Anda di halaman 1dari 15

PEMBINAAN PERADABAN MAJMUK DI MALAYSIA

NAMA : MUHAMMAD FIRDAUS BIN ZUHAIRI


KELAS : 1 DVM DKB
NO. IC : 041013 - 06 - 0127
KURSUS : PENGHAYATAN ETIKA DAN PERADABAN
NAMA PENSYARAH : PUAN MASURIYA BIN SHAMSUDIN

1
ISI KANDUNGAN

BIL. PERKARA BILANGAN MUKA


SURAT

1.
PENGHARGAAN 3

2.
PENGENALAN 4

3.
PEMBENTUKAN PERADABAN MAJMUK DI 5-9
MALAYSIA

4.
KONSEP PEMBENTUKAN NEGARA DAN BANGSA 10-12
DI MALAYSIA

5.
REFLEKSI 13

6.
LAMPIRAN 14

7.
SUMBER RUJUKAN 15

PENGHARGAAN

2
Bismillahirrahmanirahim. Alhamdulillah

Setinggi-tinggi kesyukuran dipanjatkan kehadrat Allah swt kerana dengan izin dan
limpah kurnia-Nya dapat saya menyiapkan tugasan kerja ini dengan penuh berjaya.

Dikesempatan ini saya ingin menghadiahkan ribuan terima kasih kepada Cikgu
masuriya binti shamsudin ,selaku Cikgu bagi kursus penghayatan etika dan
peradaban kerana telah meletakkan sepenuh kepercayaan beliau kepada saya
untuk menyempurnakan tugasan penting ini.

Ucapan penghargaan juga ingin saya berikan kepada para rakan sekelas kerana
telah banyak menghulurkan bantuan mahupun kerjasama bagi merealisasikan
usaha menyempurnakan tugasan ini dengan baik sekali.

Selain itu, ucapan ini juga ditujukan kepada semua pihak yang telah terlibat dalam
menjayakan tugasan ini sama ada secara langsung atau tidak langsung. Segala
bantuan yang telah kalian hulurkan teramat saya hargai. Biar jasa jadi kenangan.

Sekian, terima kasih

PENGENALAN

3
Menurut Kamus Dewan Edisi Keempat, Peradaban bermaksud tahap kemajuan
yang dicapai oleh manusia dalam bidang-bidang seperti ilmu pengetahuan,
teknologi, sosial, politik dan kebudayaan. Peradaban juga mencerminkan tahap
kemajuan dalam organisasi masyarakat dan kehidupan bermasyarakat seperti
dalam bidang pemerintahan, hukum, ekonomi, dan kesenian. Peradaban dapat
dilihat dari tingkat kecerdasan, kualitas moral, adab sopan santun dan kebebasan
dalam masyarakat.

Peradaban tidak hanya mencakup kemajuan teknologi, tetapi juga mencakup nilai-
nilai budaya, moral, dan etika yang dimiliki oleh masyarakat. Peradaban juga dapat
dilihat dari cara masyarakat mengorganisir kehidupan mereka, baik dalam hal
pemerintahan, hukum, maupun sistem sosial dan ekonomi.Setiap peradaban
memiliki ciri khas dan karakteristik yang berbeda-beda, tergantung dari sejarah,
lingkungan, dan budaya masyarakat yang membentuknya .

Menurut Kamus Dewan Edisi Keempat, Majmuk bermaksud terdiri daripada pelbagai
jenis atau elemen yang berbeza-beza. Contoh penggunaan kata majmuk adalah
seperti dalam konteks negara majmuk yang merujuk kepada negara yang terdiri
daripada berbagai-bagai kaum, agama, budaya dan bahasa yang berbeza-beza.
Selain itu, kata majmuk juga dapat digunakan dalam konteks matematik dan sains,
merujuk kepada kumpulan yang terdiri daripada beberapa unsur yang berlainan.

"Majmuk" adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Arab dan memiliki beberapa
pengertian tergantung dari konteks penggunaannya. Secara umum, "majmuk"
merujuk pada sesuatu yang terdiri dari beberapa bagian atau elemen yang berbeda,
yang digabungkan menjadi satu kesatuan.

Dalam konteks sosial atau politik, "majmuk" sering digunakan untuk


menggambarkan suatu negara atau wilayah yang terdiri dari berbagai suku, agama,
bahasa, dan budaya yang berbeda. Negara atau wilayah seperti ini sering disebut
sebagai negara atau wilayah "multikultural" atau "multietnis". Contohnya, Malaysia
dan Indonesia adalah negara majmuk karena memiliki berbagai kelompok etnis,
agama, dan bahasa yang berbeda.

PEMBENTUKAN PERADABAN MAJMUK DI MALAYSIA

4
i.Peradaban Peribumi Alam Melayu
Amri Marzali (2017) menyatakan Tamadun Melayu ialah tamadun yang dibina dan
dimiliki oleh masyarakat yang berbudaya Melayu. Sosiobudaya mereka terdiri
daripada pelbagai kumpulan etnik manakala dari segi politik pada masa lampau
mereka terdiri daripada pelbagai kerajaan kuno. Tamadun tersebut terus
berkembang dan kini menjadi beberapa negara moden dan maju.
Peradaban Melayu dikatakan berasal daripada penduduk Asia Tenggara, khasnya
Gugusan Kepulauan Melayu (yang mencakupi Selatan Siam, Semenanjung Tanah
Melayu, Pulau Sumatera, Jawa, Madura, Sunda, Borneo, Sulawesi, Filipina, pulau-
pulau timur Indonesia dan juga bahagian kecil daripada Kampuchea sehingga ke
Vietnam). Mereka bertutur dalam keluarga bahasa Melayu-Indonesia. Ciri
seterusnya daripada tamadun Melayu, mereka beragama Islam. Bahasa Melayu
menjadi bahasa lingua franca antara orang-orang rumpun Melayu Asia Tenggara
berkenaan. Kesimpulannya tamadun Melayu adalah tamadun yang dibina,
dikembangkan dan dimiliki oleh penduduk Asia Tenggara yang bertutur dalam
keluarga bahasa Melayu, berkomunikasi antara sesama mereka dengan
menggunakan bahasa Melayu sebagai lingua franca.
Kesan daripada pertembungan dan kemasukan pengaruh asing, masyarakat dan
budaya Melayu telah mengalami perubahan khususnya terhadap pengembangan
bahasa Melayu. Selain itu, fenomena yang disebut sebagai imperialisme budaya ini
turut berlaku di Alam Melayu yang terkenal sebagai kawasan strategik antara Timur
dan Barat, pusat perdagangan dan pusat aktiviti keagamaan. Walau bagaimanapun,
interaksi yang berlaku adaiah sesuatu yang positif apabila hasil daripada
pertembungan ini, nemperlihatkan kecenderungan dalam memperkayakan bahasa
dan kebudayaan. Maka bertakulah penyerapan kosa kata pinjaman daripada
pelbagai bahasa dan budaya. Antaranya bahasa Inggeris, Arab, India, Cina,
Portugis, Belanda dan lain-lain.
Peradaban Peribumi Alam Melayu merujuk pada sejarah dan budaya orang Melayu
dan komunitas-komunitas yang berasal dari wilayah Alam Melayu, yaitu wilayah
yang mencakup Semenanjung Malaysia, Indonesia bagian barat, Singapura,
Thailand selatan, dan Brunei Darussalam. Peradaban ini memiliki sejarah yang
panjang dan kaya, yang mencakup pengaruh dari berbagai kebudayaan, seperti
Hindu, Buddha, Islam, dan Barat.

Pembentukan peradaban peribumi Alam Melayu bermula dari zaman prasejarah, di


mana masyarakat pribumi hidup sebagai pengumpul makanan, pemburu dan
5
nelayan. Pada zaman ini, kebanyakan masyarakat hidup dalam kelompok-kelompok
kecil dan bersifat nomaden.Kemudian, pada kurun waktu yang lebih moden, terdapat
tiga kerajaan besar yang muncul iaitu Sriwijaya, Majapahit dan Melaka. Masing-
masing kerajaan ini memainkan peranan penting dalam pembentukan peradaban
peribumi Alam Melayu.
Kerajaan Sriwijaya, yang terletak di Sumatera, berkembang pada abad ke-7 hingga
ke-13. Kerajaan ini menjadi pusat perdagangan di kawasan Asia Tenggara dan
mengembangkan agama Buddha di kalangan rakyatnya. Kemudian, pada abad ke-
13, kerajaan ini runtuh akibat serangan dari bangsa Mongol.Kerajaan Majapahit,
yang terletak di Jawa, merupakan kerajaan terbesar di Nusantara pada masa itu.
Kerajaan ini mengembangkan kebudayaan dan seni yang kaya, termasuk seni ukir
dan arsitektur. Selain itu, kerajaan ini juga dikenal sebagai pusat perdagangan
rempah-rempah yang penting.
Kerajaan Melaka, yang terletak di Semenanjung Malaysia, berkembang pada abad
ke-15 dan menjadi pusat perdagangan penting di Selat Melaka. Kerajaan ini juga
dikenal sebagai pusat Islam yang penting di Asia Tenggara.Dalam perkembangan
peradaban peribumi Alam Melayu, faktor penting lainnya adalah bahasa Melayu
yang menjadi bahasa persatuan dan pengantar perdagangan di kawasan ini.
Bahasa Melayu yang dihasilkan dari campuran bahasa Sanskerta, Arab, dan Cina,
telah menjadi bahasa yang penting dalam peradaban peribumi Alam Melayu hingga
saat ini.
Secara keseluruhan, pembentukan peradaban peribumi Alam Melayu merupakan
hasil dari interaksi antara budaya-budaya yang berbeda, baik dari dalam maupun
luar kawasan. Peradaban ini telah menghasilkan kebudayaan yang kaya dan
beragam, yang dapat dilihat dalam seni, sastra, agama, dan kehidupan sehari-hari
masyarakatnya.

ii. Peradaban Asia

6
Peradaban Asia merujuk pada berbagai peradaban dan kebudayaan yang
berkembang di wilayah Asia. Wilayah ini sangat luas dan mencakup banyak negara
seperti China, Jepang, Korea, India, Indonesia, dan Timur Tengah. Sejak zaman
prasejarah, Asia telah menjadi pusat peradaban dunia yang kaya akan sejarah,
kebudayaan, dan tradisi.
Peradaban Asia memiliki banyak ciri khas dalam berbagai aspek kehidupan, seperti
seni, arsitektur, literatur, filosofi, agama, dan teknologi. Contohnya, seni rupa Asia
seperti seni lukis, patung, dan kerajinan tangan, memiliki keunikan tersendiri dan
seringkali mencerminkan identitas dan nilai-nilai budaya setempat. Arsitektur Asia
seperti pagoda, kuil, dan istana, juga memiliki ciri khas yang unik dan
menggambarkan gaya hidup, kepercayaan, dan status sosial masyarakat pada
masa lalu.
Pembentukan peradaban di Asia dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, seperti
sudut pandang sejarah, budaya, agama, dan ekonomi. Ada banyak peradaban yang
berkembang di Asia sepanjang sejarah, di antaranya adalah peradaban
Mesopotamia, India Kuno, China Kuno, peradaban Yunani Helenistik, dan
peradaban Islam.
Peradaban Mesopotamia merupakan peradaban yang berkembang di daerah antara
Sungai Tigris dan Efrat, sekitar 4.000 SM. Peradaban ini terkenal karena pencapaian
mereka di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan hukum. Mereka juga
menciptakan sistem tulisan yang menjadi cikal bakal untuk perkembangan sistem
tulisan di dunia.
Peradaban Yunani Helenistik merupakan peradaban yang berkembang di Yunani
sekitar 300 SM. Peradaban ini terkenal karena warisan budaya, seni, dan ilmu
pengetahuan mereka, seperti filsafat, sastra, teater, dan matematika. Mereka juga
menciptakan sistem pemerintahan demokrasi yang menjadi dasar bagi sistem
pemerintahan modern.
Peradaban Islam berkembang di Timur Tengah sekitar abad ke-7 M. Peradaban ini
terkenal karena pencapaian mereka di bidang seni, sastra, dan ilmu pengetahuan,
seperti arsitektur, kaligrafi, dan sains. Mereka juga menciptakan sistem
pemerintahan yang dikenal sebagai khilafah, dan menyebarkan agama Islam ke
berbagai penjuru dunia.
Pembentukan peradaban di Asia terus berkembang hingga saat ini dengan adanya
kemajuan teknologi, ekonomi, dan ilmu pengetahuan yang semakin pesat.
Peradaban-peradaban ini terus memberikan sumbangsih dalam membentuk sejarah
dan budaya Asia, dan berpengaruh terhadap perkembangan dunia secara
keseluruhan.

iii. Peradaban Barat

7
Peradaban Barat merujuk pada berbagai peradaban dan kebudayaan yang
berkembang di wilayah Eropa dan Amerika Utara. Wilayah ini mencakup banyak
negara seperti Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, Amerika Serikat, dan
Kanada. Peradaban Barat mempunyai sejarah panjang yang dimulai sejak zaman
kuno Yunani dan Romawi.
Peradaban Barat memiliki banyak ciri khas dalam berbagai aspek kehidupan, seperti
seni, arsitektur, literatur, filosofi, agama, dan teknologi. Contohnya, seni rupa Barat
seperti seni lukis, patung, dan arsitektur, memiliki ciri khas yang unik dan seringkali
menggambarkan nilai-nilai dan citra masyarakat Barat. Arsitektur Barat seperti
istana, gereja, dan gedung-gedung modern, juga memiliki keunikan tersendiri dan
mencerminkan gaya hidup, kepercayaan, dan status sosial masyarakat.
Pembentukan peradaban di Barat dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, seperti
sudut pandang sejarah, budaya, agama, dan ekonomi. Ada banyak peradaban yang
berkembang di Barat sepanjang sejarah, di antaranya adalah peradaban Yunani
Kuno, peradaban Romawi Kuno, peradaban Kekristenan, dan peradaban
Renaisans.
Peradaban Yunani Kuno merupakan peradaban yang berkembang di Yunani pada
abad ke-8 SM hingga abad ke-6 SM. Peradaban ini terkenal karena kontribusinya
dalam ilmu pengetahuan, seni, dan filsafat. Mereka menciptakan sistem
pemerintahan demokrasi dan menciptakan karya seni klasik seperti patung dan
arsitektur yang masih terkenal hingga saat ini.
Peradaban Romawi Kuno berkembang di wilayah Romawi pada abad ke-6 SM
hingga abad ke-5 M. Peradaban ini terkenal karena sistem pemerintahannya yang
efektif, arsitektur yang megah, dan kontribusinya dalam hukum dan teknologi.
Mereka menciptakan jalan raya dan bangunan megah seperti Colosseum dan
Pantheon.
Peradaban Kekristenan berkembang di wilayah Timur Tengah pada abad ke-1 M.
Peradaban ini terkenal karena agama mereka yang berkembang pesat dan
membentuk budaya Eropa. Mereka menciptakan sistem gereja dan seni religi seperti
lukisan dan arsitektur gereja-gereja katedral.
Peradaban Renaisans berkembang di Eropa pada abad ke-14 hingga ke-17.
Peradaban ini terkenal karena perubahan besar dalam seni, ilmu pengetahuan, dan
filsafat. Renaisans menghasilkan karya-karya seni terkenal seperti lukisan Mona
Lisa karya Leonardo da Vinci dan patung David karya Michelangelo.
Pembentukan peradaban di Barat terus berkembang hingga saat ini dengan adanya
kemajuan teknologi, ekonomi, dan ilmu pengetahuan yang semakin pesat.
Peradaban-peradaban ini terus memberikan sumbangsih dalam membentuk sejarah
dan budaya Barat, dan berpengaruh terhadap perkembangan dunia secara
keseluruhan.

iv. Peradaban Globalisasi

8
Peradaban globalisasi merujuk pada pengaruh globalisasi yang membawa
perubahan budaya, kebiasaan, dan gaya hidup di seluruh dunia. Globalisasi adalah
proses interaksi dan integrasi antara negara, masyarakat, dan perusahaan di
seluruh dunia, yang memungkinkan pertukaran ide, barang, dan layanan.
Peradaban globalisasi sangat beragam dan meliputi berbagai aspek kehidupan,
seperti budaya, ekonomi, politik, dan teknologi. Contohnya, globalisasi telah
mempengaruhi budaya populer seperti film, musik, dan mode, yang dapat ditemukan
di seluruh dunia. Kebiasaan makanan dan minuman juga telah terpengaruh oleh
globalisasi, dengan munculnya restoran cepat saji, merek makanan internasional,
dan minuman beralkohol yang dapat diakses di seluruh dunia.
Kebaikan
i. Peranan pelaburan asing dalam mewujudkan pekerjaan dan mengurangkan
kemiskinan di sebilangan negara.
ii. Peningkatan mobiliti sosial dan pengukuhan kelas menengah.
iii. Peluang yang lebih luas untuk mendapatkan maklumat dan menyebarkan
ilmu pengetahuan impak daripada teknologi baru komunikasi dan teknologi
maklumat.
iv. Komunikasi yang lebih mudah dan lebih murah. Peluang yang lebih luas
untuk manusia dari berbagai-bagai kumpulan etnik, budaya dan agama
DALAM. untuk berinteraksi
vi. Peluang lebih luas untuk menzahirkan simpati dan keperimanusiaan
mereka terhadap mangsa- mangsa pelbagai jenis bencana alam dan tragedi
buatan manusia di seluruh dunia.
vii. Penonjolan idea-idea dan amalan pemerintahan yang baik seperti
pertanggungjawaban awam, peraturan undang-undang dan hak asasi
manusia.
viii. Penonjolan hak-hak asasi kaum wanita.
Kesan
i. Kualiti alam sekitar yang semakin merosot akibat terlalu mementingkan
faktor keuntungan.
ii. Pembangunan yang tidak seimbang dan jurang perbezaan ekonomi yang
semakin melebar antara kawasan-kawasan di sesebuah negara dan antara
sektor-sektor ekonomi.
iii. Pengabaian keperluan asas hidup di kalangan rakyat termiskin di banyak
negara.
iv. Kebanjiran maklumat yang tidak berguna. Pengantarabangsaan jenayah
yang menyukarkan sesuatu jenayah dibendung.

9
KONSEP PEMBENTUKAN NEGARA DAN BANGSA DI
MALAYSIA
Konsep Pembentukkan Negara
Pembentukan negara merupakan proses pembentukan suatu entitas politik yang
memiliki kedaulatan dan otoritas untuk mengatur wilayah, rakyat, dan sumber daya
dalam batas-batas tertentu. Konsep pembentukan negara melibatkan sejumlah
faktor, seperti sejarah, budaya, ekonomi, politik, dan hukum.
Ada beberapa tahap yang terjadi dalam proses pembentukan negara, yaitu sebagai
berikut:
 Pembentukan komunitas: Proses pembentukan negara dimulai dengan
pembentukan komunitas atau kelompok yang berbagi nilai dan tujuan
bersama. Komunitas ini mungkin terdiri dari kelompok etnis, kelompok
agama, atau kelompok politik.
 Pemberontakan dan perjuangan: Tahap selanjutnya adalah pemberontakan
atau perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan atau hak-hak politik
tertentu. Proses ini seringkali melibatkan konflik dan pertempuran antara
kelompok yang berbeda.
 Pembentukan pemerintahan: Setelah perjuangan tercapai, langkah
selanjutnya adalah pembentukan pemerintahan yang stabil dan efektif.
Pemerintahan ini akan mengatur wilayah, rakyat, dan sumber daya di dalam
wilayah negara.
 Pembentukan konstitusi: Tahap berikutnya adalah pembentukan konstitusi
yang menjadi landasan hukum dan aturan yang mengatur pemerintahan dan
hak-hak rakyat dalam negara.
 Pengakuan internasional: Akhirnya, negara yang baru terbentuk akan mencari
pengakuan internasional dari negara-negara lain dan bergabung dengan
organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Namun, perlu dicatat bahwa pembentukan negara tidak selalu berjalan mulus, dan
sering kali melibatkan konflik, pertempuran, dan tuntutan yang berkelanjutan dari
kelompok-kelompok yang terlibat. Pembentukan negara juga dapat dipengaruhi oleh
faktor-faktor eksternal seperti kolonialisasi dan imperialisme. Oleh karena itu,
pembentukan negara membutuhkan upaya yang berkelanjutan untuk memperkuat
struktur dan institusi pemerintahan, serta memastikan keadilan dan stabilitas di
dalam negara.

10
Konsep Pembentukkan Bangsa
Pembentukan bangsa adalah proses sosial, budaya, dan politik untuk membentuk
identitas bersama, kesadaran nasional, dan kesetiaan kepada negara sebagai satu
kesatuan yang utuh. Konsep pembentukan bangsa melibatkan beberapa faktor,
termasuk sejarah, budaya, agama, bahasa, dan politik.
Ada beberapa tahapan yang terjadi dalam proses pembentukan bangsa, yaitu
sebagai berikut:
1. Identifikasi dan pengakuan kelompok: Tahap pertama adalah identifikasi dan
pengakuan kelompok yang memiliki kesamaan dalam sejarah, bahasa, dan
budaya.
2. Penguatan identitas kelompok: Setelah kelompok diidentifikasi, langkah
selanjutnya adalah penguatan identitas kelompok melalui kegiatan yang
menekankan nilai dan tradisi yang sama, seperti upacara adat, festival, dan
kegiatan budaya lainnya.
3. Penyebaran bahasa nasional: Bahasa nasional menjadi sarana penting untuk
memperkuat identitas bangsa dan kesatuan nasional. Oleh karena itu,
penyebaran bahasa nasional harus dipromosikan secara intensif.
4. Pembentukan negara: Proses pembentukan negara juga memainkan peran
penting dalam pembentukan bangsa. Negara menjadi perekat yang mengikat
kelompok-kelompok yang berbeda menjadi satu kesatuan yang utuh.
5. Pengembangan lembaga sosial dan politik: Lembaga sosial dan politik seperti
partai politik, parlemen, dan lembaga pemerintahan lainnya harus
dikembangkan untuk mempromosikan kesatuan nasional dan kepentingan
bersama.
6. Pendidikan dan pengajaran sejarah: Pendidikan dan pengajaran sejarah
nasional adalah hal yang sangat penting dalam pembentukan bangsa. Hal ini
dapat membantu memperkuat kesadaran nasional dan rasa cinta kepada
negara.
Namun, perlu diingat bahwa pembentukan bangsa tidak selalu berjalan mulus. Hal
ini dapat dipengaruhi oleh perbedaan budaya, agama, bahasa, dan latar belakang
sejarah. Oleh karena itu, pembentukan bangsa membutuhkan upaya yang
berkelanjutan untuk mempromosikan toleransi dan kesetaraan, serta memastikan
bahwa semua kelompok dapat merasa diakui dan dihargai dalam negara.

11
Konsep Pembentukkan Negara Dan Bangsa
Konsep pembentukan negara dan bangsa adalah dua konsep yang saling terkait
dan mempengaruhi satu sama lain. Negara dapat didefinisikan sebagai suatu entitas
politik yang memiliki wilayah, penduduk, pemerintahan, dan kedaulatan. Sedangkan
bangsa dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri
bersama, seperti bahasa, budaya, sejarah, dan identitas yang sama.

Pembentukan negara biasanya terjadi melalui proses politik, yaitu dengan


memperjuangkan kemerdekaan dari penjajah atau dengan menyatukan beberapa
wilayah yang sebelumnya terpisah menjadi satu entitas politik yang lebih besar.
Pembentukan negara juga melibatkan pembentukan sistem pemerintahan,
pembuatan undang-undang, serta pengakuan dari negara-negara lain dalam
komunitas internasional.

Sementara itu, pembentukan bangsa melibatkan proses sosial dan kultural, yaitu
dengan membangun kesadaran bersama atas identitas yang dimiliki, seperti bahasa,
budaya, dan sejarah. Proses ini melibatkan upaya untuk memperkuat dan
mempertahankan ciri-ciri khas bangsa, seperti tradisi, adat istiadat, dan
kepercayaan.

Dalam beberapa kasus, pembentukan negara dan bangsa terjadi secara bersamaan
dan saling memperkuat satu sama lain. Contohnya adalah pembentukan negara
Indonesia pada tahun 1945, yang juga merupakan hasil dari upaya membangun
kesadaran bersama atas identitas bangsa Indonesia.

Namun, dalam beberapa kasus lainnya, negara dan bangsa tidak selalu sejalan.
Terdapat negara-negara yang memiliki populasi yang terdiri dari berbagai macam
kelompok etnis, bahasa, dan budaya yang berbeda, sehingga menyulitkan proses
pembentukan identitas bangsa yang sama. Di negara-negara ini, terdapat upaya
untuk memperkuat identitas nasional yang bersama-sama mengakui perbedaan-
perbedaan budaya dan etnis yang ada.

Dalam kesimpulannya, pembentukan negara dan bangsa merupakan proses yang


kompleks dan saling terkait satu sama lain. Negara adalah entitas politik yang
dihasilkan dari proses politik, sedangkan bangsa adalah kelompok manusia yang
memiliki identitas bersama berdasarkan ciri-ciri budaya, sejarah, dan bahasa.
Pembentukan negara dan bangsa dapat saling memperkuat satu sama lain, tetapi
juga dapat menimbulkan konflik jika tidak dikelola dengan baik.

12
REFLEKSI
Pembinaan peradaban majmuk di Malaysia adalah suatu proses yang melibatkan
pengumpulan pengetahuan, pengalaman, iktibar, dan nilai dari berbagai budaya dan
masyarakat yang ada di Malaysia. Hal ini melibatkan proses saling menghargai dan
memahami keberagaman dan perbedaan dalam hal bahasa, budaya, agama, dan
adat istiadat.
Dalam pembinaan peradaban majmuk di Malaysia, kita dapat memperoleh
pengetahuan dari berbagai sumber seperti sejarah, sains, teknologi, seni, dan
sastra. Kita juga dapat mengumpulkan pengalaman dari berbagai aktivitas yang
dilakukan bersama dengan masyarakat dari berbagai budaya dan agama.
Selain itu, pembinaan peradaban majmuk di Malaysia juga melibatkan iktibar atau
pelajaran dari pengalaman-pengalaman masa lalu, baik yang positif maupun negatif.
Dari pengalaman tersebut, kita dapat memperoleh wawasan dan pemahaman yang
lebih baik tentang bagaimana cara mengatasi perbedaan dan konflik dalam
masyarakat majmuk.
Pembinaan peradaban majmuk di Malaysia melibatkan pengetahuan, pengalaman,
iktibar dan nilai yang diperoleh dari pelbagai aspek kehidupan, termasuklah aspek
sejarah, sosial, budaya, ekonomi dan politik.
Pengetahuan tentang sejarah dan budaya Malaysia memainkan peranan penting
dalam membentuk identiti dan kesedaran nasional dalam kalangan rakyat Malaysia.
Ini termasuklah pengetahuan tentang kerajaan-kerajaan Melayu di Tanah Melayu,
kejayaan Kesultanan Melaka, kepelbagaian kaum dan agama di Malaysia, serta
pencapaian dan sumbangan tokoh-tokoh Malaysia dalam bidang seni, sains dan
teknologi.
Pengalaman dan iktibar yang diperoleh dari peristiwa-peristiwa sejarah dan
perkembangan sosial di Malaysia juga dapat membantu membentuk pemikiran
positif dan toleransi dalam masyarakat majmuk. Ini termasuklah pengalaman dalam
menghadapi konflik kaum seperti peristiwa 13 Mei 1969, serta pengalaman dalam
mempromosikan perpaduan dan keharmonian di kalangan masyarakat majmuk.
Nilai seperti kepercayaan kepada Tuhan, toleransi, kejujuran, kesederhanaan dan
rasa hormat terhadap orang lain juga penting dalam membina peradaban majmuk di
Malaysia. Nilai-nilai ini mesti ditanamkan dalam pendidikan dan pembelajaran
sepanjang hayat, serta diamalkan dalam kehidupan seharian oleh setiap individu di
Malaysia.
Dalam kesimpulannya, pembinaan peradaban majmuk di Malaysia memerlukan
usaha bersama dari semua pihak untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman,
iktibar dan nilai yang betul-betul membawa manfaat dalam memupuk perpaduan,
keharmonian dan keamanan di kalangan masyarakat majmuk.

13
LAMPIRAN

Berikut merupakan gambar rajah peta asia tenggara.

Berikut merupakan gambar rajah peta barat .

14
SUMBER RUJUKAN

https://prpm.dbp.gov.my/cari1?keyword=kamus%20online

https://chat.openai.com/chat

https://www.google.com/search?
q=definisi+peradaban&oq=definisi+peradaban&aqs=chrome.0.0i512l10.50755j0j7&s
ourceid=chrome&ie=UTF-8

http://hanputra.blogspot.com/2011/10/makna-peradaban.html

https://www.coursehero.com/file/120586305/ctu-presentdocx/

https://educalingo.com/ms/dic-ms/majmuk#:~:text=majmuk%20terdiri%20atau
%20terbentuk%20drpd,satu%20pengertian%3B%20masyarakat%20~
%20masyarakat%20yg

https://anyflip.com/ueasa/kpzw/basic

15

Anda mungkin juga menyukai