Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS DAMPAK PERUSAHAAN PT. VALE INDONESIA Tbk.

TERHADAP HASIL PERTANIAN DI DESA SOROWAKO

PROPOSAL TUGAS AKHIR

DI AJUKAN SEBAGAI TUGAS AKHIR SEMESTER

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH:

Dr. MARLINA BAKRI S.Pd.,M.Pd

DI SUSUN OLEH :

LILI ASTRIDA/2102405017

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
TAHUN AJARAN 2021 – 2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI..........................................................................................................II
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..........................................................................2
1.3 TUJUAN PENELITIAN...........................................................................2
1.4 MANFAAT PENELITIAN.......................................................................3
1.5 BATASAN PENELITIAN........................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................4
2.1 KAJIAN TEORI........................................................................................4
2.1.1 PENGERTIAN DAMPAK....................................................................4
2.1.2 PERTAMBANGAN..............................................................................4
2.1.3 PT. VALE INDONESIA Tbk................................................................5
2.1.4 HASIL PERTANIAN............................................................................6
2.2 HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN...............................................7
2.3 KERANGKA PIKIR....................................................................................12
BAB III..................................................................................................................14
METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................14
3.1 JENIS PENELITIAN...........................................................................14
3.2 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN...........................................14
3.3 3.3 SUMBER DATA...........................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

II
III
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kabupaten Luwu Timur merupakan Kabupaten paling timur di Propinsi


Sulawesi Selatan yang berbatasan dengan Propinsi Sulawesi Tengah di sebelah
Utara. Sedangkan di sebelah Selatan berbatasan dengan Propinsi Sulawesi
Tenggara dan Teluk Bone. Sementara itu, batas sebelah Barat merupakan
Kabupaten Luwu Utara.

Kabupaten Luwu Timur yang beribukota di Malili, secara administrasi dibagi


menjadi 11 kecamatan yaitu Kecamatan Burau, Wotu, Tomoni, Tomoni Timur,
Angkona, Malili, Towuti, Nuha, Wasuponda, Mangkutana dan Kaleana.
Kabupaten Luwu timur memiliki kekayaan alam yang melimpah salah satunya
adalah Nikel.

Pertambangan merupakan salah satu sumberdaya alam yang potensial. Bukan


hanya untuk kebutuhan dalam negeri saja, tetapi dimanfaatkan oleh dunia
internasional.Bidang pertambangan juga sangat menjanjikan keutungan dan juga
memberikan kontribusi yang sangat besar dalam peningkatan pendapatan suatu
daerah. Batubara, minyak bumi, nikel, nikel dan perak adalah bahan galian yang
banyak ditemukan di Indonesia dan bahan tambang ini termasuk dalam golongan
sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui (non renewble) Sehingga
pemanfaatannya harus dilakukan secara optimal.

Salah satu daerah pertambangan di luwu timur terletak di Kecamatan Nuha.


Kecamatan Nuha sendiri terdiri dari 5 desa yaitu Desa matano,Desa Magani, Desa
Nekkel (nikkel), Desa Nuha dan Desa sorowako. Kecamatan Nuha dikenal
memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang relatif besar. Salah satu potensi
sumber daya alam yang di miliki Kecamatan Nuha adalah Nikel.

Sorowako merupakan salah satu Desa di Kecamatan Nuha,Kabupaten Luwu


2

Timur, Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki perusahaan tambang nikel.


Perusahaan tambang nikel tersebut inilah yang kemudian dikenal dengan nama
PT. Vale Indonesia Tbk. Sorowako adalah pusat operasional Vale Indonesia dan
kawasan permukiman karyawan.

Perusahaan tambang inilah yang menjadi salah satu penopang perekonomian


masyarakat Desa Sorowako Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur
mengingat banyaknya anggaran yang dikeluarkan PT. Vale Indonesia Tbk.
dalam membantu program-program pemerintah Sulawesi Selatan untuk
mengembangkan masyarakat di sekitarnya (PT. Vale Indonesia Tbk: 2011).

Sebelum adanya industri mata pencaharian masyarakat Desa Sorowako


adalah bertani, berkebun, dan tukang kayu. Setelah adanya industri
pertambangan masyarakatpun secara berlahan beralih pada bidang lain seperti
industri perdagangan dan jasa. Perubahan peralihan mata pencaharian ini juga
dikarenakan pekerjaan yang dahulu tidak menjanjikan lagi, akibat berkurangnya
lahan pertanian dan penghasilan yang tidak tetap.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pengaruh perusahaan tambang terhadap hasil pertanian petani


di sekitar daerah lingkar tambang di Desa Sorowako?
2. Berapa perbandingan pendapatan petani sebelum dan sesudah
beroperasinya perusahaan PT. Vale Indonesia Tbk di Desa Sorowako?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui pengaruh Perusahaan PT. Vale Indonesia Tbk


terhadap hasil pertanian di sekitar daerah lingkar tambang di Desa
Sorowako.
2. Untuk mengetahui perbandingan pendapatan petani dan sebelum dan
sesudah beroperasinya Perusahaan PT. Vale Indonesia Tbk di Desa
Sorowako.
3

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat bagi pemerintah Desa Sorowako


Sebagai informasi bagi pemerintah daerah terkait dampak perusahaan
tambang terhadap petani dan hasil pertanian di daerah lingkaran
pertambangan juga sebagai bahan pertimbangan terkait pemberian izin
pertambangan di daerah Desa Sorowako serta sebagai sebagai sebagai
kontribusi pemikiran dan sebagai bahan evaluasi yang bermanfaat dalam
pembangunan daerah.
2. Bagi Perusahaan PT. Vale Indonesia Tbk
Sebagai masukan dan rujukan dalam penggambilan keputasan dan
kebijakan pembangunan peluasan daerah pertambangan maupun terkait
sosial ekonomi masyarakat Desa Sorowako.
3. Sebagai bahan rujukan dan referensi untuk penelitian selanjutnya.

1.5 BATASAN PENELITIAN

Batasan penelitian yang di ambil adalah dampak Perusahaan PT. Vale


Indonesia Tbk terkait hasil pertanian dan perubahan pendapatan petani setelah
adanya perusahaan PT. Vale Indonesia Tbk di Desa Sorowako kab. Luwu timur.
Dengan demikian penelitian ini terfokus pada dampak/efek yang di tanggung
petani dengan adanya perusahaan PT. Vale Indonesia Tbk dan kebijakan
pertambangan terhadap pertanian khususnya lingkungan petani itu sendiri.
4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

2.1.2 PENGERTIAN DAMPAK

Pengertian dampak menurut Kamus Lengkap Besar Bahasa Indonesia adalah


pengaruh sesuatu yang menimbulkan akibat;benturan;benturan yang cukup hebat
sehingga menimbulkan perubahan (Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,
2003:234). Secara etimologis dampak berarti pelanggaran, tubrukan atau
benturan (Soerjono Soekanto, 2005:429). Pada mulanya istilah dampak
digunakan sebagai padanan istilah dalam Bahasa Inggris yakni kata impact.
Makna impact dalam Bahasa Inggris ialah tabrakan badan ; benturan. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, dampak berarti benturan; pengaruh kuat yang
mendatangkan akibat baik negatif maupun positif.

Peneliti menyimpulkan bahwa dampak adalah segala sesuatu yang timbul


akibat adanya suatu kejadian atau pembangunan yang ada didalam masyarakat
dan menghasilkan perubahan yang berpengaruh positif ataupun negatif. Pengaruh
positif berarti menunjukkan perubahan kearah yang lebih baik, sedangkan
pengaruh negatif berarti menunjukkan perubahan kearah yang lebih buruk dari
sebelum adanya pembangunan atau perubahan yang dilakukan.

2.1.3 PERTAMBANGAN

Dalam Undang – Undang No.4 Tahun 2009 tentang pertambangan


pertambangan mineral dan batu bara bahwa pertambangan adalah sebagian atau
seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan, dan pengusahaan
mineral yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan,
konstruksi, penambangan, pengelolaan dan pemurnian, pengankutan dan
penjualan, serta kegiatan pasca tambang.

Menurut Salim (2012:15), pertambangan adalah sebagian atau seluruh


5

tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan, dan pengusahaan


mineral dan batu bara yang meliputi penyelidikan umum, eksploitasi, studi
kelayakan, kontruksi, pertambangan, pengelolaan dan pemurnian, pengangkutan,
dan penjualan serta kegiatan pascatambang. Selain itu pertambangan dapat
mendatangkan manfaat secara ekonomi yang dapat dirasakan secara langsung
maupun tidak langsung. Manfaat secara langsung berupa kontribusi pajak dan
terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat. Sedangkan secara tidak langsung
dapat berupa sirkulasi barang dan jasa, pembangunan infrastruktur, munculnya
usaha pendukung, dan industri pengolahan tambang.

Barang tambang adalah bagian dari lingkungan yang di sebut juga sumber
daya alam. Sumber daya alam adalah segala sesuatu persediaan barang atau
barang alamiah yang dalam keadaan sebagaimana ditemukan dan di perlukan
oleh manusia atau yang dengan suatu upaya tertentu yang dapat bermanfaat bagi
manusia ( Randall dalam Zulfikar,2009).

2.1.4 PT. VALE INDONESIA Tbk

PT. VALE INDONESIA Tbk adalah perusahaan tambang nikel yang berada
di Desa Sorowako kecamatan Nuha yang berdiri pada tahun 1968. Dulu PT. Vale
di kenal dengan nama PT. International Nickel Indonesia ( PT. INCO). PT. Vale
adalah bagian dari Vale, perusahaan multitambang yang berpusat di Brasil. Vale
merupakan pemimpin global dalam produksi bijih besi dan salah satu produsen
nikel terbesar di dunia.
Perusahaan tambang PT. Vale di Sorowako merupakan perusahaan tambang
yang tetap eksis sampai sekarang. beroperasinya perusahaan tambang nikel
tersebut, telah banyak memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitarnya.
Walaupun banyak riak-riak yang terjadi (dalam bentuk demonstrasi) oleh
masyarakat, akan tetapi secara umum banyak memberikan perubahan dalam
masyarakat, khususnya dalam hal peningkatan kesejahteraan.

Menurut Muhammad (2017:24), secara umum, harapan pemerintah terhadap


industri pertambangan akan mendorong pertumbuhan ekonomi; dengan menyerap
6

tenaga kerja lokal sehingga meningkatkan pendapatan serta membantu


mengurangi angka kemiskinan. Di samping itu, proyeksi kontribusi jangka
panjang lainnya sangat menjanjikan, yaitu efek berganda (multiplier-effect)
terhadap perekonomian lokal, regional, dan nasional.Ini dirasakan langsung oleh
masyarakat yang berdomisili di sekitar wilayah operasional perusahaan, baik
dalam kesempatan bekerja dan berusaha maupun sebagai penerima manfaat
program pemberdayaan masyarakat (community development).

2.1.5 HASIL PERTANIAN

Menurut Iskandar Putong (2005:93) Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan


sumber daya hayati yang di lakukan manusia untuk menghasilkan bahan
pangan,bahan baku industri,atau sumber energi,serta untuk mengelola lingkungan
hidup. Oleh karenanya sektor pertanian adalah sektor yang paling dasar dalam
perekonomian yang merupakan penopang kehidupan produksi sektor – sektor
lainnya seperti subsektor perikanan,subsektor perkebunan,subsektor
peternakan.sedangkan peranan penting dari sektor pertanian itu sendiri adalah
dalam membentuk penyediaan kesempatan kerja dan berkontribusi terhadap
pembentukan produk domestik bruto dan ekspor (Tulus T.H Tambunan 2006:23).

Hasil pertanian segala sesuatu yang dihasilkan dari suatu usaha pertanian
meliputi hasil peternakan, kehutanan, perkebunan, perikaan serta pengelolaan dan
pemberdayaan alam dan lingkungan dalam bentuk produk atau sudah di kemas
maupun produk mentah atau yang belum di olah. Selain itu hasil pertanian ada
juga yang di sebut sebagai hasil pertanian tanaman perdagangan antara lain teh,
tebu, kopi, karet, kelapa sawit dan lain –lain.

Pengolahan hasil pertanian dapta berupa pengolahan sederhana seperti


pembersihan, pemilihan(grading), pengemasan atau dapat pula berupa pengolahan
yang lebih canggih, seperti penggilingan (milling), penepungan (powdering),
ekstraksi dan penyulingan (extraction), penggorengan atau pemanggangan
(roasting), pemintalan(spinning), pengalengan (canning) dan proses pabrikasi
lainnya.
7

Dengan kata lain, pengolahan adalah suatu proses atau rangkaian proses
terhadap suatu bahan mentah untuk merubah bentuk dan atau komposisinya.
Dengan pengolahan hasil pertanian, mempunyai ciri - ciri sebagi berikut :

1. Dapat meningkatkan nilai tambah,


2. Meningkatkan ketahanan dan produksi pertanian,
3. Menghasilkan produk yang dapat dipasarkan atau di konsumsi,
4. Meningkatkan daya saing,dan
5. Menambah pendapatan dan keuntungan petani

2.2 HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN

Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini antara lain:

NO NAMA JUDUL HASIL PENELITIAN

1 Abdurahman PETANI DI TENGAH Respons petani terhadap


Karim (2017). TAMBANG: Studi kebijakan ataupun kegiatan
Fenomena Efek pengelolaan tambang
Implementasi dinilai negatif, meskipun
Kebijakan Terhadap terdapat sebahagian petani
Kehidupan Petani Di yang bersikap netral
Morowali (Studi Kasus terhadap kehadiran
Pada Kawasan Lingkar tambang di Kecamatan
Tambang, Kecamatan Bahodopi. Pemaknaan
Bohodopi, Kabupaten petani terhadap dampak
Morowali, pertambangan, yaitu 1)
Provinsi’Sulawesi kehadiran pertambangan
Tengah) memberikan pekerjaan
baru bagi petani,
8

2) pertambangan merusak
lahan atau lingkungan
pertanian,

3) pertambangan
memberikan nilai jual
(bernilai ekonomi) yang
tinggi pada lahan
pertanian, dan,

4) kehadiran tambang
merupakan sebuah berkah
(sisi ekonomi) karena
hidup mereka saat ini
sudah membaik. Namun
sebagian besar petani tidak
menyadari (tidak tahu
dan/atau paham) efek
jangka panjang yang
ditimbulkan dari
pertambangan.

2 Samsidar (2018) “ANALISIS DAMPAK Hasil penelitian ini


KEBERADAAN menunjukkan bahwa
PT.VIRTUE DRAGON dampak yang diberikan
NICKEL INDUSTRY PT. VDNI bagi masyarakat
BAGI terdiri atas dampak
MASYARAKAT DI lingkungan fisik yaitu:
KECAMATAN membuka daerah-daerah
MOROSI yang terisolir,menambah
KABUPATEN rusaknya infrastruktur
9

KONAWE” jalan umum, menambah


peningkatan pencemaran
debu di udara, menambah
pencemaran lingkungan
diperairan akibat limbah
dari aktivitas
pertambangan, menambah
pencemaran diwilayah
laut, menambah seringnya
terjadi banjir, longsor
maupun ledakan tambang
dan dampak lingkungan
sosial yaitu: pertambahan
kebutuhan masyarakat
sehingga berkembang
berbagai jenis usaha lokal,
peningkatan PAD,
membuka lapangan
pekerjaan, peningkatan
pendapatan petani dan
petambak, peningkatan
pendapatan usaha mikro,
peningkatan sektor jasa,
peningkatan SDM,
berkurangnya lahan
pertanian tambak dan
pemukiman, persaingan
kerja, berkurangnya
tingkat kenyamanan di
masyarakat, penurunan
10

pendapatan petani dan


petambak yang gagal
panen, sebagian
masyarakat kehilangan
mata pencaharian,
perubahan kebiasaan
dalam masyarakat,
perbedaan gaji karyawan
lokal dan tenaga kerja
asing, sertifikat warga
yang hilang, warga negara
asing tidak menghormati
nilai-nilai budaya yang ada
di masyarakat, aksi
premanisme di sekitar
Perusahaan Tambang,
puluhan bangunan milik
perusahaan tambang belum
memiliki Izin Mendirikan
Bangunan, belum
terealisasinya konsep CSR,
konflik yang terjadi antara
masyarakat, karyawan
tambang dan perusahaan
pertambangan.
Kesimpulan dari penelitian
ini yaitu keberadaan
perusahaan pertambangan
tersebut memberikan
beberapa dampak baik
11

yang bersifat positif


maupun negatif pada aspek
lingkungan fisik maupun
lingkungan sosialnya.

3 Suriyani BB DAMPAK POSITIF Dampak aktivitas


AKTIVITAS pertambangan nikel
PERTAMBANGAN merupakan akibat yang
NIKEL TERHADAP dirasakan oleh masyarakat
KONDISI denganadanyaaktivitas
SOSIALEKONOMI pertambangan nikel, maka
MASYARAKAT DI dampak yang ditimbulkan
KECAMATAN bersifat positif dapat
TINANGGEA mempengaruhi kondisi
KABUPATEN sosial ekonomi masyarakat
KONAWESELATAN di kecamatan Tinanggea.
Kehadiran perusahaan
tambang di tengah-tengah
kehidupan masyarakat
tentunya akan
menimbulkanbeberapa
dampak positif yang
merupakan akibat yang
ditimbulkan dari aktivitas
pertambangan nikel
yangdapat dirasakan
manfaat baiknya oleh
masyarakat di sekitar
wilayah pertambangan.
Adapun dampakpositif
12

yangditimbulkan
dariaktivitaspertambangan
nikel di Kecamatan
Tinanggeadapatdiuraikan
berikut ini:

A. Menampung tenaga
kerja
B. Meningkatkan
Ekonomi Masyarakat
C. Meningkatkan Usaha
Mikro Masyarakat

2.3 KERANGKA PIKIR

Desa Sorwako merupakan daerah dengan kekayaan alam Nikel yang


melimpah dengan adanya sumber daya alam ini mengundang berbagai perusahaan
yang bergerak di bidang pertambangan, salah satunya adalah Pt. vale yang telah
berdiri di Sorowako sejak 1968.
Dengan adanya perusahaan pt. vale tentu saja berdampak pada mata
pencaharian masyarakat. Masyarakat sorowako mayoritasnya bekerja sebagai
petani,setelah Pt. vale berdiri kemudian banyak mengambil karyawan atau tenaga
kerja dari masyarakat daerah maupun luar daerah yang kemudian mengakibatkan
pelonjakan penduduk.
Dengan berkembang luas nya perusahaan dan pelonjakan penduduk yang
kemudaina tentu berdampak pada lahan pertanian, lahan – lahan milik petani
kemudian di ambil dan digunakan sebagai lahan pertambangan, pengembangan,
pembangunan perkantoran, dan pembangunan perumahan karyawan, selain itu
lahan yang telah di kelola atau di lakukan aktifitas pertambangan di atasnya
13

kemudian tidak dapat lagi di tanami atau di jadikan lagi sebagai lahan pertanian
karena di dalam tenanh telah tercampur limbah bekas kegiatan pertambangan
yang tentu saja kandungan tersebut tidak baik bagi tanaman.
Hal ini kemudian berdampak dengan penurunan hasil pertanian di Desa
Sorowako, yang di mana lahan yang dulu nya di gunakan sebagai lahan pertanian
kemudian beralih fungsi sebaai lahan pertambangan, pembangunan serta
pemukiman masyarakat,selain itu dengan adanya limbah pertambangan yang
menyebakan lahan yang selesai di eksploitasi tidak dapat lagi di gunakan sebagai
lahan pertanian selain itu banyak generasi muda yang enggan menjadi petani dan
lebih memilih bersaing untuk mendapatkan pekerjaan di dalam Perusahaan Pt.
Vale yang memang lebih mengutamakan perekrutan masyarakat domisili Luwu
timur.

Tabel 3.1 kerangka pikir

Desa Sorowako
sebagai daerah
pertambangan

PT. VALE Peralihan lahan


INDONESIA Tbk. pertanian
masyarakat Desa
sorowako

Hasil penelitian Dampak terhadap


hasil pertanian
14

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dekskriptif, yaitu data yang
di kumpulkan di sajikan dalam bentuk keterangan, kata – kata, gambar bukan
angka- angka. Menurut Bogdan dan Taylor, sbagaimana yang di kutip oleh Lexy
j. Moloeng, penelitian kualitaitf adalahprosedur penelitian yang menghasilkan
data dekskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang – orang dan
perilaku yang di amati.

Sementara itu, penelitian dekskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang di


tujukn untuk mendekskripsikan atau menggambarkan fenomena - fenomena yang
ada, baik fenomena alamiah maupun rekayasa manusia. Adapun tujuan dari
enelitian dekskriptif adalah untuk membuat pencandraan secara sistematis,
faktual, dan kaurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu.

Alasan peneliti menggunakan jenis pendekatan kualitatif peneliti menilai


pendekatan kualitatif adalah jenis penelitian yang cocok di gunakan dalam analisis
yang peneliti lakukan yaitu untuk menganalisis seberapa besar dampak yang di
timbulkan PT. VALE INDONESIA Tbk. Terhadap hasil pertanian masyarakat
Desa Sorowako,

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mendapat gambaran dan informasi yang lebih
jelas, lengkap, serta memungkinkan dan mudah bagi peneliti untuk melakukan
peneliti melakukan observasi. Maka penulis menetapkan lokasi penelitian adalah :

Lokasi penelitian : Desa Sorowako,Kecamatan Nuha, kab. Luwu timur

Waktu penelitian : juni – juli 2022


15

SUMBER DATA

Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber data primer dan sekunder,
sebagaiberikut :

1. Menurut Nur indriantoro data primer, merupaka sumber data penelitian


yang di peroleh secara langsung dari sumber data asli, data primer dapat
berupa opini subyek (orang) secara individual atau kelompok. Data primer
ini dapat di kumpulkan dengan dua metode, yaitu : metode wawancara dan
metode observasi, di mana peneliti melakukan proses tanya jawab dengan
masyarakat yang di pilih sebagai sempel utnuk mendapatkan informasi
terkait penelitian.
2. Menurut saifuddin azwar data sekunder merupakan data penelitian yang di
peroleh secara tidak langsung melalui media perantara. Pada ummnya,
data sekunder diperoleh dengan melakukan riset perpustakaan yaitu
dengan mengumpulkan, membaca dan memahami teori – teori dari buku
artikel, jurnal, majalah, atau data dari teori internet yang berkaitan dengan
penelitian yaitu analisis dampak perusahaan PT. VALE INDONESIA Tbk.
Terhadap hasil pertanian di Desa Sorowako.
16

DAFTAR PUSTAKA

Soerjono soekanto,2005:429, Sosiologo Suatu Pengantar,Rajawali,Rajawali


Press,Jakarta

Salim,2012:15 ,Hukum Penyelesaian Pertambangan, Pustaka Reka Cipta,


Bandung

Zulfikar,2009,Perubahan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pedesaan Di


Kawasan Pertambangan ( Kasus Pada Wilayah Pedesaan Sekitar Kawasan
Pertambangan Pt. Amtam. Tbk di Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara),Tesis,
Studi Pengelolaan Lingkungan Pasca Sarjana Universitas Gaja Mada Yogyakarta.

Busro,Muhammad. 2017:24, Manajemen Sumber Daya Manusia : Cetakan I,


Expert, Yogyakarta

Iskandar Putong,2005: 93 , Teori Ekonomi Mikro, Mitra Wacana Media,Jakarta

Tulus th. Tambunan, 2006 :23, Perkembangan Sektor Pertanian Indonesia :


beberapa isu penting/ tulus t.h. Tambunan., Ghalia Indonesia,Jakarta

Anda mungkin juga menyukai