Anda di halaman 1dari 18

MATA KULIAH :

KEILMUAN DASAR KEBIDANAN I

MAHASISWA SEMESTER II
TAHUN AKADEMIK 2019 -2020

DOSEN KOORDINATOR:
Siti Nur Hasiyah Jamil. M.keb

Kebutuhan Nutrisi
OLEH :
AFRA HADIYANI ( 2019700001 )

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA FAKULTAS


KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JAKARTA 2019

1|Page
Daftar Isi

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..… 2

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. 3

BAB I……………………………………………………………………………………… 4

PENDAHULUAN………………………………………………………………………… 4

A. Latar Belakang……………………………………………………………………… 4
B. Rumusan masalah……………………………………………………………........... 4
C. Tujuan………………………………………………………………………………. 4

BAB II……………………………………………………………………………….. 5
PEMBAHASAN……………………………………………………………………. 5
A. Definisi nutrisi………………………………………………………………….. 5
B. Fungsi nutrisi…………………………………………………………………… 5
C. Definisi nutrient………………………………………………………………… 5
D. Jenis-jenis nutrient……………………………………………………………… 5
a. Karbohidrat………………………………………………………………… 5
b. Protein……………………………………………………………………… 6
c. Lemak……………………………………………………………………….. 6
d. Vitamin&mineral…………………………………………………………….. 7
e. Air…………………………………………………………………………… 9
E. Metabolisme……………………………………………………………………… 9
F. Pengukuran antropometri………………………………………………………… 9
a. Rumus Broca……………………………………………………………..13
b. BMR……………………………………………………………………...13
c. KKH……………………………………………………………………...13
G. Diet wanita hamil dan menyusui…………………………………………………14
H. Gangguan akibat kekurangan dan kelebihan nutrisi…………………………….. 15
I. Faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan nutrisi………………………16

BAB III……………………………………………………………………………… 17

PENUTUP……………………………………………………………………………17

A. Kesimpulan………………………………………………………………………. 17
B. Saran…………………………………………………………………………….. 17

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….18

2|Page
Kata Pengantar
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Saya mengharapkan kiranya
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk dan pedoman bagi pembaca
dan seluruh rekan-rekan Mahasiswa-mahasiswi S1 Kebidanan untuk menambah pengetahuan.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan kerena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh karena itu, saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 07 April 2020

Penyusun

AFRA HADIYANI

3|Page
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemenuhan nutrisi adalah hal yang sangat penting dalam kelangsungan kehidupan
manusia. Tubuh memerlukan makanan untuk mempertahankan kelangsungan fungsinya.
Kebutuhan nutrisi ini diperlukan sepanjang kehidupan manusia, namun jumlah nutrisi
yang diperlukan tiap orang berbeda sesuai dengan karakteristik, seperti jenis kelamin,
usia, aktivitas, dan lain-lain. Pemenuhan kebutuhan nutrisi bukan hanya sekedar untuk
menghilangkan rasa lapar, melainkan mempunyai banyak fungsi. Adapun fungsi umum
dari nutrisi diantaranya adalah sebagai energi, memelihara jaringan tubuh, dan lain-lain
(Asmadi, 2008).

Oleh karena itu, dalam memenuhi kebutuhan nutrisi perlu diperhatikan zat gizinya
(nutrien). Nutrien merupakan zat kimia organik maupun anorganik yang ditemukan
dalam makanan dan diperlukan agar tubuh dapat berfungsi sebaik-baiknya. Untuk itu,
maka intake nutrisi ke dalam tubuh harus adekuat. Artinya, nutrisi yang kita makan harus
mengandung nutrien esensial tertentu yang seimbang.

Nutrisi esensial tersebut meliputi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air
(Asmadi, 2008). Pada umumya, ketika kebutuhan energi dipenuhi lengkap oleh asupan
kalori pada makanan, maka berat badan tidak berubah. Jika pemasukan kalori melebihi
kebutuhan energi, maka berat badan seseorang akan menambah. Dan ketika pemasukan
kalori gagal untuk memenuhi kebutuhan energi, maka seseorang akan kehilangan berat
badan (Potter & Perry, 2005).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan nutrisi ?.
2. Apa fungsi dari nutrisi ?.
3. Apa yang dimaksud dengan nutrient ?.
4. Apa saja jenis-jenis nutrient ?.
5. Apa yang dimaksud dengan metabolisme dan alurnya?.
6. Bagaimana pengukuran antropometri ?.
7. Bagaimana asupan nutrisi wanita hamil dan wanita menyusui ?.
8. Apa saja gangguan kekurangan dan kelebihan nutrisi ?.
9. Apa saja faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan nutrisi ?.

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan nutrisi
2. Untuk mengetahui apa saja fungsi dari nutrisi
3. Untuk mengetahui apa itu nutrient
4. Untuk mengetahui jenis-jenis nutrient
5. Untuk mengetahui apa itu metabolism beserta alur.

4|Page
6. Untuk menjelaskan asupan yang dibutuhkan oleh wanita hamil dan menyusui
7. Untuk menyebutkan gangguan kelebihan dan kekurangan nutrisi
8. Untuk menyebutkan faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan nutrisi

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Nutrisi
Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan
menghasilkan energy dan digunakan dalam aktivitas tubuh.
Nutrisi adalah elemen yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh. Kebutuhan energi
didapatkan dari berbagai nutrisi, seperti: karbohidrat, protein, lemak, air, vitamin, dan
mineral (A. P. Potter & Perry, 2010).

B. Fungsi Nutrisi
1) Menyediakan materi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh.
2) Menghasilkan energi dalam proses metabolisme.
3) Memperbaiki jaringan yang rusak.

C. Definisi Nutrient
Nutrient adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan
diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.
Nutrient dibagi menjadi micronutrient dan makronutrient. Mikronutrien adalah zat-zat
yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit , sumber mikronutrien yaitu
vitamin,mineral, dan air. Sedangkan makronutrien adalah zat-zat yang dibutuhkan tubuh
dalam jumlah banyak, sumber makronutrien yaitu karbohidrat,lemak, dan protein.

D. Jenis-jenis nutrient.
a. Karbohidrat
Karbohidrat adalah zat makanan yang banyak menghasilkan energi untuk tubuh.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi dalam bahan
pembentuk protein dan lemak, serta menjaga keseimbangan asam dan basa.

Jenis karbohidrat berdasarkan jumlah gugus gula.

Terdapat pada
Jenis karbohidrat
Berdasarkan jumlah gugus gula Nama
Monosakarida ( C6H12O6 ) Glukosa Gula darah

Fruktosa Buah, madu

Galaktosa Susu

5|Page
Disakarida ( C12H22O11 ) Sukrosa Tebu, bit

Laktosa Susu

Maltosa Hasil pencernaan

Polisakarida ( C6H10O5 )n Zat pati, zat tepung Beras,umbi-umbian

Glikogen Otot, hati

Penggunaan energi sehari-hari untuk metabolism seseorang dengan berat badan


50 kg adalah sekitar 1.500 Kalori. Setiap 1 gram karbohidrat akan menghasilkan
4,1 kalori. Sumber karbohidrat juga bisa kita temui sehari-hari seperti
beras,ketan,jagung,kentang,mie, dan roti.

b. Protein
Protein adalah kumpulan asam amino. Menurut Emil Fisher ( 1852-1919 ),
seorang ahli kimia berkebangsaan dari Jerman, pada tahun 1902 menemukan
bahwa protein adalah senyawa majemuk yang dapat dirombak menjadi molekul-
molekul yang lebih sederhana yang disebut asam amino.
Ada sekitar 20 macam asam amino yang dibutuhkan untuk menyusun protein
tubuh ,dari 20 macam tersebut ada 8 yang harus didatangkan dari luar tubuh
melalui makanan yang kita makan. Kedelapan asam amino itu disebut asam
amino esensial, yaitu isoleusin,leusin,lisin,metionin,fenilalanin,treonin,triptofan,
dan valin. Yang bisa dibentuk oleh tubuh disebut asam amino non esensial.
Protein dibagi menjadi 2 protein nabati dan protein hewani. Protein nabati
adalah protein yang berasal dari tumbuhan, yaitu : tahu, tempe, kedelai. Protein
hewani adalah protein yang bisa didapat dari hewan, yaitu :
ikan,daging,telur,cumi,udang,hati,susu.
Fungsi protein yaitu :
a. Zat pembangun.
b. Pengganti sel-sel yang rusak.
c. Bagian terpenting untuk plasma sel.
d. Pembentukan enzim dan hormon.
e. Mempertahankan viskositas darah.
Protein dibutuhkan tubuh sekitar 50 gram/hari. Tiap 1 gram protein
menghasilkan energi 4,1 kalori.

c. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang menyediakan kalori terbanyak bagi tubuh
disbanding karbohidrat dan protein. Setiap 1 gram lemak dapt menghasilkan
energy sekitar 9,3 kalori. Fungsi lemak yaitu :
1) Sumber energi
2) Pelarut vitamin A,D,E,K
6|Page
3) Pembangun bagian tubuh tertentu seperti alas organ ( bantalan )
4) Pelindung tubuh dari suhu rendah.
Sumber lemak yaitu : minyak goreng, margarin, mentega, kelapa sawit,
susu.

Pembagian lemak :
1) Lemak sederhana ( lemak dan minyak ).
2) Lemak campuran ( fosfolipid dan lipoprotein ).
3) Lemak asli ( asam lemak dan sterol ).
• Asam lemak jenuh
Yaitu yang bisa disintesis sendiri oleh tubuh. Banyak
terdapat pada lemak hewan , misalnya mentega dan gajih.
Dapat meningkatkan kolesterol darah.
• Asam lemak tak jenuh
Banyak terdapat pada lemak nabati,misalnya
kedelai,minyak kelapa, dan minyak sayur.

d. Vitamin dan mineral


Vitamin bukanlah sumber energi,tetapi vitamin nelakukan fungsi regulator
( pengatur ).

Vitamin Sumber Fungsi Akibat avitaminosis


A Hati, susu,mentega, keju, Menjaga kesehatan xeropthalmia
(retinol) margarin, wortel, bayam mata,hidung,mulut,pencer
naan dan system
pembuangan air seni
B1 Ragi,roti,telur,ikan,sereal,say Membantu metabolism Beri-beri, pegal
(tiamina, uran,serealia,ungags,sayuran dan mengubah karbohidrat
aneurin) menjadi energi
B2 Produk susu, hati, Membantu pengeluaran keilosis
(riboflavi ragi,buah,gandum,serealia,sa energy,menjaga kesehatan
n) yuran,daging tanpa lemak, kulit, selaput lendir, dan
dan ungags susunan saraf
B3 Hati, Membantu mengubah Pellagra,diare,dementia
(niasin) ayam,tuna,susu,telur,sayuran, karbohidrat,lemak, dan
roti protein menjadi energy,
penting untuk
pertumbuhan,
B6 Susu,hati,daging tak Membantu lebih dari 60 Pellagra,anemia,obstipasi,s
(piridoksi berlemak,roti gandum reaksi enzim embelit
n)
H Hamper semua jenis Sebagai perantara Dermatitis
(biotin) makanan metabolism

7|Page
karbohidrat,lemak,dan
protein
B12 Hati,daging,telur,susu Membantu persenyawaan Anemia pernisiosa
sel darah putih dan
merah,membantu reaksi
metabolisme
C (asam Brokoli,taoge,jeruk Membantu Skorbut ( sariawan
askorbat) besar,sayuran, dan buah mempertahankan dan ),pendarahan
segar. memperbaiki jaringan kulit,kerusakan sendi.
yang
berhubungan,tulang,gigi,tu
lang rawan,mempercepat
penyembuhan
D Susu, minyak hati ikan, keju, Membantu metabolism Rakitis dan osteoporosis
(kalsifero dan kuning telur. kalsium dan fosfor untuk
l) kesehatan tulang dan gigi
E Minyak nabati,biji- Mempertahankan selaput keguguran
(tokofero bijian,sayuran hijau,dan sel
l) kecambah.
K Sayuran hijau,kedelai, dan Berguna dalam Darah sukar membeku
(filokoni hati sapi persenyawaan protombin
n)

Sedangkan jenis-jenis mineral, sumber, fungsi, dan akibatnya jika tubuh


kekurangan.

Mineral Sumber Fungsi Gejala defisiensi

kalsium Susu, kacang, daging Pembentukan tulang dan Rakitis,kejang


gigi,pembentukan darah, otot,osteoporosis, dan
menjaga aktivitas saraf serta darah sukar membeku
otot
Fosfor Susu, Pembentukan tulang dan Lesu, tulang dan gigi
tepung,kacang,telur,daging,ik gigi,kontraksi otot, dan menjadi rapuh.
an aktivitas saraf.
Natrium Daging,garam,mentega dan Komponen enzim, DNA, Dehidrasi, kejang
produk peternakan RNA, dan ATP. otot,syok,mual, dan
kelelahan.
Zat besi Daging,sayuran hijau,buah, Transmisi saraf dan Anemia,lesu,pusing
dan serealia kontraksi otot, serta
mengatur pH
Iodin Makanan laut,telur, susu, Pembentukan hemoglobin Gondok
garam beriodin dan sintesis hormon tiroksin

8|Page
Kalium Sayuran,buah-buahan,kecap, Aktivitas kelenjar tiroid, Gangguan
dan daging ungags mengatur detak jantung, jantung,pernapasan,lemah
memelihara keseimbangan otot
air, transmisi saraf
magnesiu Kacang- Pembentukan Gangguan
m kacangan,daging,sayuran tulang,menjalankan fungsi mental,emosi,otot
hijau,dan serealia enzim,otot,dan saraf.

e. Air
Fungsi air yaitu :
a. Mengangkut nutrisi ke jaringan
b. Mengangkut sisa-sisa metabolism dari jaringan ke luar tubuh.
c. Sebagai media berbagai reaksi kimia dalam tubuh
d. Sebagai pelarut zat-zat tertentu.

E. Metabolisme
Yaitu semua perubahan yang terjadi terus menerus di dalam tubuh sebagai hasil aktivitas
jaringan. Adapun alur metabolism :
1. Ingesti : intake makanan dari lingkungan ke dalam tubuh ( mengunyah dan menelan ).
2. Digesti : perubahan fisik& kimia makanan untuk dapat diabsorpsi dengan bantuan
enzim & co enzim sehingga menjadi chime.
3. Absorspsi : proses masuknya partikel zat makanan dari saluran pencernaan ke dalam
pembuluh darah&limphe.
4. Transportasi : proses masuknya zat makanan yang larut dalam lemak maupun air ke
dalam sel.

F. Pengukuran antropometri

Antropometri gizi adalah suatu pengukuran dari bermacam-macam ukuran fisik dan
komposisi tubuh pada berbagai kelompok umur (balita atau dewasa) dan tingkat gizinya
(status gizi baik/kurang/buruk/lebih). Adapun keunggulan dan kelemahan antropometri
yaitu :

Keunggulan antropometri Kelemahan antropometri


Alat mudah Tidak spesifik mengukur status gizi

Dapat dilakukan berulang-ulang dan objektif Bisa dipengaruhi faktor diluar gizi misalnya
penyakit

Siapa saja bisa saja dilatih mengukur Bisa terjadi kesalahan pengukuran

9|Page
Relative murah Sumber kesalahan,biasanya berhubungan
dengan latihan petugas yang tidak cukup,
kesalahan alat atau alat tidak ditera,kesulitan
pengukuran
Hasilnya mudah disimpulkan

Pengukuran antropometri memiliki beberapa syarat yaitu:


1) Alatnya mudah di dapat dan digunakan, seperti dacin,pita lingkar lengan atas, dan
mikrotoa.
2) Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah & objektif.
3) Pengukuran bukan hanya dilakukan dengan tenaga khusus professional, juga oleh
tenaga lain setelah dilatih untuk itu.
4) Biaya relative murah, karena alat mudah didapat dan tidak memerlukan bahan-bahan
lainnya.
5) Hasilnya mudah disimpulkan karena mempunyai ambang batas (cut off points) bahan
baku rujukan yang pasti.
6) Secara ilmiah diakui kebenarannya.

Indeks Antropometri

Pengukuran dari beberapa parameter. Indeks antropometri merupakan rasio dari suatu
pengukuran terhadap satu atau lebih pengukuran atau yang dihubungkan dengan umur.

Beberapa indeks antropometri:


1. BB/U (Berat Badan terhadap Umur)
• Kelebihan : 1. Lebih mudah dan cepat dimengerti oleh
masyarakat
2.Baik untuk mengukur status gizi akut dan kronis
3. Indikator status gizi kurang saat sekarang
4. Sensitif terhadap perubahan kecil
5. Growth monitoring
6. Pengukuran yang berulang dapat mendeteksi
growth failure karena infeksi atau KEP
7.Dapat mendeteksi kegemukan (overweight)
• Kekurangan :
1.Kadang umur secara akurat sulit didapat
2. Dapat menimbulkan interpretasi keliru bila terdapat
edema maupun asites
3. Memerlukan data umur yang akurat terutama untuk usia
balita
4. Sering terjadi kesalahan dalam pengukruan, seperti
pengaruh pakaian atau gerakan anak saat ditimbang

10 | P a g e
5. Secara operasional: hambatan sosial budaya >> tidak
mau menimbang anak karena seperti barang dagangan

2. TB/ U (Tinggi Badan terhadap Umur)


• Menurut Beaton dan Bengoa (1973) indeks TB/U dapat
memberikan status gizi masa lampau dan status sosial
ekonomi
• KELEBIHAN :
1. Baik untuk menilai status gizi masa lampau
2. Alat dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa
3. Indikator kesejahteraan dan kemakmuran suatu bangsa
• KEKURANGAN :
1. TB tidak cepat naik, bahkan tidak mungkin turun
2. Diperlukan 2 orang untuk melakukan pengukuran,
karena biasanya anak relatif sulit berdiri tegak
3. Ketepatan umur sulit didapat
3. BB/ TB (Berat Badan terhadap Tinggi Badan)
• BB memiliki hubungan linear dengan TB. Dalam keadaan
normal perkembangan BB searah dengan pertumbuhan TB
dengan kecepatan tertentu
• KELEBIHAN:
1. Tidak memerlukan data umur
2. Dapat membedakan proporsi badan (gemuk, normal,
kurus) 3. Dapat menjadi indikator status gizi saat ini
(current nutrition status)
• KEKURANGAN:
1. Karena faktor umur tidak dipertimbangkan, maka tidak
dapat memberikan gambaran apakah anak pendek atau
cukup TB atau kelebihan TB menurut umur
2. Operasional: sulit melakukan pengukuran TB pada balita
3. Pengukuran relatif lebih lama
4. Memerlukan 2 orang untuk melakukannya
5. Sering terjadi kesalahan dalam pembacaan hasil
pengukuran, terutama bila dilakukan oleh kelompok
nonprofesional

4. Lila/ U (Lingkar Lengan Atas terhadap Umur)


Indeks LLA/ U
• LLA berkorelasi dengan indeks BB/U maupun BB/TB
• Seperti BB, LLA merupakan parameter yang labil karena
dapat berubah-ubah cepat, karenanya baik untuk menilai
status gizi masa kini

11 | P a g e
• Perkembangan LLA (Jellife`1996) Pada tahun pertama
kehidupan : 5.4 cm. Pada umur 2-5 tahun : < 1,5 cm

• Penggunaan LLA sebagai indikator status gizi, disamping


digunakan secara tunggal, juga dalam bentuk kombinasi
dengan parameter lainnya seperti LLA/U dan LLA/TB
(Quack Stick)

• KELEBIHAN :
1. Indikator yang baik untuk menilai KEP berat
2. Alat ukur murah, sederhana, sangat ringan, dapat dibuat
sendiri, kader posyandu dapat melakukannya .
3. Dapat digunakan oleh orang yang tidak membaca tulis,
dengan memberi kode warna untuk menentukan tingkat
keadaan gizi

• KEKURANGAN
1. Hanya dapat mengidentifikasi anak dengan KEP berat
2. Sulit menemukan ambang batas
3. Sulit untuk melihat pertumbuhan anak 2-5 tahun

5. Indeks Massa Tubuh (IMT)


IMT = BB (kg) / TB2 (m)
• Batas Ambang IMT menurut FAO membedakan antara
laki-laki (normal 20,1-25,0 ) dan perempuan (normal 18,7-
23,8)
• Untuk menentukan kategori kurus tingkat berat pada laki-
laki dan perempuan juga titentukan ambang batas Di
Indonesia, dimodifikasi berdasarkan pengalaman klinis dan
hasil penelitian di beberapa negara berkembang.

kategori IMT
Kurus Kekurangan BB tingkat < 17,0
berat
Kekurangan BB tingkat 17,0-18,5
ringan
Normal > 18,7-25,0
Gemuk Kelebihan BB tingkat > 25,0-27,0
ringan
Kelebihan BB tingkat berat > 27,0

6. Tebal Lemak Bawah Kulit menurut Umur .

12 | P a g e
7. Rasio Lingkar Pinggang dan Pinggul.

Rumus Broca
Berat Badan Normal = Tinggi badan (TB) – 100
Berat Badan Ideal = TB - 100 – 10 % (TB – 100)
Contoh : seseorang dengan TB 155 cm. BBI nya adalah ?
= 155 – 100 – 10% (155-100)
= 55 – 10 % (55)
= 55 – 5,5
= 49,5 kg
BMR
Basal Metabolic Rate dihitung dalam keadaan istirahat total (jasmani dan rohani) dan
dalam ruang bersuhu normal.
Rumus menghitung BMR
• Untuk laki-laki = 1 x kg BB x 24 jam
• Di atas umur 50 tahun = 0,9 x kg BB x 24 jam
• Untuk wanita = 0,9 x kg BB x 24 jam
• Di atas umur 50 tahun = 0,8 x kg BB x 24 jam

Menghitung kebutuhan kalori harian (KKH)

KKH = Kategori aktivitas fisik x AMB

• AMB (Angka Metabolisme Basal) = 0,9 kkal x BBI dalam kg x 24 jam


• Kategori aktivitas fisik dibagi tiga yaitu :
1) Kategori ringan = 1,55
2) Kategori sedang = 1,70
3) Kategori berat = 2,00

Contoh : Ibu X, seorang ibu rumah tangga berumur 56 tahun , tinggi badan
160 cm, berat badan 64 kg, tidak pernah berolahraga. Berapakah
kebutuhan kalori harian ibu X tersebut ?.

KKH = Kategori aktivitas fisik x AMB

AMB Ibu X = 0,9 kkal x BBI x 24 jam

BBI Ibu X = (TB – 100) – 10% (TB – 100)


= (160 – 100) – 10% (160 – 100)
= 60 – 6
= 54 Kg

13 | P a g e
AMB Ibu X = 0,9 x 54 kg x 24
= 1166,4 kkal

KKH = Kategori aktivitas fisik x AMB


= 1,70 x 1166,4
= 1982,88 kkal

G. Diet wanita hamil dan menyusui

Wanita hamil.

Zat gizi N i l a i G i z i
Trimester I Trimester II Trimester III
Energi (Kkal) + 180 +300 +300
Protein (gr) + 17 +17 +17
Vitamin A + 300 +300 +300
Tiamin (mg) + 0.3 +0,3 + 0,3
Riboflavin (mg) +0,3 +0,3 +0,3
Niasin (mg) +4 +4 +4
Vitamin B12 (µg) +0,2 +0,2 +0,2
Asam folat (µg) +200 +200 +200
Vitamin C (mg) +10 +10 +10
Kalsium (mg) +150 +150 +150
Fosfor (mg) +0 +0 +0
Besi (mg) +1,7 +0 +0
Seng (mg) +1,7 +1,7 +1,7
Yodium (µg) +50 +50 +50

Wanita menyusui

Zat Gizi N i l a i G i z i

0-6 Bulan 7-12 Bulan


Energi (Kkal) +500 +550
Protein (gr) +17 +17
Vitamin A (RE) +350 +350
Tiamin (mg) + 0,3 + 0,3
Riboflavin (mg) +0,4 +0,4
Niasin (mg) +3,0 +3,0
Vitamin B12 (µg) +0,4 + 0,4
Asam folat (µg) +100 +100

14 | P a g e
Vitamin C (mg) +45 +45
Kalsium (mg) +150 +150
Fosfor (mg) +0 +0
Besi (mg) +6 +6
Zinc (mg) +4,6 +4,6
Yodium (µg) +50 +50

H. Gangguan akibat kekurangan dan kelebihan nutrisi.


Kekurangan Nutrisi
Xeropthalmia
Kekurangan vitamin A

Malnutrisi
Merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan gizi pada tingkat
seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan yang tidak sesuai dengan
kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah meskipun asupan
makanannya cukup dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan
energy,kulit pucat,konjungtiva, dan lain-lain.

Stunting
Adalah kondisi anak terlalu pendek untuk usianya, akibat kurang gizi sejak dalam
kandungan sampai usia 2 tahun. Kekurangan gizi pada usia dini meningkatkan
angka kematian bayi dan anak, menyebabkan penderitanya mudah sakit dan
memiliki postur tubuh tak maksimal saat dewasa. Penderitanya juga bisa
mengalami keterlambatan dalam perkembangan, penurunan fungsi kognitif ,
penurunan fungsi kekebalan.

Kelebihan nutrisi.

Obesitas
Merupakan peningkatan berat badan yang melebihi 20% dari batas normal berat
badan seseorang. Obesitas terjadi karena adanya kelebihan asupan kalori dari
kebutuhan normal dan diiringi dengan penurunan penggunaan kalori (kurang
aktivitas fisik). Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolism karena
kelebihan asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori. Obesitas juga
bisa menyebabkan penyakit degenerative seperti jantung coroner,hipertensi, dll.

15 | P a g e
I.Faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan nutrisi.

❖ Pengetahuan.
Rendahnya pengetahuan tentang manfaat makanan bergizi dapat memengaruhi
pola konsumsi makan. Hal itu dapat disebabkan oleh kurangnya informasi,
sehingga dapat terjadi kesalahan dalam pemenuhan kebutuhan gizi.

❖ Prasangka.
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan yang bernilai gizi tinggi
dapat memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di beberapa daerah tempe
yang merupakan sumber protein yang baik dan murah, tetapi tidak digunakan
sebagai makanan sehari-hari karena masyarakat menganggap bahwa tempe dapat
merendahkan derajat mereka.
❖ Kebiasaan.
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu
dapat juga mempengaruhi status gizi. Misalnya, larangan makan ikan untuk anak-
anak karena bisa menyebabkan cacingan. Padahal ikan merupakan sumber protein
yang sangat baik untuk anak-anak.

❖ Kesukaan.
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan
kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat gizi yang
dibutuhkan cukup.

❖ Ekonomi.
Penyediaan makanan bergizi membutuhkan dana yang tidak sedikit, sehingga
perubahan status gizi dipengaruhi oleh status ekonomi. Dengan kata lain, orang
dengan status ekonomi kurang biasanya kesulitan dalam penyediaan makanan
bergizi. Sebaliknya, orang dengan status ekonomi cukup lebih mudah untuk
menyediakan makanan yang bergizi.

16 | P a g e
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan fungsinya zat makanan dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu sebagai
berikut.

o Zat penghasil energi, yaitu semua zat nutrisi yang menghasilkan kalor
sebagai sumber energi. Zat yang termasuk zat penghasil energy adalah
lemak,karbohidrat, dan protein.

o Zat pembangun, yaitu zat nutrisi yang dapat melaksanakan fungsi


penyusunan dalam tubuh. Zat pembangun utama adalah protein. Lemak
dapat juga dimasukkan sebagai zat pembangun, walau bukan yang utama.

o Zat pengatur, yaitu semua zat nutrisi yang melaksanakan fungsi regulasi
atau pengaturan fungsi tubuh, zat tersebut adalah vitamin,mineral, dan
air.

Jika kebutuhan nutrisi terganggu ( kekurangan atau kelebihan ) akan mengalami penyakit
misalnya, kekurangan nutrisi akan menyebabkan xeropthalmia,malnutrisi,stunting, dll. Kelebihan
nutrisi akan menyebabkan obesitas yang bisa berakibat pada penyakit degenerative.

B. Saran.
1) Masyarakat dihimbau untuk mengkonsumsi makanan bergizi agar
tidak kekurangan zat-zat yang diperlukan oleh tubuh.

2) Masyarakat kalangan dewasa sampai lansia juga dihimbau untuk


mengurangi konsumsi kalori yang berlebih untuk menghindari obesitas
yang bisa mengakibatkan penyakit-penyakit degenerative.

3) Tenaga kesehatan ada baiknya melakukan penyuluhan tentang asupan


nutrisi kepada masyarakat khususnya ibu hamil, ibu menyusui, ibu
yang memiliki anak usia balita untuk mengurangi angka stunting di
Indonesia.

17 | P a g e
Daftar Pustaka

Bibliography
Pratiwi, D., srikini, s. m., suharno, & s, b. (2015). BIOLOGI. Jakarta: Erlangga.

Uliyah, M., & Hidayat, A. A. (2014). keterampilan dasar praktik klinik. Surabaya: Salemba Medika.

Widasari, L., widodo, p. s., & sunitri, l. p. (2019). M3 kebidanan. Jakarta: PT. Yapindo Jaya Abadi.

18 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai