemahaman
19
Prayitno, L.I-L.9. (Universitas Negeri Padang, 2004) Hal 4
20
Prayitno Dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling,(Jakarta:Rineka Cipta,
2004) Hal 4
29
b. Fungsi pengentasan
c. Fungsi pengembangan/pemeliharaan
masalah klien.
d. Fungsi pencegahan
mungkin timbul.
e. Fungsi advokasi
a. Konselor
sebagaimana adanya, yang dalam hal ini ada hal yang perlu
klien.
b. Klien
beda. Ada yang datang dengan sendiri dengan kemauan yang kuat
bertemu konselor disertai dengan kondisi tertentu yang ada pada diri
a) Klien terpaksa
23
Fenti Hikmawati, Bimbingan Konseling (Jakarta: Rajawali Pers, 2011) Hal 41
33
b) Klien krisis
dicintai)
c) Klien sukarela
d) Klien bermusuhan
terbuka.
24
Sofyan Willis, Konseling Individual Dan Praktek (Bandung: Alfabeta, 2014) Hal 116
25
Prayitno, (Universitas Negeri Padang), Hal 10
34
a. Kerahasiaan
c. Kemandirian
d. kekinian
karir.
35
a. Tahap pengantaran
selanjutnya.26
b. Tahap penjajakan
26
Sulistyarini Dan Moh.Johar, Dasar-Dasar Konseling (Jakarta: Prestasi Pustaka,2014) Hal
227
36
c. Tahap penafsiran
d. Tahap pembinaan
rencana tindakannya.
e. Tahap penilaian
a. Tahap awal
berkeberatan
dan klien
selanjutnya adalah memasuki tahap inti atau tahap kerja. Pada tahap
dihadapi klien.
klien.
Pada tahap akhir ini, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu:
konseling sebelumnya.
(penilaian segera).
dan dinamis.
dihadapinya.
Sedangkan menurut pendapat lain bahwa tahap koseling itu dibagi menjadi 3
yaitu:
a. Tahap awal
Teknik konseling yang harus ada pada tahap awal ini adalah:
a) Attending
b) Empati primer
c) Refleksi perasaan
ide
e) Menangkap ide-ide
f) Pertanyaan terbuka
h) Dorongan minimal
klien.
27
Sofyan S.Willis, Konseling Individual Teori Dan Praktek,( Bandung: Alfabeta,2014) Hal
239
28
Munro, Penyuluhan (Counseling), (Ghalia Indonesia, I983) Hal 49
42
a) Memimpin (leading)
b) Memfokuskan (focusing)
c) Konfrontasi (confrontating)
d) Mendorong (supporting)
e) Menginformasikan (informing)
g) Menyimpulkan (summarizing)
29
Sofyan Willis, Konseling Individual Teori Dan Praktek, (Bandung:Alfabeta, 2014) Hal 52
43
Teknik konseling yang ada dalam tahap ini mencakup teknik yang
a) Menyimpulkan
menyangkut tentang :
kecemasan
kesimpulan akhir?”
b) Memimpin (Leading)
c) Merencanakan
d) Mengevaluasi
30
Sulistyarini, Dasar-Dasar Konseling, (Jakarta: Prestasi Pustaka , 2014)Hal 232
31
Sofyan Willis, Konseling Individual Teori Dan Praktek, (Bandung: Alfabeta, 2014) Hal 53
45
a) Kontak mata
secara psikologis.32
b) Kontak psikologis
32
Soli Abimanyu, Teknik Dan Laboratorium Konseling, (Jakarta, Proyek Debdikbud, 1996)
Hal 36
46
tepat.34
e) Keruntutan
33
Munro, Penyuluhan (Counseling), (Ghalia Indonesia, 1983)Hal 48
34
Soli Abimanyu, Teknik Dan Laboratorium Konseling, (1996) Hal 89
47
f) Pertanyaan terbuka
g) Dorongan minimal
i) Penyimpulan
35
Mundro, Penyuluhan (Counseling),(Jakarta: Ghalia Indonesia, 1979) Hal 49
48
j) Penafsiran
k) Konfrontasi
m) Peneguhan hasrat
n) Suasana diam
o) Penilaian
p) Pelaporan
elektik, dalam arti tidak harus berurutan satu persatu yang satu
yang lain, dan peneguhan hasrat. Dalam pada itu, kontak mata, 3 M,
“suasana diam”.
segera (laiseg).
pada diri klien. Kemampuan ini lebih terarah kepada tuntutan yang
a) Pemberian informasi
d) Perumusan tujuan
f) Kesadaran tubuh
membayangkan sesuatu.
h) Kursi kosong
j) Latihan keluguan
k) Latihan seksual
l) Analasis transaksional
n) Kontrak
dihindarkan.
a) Mengidentifikasi klien
penyelenggara layanan
a) Menerima klien
b) Menyelenggarakan penstrukturan
teknik
teknik-teknik khusus)
masalahnya
38
Tohirin, Bimbingan Dan Konseling Disekolah Dan Madrasah, (Jakarta:Raja Grafindo
Persada, 2007) Hal 163
55
pihak terkait
c) Mendokumentasikan laporan
56
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang
diamati.39
B. Lokasi Penelitian
individual seperti yang telah dijelaskan dalam Bab I bahwa disekolah ini
melaksanakannya kurang sukarela, kurang terbuka dan ada juga yang merasa
39
Lexy J,Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995)
Hal 3
57
C. Informan Penelitian
tahu tentang apa yang diharapkan atau mungkin dia sebagai penguasa
sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek atau situasi sosial yang
menjadi informan kunci penelitian adalah adalah guru BK disekolah ini ada
dua orang guru BK dan informan pendukungnya adalah juga wali kelas IX.
1. Observasi
40
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian,,,,hal .90
41
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009), h.300
58
alam.43
2. Wawancara
dengan hal-hal yang akan diteliti. Dalam hal ini penulis menggunakan
42
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009) Hal 153
43
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2011)
Hal 145
44
Cholid Narbuko Dan Abu Ahmadi, Metode Penelitian(Jakarta: Bumi Aksara, 2005) Hal 70
59
3. Dokumentasi
Jadi dalam hal ini penulis akan melihat secara langsung arsip dan
c. Program Bk
45
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Dan Suatu Pendekatan, Proses (Jakarta:Rineka
Cipta, 1998) Hal 243
60
4. Triangulasi data
46
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif, dan R&D,
hlm 341
47
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif, dan R&D,
hlm 341
48
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif, dan R&D,
hlm 372
61
kualitatif.
62
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
mengatakan bahwa:
bahwa:
“Jika saya mendengar ada seorang siswa yang bermasalah atau sedang
dalam menghadapi sebuah masalah maka saya akan memberikan surat
pemanggilan kepada siswa tersebut, dan langsung memberikannya kepada
siswa tersebut yang tujuannya agar siswa tersebut merasa bahwa
ada orang yang peduli terhadap permasalahan yang ia hadapi, dan
disekolah ini menyediakan ruangan BK yang memadai untuk
melaksanakan konseling dengan setiap klien”.50
bahwa:
49
Wawancara Dengan Guru BK Leli Sumarti, Desember 2017
50
Wawancara Dengan Guru BK Nelfiani, Januari 2018
51
Wawancara Dengan Guru BK Leli Sumarti, Desember 2017
64
bahwa:
“Surat pemanggilan yang telah dibuat akan diberikan kepada siswa dengan
cara memberikan langsung, dan ada juga yang melalui perantara yaitu
teman sekelasnya, dan ada juga yang dititipkan kepada guru yang akan
masuk dikelas siswa tersebut agar diberikan kepada siswa yang
bersangkutan, tapi lebih dominan dengan panggilan langsung kepada siswa
untuk melakukan konseling jika memang masalah tersebut sudah sangat
berat”.52
surat pemanggilan secara langsung kepada siswa dan ada juga yang melalui
perantara seperti kepada teman sekelas maupun kepada wali kelas dan juga
ada yang diberikan atau dititipkan kepada guru mata pelajaran yang akan
bahwa:
“ Laporan yang diberikan oleh wali kelas kepada saya lebih dominan
tentang kehadiran siswa, seperti yang sering alpa, terlambat dan juga tidak
memperhatikan ketika guru sedang memberikan materi pelajaran, dan ada
juga terkadang laporan dari wali kelas tentang siswa yang nilainya sangat
rendah, dengan rekomendasi tersebutlah saya akan melakukan konseling
individual dengan siswa untuk mengentaskan segala permasalahan yang
dihadapi oleh siswa agar tidak semakin memberikan dampak yang lebih
buruk”.53
bahwa:
52
Wawancara Dengan Guru BK Nelfiani, Januari 2018
53
Wawancara Dengan Guru BK Leli Sumarti, Desember 2017
65
dominan tentang kehadiran siswa seperti jarang masuk sekolah dan suka
bahwa:
“Yang sering memberikan laporan kepada saya yaitu guru PAI atau guru
agama, karena dalam mata pelajaran tersebut siswa sangat tidak sopan,
sehingga guru tersebut merasa kurang nyaman dalam memberikan
pelajaran, ada juga pernah mendapat laporan dari guru PAI tersebut bahwa
ada seorang siswa yang selama 2 kali pertemuan tidak pernah mengikuti
pembelajaran dengan guru tersebut”
bahwa:
“Laporan yang saya dapatkan tentang permasalahan siswa lebih sering dari
guru Agama, karena menurut laporan yang saya terima bahwa ada siswa
yang ketika sedang memberikan materi terkadang siswa itu berlaku kurang
sopan, dan kadang guru tersebut merasa tidak dihargai”55
54
Wawancara Dengan Guru BK Nelfiani, Januari 2018
55
Wawancara Dengan Guru BK Nelfiani, Januari 2018
66
permasalahan siswa yaitu guru mata pelajaran PAI atau Agama, karena dari
ketika dalam kelas dan ada juga siswa yang jarang masuk
bahwa:
bahwa:
bahwa:
“Dalam tahap ini guru Bk menerima klien yang datang keruang Bk untuk
melakukan konseling, yang dalam hal ini baik karena klien datang dengan
pemanggilan dengan surat panggilan maupun datang secara suka rela,
dalam tahap ini siswa akan diantarkan untuk memasuki konseling dengan
memberikan penstrukturan agar klien mampu memahami tentang konseling
yang akan dilaksanakan".57
bahwa:
bahwa:
57
Wawancara Dengan Guru BK Leli Sumarti, Januari 2018
58
Wawancara Dengan Guru BK Nelfiani, Januari 2018
68
bahwa:
bahwa:
bahwa:
59
Wawancara Dengan Guru BK Leli Sumarti, Januari 2018
60
Wawancara Dengan Guru BK Nelfiani, Januari 2018
69
bahwa:
bahwa:
bahwa:
bahwa:
bahwa:
61
Wawancara Dengan Guru BK Leli Sumarti, Januari 2018
62
Wawancara Dengan Guru BK Nelfiani, Januari 2018
70
bahwa:
bahwa:
“Dalam tahap penjajakan masalah ini teknik yang sangat dibutuhkan yaitu
3M karena dengan hal itu guru BK akan lebih bisa paham tentang masalah
yang sedang diceritakan siswa, dan siswa pun akan merasa bahwa guru Bk
tersebut bisa mendengarkannya dengan baik, selanjutnya ada juga
konfrontasi yaitu melihat apakah ada perbedaan antara ucapan siswa dan
juga ekspresi yang dimunculkan, selanjutnya dorongan minimal, yang
tujuannya agar siswa merasa bahwa guru BK juga merasakan apa yang
dirasakan hal ini sama dengan empati dan banyak juga teknik lainnya”.63
bahwa:
“Teknik yang dapat digunakan dalam tahap ini seperti pertanyaan terbuka,
agar klien lebih terbuka dalam menceritakan permasalahannya, dan
terkadang juga bisa dengan teknik refleksi baik itu isi maupun perasaan,
dan tidak lupa juga tentang 3M dan terkadang juga membutuhkan teknik
kursi kosong dan pemberian contoh”.64
bahwa:
63
Wawancara Dengan Guru BK Leli Sumarti, Januari 2018
64
Wawancara Dengan Guru BK Nelfiani, Januari 2018
71
bahwa:
bahwa:
mengatakan bahwa:
65
Wawancara Dengan Guru BK Leli Sumarti, Januari 2018
66
Wawancara Dengan Guru BK Nelfiani, Januari 2018
72
bahwa:
bahwa:
bahwa:
“Dalam teknik penafsiran teknik yang dipakai seperti refleksi isi maupun
perasaan yang dalam teknik ini seorang guru Bk mencoba menafsirkan
perasaan maupun tentang isi permasalahan yang sedang dihadapi oleh
siswa. Selanjutnya teknik yang digunakan adalah peneguhan hasrat yaitu
guru BK yang mencoba menguatkan apa yang akan dilakukan oleh siswa
seperti siswa yang akan mengubah tingkah lakunya kearah yang lebih baik,
maka seorang guru BK akan memberikan semacam peneguhan hasrat
kepada siswa”.67
Wawancara yang dilakukan dengan guru BK yaitu (NF) mengatakan
bahwa:
dilakukan adalah teknik yang dipakai dalam tahap penafsiran adalah adalah
bahwa:
bahwa:
bahwa:
68
Wawancara Dengan Guru BK Nelfiani, Januari 2018
74
bahwa:
bahwa:
“Teknik yang dipakai oleh guru BK dalam tahap ini adalah yang terutama
3M yang sangat penting, dan juga teknik peneguhan hasrat untuk
meyakinkan siswa terhadap apa yang akan dilakukan, memberikan
informasi dan juga pemberian contoh”.71
bahwa:
70
Wawancara Dengan Guru BK Leli Sumarti, Januari 2018
71
Wawancara Dengan Guru BK Leli Sumarti, Januari 2018
75
“Teknik yang diperlukan dalam tahap ini seperti kontak psikologis untuk
memperkuat siswa dalam rencananya menyelesaikan masalah, dalam tahap
ini juga diperlukan suasana diam agar siswa mampu berpikir secara jernih
tentang hal-hal yang berhubungan dengan solusi permasalahannya, dan ada
juga teknik memikirkan suatu yang lain, yang tujuannnya agar siswa
tersebut tidak hanya memikirkan satu solusi saja, dan harus mampu
memikirkan solusi yang lain, yang nantinya solusi yang didapatkan juga
tepat”.72
dilakukan adalah teknik yang dipakai dalam tahap pembinaan adalah 3M,
bahwa:
bahwa:
72
Wawancara Dengan Guru BK Nelfiani, Januari 2018
73
Wawancara Dengan Guru BK Nelfiani, Januari 2018
76
bahwa:
bahwa:
konseling.
bahwa:
“Adapun teknik yang dipakai dalam penilaian ini adalah perumusan tujuan
yaitu siswa merumuskan tujuan-tujuan yang akan diperolehnya setelah
mendapatkan solusi yang tepat yang sebelumnya sudah didiskusikan
dengan guru BK dan juga teknik kontrak yang ada dalam teknik umum
yang didalamya nanti ada kontrak waktu yaitu kembali membicarakan
waktu untuk pelaksanaan konseling lanjutan senadainya terjadi hambatan
74
Wawancara Dengan Guru BK Leli Sumarti, Januari 2018
77
dalam melakukan solusi atau solusi telah dilakukan namun ada lagi
masalah yang baru yang timbul”.75
bahwa:
“Teknik dalam tahap penilaian ini yang sering dilakukan adalah perumusan
tujuan, yaitu siswa mengetahui apa saja tujuan-tujuan yang akan dicapai
setelah solusi yang telah dirasa tepat untuk diterapkan dalam pengentasan
masalah yang dihadapi”.76
bahwa:
75
Wawancara Dengan Guru BK Leli Sumarti, Januari 2018
76
Wawancara Dengan Guru Bk Nelfiani, Januari 2018
78
penilaian jangka pendek dan penilaian jangka panjang, hanya saja penilaian
jangka panjang.
bahwa:
mengatakan bahwa:
selalu berusaha agar tahap yang diterapkan dapat berhasil dan memberikan
bahwa:
77
Wawancara Dengan Guru BK Leli Sumarti, Januari 2018
78
Wawancara Dengan Guru BK Nelfiani, Januari 2018
79
bahwa:
B. Keterbatasan Penelitian
metode dan prosedur penelitian ilmiah yang sesuai dengan jenis penelitian.
biasa, kekurangan dan kekeliruan mungkin saja terjadi, karena hal tersebut
79
Wawancara Dengan Guru BK Leli Sumarti, Januari 2018
80
Wawancara dengan guru Bk nelfiani, januari 2018
80
Segala yang benar dan mutlak hanyalah hasil cipta, karsa, dan karya dari
1. Informan yang diambil dari penelitian ini yaitu ada informan kunci
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
penulis di SMPN I Dua Koto tersebut secara umum upaya yang dilakukan
pemanggilan kepada siswa, laporan dari kelas dan laopran dari guru mata
81
B. Saran
2. Kepada guru Bk
konseling.
3. Kepada siswa
82
yang ada di sekolah, karena dengan hal tersebut dapat membantu dalam
kuantitas